cover
Contact Name
Achmad Riyanto
Contact Email
ariyanto@ub.ac.id
Phone
+62341-562454
Journal Mail Official
jtresda@ub.ac.id
Editorial Address
Jl. MT. Haryono No.167, Ketawanggede, Kec. Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur 65145
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air
Published by Universitas Brawijaya
ISSN : 27982386     EISSN : 27983420     DOI : https://doi.org/10.21776/ub.jtresda
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air is a scientific journal published regularly twice per year by Water Resources Engineering Department, Universitas Brawijaya. The paper submitted in this journal covers the fields of Water Resources Information System, Water Resources Conservation, Water Resources Utilization and Efficiency, Water Structure Engineering Planning and Water Resources Engineering Basic Knowledge. The submitted paper can be a summary of research reports or scientific literature review. The language used in this journal is either English or Indonesian.
Articles 43 Documents
Search results for , issue "Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)" : 43 Documents clear
Studi Optimasi Alokasi Air Irigasi pada Daerah Irigasi Brangkal Bawah Kabupaten Madiun Menggunakan Program Dinamik Shafiya, Adristi; Sayekti, Rini Wahyu; Prayogo, Tri Budi
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2023.003.01.22

Abstract

The use of irrigation water is still not optimum because there is a lack of water especially in a dry season. This problem happens because of an unequal distribution, therefore the optimization techniques are needed to optimize the allocation of irrigation water and generate the maximum profit. The optimization techniques that applied in this research is Deterministic Dynamic Program. By using this dynamic program, the problems can be divided into several stages, so that it can get the profits based on the allocation of water for each stage. The constraint function of optimization are the form of land area and the availability of discharge with the objective function is maximum profits. The step of optimization in this research is forward recursive that start from B. Bk 1, B. Bk 2, B. Bk 3, B. Bk 4, B. Bku 1, and B. Bks 1. Then, back tracking method can be used to get the optimum of water allocation path. Based on the optimization results, the increase in the form of land area is 51,25 Ha and the profit is 8,38%. After optimization using a dynamic program, it can be found that the profit in the second planting season is Rp. 5.241.706.263,02, and in the third planting season is Rp. 3.041.485.345,94, with the total profit is Rp. 8.283.191.608,95. Penggunaan air irigasi di Daerah Irigasi Brangkal Bawah masih dirasa belum optimal karena masih sering terjadi kekurangan air terutama pada musim kemarau. Permasalahan ini terjadi karena pembagian air yang belum merata, oleh karena itu optimasi perlu dilakukan untuk mengoptimalkan pemberian air irigasi dan didapatkan keuntungan yang maksimal pula. Teknik optimasi yang digunakan dalam studi ini adalah Program Dinamik Deterministik. Dengan menggunakan program dinamik deterministik, problem dipecah menjadi beberapa tahap (stage) sehingga didapatkan keuntungan berdasarkan pemberian air pada tiap tahapnya. Fungsi kendala dari optimasi ini adalah luas lahan dan debit tersedia dengan fungsi tujuan yaitu keuntungan maksimum. Tahapan optimasi pada studi ini adalah Forward Recusrive yang dimulai dari Bk 1, B. Bk 2, B. Bk 3, B. Bk 4, B. Bku 1, dan B. Bks 1. Kemudian dilakukan pelacakan balik (back tracking) untuk mendapatkan jalur yang optimal. Berdasarkan hasil optimasi, peningkatan yang terjadi pada luas tanam sebesar 51,25 Ha dan pada keuntungan sebesar 8,38%. Setelah dilakukan optimasi program dinamik, keuntungan yang didapatkan pada musim tanam II sebesar Rp. 5.241.706.263,02, dan pada musim tanam III sebesar Rp. 3.041.485.345,94 dengan total keuntungan adalah sebesar Rp. 8.283.191.608,95.
Studi Penjadwalan Pelaksanaan Konstruksi Main Dam Pada Bendungan Cijurey Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat Arissaputra, Andry Sofyan; Marsudi, Suwanto; Cahya, Evi Nur
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2023.003.01.25

