cover
Contact Name
Faisal Mahmuddin
Contact Email
f.mahmuddin@unhas.ac.id
Phone
+6285256472414
Journal Mail Official
jrt2k@unhas.ac.id
Editorial Address
Redaksi Jurnal Riset dan Teknokogi Terapab Kemaritiman (JRT2K) Lantai 3, Gedung Naval A Kampus Fakultas Teknik Gowa, Universitas Hasanuddin (UNHAS) Jl. Poros Malino, km. 6, Bontomarannu Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Indonesia
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Jurnal Riset & Teknologi Terapan Kemaritiman
Published by Universitas Hasanuddin
ISSN : -     EISSN : 29623359     DOI : https://doi.org/10.25042/jrt2k
Jurnal Riset & Teknologi Terapan Kemaritiman (JR2TK) adalah sebuah jurnal nasional yang dikelola oleh departemen Teknik Sistem Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin. JRTK mempublikasikan makalah-makalah hasil penelitian dan pengabdian yang berhubungan dengan bidang kemaritiman.
Articles 41 Documents
Analisis Material Isolasi dan Bahan Pendingin Palka pada Kapal Pengumpul Ikan di Kabupaten Jeneponto Syandhy, Muhammad Aditya Dwi; Klara, Syerly; Baharuddin, Baharuddin
Jurnal Riset & Teknologi Terapan Kemaritiman Vol. 1 No. 1 (2022)
Publisher : Departemen Teknik Sistem Perkapalan, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25042/jrt2k.062022.01

Abstract

Pada pengoperasian kapal ikan, perlu diperhatikan insulasi palkanya sebagai sistem pendinginan ikan untuk menjaga kualitas kesegaran ikan. Penggunaan media penyimpanan ikan pada kapal KUB di Kabupaten Jeneponto yang masih menggunakan Styrofoam dan fiberglass memiliki kekurangan diantaranya mudah rusak dan proses pencairan lebih cepat, maka dalam penelitian ini dilakukan remodeling palka dengan susunan material fiberglass, polyurethane, fiberglass, phenolic foam, dan fiberglass dengan ketebalan mulai dari 0,06 m sampai dengan 0,10 m. Pemilihan variasi ketebalan optimal adalah yang memiliki nilai pendingin lebih baik dari hasil perhitungan metode Cooling Load Temperature Difference (CLTD) dan Computational Fluid Dynamic (CFD) serta perbedaan kebutuhan es yang tepat dengan kapasitas palka. Bahan pendingin yang digunakan dalam penelitian ini ialah ice gel/pack dan es balok. Simulasi digunakan menggunakan software Ansys R2 2020 untuk mengetahui perbedaaan laju aliran panas dan mendapatkan variasi model yang paling optimal diantara kelimanya. Dari simulasi tersebut menunjukkan pengurangan laju aliran panas tiap modelnya yang kemudian divalidasikan menggunakan rumus Hukum Fourier dengan model yang paling optimal ialah model ketiga memiliki nilai error sebesar -1,0028 serta Penggunaan ice gel/pack dan Es balok dengan kapasitas palka yang sama memiliki selisih 24,38 kg.
Pengaruh Variasi Sudut Bow Flare terhadap Olah Gerak Kapal Bulk Carrier 44000 DWT Setiawan, Wira; Wulandari, Amalia Ika; Nugroho, Muhammad Cahyo
Jurnal Riset & Teknologi Terapan Kemaritiman Vol. 1 No. 1 (2022)
Publisher : Departemen Teknik Sistem Perkapalan, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25042/jrt2k.062022.02

