cover
Contact Name
Siti Hamidatul ‘Aliyah
Contact Email
sitihamidatula@gmail.com
Phone
+62741-7552710
Journal Mail Official
rik@stikes-hi.ac.id
Editorial Address
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi Jl. Tarmizi Kadir No.71 Pakuan Baru, Jambi Sel., Kota Jambi, Jambi 36122
Location
Kota jambi,
Jambi
INDONESIA
Riset Informasi Kesehatan
ISSN : 20888740     EISSN : 25486462     DOI : https://doi.org/10.30644
Core Subject : Health,
Focus and Scope Riset Informasi Kesehatan publishes review article, original article, as well as short communication in the all scopes of Nursing, Public Health, and Pharmacy Science. The article published on the internal and external academic community STIKES Harapan Ibu Jambi. Riset Informasi Kesehatan publishes scholarly articles in scope covering: Nursing: Adult nursing, Emergency nursing, Gerontological nursing, Community nursing, Mental health nursing, Pediatric nursing, Maternity nursing, Nursing leadership and management, Complementary and Alternative Medicine (CAM) in nursing, Education in nursing Public Health: health epidemiology, biostatistics health, health administration, public health nutrition, environmental health, occupational health and safety, health promotion, reproductive health, maternal and child health, and other related articles health Pharmacy: Pharmaceutics, Biopharmaceutics, Drug Delivery System, Physical Pharmacy, Chemical Pharmacy, Pharmaceutical Technology, Pharmaceutical Microbiology and Biotechnology, Pharmacology and Toxicology, Pharmacokinetics, , Pharmaceutical Chemistry, Pharmaceutical Biology, Community and Clinical Pharmacy, Regulatory Affairs and Pharmaceutical Marketing Research, and Alternative Medicines
Articles 11 Documents
Search results for , issue "Vol 9 No 2 (2020): Riset Informasi Kesehatan" : 11 Documents clear
Modifikasi pati kentang secara pregelatinasi dengan perbandingan pati dan air (1: 1,25) Barmi Hartesi; Lili Andriani; Lia Anggresani; Mahadma Bhima Whinata; Haflin Haflin
Riset Informasi Kesehatan Vol 9 No 2 (2020): Riset Informasi Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (518.063 KB) | DOI: 10.30644/rik.v9i2.431

Abstract

Latar Belakang : Kentang (Sollanum tuberosum L.) merupakan suatu tumbuhan yang menghasilkan pati. Bahan yang banyak digunakan di industri makanan dan farmasi salah satunya adalah pati, yang digunakan sebagai bahan pengisi (filler), pengahcur (desintegran) dan pengikat (binder) dalam pembuatan tablet, pil dan kapsul. Pati sebagai bahan tambahan sangat luas pemakaiannya karena bersifat inert dan dapat dicampur dengan hampir semua obat tanpa menimbulkan reaksi kimia. Namun pati alami yang digunakan masih banyak kekurangan terutama sifat alir yang jelek. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan karakterisitik dari pati kentang pregelatinasi yang baik. Metode : Penelitian ini dilakukan dengan metode experimental di lbaoratorium dengan membuat 9 formula pati pregelatinasi dengan perbandingan pati dan air (1:1,25) serta variasi suhu (45,50 dan 55oC) dan rpm (200,250 dan 300) Hasil : Pati alami yang didaptkan dilakukan standariasi agar mendapatkan kualitas pati yang baik sesuai persyaratan, kemudian evaluasi pati pregelatinasi dibandingkan dengan avicel dan starch RX. Hasil standariasi pati alami kentang didapatkan hasil yang baik terkecuali pada cemaran logam berat timbal (Pb) yaitu 2,0mg/kg sedangkan syaratnya yaitu 1,0 mg/kg. Pada pati pregelatinasi mendapatkan hasil karakteristik yang baik setiap formulanya. Pati alami yang awalnya tidak mengalir setelah dibuat pregelatinasi semua formula dapat mengalir dan memperbaiki sudut istirhat serta nilai kompresibilitasnya. Kesimpulan : pati pregelatinasi didapatkan hasil yang baik pada semua formula dan dengan meningkatanya suhu dan rpm akan memperbaiki karaktersistiknya. F9 adalah formula yang terbaik dengan menggunakan suhu 55oC dan 300 rpm. Kata kunci : Kentang, pregelatinasi, suhu dan rpm.
Uji antioksidan campuran buah kelapa muda (Cocos nucifera L) dan air perasan jeruk purut (Citrus hystrix ) sebagai terapi imunonutrisi pada hewan uji terinduksi sepsis Rahmayati Rusnedy
Riset Informasi Kesehatan Vol 9 No 2 (2020): Riset Informasi Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (565.683 KB) | DOI: 10.30644/rik.v9i2.458