Abstract

Good project management is essential for resource planning and procurement and scheduling of the project itself. The purpose of writing this study is to optimize time, resources, and tools with the most optimal project costs for the construction of the Cijurey Dam Main Dam using the program. The alternative is to increase the duration of working hours and the number of heavy equipment. The problem is analyzed by evaluating the work schedule, with alternatives to solving the acceleration of the project by optimizing the work on the addition of heavy equipment and working hours which will ultimately have an impact on the required cost budget. From the analysis results obtained, the project's normal duration is 687 days. The optimal result of the scheduling alternative was the addition of the duration of working hours with a decrease in the cost budget plan by 0.69% and an acceleration in duration by 22.27%.Manajemen proyek yang baik sangat penting untuk perencanaan dan pengadaan sumber daya dan penjadwalan proyek itu sendiri. Tujuan penulisan studi ini adalah untuk melakukan optimasi waktu, sumber daya dan alat dengan biaya proyek yang paling optimal pada pembangunan Main Dam Bendungan Cijurey dengan menggunakan program. Alternatif yang digunakan adalah dengan menambah durasi jam kerja dan menambah jumlah alat berat.Permasalahan dianalisa dengan mengevaluasi jadwal pekerjaan, dengan alternatif pemecahan percepatan proyek dengan optimalisasi pekerjaan pada penambahan alat berat dan jam kerja yang pada akhirnya akan berdampak pada anggaran biaya yang diperlukan. Dari hasil Analisa didapatkan, durasi normal proyek selama 687 hari. Hasil optimal dari alternatif penjadwalan adalah penambahan durasi jam kerja dengan penurunan rencana anggaran biaya sebesar 0,69% dan mengalami percepatan durasi sebesar 22,27%.
Studi Penjadwalan Pelaksanaan Konstruksi Conduit Pengelak dan Cofferdam pada Bendungan Cijurey Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat Pratama, Ivan Kurnia; Marsudi, Suwanto; Cahya, Evi Nur
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2023.003.01.29

Abstract

The construction of diversion conduit and cofferdam is an engineering work with a fairly large size and involves a lot of resources with various activities. Therefore, efficient and flexible management methods and systems are needed to ensure work can be completed on time and at cost. The purpose of this research is to schedule the construction of a diversion conduit and cofferdam which is part of the Cijurey Dam. Problem analysis is carried out by evaluating the work schedule and providing alternative problem-solving to accelerate the project by optimizing work with the addition of heavy equipment and working hours. With the initial duration of construction being 95 working days, the execution time can be shortened by efficiency of 20% by increasing the number of heavy equipment and by 22.1% by adding additional working hours. This also had an impact on the cost of implementing the project which was efficient by 2.21% and 2.89% due to the addition of heavy equipment and the addition of additional working hours in the implementation of this construction. It can be concluded that the additional duration of working hours requires a smaller budget compared to the option of adding heavy equipment, and was chosen as the best alternative for the efficiency of the work of the diversion conduit and cofferdam of the Cijurey Dam. Pelaksanaan konstruksi conduit pengelak dan cofferdam merupakan pekerjaan rekayasa dengan ukuran yang cukup besar dan melibatkan banyak sumber daya dengan berbagai aktivitas kegiatan. Oleh karena itu, metode dan sistem manajemen yang efisien dan fleksibel diperlukan untuk menjamin pekerjaan dapat diselesaikan tepat waktu dan tepat biaya. Tujuan pada penelitian ini adalah melakukan penjadwalan pelaksanaan konstruksi conduit pengelak dan cofferdam yang merupakan bagian dari Bendungan Cijurey. Analisis permasalahan dilakukan dengan mengevaluasi jadwal pekerjaan, memberikan alternatif pemecahan masalah guna percepatan proyek dengan optimalisasi pekerjaan pada penambahan alat berat dan jam kerja. Dengan durasi awal pelaksanaan konstruksi selama 95 hari kerja, waktu pelaksanaan dapat dipersingkat dengan efisiensi sebesar 20% dengan penambahan jumlah alat berat dan sebesar 22.1% dengan penambahan jam kerja tambahan. Hal ini juga berdampak pada biaya pelaksanaan proyek yang terjadi efisien sebesar 2.21% dan 2.89% akibat penambahan jumlah alat berat dan penambahan jam kerja tambahan pada pelaksanaan konstruksi ini. Dapat disimpulkan bahwa penambahan durasi jam kerja membutuhkan anggaran yang lebih kecil dibandingkan dengan opsi penambahan alat berat, dan dipilih sebagai alternatif pilihan terbaik dalam efisiensi pekerjaan conduit pengelak dan cofferdam Bendungan Cijurey.
Analisa Laju Erosi dan Arahan Konservasi Lahan Menggunakan Aplikasi ArcMap Pada DAS Pekalen Hulu Kabupaten Probolinggo Jawa Timur Rastanto, Ridho Nur Aziz; Sisinggih, Dian; Hendrawan, Andre Primantyo
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2023.003.01.32

