cover
Contact Name
Isa Anshori Muchaeroni
Contact Email
dentmasfkg@unissula.ac.id
Phone
+6282219777743
Journal Mail Official
dentmasfkg@unissula.ac.id
Editorial Address
Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Islam Sultan Agung, Indonesia Jl. Kaligawe Raya KM.4, Terboyo Kulon, Genuk, Semarang, Central Java, Indonesia, 50112 Phone: 082219777743 email: dentmasfkg@unissula.ac.id
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Pengabdian Masyarakat Dentmas
ISSN : -     EISSN : 29885175     DOI : https://doi.org/10.30659/dentmas
Core Subject : Health,
Jurnal Pengabdian Masyarakat DentMas: Jurnal Pengabdian Masyarakat Kedokteran is a peer-reviewed journal that includes the study of the development and application of science and technology aimed at publishing the results of community service activities in the field of: 1. Oral Biology, 2. Pediatric Dentistry, 3. Oral Maxillofacial surgery, 4. Periodontic, 5. Prosthodontic, 6. Orthodontic, 7. Operative dentistry, 8. Endodontic, 9. Biomoleculer Dentistry, 10. Dental Public Health, 11. Oral Radiology, 12. Oral Medicine, 13. Dental Forensic, 14. Oral Pathology, 15. Dental Material
Articles 24 Documents
EDUKASI KELUHAN RONGGA MULUT YANG LAZIM PADA LANSIA DI KELURAHAN KALIGAWE KECAMATAN GAYAMSARI KOTA SEMARANG Sari, Rina Kartika; Syifa', Liftia Layyinatus
Jurnal Pengabdian Masyarakat DentMas Vol 2, No 2 (2024): Desember 2024
Publisher : Faculty of Dentistry Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/dentmas.2.2.24-28

Abstract

AbstrakLatar Belakang: Lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 (enam puluh) tahun ke atas. Indonesia termasuk negara dengan jumlah penduduk lanjut usia yang terus meningkat. Lansia rentan mengalami lesi rongga mulut dikarenakan ketahanan mukosa terhadap jejas berkurang. Kelurahan Kaligawe Kecamatan Gayamsari Kota Semarang, memiliki jumlah lansia hampir sepertiga dari total penduduk pada tahun 2024. Tujuan dari artikel ini adalah Untuk memberikan edukasi keluhan rongga mulut yang lazim pada lansia di kelurahan Kaligawe. Metode: Kegiatan edukasi kepada dilakukan di Kantor Kelurahan Kaligawe Kecamatan Gayamsari Kota Semarang. Undangan untuk mengikuti kegiatan dikhususkan kepada Masyarakat yang berusia 55 tahun ke atas baik laki-laki maupun Perempuan. Edukasi menggunakan audiovisual dengan materi dari powerpoint dan leaflet tentang Keluhan Rongga Mulut yang Lazim pada Lansia dilanjutkan pemeriksaan fisik dan rongga mulut serta komunikasi, informasi dan edukasi terkait keluhan rongga mulut yang diderita. Hasil: Kegiatan edukasi ini telah dilakukan dan diikuti oleh sekitar 85 orang. Berdasarkan hasil pemeriksaan, dari 85 orang lansia, terdapat 69 orang yang memiliki keluhan di rongga mulut, diantaranya yaitu 5 orang yang mengeluhkan gingivitis, 38 orang mengeluhkan periodontitis, 15 orang mengeluhkan burning mouth syndrome, 10 orang mengeluhkan xerostomia dan 1 orang mengeluhkan denture stomatitis. Kesimpulan: Edukasi tentang keluhan rongga mulut yang lazim pada lansia yang diberikan melalui penyuluhan telah dilakukan dan dapat disimpulkan efektif dalam upaya meningkatkan pengetahuan lansia Kelurahan Kaligawe Kota Semarang. Keluhan rongga mulut yang paling banyak adalah periodontitis, diikuti dengan burning mouth syndrome dan xerostomia. Kata kunci: edukasi, keluhan rongga mulut, manifestasi oral, lansia AbstractBackground: The elderly are someone who has reached the age of 60 (sixty) years and over. Indonesia is a country with an increase in the population of elderly. The elderly are vulnerable to oral cavity lesions due to the decreased of oral mucosa resistance. Kelurahan Kaligawe, Gayamsari District, Semarang City, has almost one third of the elderly from total population in 2024. The purpose of this article is to provide an educational education of the Oral Cavity that is common in the elderly in Kaligawe Village. Method: Education activities are carried out at the Kaligawe Village Office in Gayamsari District, Semarang City. The invitation to participate in the activity was devoted to people aged 55 years and over both men and women. Education uses audiovisuals with material from powerpoint and leaflets about the common complaints of oral cavity in the elderly followed by physical examination and oral cavity as well as communication, information and education related to the complaints of the oral cavity. Results: This education activity followed by around 85 people. Based on the examination, there were 69 people who had complaints in the oral cavity, including 5 people who complained gingivitis, 38 people of periodontitis, 15 people of burning mouth syndrome, 10 people of xerostomia and 1 person of denture stomatitis. Conclusion: Education of the Complaints of the Oral Cavity commonly in the elderly given through counseling has been carried out and can be concluded effectively in an effort to increase the knowledge of the elderly of Kaligawe Village, Semarang City. The most complaints of the oral cavity are periodontitis, followed by burning mouth syndrome and xerostomiaKeywords: education; oral complaints, oral manifestation; elderly; geriatri
EDUKASI PEMANFAATAN BAHAN ALAM UNTUK KEBERSIHAN GIGI PADA WARGA KELURAHAN KALIGAWE Praptiningsih, Rahmawati Sri; Feranisa, Anggun
Jurnal Pengabdian Masyarakat DentMas Vol 2, No 2 (2024): Desember 2024
Publisher : Faculty of Dentistry Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/dentmas.2.2.29-33