Abstract

Latar Belakang : Buah kelapa (Cocus nucidera L) dan jeruk purut (Citrus Hystrix) mengandung polifenol yakni suatu senyawa antioksidan yang dapat dimanfaatkan sebagai agen imunonutrisi. Jeruk purut dilaporkan dapat mencegah ketengikan akibat teroksidasinya komponen asam lemak tidak jenuh dari olahan daging buah kelapa. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas antioksidan campuran buah kelapa muda berbagai konsentrasi daging buah dengan ditambahkan air kelapa (1:1) dan campuran buah kelapa muda ditambahkan lagi air perasan jeruk purut serta menentukan potensi imunonutrisi dari sediaan uji yang memiliki aktvitas antioksidan terbaik terhadap tikus putih jantan yang diinduksi sepsis dengan Lipopolisakarida Escherichia coli. Metode : Sediaan uji dibuat dari campuran buah kelapa muda berbagai konsentrasi yakni daging buah kelapa muda (15%, 20% dan 25%) dengan ditambahkan air kelapa (1:1) dan campuran buah kelapa muda yang ditambahkan 1 ml air perasan jeruk purut. Setiap sediaan dilakukan uji aktivitas antioksidan dengan metode peredaman DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil). Sedangkan uji imunonutrisi meliputi pehitungan % indeks organ. Hasil : Hasil pengujian antioksidan metode peredaman DPPH memberikan IC50 terhadap KJ1, KJ2 dan KJ3 secara berturut-turut adalah 83,310; 43,295 dan 38,842 μg/mL. Sedangkan K1, K2 dan K3 secara berturut-turut adalah 160,080; 121,998 dan 71,697 μg/mL. Aktivitas antioksidan KJ2 dan KJ3 menyatakan adanya korelasi dengan peningkatan kosentrasi daging buah kelapa muda dan penambahan air perasan jeruk purut. Hasil pemeriksaan parameter uji imunonutrisi dari sediaan uji KJ2 dan KJ3 terhadap penilaian % indeks organ hati dan limfa pada dosis 100 dan 200 mg/kgbb/hari didapatkan hasil perbaikan persentase secara signifikan (P<0,05) jika dibandingkan dengan kelompok kontrol positif. Kesimpulan: Sediaan uji KJ2 dan KJ3 memiliki aktivitas antioksidan yang sangat kuat. Kemampuan imunonutrisi sediaan uji tersebut dipengaruhi oleh aktivitas antioksidan sangat kuat, berkorelasi dengan peningkatan kosentrasi daging buah kelapa muda yang digunakan mengandung fitonutrien penting. KJ2 dosis 100 mg/kgbb/hari berpotensi untuk dikembangkan sebagai agen imunonutrisi pada kondisi sepsis.
Perbandingan hasil pemeriksaan Mycobacterium tuberculosis dengan GeneXpert dan pewarnaan Ziehl Neelsen di rumah sakit Mitra Anugrah Lestari Ni' matul - Murtafi'ah; Fitri Rahmi Fadhilah; Rizka Krisdaryani
Riset Informasi Kesehatan Vol 9 No 2 (2020): Riset Informasi Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.172 KB) | DOI: 10.30644/rik.v9i2.381

