cover
Contact Name
Usep Sahrudin
Contact Email
jptt.fapet@gmail.com
Phone
+628156006706
Journal Mail Official
jptt.fapet@gmail.com
Editorial Address
Departemen Produksi Lantai 2 Gedung 5, Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran Jln. Raya Bandung Sumedang Km. 21. Jatinangor 45363
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Produksi Ternak Terapan (JPTT)
ISSN : -     EISSN : 27226611     DOI : https://doi.org/10.24198/jptt
Jurnal Produksi Ternak Terapan (JPTT) covers concepts, models, innovations and implementations in the field of animal husbandry and biosciences in a broad sense, which include: livestock production, livestock breeding and biometrics, as well as livestock reproduction and artificial insemination, which have been considered and approved by the Editorial Board, as efforts to improve scientific quality in the development of livestock production.
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 1 (2025): Volume 6 Nomor 1 Maret 2025" : 9 Documents clear
PENGARUH PENAMBAHAN PRODUK MIKROKAPSUL EKSTRAK BUAH MENGKUDU (Morinda citrifolia L.) DALAM RANSUM TERHADAP KUALITAS INTERIOR TELUR AYAM SENTUL LESTARI, NANDA DWI; Widyastuti, Tuti; Asmara, Indrawati Yuda
Jurnal Produksi Ternak Terapan Vol 6, No 1 (2025): Volume 6 Nomor 1 Maret 2025
Publisher : Faculty of Animal Husbandry, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jptt.v6i1.56271

Abstract

Penelitian dilaksanakan pada tanggal 17 Oktober – 20 Desember 2023 di Test Farm, Universitas Padjadjaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan produk mikrokapsul ekstrak buah mengkudu (MEBM) dalam ransum terhadap indeks albumen, indeks yolk, nilai haugh unit dan warna kuning telur ayam Sentul. Penelitian menggunakan 40 ekor ayam Sentul betina yang dipelihara selama 12 minggu. Metode eksperimental digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri dari 5 perlakuan yaitu P0 (Ransum basal (RB)), P1 (RB + Bacitracin 50 mg/kg ransum), P2 (RB + 75 mg/kg produk MEBM), P3 (RB + 150 mg/kg produk MEBM), P4 (RB + 225 mg/kg produk MEBM), terdapat 4 ulangan dan tiap ulangan menggunakan 2 ekor ayam. Data indeks albumen dan yolk serta haugh unit dianalisis menggunakan uji ANOVA dan uji lanjut Duncan, sedangkan warna kuning telur menggunakan uji Kruskal-Wallis dan uji lanjut Mann-Whitney. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa penambahan MEBM dalam ransum memberikan pengaruh terhadap seluruh parameter. Penambahan mikrokapsul ekstrak buah mengkudu dalam ransum pada dosis 225 mg/kg ransum menghasilkan indeks albumen, indeks yolk, haugh unit dan warna kuning telur ayam Sentul terbaik.
Pengaruh Lama Masa Kering terhadap Produksi Susu pada Sapi Perah yang Berproduksi Tinggi di PT. Ultra Peternakan Bandung Selatan Permana, Iqbal Zaky; Tasripin, Didin Supriat; Mutaqin, Bambang Kholiq
Jurnal Produksi Ternak Terapan Vol 6, No 1 (2025): Volume 6 Nomor 1 Maret 2025
Publisher : Faculty of Animal Husbandry, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jptt.v6i1.49023

