Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search

PENDIDIKAN UNTUK MASYARAKAT TENTANG BAHAYA PEWARNA MELALUI PUBLIKASI HASIL ANALISIS KUALITATIF PEWARNA SINTETIS DALAM SAUS Adriani, Azmalina; Zarwinda, Irma
JURNAL SERAMBI ILMU Vol 20, No 2 (2019): JURNAL SERAMBI ILMU
Publisher : UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1045.162 KB) | DOI: 10.32672/si.v20i2.1455

Abstract

Keberhasilan dari konsep analisis kualitatif pewarna ini sangat ditentukan oleh proses penerapan ilmu dalam bidang analisis farmasi dan makanan, untuk diaplikasikan kepada masyarakat, dalam hal pewarna sintetis, yang merupakan pewarna yang diizinkan yang ditambahakan dalam produk pangan, Pewarna sintetis yang diizinkan seperti Tartrazine, Sunset yellow FCF, Ponceau 4R, Eritromisin, Brillint Blue FCF, Fast green FCF, Brown HT, dan pewarna sintetis yang tidak diizinkan seperti Rhodamin B dan Methanil Yellow. Pewarna sintetis pada makanan dapat mengakibatkan iritasi pada saluran pencernaan dan mengakibatkan gejala keracunan.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui analisis kualitatif pewarna sintetis serta dapat membantu dalam pengawasan saus yang beredar di Banda Aceh. Jenis penelitian yang digunakan kualitatif dan sampel dianalisis menggunakan metode kromatografi lapis tipis dengan menggunakan dua eluen yang berbeda yang dideteksi dengan lampu UV pada 254nm. Adapun yang menjadi hasil penelitian ini adalah satu sampel positif mengandung Rhodamin B sedangkan ketiga sampel mengandung Ponceau 4R.
Analisis Rhodamin B pada Cabai Merah Bubuk yang Dijual di Pasar Beureunun dan Pasar Simpang Peut Nagan Raya Provinsi Aceh Irma Zarwinda; Elfariyanti Elfariyanti
Serambi Saintia : Jurnal Sains dan Aplikasi Vol 8, No 1 (2020): Serambi Saintia
Publisher : Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.004 KB) | DOI: 10.32672/jss.v8i1.2044

Abstract

Rhodamin B adalah salah satu zat pewarna sintetis non pangan bewarna merah yang digunakan untuk pewarna teksti. Zat ini tidak diatur lagi dalam Permenkes 033 tentang Bahan Tambahan Pangan. Namun pelarangan penggunaan zat warna ini tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No.239/Menkes/Per/V/85 tentang zat warna tertentu yang dinyatakan Sebagai bahan berbahaya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kandungan rhodamin B dalam cabai merah bubuk yang dijual di pasar Beureunun dan pasar Simpang Peut Nagan Raya provinsi Aceh yang dilakukan secara kualitatif dengan metode kromatografi lapis tipis (KLT). Sampel dalam penelitian ini adalah masing-masing 9 cabai merah bubuk di pasar Beureunun dan di pasar Simpang Peut Nagan Raya yang dipilih secara Simple Random Sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 9 sampel di pasar Beureunun semuanya negatif mengandung rhodamin B berdasarkan nilai Rf yang didapat yaitu larutan baku sebesar 0,57, sedangkan nilai Rf sampel secara berturut-turut sebesar 0,98; 0,97; 0,21 dan 0,98; 0,98; 0,97; 0,12 dan 0,97; 0,97; 0.97, sedangkan sampel IX tidak ditemukan noda sehingga tidak bisa dihitung nilai Rfnya. Adapun sampel di pasar Simpang Peut Nagan Raya nilai Rf larutan baku s3besar 0,64, sedangkan nilai Rf sampel A sampai I semuanya bernilai 0,98 kecuali sampel G yang tidak ditemukan bercak noda.Kata Kunci : Rhodamin B, Cabai merah bubuk.
Analisis Rhodamin B pada Cabai Merah Bubuk yang Dijual di Pasar Beureunun dan Pasar Simpang Peut Nagan Raya Provinsi Aceh Irma Zarwinda; Elfariyanti Elfariyanti
Serambi Saintia : Jurnal Sains dan Aplikasi Vol 8, No 1 (2020): Serambi Saintia
Publisher : Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.004 KB) | DOI: 10.32672/jss.v8i1.2044

