cover
Contact Name
Irma Zarwinda
Contact Email
zarwindairma26@gmail.com
Phone
+6282281872578
Journal Mail Official
uppmakafarma@gmail.com
Editorial Address
Jl. Teuku Cik Ditiro Gedung Graha ILon No. 15, Peuniti Kec. Baiturrahman, Kota Banda Aceh
Location
Kota banda aceh,
Aceh
INDONESIA
Jurnal Sains dan Kesehatan Darussalam
ISSN : 28291670     EISSN : 2798088X     DOI : https://doi.org/10.56690/jskd
Core Subject : Health, Science,
Jurnal Sains dan Kesehatan Darussalam adalah jurnal ilmiah multidisiplin yang berkomitmen untuk menyediakan platform berkualitas tinggi bagi peneliti, praktisi, dan akademisi untuk berbagi pengetahuan, temuan, dan inovasi terkini dalam bidang sains dan kesehatan. Jurnal ini diterbitkan dengan frekuensi 2 kali dalam setahun oleh Akademi Analis Farmasi dan Makanan Banda Aceh sebagai upaya untuk mendorong pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan demi kesejahteraan masyarakat. Jurnal Sains dan Kesehatan Darussalam mencakup berbagai bidang ilmu, termasuk, namun tidak terbatas pada: Sains alam dan lingkungan Kedokteran dan kesehatan masyarakat Biologi dan genetika Kimia dan fisika Teknologi dan rekayasa kesehatan Farmasi dan farmakologi Kesehatan jiwa dan psikologi Nutrisi dan gizi Kesehatan reproduksi dan keluarga Kedokteran tradisional dan herbal Kebidanan dan Keperawatan
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 50 Documents
Formulasi dan Evaluasi Stabilitas Gel Ekstrak Daun Ketepeng Cina (Cassia alata L.) sebagai Sediaan Topikal Antimikroba Nurmalia Zakaria; Cut Yuliana; Amelia Sari
Journal of Science and Health Darussalam Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Sains dan Kesehatan Darussalam
Publisher : Akademi Analis Farmasi dan Makanan Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56690/jskd.v2i2.64

Abstract

Daun ketepeng cina mengandung senyawa alkaloid, saponinm tannin, steroid, antrakuinon, dan flavonoid, serta memiliki efek antiinflamsi, antimikroba dan antijamur. Daun ketepeng cina secara empiris digunakan untuk mengatasi dermatitis, scabies, kurap, eksim, psoriasis, herpes, dan sariawan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi ekstrak daun ketepeng cina terhadap stabilitas fisik sediaan gel. Jenis penelitian ini adalah eksperimental. Objek dari penelitian ini yaitu konsentrasi ekstrak daun ketepeng cina pada 3 formula gel yaitu 1% (F1), 3%(F2) dan 5% (F3). Ketiga Sediaan gel ditentukan stabilitas fisik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga formula gel menunjukkan organoleptik dengan bentuk semi padat, warna coklat hingga coklat kehitaman, dan aroma khas ekstrak daun ketepeng cina. pH ketiga gel berkisar antara 5,6±0,0738 hingga 6,5±0,2182, daya sebar berkisar 5±0,1734 hingga 6,6±0,1093 cm, dan viskositas F1, F2 dan F3 adalah 3580 cp; 4357,7 cp; dan 7175,3 cp. Ketiga formula memiliki stabilitas yang cukup baik terhadap organoleptik, pH dan daya sebar selama penyimpanan 4 minggu. Viskositas ketiga formula mengalami peningkatan pada minggu ke-4, tetapi masih sesuai dengan ketentuan viskositas gel menurut SNI 16-4399-1996. Sediaan gel ekstrak daun ketepeng cina memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan menjadi suatu sediaan topikal antimikroba. kata kunci: Gel Topikal Antimikroba, Ekstrak Daun Ketepeng Cina, Carbopol, Stabilitas
UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK ETANOL KULIT PISANG KEPOK (Musa balbisiana) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Escherichia coli Fauziah Fauziah; Yuni Dewi Safrida; Muhammad Azmi; Irma Zarwinda
Journal of Science and Health Darussalam Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Sains dan Kesehatan Darussalam
Publisher : Akademi Analis Farmasi dan Makanan Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56690/jskd.v2i2.65

