cover
Contact Name
Siti Nurul Rofiqo Irwan
Contact Email
rofiqoirwan@ugm.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
vegetalika.faperta@ugm.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Vegetalika
ISSN : 23024054     EISSN : 26227452     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Vegetalika ISSN (Cetak): 2302-4054 dan ISSN (Online): 2622-7452 adalah open access jurnal yang mempublikasikan artikel-artikel ilmiah berupa gagasan dan hasil penelitian. Topik publikasi berkaitan dengan disiplin ilmu Agronomi mencakup Manajemen dan Produksi Tanaman, Hortikultura, Ekologi Tanaman, Fisiologi Tanaman, Genetika dan Pemuliaan, Teknologi Benih, Bioteknologi Tanaman, dan Biostatistika.
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 12, No 1 (2023): In Publish" : 7 Documents clear
Pengaruh Jenis Biochar dan Pemupukan Urea terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kedelai (Glycine max (L.) Merr.) pada Sistem Agroforestri Kayu Putih Muhammad Haidar Indrawan; Taufan Alam; Dody Kastono
Vegetalika Vol 12, No 1 (2023): In Publish
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/veg.74014

Abstract

Kedelai merupakan komoditas tanaman pangan terpenting ketiga di Indonesia setelah padi dan jagung. Salah satu faktor penyebab rendahnya produksi kedelai adalah alih fungsi lahan. Salah satu alternatif pemecahannya adalah pemanfaatan lahan di bawah tegakan kayu putih untuk budidaya kedelai. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh serta interaksi jenis biochar dan pemupukan urea terhadap pertumbuhan dan hasil kedelai pada sistem agroforestri kayu putih. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2020 hingga Februari 2021 di Resort Hutan Menggoran, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Rancangan percobaan menggunakan rancangan petak terbagi. Petak utama jenis biochar terdiri dari tanpa biochar, biochar sekam padi, dan biochar kayu putih. Anak petak adalah takaran pemupukan urea yang terdiri dari 0 kg.ha-1, 50 kg.ha-1, 100 kg.ha-1, dan 150 kg.ha-1. Hasil penelitian menunjukkan terdapat interaksi jenis biochar sekam padi dan dosis Urea 100 kg.ha-1 secara nyata mampu meningkatkan bobot 100 biji kedelai (36,41%) dibandingkan tanaman kontrol (tanpa perlakuan biochar dan pupuk Urea); Pemberian Jenis biochar kayu putih menunjukkan serapan N per hektar yang tertinggi (253,22 kg.ha-1) dan berbeda nyata dengan tanpa biochar (188,52 kg.ha-1); Pemberian jenis biochar dan takaran urea tidak memberikan pengaruh yang nyata dan interaksi antara jenis biochar dengan takaran urea pada jumlah daun, bobot daun khas, panjang akar, bobot biji per hektar tanaman kedelai umur 12 mst.
Analisis Keragaman 8 Varietas Cabai Berdasarkan Karakter Morfologi Kualitatif dan Kuantitatif Amalia Prihaningsih Amalia; Rerenstradika Tizar Terryana; Nazly Aswani; Kristianto Nugroho; Puji Lestari
Vegetalika Vol 12, No 1 (2023): In Publish
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/veg.76984

Abstract

Informasi keragaman genetik varietas cabai dapat menentukan keberhasilan dalam program pemuliaan cabai. Tujuh karakter morfologi kualitatif dan 11 karakter morfologi kuantitatif digunakan pada penelitian ini untuk menganalisis keragaman 8 varietas unggul cabai di Indonesia. Analisis keragaman dilakukan menggunakan metode analisis multivariat yaitu analisis korelasi pearson, analisis komponen utama dan analisis clustergram. Hasil penelitian mampu menunjukkan keragaman antar varietas cabai yang diuji berdasarkan karakter morfologinya. Berdasarkan analisis komponen utama, 18 karakter morfologi dapat tereduksi menjadi 7 komponen utama, namun hanya 5 komponen utama dengan eigenvalue >1, dengan nilai keragaman kumulatif 94,63%. Varietas cabai tersebar ke dalam empat kuadran berdasarkan komponen utama pertama dan kedua. Hasil analisis clustergram menunjukkan bahwa 8 varietas cabai dapat dibagi menjadi 2 kelompok utama yang memiliki kemiripan karakter morfologi. Hasil ini mengkonfirmasi bahwa keragaman berdasarkan karakter morfologi dapat secara efektif dan efisien dalam identifikasi keragaman pada varietas yang berbeda dalam program pemuliaan.
Review Pemanfaatan MarkaSimple Sequence Repeat (SSR) dalam Kegiatan Analisis Keragaman Genetik Plasma Nutfah Padi Lokal di Indonesia Yusi Nurmalita Andarini; Kristianto Nugroho
Vegetalika Vol 12, No 1 (2023): In Publish
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/veg.77050

