Literaksi: Jurnal Manajemen Pendidikan
Literaksi: Jurnal Manajemen Pendidikan adalah Jurnal jurnal peer-review yang diterbitkan oleh Yayasan Aya Sophia Indonesia pada tahun 2022. Kami menerbitkan makalah penelitian asli, artikel review dan studi kasus berfokus pada pengembangan ilmu pengetahuan, pendidikan dan kemanusiaan, tidak terbatas pada pembelajaran, pengajaran, dan pengembangan kurikulum. LITERAKSI akan diterbitkan dua kali setahun pada bulan Februari dan Agustus. Para editor menyambut baik kiriman makalah yang menjelaskan penelitian teoretis dan eksperimental terbaru terkait dengan: (1) Artikel teoretis; (2) Studi empiris; (3) Studi kasus; (4) Tinjauan Pustaka. Literaksi: Jurnal Manajemen Pendidikan adalah Jurnal open-access, yang berarti bahwa pengunjung di seluruh dunia dapat membaca, mengunduh, mengutip, dan mendistribusikan makalah yang diterbitkan dalam jurnal ini. Kami mengadopsi model peer-review, yang menjamin penerbitan cepat dan pengiriman yang mudah. Kami sekarang dengan hormat mengundang Anda untuk berkontribusi atau merekomendasikan makalah berkualitas kepada kami. Tesis, disertasi, makalah penelitian, dan ulasan semuanya dapat diterima untuk dipublikasika
Articles
133 Documents
Resensi Buku: Berani Berubah untuk Hidup Lebih Baik
Riska Febriani;
Masduki Asbari;
Ahmad Yani
Literaksi: Jurnal Manajemen Pendidikan Vol. 1 No. 01 (2023): Literaksi: Jurnal Manajemen Pendidikan
Publisher : Yayasan Aya Sophia Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (371.153 KB)
Artikel ini adalah sebuah review yang merupakan pembacaan secara kritis buku panduan yang berjudul “Berani Berubah Untuk Hidup Yang Lebih Baik”. Di dalam buku ini telah dipaparkan sebagaimana manusia memahami dan mengenal kepribadiannya sendiri. Pribadi sendiri mencakup suatu orang atau benda tertentu dari sebuah kesimpulan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia versi V, Ada beberapa arti kata "pribadi" yaitu keadaan manusia sebagai perseorangan, keseluruhan sifat-sifat yang merupakan watak seseorang. Sedangkan arti "kepribadian" yaitu sifat hakiki yang tercermin pada sikap seseorang atau suatu bangsa yang membedakannya dari orang atau bangsa lain. Dan buku ini juga menjelaskan bahwa ketika kita melakukan sesuatu yang baik pasti ada orang-orang yang tetap tidak menyukai kita bahkan sampai melontarkan hinaan yang membuat kita sakit hati. Jika kita mendapatkan hinaan maka jadikanlah hinaan-hinaan tersebut sebagai pembangun api semangat, agar kita termotivasi untuk membuktikannya kepada orang yang menghina tersebut.Kata kunci: Buku, resensi, kepribadian dan Motivasi
Pribadimu adalah Profesimu: Temukan Karier Impian Berdasarkan Kepribadian
Ghozi Fachri Ramadhan;
Masduki Asbari
Literaksi: Jurnal Manajemen Pendidikan Vol. 1 No. 01 (2023): Literaksi: Jurnal Manajemen Pendidikan
Publisher : Yayasan Aya Sophia Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (231.451 KB)
Artikel ini adalah hasil review dari buku “Pribadimu Profesimu: Temukan Karier yang Sempurna untuk Anda Berdasarkan Tipe Kepribadian” yang ditulis oleh Paul D. Teger, dkk. Buku ini merupakan buku pengembangan diri yang membahas mengenai pemenuhan karier yang cemerlang melalui pengenalan tipe kepribadian. Karier yang cemerlang dapat didapatkan apabila kita mampu mengenali dan mengevaluasi kelebihan serta kekurangan dari diri kita. Buku ini mengajak pembaca untuk melakukan analisis mendalam terhadap diri sendiri demi menemukan “diri yang sebenarnya”.
