cover
Contact Name
Harianto GP
Contact Email
ijce@stakanakbangsa.ac.id
Phone
+6282115511552
Journal Mail Official
ijce@stakanakbangsa.ac.id
Editorial Address
Royal Crown Palace F1-2, Tambak Oso, Waru - Sidoarjo 61256
Location
Kab. sidoarjo,
Jawa timur
INDONESIA
Inculco Journal of Christian Education
ISSN : 29636485     EISSN : 29636485     DOI : https://doi.org/10.59404/ijce
Core Subject : Religion, Education,
Inculco Journal of Christian Education (IJCE) adalah jurnal penelitian peer-review (proses penelusuran atas kualitas suatu karya tulis ilmiah oleh ahli lain di bidang yang bersesuaian) akses terbuka berkualitas. Jurnal ini menerbitkan artikel asli tentang isu-isu terbaru dan tren yang terjadi khususnya dalam dunia pendidikan. IJCE menyediakan platform (rencana kerja atau program) yang menyambut dan mengakui makalah penelitian asli yang berkualitas tentang pendidikan yang ditulis oleh para peneliti, akademisi, profesional, dan praktisi. Kajian Inculco Journal of Education (IJE) mencakup: Ilmu Pendidikan, Teknologi Pendidikan, Manajemen Pendidikan, Pendidikan Biblika, Teologi Pendidikan, Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Keluarga, Pendidikan Berkebutuhan Khusus, Pendidikan Orang Dewasa, Pendidikan Guru.
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 3 (2024): Vol 4, No. 3 (2024): September 2024" : 7 Documents clear
MEMAHAMI KEBERAGAMAN UNTUK MENUMBUHKAN TOLERANSI DAN SALING MENGHORMATI DALAM PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN Putra, Resa Junias; Radjah, Yatriani Yelni
Inculco Journal of Christian Education Vol 4, No 3 (2024): Vol 4, No. 3 (2024): September 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Kristen Anak Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59404/ijce.v4i3.222

Abstract

Pendidikan Kristen memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan moral peserta didik, tidak hanya melalui pengajaran doktrin dan ritus, tetapi juga dengan menekankan pemahaman dan penghargaan terhadap keragaman. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi dan menganalisis konsep Memahami Keberagaman dalam konteks Pendidikan Agama Kristen untuk membangun toleransi dan saling menghormati. Penelitian menggunakan pendekatan Tinjauan Sastra dengan fokus pada analisis kritis dan sintesis data dari sumber yang relevan. Memahami Keberagaman dalam konteks ini bukan hanya sekadar mengakui perbedaan antar individu atau kelompok, tetapi juga menghargai nilai-nilai yang mendasarinya. Dalam Pendidikan Agama Kristen, hal ini menyoroti pentingnya kesadaran akan pluralitas dalam keyakinan dan praktik keagamaan, serta bagaimana hal ini dapat memperkaya perspektif dan memperdalam penghayatan iman. Dengan mendalamkan pemahaman ini, diharapkan tercipta lingkungan inklusif di mana toleransi dan saling menghormati tidak hanya menjadi nilai yang diucapkan, tetapi juga diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep Memahami Keberagaman berpotensi besar untuk mempengaruhi pembentukan karakter dan moral dalam Pendidikan Agama Kristen, mempromosikan sikap terbuka terhadap perbedaan, dan memfasilitasi dialog antarumat beragama. Studi ini tidak hanya bersifat akademis, tetapi juga diharapkan memberikan kontribusi praktis dalam memperkuat nilai-nilai damai dan harmonis dalam masyarakat, di mana keberagaman dihargai sebagai kekuatan yang mempersatukan. Christian education has an important role in shaping the character and morals of students, not only through the teaching of doctrine and rites, but also by emphasizing understanding and appreciation of diversity. The purpose of this research is to explore and analyze the concept of Understanding Diversity in the context of Christian Religious Education to build tolerance and mutual respect. The research uses a Literary Review approach with a focus on critical analysis and synthesis of data from relevant sources. Understanding Diversity in this context is not just about acknowledging differences between individuals or groups, but also appreciating the underlying values. In Christian Religious Education, it highlights the importance of awareness of plurality in religious beliefs and practices, as well as how this can enrich perspectives and deepen the appreciation of faith. By deepening this understanding, it is hoped that an inclusive environment will be created where tolerance and mutual respect are not only spoken values, but also implemented in daily life. The results of the study show that the concept of Understanding Diversity has great potential to influence the formation of character and morals in Christian religious education, promote an open attitude to differences, and facilitate dialogue between religious communities. This study is not only academic in nature, but is also expected to make a practical contribution in strengthening the values of peace and harmony in society, where diversity is valued as a unifying force.
MENILIK FUNGSI HUMOR DI DALAM KELUARGA KRISTEN SEBAGAI WADAH UNTUK MENUMBUHKAN NILAI KEAKRABAN KELUARGA KRISTEN Lawolo, Aprianus
Inculco Journal of Christian Education Vol 4, No 3 (2024): Vol 4, No. 3 (2024): September 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Kristen Anak Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59404/ijce.v4i3.224