Abstract

Latar Belakang : Penyakit tuberkulosis paru merupakan penyakit infeksi yang masih menjadi masalah kesehatan dalam masyarakat. Penyakit tuberkulosis paru dimulai dari tuberkulosis, berarti suatu penyakit infeksi yang disebabkan bakteri Mycobacterium tuberculosis. Pemeriksaan TB Paru dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pemeriksaan menggunakan alat GeneXpert dan Pewarnaan BTA yang dilihat langsung dibawah mikroskop. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan hasil pemeriksaan Mycobacterium tuberculosis pada pasien Tuberkulosis dengan menggunakan alat GeneXpert dan Pewarnaan BTA metode Ziehl-Neelsen. Metode. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan distribusi hasil perbandingan pemeriksaan mikroskopik BTA pewarnaan Ziehl Neelsen dan hasil pemeriksaan GeneXpert dilihat dari masing-masing interpretasi hasil pemeriksaan. Hasil. Pemeriksaan mikroskopik BTA dengan pewarnaan Ziehl Neelsen didapatkan hasil negatif 74% dan positif 26% dari total 30 sampel. Pemeriksaan GeneXpert didapatkan hasil 67% negatif dan 33% positif dari total 30 sampel. Dari data tersebut dapat dilihat GeneXpert memiliki nilai positif yang lebih tinggi dibandingkan dengan pewarnaan Ziehl Neelsen. Simpulan. Perbandingan pemeriksaan Mycobacterium tuberculosis menunjukkan bahwa pemeriksaan GeneXpert lebih unggul dibandingkan dengan pemeriksaan BTA pewarnaan Ziehl Neelsen.
Penerapan protokol kesehatan era New Normal dan risiko Covid-19 pada mahasiswa Bella Mutia Fitri; Otik Widyastutik; Iskandar Arfan
Riset Informasi Kesehatan Vol 9 No 2 (2020): Riset Informasi Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.264 KB) | DOI: 10.30644/rik.v9i2.460

Abstract

Latar Belakang : Penerapan protokol kesehatan penting dilakukan di era new normal saat ini. Mahasiswa merupakan kelompok usia muda yang berpotensi menularkan virus korona bahkan tanpa menunjukkan gejala sekalipun. Jumlah positif COVID-19 di Indonesia pada era new normal per tanggal 07 Desember 2020 adalah 581.550 kasus. Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi penerapan protokol kesehatan dan risiko COVID-19 pada mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Pontianak.Metode : Metode penelitian adalah analisis deskriptif dengan metode penelitian kuantitatif serta metode pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian adalah mahasiswa aktif Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Pontianak angkatan tahun 2016 sampai tahun 2019 sebanyak 571 mahasiswa. Jumlah sampel yang digunakan adalah sebanyak 230 responden dengan teknik pengambilan accidental sampling.Hasil : Hasil penelitian terdapat 176 mahasiswa (76,5%) telah menerapkan protokol kesehatan dan sebanyak 24 (10.4%) mahasiswa tidak berisiko tertular COVID-19.Kesimpulan : Simpulan penelitian adalah sebagian besar mahasiswa telah menerapkan protokol kesehatan dan tidak berisiko tertular COVID-19.
Pembentukan ko-amorf irbesartan-l-arginin dan dampaknya terhadap kelarutan dan laju disolusi irbesartan Fikri Alatas; Titta Hartyana Sutarna; Moch. Reza Pratama; Tresna Lestari
Riset Informasi Kesehatan Vol 9 No 2 (2020): Riset Informasi Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (399.886 KB) | DOI: 10.30644/rik.v9i2.434