Abstract

Masa kering merupakan rentang waktu sapi tidak diperah di antara dua masa laktasi. Walaupun demikian, masa kering diperlukan untuk mempersiapkan performa produksi susu yang optimal pada masa laktasi berikutnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui performa produksi susu serta mengetahui pengaruh masa kering terhadap produksi susu pada sapi perah yang berproduksi tinggi (>7.000 kg/laktasi). Penelitian telah  dilaksanakan pada 21 Juni – 28 Juni 2023 di PT. Ultra Peternakan Bandung Selatan (UPBS). Penelitian dilakukan pada 116 ekor sapi berproduksi tinggi. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan pengujian deskriptif dan uji anova. Rataan produksi susu terkoreksi pada kategori lama masa kering <40 hari, 40-60 hari, dan >60 hari secara berturut-turut adalah 8.974,53±834,65 kg/laktasi, 9.616,96±1.024,16 kg/laktasi, dan 9.047,87±875,08 kg/laktasi. Hasil Penelitian menunjukkan produksi susu antar lama masa kering berbeda secara signifikan. Sapi dengan lama masa kering <40 hari dan >60 hari mengalami penurunan produksi susu terkoreksi berturut-turut sebesar 6,68% dan 5,92% dibandingkan produksi susu terkoreksi dengan lama masa kering 40-60 hari. Lama masa kering 40-60 hari menampilkan produksi susu terbaik.
Karakteristik Kualitatif Pola Warna Tubuh Pada Sapi Hasil Persilangan Peranakan Ongole dan Belgian Blue di Jawa Barat Widyarini, Fadhila Dwi; Arifin, Johar; Edianingsih, Primiani
Jurnal Produksi Ternak Terapan Vol 6, No 1 (2025): Volume 6 Nomor 1 Maret 2025
Publisher : Faculty of Animal Husbandry, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jptt.v6i1.56998

Abstract

Penelitian tentang pola warna hasil persilangan sapi peranakan ongole dan sapi Belgian blue merupakan salah satu upaya untuk mengetahui sifat kualitatif pada sap jenis baru di Indonesia, khususnya di Jawa Barat. Lokasi penelitian berada di Kabupaten Ciamis, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Garut, dan Kabupaten Purwakarta. Penelitian ini melibatkan 18 ekor sapi hasil persilangan sapi peranakan ongole dan sapi Belgian blue yang berumur 1 – 9 bulan. Metode yang digunakan yaitu deskriptif eksploratif dengan pengambilan data secara sensus. Data yang diteliti yaitu pola warna pada bagian kepala, leher, gelambir, tubuh, abdomen, moncong, ekor, dan kaki bawah serta melihat adanya bercak atau tidak. Hasil data menunjukan pola warna pada bagian tubuh mempunyai warna yang sesuai dengan ketentuan keturunan F1 tanpa penyimpangan dengan rasio 50%:50% dari pejantan dan indukannya. Warna dominasi yang muncul adalah warna hitam dengan frekuensi relative lebih dari 50% dengan jumlah yang berbeda-beda pada setiap bagian tubuh. Selain warna hitam, muncul warna putih yang pada hasil persilangan tersebut dengan jumlah frekuensi relative 0% hingga kurang dari 50% pada setiap bagian tubuh.
Identifikasi endoparasit pada feses domba (Ovis sp.) di Kledung Research Park, Kabupaten Temanggung Septian, Mohamad Haris; Pristiwantoro, Ridlo; Abdillah, Labib
Jurnal Produksi Ternak Terapan Vol 6, No 1 (2025): Volume 6 Nomor 1 Maret 2025
Publisher : Faculty of Animal Husbandry, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jptt.v6i1.55625