Abstract

Daerah Aliran Sungai (DAS) Pekalen yang terletak di wilayah administrasi Kabupaten Probolinggo, Provinsi Jawa Timur bermuara di Selat Madura dan bersumber dari Gunung Argopuro dan Gunung Lemongan yang mempunyai luas wilayah sekitar 1.696,17 km2 . Penyebab terjadinya banjir di Probolinggo pada tahun 2018 dan 2019 kemungkinan dikarenakan banyak terjadi penebangan pohon di hulu DAS Kali pekalen yang didominasi pohon sengon pada hutan masyarakat, selain juga diduga akibat perubahan tata guna lahan. Dengan adanya kejadian tersebut, maka diperlukan kajian erosi DAS Pekalen Hulu dengan outlet Bendung Pekalen serta meninjau tingkat bahaya erosi dan arahan rehabilitasi lahan dan konservasi tanah (ARKLT). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode USLE dan MUSLE, kemudian dibandingkan untuk mengetahui besarnya debit limpasan permukaan dan erosivitas di DAS Pekalen hulu, laju erosi, tingkat bahaya erosi, dan arahan rehabilitasi lahan dan konservasi tanah yang sesuai dengan kondisi DAS. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa curah hujan rancangan periode ulang 1.01 dan 2 tahun masing-masing 82,27 mm 122,74 mm, dan total debit limpasan sebesar 48,35 m3/dt dan 72,13 m3/dt. Erosivitas hujan rata-rata tahunan Stasiun Hujan Condong sebesar 511,09 kJ/ha/tahun, Kertosuko 951,46 kJ/ha/tahun, Segaran 953,02 kJ/ha/tahun, dan Tiris sebesar 1069,86 kJ/ha/tahun. Erosi lahan metode USLE diperoleh sebesar 89,79 ton/ha/tahun, dengan SDR (Sedimen Delivery Ratio) menurut rumus Boyce, 1975 sebesar 11,72 % sehingga didapatkan SY (Sedimen Yield) sebesar 10,52 ton/ha/tahun. Erosi MUSLE dengan periode ulang 1.01 tahun rata-rata sebesar 5,75 ton/ha/tahun,untuk periode ulang 2 tahun rata-rata sebesar 9,03 ton/ha/tahun. Tingkat bahaya erosi didominasi oleh harkat erosi sangat tinggi dengan luas wilayah 6.693,08 ha (39,74 %), harkat erosi sedang dengan luas wilayah 5.051,82 ha (30 %), harkat erosi tinggi dengan luas wilayah 2.653,15 ha (15,75 %), dan harkat erosi rendah dengan luas wilayah 2.443,46 ha (14,51 %). Jadi dapat disimpulkan bahwa DAS Pekalen Hulu didominasi erosi sangat tinggi sebesar 39,74 %. Pola ARLKT yang dilakukan adalah memberikan kebijakan arahan penggunaan lahan yaitu, Kawasan Lindung dengan luas 5.094,76 ha (30,25 %), Kawasan Penyangga dengan luas 10.092,43 ha (59,93 %), dan Kawasan Budidaya dengan luas 1.654,31 ha (9,83 %). The Pekalen Watershed is located in the administrative area of Probolinggo Regency, East Java Province, which empties into the Madura Strait, originates from the springs of Mount Argopuro and Lemongan with an area of about 1.696,17 km2. The cause of the flooding in Probolinggo in 2018 and 2019 was probably due to the large amount of deforestation upstream of the Pekalen watershed, which is dominated by sengon trees in community forests, as well as suspected changes in land use. With this incident, it is necessary to study the erosion of the Upper Pekalen watershed at the outlet of the Pekalen Weir and review the erosion hazard level and recommendation for land rehabilitation and soil conservation (ARLKT). This research was conducted using the USLE and MUSLE methods, then compared to determine the amount of runoff and erosivity in the upstream Pekalen watershed, erosion rate, erosion hazard level, and the recommendation for land rehabilitation and soil conservation in accordance with watershed conditions. Based on the results of the analysis, it is known that the amount of surface runoff using the rational method, where with a design rainfall of 1,01 and 2 return periods respectively, 82,27 mm, 122,74 mm, obtained a total runoff discharge of 48,35 m3/s and 72,13 m3/s. The annual mean rainfall erosivity for each rain station is as follows: Condong Rain Station is 511,09 kJ/ha/year, Kertosuko is 951,46 kJ/ha/year, Segaran is 953,02 kJ/ha/year, and Tiris is 1.069,86 kJ/ha/year. Soil erosion using the USLE method was obtained at 89,79 tons/ha/year, with the SDR (Sediment Delivery Ratio) according to Boyce's formula (1975) of 11,72%, so that the SY (Sediment Yield) was 10,52 tons/ha/year. While MUSLE erosion with a return period of 1,01 years averaged 5,75 tons/ha/year, for 2-years return period is an average of 9,03 tons/ha/year. The erosion hazard level is dominated by very high erosion values with an area of 6.693,08 ha (39,74%), moderate erosion values with an area of 5.051,82 ha (30.00%), high erosion values with an area of 2.653,15 ha (15,75 %), and the erosion value is low with an area of 2.443,46 ha (14,51 %). So, it can be concluded that the Upper Pekalen watershed is dominated by very high erosion of 39,74%. The ARLKT pattern (Recommendation for Land Rehabilitation and Soil Conservation) carried out in the Upper Pekalen watershed is to provide a policy of directing land use, as follows. Protected Areas with an area of 5.094,76 ha (30.25 %), Buffer Areas with an area of 10.092,43 ha (59,93 %), Cultivation Areas with an area of 1.654,31 ha (9,83 %).
Penilaian Indeks Kinerja Sistem Irigasi Daerah Irigasi Grogol Kabupaten Kediri Dengan Menggunakan Aplikasi Epaksi Khabib, Muhammad Lukman; Siswoyo, Hari; Prayogo, Tri Budi
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2023.003.01.34