Abstract

Rhodamin B adalah salah satu zat pewarna sintetis non pangan bewarna merah yang digunakan untuk pewarna teksti. Zat ini tidak diatur lagi dalam Permenkes 033 tentang Bahan Tambahan Pangan. Namun pelarangan penggunaan zat warna ini tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No.239/Menkes/Per/V/85 tentang zat warna tertentu yang dinyatakan Sebagai bahan berbahaya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kandungan rhodamin B dalam cabai merah bubuk yang dijual di pasar Beureunun dan pasar Simpang Peut Nagan Raya provinsi Aceh yang dilakukan secara kualitatif dengan metode kromatografi lapis tipis (KLT). Sampel dalam penelitian ini adalah masing-masing 9 cabai merah bubuk di pasar Beureunun dan di pasar Simpang Peut Nagan Raya yang dipilih secara Simple Random Sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 9 sampel di pasar Beureunun semuanya negatif mengandung rhodamin B berdasarkan nilai Rf yang didapat yaitu larutan baku sebesar 0,57, sedangkan nilai Rf sampel secara berturut-turut sebesar 0,98; 0,97; 0,21 dan 0,98; 0,98; 0,97; 0,12 dan 0,97; 0,97; 0.97, sedangkan sampel IX tidak ditemukan noda sehingga tidak bisa dihitung nilai Rfnya. Adapun sampel di pasar Simpang Peut Nagan Raya nilai Rf larutan baku s3besar 0,64, sedangkan nilai Rf sampel A sampai I semuanya bernilai 0,98 kecuali sampel G yang tidak ditemukan bercak noda.Kata Kunci : Rhodamin B, Cabai merah bubuk.
STUDY OF BENGKUANG MASK FORMULATION (Pachyrhizus erosus L) WITH ETHANOL EXTRACT OF SWEET POTATO LEAVES (Ipomoea batatas L) AS ANTIOXIDANT irma zarwinda zarwinda; Azmalina Adriani; Alfhahyal Aulia Yunas
JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN Vol 7, No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32539/JKK.V7I1.10725

Abstract

The leaves of purple sweet potato or purple yam contain compounds that are essential and provide a good benefits for human health such as vitamins, protein, calcium, iron, beta-carotene, and etc. As antioxidant source, it can be added as an active compounds to mask which mostly used in this era. The present study aims to prepare and characterize the mask prepared using bengkuang or Jicama/Mexican turnip as basic mask, combined with an ethanol extract of sweet potato eaves as antioxidant. Mask formulation was made by the experimental method. The face mask formulation was made by mixing three ingredients namely bengkuang powder, ethanol extract of purple sweet potato and real honey. The organoleptic test, irritation test and preference test (probandus) were used to characterized three as-prepared masks (F1, F2, and F3). The results showed that the liquid (F1)  and semi-solid (F2 and F3) masks, ethanol extract of purple sweet potato leaves provides an additional aroma to the as prepared mask in wich the F3 mask has the best aroma compared to the other mask. In irritation testing, no irritation occurred after 2 weeks for the 3 formulas that were made. The subsequent studies are changes in facial skin after wearing a mask for 2 weeks, the face felt every probandus face becomes a little more moist and smoother. Therefore, the face mask type 3 (F3) was the best formulation for considered for further application.Keyword: Bengkoang (Pachyrhizus Erosus L), Face mask, Sweet Potato Leaf (Ipomoea Batatas L), and  ethanol
ANALISIS KANDUNGAN VITAMIN C DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN BUAH-BUAHAN KHAS DATARAN TINGGI GAYO ACEH Elfariyanti Elfariyanti; Irma Zarwinda; Mardiana Mardiana; Rahmah Rahmah
JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN Vol 9, No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32539/JKK.V9I2.16999

