Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Masyarakat dalam Melaksanakan Protokol Covid-19 di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat Lalu Sulaiman; Sastrawan Sastrawan; Sulwiyatul Kamariyah Sani; Menap Menap
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 12 (2021): Nomor Khusus April 2021
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf12nk229

Abstract

Since the confirmation of 2 Indonesian citizen positive with Covid-19 on March 2, 2020, it has made Indonesian people in panic. Indonesian had responded to the arrival of these outbreak excessively. At the beginning of this outbreak, the people was quite obedient in implementing health protocols. However, gradually, the level of community compliance began to decline. People mobilization is still high even large-scale social restrictions have been implemented. The number of people affected by Covid-19 is increasing day by day. Therefore, the aim of this study is to determine the factors that affect the decrease in community compliance in implementing the Covid-19 health protocols. This research was conducted using a descriptive-qualitative method. Data were collected through in-depth interviews with 12 participants. In addition, data was collected by direct observation. Data analysis was performed using constant comparison content analysis. From the results of this study, it was found that factors that affect the decrease in public compliance in implementing the Covid-19 protocols are: public perception of Covid-19, religious understanding, euphoria about the new normal era, confusion of the information about Covid-19 and social-economic and political factor. Based on the results of this study, it is recommended that the government should build a special communication design that there is no confusion in public’s perceptions and opinions about the Covid-19. Keywords: covid-19; health protocol; compliance ABSTRAK Sejak terkonfirmasinya 2 orang Warga Negara Indonesia positif Covid-19 pada tanggal 2 Maret 2020 membuat rakyat Indonesia menjadi panik. Pada awal kedatangan pandemi ini, masyarakat cukup patuh dalam melaksanakan protokol kesehatan 3M (menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan). Akan tetapi seiring berjalannya waktu, tingkat kepatuhan masyarakat mulai menurun. Mobilisasi masyarakat juga masih tinggi meskipun pembatasan social berskala besar (PSBB) telah diterapkan di berbagai kota. Jumlah yang terkonfirmasi positif juga semakin meningkat setiap harinya, Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan kepatuahan masyarakat dalam melaksanakan protokol kesehatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif-kualitatif. Sebanyak 12 orang berpartisipasi dalam penelitian ini yang terdiri dari sasaran primer dan sasaran sekunder. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan 12 orang partisipan. Selain itu data dikumpulkan secara observasi langsung di lapangan. Analisa data dilakukan dengan metode constant comparison content analysis. Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan kepatuhan masyarakat dalam melaksanakan protokol Covid-19 adalah: Persepsi masyarakat akan keberadaan Covid-19, pemahaman keagamaan terkait wabah, euforia tentang new normal, kesimpang-siuran informasi tentang Covid-19 dan faktor sosial-ekonomi dan politik. Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan agar pemerintah membuat rancangan komunikasi secara khusus agar tidak terjadi kesimpang-siuran persepsi dan opini masyarakat tentang keberadaan Covid-19 ini, sehingga mereka patuh melaksanakan protokol kesehatan. Kata kunci: covid-19; protokol kesehatan; kepatuhan
PEMBINAAN KELOMPOK MASYARAKAT PEDULI SAMPAH UNTUK PENGELOLAAN SAMPAH PLASTIK RUMAH TANGGA DI KELURAHAN PANJISARI KABUPATEN LOMBOK TENGAH Sastrawan Sastrawan; Muslim Tasim; Lalu Sulaiman
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 28, No 1 (2022): JANUARI-MARET
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jpkm.v28i1.24164

Abstract

Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan masyarakat dalam mengelola sampah plastik di lingkungan mereka. Tujuan ini dicapai melalui pembentukan Kelompok Masyarakat Peduli Sampah (KMPS) yang beranggotakan sepuluh orang. KMPS diberi penyuluhan dan pelatihan pengelolaan sampah plastik. KMPS dilatih metode reuse, dimana sampah plastik dimanfaatkan kembali menjadi sebuah produk baru memiliki nilai ekonomis. KMPS dilatih untuk mengolah sampah menjadi berbagai kerajinan tangan seperti tas, dompet, karangan bunga dan ecobrick. Produk-produk ini kemudian dijual dan hasilnya diberikan kepada posyandu yang digunakan untuk menunjang kegiatan posyandu itu sendiri, diantaranya untuk pembelian bahan makanan tambahan yang diberikan kepada pengunjung posyandu. Kegiatan ini telah berhasil meningkatkan pengetahuan peserta binaan secara signifikan yang ditunjukkan dengan nilai (p=0,000) pada uji t-berpasangan. Kegiatan ini sendiri diintegrasikan ke dalam kegiatan posyandu sehingga dapat saling menunjang dan saling memperkuat serta dapat menjadi model untuk pengembangan kegiatan pemberdayaan masyarakat terintegrasi di masa mendatang.
The Influence of Work Autonomy, Workload, Work Bornage and Interpersonal Conflict on Nurse Performance in Patient Abdul Haris; L Sulaiman; Saimi Saimi
Jurnal Kesehatan Prima Vol 15, No 2 (2021): AUGUST
Publisher : poltekkes kemenkes mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jkp.v15i2.673