Abstract

Kemampuan kapal untuk dapat bertahan dalam kondisi ekstrim di laut membutuhkan perancangan kapal yang baik dengan memperhatikan parameter ukuran utama dan bentuk lambung. Memodifikasi bentuk lambung merupakan salah satu hal yang dapat dilakukan untuk menghasilkan olah gerak kapal yang baik untuk menjamin kenyamanan dan keselamatan kru maupun penumpang. Penelitian ini membahas tentang pengaruh sudut bow flare terhadap respon heave dan pitch serta probabilitas deck wetness dan bottom slamming pada kapal bulk carrier 44000 DWT dengan memvariasikan tinggi dan sudut datang gelombang. Metode yang digunakan adalah komputasi numerik dengan bantuan software Maxsurf dan Ansys Aqwa. Berdasarkan hasil simulasi pada gelombang quartering sea dengan ketinggian 4 meter, pitch dan heave yang dihasilkan pada sudut bow flare 30° adalah sebesar 6.63° dan 1.14 meter, sedangkan pada gelombang head sea dengan ketinggian 4 meter, pitch dan heave yang dihasilkan pada sudut bow flare 30° adalah sebesar 5.96° dan 1.04 meter. Respon gerak tersebut merupakan yang terendah dibandingkan dengan variasi sudut bow flare lainnya. Keunggulan bow flare yang besar juga ditunjukkan pada probabilitas deck wetness dan bottom slamming sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin besar sudut bow flare, maka respon gerak kapal akan semakin baik dan begitu pula sebaliknya.
Perencanaan Fasilitas Pengelolahan Limbah Sewage pada KMP. Takabonerate Saleh, Azwar; Sitepu, Andi Husni; Baharuddin, Baharuddin
Jurnal Riset & Teknologi Terapan Kemaritiman Vol. 1 No. 1 (2022)
Publisher : Departemen Teknik Sistem Perkapalan, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25042/jrt2k.062022.03

Abstract

KMP. Takabonerate is a Ro-Ro ferry operated by PT. ASDP Indonesia Ferry Selayar. This ship is classified as a non-conventional class ship with the SM Class mark, which means that technically this ship is built with mechanical and electrical installations in full compliance with BKI requirements. One disadvantage of the group of non-convention vessels is not obliged to install sewage water treatment onboard. These conditions can lead to potential pollution and environmental damage. International Maritime Organization (IMO) has agreed on rules for handling sewage waste through MARPOL which has been adopted by the government through presidential regulations and ministerial regulations to be enforced, namely Annex IV 11 regulation which states that sewage waste can be disposed of within 12 miles of the nearest coastline to untreated waste and 3 miles from the nearest shoreline for waste that has been treated and meets the technical specifications of MARPOL. Therefore, this research was conducted to design a sewage treatment plant at KMP. Takabonerate, the old sewage tank is replaced by waste treatment plant sewage can serve a total passenger of 283 people with a minimum capacity of 2,83m3 with counted the dimensions and weight of sewage waste processing equipment. From the results of the selection, it was decided that the Omnipure 6440 waste treatment equipment with the electroflotation treatment method had a capacity of 1684,62 litres per hour. After selecting the equipment, the piping system is designed for the operation of the waste treatment equipment based on the applicable class regulations.
Metode Sertifikasi Material dan Komponen Kapal Klas BKI di Masa Pandemic Covid-19 Tasrief, Muhdar; Rudiyanto, Rudiyanto
Jurnal Riset & Teknologi Terapan Kemaritiman Vol. 1 No. 1 (2022)
Publisher : Departemen Teknik Sistem Perkapalan, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25042/jrt2k.062022.04

Abstract

Kapal merupakan kendaraan air, baik berpenggerak maupun tidak berpenggerak. Lebih rinci, definisi kapal sesuai Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 7 Tahun 2013 Pasal 1 Butir 3 adalah kendaraan air dengan bentuk dan jenis tertentu, yang digerakkan dengan tenaga mesin, tenaga mekanik, energi lainnya, ditarik atau ditunda, termasuk kendaraan yang berdaya dukung dinamis, kendaraan di bawah permukaan air, serta alat apung dan bangunan terapung yang tidak berpindah-pindah. Kapal dibangun dari pelat yang dirangkai dengan kawat las. Di dalamnya terdapat berbagai macam material dan komponen, termasuk pelat dan kawat las yang digunakan. Material dan komponen lainnya adalah mesin induk, mesin bantu, permesinan geladak, pompa-pompa, perlengkapan lambung (hull outfittings) dan perlengkapan permesinan & kelistrikan lainnya. Untuk kapal dengan notasi E, selain diawasi pembangunannya, material dan komponennya pun harus bersertifikat. Sebagian besar material dan komponen utama yang digunakan pada kapal bangunan baru di Indonesia diproduksi di dalam negeri, kecuali mesin utama dan mesin bantu yang masih impor. Hal ini tentu menjadi kendala dalam melakukan sertifikasi material dan komponen tersebut, khususnya dimasa Pandemic Covid-19. Tulisan ini menjelaskan mengenai metode-metode yang dapat digunakan untuk melakukan sertifikasi material dan komponen kapal di masa Pandemic Covid-19 untuk kapal-kapal yang diklaskan ke BKI.
Pengaruh Jarak Rudder dan Propeller terhadap Kemampuan Thrust Kapal Perikanan 30 GT Nikmatullah, Muhammad Iqbal; Muhammad, Andi Haris; Haryanto, Haryanto; Zulkifli, Zulkifli
Jurnal Riset & Teknologi Terapan Kemaritiman Vol. 1 No. 1 (2022)
Publisher : Departemen Teknik Sistem Perkapalan, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25042/jrt2k.062022.05