Abstract

AbstrakDomba merupakan salah satu hewan ternak yang berperan penting dalam memenuhi kebutuhan manusia di berbagai bidang. Infeksi endoparasit pada domba umumnya disebabkan oleh cacing parasit seperti cacing usus (nematoda) dan cacing hati (trematoda). Domba-domba di Kledung Research Park diduga kuat terinfeksi endoparasit. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui jenis cacing parasit dan intensitas endoparasit yang menginfeksi domba di Kledung Research Park yang diperlukan oleh pengelola agar dapat membantu langkah penanganan maupun pencegahannya. Metode yang digunakan adalah metode sensus dengan sampel feses ternak domba sebanyak 40 sampel dari 40 ekor domba betina dewasa. Parameter penelitian ini yaitu jenis dan tingkat intensitas endoparasit yang menginfeksi domba di Kledung Research Park. Data yang diperoleh kemudian dilakukan analisa secara deskriptif.Berdasarkan penelitian diketahui tingkat intensitas infeksi telur cacing parasit pada sampel termasuk pada kategori intensitas ringan. Jenis telur cacing parasit dari sejumlah sampel yang terinfeksi antara lain Strongyle sp., Strongyloides sp., Toxocara sp.,dan Ookista Coccidia. Intensitas tertinggi adalah nematoda jenis  Strongyle sp. 5, Strongyloides sp. 4, Ookista Coccidia 2, dan Toxocara sp. 2. Kata kunci: domba, endoparast, identifikasi, infeksi, intensitas  AbstractSheep are one of the livestock that plays an important role in meeting human needs in various fields. Endoparasite infections in sheep are generally caused by parasitic worms such as intestinal worms (nematodes) and liver worms (trematoda). The sheep in the Kledung Research Park are supposed to be heavily infected with endoparasites. The purpose of this study is to determine the type of parasitic worm and the intensity of endoparasite infection of sheep in the Kledung Research Park, which is required by the administrator to help with the treatment and prevention measures. The method used was a census method with a sample of sheep's stools of 40 samples of 40 adult female sheep. The parameters of this research are the type and degree of intensity of the endoparasite infecting the sheep in the Kledung Research Park. Based on the research, the level of infection with parasitic worm eggs in the sample is known to be in the category of mild intensity. Parasitic worm eggs from a number of infected specimens include Strongylesp., Strongyloides sp., Toxocara sp., and Ookista Coccidia. The highest intensity are Strongyle sp. 5, Strongyloides sp. 4, Ookista coccidia 2, and Toxocara sp. 2. Keywords: sheep, endoparast, identification, infection, intensity 
KARAKTERISTIK KUALITAS DAN PRODUKSI SUSU YANG DISETORKAN PETERNAK SAPI PERAH ANGGOTA DI WILAYAH TIMUR KPBS PANGALENGAN Isdarwanto, Nabila Tuffahati; Hermawan, Hermawan; Tasripin, Didin Supriat
Jurnal Produksi Ternak Terapan Vol 6, No 1 (2025): Volume 6 Nomor 1 Maret 2025
Publisher : Faculty of Animal Husbandry, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jptt.v6i1.57752

Abstract

KPBS Pangalengan merupakan koperasi yang memiliki fokus di peternakan sapi perah dan menghasilkan produk susu segar dengan memperhatikan kualitas dan produksi susu yang disetorkan oleh peternak anggota. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produksi dan kualitas susu sapi perah yang disetorkan peternak anggota ke Tempat Pelayanan Koperasi (TPK) wilayah timur KPBS Pangalengan pasca wabah PMK. Penelitian menggunakan metode sensus dari 397 peternak anggota yang dianalisis dengan metode deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa produksi susu pada bulan Desember 2023 menghasilkan 403.148,28 kg dengan rata-rata 11,86 ± 4,90 kg/induk/hari. Kriteria produksi susu yang disetorkan peternak di wilayah timur KPBS berada di kriteria “sedang” yaitu dengan produksi antara 10-15 kg/induk/hari. Produksi susu di wilayah timur masih perlu diperbaiki lagi agar mencapai kriteria susu yang baik. Selain itu, kualitas susu setelah wabah PMK sudah di atas standar SNI 3141.1 tahun 2011, dengan kriteria yang mendominasi kriteria “baik” kecuali titik beku. Grade resazurin yang mengalami peningkatan lebih baik hingga akhir bulan Desember 2023.
PENGARUH MODEL KANDANG YANG DIPERKAYA DENGAN LITTER DAN TEMPAT BERTELUR TERHADAP BOBOT TELUR, DAYA TETAS, BOBOT TETAS DAN KUALITAS DOQ PUYUH PADJADJARAN ISMAIL, M RAHMAT; Setiawan, Iwan; Sujana, Endang
Jurnal Produksi Ternak Terapan Vol 6, No 1 (2025): Volume 6 Nomor 1 Maret 2025
Publisher : Faculty of Animal Husbandry, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jptt.v6i1.55764

