cover
Contact Name
Achmad Riyanto
Contact Email
ariyanto@ub.ac.id
Phone
+62341-562454
Journal Mail Official
jtresda@ub.ac.id
Editorial Address
Jl. MT. Haryono No.167, Ketawanggede, Kec. Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur 65145
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air
Published by Universitas Brawijaya
ISSN : 27982386     EISSN : 27983420     DOI : https://doi.org/10.21776/ub.jtresda
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air is a scientific journal published regularly twice per year by Water Resources Engineering Department, Universitas Brawijaya. The paper submitted in this journal covers the fields of Water Resources Information System, Water Resources Conservation, Water Resources Utilization and Efficiency, Water Structure Engineering Planning and Water Resources Engineering Basic Knowledge. The submitted paper can be a summary of research reports or scientific literature review. The language used in this journal is either English or Indonesian.
Articles 43 Documents
Search results for , issue "Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)" : 43 Documents clear
Perencanaan Sistem Distribusi Air Bersih di Desa Kemiri Kecamatan Jabung Kabupaten Malang Harso, Reni Meidha; Haribowo, Riyanto; Yuliani, Emma
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2023.003.01.36

Abstract

Desa Kemiri merupakan desa yang terletak di Kecamatan Jabung Kabupaten Malang. Penduduk desa mayoritas adalah peternak sapi perah dan penduduk desa masih mengandalkan pengambilan air secara manual untuk pemenuhan kebutuhan air sehari hari karena memang belum ada jaringan perpipaan yang memfasilitasi pendistribusian air bersih di desa tersebut, yang mana di desa tersebut pada saat musim kemarau sering mengalami krisis air bersih. Menyikapi hal tersebut dalam studi ini membahas tentang perencanaan sistem distribusi air bersih yang dapat membantu dari pemenuhan kebutuhan air bersih bagi masyarakat Desa Kemiri. Perencanaan jaringan air bersih dalam studi ini menggunakan aplikasi WaterCAD V8.i. Selain itu, dilakukan perhitungan rencana anggaran biaya dan analisa ekonomi. Hasil simulasi jaringan air bersih menggunakan aplikasi software WaterCAD V8.i menunjukan kondisi hidraulik sebagai berikut, kecepatan aliran dalam pipa berkisar 0,10 – 1,26 m/dt, kehilangan tinggi tekan dalam pipa berkisar 0,41 – 11,65 m/km, tekanan pada junction berkisar 4,29 - 8,705 atm, dan klorin yang tersisa 0,35 – 0,40 mg/l. Perhitungan analisa ekonomi didapatkan harga jual air sebesar Rp 1.421.97, dan analisa payback period adalah 13,7 tahun dengan harga proyek sebesar Rp 2,061,150,000.00
Evaluasi dan Pengembangan Jaringan Distibusi Air Bersih di Kecamatan Sekaran Kabupaten Lamongan Samsuri, Rifka Melania Kusumaningtyas; Haribowo, Riyanto; Siswoyo, Hari
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2023.003.01.41