Abstract

Tanaman yang berpotensi sebagai obat alami adalah pisang kepok (Musa balbisiana). Salah satu bagian pisang kepok yang dapat dipercaya memiliki efek farmakologis yaitu kulitnya karena mengandung senyawa aktif seperti Alkaloid, Saponin, Tanin, Flavonoid dan Kuinon dimana senyawa tersebut mampu menghambat pertumbuhan bakteri. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui berapa daya hambat dan konsentrasi optimum antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Pisang Kepok (Musa balbisiana) terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia colidengan perlakuan konsentrasi 25%, 50%, 75% dan 100%. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Akademi Analis Farmasi dan Makanan Banda Aceh, pada bulan Maret – Mei 2022. Metode yang digunakan yaitu eksperimental secara Difusi Disk (cara cakram). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kulit Pisang Kepok yang diperoleh dari Pedagang gorengan di Ulee Kareng, dengan kriteria kulit yang diambil dalam keadaan berwarna kuning, teknik pengambilan sampel secara purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada konsentrasi 25%, 50%, 75% dan 100%, zona hambat yang didapat berturut – turut sebesar 18 mm, 23 mm, 25 mm, dan 28 mm. Berdasarkan hasil maka dapat disimpulkan Ekstrak Etanol Kulit Pisang Kepok (Musa balbisiana) mampu menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli, dan hasil secara maksimal didapatkan pada konsentrasi 100 % dengan diameter zona hambat 28 mm.
UJI CEMARAN COLIFORM PADA AIR MINUM ISI ULANG (AMIU) YANG DIJUAL DI DESA PEUNITI KOTA BANDA ACEH Rinaldi; Hardiana; Nurmalia Zakaria
Journal of Science and Health Darussalam Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Sains dan Kesehatan Darussalam
Publisher : Akademi Analis Farmasi dan Makanan Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56690/jskd.v2i2.66

Abstract

Air minum isi ulang (AMIU) aman dan layak untuk diminum apabila telah memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan oleh Permenkes/No.492/Per/IV/2010 tentang persyaratan kualitas air minum, salah satunya adalah persyaratan mikrobiologi dimana kadar maksimum bakteri Coliform di dalam air minum adalah 0 MPN/100 ml. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cemaran bakteri Coliform pada air minum isi ulang yang dijual di desa Peuniti Kota Banda Aceh berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI tahun 2010. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Most Probable Number (MPN). Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2021 di Laboratorium AKAFARMA Banda Aceh. Sampel yang digunakan yaitu air minum isi ulang dari penjual yang berada di desa Peuniti Kota Banda Aceh sebanyak tujuh tempat yang berbeda secara metode Total Sampling. Hasil penelitian menunjukkan dari ke-tujuh sampel terdapat tiga sampel tercemar bakteri Coliform. Angka cemaran masing-masingnya yaitu 15 MPN/100 ml, 7 MPN/100 ml dan 4 MPN/100 ml. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ketiga sampel air minum isi ulang (AMIU) tersebut tidak aman dan tidak layak untuk dikonsumsi serta tidak memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan oleh Permenkes/No.492/Per/IV/2010. Kata kunci : Coliform, Air Minum Isi Ulang, Most Probable Number (MPN)
AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK n-HEKSAN DAUN PEPAYA (Carica papaya L) TERHADAP Escherichia coli dan Staphylococcus aureus Mulia Aria Suzanni; Rizki Andalia; Rasiana Sauza
Journal of Science and Health Darussalam Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Sains dan Kesehatan Darussalam
Publisher : Akademi Analis Farmasi dan Makanan Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56690/jskd.v2i2.67

Abstract

Secara tradisional daun Pepaya banyak digunakan untuk meningkatkan nafsu makan, mengobati demam, keputihan, sakit gigi, jerawat dan malaria. Pada penelitian ini ingin dilihat apakah ekstrak daun pepaya (Carica papaya L) memiliki daya hambat terhadap pertumbuhan E. coli dan S. aurues. Penelitian in bertujuan untuk mengetahui daya hambat dan konsentrasi optimum ekstrak n- heksan daun pepaya (Carica papaya L) terhadap pertumbuhan bakteri E. coli dan S. aurues. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental laboratorium menggunakan metode difusi disk (difusi cakram). Sampel yang diambil adalah daun pepaya tua yang segar berwarna hijau yang diambil pada tangkai ke 5 dan 6 dari pucuk. Hasil penelitian menunjukan ekstrak daun pepaya tidak mampu menghambat pertumbuhan bakteri E. coli tetapi mampu menghambat pertumbuhan bakteri S. aurues pada konsentrasi 10% (7 mm), 25% (8 mm) 50% (10 mm), 75% (11 mm) dan 100% (13 mm). Kemampuan daya hambat ektrak daun pepaya pada konsentrasi 10%, 25% dan 50% termasuk kategori sedang, pada konsentrasi 75% dan 100% termasuk kotegori kuat dalam menghambat pertumbuhan bakteri S. aureus.
IDENTIFIKASI FORMALIN DAN BORAKS PADA IKAN ASIN TIGA WAJA DI PASAR TRADISONAL KABUPATEN BATANG Lu'luul Mahmudah; Kharismatul Khasanah
Journal of Science and Health Darussalam Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Sains dan Kesehatan Darussalam
Publisher : Akademi Analis Farmasi dan Makanan Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56690/jskd.v3i1.76

