Claim Missing Document
Check
Articles

COMPATIBILITY LEVEL OF SEVEN INDONESIAN LOCAL JATROPHA (Jatropha curcas Linn.) CROSSING ACCESSION Maftuchah, Maftuchah; Zainudin, Agus; Heliyanto, Bambang; Sudarmo, Hadi
Journal of Agroecology Vol 1, No 1 (2015)
Publisher : Journal of Agroecology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jatropha curcas Linn., is one of the oil plant producers, which can be processed to be the substitute fuel for diesel. The purpose of this research is to gain information of accession crosses compatibility level from different selected Jatropha. The study was conducted using seven accessions of Indonesia Jatropha planting material, which has a high productivity expectations, the HS-49, SP-16, SP-38, SP-8, SM-33, SP-34, and SM-35. The seven accessions were selected mass. Jatropha accessions used as an elder in the course of this research came from Gardens Jatropha Plant Germplasm Collection located in Asembagus–Situbondo. The crossings between seven accessions are not entirely successfully producing fruit and seeds. The crossing between SP-38 X HS-49 produced the highest number of fruits and seeds and followed by the crossing between SM-35 X HS-49. Of all the 42 crossing combinations, there are 14 crossing combinations that do not produce fruit and seeds at all.
RESPON TIGA VARIETAS JAGUNG MANIS (ZEA MAYS SACHARATA STURT) TERHADAP PERLAKUAN PUPUK ORGANIK Zainudin, Agus
Jurnal Gamma Vol 1, No 1 (2005): September
Publisher : Jurnal Gamma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3431.07 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji perbedaan respon tiga varietas jagung manis terhadap pemberian beberapa jenis pupuk organik, sehingga dapat diketahui varietas jagung manis yang tumbuh dan menghasilkan tongkol yang baik, sekaligus mengetahui jenis pupuk organik yang berpengaruh paling baik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa interaksi antara perlakuan varietas dan macam pupuk organik tidak berpengaruh nyata pada semua peubah yang diamati. Berarti tidak ada perbedaan respon dari tiga varietas jagung manis yang diuji pada perlakuan macam pupuk, karena ketiga varietas tersebut mempunyai pola pertumbuhan dan memberikan hasil panen yang sama pada tiap perlakuan macam pupuk yang diberikan.
APLIKASI SISTEM PERTANIAN ORGANIK PADA BUDIDAYA TANAMAN BUNGA KRISAN DI NONGKOJAJAR Zainudin, Agus
Jurnal Dedikasi Vol 4 (2007): Mei
Publisher : Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (77.518 KB) | DOI: 10.22219/dedikasi.v4i0.874

Abstract

Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah (1) Menjelaskan kepada petanitentang kelebihan dan keuntungan praktik sistem pertanian organik, khususnya diawalidengan penggunaan pupuk organik untuk mengurangi dan mengganti penggunaanpemberian pupuk kimia sintetik. (2) Mendemontrasikan praktik sistem pertanian organikkepada petani tanaman krisan sehingga penggunaan pupuk kimia maupun pestisidakimia yang selama ini diberikan berlebih dapat dikurangi secara bertahap.Metode pelaksanaan kegiatan yang diterapkan dalam kegiatan pengabdianmasyarakat ini meliputi: (1) Pertemuan diskusi dan penyuluhan, (2) Demoplot danpraktik lapang, (2) Evaluasi keberhasilan program.Berdasarkan hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat diketahui (1) Petanibunga krisan di Nongkojajar dapat mengetahui dan memahami secara langsung beberapakelebihan dan keuntungan dari praktik aplikasi sistem pertanian organik, khususnyadiawali dengan penggunaan dan pemberian pupuk organik untuk mengurangi danmengganti penggunaan pupuk kimia sintetik. (2) Praktik aplikasi sistem pertanian organikpada usaha tani tanaman krisan dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia maupunpestisida kimia secara bertahap. Kata Kunci: Pertanian Organik, Bunga Krisan
MAGANG KEWIRAUSAHAAN DI SENTRA PRODUKSI APEL ORGANIK PADA KELOMPOK TANI APEL ORGANIK "AKAL" Zainudin, Agus
Jurnal Dedikasi Vol 2 (2005): November
Publisher : Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.454 KB) | DOI: 10.22219/dedikasi.v2i0.928

