Articles
493 Documents
APLIKASI SISTEM PERTANIAN ORGANIK PADA BUDIDAYA TANAMAN BUNGA KRISAN DI NONGKOJAJAR
Zainudin, Agus
Jurnal Dedikasi Vol 4 (2007): Mei
Publisher : Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (77.518 KB)
|
DOI: 10.22219/dedikasi.v4i0.874
Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah (1) Menjelaskan kepada petanitentang kelebihan dan keuntungan praktik sistem pertanian organik, khususnya diawalidengan penggunaan pupuk organik untuk mengurangi dan mengganti penggunaanpemberian pupuk kimia sintetik. (2) Mendemontrasikan praktik sistem pertanian organikkepada petani tanaman krisan sehingga penggunaan pupuk kimia maupun pestisidakimia yang selama ini diberikan berlebih dapat dikurangi secara bertahap.Metode pelaksanaan kegiatan yang diterapkan dalam kegiatan pengabdianmasyarakat ini meliputi: (1) Pertemuan diskusi dan penyuluhan, (2) Demoplot danpraktik lapang, (2) Evaluasi keberhasilan program.Berdasarkan hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat diketahui (1) Petanibunga krisan di Nongkojajar dapat mengetahui dan memahami secara langsung beberapakelebihan dan keuntungan dari praktik aplikasi sistem pertanian organik, khususnyadiawali dengan penggunaan dan pemberian pupuk organik untuk mengurangi danmengganti penggunaan pupuk kimia sintetik. (2) Praktik aplikasi sistem pertanian organikpada usaha tani tanaman krisan dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia maupunpestisida kimia secara bertahap. Kata Kunci: Pertanian Organik, Bunga Krisan
Ipteks bagi Wilayah (IbW) Kec. Camplong Sampang Madura : Demplot Biogas dan Produk pupuk Organik sebagai Model Desa Mandiri Energi.
Irfan, M.;
Sukorini, Henik;
Erni W, Dyah;
Heryadi, A.yudi;
Zali, Moh.
Jurnal Dedikasi Vol 15 (2018): Mei
Publisher : Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (390.787 KB)
|
DOI: 10.22219/dedikasi.v15i0.6472
Kabupaten Sampang Merupakan salah satu Kabupaten di kawasan Madura. Secara astronomis terletak pada koordinat 113°08’-113°39’ Bujur Timur dan 06°05’-07°13’ Lintang Selatan. memiliki luas wilayah ± 1.233,30 km² dan secara administratif terbagi menjadi 14 kecamatan, 180 desa dan 6 kelurahan. Dengan adanya program Iptek Bagi Wilayah Agroekowisata Kecamatan Camplong Kabupaten Sampang Madura yang dimulai tahun 2016 sampai 2018 ada beberapa program yang telah terlaksana, salah satu diantaranya addalah kegiatan yang diadakan di desa Tambaan Kec. Camplong Kab. Sampang.Desa Tambaan Kec. Camplong Kabupaten Sampang merupakan salah satu desa bina mitra yang dikembangkan menjadi Model Desa Mandiri Energi (DME) berbasis biogas limbah peternakan, dan bisa diterapkan dalam skala rumah tangga. Model Desa mandiri Energi yang dikembangkan menitikberatkan pada rekayasa sosial (social engineering) untuk membangun kemandirian masyarakat guna mengurangi tingkat ketergantungan pada pihak lain. Metode pengembangan DME berbasis biogas di Desa Tambaan didasarkan pada participatory based action research (kaji terap partisipatif), yaitu proses kolaborasi antara pengabdi di perguruan tinggi dan masyarakat peternakan. Hasil pengabdian melalui penyuluhan, tanya jawab, pelatihan dan pengamatan langsung selama kegiatan berlangsung, memberikan hasil sebagai berikut: a.Meningkatnya pengetahuan dan pemahaman peserta dalam pemanfaatan limbah peternakan. b.Meningkatnya keterampilan petani dalam tatakelola limbah sehingga dengan memanfaatkan slurry biogas yang ada menjadi pupuk organik. c. Membangun kemandirian teknologi yang berkelanjutan dalam kebutuhan energi dan usaha peternakan. d. Meningkatkan pendapatan petani dengan konversi nilai manfaat limbah peternakan dari analisa usaha tani yang dilakukan. e. Tersedianya pupuk organik yang akan dipakai kelompok tani untuk memupuk pohon jambu camplong. Kata Kunci: DME, Biogas, Pupuk Organik.
