cover
Contact Name
Putu Erma Pradnyani
Contact Email
pradnyanierma@gmail.com
Phone
+6285792787459
Journal Mail Official
maintekkes@politeknikkesehatankartinibali.ac.id
Editorial Address
Jalan Piranha No.2 Pegok-Sesetan, Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
The Journal of Management Information and Health Technology
ISSN : -     EISSN : 30252962     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Diterbitkan sejak 2023 diterbitkan oleh Politeknik Kesehatan Kartini Bali. Maintekkes terbit dua kali, yaitu Juni dan Desember. Berisi tulisan-tulisan yang diangkat untuk hasil penelitian di bidang manajemen informasi dan teknologi kesehatan. Penulis yang ingin mengirimkan naskahnya ke MAINTEKKES harus mematuhi Template Artikel MAINTEKKES . Silakan baca pedoman penulis dengan hati-hati. Focus and scope of Maintekkes scientific disciplines includes 1. Health Information Management, 2. Electronic Medical Record or Medical Record, 3. Health Data Analytics, 4. Health Financing System, 5. Clinical Coding include Classifications and Terminologies, 6. Healthcare Quality, 7. Health Information and Communication Technology, 8. Health Information Systems.
Articles 5 Documents
SISTEM PENGELOLAAN REKAM MEDIS DI PUSKESMAS BAURENO Mitha Amelia Rahmawati; Sukma Lathifa El-syafa'ah; Vannesa Mae
MAINTEKKES : The Journal of Management Information and Health Technology Vol 1 No 1 (2023): Juni
Publisher : Politeknik Kesehatan Kartini Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The management of medical records at public health center is to support the achievement of orderly administration in order to achieve the objectives of the public health center, namely to improve the quality of health services. Based on the results of the preliminary study, several problems were found at the Baureno public health center which were less effective, namely the management of medical records was not in accordance with the work procedures and organization of health care facilities. This can be seen from the lack of medical record human resources, frequent duplication of medical record numbers, use of tracers that are not optimal, often late in reporting medical records, lack of effective communication that occurs between medical record officers and other officers at public health center. The purpose of this study was to determine the medical record management system at the Baureno public health center. The results of the study found that the medical record management system for the Baureno public health center, including for SP2TP, was still not suitable due to a lack of coordination in each part of the public health center so that delays often occurred, the medical record service system was in accordance with the SPM, namely from registration to the patient's discharge, the patient's medical record was always complete. as well as on time. The medical record processing system which consists of TPP, assembling, indexing, coding, and filling has been running according to the SOP. The medical record management process at public health center must continue to improve and maintain an appropriate medical record management system to support the achievement of an effective and efficient medical record administration order.
ANALISIS KERUGIAN PRODUKTIVITAS PASIEN KATARAK DI RUMAH SAKIT SWASTA DI SURABAYA Linta Meyla Putri; Afif Kurniawan; Marline Merke Mamesah; Thinni Nurul Rochmah; Ernawaty
MAINTEKKES : The Journal of Management Information and Health Technology Vol 1 No 1 (2023): Juni
Publisher : Politeknik Kesehatan Kartini Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gangguan penglihatan dan kebutaan masih menjadi masalah kesehatan di dunia. Penelitian bertujuanuntuk menganalisis productivity loss pasien katarak di rumah sakit mata swasta di Kota Surabaya. Jenispenelitian ini observasional analitik yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Sampel sebanyak 142 pasienRS Mata Swasta di Kota Surabaya. Rata-rata biaya produktivitas yang hilang per pasien katarak pada RSMata Swasta adalah sebesar Rp 708.383 per pasien, dan nilai total productivity loss Rp 20.131.011.Productivity loss akibat katarak per pasien berkisar antara Rp 708.838, atau sebesar 8% pendapatan rata-ratasesuai UMR di Kota Surabaya. Beban ekonomi akibat penyakit katarak tidak hanya berupa biaya pengobatansaja, namun juga beban ekonomi karena hilangnya produktivitas kerja, absen pekerjaan, dan biayatransportasi yang dikeluarkan untuk menuju ke pelayanan kesehatan. Beban ekonomi akibat penyakit kataraktidak hanya berupa biaya pengobatan saja, namun juga beban ekonomi karena hilangnya produktivitas kerja,absen pekerjaan, dan biaya transportasi yang dikeluarkan untuk menuju ke pelayanan kesehatan.Kata kunci: Katarak; ekonomi Kesehatan; beban ekonomi
GAMBARAN PROSES IMPLEMENTASI REKAM MEDIS ELEKTRONIK DI UNIT RAWAT JALAN DENGAN METODE HOT-FIT DI RUMAH SAKIT UMUM ARI CANTI Ni Ketut Juliantari; Luh Yulia Adiningsih; Putu Chrisdayanti Suada Putri; Gede Wirabuana Putra; Putu Erma Pradnyani
MAINTEKKES : The Journal of Management Information and Health Technology Vol 1 No 1 (2023): Juni