Abstract

Penelitian mengenai humor sudah banyak dilakukan, dan hasilnya humor menunjukkan peranan yang penting bagi kehidupan manusia khususnya di dalam membentuk hubungan yang dekat antara sesama keluarga. Akan tetapi, pemahaman yang baik tentang humor masih di salah pahami oleh sebagai orang. Salah satunya adalah teolog besar St. John Chrysostom di dalam risalahnya ia mengatakan bahwa humor tidak menunjukkan ciri khas teladan pengikut Kristus. Untuk menjawab permasalahan di atas penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi literatur. Sehingga hasil penelitian ini menunjukkan bahwa humor bukan bagian yang terpisah dari aspek kehidupan manusia, humor dapat membantu seseorang khususnya sebuah keluarga Kristen di dalam menumbuhkan nilai saling menyayangi, yang pada akhirnya juga akan menciptakan sikap saling terbuka satu sama lain antara anggota keluarga.
PENTINGNYA KEMATANGAN SPIRITUALITAS BAGI KEHIDUPAN MORAL SEORANG GURU DI DALAM LINGKUP MASYARAKAT Waruwu, Christien Sekar Mawarni
Inculco Journal of Christian Education Vol 4, No 3 (2024): Vol 4, No. 3 (2024): September 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Kristen Anak Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59404/ijce.v4i3.181

Abstract

Guru merupakan faktor kunci dalam mencapai tujuan, visi dan misi pendidikan, sehingga tanpa peran mereka maka proses pembelajaran dalam pendidikan tidak akan berlangsung dengan baik dan pendidikan tidak akan mampu melatih peserta didik, menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Untuk dapat melatih siswa menjadi baik kecerdasan dan kepribadiannya, guru harus terlebih dahulu  memberikan keteladanan, baik di lingkungan sekolah maupun di masyarakat tempat tinggalnya. Keteladanan guru kepada masyarakat berarti kehidupan moral guru diperhatikan oleh banyak orang, sehingga kesalahan sekecil apa pun yang dilakukan guru, terutama kesalahan yang berkaitan dengan moralitas manusia, akan cepat hilang, cepat menyebar ke seluruh lapisan masyarakat dan akan menjadi perbincangan. bahan diskusi bagi banyak orang. Kehidupan moral seseorang  erat kaitannya dengan kedewasaan rohaninya, karena keduanya merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Demikian pula guru mempunyai tanggung jawab untuk mengajarkan nilai-nilai yang baik dan benar kepada siswanya. Dalam kehidupan bermasyarakat yang majemuk,  guru juga memegang peranan yang mencakup seluruh kelompok masyarakat tanpa terkecuali, namun guru harus mampu menyaring segala pengaruh yang ada agar kehormatan dan kewibawaan guru tetap utuh dan sempurna di mata masyarakat. Teachers are a key factor in achieving the goals, vision and mission of education, so that without their role the learning process in education will not take place well and education will not be able to train students, create quality human resources. To be able to train students to have good intelligence and personality, teachers must first set an example, both in the school environment and in the community where they live. The teacher's example to society means that many people pay attention to the teacher's moral life, so that the slightest mistakes made by teachers, especially mistakes related to human morality, will quickly disappear, quickly spread to all levels of society and will become a topic of conversation. discussion material for many people. A person's moral life is closely related to his spiritual maturity, because the two are an inseparable unity. Likewise, teachers have a responsibility to teach good and correct values to their students. In a pluralistic society, teachers also play a role that covers all groups of society without exception, but teachers must be able to filter out all existing influences so that the honor and authority of teachers remains intact and perfect in the eyes of society.
PLURALISME AGAMA-AGAMA DI INDONESIA: IMAN KRISTEN UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DI GEREJA Widiyaningtyas, Ester; Plestari, Delsi
Inculco Journal of Christian Education Vol 4, No 3 (2024): Vol 4, No. 3 (2024): September 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Kristen Anak Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59404/ijce.v4i3.227

