cover
Contact Name
Arief Hidayat
Contact Email
arief.hidayat@lecturer.itk.ac.id
Phone
+6281317666677
Journal Mail Official
compact.journal@itk.ac.id
Editorial Address
Gedung B, Lantai 3, Jl. Soekarno-Hatta Km. 15, Karang Joang
Location
Kota balikpapan,
Kalimantan timur
INDONESIA
Compact: Spatial Development Journal
ISSN : 29631122     EISSN : 29618797     DOI : -
Jurnal Compact (E-ISSN: 2961-8797 dan P-ISSN: 2963-1122) adalah jurnal nasional mengakomodir para peneliti di lingkungan akademik (perguruan tinggi) dan organisasi-organisasi peneliti serta para praktisi dalam lingkup pengembangan dan perencanaan spasial wilayah dan kota, meliputi : analisis tata ruang wilayah dan kota, pengembangan infrastruktur kota dan wilayah, transportasi dan tata guna lahan, geoinformation untuk perencanaan wilayah dan kota serta analisis lain yang terkait spasial pengembangan wilayah dan kota. Jurnal ini terbit sebanyak 3 (tiga) kali dalam setahun, yaitu pada bulan April, Agustus dan Desember. Sekali terbit minimal 5 Artikel, dengan menggunakan Bahasa Indonesia dan Inggris. Tidak menutup kemungkinan terkait special issue untuk seminar atau konferensi dan lainnya yang berkerjasama dengan jurnal compact.
Articles 96 Documents
Analisis Indeks Aksesibilitas Kabupaten Boven Digoel, Provinsi Papua Henny Haerany; Arief Hidayat; Maryo Inri Pratama
COMPACT: Spatial Development Journal Vol 1 No 2 (2022): COMPACT
Publisher : Perencanaan Wilayah dan Kota, Institut Teknologi Kalimantan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (782.185 KB) | DOI: 10.35718/compact.v1i2.808

Abstract

Potensi pengembangan transportasi wilayah di Kabupaten Boven Digoel dirinci berdasarkan wilayah distrik yang menjadi satuan pengembangan, digunakan untuk input dasar dalam perhitungan indeks aksesibilitas kawasan. Pada dasarnya tujuan dalam studi ini adalah pada dasarnya untuk mengetahui karakteristik transportasi antar wilayah dan Indeks Aksesibilitas Wilayah yang akan digunakan untuk menyusun strategi pengembangan transportasi antar wilayah di Kabupaten Boven Digoel, Metode yang digunakan adalah indeks aksesibilitas. Aksibilitas sebanyak 65% dilakukan untuk perjalanan yang berhubungan dengan pekerjaan (tugas kantor, lokasi pekerjaan di wilayah lain, administrasi pemerintahan, dll) dikarenakan berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan perekonomian dan mata pencaharian, transportasi darat memiliki peranan penting dalam aktivitas kegiatan masyarakat di kabupaten Boven Digoel berikut presentase terbesar terdapat pada aktivitas pekerjaan (58.67%) serta faktor keselamatan dengan menggunakan transportasi darat menjadi pilihan utama dengan persentase terbesar (66,67%). indeks aksebilitas, wilayah yang memiliki index tinggi yaitu Mindiptana, Mandobo dan Jair. Sehingga wilayah distrik tersebut menjadi pusat pelayanan serta menjadi pusat pengembangan kawasan yang mendukung wilayah sedang dan rendah aksesibilitas.
Tipologi Karakteristik Visual Wajah Bangunan Kawasan Kota Tua Balikpapan Tiara Rukmaya Dewi; Nadia Almira Jordan; Sherlia
COMPACT: Spatial Development Journal Vol 2 No 1 (2023): COMPACT- Special Issue "Seminar Nasional Compact"
Publisher : Perencanaan Wilayah dan Kota, Institut Teknologi Kalimantan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35718/compact.v2i1.819