Abstract

Abstrak Latar Belakang: Irbesartan (IBS) adalah antihipertensi yang bekerja menghambat sistem renin-angiotensin dan memiliki kelarutan rendah dalam air, sehingga bioavailabilitasnya terbatas. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan ko-amorf irbesartan dengan l-arginin (ARG) dan untuk mengetahui dampaknya terhadap kelarutan dan laju disolusi irbesartan. Metode: Pembuatan kurva kelarutan fasa dilakukan dengan menentukan kelarutan IBS di dalam rentang konsentrasi 0,1-1,1M dari larutan ARG di dalam air. Ko-amorf dibuat dengan menggiling 1,716 g IBS, 0,696 g ARG, dan lima tetes metanol di dalam Retsch mortar grinder RM 200 selama 15 menit. Untuk mengetahui terbentuknya ko-amorf dilakukan karakterisasi menggunakan difraktometer sinar-X serbuk dan differential scanning calorimeter (DSC). Uji kelarutan dalam media air dilakukan di suhu ruang, sedangkan dalam media larutan dapar pH 1,2 dan 6,8 dilakukan di suhu 37±°C. Larutan dapar pH 1,2 dan 6,8 juga digunakan sebagai media pengujian laju disolusi. Hasil: Kurva kelarutan fasa IBS di dalam larutan ARG menunjukkan tipe AL. Difraktogram menunjukkan terbentuknya ko-amorf IBS-ARG setelah penggilingan. Termogram DSC hasil penggilingan juga menunjukkan telah terbentuk ko-amorf setelah penggilingan basah dengan transisi gelas (Tg) pada 82,2°C. Kelarutan ko-amorf IBS-ARG di dalam air, larutan dapar pH1,2 dan 6,8 berturut-turut 7,2, 2,0, dan 1,9 kali lebih tinggi daripada IBS murni. Laju disolusi ko-amorf IBS-ARG pada kedua media lebih cepat daripada IBS murni. Kesimpulan: Ko-amorf IBS-ARG telah sukses dibuat dengan metode penggilingan basah yang menyebabkan kelarutan dan laju disolusinya lebih baik daripada IBS murni. Abstract Background: Irbesartan (IBS) is an antihypertensive is an antihypertensive which acts to inhibit the renin-angiotensin system and has low water solubility, thus its bioavailability is limited. The aim of this study was to produce co-amorphous irbesartan-l-arginine (IBS-ARG) and to determine its impact on solubility and dissolution rate of irbesartan. Method: Preparation of phase solubility curve was carried out by determining the solubility of IBS in the concentration range 0.1-1.1 M of the ARG solution in water. Co-amorphous was prepared by grinding of 1.716 g IBS, 0.696 g ARG, and five drops of methanol in a Retsch mortar grinder RM 200 for 15 minutes. To determine the formation of co-amorphous, characterization was conduct by a powder X-ray diffractometer and a differential scanning calorimeter (DSC). The solubility test in aqueous medium was carried out at room temperature, while in the buffer solution media pH 1.2 and 6.8 was carried out at 37±0.5°C. The buffer solutions of pH 1.2 and 6.8 were also used as media for dissolution rate testing. Results: The IBS phase solubility curve in the ARG solution showed the AL type. The diffractogram showed the formation of IBS-ARG co-amorphous after wet milling. The DSC thermogram also showed that it was co-amorphous after grinding with a glass transition (Tg) at 82.2°C. The solubility of co-amorphous IBS-ARG in water, pH1.2 and 6.8 of buffer solutions were 7.2, 2.0, and 1.9 folds higher than pure IBS, respectively. The dissolution rate of IBS-ARG co-amorphous in both test media was faster than pure IBS. Conclusion: The IBS-ARG co-amorphous has been successfully prepared by the wet milling method which causes better the solubility and dissolution rate than pure IBS.
The depression status in the elderly living with family Lisa Anita Sari
Riset Informasi Kesehatan Vol 9 No 2 (2020): Riset Informasi Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.965 KB) | DOI: 10.30644/rik.v9i2.415