Publisher : Politeknik Kesehatan Kartini Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Electronic medical records are very important to overcome various problems that often occur in hospitals such as the loss of medical records, large storage areas, and PERMENKES Republik Indonesia Number 24 of 2022 concerning Medical Records, Article 45 states that all health service facilities hold electronic medical records in accordance with the provisions in this ministerial regulation no later than December 31, 2023. At Ari Canti General Hospital there are no complaints related to services, but Ari Canti General Hospital is still semi-medical records. An electronic medical record is a version of a paper medical record that is made electronic. Barriers to the implementation of electronic medical records in hospitals include 4 aspects including human resources (HR), policies and regulations, infrastructure and costs, This study aims to describe the process of implementing electronic medical records with the Hot-Fit model. This model places important components in information systems, namely Human, Organization and Technology and Net-benefit. The result of this study is that there is a significant relationship between human, organizational, and technological components to net-benefit.
GAMBARAN IMPLEMENTASI REKAM MEDIS ELEKTRONIK (RME) DENGAN METODE MMUST DI POLIKLINIK RAWAT JALAN RUMAH SAKIT BHAYANGKARA DENPASAR Yorisno Supardi Landang; Putu Erma pradnyani; Luh Yulia Adiningsih; I Wayan Septa Malan Vergantana; Putu Chrisdayanti Suada Putri
MAINTEKKES : The Journal of Management Information and Health Technology Vol 1 No 1 (2023): Juni
Publisher : Politeknik Kesehatan Kartini Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rekam Medis Elektronik (RME) telah banyak diterapkan di rumah sakit Indonesia. RME dapat membantu manajemen pelayanan kesehatan pasien dengan lebih baik. Rumah Sakit Bhayangkara Denpasar telah menerapakan RME pada pelayanan poliklinik rawat jalan darurat sejak Maret 2022 dan tengah mengembangkan agar dapat diterapkan pada instalasi rawat inap. MMUST merupakan model untuk mengetahui gambaran sistem pada lingkungan mandatory yaitu kualitas informasi, kepuasan informasi, harapan kinerja, sikap petugas, kepuasan keseluruhan, dan kemanfaatan keseluruhan. Dengan mengetahui gambaran tersebut dapat ditemukan rekomendasi yang tepat untuk memaksimalkan penggunaan RME untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode cross sectional. Populasi adalah petugas rawat jalan. Sampel sebanyak 95 orang dengan teknik simple random sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner berjumlah 33 pertanyaan. Analisis data dengan analisis univariat. Hasil penelitian menunjukan kualitas informasi RME sebesar 51,6% baik, kepuasan informasi RME 51,6% baik, harapan kinerja 51,6% baik, sikap petugas 52,6% baik, kepuasan keseluruhan 54,7% baik dan manfaat keseluruhan 54,7% baik. Kesimpulan bahwa gambaran implementasi RME di poliklinik rawat jalan RS Bhayangkara Denpasar dalam kategori baik untuk seluruh variabel. Disarankan agar senantiasa mempertahankan kualitas dan kinerja RME, evaluasi RME dalam hal tampilan, keamanan dan kemudahan, dan mempercepat untuk diterapkannya full RME pada pelayanan.
ANALISIS KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS PADA KASUS TUBERKULOSIS BERDASARKAN ICD 10 DI RUMAH SAKIT PRIMA MEDIKA Ida Ayu Putu Feby Paramita; Putu Chrisdayanti Suada Putri; Gede Wirabuana Putra; Deva Eddy Romansyah; Luh Yulia Adiningsih; Putu Erma Pradnyani
MAINTEKKES : The Journal of Management Information and Health Technology Vol 1 No 1 (2023): Juni
Publisher : Politeknik Kesehatan Kartini Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengkodean diagnosis penyakit di RSU Prima Medika dilakukan terpisah antara pelayanan rawat inap dan rawat jalan. Berdasarkan hasil studi pendahuluan dari total sampel 30 rekam medis dengan diagnosis Tuberkulosis terdapat 11 rekam medis dengan kode diagnosis yang tidak tepat dan 19 rekam medis yang tepat. Penelitian ini bertujuan menganalisis ketepatan kode diagnosis pada kasus Tuberkulosis berdasarkan ICD 10 di RSU Prima Medika Tahun 2022 menggunakan metode analisis 5M. Jenis penelitian ini menggunakan analisis kualitatif yaitu dengan menarasikan hasil penelitian berdasarkan data - data yang didapatkan. Informan pada penelitian ini berjumlah 5 orang dan data pendukung 30 rekam medis. Berdasarkan hasil penelitian diketahui berdasarkan unsur Man diketahui koding diagnosa sudah dilakukan oleh koder untuk pelayanan rawat inap, sedangkan untuk rawat jalan masih dilakukan oleh perawat. Berdasarkan unsur metode bagian rekam medis sudah memiliki SPO Koding, namun belum pernah dilakukan sosialisasi SPO. Berdasarkan unsur machine, untuk koding rawat inap sudah menggunakan ICD 10 dan SIMRS tetapi untuk rawat inap hanya menggunakan pedoman kode ICD 10 dan SIMRS. Berdasarkan unsur machine pelayanan rawat inap maupun rawat jalan menggunakan rekam medis elektronik dan rekam medis konvensional. Berdasarkan unsur money diketahui bahwa petugas belum mengikuti pelatihan khusus terkait kodefikasi diagnosis. Disimpulkan berdasarkan hasil analisis 5M terhadap ketepatan kode diagnosis tuberculosis diketahui bahwa yang menjadi penyebab ketidaktepatan kode diagnosis dari berasal dari unsur Man, Metode, Machine, Material dan Money.

Page 1 of 1 | Total Record : 5


Filter by Year

2023 2023