Abstract

The problem of work stress is still a trend in various parts of the world. In Europe, the problem of work stress ranks second after musculoskeletal disorders. Sources of work stress which consist of autonomy, workload, work saturation and interpersonal conflicts are a challenge for hospitals in terms of employee performance issues. The purpose of this study was to determine the effect of work autonomy, workload, work saturation and interpersonal conflict on the performance of nurses in the Inpatient Installation of RSUD Bima.The research design used was non-experimental quantitative analytical observational. The research sample was 154 nurses in the inpatient room. The analysis in this study used univariate, bivariate and multivariate analysis with multiple linear regression with 95% confidence level or nilai <0.05.The results showed that the value of work autonomy (0.000), workload (0.013), work boredom (0.014) and interpersonal conflict (0.006) < 0.05 which means that all variables affect the performance of nurses and result of logistic regresion it was found that the most dominant variable was interpersonal conflict with the highest Odds Ratio value of 3.764,which means that interpersonal conflict was the most influential variable on the performance of nurses.Based on the results of the study, it can be concluded that work autonomy, workload, work saturation and interpersonal conflict affect the performance of nurses, and the most influential variable is work saturation with the largest t value of 2.486. It is recommended for the Head of Nursing and Head of Room to evaluate the performance of nurses in the room to the maximum, and make a performance-based supervision program and assessment of service users
Peningkatan Pengetahuan Gizi Lansia Melalui Penyuluhan dan Pendampingan di Panti Sosial Lanjut Usia Mandalika Dinas Sosial Provinsi NTB Yusnah Haerani; Lalu Sulaiman; Sismulyanto Sismulyanto
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 7 (2022): Volume 5 No 7 Juli 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i7.6164

Abstract

ABSTRAK Lansia merupakan salah satu golongan yang rentan mengalami masalah kesehatan. Salah satu penyebabnya adalah tidak terpenuhinya asupan gizi yang seimbang untuk menunjang aktivitas keseharian lansia. Kurangnya pengetahuan lansia terhadap pentingya pemenuhan gizi diusia senja menjadi salah satu faktor yang dapat meningkatkan resiko lansia mengalami gangguan kesehatan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan lansia terhadap pentingnya pemenuhan gizi diusia tua. Lokasi kegiatan pengabdian masyarakat di Panti Sosial Lanjut Usia Mandalika. Mitra yang terlibat dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah Universitas Qamarul Huda Badaruddin Bagu dan Dinas sosial provinsi NTB. Kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan melalui metode penyuluhan dan pendampingan. Jumlah peserta kegiatan sebanyak 25 orang lansia di panti social. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan lansia terhadap pentingnya gizi di usia senja. Melalui kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan lansia pengetahuan gizi lansia meningkat sehingga kualitas hidup lansia semakin membaik. Kata Kunci: Peningkatan Pengetahuan, Gizi Lansia, Panti Sosial ABSTRACT The elderly are one of the groups that are vulnerable to health problems. One of the causes is the lack of a balanced nutritional intake to support the daily activities of the elderly. The lack of knowledge of the elderly about the importance of fulfilling nutrition in old age is one of the factors that can increase the risk of the elderly experiencing health problems. This community service activity aims to increase the knowledge of the elderly about the importance of fulfilling nutrition in old age. The location of community service activities at the Mandalika Elderly Social Home. Partners involved in this community service activity are the University of Qamarul Huda Badaruddin Bagu and the Social Service of the province of NTB. Community service activities are carried out through counseling and mentoring methods. The number of participants in the activity was 25 elderly people in social institutions. The results of the activity indicate an increase in the knowledge of the elderly about the importance of nutrition in old age. Through this community service activity, it is hoped that the elderly's nutritional knowledge will increase so that their quality of life of the elderly will improve. Keywords : Increasing Knowledge, Nutrition For The Elderly, Social Institutions
Peran Pemerintah dan Tenaga Kesehatan dalam Penanggulangan Covid-19 Dharma Karno; Lalu Sulaiman
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 11 No 3 (2021): Juli 2021
Publisher : LPPM STIKES KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/pskm.v11i3.1552