Abstract

Daerah Irigasi Grogol memiliki luas fungsional sebesar 365 Ha, sebagian daerah tersebut terkena dampak pembangunan Bandara Dhoho Kediri yang menyebabkan sebagian aset tidak berfungsi. Oleh karena itu penelusuran lapangan diperlukan untuk mengetahui kondisi aset dan menilai kinerja jaringan irigasi pada daerah irigasi Grogol. Setelah dilakukan penelusuran didapat 10 bangunan irigasi dan 3 saluran irigasi hilang dari keseluran bangunan yang berjumlah 45 bangunan dan 23 saluran. Indeks Kinerja Jaringan Irigasi (IKSI) yang didapat dengan aplikasi Epaksi sebesar 69,25% dan metode manual PU sebesar 67,24%. Biaya yang diperlukan untuk perbaikan aset yang rusak sebesar Rp. 46.856.762 yang mencakup 2 saluran rusak dan 2 bangunan pengukur debit yang mengalami kerusakan. Untuk Angka Kebutuhan Nyata Operasi dan Pemeliharaan yang dibutuhkan sebesar Rp. 607.954.573.Grogol Irrigation Area has a functional area of 365 Ha, part of the area was affected by the construction of Dhoho Kediri Airport which caused some assets to malfunction. Therefore, field tracing is necessary to find out the condition of assets and assess the performance of irrigation networks in the Grogol irrigation area. After a search, 10 irrigation buildings and 3 irrigation canals were found missing from the buildings, totaling 45 buildings and 23 channels. The Irrigation Network Performance Index (IKSI) obtained by the application of Epaksi was 69.25% and the manual PU method was 67.24%. The cost required for repairing damaged assets amounted to Rp. 46,856,762 which included 2 damaged channels and 2 damaged discharge measuring buildings. For the Real Needs of Operation and Maintenance required is Rp. 607,954,573.
Analisis Hidrokimia dan Kualitas Mata Air di Sub DAS Amprong Malang, Jawa Timur Hydrochemical Analysis and Spring Water Quality in Amprong Sub Watershed Malang, East Java Faqih, Abdurrachman; Bisri, Mohammad; Haribowo, Riyanto
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2023.003.01.30

Abstract

Mata air menjadi salah satu sumber air baku yang digunakan oleh masyarakat di daerah Sub DAS Amprong. Namun tidak adanya data kualitas mata air menjadikan penggunaan mata air kurang effisien dan berbahaya bagi penggunanya. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian karakteristik hidrokimia dan kualitas mata air dengan tujuan untuk mengkarakterisasi secara hidrokimia air dari mata air dan untuk mengetahui kualitas mata air dan kesesuaian penggunaanya. metode yang digunakan adalah metode Diagram Trilinear Piper dan Water Quality Index (WQI). Hasil penelitian menunjukkan bahwa mata air di lokasi penelitian memiliki fasies hidrokimia dengan kekerasan karbonat lebih dari 50% sehingga air didominasi oleh alkali tanah dan asam lemahnya. Untuk kualitas mata air di 5 titik mata air berstatus sangat buruk dengan nilai WQI berkisar antara 75,129 – 79,992 dan hanya sesuai untuk penggunaan sebagai air irigasi, sedangkan untuk mata air MA-3 berstatus buruk dengan nilai WQI 68,729 dan sesuai untuk penggunaan sebagai air irigasi dan industriSprings is one the sources of raw water used by the community in The Amprong Sub-Watershed area. However, the absence spring water quality data makes the use of spring water less efficient and dengerous for its users. Therefore, it is necessary to conduct research on the hydrochemical characteristics and water quality of spring with the aim of knowing the water quality of spring and the suitability of their use. The method used is a the Trilinear Piper Diagram and Water Quality Index (WQI) method. The results showed that the springs at the study site had hydrochemical facies with a carbonate hardness of more than 50% so that the water was dominated by alkaline soil and weak acids. For the water quality of springs at 5 spring sites (MA-1, MA-2, MA-4, MA-5, and MA-6), it has a very poor status with WQI values ranging from 75,129 – 79,992 and is only suitable for use a irrigation water, while for spring at MA-3 it has a poor status and is suitable for use as irrigation and industrial water.
STUDI MANAJEMEN KONSTRUKSI REHABILITASI SALURAN IRIGASI MRICAN KABUPATEN JOMBANG DENGAN METODE FASTTRACK DAN CRASHING Firdaus, Adam Wahyu; Juwono, Pitojo Tri; Cahya, Evi Nur
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2023.003.01.23