Abstract

Menghadapi era perdagangan bebas yang mulai dibuka tahun 2003 ini sekaligus sebagaiupaya menyelesaikan keterpurukan perekonomian yang melanda Indonesia, makabudaya berwirausaha dengan semangat "BERDIKARI" (berdiri di atas kaki dankemampuan diri sendiri) harus terwujud dan tertanam dalam jiwa para alumni lulusanperguruan tinggi di Indonesia. Hal tersebut sebagai modal utama bangsa Indonesiaagar dapat bersaing di pasar global. Tumbuhnya jiwa wirausaha yang tangguh daripara alumni perguruan tinggi, khususnya Fakultas Pertanian akan mendorongberkembangnya industri-industri kecil dan menengah berbasis pertanian yang tetapkokoh menghadapi berbagai gelombang krisis ekonomi. Salah satu wirausaha yangpotensial untuk dikembangkan adalah usaha tani tanaman apel secara organik sebagaikomoditas hortikultura unggulan kota Batu-Malang yang berbasis sistem pertanianramah lingkungan.Melalui kegiatan magang kewirausahaan pada Program Pengembangan BudayaKewirausahaan sebagai bentuk kerjasama kelompok tani apel organik "AKAL" DesaBumiaji Kota Batu dengan civitas akademika Jurusan Budidaya Pertanian FakultasPertanian Universitas Muhammdiyah Malang maka: (1) para mahasiswa semakinbertambah pengetahuan dan pengalaman praktisnya dalam agribisnis apel organik,serta mampu mengidentifikasi permasalahan sekaligus analisis penyelesaian masalah,baik pada aspek penerapan dan pengembangan teknologi budidaya, manajemen usahatani maupun pemasaran produk pertanian, khususnya apel organik skala kecil danmenengah; (2) mahasiswa makin terbuka pemikirannya, bahwa usaha tani apel organiksangat potensial untuk dikembangkan sehingga lebih termotivasi untuk berwirausahatani apel organik tersebut; (3) para petani anggota kelompok tani apel organik "AKAL"di desa Bumiaji, Batu makin meningkat pengetahuannya tentang penerapan teknikbudidaya pada sistem pertanian organik tanaman apel, khususnya tentang pemanfaatanpotensi musuh alami dalam mengendalikan hama dan penyakit tanaman. Para petanijuga telah terbantu memperluas pangsa pasar produk buah apel organik yangdihasilkannya; (5) keterkaitan dan kesepadanan (link and match) antara perguruantinggi khususnya Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Malang denganpengusaha perkebunan (kelompok tani) apel organik skala kecil dan menengah makinterbina baik melalui kerjasama penelitian, praktek kerja lapang, pengabdian kepadamasyarakat maupun kerjasama usaha di bidang agribisnis.
Potensi hasil dan nutrisi beberapa genotipe tanaman sorgum lokal Jawa Timur sebagai calon tetua persilangan Maftuchah Maftuchah; Dian Puji Rahayu; Agus Zainudin; Sulistyawati Sulistyawati; Hendry Sulistiyanto
Kultivasi Vol 21, No 1 (2022): Jurnal Kultivasi
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kultivasi.v21i1.35539