Abstract

Pemerintah mengeluarkan kebijakan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) sebagai bentuk pelaksanaan tatanan kehidupan baru yang berlaku di Kota dan Kabupaten.Tatanan normal baru sebagaimana pedoman WHO dan Pemerintah adalah suatu tatanan kehidupan baru dan belum pernah dialami sebelumnya, bukti nyata tentang bagaimana isi dan apa keuntungannya disaat kebijakan pemerintah tersebut diimplementasikan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Peran Pemerintah dan Tenaga Kesehatan dalam Penanggulangan Covid-19. Penelitian ini menggunakan studi dokumentasi dengan metode analisis deskriptif yang didasarkan adanya upaya menggambarkan secara rinci kebijakan pemerintah dalam penanggulangan covid-19. Data yang dikumpulkan dari berbagai sumber diantaranya buku, jurnal, kebiajakan, kajian ilmiah dan sumber lainnya yang diambil dalam rentan waktu 3 tahun terakhir yaitu tahun 2018-2021, data yang terkumpul di review, dkaji dan dianalisi lalu lakukan interpretasi data dan disajikan dalam bentuk narasi. Hasil penelitian menunjukkan peran Pemerintah dan tenaga kesehatan dalam menanggulangi pandemi covid-19 yaitu Pemerintah Indonesia sudah mempersiapkan vaksinisasi, Pemerintah juga mengeluarkan beberap aturan kebijakan dalam menangani covid-19, Pemerintah mengeluarkan kebijakan yang terlalu fokus pada bidang perekonomian, yang kaitannya dengan pendapatan dan pengeluaran negara, Memperhatikan kebutuhan warga selama Penerapan PSBB. Peran tenaga kesehatan yaitu memberikan rawat jalan dengan pelindung diri standar untuk layanan umum, kelompok klinik yang merupakan layanan kesehatan komunitas, pos skrining di komunitas yang diberikan oleh pusat kesehatan masyarakat, kelinik dan rumah sakit wilayah.
Dampak Physical Distancing dan Sosial Distancing pada Kesehatan Fisik dan Mental Masyarakat Sukardi Sukardi; Lalu Sulaiman
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 11 No 3 (2021): Juli 2021
Publisher : LPPM STIKES KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/pskm.v11i3.1553

Abstract

Kajian ini dilatar belakangi oleh suatu fenomena yang merebaknya pandemi Covid-19 di berbagai negara, termasuk di Negara Indonesia. Kondisi ini tidak hanya berdampak pada kondisi perokonomian suatu negara, juga menghambat interaksi sosial di kalangan masyarakat, serta juga memiliki dampak terhadap kondisi kesehatan setiap manusia.Untuk menghindari penyebaran Covid-19 yang lebih luas, pemerintah terpaksa mengambil sebuah kebijakan pembatasan sosial (social distancing) dan pembatasan kontak fisik (physical distancing) berupa tinggal di rumah, bekerja dari rumah, belajar, dan beribadah di rumah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literature dan dokumentasi. Upaya penelusuran berbagai sumber baik dari hasil kajian para pakar kesehatan, pemerhati kebijakan, literatur ilmiah, hasil survei Lembaga independen, hasil penelitian akademisi kebijakan publik maupun sumber tulisan dari berbagai media masa baik cetak maupun elektronik yang diakses melalu google scholar. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang diambil dalam kurun waktu 5 tahun terakhir yaitu dari tahun 2016-2021, dan untuk mendeskripsikan kejadian-kejadian yang berhubungan dengan penanganan wabah covid 19, selanjutnya dirubah dalam bentuk naratif dan dianalisis berdasarkan teori dan konsep kebijakan publik bidang kesehatan masyarakat dan diberikan pemaknaan melalui perbandingan dan proses intrepretasi data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Covid-19 telah berpengaruh sangat luas dan masif terhadap berbagai dimensi kehidupan masyarakat, baik di bidang hubungan sosial maupun ekonomi dan bisnis, serta kondisi kesehatan masyarakat. Perubahan perilaku masyarakat yang diakibatkan oleh penerapan kebijakan physical distancing dan social distancing merupakan cara terbaik yang dapat dilakukan untuk menghambat penyebaran dan penularan virus Covid-19 ditengah masyarakat. Namun demikan upaya-upaya ini tidak saja berdampak positif bagi pencegahan transmisi covid-19, akan tetapi bisa berdampak negatif (buruk) bagi kesehatan fisik dan kesehatan mental masyarakat seperti, mengalami kesepian dan kecemasan, adanya tekanan mental yang signifikan yang mana dapat menyebabkan penurunan kognitif, dan bahkan kematian yang lebih dini, terutama pada kesehatan tubuh orang-orang sudah lanjut usia, yang renta dengan penyakit.
Analysis of Post-Immunization Incidence of Covid-19 Vaccine in Health Personnel in Mataram City Yul Khaidir; Sastrawan Sastrawan; Lalu Sulaiman
Mutiara Medika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 22, No 2 (2022): July
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/mmjkk.v22i2.13466