Abstract

Rehabilitation activities aim to support the productivity of agriculture which functions as a guard for national food security. Rehabilitation activities cannot be separated from time and cost targets, so a good construction management analysis is needed to avoid delays. The purpose of this study is to overcome delays in rehabilitation activities by optimizing project scheduling using the acceleration method. In this study, two optimization methods can be carried out on the Mrican Irrigation Canal rehabilitation project. Two optimization methods that can be used are fasttrack and crashing methods. Fasttrack method is a method of doing two jobs simultaneously or in parallel which causes the productivity of workers per day to increase with a fixed number of workers and heavy equipment, to speed up the duration of the two jobs being carried out. The second way is to use the crashing method by increasing the number of resources where the addition of the number of resources is carried out only on activities that are on the critical path of the project so that it can accelerate the completion of the entire project. From the optimization results using the two methods, the results obtained in terms of time effectiveness of 8.63% and cost efficiency of 3.33% for the fasttrack method, while the effectiveness in terms of time is 10.66% and cost efficiency is 2.92% for crashing method.Kegiatan rehabilitasi bertujuan untuk menunjang suatu produktivitas bagi pertanian yang berfungsi sebagai penjaga ketahanan pangan nasional. Dalam kegiatan rehabilitasi tidak terlepas dari target waktu dan biaya, sehingga diperlukan analisa manajemen konstruksi yang baik agar tidak terjadi keterlambatan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengatasi keterlambatan pada kegiatan rehabilitasi dengan mengoptimasi penjadwalan pada proyek menggunakan metode percepatan. Pada penelitian ini ada dua metode optimalisasi yang dapat dilakukan pada proyek rehabilitasi Saluran Irigasi Mrican. Dua metode optimalisasi yang dapat digunakan yaitu metode fasttrack dan crashing. Metode fasttrack yaitu metode dengan melakukan dua pekerjaan secara bersamaan atau paralel yang menyebabkan produktivitas pekerja per hari menjadi meningkat dengan jumlah tenaga kerja dan alat berat yang tetap, sehingga dapat mempercepat durasi dari dua pekerjaan yang dilakukan. Cara yang kedua adalah menggunakan metode crashing dengan melakukan penambahan jumlah sumberdaya dimana penambahan jumlah sumberdaya yang dilakukan hanya pada kegiatan-kegiatan yang ada pada lintasan kritis proyek sehingga dapat mempercepat penyelesaian dari keseluruhan proyek. Dari hasil optimasi dengan menggunakan dua metode tersebut didapatkan hasil efektivitas dari segi waktu sebesar 8,63% dan efisiensi biaya sebesar 3,33% untuk metode fasttrack, sedangkan efektivitas dari segi waktu sebesar 10,66% dan efisiensi biaya sebesar 2,92% untuk metode crashing.
Studi Optimasi Pemanfaatan Air Irigasi Menggunakan Program Linier pada Daerah Irigasi Pirang Kabupaten Bojonegoro Triwidianto, Heru; Limantara, Lily Montarcih; Soetopo, Widandi
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2023.003.01.26