Abstract

A drinking water supply system (SPAM) Sekaran was located in Sekaran District, Lamongan Regency, had served 12 villages for their clean water needs by Perum Jasa Tirta I. In the development plan until 2040 there was an additional 1 service area, namely Taji Village. In this study, an evaluation of the existing conditions was carried out by carrying out simulations to see the hydraulic conditions in the existing network. This evaluation was used to a reference for carried out development planning in 2040 in the future. In planning the development will be simulated using the help of the WaterCAD V8i program. Based on the final results of the simulation with the help of the WaterCAD V8i program, development planning was carried out by adding components such as a booster pump, so that the hydraulic conditions of the clean water distribution network could meet the predetermined SNI criteria. The calculation of the Budget Plan (RAB) needed in the planning work of developing a clean water distribution network was Rp. 3,151,621,990.00. The calculation of the economic analysis with an interest rate of 3,50% and a development age of 20 years states that the Benefit Cost Ratio (BCR) is 1.48727, Net Present Value (NPV) is Rp. 130.382.543.01/year, Internal Rate Return (IRR) of 7,96%, and the selling price of water is Rp. 4,551.29/m3. Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Sekaran yang terletak di Kecamatan Sekaran Kabupaten Lamongan ini telah melayani 12 desa untuk kebutuhan air bersihnya oleh Perum Jasa Tirta I. Pada perencanaan pengembangan hingga tahun 2040 terdapat penambahan 1 daerah layanan yaitu Desa Taji. Dalam studi ini dilakukan suatu evaluasi kondisi eksisting dengan melaksanakan simulasi untuk melihat kondisi hidrolis yang ada pada jaringan eksisting. Evaluasi ini dijadikan sebagai acuan untuk melaksanakan perencanaan pengembangan tahun 2040 kedepan. Dalam perencanaan pengembangan akan disimulasikan menggunakan bantuan program WaterCAD V8i. Berdasarkan hasil akhir simulasi dengan bantuan program WaterCAD V8i perencanaan pengembangan dilakukan dengan penambahan komponen seperti pompa booster, sehingga pada kondisi hidrolis jaringan distribusi air bersih dapat memenuhi kriteria SNI yang telah ditentukan. Perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang dibutuhkan dalam pekerjaan perencanaan pengembangan jaringan distribusi air bersih ini sebesar Rp 3.151.621.990,00. Perhitungan analisa ekonomi dengan tingkat suku bunga 3,50% dan usia guna pembangunan 20 tahun menyatakan bahwa nilai Benefit Cost Ratio (BCR) sebesar 1,48727, Net Present Value (NPV) sebesar Rp 130.382.543,01/tahun, Internal Rate Return (IRR) sebesar 7,96%, dan harga jual airnya sebesar Rp 4.551,29/m3.
Studi Penilaian Kinerja dan Angka Kebutuhan Nyata Operasi dan Pemeliharaan (AKNOP) Sungai Bajak di Kota Semarang Nugroho, Faishal Dary; Sholichin, Moh.; Prayogo, Tri Budi
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2023.003.01.37

Abstract

Menurunnya fungsi sungai dan prasarana sungai berdampak pada berkurangnya fungsi pemenuhan air dan pengendalian daya rusak air. Kegiatan pemeliharaan diperlukan dalam mempertahankan sungai dan prasarana sungai. Studi ini bertujuan untuk memperoleh hasil nilai kinerja dan AKNOP sungai dan prasarana sungai di lokasi penelitian dengan identifikasi dan analisis tingkat kerusakan serta perhitungan biaya AKNOP sesuai dengan yang tertuang dalam Pedoman SE Dirjen SDA No. 5/2016. Hasil studi menunjukkan bahwa penilaian kinerja Sungai Bajak di Kota Semarang rata-ratanya adalah 55,02% dengan rekomendasi pemeliharaan korektif. Satu ruas sungai bagian kanan dan kiri yang mendapatkan rekomendasi pemeliharaan rehabilitatif yaitu pada ruas km1+800 - km1+900, serta 4 ruas sungai bagian kiri dengan pemeliharaan preventif pada ruas km0+000 - km0+400, dan sisanya dengan rekomendasi pemeliharaan korektif. Penanganan dipriotitaskan terhadap ruas yang mendapatkan rekomendasi pemeliharaan rehabilitatif, lalu preventif, serta korektif.  Total Nilai AKNOP (Angka Kebutuhan Nyata Operasi dan Pemeliharaan) untuk Sungai Bajak di Kota Semarang adalah sebesar Rp. 2.716.600.000,00. The decrease in the function of river and river infrastructure has an impact on reducing the function of fulfilling water and controlling the destructive power of water. Maintenance project is needed in maintaining the river and river infrastructure. The purpose of this study is to obtain the value of performance assessment and AKNOP of river and river infrastructure at the research site by identifying and analyzing the level of damage and calculating the costs of AKNOP in accordance with the SE Guidelines of Dirjen SDA No. 5/2016. The results of this study showed that the average performance of the Bajak River in Semarang City is 55.02% with corrective maintenance recommendations. There is a section on the right and the left side of the Bajak river that receive recommendations for rehabilitative maintenance, namely the km1+800 - km1+900 section, and there are 4 left river sections that receive preventive maintenance recommendations, namely the km0+000 - km0+400 section, while the rests of the river section are recommended with corrective maintenance. Maintenance is prioritized for sections that receive recommendations for rehabilitative, then preventive, and corrective maintenance. The total value of AKNOP for the Bajak River in Semarang City is Rp. 2,716,600,000.00.
Studi Optimasi Pemanfaatan Air Irigasi Menggunakan Program Linier Pada Daerah Irigasi Manikin Kabupaten Kupang Kharistanto, Robertus Tegar Kurnia; Limantara, Lily Montarcih; Soetopo, Widandi
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2023.003.01.42