Abstract

Artikel ini berisi pembahasan tentang pandangan iman Kristiani dalam menghadapi pluralisme dan apa yang menjadikan landasan pemikiran dan sikap teologis dan etis umat beriman terhadap Yesus Kristus, dalam ajaran dunia yang semakin mengancam iman dan keyakinan Kristiani. Pluralisme adalah hal yang nyata dan pasti terjadi di kalangan pluralisme agama, sebagai umat Kristiani tentunya membawa kabar keselamatan melalui Yesus Kristus. Tulisan ini mengkaji bahwa pluralisme agama berkembang sangat pesat di era pluralisme agama, dalam perkembangan pluralisme ini dimana nilai-nilai Kristiani yang menekankan Kristus sebagai satu-satunya jalan keselamatan dan kebenaran ditolak oleh pluralisme. Iman Kristiani dalam situasi ini memberikan tanggapan dalam perspektif doktrin, yaitu Tritunggal yang memiliki hubungan dengan pluralitas. Adanya situasi seperti ini membawa umat Kristiani pada panggilan sebagai umat pilihan Tuhan dan melakukan apologetika serta memperluas karya Tuhan dan menerapkan kasih agape kepada umat lintas agama. This article discusses the views of the Christian faith in the face of pluralism and what makes the basis of the theological and ethical thinking and attitude of the faithful towards Jesus Christ, in the teachings of the world that increasingly threaten Christian faith and belief. Pluralism is a real and definite thing that happens among religious pluralism, as Christians, of course, bringing the news of salvation through Jesus Christ. This paper examines that religious pluralism developed very rapidly in the era of religious pluralism, in the development of this pluralism where Christian values that emphasize Christ as the only way of salvation and truth are rejected by pluralism. The Christian faith in this situation responds in a doctrinal perspective, namely the Trinity which has a relationship with plurality. The existence of a situation like this leads Christians to the vocation as God's chosen people and to do apologetics and expand God's work and apply agape love to people of all faiths.
PENINGKATAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MELALUI KREATIVITAS DAN INOVASI GURU DALAM MENCIPTAKAN KELAS YANG DINAMIS Mea, Firmina
Inculco Journal of Christian Education Vol 4, No 3 (2024): Vol 4, No. 3 (2024): September 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Kristen Anak Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59404/ijce.v4i3.190

Abstract

Pendidikan saat ini menghadapi tantangan signifikan, dengan kesulitan pemahaman materi oleh peserta didik yang disebabkan oleh pendekatan pengajaran tradisional dan rendahnya minat serta motivasi belajar, menekankan perlunya kreativitas dan inovasi guru untuk menciptakan kelas yang dinamis guna meningkatkan efektivitas pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah merinci praktik-praktik kreatif dan inovatif yang dapat diterapkan oleh guru, mengukur dampaknya terhadap partisipasi dan pemahaman peserta didik. Penelitian ini menerapkan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kepustakaan, melalui pendekatan ini, diharapkan penelitian ini dapat memberikan kontribusi nyata pada pemahaman guru tentang bagaimana menciptakan kelas yang efektif dan memotivasi Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pendidikan mengandalkan peran guru sebagai pembimbing utama yang memerlukan perencanaan yang sistematis. Kreativitas dan inovasi guru penting dalam proses pembelajaran, melibatkan penggunaan pendekatan kreatif dan respons terhadap dinamika kelas. Dalam manajemen kelas, tantangan kompleks dari dinamika sosial dan perkembangan teknologi membutuhkan inovasi terus-menerus untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar peserta didik mengalami peningkatan.  Education today faces significant challenges, with learners struggling to understand material due to traditional teaching approaches and low interest and motivation to learn, emphasizing the need for teacher creativity and innovation to create dynamic classrooms to improve learning effectiveness. The aim of this research is to detail creative and innovative practices that teachers can implement and measure their impact on learner participation and understanding. This research applies a descriptive qualitative method with a literature study approach. Based on the results of the study, it can be concluded that education relies on the role of the teacher as the main guide, requiring systematic planning. Teacher creativity and innovation are important in the learning process, involving the use of creative approaches and responses to classroom dynamics. In classroom management, the complex challenges of social and technological dynamics require constant innovation to improve learner motivation and learning outcomes. 
PEMBELAJARAN BERBASIS PERTANYAAN: MENDORONG SISWA UNTUK AKTIF BERTANYA DAN MENINGKATKAN PRESTASI AKADEMIK Tabaleku, Roberth Edward; Tanggu Dendo, Alviana Maria
Inculco Journal of Christian Education Vol 4, No 3 (2024): Vol 4, No. 3 (2024): September 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Kristen Anak Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59404/ijce.v4i3.186