Abstract

Kawasan kota tua Balikpapan yang terletak pada Kawasan Perumahan PT. Pertamina telah ada sejak tahun 1900an dan menjadi cikal bakal (spine) dari struktur Kota Balikpapan. Pada perubahan periode perkembangan kota, beberapa bangunan hunian ditetapkan menjadi bangunan cagar budaya yang dilindungi, akan tetapi cenderung tidak dilestarikan menjadi ciri khas bangunan lokal. Kelompok bangunan peninggalan periode tersebut menunjukkan fasad dengan komposisi, dimensi, dan ragam hias, yang dapat berpengaruh terhadap karakteristik visual kawasan terutama pada kelompok fungsi yang sama. Karakteristik bangunan melalui tampilan dan wujud fisik cenderung dapat membentuk jalinan massa dan ruang dalam skala waktu (sejarah perkembangan kota) dan skala spasial (watak dan penampilan ruang) dalam lingkup kawasan dan kota. Dalam konteks yang lebih dalam pada studi tipologi, kualitas fisik yang diberikan oleh suatu sistem visual pada suatu kawasan dapat menimbulkan image yang kuat terhadap kawasan secara utuh. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan tipologi karakteristik visual fasad bangunan hunian kawasan kota tua Balikpapan melalui metode analisis visual. Teknik komparasi gaya bangunan melalui ciri khas tipologi elemen pembentuk fasad bangunan dilakukan untuk melihat signifikansi satu atau kombinasi budaya dalam gaya bangunan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perpaduan 3 tipologi karakteristik visual rumah tinggal, yaitu arsitektur Belanda yang ditunjukkan dengan elemen balustrade, arsitektur vernakular yang ditunjukkan dari pemakaian material, dan arsitektur tropis modern yang menggunakan banyak bukaan dan kemiringan atap untuk merespon iklim.
Kerentanan Permukiman Kumuh Kelurahan Krian Terhadap Bencana Kebakaran Linda Dwi Rohmadiani; Muftiatus Sahliyah
COMPACT: Spatial Development Journal Vol 2 No 1 (2023): COMPACT- Special Issue "Seminar Nasional Compact"
Publisher : Perencanaan Wilayah dan Kota, Institut Teknologi Kalimantan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35718/compact.v2i1.824

Abstract

Kecamatan Krian memiliki fire history tertinggi di Kabupaten Sidoarjo yaitu sebanyak 21 kali kejadian atau sebesar 17%. Berdasarkan hasil penelitian Tahun 2020, Kelurahan Krian termasuk dalam kategori wilayah deliniasi kumuh berdasarkan pelaksanaan program KOTAKU dengan tingkat kekumuhan kumuh sedang sebanyak 12 RT atau sebanyak 30%, kumuh ringan sebanyak 28 RT atau sebanyak 70%. Tujuan dilakukan penelitian adalah untuk melakukan analisis terhadap tingkat kerentanan permukiman kumuh Kelurahan Krian terhadap bencana kebakaran dan menentukan arahan penanggulangannya. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode skoring, overlay union, serta deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa permukiman kumuh Kelurahan Krian sebanyak 12 RT atau sebesar 100% memiliki tingkat kerentanan sedang terhadap bencana kebakaran dengan skor 21 – 28. Arahan penanggulangan dari hasil analisis berupa penyusunan dan pelaksanaan rencana detail tata ruang dan peraturan zonasi Kelurahan Krian, pembinaan masyarakat dengan membentuk relawan kebaran level RW serta peningkatan kulitas sarana prasarana dasar permukiman.
Perencanaan Material Recovery Facility (MRF) Sampah: Studi Kasus Kelurahan Pulau Untung Jawa Basransyah Basran; Riza Hudayarizka Riza
COMPACT: Spatial Development Journal Vol 2 No 1 (2023): COMPACT- Special Issue "Seminar Nasional Compact"
Publisher : Perencanaan Wilayah dan Kota, Institut Teknologi Kalimantan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35718/compact.v2i1.827