Abstract

Manikin Area of Irrigation irrigates 201.87 hectares of rice fields, located in NTT which is known for its long dry season, this directly affects the availability ofwater for irrigation. So that the availability of water during the dry season is sufficient and can irrigate the fields, optimization is carried out on the area of plants to be irrigated using the available water availability with the linear programming method in order to get the optimal planting area and the benefits obtained are also more optimal. This study was conducted by optimizing the existing cropping pattern and adding three alternative cropping patterns as an option at 80% (dry), 50% (normal), and 30% (wet) discharge. After optimizing all mainstay discharges, the average water balance which can only be met by 80% of the fulfilled period can be maximized to 100% of the fulfilled period, with details for the existing planting intensity of 200%, and a profit of Rp. 4,643,010,000, alternative 1 has a planting intensity 269.78%, anda profit of Rp. 6,234,664,440, alternative 2 has a planting intensity of 300%, and a profit of Rp. 6,915,540,000, alternative 3 has a planting intensity of 269.78%, and a profit of Rp. 5,854,139,490. Alternative 2 cropping pattern with rice-paddy/peanutrice was chosen as the best one to implement because it has an optimal planting intensity of 300% and a profit of Rp.6,915,540,000 per year, which is greater than Rp. 2,272,530,000 from the profit of the existing cropping pattern which is only Rp. 4,643,010,000 per year. Daerah Irigasi Manikin mengairi sawah seluas 201,87 hektar, terletak di NTT yang dikenal dengan musim kemarau panjang, hal tersebut secara langsung berpengaruh pada ketersediaan air untuk irigasinya. Agar ketersediaan air saat musim kemarau tercukupi dan dapat mengairi sawah, dilakukan optimasi pada luas areal tanaman yang akan diairi menggunakan ketersediaan air yang ada dengan metode program linier supaya mendapatkan luasan tanam yang optimal dan keuntungan yang didapat juga lebih optimal. Studi ini dilakukan dengan pengoptimalan pola tanaman di lapangan dan penambahan tiga pola tanam alternatif sebagai pilihan pada debit andalan 80% (kering), 50% (normal), dan 30% (basah). Setelah dioptimasi pada semua debit andalan, rerata neraca air yang hanya dapat tepenuhi 80% periode tercukupi dapat di maksimalkan ke 100% periode tercukupi, dengan rincian untuk eksisting memiliki intensitas tanam 200%, dan keuntungan Rp.4.643.010.000, alternatif 1 memiliki intensitas tanam 269,78%, dan keuntungan Rp.6.234.664.440, alternatif 2 memiliki intensitas tanam 300%, dan keuntungan Rp.6.915.540.000, alternatif 3 memiliki intensitas tanam 269,78%, dan keuntungan Rp.5.854.139.490. Pola tanam alternatif 2 dengan tanaman padi- padi/kacang tanah-padi dipilih sebagai yang terbaik untuk dilaksanakan karena memiliki intensitas tanam yang optimal 300% dan keuntungan sebesar Rp.6.915.540.000 per tahun lebih besar Rp. 2.272.530.000 dari keuntungan pola tanam eksisting yang hanya Rp.4.643.010.000 per tahun.
Rasionalisasi Kerapatan Pos Stasiun Hujan dan Pos Duga Air Sub DAS Pacal dengan Metode Stepwise Yanuar Wicaksono, R. Fajar; Limantara, Lily Montarcih; Wahyuni, Sri
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2023.003.01.33