Abstract

Pengasinan ikan adalah salah satu cara pengawetan ikan agar tidak mengalami kebusukan oleh bakteri dengan penambahan garam. Ikan asin tiga waja merupakan jenis ikan asin yang paling banyak diminati oleh masyarakat Batang. Berdasarkan Permenkes Nomor 033 Tahun 2012 tentang bahan tambahan pangan boraks dan formalin tidak diperbolehkan ada dalam makanan. Jika boraks dan formalin dikonsumsi oleh manusia akan berdampak negatif bagi tubuh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil identifikasi formalin dan boraks pada ikan asin tiga waja yang diperoleh dari beberapa pedagang di Pasar Tradisional Kabupaten Batang. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif observasional untuk memberikan gambaran pengawet formalin dan boraks pada ikan asin tiga waja dipasar tradisional Kabupaten Batang. Metode sampel yang digunakan adalah sampel jenuh yaitu semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Dalam penelitian ini dilakukan identifikasi secara kualitatif untuk identifikasi formalin menggunakan Schiff dan KMnO₄, sedangkan identifikasi boraks menggunakan uji nyala api dan uji tusuk gigi, untuk mengetahui ada tidaknya kandungan zat pengawet berbahaya formalin dan boraks pada sampel ikan asin yang beredar di pasar tradisional Kabupaten Batang. Berdasarkan hasil identifikasi kualitatif formalin dengan uji pereaksi Schiff dan KMnO₄ diperoleh hasil dari 7 sampel ikan asin tiga waja tidak satupun mengandung formalin. Sedangkan hasil identifikasi kualitatif boraks dengan uji nyala api dan tusuk gigi diperoleh hasil dari 7 sampel ikan asin tiga waja tidak satupun mengandung boraks. Diketahui dari 7 sampel ikan asin tiga waja dengan presentase 100% tidak mengandung formalin dan boraks, maka sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 033 Tahun 2012 dan layak untuk dikonsumsi. Kata kunci : Formalin, Boraks, Ikan asin
UJI CEMARAN BAKTERI COLIFORM PADA AIR MINUM ISI ULANG DARI DEPOT AIR DI KELURAHAN LAMGAROT ACEH BESAR: UJI CEMARAN BAKTERI COLIFORM PADA AIR MINUM ISI ULANG DARI DEPOT AIR DI KELURAHAN LAMGAROT ACEH BESAR Hardiana Hardiana; Yuni Dewi Safrida; Irma Zarwinda
Journal of Science and Health Darussalam Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Sains dan Kesehatan Darussalam
Publisher : Akademi Analis Farmasi dan Makanan Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56690/jskd.v3i1.77