Pendidikan Karakter dan Dekadensi Moral Kaum Milenial
Ajeng Casika;
Alen Lidia;
Masduki Asbari
Literaksi: Jurnal Manajemen Pendidikan Vol. 1 No. 01 (2023): Literaksi: Jurnal Manajemen Pendidikan
Publisher : Yayasan Aya Sophia Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (383.152 KB)
|
DOI: 10.1111/literaksi.v1i01.3
Banyak budaya, gaya hidup yang sudah tidak etis, cenderung bergerak bebas, bertentangan dengan kehidupan masyarakat di Indonesia. Oleh karena itu, budaya dan gaya hidup berdampak buruk pada karakter masyarakat Indonesia. Selain itu, orang Indonesia cenderung cepat meniru budaya asing karena menganggapnya sebagai budaya yang menarik dan menganggap budayanya sudah ketinggalan zaman dan tidak menarik namun disisi lain juga diikuti dengan kemorosatan moral atau biasa disebut Dekadensi Moral. Dekadensi moral tidak hanya melanda kalangan dewasa saja melainkan juga kalangan generasi muda penerus bangsa. Dengan pendidikan karakter generasi yang akan datang akan memiliki karakter yang kuat untuk menghadapi kerasnya perkembangan jaman. Dengan pendidikan karakter diharapkan generasi yang akan datang akan tumbuh sebagai generasi yang tanggug dengan tetap berpegang teguh dengan ajaran agama. Dekadensi atau kemerosotan moral generasi muda saat ini disebabkan oleh perkembangan arus globalisasi yang terus berkembang dengan pesat sehingga dengan seiring waktu moral yang dibawa oleh generasi muda di masa kini juga akan hilang dan mengancam masa depan bangsa. Untuk menghadapi era kemajuan teknologi saat ini Karakter generasi milenial diharuskan punya daya saing tinggi. Meskipun ditekankan agar generasi milenial memiliki daya saing tinggi namun juga tidak mengesampingkan etika dan moral. Alasan utama yang mendasari pernyataan di atas adalah karena alasan utama pendidikan karakter dalam islam bertujuan untuk menyeimbangkan antara kebutuan materi dan rohani.
Pentingnya Pendidikan Karakter Terhadap Moralitas Pelajar di Lingkungan Masyarakat Era Digital
Nurul Dwi Tsoraya;
Ika Ainun Khasanah;
Masduki Asbari;
Agus Purwanto
Literaksi: Jurnal Manajemen Pendidikan Vol. 1 No. 01 (2023): Literaksi: Jurnal Manajemen Pendidikan
Publisher : Yayasan Aya Sophia Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (218.811 KB)
|
DOI: 10.1111/literaksi.v1i01.4
Tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui pentingnya pendidikan karakter bagi moralitas pelajar di lingkungan masyarakat sekitar pada era digital. Melihat perkembangan zaman sekarang banyak pelajar yang menggunakan teknologi untuk hiburan dan kurang memiliki moral serta sikap sosial yang kurang baik di masyarakat. maka dari itu pendidikan karakter sangat diperlukan untuk membentuk generasi yang berkualitas dengan menumbuhkan rasa sikap yang bertanggung jawab dalam menggunakan perkembangan teknologi di era digital. Pendidikan karakter bertujuan untuk membentuk dan membangun manusia yang taat kepada Tuhan Yang Maha Esa, mematuhi aturan hukum, melaksanakan interaksi antar masyarakat, menerapkan nilai-nilai spiritual, moral dan etika sebagai masyarakat Indonesia. Pendidikan karakter sangat penting bagi kehidupan masyarakat, maka peran pendidikan karakter tidak hanya ditunjukkan tetapi harus dilakukan sesuai moral di masyarakat sekitar. Pada laporan studi ini digunakan metode kualitatif deskriptif dengan mereview karya ilmiah yang diambil dari google scholar. Hasil studi menunjukkan bahwa karakter pendidikan dalam masyarakat memiliki fungsi untuk membentuk karakter seorang pelajar sehingga menjadi pribadi yang bermoral, berakhlak mulia, bertoleransi dan berperilaku baik.