Abstract

Analisis keragaman genetik plasma nutfah padi lokal Indonesia dapat dilakukan baik secara morfologi, biokimia, maupun molekuler. Studi terkait penanda molekuler sangat diperlukan untuk mendukung program pemuliaan tanaman, karena penggunaan penanda molekuler bersifat lebih efektif dan presisi dalam menganalisis keragaman genetik tanaman. Salah satu penanda molekuler yang banyak digunakan pada studi keragaman genetik tanaman padi yaitu penanda mikrosatelit atau Simple Sequence Repeat (SSR). Penanda SSR dapat mendeteksi keragaman genetik berdasarkan perbedaan tingkat polimorfisme DNA. Identifikasi aksesi plasma nutfah padi lokal Indonesia berbasis penanda SSR diperlukan untuk menganalisis hubungan kekerabatan antar aksesi serta mencegah terjadinya duplikasi pada koleksi plasma nutfah yang ada sehingga potensi yang dimiliki oleh tiap aksesi dapat dimanfaatkan secara optimal pada program pemuliaan tanaman. Beberapa studi terkait pemanfaatan penanda SSR dalam menganalisis keragaman genetik padi lokal di Indonesia telah banyak dilakukan. Hasil studi tersebut menunjukkan bahwa penanda SSR yang digunakan dapat mengidentifikasi adanya duplikasi pada koleksi plasma nutfah padi lokal yang digunakan, serta dapat mengelompokkan koleksi padi lokal berdasarkan karakter warna beras, ketan dan bukan ketan, serta daerah asal.
Pengaruh Konsentrasi POC Urin Kelinci dan Komposisi Media Tanam Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Sawi Pagoda (Brassica narinosa L.) Lazuardi Rangga Margianto; Slamet Rohadi Suparto; Okti Herliana
Vegetalika Vol 12, No 1 (2023): In Publish
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/veg.77846

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi POC urin kelinci yang terbaik, komposisi media tanam terbaik dan interaksi kedua perlakuan terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sawi pagoda. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai Mei 2021 di screen house Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto. Rancangan yang digunakan pada percobaan ini adalah Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan dua faktor. Faktor pertama adalah konsentrasi POC urin kelinci, yaitu K0= 0 ml/L, K1= 20 ml/L, K2= 40 ml/L, K3= 60 ml/L. Faktor kedua adalah komposisi media tanam, yaitu M1= tanah, M2= tanah + kompos (1:1), M3= tanah + arang sekam (1:1). Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan Uji F dan apabila terdapat perbedaan yang signifikan dilakukan uji lanjut menggunakan DMRT dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada interaksi antara konsentrasi POC urin kelinci dengan komposisi media tanam terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sawi pagoda. Tidak terdapat interaksi antara konsentrasi POC urin kelinci dan komposisi media tanam terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sawi pagoda (Brassica narinosa L.). Konsentrasi POC urin kelinci 60 ml/L memberikan hasil yang tertinggi pada variabel tinggi tanaman, jumlah daun, diameter tajuk, bobot tajuk segar, bobot tajuk kering, bobot akar segar dan bobot akar kering. Komposisi media tanam M2 (tanah + kompos 1:1) memberikan hasil terbaik pada variabel tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, kehijaun daun, diameter tajuk, bobot segar tajuk, bobot tajuk kering, bobot akar segar dan bobot akar kering.
Keragaman Fisikokimia Beberapa Populasi Tanaman Garut di Kabupaten Jember Kacung Hariyono; Vega Kartika Sari; Riza Yuli Rusdiana; Indri Fariroh; Widya Kristiyanti Putri; Didik Pudji Restanto
Vegetalika Vol 12, No 1 (2023): In Publish
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/veg.78023

Abstract

Garut (Maranta arundinacea L.) merupakan tanaman perenial yang umbinya dapat dimanfaatkan sebagai sumber pangan alternatif, pakan, dan bahan baku industri. Tanaman garut di Kabupaten Jember masih sebagai tanaman liar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaman fisikokimia garut dari beberapa kecamatan di Kabupaten Jember. Variabel fisikokimia yang diamati meliputi kadar air, sukrosa, protein terlarut, antioksidan, flavonoid, phenolic, gula reduksi, dan karbohidrat. Data yang diperoleh dianalisis korelasi dan biplot. Hasil korelasi menunjukkan semakin tinggi kadar air maka semakin rendah kandungan sukrosa pada umbi garut (r= -0.480), juga dengan kandungan protein terlarut (r=-0.515) dan gula reduksi (r=-0.698). Semakin tinggi kandungan sukrosa pada umbi garut maka semakin tinggi pula kandungan protein terlarut (r=0.515), phenolik (r=0.513) dan gula reduksi (r=0.657). Berdasarkan hasil analisis biplot, total keragaman fisikokimia garut di Kabupaten Jember sebesar 58.6%. Kandungan flavonoid memiliki nilai keragaman kecil dibanding variabel lainnya. Umbi garut yang diperoleh dari Kecamatan Wuluhan (Desa Tanjangrejo dan Glundengan) memiliki kandungan gula reduksi dan protein terlarut rendah, dan umbi garut dari Kecamatan Sumbersari (Desa Kranjingan) memiliki kandungan antioksidan dan karbohidrat paling tinggi.
Karakterisasi Morfologi Pisang di Kabupaten Kampar Provinsi Riau Putri Lukmana Sari; Zulkifli MS; Noer Arif Hardi; Daru Akbar
Vegetalika Vol 12, No 1 (2023): In Publish
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/veg.79546