Abstract

Abstrak Latar Belakang : Penuaan merupakan suatu proses alami yang akan terjadi pada setiap makhluk hidup yang terjadi secara alami, hal ini mempengaruhi fungsi dan kemampuan tubuh secara keseluruhan. Penurunan kemampuan pada lansia menyebabkan gangguan psikososial pada lansia berupa depresi. Depresi merupakan terganggunya fungsi yang berkaitan dengan alam perasaan yang sedih dengan gejala penyerta berupa perubahan pola tidur dan nafsu makan, konsentrasi, kelelahan, tidak berdaya dan lain-lainnya. Depresi merupakan salah satu gangguan mental yang angka kejadiannya masih tergolong cukup tinggi di Kota Jambi, khususnya di Puskesmas Simpang IV Sipin. Angka kejadian gangguan mental yang cukup tinggi tersebut dikhawatirkan akan mempengaruhi kualitas hidup pada lansia. Keluarga yang memiliki anggota lansia dirumah hendaknya dapat memenuhi kebutuhan kesehatan lansia. Peran keluarga sangat mempengaruhi keadaan kesehatan pada lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status depresi pada lansia yang tinggal bersama keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Simpang IV Sipin Kota Jambi. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik yang dilakukan terhadap 138 responden yang diambil dengan menggunakan simple random sampling dan dilakukan pada bulan Desember 2019. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner BDI sebagai kuesioner penelitian dan dianalisis secara univariat. Kriteria inklusi penentuan sampel adalah lansia yang berusia 60 tahun keatas, terdiagnosis dengan gangguan mental dan tinggal bersama keluarga di rumah. Hasil : Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa karakteristik umur reponden paling banyak rentang 60-64 tahun sebanyak 92 responden (66,7%). Jenis kelamin responden yang paling banyak yaitu perempuan sebanyak 85 responden (61,6%). Pendidikan responden yang paling banyak yaitu SMP sebanyak 56 responden (40,6%). Status perkawinan responden yang paling banyak yaitu janda dan duda sebanyak 99 responden (71,7%). Hasil analisis menunjukkan bahwa status depresi pada lansia yang tinggal di rumah bersama keluarga yang terbanyak yaitu depresi ringan sebanyak 97 responden (70,3%). Kesimpulan : Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa lansia memiliki resiko terkena depresi, sehingga diharapkan kepada keluarga maupun petugas kesehatan untuk senantiasa memantau status kesehatan psikologis pada anggota keluarga dengan lansia.
Knowledge of mother toddlers about stunting Sri Hendrawati; Firla Husnul K.H; Witdiawati Witdiawati
Riset Informasi Kesehatan Vol 9 No 2 (2020): Riset Informasi Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.346 KB) | DOI: 10.30644/rik.v9i2.447

Abstract

Background: The major issue of nutrition problem in the world is malnutrition. As many as 14% of the world's population is overweight, 13.3% of school-age children are underweight, and 35.6% are stunted. Stunting is a failure to achieve optimal growth, measured by TB/U (height by age). Mother's knowledge is an important factor in detecting stunting. Knowledge can influence the way a person understands the fulfillment of nutrition and growth in toddlers. The purpose of this study was to describe the knowledge of mothers of toddlers about stunting in children under five. Method: The study design used quantitative descriptive. The population of this study was all mothers of children under five years old in the village of Cinta Rakyat, Samarang, Garut, as many as 373 respondents, and sample was taken by proportianate purposive sampling technique to obtain 197 mothers who had toddlers. The instrument was adopted from previous reserarches by Dewi, Suhartika, and Suriani (2019). The instrument consists of 28 questions with a Guttman scale, if the correct answer is given a value of 1 and if the wrong answer is given a value of 0. The instrument validity test shows a value of 0.370-0.672 so that the instrument is declared valid, while the instrument reliability test shows a value >0.694 so that the instrument is declared reliable. Data analysis was carried out by categorizing knowledge into good, sufficient, and insufficient knowledge. Good knowledge if the answer is correct 22-28, knowledge is sufficient if the answer is correct 15-21, and poor knowledge if the answer is correct <15. Results: The results showed that the knowledge of mothers about stunting in general were 30 mothers (15.3%) had good knowledge, 59 mothers (29.9%) had sufficient knowledge, and 108 mothers (54.8%) had insufficient knowledge. Conclusion: The knowledge of mothers of toddlers about stunting in toddlers is still insufficient. Therefore, it is needed to be improved through socialization and education programs about stunting especially for mothers of toddlers that can be conducted by nurses in Community Health Center. Key words: knowledge, mother of toddlers, stunting.
Gambaran kecemasan pada ibu postpartum sectio caesarea di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta Dwi Susanti; Dwi Yati
Riset Informasi Kesehatan Vol 9 No 2 (2020): Riset Informasi Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30644/rik.v9i2.462