Abstract

Air minum isi ulang merupakan air yang telah melalui proses pengolahan yang berasal dari mataair dan telah melewati tahapan dalam membersihkan kandungan airnya. Mutu air sangatmenentukan kelayakan air tersebut dikonsumsi. Air yang dapat dikonsumsi yaitu air yang bebasdari jenis bakteri yang berbahaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya cemaranbakteri coliform di dalam air minum isi ulang di Kelurahan Lamgarot Aceh Besar. Penelitian inidilakukan menggunakan metode MPN. Sampel air minum isi ulang yang diambil yaitu dari 5depot air minum di Kelurahan Lamgarot Aceh Besar. Teknik pengambilan dilakukan secara totalsampling. Hasil penelitian didapatkan bahwa pada uji praduga terhadap 5 sampel air minum isiulang semuanya positif bakteri coliform, dengan hasil indeks MPN yang ditunjukkan pada ujipenegasan yaitu pada sampel air minum A dan B (Rizka RO dan Dekya RO) dengan indeks MPN1898/100 ml, sampel air minum C (Riz Q RO) dengan indeks MPN 18/100 ml, sampel air minumD (Simpang 4 RO) dengan indeks MPN 15/100 ml, dan sampel air minum E (Ikhsan RO) denganindeks MPN 11/100 ml. Hasil ini menunjukkan semua sampel air minum isi ulang di KelurahanLamgarot Aceh Besar secara mikrobiologis tidak layak dikonsumsi karena tidak memenuhipersyaratan Permenkes RI Nomor 429/MENKES/PER/IV/2010 yaitu 0/100 ml atau harus bebasdari mikroorganisme pathogen yang biasanya berasal dari tinja
UJI CEMARAN MIKROBA PADA KRIM PEMUTIH YANG DIJUAL ONLINE SECARA ANGKA LEMPENG TOTAL (ALT) Rizki Andalia; Rinaldi; Qotrun Nada Mudita Sari
Journal of Science and Health Darussalam Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Sains dan Kesehatan Darussalam
Publisher : Akademi Analis Farmasi dan Makanan Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56690/jskd.v3i1.78

Abstract

Krim pemutih merupakan jenis kosmetik yang digunakan pada bagian tubuh seperti wajah, tangan, kaki dan bagian lainnya yang berfungsi untuk memutihkan atau memudarkan noda hitam sehingga menjadikan kulit putih dan bersinar. Sediaan krim pemutih sering digunakan dalam jangka waktu yang lama, sehingga kemungkinan sediaan tersebut terjadi kontaminasi dengan mikroorganisme. Kosmetik yang baik atau berkualitas merupakan kosmetik yang terbebas dari cemaran mikroba dan cemaran logam berat. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan Angka Lempeng Total (ALT) pada krim pemutih wajah yang dijual secara online. Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan penentuan Angka Lempeng Total (ALT) secara teknik cawan tuang pada 2 merek krim pemutih wajah yang dijual secara online. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada sampel 1 diperoleh total bakteri sebanyak 98x103 koloni/gram dan pada sampel 2 sebanyak 1,17x103 koloni/gram. Menurut peraturan Kepala BPOM RI Nomor HK.03.1.23.07.11.6662 tahun 2014 tentang Persyaratan Cemaran Bakteri dan Cemaran Logam bahwa nilai angka lempeng total pada kosmetik tidak boleh melebihi dari angka 103 koloni/ml atau koloni/gram. Mengacu pada peraturan tersebut maka 2 krim pemutih wajah yang dijual secara online tercemar bakteri dengan Angka Lempeng Total melebihi persyaratan yang diperbolehkan.
PEMBUATAN KERTAS INDIKATOR ALAMI DARI EKSTRAK BUAH JAMBLANG SEBAGAI PENENTU SIFAT ASAM DAN BASA SUATU LARUTAN: PEMBUATAN KERTAS INDIKATOR ALAMI DARI EKSTRAK BUAH JAMBLANG SEBAGAI PENENTU SIFAT ASAM DAN BASA SUATU LARUTAN Azmalina Adriani; Arina Ahsana; Irma Zarwinda; Irfan Mustafa
Journal of Science and Health Darussalam Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Sains dan Kesehatan Darussalam
Publisher : Akademi Analis Farmasi dan Makanan Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56690/jskd.v3i1.79

Abstract

Buah Jamblang merupakan buah yang memiliki warna ungu tua, warna ungu pada buah disebabkan oleh antosianin, antosianin merupakan pembentuk pigmen warna merah, ungu dan biru pada tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai indikator alami, yang dapat menggantikan indikator sintesis seperti Methyl orange, Phenolthalein dan Metil merah. Penelitian ini bertujuan untuk membuat kertas indikator asam basa dari ekstrak buah jamblang sebagai pengganti indikator lakmus. Metodelogi penelitian ini adalah Eksperimental Laboratorium. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Akafarma Banda Aceh pada bulan Mei 2022. Pengambilan sampel secara total sampling dengan ekstrak buah jamblang yang diperoleh dengan cara maserasi menggunakan etanol 96% sebagai pelarut. Indikator dibuat dari kertas saring yang dicelupkan dalam ekstrak buah jamblang dan dikeringkan. Dilakukan pengujian ekstrak buah jamblang pada sampel jeruk nipis, sprite, cuka, shampo, detergen dan baking soda. Dari hasil diperoleh kertas indikator ekstrak buah jamlang mengalami perubahan warna seperti sprite merah keungguan, jeruk nipis merah, cuka unggu, shampo biru, detergen unggu kebiruan serta baking soda berwarna kuning kehijauan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kertas indikator dari ekstrak buah jamblang dapat digunakan sebagai kertas indikator alami dalam penentuan asam basa.
UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK ETANOL DAUN LABAN (Vitex Pinnata L.) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli YUNI DEWI SAFRIDA; Munaziatul Jannah; Irma Zarwinda; Hardiana
Journal of Science and Health Darussalam Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Sains dan Kesehatan Darussalam
Publisher : Akademi Analis Farmasi dan Makanan Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56690/jskd.v3i1.80