Abstract

Dalam kegiatan perencanaan serta pengembangan sumber daya air, dibutuhkan data hidrologi dengan kuantitas dan kualitas data yang akurat. Kualitas data yang dimaksud adalah bahwa data dapat menggambarkan kondisi hidrologi sesuai dengan yang terjadi di lapangan, seperti apakah data hujan berkaitan dengan data debit yang ada. Penyebaran pos stasiun hujan di suatu wilayah serta nilai kerapatannya dapat mempengaruhi tingkat kesalahan rerata suatu data hidrologi. Rasionalisasi kerapatan pos stasiun hujan dan pos duga air dilakukan dengan metode Stepwise dan standar WMO pada Sub DAS Pacal. Data yang digunakan adalah data hujanusebagai variabelibebas dan dataodebit sebagai variabeloterikat dengan panjang data selama 10 tahun. Metode Stepwise ini merupakan metode stastistika yang dapat mengetahui pos hujan mana yang berkorelasi secara signifikan terhadap data debit. Standar WMO dapat mengetahui kebutuhan minimal jumlah pos hujan berdasarkan karateristik geografi suatu daerah. Hasil analisis pada studi ini didapatkan rekomendasi dengan kombinasi 2 dan 3 pos stasiun hujan. Kombinasi antara pos stasiun hujan Gondang dan pos stasiun hujan Tretes/Pacal merupakan kombinasi yang paling rasional apabila menggunakan 2 pos stasiun hujan dengan koefisien determinasi sebesar 50,41% dan dengan koefisisen thiessen masing-masing sebesar 31,46% dan 68,54%. Kombinasi antara pos stasiun hujan Gondang, Klepek, dan Pajeng merupakan kombinasi yang paling rasional apabila menggunakan 3 pos stasiun hujan dengan koefisien determinasi sebesar 47,70% dan dengan koefisisen thiessen masing-masing sebesar 37,60%, 28,39 % ,dan 34,00 %. Kedua kombinasi ini telah memenuhi standar minimum WMO dan masing-masing pos hujan juga memiliki peran yang sama-sama efektif dan efisien.In planning and developing water resources, hydrological data with accurate quantity and quality is required. The quality of the data in question is that the data can describe the hydrological conditions following what is happening in the field, such as whether the rain data is related to the existing discharge data. The distribution of rainfall station in an area and their density values can affect the average error rate of hydrological data. The rationalization of the density of the rain station post and water level station was carried out using the Stepwise method and the WMO standard in the Pacal sub-watershed. The data used is rain data as the independent variable and debit data as the dependent variable with a data length of 10 years. This Stepwise method is a statistical method that can find out which rainfall station are significantly correlated with discharge data. The WMO standard can determine the minimum requirement for the number of rainfall station based on the geographical characteristics of an area. The results of the analysis in this study obtained recommendations with a combination of 2 and 3 rainfall station. The combination of Gondang rainfall station and Tretes/Pacal rainfall station is the most rational combination when using 2 rain stations with a coefficient of determination of 50.41% and a Thiessen coefficient of 31.46% and 68.54%, respectively. The combination of Gondang, Klepek, and Pajeng rainfall stations is the most rational combination when using 3 rain stations with a coefficient of determination of 47.70% and a Thiessen coefficient of 37.60%, 28.39%, and 34,00%. Both of these combinations have met the minimum WMO standards and each rain post also has an equally effective and efficient role.
Analisis Banjir Sungai Remu Kota Sorong Papua Barat Menggunakan Aplikasi Zhong Xing HY21 Analysis of the Remu River Flood Sorong City West Papua Using the Zhong Xing HY21 Application Siregar, Muhammad Rafi; Asmaranto, Runi; Juwono, Pitojo Tri
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2023.003.01.40

Abstract

Curah hujan yang tinggi menyebabkan terjadinya luapan di Sungai Remu merupakan salah satu penyebab terjadinya banjir di Kota Sorong. Terjadinya banjir di sekitar Sungai Remu disebabkan banyak faktor juga, salah satunya perubahan tata guna lahan di bagian hulu yang mengalami perubahan menjadi lahan pertanian, dan juga kegagalan penampang yang ada tidak bisa menampung air yang menyebabkan banjir. Maka dengan adanya hal tersebut perlu dilakukan analisis rambatan banjir Sungai Remu menggunakan aplikasi Zhong Xing HY21. Analisis ini membutuhkan perhitungan hidrologi dan statistika untuk memperoleh debit banjir rencana. Penggunaan metodenya dengan Hidrologi Satuan Sintesis Nakayasu dengan Q25 th. Setelah mendapatkan debit banjir rancangan, kemudian dilakukan analisis rambatan banjir menggunakan aplikasi Zhong Xing HY21. Berdasarkan hasil analisis tersebut, didapatkan seluruh desa tergenang banjir dengan total luasan banjir 2.183 km2. Sehingga dibuatnya Rencana Tindak Darurat sangat penting dengan membuat kelas prioritas dengan urutan evakuasi yaitu, Remu Selatan, Remu Utara, Malamso, Remu, Malawei, Malabutor, dan Malaingkedi.High rainfall causes overflow in the Remu River which is one of the causes of flooding in Sorong City. The occurrence of flooding around the Remu River is also caused by many factors, one of which is the change in land use in the upstream area which has changed to agricultural land, and also the failure of the existing cross section to not be able to accommodate water which causes flooding. So with this, it is necessary to analyze the flood propagation of the Remu River using the Zhong Xing HY21 application. This analysis requires hydrological and statistical calculations to obtain the design flood discharge. The use of the method with the Nakayasu Synthesis Unit Hydrology with Q25 th. After getting the design flood discharge, then a flood propagation analysis was carried out using the Zhong Xing HY21 application. Based on the results of the analysis, it was found that all villages were flooded with a total flood area of 2,183 km2. So it is very important to make an Emergency Action Plan by making priority classes in the order of evacuation, namely, South Remu, North Remu, Malamso, Remu, Malawei, Malabutor, and Malaingkedi.
Studi Evaluasi dan Pengembangan Jaringan Distribusi Air Bersih di Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan Rahadjeng, Aira Azzahra; Haribowo, Riyanto; Sholichin, Moh.
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2023.003.01.38