Abstract

Penelitian dengan Judul Pengaruh Model Kandang yang Diperkaya dengan Litter dan Tempat Bertelur terhadap Bobot Telur, Daya Tetas, Bobot Tetas dan Kualitas DOQ Puyuh Padjadjaran telah dilaksanakan di Breeding Center Puyuh Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran pada tanggal 25 Maret – 6 Mei 2024.  Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL), setiap perlakuan dilakukan pengulangan sebanyak 5 kali dengan masing-masing ulangan diisi 8 ekor puyuh betina galur hitam dan 2 ekor puyuh jantan galur cokelat.  Perlakuan model kandang diberikan pada puyuh mulai umur 3 sampai 12 minggu, terdiri dari P1 (kandang baterai ram kawat), P2 (kandang baterai dengan litter sekam padi), P3 (kandang baterai ram kawat ditambah tempat bertelur) dan P4 (kandang baterai dengan litter sekam padi ditambah tempat bertelur).  Data nilai bobot telur, daya tetas, bobot tetas dan kualitas DOQ dianalisis ragam dan untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan diuji menggunakan Uji Jarak Berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan model kandang memberikan pengaruh nyata terhadap daya tetas, namun berpengaruh tidak nyata terhadap bobot telur, bobot tetas dan kualitas DOQ puyuh Padjadjaran. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa model kandang baterai ram kawat ditambah tempat bertelur (P3) memberikan daya tetas terbaik pada puyuh PadjadajaranKata kunci: model kandang, bobot telur, daya tetas, bobot tetas, kualitas DOQ
KARAKTERISTIK KUANTITATIF UKURAN TUBUH DAN BODY CONDITION SCORE PADA SAPI FRIES HOLLAND PERIODE DARA DI BPPIB-TSP BUNIKASIH CIANJUR Nisa, Khoirun; Indrijani, Henni; Tasripin, Didin Supriat
Jurnal Produksi Ternak Terapan Vol 6, No 1 (2025): Volume 6 Nomor 1 Maret 2025
Publisher : Faculty of Animal Husbandry, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jptt.v6i1.58073

Abstract

Sapi perah Fries Holland merupakan komoditas ternak perah yang paling popular di kalangan peternak, karena dapat memproduksi susu dengan jumlah yang tinggi.  Sapi dara adalah ternak yang belum mengalami perkawinan sehingga belum memproduksi susu, oleh karena itu pemeliharaan dara perlu diperhatikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik kuantitatif ukuran tubuh meliputi lingkar dada, tinggi pundak dan panjang badan sapi perah Fries Holland dan nilai Body Condition Score di BPPIB-TSP Bunikasih Kecamatan Warungkonang, Kabupaten Cianjur. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2024 dengan menggunakan sampel sebanyak 12 ekor sapi perah Fries Holland periode dara. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dengan data analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan sapi perah Fries Holland periode dara umur 15-18 bulan memiliki rata-rata ukuran lingkar dada 162,25 ± 1,80 cm, tinggi pundak  126,91 ± 1,25 cm, dan panjang badan 133,58 ± 1,63 cm. Nilai BCS sapi perah Fries Holland periode dara di BPPIB-TSP Bunikasih adalah 3.25 sebanyak 2 ekor, nilai BCS 3.5 sebanyak 6 ekor dan nilai BCS 3.75 sebnayak 4 ekor. ukuran tubuh sapi perah Fries Holland periode dara di BPPIB-TSP Bunikasih pada umumnya seragam dan memenuhi standar pada Badan Standarisasi Nasional Tahun 2022 dan juga nilai BCS yang dikategorikan cukup baik.
PENGARUH KADAR RESIQUIMOD (R848) TERHADAP PERSENTASE SPERMATOZOA X DAN Y PADA SEMEN KAMBING PERANAKAN ETAWAH NURHAYATI, SITI ZYA; Solihati, Nurcholidah; Setiawan, Rangga
Jurnal Produksi Ternak Terapan Vol 6, No 1 (2025): Volume 6 Nomor 1 Maret 2025
Publisher : Faculty of Animal Husbandry, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jptt.v6i1.55886