Abstract

The Pirang Irrigation Area has a total area of 1,314 hectares of raw rice fields located in Bojonegoro Regency. The problems that occur in this irrigation area are irregularities in the implementation of cropping pattern that are not according to the plan and the availability of water that cannot meet irrigation needs. Therefore, it is necessary to optimize the available land area and discharge to maximize agricultural profits. Optimization is carried out using a linear programming method with a solver facility in Microsoft Excel. In this study, 1 existing cropping pattern and 4 alternative are planned with 80% and 50% mainstay discharge conditions. The results of the water balance at each cropping pattern before being optimized experienced a water balance deficit with a percentage of 22-25%. However, after optimizing all cropping patterns, none of them experienced a water balance deficit. The optimization results also showed that each alternative cropping pattern experienced an increase in planting intensity and also the benefits of agricultural products compared to the existing cropping pattern at 80% and 50% mainstay discharge conditions. For the best cropping pattern at 80% mainstay discharge conditions, namely alternative 3 (rice ­- peanut - rice) with a planting intensity of 228.33% and a profit of Rp. 54,664,759,359, and in the 50% mainstay discharge condition, alternative 1 was chosen (rice, corn - rice, corn - rice, corn) with a planting intensity of 253.37% and a profit of Rp. 54,099,646,076. Daerah Irigasi Pirang memiliki luas baku sawah 1.314 Ha yang berlokasi di Kabupatern Bojonegoro. Permasalahan yang terjadi pada daerah irigasi ini yaitu penyimpangan pelaksanaan PTT yang tidak sesuai rencana serta ketersediaan air yang tidak dapat mencukupi kebutuhan irigasi. Maka dari itu diperlukanlah pengoptimalan luas lahan dan debit yang tersedia sehingga dapat memaksimalkan keuntungan pertanian. Optimasi dilakukan menggunakan metode program linier dengan alat bantu fasilitas solver pada Microsoft Excel. Pada studi ini direncanakan 1 PTT eksisting dan 4 PTT alternatif dengan kondisi debit andalan 80% dan 50%. Hasil neraca air pada setiap PTT sebelum dioptimasi mengalami defisit neraca air dengan persentase 22-25%. Namun, setelah dioptimasi seluruh PTT tidak ada yang mengalami defisit neraca air. Dari hasil optimasi juga menunjukkan pada setiap PTT alternatif mengalami peningkatan intensitas tanam dan juga keuntungan hasil pertanian daripada PTT eksisting di kondisi debit andalan 80% maupun 50%. Untuk PTT terbaik pada kondisi debit andalan 80% yaitu alternatif 3 (padi - palawija (kacang tanah) - padi) dengan intensitas tanam 228,33% dan keuntungan Rp. 54.664.759.359, serta pada kondisi debit andalan 50% terpilih alternatif 1 (padi, palawija (jagung) - padi, palawija (jagung) - padi, palawija (jagung)) dengan intensitas tanam 253,37% dan keuntungan Rp. 54.099.646.076.
Identifikasi Karakteristik Fisik Dan Mineralogi Tanah Dan Batuan Material Longsoran Di Kecamatan Tugu Kabupaten Trenggalek Prasetyo, Erinna Melina; Hendrawan, Andre Primantyo; Yuliani, Emma