Abstract

Brondong District, Lamongan Regency has ten villages with one village has been served by Perum Jasa Tirta 1 for the clean water distribution which is Sedayulawas Village.  In the development plan until 2040, there are additional service areas in 2 other villages, namely Sendangharjo Village and Brengkok Village. In this study, an evaluation of the existing condition was carried out by taking into account the quantity and continuity of water in the existing network. This evaluation is used as a reference for carrying out development planning in 2040 in the future. The design of the clean water network did by WaterCAD V8i Software to simulate and model the clean water metwork hydraulics condition. Cost calculation and economic analysis did manually, referring to SNI 06-4829-2005, the result of the hydraulics analysis have suitable with existing standard criteria, wivh the velocity is about 0,10 – 1,60 m/s headloss gradient ranging from 0,00 – 14,79 m/km, pressure values ranging from 0,50 – 7,79 atm. The budget plan obtained is Rp. 14.933.759.000 and the price for the water is Rp. 4.594,21/m3.Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan memiliki sepuluh desa dengan satu desa telah dilayani oleh Perum Jasa Tirta 1 untuk kebutuhan air bersihnya yaitu Desa Sedayulawas. Dalam rencana pembangunan hingga tahun 2040 terdapat penambahan daerah pelayanan untuk 2 desa lainnya, yaitu Desa Sendangharjo dan Desa Brengkok. Pada penelitian ini dilakukan evaluasi terhadap kondisi eksisting dengan memperhatikan kuantitas dan kontinuitas air pada jaringan eksisting. Hal ini digunakan sebagai acuan untuk melaksanakan perencanaan pembangunan pada tahun 2040 di masa yang akan datang. Perencanaan jaringan air bersih menggunakan apliaksi WaterCAD V8i dimana gunanya untuk mensimulasikan juga memodelkan keadaan hidrolika jaringan air bersih. Menghitung biaya dan analisis ekonomi dilakukan secara manual, mengacu pada SNI 06-4829-2005, hasil analisis hidrolika telah sesuai dengan kriteria standar yang ada, dengan velocity berkisar antara 0,10 – 1,60 m/s gradien headloss mulai dari 0,00 – 14,79 m/km, nilai pressure berkisar antara 0,50 – 7,79 atm. Rencana anggaran biaya yang diperoleh sebesar Rp. 14.933.759.000 dan harga airnya Rp. 4.594,21/m3.
PERENCANAAN DISTRIBUSI AIR BERSIH DI KECAMATAN HULU PALIK KABUPATEN BENGKULU UTARA DENGAN SOFTWARE WATERCAD 8i Rama, Alri Ananda Waskita; Sholichin, Moh; Fidari, Jadfan Sidqi
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2023.003.01.39