Abstract

Pulau Untung Jawa Village is one of the districts in the Kepulauan Seribu Regency, DKI Jakarta. The amount of managed waste in the Pulau Untung Jawa Village is only 30%, while the percentage of the unmanaged waste is 70%. The less optimal waste management in the Pulau Untung Jawa Village is due to limited waste processing facilities and the lack of waste recycling activities which are limited to collecting plastic waste with economic value and then selling it to garbage collectors. If not properly managed, garbage can become a serious problem for preserving the surrounding environment. One of the efforts that can be made to optimize waste recycling is by having a Temporary Waste Storage facility based on the Material Recovery Facility (MRF). This research aims to study waste generation's amount and composition and calculate the MRF land area planning. Waste generation in the Untung Jawa Village Island is 14.1 m3/day with a waste density of 180 kg/m3. The composition of the measured waste is organic 54.21%, paper 1.28%, rubber 2.12%, plastic 14.64%, glass 0.91%, cloth 2.41%, metal 0.37%, nappies 2, 71%, Styrofoam 2.96%, wood 10.12%, B3 waste 0.02% and other types of waste 8.24%. The total MFR land requirement in the planning year is 286.3 m2. With the MRF, the amount of waste that can be recycled in the planning year is 64.96% of the total waste generated, or the equivalent of 1.65 tons/day, with a residual waste of 0.89 tons/day.
Revitalisasi Sebagai Upaya Peningkatan Tata Kualitas Lingkungan Di Koridor Jalan Juanda Kota Surakarta Bertha Maharani; Lintang Suminar
COMPACT: Spatial Development Journal Vol 2 No 1 (2023): COMPACT- Special Issue "Seminar Nasional Compact"
Publisher : Perencanaan Wilayah dan Kota, Institut Teknologi Kalimantan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35718/compact.v2i1.834

Abstract

Salah satu komponen yang diatur dalam Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) adalah tata kualitas lingkungan. Secara umum, tata kualitas lingkungan memiliki tiga indikator yaitu konsep identitas lingkungan, konsep orientasi lingkungan, dan wajah jalan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tata kualitas lingkungan setelah adanya revitalisasi pada koridor Jalan Ir Juanda, Kota Surakarta. Urgensi dari penelitian ini merujuk pada kegiatan revitalisasi sebagai suatu upaya untuk menciptakan kawasan dengan ciri khas dan orientasi tertentu, serta lingkungan yang informatif. Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi lapangan dan studi literatur. Analisis dilakukan melalui pemetaan spasial dan menjabarkan kesesuaian kondisi eksisting terhadap teori dan regulasi yang berlaku. Hasil penelitian menunjukkan bahwa revitalisasi Koridor Pucang Sawit di Jalan Ir Juanda telah berusaha memenuhi keseluruhan komponen tata kualitas lingkungan. Upaya tersebut ditunjukan melalui komponen wajah jalan yang terbentuk sebagai sebuah koridor jalan yang telah dilengkapi oleh jalur pejalan kaki, tata hijau, maupun penampang jalan dan perabot jalan yang ada. Di sisi lain, kualitas lingkungan sebagai koridor perdagangan dan jasa masih memerlukan peningkatan utamanya dalam hal penyediaan fasilitas pendukung dan peningkatan peran stakeholder serta masyarakat dalam pemeliharaan kualitas lingkungan agar tetap terjaga.
Pola Sebaran Permukiman Terdampak Lumpur Lapindo Sidoarjo Moch Shofwan; Rahmatullah Agustina
COMPACT: Spatial Development Journal Vol 2 No 1 (2023): COMPACT- Special Issue "Seminar Nasional Compact"
Publisher : Perencanaan Wilayah dan Kota, Institut Teknologi Kalimantan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35718/compact.v2i1.842