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2023.003.01.35

Abstract

Trenggalek Regency, East Java Province is located at coordinates 111º 24' - 112º 11' East Longitude and 7º 63' - 8º 34' South Latitude. The initial investigation of this material research was to test the physical properties of the soil at the locations on Trenggalek – Ponorogo road Km 15 and Km 17. The results of the sieve analysis test showed that Km 15 had a good gradation and Km 17 had a poor grain gradation. The specific gravity test of the two samples showed that the GS value = 2.6 – 2.7, which determines the material is silty sand with low plasticity. According to the AASHTO Classification Method, Km 15 and Km 17 samples are classified as soils with a code A-2-4, and from the USCS soil classification method the sample is classified as SW and SP. The samples were tested for slake durability and resulted Km 15 having high durability with Id2 = 83.7% and Km 17 low durability with Id2 = 33.2%. From the X-RD test Km 15 dominated by the mineral Laumontites by 32% and the X-RF results the sample dominated by Silica Oxide (SiO2) at 42.2%. The X-RD test of Km 17 showed the highest content, namely Albite at 46% and the X-RF test showed Silica Oxide (SiO2) compounds dominated with a value of 41.2%. from the SEM-EDX test results found that Km 15 and Km 17 materials contain elements of O, C, Si as the highest elements as the main constituent of soil samples. Kabupaten Trenggalek, Provinsi Jawa Timur terletak pada koordinat 111º 24’ - 112º 11’ BT dan 7º 63’ - 8º 34’ LS. Investigasi awal penelitian material longsoran ini yaitu uji sifat fisik tanah pada lokasi kelongsoran tebing jalan raya nasional Trenggalek-Ponorogo Km 15 dan Km 17. Hasil analisis saringan menunjukan Km 15 memiliki gradasi baik dan Km 17 memiliki gradasi butiran buruk. Uji specific gravity kedua sampel menunjukan bahwa nilai GS = 2,6 – 2,7 yaitu material berupa pasir berlanau dengan plastisitas rendah. Klasifikasi metode AASHTO diketahui sampel Km 15 dan Km 17 merupakan tanah dengan kode A-2-4, dan dari klasifikasi metode USCS sampel tanah memiliki kode SW dan SP. Pengujian slake durability dilakukan pada material batuan km 15 dan km 17 yang menghasilkan Km 15 memiliki durabilitas tinggi dengan Id2 = 83,7% dan Km 17 durabilitas rendah dengan Id2 = 33,2%. Uji X-RD dilakukan pada Km 15 dengan didominasi mineral Laumontite sebesar 32% dan hasil X-RF memiliki kandungan tertinggi Silika Oksida (SiO2) sebesar 42,2%. Uji X-RD pada Km 17 menampilkan hasil kandungan tertinggi yaitu Albite sebesar 46% dan uji X-RF menunjukan senyawa Silika Oksida (SiO2) mendominasi dengan nilai 41,2%. SEM-EDX didapati material Km 15 dan Km 17 mengandung unsur O, C, Si sebagai unsur tertinggi sebagai pembentuk utama sampel tanah.
Analisis Banjir Sungai Sesayap Malinau Kota Menggunakan Aplikasi Zhong Xing HY21 Fayiz, Naufal Muhammad; Juwono, Pitojo Tri; Asmaranto, Runi
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2023.003.01.27