Abstract

Background: Dental cavities or caries are ranked first in oral diseases in the world population. In Indonesia, RISKESDAS 2018 data shows that the greatest prevalence of caries is in the age groups of 5 years (93.4%), 12 years (68.8%), 15 years (68.1%), 35-44 years (92.1%) and 65-74 years (95.2%). Dental plaque control can use natural resources that are widely available in Indonesia. However, the proper use of natural materials and adequate knowledge of the advantages and disadvantages of each type of natural resource are very important for the success of dental plaque control in the community.Objective : This community service is to provide education about natural ingredients for dental health as well as the advantages and disadvantages of each ingredient to the Kaligawe Village community and provide education about oral health and the importance of maintaining dental hygiene to maintain oral homeostasis.Method: The methods used to increase community knowledge and awareness are counseling and interactive discussions.Result: The results of this community service include an increase in understanding and community interest.Conclusion: This educational activity has succeeded in increasing the knowledge and awareness of the Kaligawe Village community about the importance of dental hygiene and the use of natural substances.
Edukasi warga Kelurahan Kaligawe Semarang tentang bahaya minyak jelantah bagi kesehatan dan pemberdayaan minyak jelantah untuk menjadi lilin hias Rochmah, Yayun Siti
Jurnal Pengabdian Masyarakat DentMas Vol 3, No 1 (2025): JULI 2025
Publisher : Faculty of Dentistry Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/dentmas.3.1.1-7

Abstract

Masyarakat di Indonesia masih sering menggunakan minyak jelantah untuk menggoreng . Harga minyak yang semakin sulit terjangkau dan kurangnya pengetahuan kesehatan, maka minyak jelantah merupakan pilihan untuk kegiatan menggoreng. Warga Kaligawe banyak yang berjualan gorengan dan makanan ramesan dengan lauk yang digoreng dengan minyak jelantah. Untuk itu perlu dilakukan penyuluhan terkait dampak minyak jelantah bagi kesehatan dan lingkungan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai peningkatan pengetahuan warga Kaligawe  Semarang terhadap bahaya minyak jelantah pengolahan minyak jelantah menjadi lilin hias.  Metode yang dilakukan adalah penyuluhan dan peragaan. Peserta diminta mengisi kuesioner. Data yang didapatkan dianalisis dengan uji beda antara pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan.  Hasil : Rata-rata usia ibu-ibu yang ikut penyuluhan adalah 43 tahun. Hasil uji Wilcoxon menunjukkan negative rank (selisih negative) sebesar 0 sedangkan positive rank (selisih positif) sebanyak 60, sehingga dapat dinyatakan bahwa seluruh responden (60 responden) mengalami peningkatan pengetahuan dari perbandingan skor pretest dan posttest setelah penyuluhan. Nilai asymp. Sig (2 tailed) menunjukkan angka 0,000 (p<0,05) maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan signifikan skor pretest dan posttest pada responden penyuluhan pemanfaatan minyak jelantah untuk lilin aromaterapi pada ibu-ibu di kelurahan Kaligawe. Kesimpulan : Metode pnyuluhan dan peragaan merupakan cara yang efektif untuk meningkatkan pengetahuan ibu-ibu Kelurahan Kaligawe tentang pengolahan jelantah menjadi lilin aromaterapi
PENINGKATAN PENGETAHUAN GURU TAMAN KANAK-KANAK DI KECAMATAN MULYOREJO, SURABAYA MENGENAI TRAUMATIC DENTAL INJURIES Dewi, Ardianti Maartrina; Nelwan, Sindy Cornelia; Tedjosasongko, Udijanto; Putra Indra, Rayhan Akbar; Batsyeba, Rachel
Jurnal Pengabdian Masyarakat DentMas Vol 3, No 1 (2025): JULI 2025
Publisher : Faculty of Dentistry Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/dentmas.3.1.8-14

Abstract

Latar Belakang : Traumatic dental injuries atau TDIs yaitu segala bentuk trauma fisik pada gigi, struktur pendukung, atau jaringan sekitar akibat terkena benturan atau kecelakaan yang terjadi secara tiba-tiba.  TDIs  selain berdampak pada domain oral, juga dapat  mempengaruhi kesehatan anak secara keseluruhan dan berpotensi menyebabkan masalah pertumbuhan dan dikaitkan dengan dampak lebih besar pada Oral Health Related Quality of Life (OHRQoL). Manajemen efektif TDIs membutuhkan pemahaman komprehensif tentang tindakan pertolongan pertama yang tepat. Sekolah merupakan tempat prevalensi TDIs terbesar dan guru terlibat dalam penanganan pertolongan pertama di sekolah. Tujuan : Mengevaluasi tingkat pengetahuan dasar dan meningkatkan pengetahuan Guru Taman Kanak-kanak Kecamatan Mulyorejo, Surabaya melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Metode : Sebanyak 44 orang guru dari total 20 sekolah TK yang telah menyatakan kesediaan, mengisi pre-test terkait TDIs. Setelah diberikan edukasi serta pelatihan oleh tenaga medis profesional dokter gigi, kemudian tingkat pengetahuan dievaluasi kembali melalui post-test. Hasil :  Nilai rata-rata pre-test adalah 37,93 dan nilai rata-rata post-test meningkat menjadi 71,29 . Berdasarkan hasil uji Wilcoxon didapatkan nilai sig. sebesar 0,000, (p<0,05). Simpulan : Pendidikan dan pelatihan signifikan meningkatkan pengetahuan mengenai TDIs di kalangan guru TK, yang akan bermanfaat bagi anak-anak.

Page 3 of 3 | Total Record : 24