Abstract

Pisang (Musa spp.) merupakan buah paling penting di hampir setiap negara termasuk Indonesia. Pisang  juga merupakan tanaman penting di dunia dan sumber pendapatan di banyak negara berkembang. Keanekaragaman pisang setiap daerahnya memiliki keunggulan masing-masing. Informasi terkait keragaman genetik tanaman sangat penting karena keragaman genetik yang tinggi merupakan salah satu kunci sukses dalam pengembangan tanaman. Terutama dalam penyediaan informasi pemuliaan tanaman. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 6 aksesi pisang. Setiap spesies terdiri atas 3 individu yang diperoleh dari hasil eksplorasi di Kabupaten Kampar Provinsi Riau. Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain adalah stapler, alat tulis, kertas label, kamera, dan penggaris. Pengamatan dan pertelaan morfologi mengikuti Musa Descriptor List. Deskripsi morfologi karakter kualitatif dari 6 populasi pisang telah berhasil didapatkan dan telah disajikan di dalam pembahasan. Hubungan kekerabatan berdasarkan penanda morfologi menggunakan 30 karakter kualitatif menunjukkan koefisien kemiripan genetiknya berkisar antara 0,28-0,60 yang terbagi dua yaitu Klaster A (A1; Pisang 40 Hari, Barangan Medan, Cavendish, Lilit, A2; Ambon) dan B (Pisang Kepok Taiwan). Perbedaan jenis pisang yang tumbuh menunjukkan pisang di Kabupaten Kampar memiliki keragaman morfologis yang cukup tinggi. Pengelompokan pisang pada penelitian ini dipengaruhi oleh persamaan karakter yang dimiliki oleh setiap aksesi yang pada akhirnya mengelompok berdasar persamaan spesiesnya. Dari penelitian ini, diharapkan dapat mengetahui keanekaragaman genetik dan hubungan kekerabatan pisang yang tumbuh di Kabupaten Kampar untuk nantinya akan didapatkan tetua pisang yang bagus sebagai bahan persilangan dan menghasilkan pisang yang potensial di masa mendatang.
Karakterisasi Fungsi dan Peran Domain Enzim Sucrose Phosphate Synthase Tebu Melalui Studi Delesi Mutagenesis Widhi Dyah Sawitri; Bambang Sugiharto
Vegetalika Vol 12, No 1 (2023): In Publish
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/veg.81130

Abstract

Sucrose phosphate synthase (SPS) berperan penting untuk biosintesis sukrosa pada tanaman. SPS tanaman dibagi menjadi beberapa domain diantaranya bagian domian N-terminal, domain C-terminal, dan domain glycosyltransferase (GT). Namun, fungsi domain N-terminal dan C-terminal masih belum jelas. Oleh karenanya, dilakukan studi karakterisasi fungsi masing-masing domain SPS melalui penghilangan domain N-terminal (∆N), C-terminal (∆C), dan kedua domain tersebut (∆NC). Mutan ∆N, ∆C, dan ∆NC diekspresikan melalui sistem rekombinan E. coli dan dilakukan purifikasi protein secara parsial untuk menghilangkan sebagian protein kontaminan. Protein rekombinan mutan dikonfirmasi ekspresinya melalui teknik western blot dan dilakukan uji aktivitas enzim. Hasil studi menunjukkan bahwa ekspresi dan aktivitas enzim mutan ∆N meningkat. Sebaliknya, pada mutan ∆C dan ∆NC terjadi penurunan aktivitas enzim, bahkan mendekati kondisi tidak aktif. Hal ini mengindikasikan bahwa bagian domain C-terminal SPS tanaman memiliki peran yang sangat krusial untuk sintesis sukrosa. Melalui studi ini dapat diketahui bahwa domain N-terminal diindikasikan berperan dalam regulasi alosterik enzim, sedangkan domain C-terminal diasumsikan berkaitan dengan reaksi katalitik enzim.

Page 1 of 1 | Total Record : 7