PENERAPAN KONSEP 3R SEBAGAI UPAYA MINIMASI VOLUME SAMPAH PADAT PERKOTAAN DI PONDOK PESANTREN AL-MIZAN LAMONGAN
., Samin;
Iffandani, Dodi;
Muttaqien, Sabilil;
Rapija G, Ode
Jurnal Dedikasi Vol 10 (2013): Mei
Publisher : Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (743.436 KB)
|
DOI: 10.22219/dedikasi.v10i0.1758
Samin1, Dodi Iffandani2, Sabilil Muttaqien3 & Ode Rapija G4Staf Pengajar. 1,2,3 & 4Jurusan Teknik Sipil, Fakultas TeknikUniversitas Muhammadiyah MalangAlamat Korespondensi : Jl. Raya Tlogomas 246 MalangABSTRAKParadigma baru pengelolaan sampah sebagaimana diamanatkan oleh UU RI No. 18 tahun 2008tentang pengelolaan sampah, maka diperlukan upaya nyata untuk merealisasikannya. Pondok pesantrenAl-Mizan dengan santri yang relatif banyak tentunya perlu dilibatkan secara langsung dalam rangkapenerapan konsep 3R dalam pengelolaan sampah.Pemahaman dan penerapan 3R dilakukan melalui pelatihan-pelatihan yang diharapkan akanmengurangi volume sampah dan sekaligus memberikan tambahan pendapatan bagi Ponpes Al-Mizanyang saat ini masih banyak melakukan pembenahan baik maajemen maupun melengkapi fasilitasbangunan pesantren.Pondok pesantren dengan santri lebih dari 500 orang diharapkan sebagai langkah awal dansebagai percontohan penerapan 3R dalam pengelolaan sampah di Ponpes sekitar Lamongan. Dengandemikian hasil dari kegiatan ini, selain memberikan tambahan pendapatan, juga memberikan bekalpada santri bagaimana pengelolaan sampah yang berbasis pada paradigma baru untuk diterapkankelak setelah selesai mengikuti kegiatan di Ponpes Al-Mizan.Kata kunci :Reduce, Reuse, Recycle, dan sampah
PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN LABORATORIUM UNTUK MENUNJANG PELAKSANAAN BAGI GURU IPA BIOLOGI SMP MUHAMMADIYAH 1 MALANG
Editor, Drs. Atok Miftachul Hudha, M. Kes;
S.Pd, Husamah,;
Hadi, M.Pd, Drs. Samsun
Jurnal Dedikasi Vol 8 (2011): Mei
Publisher : Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (99.339 KB)
|
DOI: 10.22219/dedikasi.v8i0.690
Perangkat pembelajaran merupakan salah satu wujud persiapan yang dilakukan oleh gurusebelum mereka melakukan proses pembelajaran, termasuk di laboratorium. Meskipun telahjelas betapa pentingnya melakukan persiapan melalui pengembangan perangkat pembelajaran,masih banyak kendala yang dihadapi sekolah atau guru, salah satunya SMP Muhammadiyah 1Malang. Guru tidak sempat membuat rencana pembelajaran karena jam mengajar sangat padat.Hal ini terjadi karena guru biologi hanya 1 orang dan berarti harus mengajar semua kelas (9kelas). Sekolah tidak memiliki tenaga khusus untuk mengurus laboratorium, guru yang biasanyamembimbing praktik di Laboratorium dan sekaligus menjadi laboran. Berdasarkan observasidan wawancara dengan guru terungkap bahwa guru hanya melaksanakan kegiatan pengajarandengan menggunakan metode ceramah dan jarang melakukan praktikum di Laboratorium.Penggunaan metode ceramah mengakibatkan ide dan keterampilan psikomotor siswa sulitdisalurkan, sehingga kemampuan siswa tidak berkembang dan tujuan belajar yang dicapai kurangoptimal. Oleh karena itu maka secara terperinci tujuan dari pengabdian ini adalah sebagai berikut:1) Mendeskripsikan pembelajaran IPA biologi di SMP Muhammadiyah 1 Malang yang dilakukanselama ini; 2) Memberikan pendampingan sehingga guru IPA Biologi dapat mengembangkanperangkat pembelajaran laboratorium.Berdasarkan rancangan realisasi pemecahan masalah pada kegiatan pendampinganpengembangan perangkat pembelajaran laboratorium ini, maka berikut diuraikan metode yangdigunakan adalah: 1) Pelatihan dan praktek pembuatan perangkat pembelajaran laboratorium; 2)Pelatihan dan praktek pembuatan berbagai preparat awetan biologi (media pembelajaran), teknikpengamatan dan teknik penggunaan alat-alat terkait; 3) Pendampingan pembuatan perangkatpembelajaran laboratorium; 4) Pendampingan pembuatan awetan biologi; 5) Praktik Pembelajarandi Laboratorium (Open Lesson Praktikum).Gambaran atau realita pembelajaran IPA biologi di SMP Muhammadiyah 1 Malang yangdilakukan selama ini adalah guru mengajar dengan menggunakan metode ceramah dan jarangmelakukan praktikum di Laboratorium. Permasalahan utama yang dihadapi guru adalah tidakdapat membuat perangkat pembelajaran secara maksimal sesuai tuntutan KTSP. Guru hanyamembuat perangkat pembelajaran sebagai dokumen pelengkap tidak digunakan dengansesungguhnya, tidak menjadi patokan atau acuan yang benar-benar menjadi pemandu dalampelaksanaan pembelajaran.Kegiatan pendampingan yang dilakukan memberikan hasil yang positif karena guru IPABiologi SMP Muhammadiyah 1 Malang dapat mengembangkan perangkat pembelajaranlaboratorium dan bahkan telah mempraktekkannya dalam kegiatan pembelajaran riil (praktikum