Abstract

Vitamin C merupakan salah satu zat gizi yang berperan sebagai antioksidan dan efektif mengatasi radikal bebas yang merusak sel atau jaringan tubuh. Vitamin C dapat dijumpai pada bahan alam di sekitar kita salah satunya buah-buahan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kadar vitamin C dan aktifitas antioksidan yang terdapat pada perasan buah kesemek, jeruk keprok dan terong belanda yang berasal dari dataran tinggi Gayo Aceh Tengah. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode spektrofotometri UV Vis dan DPPH (1,2 Dyphenyl-1-picrylhydrazyl)  untuk analisis antioksidan. Pengambilan sampel di lakukan secara purposive sampling yaitu dengan kriteria buah yang matang dan segar. Hasil penelitian didapatkan bahwa kadar vitamin C pada buah kesemek sebesar 2,878 mg/100 g; jeruk keprok sebesar 3,716 mg/100 g dan terong belanda sebesar 11,328 mg/100 g. Adapun hasil uji antioksidan didapatkan nilai IC50  pada perasan buah kesemek  sebesar 101,42 ppm pada kategori lemah, perasan jeruk keprok sebesar 90 ppm pada kategori sedang, dan perasan buah terong belanda sebesar 47,5 ppm pada kategori kuat. Dapat disimpulkan bahwa, diantara ketiga sampel yang diuji buah terong belanda memiliki kadar vitamin C dan aktivitas antioksidan yang paling tinggi.Kata Kunci : Vitamin C. Antioksidan, DPPH, Spektrofotometri UV-Vis
PENDIDIKAN UNTUK MASYARAKAT TENTANG BAHAYA PEWARNA MELALUI PUBLIKASI HASIL ANALISIS KUALITATIF PEWARNA SINTETIS DALAM SAUS Azmalina Adriani; Irma Zarwinda
JURNAL SERAMBI ILMU Vol 20, No 2 (2019): JURNAL SERAMBI ILMU
Publisher : UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/si.v20i2.1455

Abstract

Keberhasilan dari konsep analisis kualitatif pewarna ini sangat ditentukan oleh proses penerapan ilmu dalam bidang analisis farmasi dan makanan, untuk diaplikasikan kepada masyarakat, dalam hal pewarna sintetis, yang merupakan pewarna yang diizinkan yang ditambahakan dalam produk pangan, Pewarna sintetis yang diizinkan seperti Tartrazine, Sunset yellow FCF, Ponceau 4R, Eritromisin, Brillint Blue FCF, Fast green FCF, Brown HT, dan pewarna sintetis yang tidak diizinkan seperti Rhodamin B dan Methanil Yellow. Pewarna sintetis pada makanan dapat mengakibatkan iritasi pada saluran pencernaan dan mengakibatkan gejala keracunan.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui analisis kualitatif pewarna sintetis serta dapat membantu dalam pengawasan saus yang beredar di Banda Aceh. Jenis penelitian yang digunakan kualitatif dan sampel dianalisis menggunakan metode kromatografi lapis tipis dengan menggunakan dua eluen yang berbeda yang dideteksi dengan lampu UV pada 254nm. Adapun yang menjadi hasil penelitian ini adalah satu sampel positif mengandung Rhodamin B sedangkan ketiga sampel mengandung Ponceau 4R.
FORMULASI SEDIAAN GEL HAND SANITIZER DARI EKSTRAK ETANOL DAUN BELIMBING WULUH (AVERHOA BLIMBI L.) KOMBINASI GEL LIDAH BUAYA (ALOE VERA) Irma Zarwinda; Elfariyanti Elfariyanti; Azmalina Adriani; Mutia Agustina
JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN Vol 9, No 3 (2022)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32539/JKK.V9I3.18939