Abstract

Kapal perikanan umumnya dirancang dengan misi untuk menemukan, menangkap dan melestarikan ikan. Hal ini menjadikan kapal perikanan memiliki parameter desain yang berbeda dibanding kapal niaga pada umumnya. Sebagaimana fungsi kapal perikanan dalam operasinya yaitu mengejar dan melingkari jaring (purse-seine) serta menangkap ikan menjadikan kemampuan manuver kapal perikanan sangat penting. Kapal perikanan harus memiliki konfigurasi sistem propulsi yang handal guna tercapainya dorongan dari propeller yang maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh jarak rudder dari propeller terhadap kemampuan thrust pada sistem propulsi kapal perikanan, serta menentukan peletakan rudder terhadap propeller yang paling optimal pada kapal menggunakan pendekatan CFD (Computational Fluid Dynamic). Variasi jarak rudder terhadap propeller yang dilakukan pada penelitian ini antara 5% diameter propeller (0.04 m) sampai 100% diameter propeller (0.80 m). Dari hasil simulasi diperoleh bahwa nilai thrust paling baik terjadi pada variasi 20% diameter propeller (0.16 m) yaitu sebesar 16,243 N atau 5% lebih besar dibanding rata-rata nilai thrust yang diperoleh pada variasi jarak yang lain.
Optimasi Perancangan Sistem Pendingin RSW pada Kapal Ikan Plat Datar dengan Simulasi CFD Erwin, Erwin; Baharuddin, Baharuddin; Zulkifli, Zulkifli
Jurnal Riset & Teknologi Terapan Kemaritiman Vol. 1 No. 1 (2022)
Publisher : Departemen Teknik Sistem Perkapalan, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25042/jrt2k.062022.06

Abstract

Penanganan ikan segar sangat memegang peranan penting dalam proses produksi perikanan tangkap. Karena tujuannya adalah untuk mengusahakan agar kesegaran ikan setelah ditangkap dapat dipertahankan sampai berada di tangan konsumen. Oleh sebab itu, dilakukan pencarian teknologi alternatif, salah satu inovasinya yaitu merancang sistem pendingin RSW. Yang dimana tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengoptimalkan sistem pendingin RSW pada kapal ikan plat datar. Pada sistem refrigerated sea water (RSW) kapal ikan pelat datar 10 GT memiliki perbedaan tiap-tiap aliran yang dapat mempengaruhi waktu untuk mendinginkan dan untuk penyebarannya juga sama yang dimana model yang kedua aliran suhunya bergerak beberapa arah yang memungkinkan untuk suhu yang tersebar dapat merata. Adapun nilai untuk koefisien perpindahan panas untuk keduanya mengahsilkan 3585.79 W/m2 oC untuk model pertama dan 4000.4 W/m2 oC untuk model ke dua. Dengan persentase 0.28% untuk model pertama dan 4.42% untuk model ke dua. Hasil simulasi pendistribusian yang terjadi pada sistem pendingin menggunakan software Computational Fluid Dynamics (CFD) mendapatkan hasil pendistribusian yang merata antara model yang pertama dan model yang kedua.
Analisis Performa Mesin Menggunakan Bahan Bakar Hybrid Hydrogen – Solar pada Mesin Diesel Ford Escort 1.8 Ranahedy, Afdhalash Ramadhan M.; Sitepu, Andi Husni; Baharuddin, Baharuddin
Jurnal Riset & Teknologi Terapan Kemaritiman Vol. 1 No. 1 (2022)
Publisher : Departemen Teknik Sistem Perkapalan, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25042/jrt2k.062022.08