Abstract

The Lapindo mud disaster is a hot mudflow event that has occurred since May 29, 2006, which caused various problems such as flooding of residential areas, agriculture, changes in population settlement patterns, limited housing supply, and migration. This study aims to determine the distribution pattern of population settlements affected by the Lapindo mudflow by taking study areas in 16 villages/kelurahan affected by the Lapindo mudflow including Besuki Village, Gempolsari Village, Glagaharum Village, Kalisampurno Village, Kalitengah Village, Keboguyang Village, Kedungbendo Village, Kedungcangkring Village, Gedang Village, Jatirejo Village, Mindi Village, Porong Village, Siring Village, Ketapang Village, Pejarakan Village, and Renokenonggo Village. By knowing the pattern of settlements, it is hoped that it will help in the process of equitable distribution of residential area development by stakeholders. With the results of the analysis of the distribution pattern, the research method used is the quantitative method using the Nearest Neighbor Analysis analysis technique using ArcMap 10.4 software. then the final result of this research will know the distribution pattern of population settlements affected by the Lapindo mudflow. The results of this study indicate that the pattern of settlements affected by the Lapindo mudflow consists of 2 (two) settlement patterns, namely clustered and random with varying NNR index values. Settlement patterns are dominated by clustered settlement patterns, namely Besuki Village, Gempolsari Village, Glagaharum Village, Keboguyang Village, Kedungcangkring Village, Gedang Village, Mindi Village, Porong Village, Ketapang with the highest NNR value in the clustered settlement pattern, namely Gedang Village. of 0.68 and the lowest NNR value is in Besuki Village of 0.25 while for random settlement patterns it is found in Kalitengah Village with an NNR value of 0.87 and Keboguyang Village with an NNR value of 0.80.
Strategi Optimalisasi Pemanfaatan Lahan Pada Kawasan Terdampak Lumpur Sidoarjo Muhammad Fakhri Syukri; Dzaki Naufal Hakim; Yahdi Isnu Miftahuddin
COMPACT: Spatial Development Journal Vol 2 No 1 (2023): COMPACT- Special Issue "Seminar Nasional Compact"
Publisher : Perencanaan Wilayah dan Kota, Institut Teknologi Kalimantan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35718/compact.v2i1.843

Abstract

The Sidoarjo mudflow that has occurred since 2006 is a natural event that leads to a geothermal phenomenon. The Sidoarjo mudflow raises the potential for deformation in the form of other geological disasters in the surrounding area, including symptoms of land subsidence, land rise and land shift. One of them causes a decrease in the carrying capacity of the environment due to the emergence of deformations that damage the ecosystem structure, especially rice fields around the location of the eruption. This causes a decrease in land values ​​and changes in the livelihoods of the surrounding community. Thus, the government needs to make efforts in handling environmental, socio-cultural, and economic aspects with the aim of changing the existing conditions of a very limited environment towards a new balance. Therefore, this study aims to formulate a strategy for optimizing land use in the radius affected by the Sidoarjo mud which focuses on the area affected by the Sidoarjo mud. The data collection method in this study was conducted primarily through interviews with stakeholders as well as secondary data collection from a number of related agencies and literature studies. The analytical method used consists of spatial analysis in the form of overlapping the physical aspects, legal aspects and financial/economic aspects of the area. Based on the results of the analysis, obtained a typology of land with high, medium and low vulnerability and protected. Planning and utilization directions on land with a high vulnerability typology can be developed into built-up land, land with a moderate typology can be developed into limited built-up land and land with a low-vulnerability typology will be maintained as rice fields, as well as in protected areas not to be converted. The results of this study can be used as input for the government of Sidoarjo Regency when preparing the spatial plan, so that in terms of implementing the plan and utilizing the space, it consider the conditions and maintain the existing ecosystem.
Strategi Pengembangan Kampung Atas Air Berbasis Ekowisata di Kelurahan Margasari, Kota Balikpapan Asri Prasaningtyas; Rifky Safwan R; Renisah Nur; M. Umar Ibrahim
COMPACT: Spatial Development Journal Vol 2 No 1 (2023): COMPACT- Special Issue "Seminar Nasional Compact"
Publisher : Perencanaan Wilayah dan Kota, Institut Teknologi Kalimantan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35718/compact.v2i1.844

Abstract

Ecotourism is one of the effort in region development through the tourism sector, in addition to emphasize the function of natural tourism resources that are environmentally sound, ecotourism also contributes to environmental conservation and the community as the main player of its development. Kampung Atas Air Margasari is a village that has a variety of potential coastal resources, thus it supports the idea of the village is designated as a tourism area. However, Kampung Atas Air Margasari still has several problems such as the lack of supporting facilities and infrastructure and also the lack of community involvement in the development of tourist sites. Therefore it is necessary to conduct a study to analyze the potential and problems of ecotourism development in Kampung Atas Air Margasari. To achieve this goal, it is done by analyzing the components of tourism related to existing conditions such as Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Challenges. After that, a strategy for developing existing ecotourism areas will be carried out by focusing on two targets, the first one is to evaluate the suitability of the ecotourism theory with the existing conditions of ecotourism in Kampung Atas Air Margasari, and the second one is to formulate an ecotourism development strategy in Kampung Atas Air Margasari by conducting a SWOT analysis and a descriptive analysis.
Analisis Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Kawasan Peri Urban Kecamatan Wringinanom Wahidatul Eny Hidayah; Linda Dwi Rohmadiani Rohmadiani
COMPACT: Spatial Development Journal Vol 2 No 1 (2023): COMPACT- Special Issue "Seminar Nasional Compact"
Publisher : Perencanaan Wilayah dan Kota, Institut Teknologi Kalimantan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35718/compact.v2i1.846