Abstract

AbstrakTanaman sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) merupakan tanaman sumber pangan, pakan ternak, dan bahan baku industri yang memiliki potensi untuk dikembangkan di Indonesia. Permasalahan utama dalam komoditas ini adalah masih terbatasnya varietas lokal yang sesuai dengan lingkungan di Indonesia sehingga perlu diupayakan pencarian genotipe lokal sorgum sebagai calon tetua persilangan. Tujuan kegiatan ini adalah untuk mendapatkan informasi potensi daya hasil dan kualitas produk berbagai genotipe sorgum lokal Jawa Timur sebagai calon tetua persilangan untuk menghasilkan varietas unggul. Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Desa Purutrejo, Kecamatan Purworejo, Kota Pasuruan-Jawa Timur. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 9 genotipe tanaman sorgum yang berasal dari berbagai daerah di Jawa Timur, antara lain: Sampang-1, Sampang-2, Tulungagung-1, Tulungagung-2, Jombang, Pasuruan, Lamongan 1, Lamongan 2, dan Tuban. Percobaan dilaksanakan menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan tiga ulangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa potensi daya hasil dan kualitas 9 genotipe sorgum lokal Jawa Timur sangat beragam. Genotip Lamongan-2 direkomendasikan sebagai calon tetua persilangan karena menunjukkan berat kering biji tertinggi (117,34 gram/malai) dan jumlah biji per malai tertinggi (4582 biji /malai). Umur panen paling cepat (70 hari) dicapai oleh genotip Tulungagung-2. Kandungan protein tertinggi dicapai oleh genotipe Sampang-1 (17,15 %) dan terendah pada genotipe Tulungagung-1 (10,17 %). Kadar lemak tertinggi adalah pada genotipe Tuban (4,79 %) dan terendah adalah pada Lamongan-1 (2,94 %).Kata Kunci: Genotipe ∙ Sorgum ∙ Uji daya hasil   AbstractSorghum (Sorghum bicolor (L.) Moench) plant is a source of food, animal feed, and industrial raw materials that have a high potential to be developed in Indonesia The main problem in this commodity is limited local varieties that are suitable for the environment in Indonesia, so it is necessary to search for local genotypes of sorghum as potential crossbreeding parents. The purpose of this study was to obtain information on the potential yield and nutrient content of several genotypes of local sorghum from East Java as prospective crossing parents to produce superior varieties. The materials used in this study were 9 local sorghum varieties from various regions in East Java, including: Sampang-1, Sampang-2, Tulungagung-1, Tulungagung-2, Jombang, Pasuruan, Lamongan 1, Lamongan 2 and Tuban. The research was carried out by using a Randomized Block Design with three replications. The results showed that the potential yield and nutrient content of 9 local sorghum genotypes from East Java were very diverse. The Lamongan 2 genotype was recommended as a candidate for crossbreeding because it showed the highest dry weight of seeds (117.34 grams per panicle) and the highest number of seeds per panicle (4582 seeds per panicle). The shortest harvesting age (70 days) was found in the Tulungagung 2 genotype. The highest protein content was found in the Sampang 1 genotype (17.15%) and the lowest result was in the Tulungagung1 genotype (10.17%). The sorghum genotype with the highest fat content was the Tuban genotype (4.79%) and the lowest result was observed in the Lamongan 1 genotype (2.94%).Keywords: Genotype ∙ Sorghum ∙ Yield test
APLIKASI SISTEM PERTANIAN ORGANIK PADA BUDIDAYA TANAMAN BUNGA KRISAN DI NONGKOJAJAR Agus Zainudin
Jurnal Dedikasi Vol. 4 (2007): Mei
Publisher : Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/dedikasi.v4i0.874

Abstract

Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah (1) Menjelaskan kepada petanitentang kelebihan dan keuntungan praktik sistem pertanian organik, khususnya diawalidengan penggunaan pupuk organik untuk mengurangi dan mengganti penggunaanpemberian pupuk kimia sintetik. (2) Mendemontrasikan praktik sistem pertanian organikkepada petani tanaman krisan sehingga penggunaan pupuk kimia maupun pestisidakimia yang selama ini diberikan berlebih dapat dikurangi secara bertahap.Metode pelaksanaan kegiatan yang diterapkan dalam kegiatan pengabdianmasyarakat ini meliputi: (1) Pertemuan diskusi dan penyuluhan, (2) Demoplot danpraktik lapang, (2) Evaluasi keberhasilan program.Berdasarkan hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat diketahui (1) Petanibunga krisan di Nongkojajar dapat mengetahui dan memahami secara langsung beberapakelebihan dan keuntungan dari praktik aplikasi sistem pertanian organik, khususnyadiawali dengan penggunaan dan pemberian pupuk organik untuk mengurangi danmengganti penggunaan pupuk kimia sintetik. (2) Praktik aplikasi sistem pertanian organikpada usaha tani tanaman krisan dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia maupunpestisida kimia secara bertahap. Kata Kunci: Pertanian Organik, Bunga Krisan
MAGANG KEWIRAUSAHAAN DI SENTRA PRODUKSI APEL ORGANIK PADA KELOMPOK TANI APEL ORGANIK "AKAL" Agus Zainudin
Jurnal Dedikasi Vol. 2 (2005): November
Publisher : Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/dedikasi.v2i0.928