Abstract

Krisis energi mendorong peneliti dan akademisi untuk berinovasi menemukan sumber energi alternatif pengganti yang relativ lebih murah tanpa mencemari lingkungan disekitarnya dan menigkatkan performa mesin. Salah bahan bakar alternatif yang berhasil ditumkan adalah gas brown, diberi nama seprerti penemunya Yull Brown pada tahun 1974. Dengan memasukkan gas HHO ke dalam mesin, maka akan mempengaruhi rasio campuran bahan bakan dan udara (AFR) mesin yang kemudian mengakibatkan terjadinya perubahan pada performa mesin. Dengan menggunakan sensor flowmeter untuk mengukur jumlah gas HHO, udara, dan bahan bakar yang masuk kedalam mesin, untuk mengetahui komposis AFR diruang bakar, dan menggunakan load cell dan weight censor untuk mengukur torsi dan break horse power yang dihasilkan mesin dengan bahan bakar hybrid solar-HHO. Setelah dilakukan penelitan dengan penambahan gas HHO ke dalam mesin, gas HHO diproduksi menggunakan generator HHO yang dialiri arus bertegangan 0 A, 5 A, 10 A, 15 A, 20 A, 25 A dan 30 A dimana semakin besar arus generator maka semakin banyak gas HHO yang diproduksi yang masukkan ke dalam mesin. Maka pada putaran 1000 rpm sampai 2000 rpm mesin, menghasilkan maka nilai fuel consumption semakin menurun dengan semakin besarnya jumlah gas HHO yang diproduksi, nilai torsi semakin besar, nilai break horse power meningkat, dan nilai specific fuel consumption mengalami penurunan, Hal ini membuktikan bahwa dengan menggunakan arus sebesar 30 pada generator gas HHO menghasilkan performa mesin yang paling maksimal selama penelitian dilihat dari peningkatkan terosi dan break horse power terbesar, serta penurunan fuel consumption dan specific fuel consumption.
Strategi Penjadwalan Perawatan Permesinan Kapal KMP. Kormomolin dengan Penerapan Dinamika Sistem Klara, Syerly; Hariyanto, Surya; Isragusra, Muhammad Ardi; Apriansyah, Apriansyah
Jurnal Riset & Teknologi Terapan Kemaritiman Vol. 1 No. 1 (2022)
Publisher : Departemen Teknik Sistem Perkapalan, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25042/jrt2k.062022.09

Abstract

Strategi penjadwalan perawatan sistem pendukung mesin utama memiliki peran yang sangat penting demi kelangsungan beroperasinya mesin utama dikapal. Sistem penunjang mesin utama terdiri dari sistem bahan bakar, sistem pelumas, dan sistem pendingin. Oleh karena itu apabila terjadi kegagalan pada salah satu sistemnya, kondisi ini tidak hanya berdampak pada mesin utama tetapi hal ini juga mempengaruhi operasional kapal. Dengan begitu pentingnya peran sistem penunjang mesin utama tentunya membutuhkan suatu penjadwalan perawatan yang baik sehingga dapat mencegah terjadinya kegagalan sistem. Dalam penelitian ini dianalisa dan di identifikasi kegiatan penjadwalan preventive maintenance berdasarkan efek perawatan dengan metode dinamika system. Efek perawatan didasarkan pada nilai availability dan keandalan komponen sistem pendukung mesin utama kapal. Penjadwalan perawatan berdasarkan efek perawatan dimodelkan dengan dinamika sistem. Analisa menggunakan Powersim Software dimana hasilnya menunjukkan bahwa komponen yang direkomendasikan untuk melakukan perawatan dengan nilai keandalan 0,55 atau 55% dengan peluang sukses komponen sedikit lebih tinggi dibanding peluang gagalnya. Dan dengan metode Birnbaum’s Criticality Measure dan Veselly Fussel didapatkan hasil untuk sistem bahan bakar komponen filter mempunyai tingkat kekritisan paling tinggi. Untuk sistem pelumas, komponen Oil Filter mempunyai tingkat kekritisan paling tinggi dan untuk sistem pendingin Sea chest filter mempunyai tingkat kekritisan paling tinggi. Semua jadwal perawatan ditentukan berdasarkan keandalan sistem untuk mengurangi biaya perawatan dan dalam rangka untuk menghindari terjadinya kegagalan sistem. Optimasi biaya yang didapatkan untuk sistem bahan bakar sebesar 53%, sistem pelumas sebesar 30% dan sistem pendingin sebesar 36%.
Analisa Evakuasi Penumpang KMP. Takabonerate Umar, Zulkifli; Baharuddin, Baharuddin; Sitepu, Andi Husni
Jurnal Riset & Teknologi Terapan Kemaritiman Vol. 1 No. 1 (2022)
Publisher : Departemen Teknik Sistem Perkapalan, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25042/jrt2k.062022.07