Abstract

This study aims to analyze the post-immunization co-occurrence or side effects of the Covid-19 vaccine on health personnel in Mataram City. This study is qualitative descriptive research. The informants in this study were 39 health personnel in the city of Mataram. The number of samples was determined using Snowball sampling, which stopped when the data were completed. The inclusion criteria included health personnel who had received the Covid-19 vaccination. Primary data were obtained from direct interviews and questionnaires using Google Forms. The results of this study indicated that not all health personnel experienced side effects after vaccination. In the 1st vaccine, 26 (56.41%) people experienced side effects, while 13 (43.59%) did not. The side effects experienced included drowsiness in 19 (37.25%) people, aches in 12 (23.53%) people, dizziness in 4 (7.84%) people, and mild fever in 7 (13.73%) people. In the 2nd vaccine, only 18 (50%) people experienced side effects. 11 (44.00%) felt drowsy, 4 (16.00%) had aches, and 5 (20.00%) had dizziness. The side effects experienced were classified as mild, so they did not require intensive and self-limited treatment.
The Relationship Of Perceptions Of The Physical Work Environment, Workload And Wages With Contract Nurse Performance In Mataram City Hospital I Made Amartha Bratasena; Sulaiman Lalu
KESMAS UWIGAMA: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 8 No 2 (2022): December
Publisher : Universitas Widya Gama Mahakam Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24903/kujkm.v8i2.1588

Abstract

Background: Nurses' performance as an integral part of the health care system is an important part that determines the quality of health services in hospitals. Nurses' performance in providing health services always gets special attention from patients. The perception of patients at the Mataram City Hospital shows that the performance of contract nurses is still considered low. There are several factors that can affect the performance of nurses in hospitals, including the physical work environment, workload and work wages. Objective: This study aims to determine whether there is a relationship between the physical work environment, workload and work wages with the performance of contract nurses at the Mataram City Hospital. Research Methods: The type of research used is quantitative research with a cross sectional approach. The research location is at the Mataram City Hospital. Data collection using a questionnaire. Respondents in this study were contract nurses at the Mataram City Hospital. The number of samples in this study were 80 respondents. Results: The results of the analysis showed that p < 0.05, this means that statistically the independent variables have an influence on the dependent variable, it can be concluded that there is a joint effect of perceptions of the work environment, workload and work wages with the performance of contract nurses at the Mataram City Hospital. Conclusion: this study concludes that there is a relationship between the physical work environment, workload and work wages with the performance of contract nurses at the Mataram City Hospital
Pembentukan Kelas Remaja untuk Mencegah Pernikahan Dini di Desa Sisik Lombok Tengah Lalu Sulaiman; Anjar Pranggawan Azhari
J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 5, No 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (384.225 KB) | DOI: 10.30734/j-abdipamas.v5i2.1252