Abstract

Latar Belakang: Sectio Caesarea (SC) merupakan sebuah proses persalinan dengan metode pembedahan untuk mengeluarkan bayi dengan irisan yang dilakukan di perut ibu atau dengan laparotomy. Persalinan SC dapat memberikan dampak berupa nyeri, rasa takut dan cemas. Kecemasan yang terjadi pada ibu post SC dapat mengakibatkan banyak masalah salah satunya adalah produksi ASI tidak lancar dan proses menyusui terganggu. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran tingkat kecemasan pada ibu postpartum sectio caesarea di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian ini dilakukan pada Bulan Agustus-Oktober 2020 di Ruang Nifas RSUD Panembahan Senopati Bantul. Sampel dalam penelitian adalah ibu postportum sectio ceesarea sebanyak 30 responden, diambil dengan teknik consecutive sampling. Alat pengumpulan data adalah kuesioner. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan distribusi frekuensi. Hasil: Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar responden berpendidikan menengah sebanyak (60.0%), alasan melahirkan secara sectio caesarea karena masalah yang terjadi pada ibu sebanyak (50.0%), tidak memiliki riwayat sectio caesarea sebanyak (76.75). Sedangkan untuk gambaran tingkat kecemasan responden sebagian besar dalam kategori ringan sebanyak (63.3%) dan kecemasan sedang sebanyak (36.7%). Kesimpulan: Ibu postpartum sectio caesarea di RSUD Panembahan Senopati Bantul mengalami kecemasan dalam ketegori ringan. Kata kunci: Ibu, Postpartum, Sectio Caesarea, Cemas
Faktor risiko gizi kurang pada balita di Puskesmas Paal V Kota Jambi Cek Masnah; Indah Maria Saputri
Riset Informasi Kesehatan Vol 9 No 2 (2020): Riset Informasi Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30644/rik.v9i2.451