Abstract

Over time, the need for clean water is increasing. Changes in land use as well as population growth every year further encourage the increase in the need for water. Clean water is one of the main needs in fulfilling water in Indonesia. So water supply needs to be a top priority in each region. Hulu Palik District is part of North Bengkulu Regency, the area has a large and continuous supply of clean water throughout the year at the Batu Layang spring. However, the distribution of clean water is still not good. Thus, an effort is needed to optimize the utilization of water availability by planning clean water distribution of network system so the benefits can be felt by the people of Hulu Palik District. This study is planning a new network with a useful life of up to 2041, so it is required to projection the population and determine discharge of water demand until 2041. Analysis of the hydraulics aspects of the pipe pressure (0.5 atm -10 atm), velocity (0.1 l/s – 2.5 l/s), hydraulic gradient (0 m/km -15 m/km), residual chlorine (0.3 mg – 0.5 mg), and calculation of pipe budget plan referring to Unit Price North Bengkulu Regency work using WaterCAD V8i Software. Based on the budget plan, can calculate the Economic Analysis to determine the price of water. In 2041 the population of the service area is 14341 people with an average daily water requirement of 22.90 l/s, with a domestic demand of 16.6 l/s, non-domestic demand of 2.49 l/s and a water loss factor of 3.82 l/s. At peak hours, the water demand in 2041 is 35.73 l/s and the maximum daily demand is 26.34 l/s. The design feasibility index includes pressure, velocity, residual chlorine hydraulic slope and economic feasibility. Based on research from analysis of feasibility index, clean water distribution network planning for Hulu Palik District was declared feasible. The required budget plan is IDR 11,692,745.64. Economic analysis is carried out using an interest rate of 3.5% and a useful life of up to 2041, a water price of Rp. 3,947.38/m3 is obtained in terms of the parameters of BCT, NPV, IRR and sensitivity analysis.Kecamatan Hulu Palik merupakan bagian dari Kabupaten Bengkulu Utara, daerah tersebut memiliki ketersediaan air bersih yang besar dan kontinu sepanjang tahun pada mata air Batu Layang. Namun, pendistribusian air bersih masih kurang baik. Sehingga, diperlukan suatu upaya untuk mengoptimalkan pemanfaatan ketersediaan air dengan merencanakan sistem jaringan distribusi air bersih yang nantinya dapat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat Kecamatan Hulu Palik. Studi ini melakukan perencanaan jaringan baru dengan usia guna hingga tahun 2041, sehingga perlu dilakukan proyeksi jumlah penduduk dan mengetahui debit kebutuhan air hingga tahun 2041. Analisa terhadap aspek hidrolika pada jaringan perpipaan, kualitas air terhadap sisa klorin dan perhitungan RAB pipa yang mengacu pada Harga Satuan Pekerjaan Kabupaten Bengkulu Utara menggunakan Software WaterCAD V8i. Berdasarkan RAB, dapat menghitung Analisa Ekonomi hingga penentuan harga air.Pada tahun 2041 jumlah penduduk daerah layanan sebanyak 14341 jiwa dengan kebutuhan air harian rerata sebesar 22.90 lt/dt. Indeks kelayakan perencanaan meliputi tekanan, kecepatan, kemiringan hidrolis sisa klorin dan kelayakan ekonomi. Berdasarkan hasil analisa terhadap indeks kelayakan, perencanaan jaringan distribusi air bersih Kecamatan Hulu Palik dinyatakan layak. Rencana anggaran biaya yang diperlukan sebesar Rp 11,692,745,64. Analisa Ekonomi dilakukan dengan menggunakan suku bunga sebesar 3.5% dan usia guna hingga tahun 2041, didapat harga air sebesar Rp 3,947.38/m3.
Studi Evaluasi Stabilitas Bendung dan Perencanaan Rehabilitasi Bendung Margopadang di Kabupaten Magetan Provinsi Jawa Timur Nisa, Awwalin Rakhmatun; Asmaranto, Runi; Prasetyorini, Linda
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2023.003.01.43