Pendidikan Karakter Membentuk Moralitas Anak Bangsa: Sebuah Esai
Fitria Eriyanti Putri;
Jelita Ayu Melani;
Masduki Asbari;
Dewiana Novitasari
Literaksi: Jurnal Manajemen Pendidikan Vol. 1 No. 01 (2023): Literaksi: Jurnal Manajemen Pendidikan
Publisher : Yayasan Aya Sophia Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (151.528 KB)
|
DOI: 10.1111/literaksi.v1i01.5
Esai ini mulai memperlihatkan pentingnya pendidikan karakter dalam membentuk moralititas generasi muda anak bangsa. Karakter dan moralitas merupakan sikap atau sifat yang harus dimiliki anak bangsa, dengan karakter dan moralitas yang baik maka akan menciptakan bangsa dan negara yang berkualitas baik dan negara yang memiliki kemajuan dalam berbagai aspek. Kesuksesan yang di raih oleh bangsa dan negara tidak dapat di pisahkan dari partisipasi masyarakat terutama anak bangsa. Sehingga generasi muda anak bangsa harus membekali diri dengan karakter dan moralitas, agar dapat menjaga kebudayaan yang dimiliki dalam globlalisasi perkembangan zaman. Untuk memberantas berbagai kasus moral yang tumbuh dan berkembang pesat dan menjadi ancaman yang menakutkan bagi negara dapat dilakukan melalui pendidikan baik secara formal, informal, maupun nonformal dengan menerapkan pembelajaran moral dalam dunia pendidikan. Tulisan berakhir dengan menunjukan bagaimana menanamkan nilai-nilai pendidikan karakter pada anak.
Urgensi Moralitas Generasi Bangsa: Sebuah Esai
Devita Wahyu Azhari;
Warlina Febrita Putri
Literaksi: Jurnal Manajemen Pendidikan Vol. 1 No. 02 (2023): Literaksi: Jurnal Manajemen Pendidikan
Publisher : Yayasan Aya Sophia Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (195.207 KB)
|
DOI: 10.1111/literaksi.v1i02.8
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui urgensi moralitas dalam pembentukan karakter bagi generasi muda bangsa Indonesia. Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian normatif (normative law research), bersifat preskriptif melalui pendekatan historis dan konseptual serta dilakukan dengan meneliti bahan pustaka yang terdiri dari bahan hukum primer dan sekunder yang masih ada erat kaitannya dengan pembahasan mengenai penelitian ini serta menggunakan literature research ketika pengumpulan data. Hasilnya, moral ternyata sangat berpengaruh dalam membentuk karakter yang baik dikala banyaknya tindakan tidak terpuji yang terjadi ditengah-tengah masyarakat. Adapun pembentukan moral sendiri dapat di wujudkan dengan menanamkan nilai-nilai moral yang tercantum dalam Pancasila.
Krisis Moral Remaja di Era Digital
Ade Kurniawan;
Seindah Imani Daeli;
Masduki Asbari;
Gunawan Santoso
Literaksi: Jurnal Manajemen Pendidikan Vol. 1 No. 02 (2023): Literaksi: Jurnal Manajemen Pendidikan
Publisher : Yayasan Aya Sophia Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (146.339 KB)
|
DOI: 10.1111/literaksi.v1i02.9
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang dampak dari globalisasi terhadap bangsa Indonesia terutama bagi kalangan generasi muda yang saat ini sudah terkikis moralnya karena dampak dari globalisasi tersebut. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode telaah pustaka. Informan penelitian ini berasal dari beberapa jurnal ilmiah, buku elektronik, dan sumber lain yang telah dipastikan keakuratannya dengan teknik pengumpulan data berupa studi dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dampak dari globalisasi sangat berpengaruh besar terhadap moral bangsa Indonesia. Globalisasi membuat masyarakat Indonesia memiliki gaya hidup yang tidak sesuai dengan nilai-nilai yang tertanam di dalam Pancasila. Banyak sekali dampak yang ditimbulkan dari globalisasi terutama bagi para generasi muda penerus bangsa yang selalu mengikuti arus globalisasi tanpa bisa memfilter antara dampak positif dan dampak negatifnya. Dengan melakukan penelitian ini, diharapkan agar masyarakat Indonesia terutama bagi para generasi muda penerus bangsa untuk dapat mengetahui, memilah, dan menghindarkan dampak negatif dari globalisasi yang masuk ke Indonesia dengan bebas.