Abstract

Kecamatan Wringinanom memiliki 16 desa yang tersebar menjadi 3 klasifikasi wilayah peri urban berdasarkan hasil dari pra-survey. Desa dengan klasifikasi peri urban primer ada 6 yaitu Desa Pasinan Lemahputih, Desa Sumengko, Desa Lebaniwaras, Desa Wringinanom, Desa Sumberame, dan Desa Kedunganyar. Desa dengan klasifikasi peri urban sekunder ada 7 yaitu Desa Watestanjung, Desa Pedagangan, Desa Lebanisuko, Desa Sembung, Desa Sooko, Desa Sumberwaru, dan Desa Kepuhklagen. Desa dengan klasifikasi rural peri urban ada 3 yaitu Desa Mondoluku, Desa Sumbergede, dan Desa Kesambenkulon. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis faktor yang berpengaruh terhadapt kawasan peri urban Kecamatan Wringinanom. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan teknik analisis faktor. Metode pengumpulan data berupa kuesioner dan survey. Variabel penelitian berupa aspek fisik, sosial dan ekonomi. Faktor yang sangat berpengaruh terhadap kawasan peri urban adalah faktor sosial berupa kepadatan penduduk dengan nilai component sebesar 0,896 serta faktor fisik berupa ketersediaan sarana kesehatan dengan nilai component sebesar 0,954.
Strategi Penanganan Permukiman Kumuh Kelurahan Klandasan Ilir, Kota Balikpapan Berdasarkan Faktor Faktor Penyebab Terjadinya Permukiman Kumuh Aldania; Elin Diyah Syafitri
COMPACT: Spatial Development Journal Vol 2 No 1 (2023): COMPACT- Special Issue "Seminar Nasional Compact"
Publisher : Perencanaan Wilayah dan Kota, Institut Teknologi Kalimantan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35718/compact.v2i1.847

Abstract

Kelurahan Klandasan Ilir, Kota Balikpapan menjadi salah satu kelurahan yang ditetapkan dalam Surat Keputusan Walikota 2020 Tentang Surat Keputusan Walikota Balikpapan tahun 2020 tentang Penetapan Lokasi Perumahan Kumuh. Permukiman Kumuh di Kota Balikpapan memiliki total luasan sebesar 10,39 Ha. Terdapat beberapa faktor penyebab adanya permukiman kumuh, salah satunya pada sarana prasarana yaitu sanitasi tidak sesuai dengan teknis penyediaan pada rumah layak huni. Tujuan penelitian ini adalah merumuskan strategi penanganan permukiman kumuh di Kelurahan Klandasan Ilir, Kota Balikpapan. Penelitian ini menggunakan metode analisis kesesusaian untuk melihat karakteristik permukiman kumuh, analisis sebab akibat/fishbone analisis untuk menentukan factor penyebab permukiman kumuh dan analisis SWOT untuk merumuskan strategi penanganan permukiman kumuh Kelurahan Klandasan Ilir. Berdasarkan hasil analisis sebab akibat faktor penyebab terjadinya permukiman kumuh berdasarkan kategori sumber daya manusia terbadap 6 penyebab, material 15 penyebab, metode dan proses 4 penyebab, lingkungan 5 penyebab. Strategi penanganan permukiman kumuh berdasarkan faktor penyebab dirumuskan dengan 9 strategi terdiri dari 2 S-O, 4 W-O, 1 S-T, dan 2 WT.

Page 2 of 10 | Total Record : 96