OTOMATISASI MESIN SABLON PCB UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI PCB SIAP PAKAI DAN EFISIENSI USAHA
., Nurhadi;
Effendy, Machmud
Jurnal Dedikasi Vol 3 (2006): Mei
Publisher : Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1622.746 KB)
|
DOI: 10.22219/dedikasi.v3i0.898
Hasil salon PCB yang dilakukan secara manual menunjukkan tingkat prosentase keberhasilan yang masih rendah (50%), yaitu dari 50 potong PCB yang disablon, hanya 25 potong PCB yang dianggap memenuhi standard keberhasilan ( tidak terdapat track / jalur antar komponen yang putus), sedangkan yang lain tidak memenuhi standard. Oleh karena itu, untuk dalam program vucer DIKTI ini, kami membuat alat otomatisasi sablon PCB untuk meningkatkan hasil produksi dan efisiensi usaha PCB siap pakai. Alat ini mempunyai 2 bagian utama yaitu bagian kerangka mesin sablon PCB yang menggantikan kerangka sablon PCB manual yang tidak permanen, dan yang kedua bagian system control yang berfungsi menggerakkan rakel (arah horizontal, vertical dan kemiringan ) secara otomatis. Dengan mengganti alat sablon PCB manual menjadi alat PCB otomatis dan dengan bimbingan, monitoring dari tim pelaksana, BELT dapat meningkatkan prosentase pensablonan dari 50% menjadi 83,3%. Â Keyword : Program vucer, Sablon PCB Otomatis, Efisiensi Usaha.
PRODUKSI PAKAN IKAN DAN PAKAN TERNAK DENGAN MEMANFAATKAN LIMBAH BIOGAS ASAL KOTORAN TERNAK YANG MURAH DAN BERKUALITAS
., Sujono;
Yani, Ahmad
Jurnal Dedikasi Vol 12 (2015): Mei
Publisher : Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (335.203 KB)
|
DOI: 10.22219/dedikasi.v12i0.2473
PRODUKSI PAKAN IKAN DAN PAKAN TERNAK DENGAN MEMANFAATKAN LIMBAH BIOGAS ASAL KOTORAN TERNAK YANG MURAH DAN BERKUALITASSujono1 & Ahmad Yani21 Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian dan Peternakan, Universitas Muhammadiyah Malang2 Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Muhammadiyah MalangAlamat Korespondensi : Jl. Raya Tlogomas No. 246 Malange-mail : 1) sujono_umm64@yahoo.com, 2)ayani_lpm_umm@yahoo.comABSTRAKProduksi pakan lengkap dengan memanfaatkan bahan baku non konvensional yang diperoleh dengan mudah, persediaan melimpah dan murah, akan mampu menjawab persoalan harga pakan produksi pabrik yang semakin melangit sebagai akibat dari semakin tingginya bahan baku impor. Salah satu potensi yang telah berhasil dimanfaatkan melalui program IbIKK adalah tepung limbah biogas sebagai salah satu bahan baku campuran pakan pelet ikan dan pakan ternak yang memiliki nilai biologis yang tinggi. Tujuan program IbIKK : 1) meningkatkan produksi pellet ikan terapung hingga 600 kg/minggu. Mulai melaksanakan diversifikasi produk pakan pellet ternak. 2) Perluasan jejaring pemasaran Jawa Timur, serta penambahan jumlah pelanggan baru pakan ikan dan pakan ternak sejumlah 12 orang petani ikan dan peternak. 3) biaya produksi pakan dapat ditekan sampai 20 % dengan pemanfaatan limbah tepung biogas. dan 4) terciptanya sistem peternakan berwawasan lingkungan. Luaran program IbIKK yang telah dicapai : 1) produksi pakan ikan terapung kemasan 5 kg dan 20 kg, dengan harga jual Rp. 6.000.-/kg mencapai 2.000 kg/bulan. 2) Produksi pellet kelinci 1.000 kg/bulan, pedet 1.000 kg/bulan dan kambing/sapi mencapai 6.000 kg/bulan. 3) tercipta formula pakan ikan dan pakan ternak berbahan limbah biogas yang ekonomis dan berkualitas sebagai hak kekayaan intelektual. 4) diperoleh publikasi ilmiah sebagai sarana penyebaran informasi bagi masyarakat luas. Perluasan jaringan pemasaran melalui on line dan publikasi media masa secara berkelanjutan. Hasil uji lapang pellet pakan ikan terapung dan pakan ternak mampu meningkatkan produksi ikan lele hingga mencapai 7 % dan pertumbuhan pedet dan kelinci meningkat mencapai 10%. Pakan dengan bahan dari limbah biogas mampu menurunkan biaya pakan sampai 20% sehingga keuntungan petani ikan dan peternak bertambah.Kata Kunci : Pakan Ikan, Pakan Ternak, Limbah Biogas.