Nilai Moral dan Etika: Perspektif Emile Durkheim
Rosita;
Windi Rahmawati;
Masduki Asbari;
Yoyok Cahyono
Literaksi: Jurnal Manajemen Pendidikan Vol. 1 No. 02 (2023): Literaksi: Jurnal Manajemen Pendidikan
Publisher : Yayasan Aya Sophia Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (190.545 KB)
|
DOI: 10.1111/literaksi.v1i02.10
Nilai moral, budaya dan kehidupan sosial, memiliki lingkup kehidupan masyarakat yang luas, karena kita hidup dan berkembang tidak lekat dari budaya masyarakat. Aspek dalam kehidupan sosial yang telah ada di masyarakat merupakan cerminan dari munculnya nilai moral itu sendiri. Oleh karena itu, budaya Moral, kehidupan sosial, dan budaya sangatlah berkaitan erat. Oleh karena itu, tujuan daripada penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana efektifitas konsep moral yang di tinjau dari perspektif Emile Durkheim. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif, karena data yang diperoleh berupa pernyataan, kalimat, atau kutipan, tidak dalam angka. Data untuk penelitian ini berupa kutipan pernyataan atau kalimat yang mengandung nilai moral. Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa; (1) Konsep moral menurut Emile Durkheim yaitu, kesepakatan manusia (masyarakat), yang menjunjung tinggi nilai-nilai luhur yang dihormati oleh manusia. Moral dalam segala bentuknya tidak dapat hidup kecuali dalam masyarakat. Menurut Durkheim moralitas bersifat duniawi kemasyarakatan dan tidak bersangkut paut dengan sesuatu yang adikodrati (Tuhan). (2) Konsepsi moralitas Emile Durkheim bila di tinjau dari perspektif pendidikan Islam memiliki kesamaan dalam hal moral sebagai kesepakatan manusia (masyarakat) yang menjunjung tinggi nilai-nilai luhur yang dihormati oleh masyarakat. Sedangkan perbedaanya adalah yang menjadi dasar moral Emile Durkheim hanyalah masyarakat, tidak ada sangkut pautnya sama sekali dengan yang adikodrati (Tuhan).
Lunturnya Moralitas Pelajar Indonesia?
Rayi Karima;
Lili Geby Veronica Octavia;
Khaerul Fahmi
Literaksi: Jurnal Manajemen Pendidikan Vol. 1 No. 02 (2023): Literaksi: Jurnal Manajemen Pendidikan
Publisher : Yayasan Aya Sophia Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (145.246 KB)
|
DOI: 10.1111/literaksi.v1i02.11
Tujuan penelitian dalam studi ini adalah untuk mengetahui penyebab faktor-faktor yang mempengaruhi lunturnya moralitas pada remaja indonesia. Dan bagaimana upaya yang harus dilakukan untuk meningkatkan moralitas pada pelajar. Dalam studi ini, penulis menggunakan metode literatur dan deskriptif kualitatif, yakni serangkaian kegiatan yang berkenan dengan metode pengumpulan data Pustaka, membaca dan mencatat, serta mengelolah penelitian dengan subjek dan informan penelitian. diantaranya: kepala sekolah, guru, peserta didik, tokoh masyarakat dan orang tua masing-masing subjek penelitian.
Moralitas Generasi Z di Media Sosial: Sebuah Esai
Sarah Zeva;
Inayatul Rizqiana;
Dewiana Novitasari;
Fatrilia Rasyi Radita
Literaksi: Jurnal Manajemen Pendidikan Vol. 1 No. 02 (2023): Literaksi: Jurnal Manajemen Pendidikan
Publisher : Yayasan Aya Sophia Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (150.821 KB)
|
DOI: 10.1111/literaksi.v1i02.13
Esai ini mulai dengan memperlihatkan Perkembangan teknologi yang semakin canggih, tren penggunaan media sosial telah dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok radikal untuk menyebarkan pemahaman mereka yang dapat mengancam ideologi Pancasila sebagai negara kesatuan Republik Indonesia. Kenakalan remaja dapat dipengaruhi melalui media dan teknologi informasi. Industri teknologi tidak dapat disangkal lagi karena sebagian besar targetnya adalah remaja, terlepas dari lingkaran atau kelompok mana pun. Semua remaja khususnya dalam penelitian ini adalah pemuda masjid dan pemuda gereja yang pengguna insidental dan pengguna media teknologi informasi termasuk internet. Perlunya counter dari internal dan eksternal remaja ini karena informasi yang datang melalui media informasi dan teknologi begitu cepat, termasuk pemahaman radikal. Sehingga tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan realitas empiris di balik fenomena secara mendalam, terperinci dan menyeluruh. Oleh karena itu penggunaan jenis penelitian kualitatif dalam penelitian ini adalah untuk mencocokkan kenyataan empiris dengan teori yang berlaku dengan menggunakan metode analisis deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah analisis naratif, yaitu narasi dan analisis dokumen yang berkaitan dengan penelitian ini. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan psikologis yang ingin melihat bahaya radikalisme terhadap moralitas remaja melalui teknologi informasi (media sosial).