Abstract

Rain with high intensity, which causes an overflow in the Sesayap river is one of causes of flooding. Overflow in Sesayap River also can be happened by many factors, which one is failed existing cross-section which cannot accommodate the existing water because the cross-sectional reservoir decreases and causes flooding, and also based on the Spatial Plan of Malinau Town, the area will be developed into a central office area and development integrated residential area in Malinau Town. Then, its importamt to analyze the flooding of the Sesayap River in Malinau Town using the Zhong Xing HY21. This analysis requires a hydrological analysis to earn design flood discharge. The method being use is the Nakayasu Synthesis Unit Hydrology with a Q50 year return period. After getting the design flood discharge, a flood propagation analysis was carried out using Zhong Xing HY21. The Results found that all villages were flooded with  flood area is 51.93 km2. Therefore, an Emergency Action Plan was made with a priority to evaluate the villages of Malinau Hulu, Pelita Kanaan, Malinau Town, Batu Lidung, Tanjung Keranjang, and Malinau Hilir.Hujan dengan intensitas yang tinggi, yang menyebabkan terjadinya luapan di sungai Sesayap merupakan salah satu penyebab terjadinya banjir. Terjadinya luapan di Sungai Sesayap disebabkan banyak faktor juga, salah satunya kegagalan penampang yang ada yang tidak bisa menampung air yang ada dikarenakan tampungan penampang terkurangi lalu banjir, dan juga berdasarkan rencana RTRW Malinau Kota, kawasan tersebut akan dikembangkan menjadi daerah pusat perkantoran dan pengembangan daerah pemukiman terpadu di Malinau Kota. Maka dari itu diperlukan analisis banjir Sungai Sesayap di Malinau Kota menggunakan Zhong Xing HY21. Analisis tersebut membutuhkan hidrologi pengalisisan untuk memperoleh debit banjir rencana. Penggunaan metodenya dengan Hidrologi Satuan Sintesis Nakayasu dengan Q50 th. Setelah mendapatakan debit banjir rancangan, maka dilakukan analisis rambatan banjir menggunakan Zzhong Xing HY21. Berdasarkan hasil analisis didapatkan seluruh desa tergenang banjir dengan total luasan banjir 51,93 km2. Maka dibuat Rencana Tindak Darurat dengan prioritas evkausai desa Malinau Hulu, Pelita Kanaan, Malinau Kota, Batu Lidung, Tanjung Keranjang, dan Malinau Hilir.