Abstract

Pendidikan Agama Kristen (PAK) di Indonesia mengalami permasalahan kualitas dan orientasi guru yang perlu ditingkatkan. Tantangan tersendiri adalah lemahnya pembelajaran berbasis soal dalam pendidikan agama Kristen, sehingga perlu dimutakhirkan agar peserta didik lebih aktif dan memperdalam pemahaman rohani. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi efektivitas pembelajaran berbasis pertanyaan dalam mendorong siswa Kristen untuk aktif bertanya dan berdampak positif terhadap prestasi akademik siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan penelitian kualitatif deskriptif yang mencakup penerapan metode desk study. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis pertanyaan efektif merangsang minat siswa, menciptakan diskusi mendalam, dan mempererat kolaborasi antar siswa. Peningkatan partisipasi siswa dalam proses tanya jawab tidak hanya meningkatkan pemahaman kolektif di dalam kelas, tetapi juga menciptakan suasana kelas yang dinamis dan inklusif. Dengan merancang pertanyaan yang relevan dan menantang, guru menciptakan suasana kelas yang mendukung dimana siswa merasa nyaman untuk berbagi pandangan mereka. Penelitian ini menegaskan bahwa pembelajaran berbasis pertanyaan dalam konteks PAK memberikan dampak positif terhadap prestasi akademik siswa Kristen, memberikan landasan moral, memfasilitasi pemahaman mendalam terhadap ajaran Kristen, dan memberdayakan siswa dalam menegaskan jati diri dalam kehidupan sehari-hari.Christian Religious Education (PAK) in Indonesia experiences quality problems and teacher orientation that need to be improved. A particular challenge is the weakness of question-based learning in Christian religious education, which needs to be updated to make students more active and deepen spiritual understanding. The purpose of the study was to explore the effectiveness of question-based learning in encouraging Christian students to actively ask questions and its positive impact on students' academic achievement. The research method adopted a descriptive qualitative research approach that involved the application of the desk study method. The results showed that question-based learning effectively stimulates students' interest, creates in-depth discussions, and strengthens collaboration among students. Increased student participation in the question and answer process not only enhances collective understanding within the classroom, but also creates a dynamic and inclusive classroom atmosphere. By designing relevant and challenging questions, teachers create a supportive classroom atmosphere where students feel comfortable to share their views. This research confirms that question-based learning in the context of PAK has a positive impact on Christian students' academic achievement, provides a moral foundation, facilitates a deep understanding of Christian teachings, and empowers students to assert identity in daily life.
PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN MELALUI KURIKULUM MERDEKA Sukri, Urbanus; Waruwu, Yamotani
Inculco Journal of Christian Education Vol 4, No 3 (2024): Vol 4, No. 3 (2024): September 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Kristen Anak Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59404/ijce.v4i3.221

Abstract

Pandemi COVID-19 telah mendorong adopsi pembelajaran daring di Indonesia, menciptakan tantangan signifikan bagi Pendidikan Agama Kristen (PAK). Kendala utama meliputi akses internet terbatas, keahlian teknologi, dan pengelolaan kelas daring. Kurikulum Merdeka hadir sebagai respons, menawarkan fleksibilitas lebih besar dalam pembelajaran. Penelitian ini bertujuan menganalisis peningkatan kualitas PAK melalui implementasi Kurikulum Merdeka, fokus pada pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) efektif. Menggunakan metode studi kepustakaan, penelitian ini mengeksplorasi perencanaan pembelajaran berbasis Kurikulum Merdeka dan solusinya terhadap tantangan pandemi. Hasil menunjukkan Kurikulum Merdeka membuka peluang pengembangan metode pengajaran adaptif, dengan model pembelajaran holistik, futuristik, dan blended learning terbukti relevan. Perencanaan pembelajaran efektif, terutama RPP, menjadi kunci keberhasilan. Namun, implementasi bergantung pada kompetensi guru dalam teknologi dan metode inovatif. Implementasi Kurikulum Merdeka dalam PAK memerlukan adaptasi pengajaran yang berpusat pada siswa, pemanfaatan teknologi, dan pengembangan kompetensi guru untuk memenuhi tuntutan pendidikan di era digital. Evaluasi berkelanjutan diperlukan untuk memastikan efektivitas kurikulum dalam konteks PAK. The COVID-19 pandemic has spurred the adoption of online learning in Indonesia, creating significant challenges for Christian Religious Education (PAK). The main obstacles include limited internet access, technological expertise, and online classroom management. The Independent Curriculum is present as a response, offering greater flexibility in learning. This study aims to analyze the improvement of the quality of PAK through the implementation of the Independent Curriculum, focusing on the development of effective Learning Implementation Plans (RPP). Using the literature study method, this study explores the learning planning based on the Independent Curriculum and its solutions to the challenges of the pandemic. The results show that the Independent Curriculum opens up opportunities for the development of adaptive teaching methods, with holistic, futuristic, and blended learning models proving relevant. Effective lesson planning, especially lesson plans, is the key to success. However, implementation depends on the competence of teachers in innovative technologies and methods. The implementation of the Independent Curriculum in PAK requires student-centered teaching adaptation, the use of technology, and the development of teacher competencies to meet the demands of education in the digital era. Continuous evaluation is needed to ensure the effectiveness of the curriculum in the context of PAK. 

Page 1 of 1 | Total Record : 7