Abstract

Kapal Ferry Ro-ro merupakan jenis kapal penyeberangan yang banyak digunakan untuk transportasi antar pulau karena sangat cocok untuk angkutan kendaraan dan penumpang. Dengan semakin besar kapasitas angkut penumpang perlu diperhatikan pula prosedur jalur dan waktu evakuasi guna menghadapi keadaan darurat, hal ini sangat penting guna meminimalkan terjadinya korban jiwa. IMO telah mengeluarkan suatu regulasi untuk evakuasi dari berbagai tipe kapal dengan berbagai pendekatan analysis dimana nilai waktu evakuasi untuk jenis Ferry Ro-ro n < 60 menit.Pendekatan analysis evakuasi pada kapal Ferry untuk jalur pelayaran Bira – Pamatata dilakukan dalam rangka untuk mengetahui seberapa besar waktu evakuasi yang dibutuhkan dengan menggunakan metode simplified analysis serta advance analysis. Metode ini merupakan metode yang direkomendasikan IMO sebagaimana tertera dalam regulasi MSC.1/Circ.1238. Dari analisa dengan bantuan software pathfinder 2019 didapatkan hasil waktu evakuasi penumpang tercepat pada skenario satu atau semua pintu terbuka dengan waktu 29 menit pada siang hari dan 36 menit pada malam hari.
Pengaruh Industri Pertambangan Nikel Terhadap Kondisi Lingkungan Maritim di Kabupaten Morowali Syarifuddin, Nurhayati
Jurnal Riset & Teknologi Terapan Kemaritiman Vol. 1 No. 2 (2022)
Publisher : Departemen Teknik Sistem Perkapalan, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25042/jrt2k.122022.03

Abstract

Pemerintah berkeinginan memanfaatkan kekayaan sumber nikel Indonesia yang merupakan salah satu komponen penting dalam pembuatan baterai kendaraan listrik. Sumber daya tersebut melimpah di wilayah Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Maluku Utara. Salah satunya di Kabupaten Morowali, yang kini eksplorasinya terkonsentrasi di Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP). Namun, misi mendukung konversi energi beremisi menjadi energi bersih dengan mengorbankan kondisi lingkungan hidup dibayar dengan tingginya deforestasi dan rusaknya ekosistem laut menjadi tidak sebanding. Melalui studi kasus, studi literatur, observasi masalah, dan analisis yang melibatkan elaborasi dari literatur dan masalah yang terjadi tulisan ini akan melihat kondisi maritim Morowali di tengah meningkatnya aktivitas tambang nikel. Lebih dari 20 perusaahan tambang dan pengolahan nikel beroperasi di IMIP dengan jutaan ton hasil yang ditambang dan diproses. Sayangnya, manajemen pembuangan tailing (lumpur sisa ekstrak bijih nikel) dilakukan kurang optimal. Tailing rentang mengalami upwelling dan dapat menyebabkan sedimentasi yang meluas. Meski limbah diolah untuk menurunkan kadarnya di bawah ambang batas yang disarankan, cemaran logam berat tersebut dapat terakumulasi pada biota laut yang dapat memicu biomagnifikasi dalam rantai makanan ekosistem laut. Dampak nyata dari pembuangan limbah adalah sedimentasi pesisir Morowali. Hutan mangrove dan laut pesisir Morowali yang menjadi rumah bagi sumber daya perikanan rusak dan mengakibatkan nelayan mengalami penurunan pendapatan. Nelayan kini harus melaut lebih jauh untuk mendapat ikan. Aktivitas tambang nikel telah menimbulkan dampak pada lingkungan maritim Morowali. Sudah seharusnya setiap rencana penambangan dipikirkan manajemen limbah dan dampak lingkungan yang mungkin ditimbulkannya sehingga keseimbangan tetap terjadi.