Abstract

Menghadapi era perdagangan bebas yang mulai dibuka tahun 2003 ini sekaligus sebagaiupaya menyelesaikan keterpurukan perekonomian yang melanda Indonesia, makabudaya berwirausaha dengan semangat "BERDIKARI" (berdiri di atas kaki dankemampuan diri sendiri) harus terwujud dan tertanam dalam jiwa para alumni lulusanperguruan tinggi di Indonesia. Hal tersebut sebagai modal utama bangsa Indonesiaagar dapat bersaing di pasar global. Tumbuhnya jiwa wirausaha yang tangguh daripara alumni perguruan tinggi, khususnya Fakultas Pertanian akan mendorongberkembangnya industri-industri kecil dan menengah berbasis pertanian yang tetapkokoh menghadapi berbagai gelombang krisis ekonomi. Salah satu wirausaha yangpotensial untuk dikembangkan adalah usaha tani tanaman apel secara organik sebagaikomoditas hortikultura unggulan kota Batu-Malang yang berbasis sistem pertanianramah lingkungan.Melalui kegiatan magang kewirausahaan pada Program Pengembangan BudayaKewirausahaan sebagai bentuk kerjasama kelompok tani apel organik "AKAL" DesaBumiaji Kota Batu dengan civitas akademika Jurusan Budidaya Pertanian FakultasPertanian Universitas Muhammdiyah Malang maka: (1) para mahasiswa semakinbertambah pengetahuan dan pengalaman praktisnya dalam agribisnis apel organik,serta mampu mengidentifikasi permasalahan sekaligus analisis penyelesaian masalah,baik pada aspek penerapan dan pengembangan teknologi budidaya, manajemen usahatani maupun pemasaran produk pertanian, khususnya apel organik skala kecil danmenengah; (2) mahasiswa makin terbuka pemikirannya, bahwa usaha tani apel organiksangat potensial untuk dikembangkan sehingga lebih termotivasi untuk berwirausahatani apel organik tersebut; (3) para petani anggota kelompok tani apel organik "AKAL"di desa Bumiaji, Batu makin meningkat pengetahuannya tentang penerapan teknikbudidaya pada sistem pertanian organik tanaman apel, khususnya tentang pemanfaatanpotensi musuh alami dalam mengendalikan hama dan penyakit tanaman. Para petanijuga telah terbantu memperluas pangsa pasar produk buah apel organik yangdihasilkannya; (5) keterkaitan dan kesepadanan (link and match) antara perguruantinggi khususnya Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Malang denganpengusaha perkebunan (kelompok tani) apel organik skala kecil dan menengah makinterbina baik melalui kerjasama penelitian, praktek kerja lapang, pengabdian kepadamasyarakat maupun kerjasama usaha di bidang agribisnis.
RESPON TIGA VARIETAS JAGUNG MANIS (ZEA MAYS SACHARATA STURT) TERHADAP PERLAKUAN PUPUK ORGANIK Agus Zainudin
Jurnal Gamma Vol. 1 No. 1 (2005): September
Publisher : Jurnal Gamma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji perbedaan respon tiga varietas jagung manis terhadap pemberian beberapa jenis pupuk organik, sehingga dapat diketahui varietas jagung manis yang tumbuh dan menghasilkan tongkol yang baik, sekaligus mengetahui jenis pupuk organik yang berpengaruh paling baik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa interaksi antara perlakuan varietas dan macam pupuk organik tidak berpengaruh nyata pada semua peubah yang diamati. Berarti tidak ada perbedaan respon dari tiga varietas jagung manis yang diuji pada perlakuan macam pupuk, karena ketiga varietas tersebut mempunyai pola pertumbuhan dan memberikan hasil panen yang sama pada tiap perlakuan macam pupuk yang diberikan.
KARAKTERVEGETATIF DAN PRODUKSI AWAL TANAMAN JARAK PAGAR (JATROPHA CURCAS L.) AKIBAT PERLAKUAN MUTAGEN COLCHICINE Agus Zainudin
Jurnal Gamma Vol. 6 No. 1 (2010): September
Publisher : Jurnal Gamma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mutation and polyploidization represent some of plant breeding method exploited to increasegenetic diversity of physic nut. The result of mutation polyploidization process obtainable superiorphysic nut polyploid. This research was aimed to study the appearance of physic nut effected byconcentration and frequency of colchicine treatment. The type of physic nut used in this research isIP-1A. The combination of concentration colchicine (0,1%; 0,2%; 0,3%; 0,4%; 0,5%; 0,6%) andfrequency of colchicine solution (6 times, 8 times, 10 times) treated to get a mutant of physic nut.Plant without colchicine as a control. The result of this research indicated that the colchicine causevariation at vegetatif character. There is 3-5 crops having vegetatif size higher than control crop.Treatment of colchicine 0,5% 6x; 0,3% 10x and 0,2% 8x yields higher maximum fruit that is 95-168 fruits compared to control crop yielding 89 fruits.Key words : Physic nut, polyploid, mutation, colchicines
GENETIC CHARACTERIZATION OF SEVERAL PROMISING ACCESSION OF Jatropha curcas L. BASED ON RAPD MARKER MAFTUCHAH MAFTUCHAH; AGUS ZAINUDIN; RULLY DYAH PURWATI; HADI SUDARMO
Jurnal Penelitian Tanaman Industri Vol 17, No 2 (2011): Juni 2011
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jlittri.v17n2.2011.83-88