Abstract

Hand sanitizer gel merupakan pembersih  tangan berbentuk gel yang berguna untuk membersihkan atau menghilangkan  kuman pada tangan. Hand sanitizer dapat dibuat dari daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) kombinasi daun lidah buaya (Aloe vera) karena mengandung senyawa antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk membuat formulasi hand sanitizer ekstrak etanol daun belimbing wuluh kombinasi gel lidah buaya dengan variasi konsentrasi F0(0%), F1(1%), F2(2%), dan F3(3%) serta mengetahui mutu fisiknya. Sampel yang digunakan adalah 4 sediaan formulasi gel hand sanitizer ekstrak etanol daun belimbing wuluh kombinasi gel lidah buaya yaitu F0, F1, F2, dan F3. Pengujian dilakukan pada hari ke 1, 7 dan 14. Hasil pemeriksaan mutu fisik hand sanitizer pada keempat sediaan adalah homogen, warna yang dihasilkan tetap stabil, berbentuk gel dan berbau khas ekstrak daun belimbing wuluh. Hasil uji pH semua sedian memenuhi syarat yaitu 4-10. Semua sedian juga memenuhi syarat viskositas gel. Hasil uji iritasi sedian untuk F0, F1, dan F3 tidak menyebabkan iritasi namun sediaan F2 menyebabkan iritasi salah satu sukarelawan. Hasil uji daya sebar semua sedian juga memenuhi syarat yaitu yaitu 5-7. Dapat disimpulkan bahwa formulasi hand sanitizer ekstrak etanol daun belimbing wuluh kombinasi daun lidah buaya dengan variasi konsentrasi F0(0%), F1(1%), F2(2%), dan F3(3%) memiliki mutu fisik yang baik.   
PENDIDIKAN UNTUK MASYARAKAT TENTANG BAHAYA PEWARNA MELALUI PUBLIKASI HASIL ANALISIS KUALITATIF PEWARNA SINTETIS DALAM SAUS Azmalina Adriani; Irma Zarwinda
JURNAL SERAMBI ILMU Vol 20, No 2 (2019): JURNAL SERAMBI ILMU
Publisher : UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/si.v20i2.1455

Abstract

Keberhasilan dari konsep analisis kualitatif pewarna ini sangat ditentukan oleh proses penerapan ilmu dalam bidang analisis farmasi dan makanan, untuk diaplikasikan kepada masyarakat, dalam hal pewarna sintetis, yang merupakan pewarna yang diizinkan yang ditambahakan dalam produk pangan, Pewarna sintetis yang diizinkan seperti Tartrazine, Sunset yellow FCF, Ponceau 4R, Eritromisin, Brillint Blue FCF, Fast green FCF, Brown HT, dan pewarna sintetis yang tidak diizinkan seperti Rhodamin B dan Methanil Yellow. Pewarna sintetis pada makanan dapat mengakibatkan iritasi pada saluran pencernaan dan mengakibatkan gejala keracunan.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui analisis kualitatif pewarna sintetis serta dapat membantu dalam pengawasan saus yang beredar di Banda Aceh. Jenis penelitian yang digunakan kualitatif dan sampel dianalisis menggunakan metode kromatografi lapis tipis dengan menggunakan dua eluen yang berbeda yang dideteksi dengan lampu UV pada 254nm. Adapun yang menjadi hasil penelitian ini adalah satu sampel positif mengandung Rhodamin B sedangkan ketiga sampel mengandung Ponceau 4R.
Formulasi Permen Keras (Hard Candy) Kopi Defect Arabika Gayo Irma Zarwinda; Nanda Nadia; Dwi Putri Rejeki
Journal of Pharmaceutical and Health Research Vol 3 No 3 (2022): October 2022
Publisher : Forum Kerjasama Pendidikan Tinggi (FKPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47065/jharma.v3i3.2787