Abstract

Abstrak LatarBelakang : Keadaan status gizi kurang pada umumnya terjadi di negara berkembang, antara lain di Indonesia. Data hasil Riskesdas 2018 angka status gizi buruk dan gizi kurang secara Nasional mencapai 17,7%, di Provinsi Jambi keadaan ini mencapai 15,74 % dan di Kota Jambi 12,99%. Keadaan status gizi dipengaruhi oleh banya faktor, antara lain kejadian penyakit infeksi, pola konsumsi yang kurang baik, ASI eksklusif, keadaan jamban dan kondisi sarana penyediaan air bersih..Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara riwayat kejadian penyakit infeksi, kondisi sarana air bersih, kondisi jamban, pemberian ASI ekslusif, dan pola konsumsi dengan status gizi balita. Metode : Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan kasus-kontrol. Penelitian dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Paal V Kota Jambi tahun 2019. Populasi dalam penelitian ini semua ibu yang memiliki balita dengan status gizi kurang dalam rentang bulan Mei hingga Juli 2019 yaitu 27 balita sebagai kasus dan 27 balita (gizi baik) sebagai kontrol. Hasil : Dari hasil penelitian, didapat hasil ada hubungan antara riwayat penyakit infeksi dengan status gizi balita dengan p-value = 0,039 dan OR =4,286, ada hubungan antara kondisi sarana air bersih dengan status gizi balita dengan p-value = 0,037 dan OR = 4,407, tidak terdapat hubungan antara kondisi jamban dengan status gizi dengan p-value = 0,074, tidak terdapat hubungan antara pemberian ASI eksklusif dengan status gizi balita dengan p-value = 0,768 dan tidak terdapat hubungan antara pola konsumsi dengan status gizi balita dengan p-value = 0,763. Kesimpulan : Kesimpulan, riwayat penyakit infeksi dan kondisi sarana air bersih merupakan faktor risiko status gizi balita. Kata kunci: Status Gizi dan Faktor Risiko Abstract Background : Malnutrition occurs mostly in developing countries, including Indonesia. Based on Riskesdas 2018 the number of malnutrition and undernourished people nationally reached 17.7% while in Jambi city it reached 15.74%. Many factors affect the decline in nutritional status including the presence of infectious diseases, poor consumptions patterns, exclusive breastfeeding, poor latrine conditions and lack of clean water facilities. The purpose of this study was to determine the connection between the history of infecttious diseases, the condition of clean water facilities, the condition of latrines, exclusive breastfeeding, and consumption patterns with the nutritional status of toddlers Method : This research is a quantitative study with a case control design. This research was conducted in the work area of Public Health Center (Puskesmas) at Paal V Jambi City in 2019. The population in this study were all mothers who had toddlers with malnutrition problems within May to July 2019 with the following results: 27 toddlers as cases and 27 toddlers (with good nutrition) as controls. Results : From the research, it is concluded that there was a connection between the history of infectious diseases and nutritional status of toddlers with p-value = 0,039 and OR = 4,286, a connection between the condition of clean water facilities and the nutritional status of toddlers with p-value = 0,037 and OR = 4,407, no connection between latrine conditions and nutritional status with p-value = 0,074, no connection between exclusive breastfeeding and nutritional status for toddlers with p-value = 0,768 and no connection between consumption patterns and nutritional status for toddlers with p-value = 0,763. Conclusion : The conclusion is, the history of infectious diseases and the condition of clean water facilities are the main factor affecting nutritional status for toddlers Key words: Status Gizi dan Faktor Risiko
Evaluasi efektivitas konseling terhadap tingkat kecemasan klien resiko tinggi HIV/AIDS Putu Artawan Prayoga; Lalu Sulaiman
Riset Informasi Kesehatan Vol 9 No 2 (2020): Riset Informasi Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30644/rik.v9i2.459

Abstract

Background: HIV / AIDS has become a global public health problem like Indonesia, with a fairly large percentage of 80% by 2020. The increase in cases is due to the absence of symptoms or special characteristics that mark the physical characteristics of ODHA and the absence of typical health complaints related to HIV. / AIDS. Anxiety is one of the things that will arise for clients in the form of feelings of fear and caution and unclear and unpleasant vigilance. The emergence of discrimination and classification will affect the quality of life and the level of welfare. Therefore, this study is important to determine the level of effectiveness of counseling interventions on clients' anxiety level with HIV / AIDS. The purpose of this study was to evaluate the effectiveness of the counseling intervention on the anxiety level of high-risk clients with HIV / AIDS. Method: Pre-experimental method with a one-group pre-test approach was developed in this study. HARS is an instrument and purposive sampling for data processing with a sample size of 21 people. Results: The results showed that the respondents had different characteristics, 70% male respondents, 30% of respondents aged 25-30 years, 50% had a high school education, and most worked as hotel employees. Conclusion: Counseling interventions can reduce clients' anxiety levels with a high risk of HIV / AIDS from 100% to 62%; in other words, counseling interventions affect clients' anxiety levels with a high risk of HIV / AIDS.

Page 1 of 2 | Total Record : 11