Abstract

Daun Vitex pinnata L. merupakan suatu tanaman yang dipercaya dapat dijadikan sebagai obat yaitu demam dan luka. Daun laban mengandung flavonoid, saponin, tannin, triterpenoid atau steroid, dan glikosida yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri. Pada penelitian ini dilakukan uji daya hambat ekstrak etanol daun laban (Vitex Pinnata L.) terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan Eschrichia coli. Tujuan penelitian untuk mengetahui daya hambat ekstrak etanol daun laban terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Eschrichia coli pada konsentrasi 25%, 50%, 75%, dan 100%. Metode yang digunakan adalah secara Difusi Disk. Sampel yang digunakan adalah daun laban, penelitian ini dilakukan di Labolatorium AKAFARMA pada bulan ferbuari 2021. Hasil penelitian menunjukan bahwa ekstrak etanol daun laban mampu menghambat pertumbuhan bakteri Stapylococcus aureus dan Eschrichia coli. Dengan diameter zona hambat yang dihasilkan bakteri Staphylococcus aureus pada konsentrasi 100% yaitu 10 mm. Sedangkan diameter zona hambat yang dihasilkan bakteri Escherichia coli pada konsentrasi 100% yaitu 9 mm. Respon hambatan yang dihasilkan oleh bakteri Stapylococcus aureus dan Escherichia coli pada konsentrasi 25%, 50%, 75%, 100% di golongkan dalam kategori sedang..
STUDI FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI PADAT EKSTRAK ETANOL TANAMAN LIDAH BUAYA (Aloe vera L) DENGAN PENAMBAHAN BASIS MINYAK ZAITUN (Olea Euroaea) Rinaldi; Azmalina Adriani; Irma Zarwinda; Desi Milanda
Journal of Science and Health Darussalam Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Sains dan Kesehatan Darussalam
Publisher : Akademi Analis Farmasi dan Makanan Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56690/jskd.v3i1.81

Abstract

Lidah buaya (Aloe vera L.) dikenal sebagai tanaman hias dan banyak digunakan sebagai bahan dasar obat-obatan dan kosmetik. Lidah buaya memiliki fungsi sebagai antiseptik, menghaluskan dan melembabkan kulit. Lidah buaya mengandung senyawa lignin atau selulosa, vitamin A, B1, B2, C, D, E, K dan mineral seperti kalsium, zat besi, sodium dan potasium. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik sabun mandi padat ekstrak etanol lidah buaya dan minyak zaitun. Sabun mandi padat diformulasikan dengan ekstrak etanol lidah buaya pada konsentrasi 0% (F0), 3% (F1), 6% (F2) dan 9% (F3). Uji mutu sediaan sabun mandi padat meliputi uji organoleptik, uji pH, uji stabilitas busa, uji alkali bebas dan uji iritasi selama 14 hari penyimpanan. Hasil penelitian menunjukkan sediaan sabun mandi padat ekstrak etanol lidah buaya memiliki bau lemon, berbentuk padat, warna kream dengan pH 10, dengan stabilitas busa pada hari ke-3 F0:17,4%, F1:57,9%, F2:80,5% dan F3:87,0% dan pada hari ke-14 F0:87,2%, F1:80%, F2:82,5%, dan F3:85% dan kadar alkali bebas F0:0,0008%, F1:0,0038%, F2:0,00096% dan F3:0,0024%. Hasil dari uji iritasi meliputi kulit gatal dan kulit kemerahan sehingga dapat disimpulkan bahwa formula sabun mandi padat F0, F1, F2 dan F3 memenuhi syarat SNI pada parameter organoleptik, pH, stabilitas busa dan kadar alkali