Abstract

Defect coffee is coffee that is defective or coffee that does not pass the quality control found in coffee beans at the sorting stage. This study aims to determine the quality characteristics of the Gayo Arabica defect coffee hard candy formulation with various concentrations of F1 (5%), F2 (10%), and F3 (15%) according to the requirements of SNI 3547.1:2008 concerning Hard Sugar Confectionery. The method used in this research is a laboratory experimental method. The manufacture of hard candy for Arabica Gayo coffee uses sugar as the main ingredient (sucrose), with other ingredients, namely glucose syrup, water, and extract of Gayo Arabica defect coffee. The time and place for the research is 22-24 April 2021, in the laboratory of the Academy of Pharmacy and Food Analysts (AKAFARMA) and the laboratory of Syiah Kuala University (UNSYIAH). Parameters of quality test carried out include organoleptic test, water content test, and ash content test. The results of the organoleptic test of the three hard candy formulations of Arabica Gayo coffee F1, F2 and F3 had normal color, taste and smell according to the requirements. The results of the research on the water content of the Gayo Arabica hard candy coffee are F1 (0.99%), F2 (0.79%), and F3 (0.66%), meeting the quality requirements for water content of not more than 3.5% . The results of testing the ash content of the three formulations are F1 (0.0531%), F2 (0.0907%), and F3 (0.2131%), according to the quality requirements of the ash content, which is not more than 2.0%. The quality characteristics of Gayo Arabica defect coffee hard candy with test parameters including organoleptic test, moisture content test, and ash content test of the three formulations met the quality requirements according to SNI 3547.1:2008 concerning Hard Sugar Confectionery.
PENGEMBANGAN MODUL METODE PROYEK UNTUK MENGETAHUI KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) BERDASARKAN GAYA BELAJAR SISWA PADA LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT Irma Zarwinda; Adlim Adlim; Abdul Gani
Jurnal Pendidikan Sains Indonesia Vol 3, No 1 (2015): April 2015
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (181.351 KB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan modul metode proyek pada materi larutan elektrolit dan non-elektrolit, menilai kualitas modul berdasarkan masukan para ahli, meminta tanggapan guru dan siswa terhadap modul metode proyek, dan  mengetahui KPS berdasarkan gaya belajar siswa serta peranan modul metode proyek. Penelitian dilakukan di tiga sekolah kota Banda Aceh (SMAN 11, SMAN 10 Fajar Harapan, dan SMAN 5 Banda Aceh) dengan menggunakan penelitian kuantitatif dengan metode penelitian reasearch and development (R and D). Penelitian ini menggunakan desain Pre –test and Post-test Group. Modul telah dikembangkan melalui model ADDIE. Penilaian ahli untuk kualitas modul menunjukkan skor sebesar 4,21  (baik), hasil penelitian  menunjukkan bahwa 90,67% guru dan 80,68% siswa memberikan respon positif terhadap modul. Uji hipotesis dilakukan pada data pretest dan posttest berdasarkan gaya belajar siswa dari tiga sekolah dengan taraf signifikan 0,05 %. Data pretest menggunakan uji Mann-Whiteney (Uji U) hasilnya ada yang berbeda dan tidak berbeda secara signifikan.  Data posttest menggunakan uji t hasilnya sebagian besar tidak berbeda secara sigifikan kecuali gaya belajar kinestetik siswa SMAN 10 Fajar Harapan dan SMAN 5 Banda Aceh yang berbeda secara signifikan. Peranan modul dilihat berdasarkan perolehan nilai rata-rata postest KPS siswa ditiga sekolah yaitu sebesar 72,19 dengan kriteria “baik” dan siswa dengan gaya belajar kinestetik yang mendapat nilai rata-rata KPS tertinggi dengan menggunakan modul kimia.