Abstract

ABSTRACTThe objective of this research was to obtain genetic relationshipamong 13 Jatropha curcas L. accession plants based on Random Amplified Polymorphic DNA marker. This experiment used 13 accessionsof J. curcas L. potential to have higher seed productivity, including HS-49,SP-16, SP-38, SP-8, SM-33, SP-34, SM-35, IP-1A, IP-1M, IP-1P, IP-2A,IP-2M, and IP-2P. Polymerase Chain Reaction (PCR) was performedusing 10 selected primers of RAPD markers (OPA 2, OPA 9, OPA 13,OPA 15, OPA 18, OPA 19, OPA 20, OPF 8, OPF 10, and OPF 15). PCRproduct was used to determine genetic distance which implemented Un-weighted Pair-Group Method With Arithmetic (UPGMA) procedure andconstructed phylogeny trees using Numerical Taxonomy and MultivariateSystem (NTSYS) software version 1.8. The confidence level of UPGMAwas then tested by Boostrap using WinBoot program. Ten primers used inthis research were able to be applied in genomic DNA of J. curcas L. plantwhich had resulted about four (OPA 19) to ten band numbers (OPA 9)with the band size around 72-1,078 bp. However, OPA 13 primer was notable to give different band size. Genetic relationship analysis has foundtwo main groups, firstly accession plants consisted of HS-49, SP-16, SP-18, SP-8, SM-33, SM-35, and SP-34 (coefficient 0.8). In this group, SP-38clustered with SP-8, and SM-33 with SM-35 (coefficient 0.91). In thesecond group, the accessions consisted of IP-1A, IP-1M, IP-1P, IP-2A, IP-2M, and IP-2P (coefficient 0.78). In this group, accession of IP-1Aclustered with IP-1M (coefficient 0.85), IP-1P with IP-2M (coefficient0.87), and IP-2A with IP-2P (coefficient 0.90). Then, the first and secondgroups formed genetic relationship with coefficient 0.66.Key words: Genetic characterization, Jatropha curcas L., RAPD,molecular marker, promising accession.ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi keragamangenetik dan hubungan kekerabatan berbagai aksesi jarak pagar terpilihberdasarkan analisis molekuler Random Amplified Polymorphic DNA(RAPD). Penelitian menggunakan 13 aksesi Jatropha curcas yangmemiliki potensi produksi tinggi (HS-49, SP-16, SP-38, SP-8, SM-33, SP-34, SM-35, IP-1A, IP-1M, IP-1P, IP-2A, IP-2M, dan IP-2P). Isolasi DNAgenom J. curcas dilaksanakan dengan metode Zheng yang dimodifikasi.Polymerase Chain Reaction (PCR) dilakukan menggunakan 10 primersRAPD (primer OPA 2, OPA 9, OPA 13, OPA 15, OPA 18, OPA 19, OPA20, OPF 8, OPF 10, dan OPF 15). Produk PCR yang dihasilkan digunakanuntuk menentukan tingkat kekerabatan menggunakan Un-weighted Pair-Group Method With Arithmetic (UPGMA) dan diagram filogenetik denganprogram Numerical Taxonomy and Multivariate System (NTSYS) versi1.8. Kesepuluh primer yang digunakan mampu mengamplifikasi DNAjarak pagar dengan jumlah produk pita antara 4 (primer OPA 19) hingga10 pita DNA (OPA 9), dengan ukuran pita 72-1.078 bp. Primer OPA 13tidak dapat memberikan perbedaan pita DNA. Hasil analisis kekerabatanmenunjukkan adanya dua kelompok utama. Kelompok pertama terdiri atasaksesi HS-49, SP-16, SP-18, SP-8, SM-33, SM-35, dan SP-34 (koefisien0,80). Dalam kelompok pertama, SP-38 berkelompok dengan SP-8, danSM-33 dengan SM-35 (koefisien 0,91). Kelompok kedua terdiri atas aksesiIP-1A, IP-1M, IP-1P, IP-2A, IP-2M, dan IP-2P (koefisien 0,78). Dalamkelompok kedua, IP-1A berkelompok dengan IP-1M (koefisien 0,85), IP-1P dengan IP-2M (koefisien 0,87), dan IP-2A dengan IP-2P (koefisien0,90). Selanjutnya, kelompok pertama dan kelompok kedua membentukkekerabatan pada koefisien 0,66.Kata kunci: Karakterisasi genetik, Jatropha curcas L., RAPD, markamolekuler, aksesi harapan.