Abstract

The swim up method is a method of selecting X and Y spermatozoa. This study aims to determine how resiquimod (R848) levels affect the percentage of X spermatozoa and Y spermatozoa in the semen of Etawah crossbreed goats (PE) resulting from sexing using the swim up method. This research was carried out from 1 - 30 January 2024 with the research object being male PE goats with a lifespan of 4 years. The research results were analyzed using variance, followed by Duncan's multiple range test to determine differences between treatments. In this study, four treatments were given, namely  (without R848),  (R484 0.3 μM),   (R484 0.6 μM), and  (R848 0.9 μM). Each treatment was repeated six times. The results of this study showed that the use of resiquimod (R848) did not have a significant difference in the percentage of X and Y spermatozoa. It can be concluded that it had no effect on the percentage of PE goat spermatozoa in the lower and upper layers.Keywords: Resiquimod (R848), Percentage of Spermatozoa, Swim up method, Goat PE
Keberlangsungan Sumberdaya Genetik Domba Lokal Di Kawasan Geopark Bayah Dome, Kabupaten Lebak Ibrahim, Aghisna Septian; Arifin, Johar; Dudi, Dudi
Jurnal Produksi Ternak Terapan Vol 6, No 1 (2025): Volume 6 Nomor 1 Maret 2025
Publisher : Faculty of Animal Husbandry, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jptt.v6i1.58573

Abstract

Domba lokal merupakan Sumberdaya Genetik Ternak yang ada dalam komponen biodiversity di Kawasan Geopark Bayah Dome, Kabupaten Lebak. Penelitian telah dilaksanakan di Geopark Bayah Dome Kabupaten Lebak pada tanggal 22 Maret sampai 20 Mei 2024. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran populasi domba lokal, struktur populasi, effective population size dan daya dukung lahan yang ada di Kawasan Geopark Bayah Dome. Metode penelitian yang digunakan metode deskriptif eksploratif, pengumpulan data dengan menggunakan metode observasi meliputi wawancara, observasi dan dokumentasi. Pengambilan data sekunder dari UPTD kesehatan Hewan Cibeber, Cihara dan Dinas Peternakan Kabupaten Lebak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebaran populasi domba lokal di kawasan Geopark menyebar di 14 Kecamatan, adapun basis populasi domba lokal terdapat di Kecamatan Cihara, dan Cibeber, adapun struktur populasi domba lokal yang terdapat di Kecamatan basis populasi memiliki struktur populasi dengan jumlah jantan dewasa sebanyak 1.254, betina dewasa 3.224, anak jantan 1.156 dan anak betina 2.956. Hasil perhitungan effective population size di Kecamatan Cihara Sebesar 1.428,41 ekor dan di Kecamatan Cibeber sebesar 2.164,59 ekor. Daya dukung lahan yang melimpah dengan kapasitas wilayah tampung di Kecamatan Cihara sebesar 18.537,96 ST dan di Kecamatan Cibeber sebesar 218.891,05 ST. Hal ini menunjukan bahwa keberlangsungan sumberdaya genetik domba lokal di Kawasan Geopark Bayah Dome berada dalam status aman. Upaya pengembangannya dengan memetakan wilayah hutan, pertanian, dan perkebunan sebagai daya dukung lahan. Penerapan Peraturan Pemerintah tentang Sumberdaya Genetik Lokal, Peningkatan domba betina dan integrasi SDGT domba lokal.

Page 1 of 1 | Total Record : 9