Abstract

ABSTRACTEarly marriage rates in Central Lombok district was still very high (55.83%). The cause of this condition is due to various factors, as well as socio-cultural factors, economic factors and educational factors. The government recognize that early marriage is one of the risk factor for high maternal mortality rates. Many attempts had been done, but the result was unsatisfactory. Therefore the author tries to make efforts to empower youth through the formation of "Youth Class". The main purpose of this activity is to provide empowerment to young people in an effort to reduce early marriage rates. The method of implementation includes: the selection of youth who are willing to become cadres of “Youth Classes”, empowerment activities in the form of meetings. The meeting is to empower the youth by inviting  persons who are experts in their fields. The result of this empowerment was the formation of a "Youth Class" in Sisik Village accompanied by formatting an organizational structure that was agreed upon in accordance with their task. They will then be tasked to provide understanding about the impact of early married to their peers  in order to prevent them from this condition with the motto: "Education Yes, Early Marriage No".Keywords: youth class, empowerment, early marriage.  ABSTRAKAngka pernikahan dini di Kabupaten Lombok Tengah masih sangat tinggi (55,83%). Penyebabnya oleh karena berbagai faktor yaitu faktor sosial budaya, faktor ekonomi dan faktor pendidikan. Pemerintah menyadari bahwa pernikahan dini merupakan salah satu faktor risiko tingginya angka kematian ibu melahirkan. Banyak upaya yang dilakukan oleh pemerintah, akan tetapi hasilnya belum memuaskan. Oleh karena itu penulis mencoba melakukan upaya pemberdayaan kepada para remaja melalui uji-coba  pembentukan “Kelas Remaja”. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pemberdayaan kepada para remaja dalam upaya penurunan angka pernikahan dini. Metode pelaksanaannya meliputi: pemilihan remaja yang bersedia menjadi kader kelas remaja, Kegiatan pemerdayaan berupa  pertemuan-pertemuan. Pertemuan tersebut untuk memberdayakan para remaja dengan mengundang narasumber yang ahli dibidangnya. Hasil dari pemberdayaan ini adalah terbentuknya “Kelas Remaja” di Desa Sisik disertai dengan susunan organisasi yang disepakati sesuai bidang tugas masing-masing. Mereka seterusnya akan bertugas memberikan pemahaman kepada teman sebaya mereka (peer group) dalam rangka mencegah pernikahan dini di desanya dengan motto: “Pendidikan Yes, Nikah Dini No”.Kata Kunci: kelas remaja, pemberdayaan, nikah dini
Faktor Obesitas dan Faktor Keturunan Dengan Kejadian Kasus Diabetes Mellitus akhmad fanani; Lalu Sulaiman
Riset Informasi Kesehatan Vol 10 No 1 (2021)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.01 KB) | DOI: 10.30644/rik.v10i1.464

Abstract

Latar Belakang: Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan masalah yang substansi, mengingat pola kejadian sangat menentukan status kesehatan disuatu daerah dan juga keberhasilan peningkatan status kesehatan disuatu negara. Diabetes Mellitus adalah salah satu penyakit yang tidak menular. DM merupakan penyakit yang erat kaitannya dengan kadar glukosa di dalam darah, dikarenakan tubuh tidak dapat melepaskan insulin secara adekuat. WHO memprediksi, Indonesia akan mengalami peningkatan kasus DM 8.4 juta pada tahun 2000 menjadi 21.3 juta pada tahun 2030. NTB merupakan salah satu Provinsi yang memiliki angka DM cukup tinggi yakni 53.139 penderita DM pada tahun 2018.Beberapa faktor yang mempengaruhi peningkatan kasus DM adalah faktor usia, genetik, obesitas, dan kebiasaan merokok. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa faktor usia lebih banyak berperan pada kasus DM. 90% orang dewasa memiliki potensi terpapar DM. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi beberapa faktor penyebab DM yang dalam hal ini menitik beratkan pada obesitas dan genetik atau keturunan terhadap peningkatan kasus DM di Puskesmas Banyumulek Kabupten Lombok Barat, NTB. Metode: Rancang bangun penelitian yang digunakan adalah penelitian survey dengan melakukan observasi dan pengumpulan data dengan sistem wawancara dan kuesioner. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor obesitas lebih dominan sebagai penyebab peningkatan kasus DM dibandingkan dengan faktor genetik atau keturunan. Faktor obesitas memiliki odd ratio (OR) sebesar 92.5, yang berarti obesitas memiliki tingkat resiko 92 kali lebih besar daripada yang tidak menderita obesitas. Kesimpulan: Terlihat bahwa obesitas erat kaitannya dengan peningkatan risiko DM. Intervensi seperti menurunkan berat badan, mencapai aktivitas sedang, dan menjaga pola hidup penting untuk diterapkan.