Abstract

This study aims to plan the main building of Margopadang Weir as an effort to achieve the needs of water on Margopadang irrigation area by considering the safety factors that occur through stability analysis after being rehabilitated. Stilling basin planning is a recommendation that can reduce the impact due to local scouring. This allows the building to be last longer in ages. In this case, the programming application, Plaxis version 20.0, also provides assistance in determining the calculation of stability analysis that allows to accumulate the safety factors of a weir. The results of this study showed that 1a) Re-planning the dimensions of the Margopadang Weir obtained a weir height of 1.3 m by radius of 0.5 m and a slope of 1: 0.67. 1b) The Stilling basin type bucket according to the conditions of the river transporting boulder rocks. 1c) Intakes only need cleaning. 1d) Re-planning of the weir is stronger with reinforcement concrete 25 cm thick. 1e) The retaining wall includes a gravity wall of approximately 3 m. height 2) Stability analysis determined safe against rolling and shearing based on 6 conditions. 3) Stability analysis using Plaxis Version 20.0 software is declared safe, too.Penelitian ini bertujuan untuk merencanakan bangunan utama BendungMargopadang sebagai upaya pemenuhan kebutuhan air irigasi DI. Margopadangdengan mempertimbangkan faktor keamanan yang terjadi melalui analisa stabilitassetelah direhabilitasi. Perencanaan kolam olak menjadi rekomendasi yang dapatmengurangi dampak yang terjadi akibat gerusan lokal. Hal ini memungkinkan agarumur bangunan dapat bertahan lebih lama. Dalam hal ini aplikasi pemrograman,Plaxis versi 20.0, turut memberikan bantuan dalam penentuan perhitungan analisastabilitas yang memungkinkan untuk mendapatkan gambaran mengenai faktorkeamanan suatu bangunan air. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa 1a)Perencanaan ulang dimensi Bendung Margopadang didapat tinggi bendung 1,3 mdengan mercu jari-jari 0,5 m dan kemiringan 1:0,67. 1b) Kolam olak bak tenggelamsesuai dengan keadaan sungai yang mengangkut batuan boulder. 1c) Intake hanyaperlu pembersihan. 1d) Perencanaan ulang bendung lebih kuat dengan beton tanpatulangan setebal 25 cm. 1e) Dinding penahan gravitasi dengan tinggi kurang lebih 3m. 2) Perhitungan analisa stabilitas dinyatakan aman terhadap guling dan geserNisa, A. R. et al., Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Air Vol. 3 No. 1 (2023) p. 502-515503berdasarkan 6 keadaan:. 3) Analisa stabilitas menggunakan software Plaxis V20dinyatakan aman juga terhadap guling dan geser berdasarkan 6 keadaan.
Rasionalisasi Jaringan Pos Hujan dan Pos Duga Air dengan Metode Stepwise di Sub DAS Bango Setyaningrum, Anggun; Suhartanto, Ery; Wahyuni, Sri
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2023.003.01.015

Abstract

In planning the development of water resources, hydrological data with accurate data quantity and quality are needed. The quality of the data in question is that the data can describe hydrological conditions according to what occurs in the field, such as whether the rain data is related to the existing discharge data. The network density of rain gauge station can affect the average error rate of a hydrological data. The rationalization of rainfall station network and water level recorder using stepwise and WMO standards method in Bango Sub Watershed. The data used are rain data as a independent variable with a data length of 10 years and discharge data as a dependent variable to a data length of 10 years. This Stepwise method is a statics method that can find out which rainfall station are significantly correlated to discharge data. WMO standards can determine the minimum need for the number of rainfall station based onotheocharacteristics of the geography of an area. The results of the analysis in this study found that recommendation of the combination is the Karangploso rainfall station and the Lowokwaru raindall station was the most rational combination with a coefficient of determination of 42.5% and thiessen coefficient for each other is 54,3% an 45,7%. This combination has met the minimum standards of the WMO and each rainfall station also has an equally effective and efficient role. Dalam merencanakan pengembangan sumber daya air, dibutuhkan data hidrologi dengan kuantitas dan kualitas data yang akurat. Kualitas data yang dimaksud adalah bahwa data dapat menggambarkan kondisi hidrologi sesuai dengan yang terjadi di lapangan, seperti apakah data hujan berkaitan dengan data debit yang ada. Penyebaran pos hujan serta nilai kerapatannya dapat mempengaruhi tingkat kesalahan rerata suatu data hidrologi. Rasionalisasi jaringan pos hujan dan pos duga air dilakukan dengan metode Stepwise dan standar WMO pada Sub DAS Bango. Data yang digunakan adalah data hujanusebagai variabelibebas dengan data sepanjang 10 tahun dan dataodebit sebagai variabeloterikat dengan panjang data 10 tahun. Metode Stepwise ini merupakan metode stastistika yang dapat mengetahui pos hujan mana yang berkorelasi secara signifikan terhadap data debit. Standar WMO dapat mengetahui kebutuhan minimal jumlah pos hujan berdasarkan karateristik geografi suatu daerah. Hasil analisis pada studi ini didapatkan rekomendasi bahwa kombinasi antara pos hujan Karangploso dan pos hujan Lowokwaru merupakan kombinasi yang paling rasional dengan koefisien determinasi sebesar 42,5% dan dengan koefisisen thiessen masing-masing sebesar 54,3% dan 45,7%. Kombinasi ini telah memenuhi standar minimum WMO dan masing-masing pos hujan juga memiliki peran yang sama-sama efektif dan efisien.