Pemanfaatan Ubi Kayu Sebagai Bahan Tiwul Instant Dalam Rangka Peningkatan Pendapatan Ibu Rumah Tangga Petani Ubi Kayu Di Kecamatan Dau Kabupaten Malang
Mumpuni, Gumoyo;
Rasyid, Harun
Jurnal Dedikasi Vol 5 (2008): Mei
Publisher : Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (44.071 KB)
|
DOI: 10.22219/dedikasi.v5i0.864
Ubi kayu dapat dikonsumsi dalam bentuk segar maupundalam bentuk olahan. Apabila ubi kayu dijual dalam bentuk segarmaka harga jual setiap kilogramnya rendah sekali yaitu antara Rp300 – Rp 500 setiap kilogramnya. Ubi kayu dalam waktu satuminggu sudah mulai rusak (menjadi buki) jika tidak segera diolah.Untuk itu maka perlu dilakukan pengolahan ubi kayu menjadiproduk tiwul instant.Nilai Ekonomi Ubi kayu Rendah apabila dipasarkandalam bentuk segar, yaitu hanya Rp 300,/kg - sampai Rp 500,-/kgdi Daerah Kecamatan Dau, apalagi pada saat panen raya harganyalebih Rendah lagi.Untuk meningkatkan nilai ekonomi maka ubi kayu harusdiolah menjadi produk olahan, yaitu dijadikan makanan yangbernama “Tiwul Instant†dimana harga dari tiwul instant adalah :Rp 5000/kg. Sehingga dengan dilakukan pengolahan maka akanmenciptakan nilai tambah, menyerap tenaga kerja danmeningkatkan pendapatan bagi pengolahnya.Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Landung SariKecamatan Dau Kabupaten Malang, dengan pertimbangan daerahini banyak menghasilkan ubi kayu tetapi belum dilakukanpengolahan.. Kata Kunci: Ubi Kayu, Tiwul Instan, Peningkatan Pendapatan
PKM KELOMPOK USAHA LELE JAWA TIMUR
Kusumawardani, Paramitha Amelia
Jurnal Dedikasi Vol 15 (2018): Mei
Publisher : Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (325.112 KB)
|
DOI: 10.22219/dedikasi.v15i0.6436
Kebutuhan lele segar pada pelaku usaha makanan terutama di Jawa Timur diyakinimemiliki potensi besar, sehingga banyaknya pelaku usaha pendukung seperti ternaklele berpeluang menjadi salah satu usaha andalan yang dapat dilakukan secaraswadaya. Adalah bapak sukron (mitra 1) pelaku usaha ternak lele yang berada didesa kenongo kec. Tanggulangin, banyaknya tahapan yang dilakukan dalamberternak dari persiapan kolam, bibit, pakan menjadikan usaha ternak lele tersebutrentang atas masalah. Hal itu dapat terlihat dari banyaknya kolam yang dimilikitetapi tidak ada satu papan nama yang menunjukkan atas kondisi dan status kolamdan lele yang ada, sehingga akan kesulitan jika menjelaskan waktu panen sertaperlakuan lele atas pakan dan nutri yang harus diberikan. Sehingga solusi yang akandiberikan adalah adanya papan nama di setiap kolam yang berisikan identitas kolamserta kondisi lele dan pakan yang diberikan, sehingga memudahkan mitra dalammemonitoring keberadaan kolam dan kondisi lele tersebut. Sementara mitra 2 adalahpelaku usaha abon lele, yang berada di desa Mojorejo kec. Junrejo kota Batu Malang,yang kesehariannya adalah melakukan pengolahan lele segar yang di produksimenjadi abon lele, banyaknya pesanan yang dimiliki oleh mitra 2 memerlukan alatbantu proses pengeringan abon lele pasca pengolahan. Sehingga solusi yang ditawarkan adalah pembuatan alat pengering porteble yang inovatif yang nantinyaberfungsi sebagai a lat alternatif pengering abon lele mitra 2. Dengan permasalahandan solusi yang ada, maka, masing-masing mitra akan memperoleh manfaat yanglebih baik dan memberikan daya saing guna peningkatan pendapatan kelompokmaupun anggota dan pelaku usaha.