cover
Contact Name
Sielly Budi Prameswari
Contact Email
garuda@apji.org
Phone
+6281269402117
Journal Mail Official
PURI_FP@widyakarya.ac.id
Editorial Address
Jalan Bondowoso Nomor 2 Malang
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal BisTek Pertanian : Agribisnis dan Teknologi Hasil Pertanian
ISSN : 24771864     EISSN : 27214699     DOI : 10.37832
Sistem Agribisnis, Manajemen Agribisnis, Pembiayaan Agribisnis, Manajemen Produksi, Manajemen Pemasaran, Rantai Pasok, Ekonomi Pertanian, Ekonomi Sumberdaya Alam dan Lingkungan, Sosiologi dan Komunikasi Pertanian, Kebijakan Pertanian dan Pangan, Mikrobiologi Pangan, Kimia dan Gizi Pangan, Bioteknologi Pangan, Rekayasa Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian, serta Industri Pangan
Articles 71 Documents
EFISIENSI PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI JAGUNG (Zea mays L) (Studi Kasus PT Branitha Shandini Mosanto Desa Kidangbang Kecamatan Wajak Kabupaten Malang) Florianus Arsi; Lisa Kurniawati; Sari Perwita
BiSTeK Pertanian Vol 1 No 1 (2014): Desember: Jurnal BisTek Pertanian
Publisher : Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37832/bistek.v1i1.11

Abstract

Jagung hibrida (Zea mays L) merupakan salah satu komoditas tanaman pangan yang baik dalam perekonomian Indonesia, karena merupakan bahan makanan penghasil karbohidrat kedua setelah padi. Jagung hibrida juga merupakan suatu makanan pokok masyarakat Indonesia, dan juga sebagai makanan ternak dan bahan baku industri produk makanan. Dalam usahatani jagung hibrida perusahaan bekerjasama dengan Kelompok Tani Mosanto, Kabupaten Malang untuk memproduksi jagung pembenihan, dimana perusahaan menyediakan input produksi seperti: modal, dan benih jagung dengan mengadakan ikatan kontrak kerja selama semusim panen, dan hasilnya akan dijual semua kepada perusahaan.Penentuan responden dalam pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling, yaitu setiap sampel yang berukuran sama memiliki probabilitas yang sama untuk terpilih dari populasi. Jumlah anggota Kelompok Tani jagung hibrida pada penelitian ini adalah 200 orang yang menjadi pelaku dalam usahatani. Besarnya sampel diambil dengan metode rumus Slovin menggunakan tingkat kekeliruan sebesar 10%. Berdasarkan hasilperhitungan, anggota Kelompok Tani yang dijadikan responden sebanyak 67 orang. Dalam penelitian ini rumusan masalah yang diteliti adalah: 1. Bagaimanakah pengaruh faktor-faktor produksi terhadap jumlah produksi yang dihasilkan dalam usahatani Jagung Hibrida? 2. Bagaimanakah tingkat efisiensi teknik penggunaan faktor-faktor produksi usahatani jagung sudah efisien atau belum?. Dalam hipotesis I untuk mengetahui pengaruh faktor produksi adalah luas lahan, benih, tenaga kerja, pestisida, pupuk dan modal terhadap hasil produksi jagung, dengan menggunakan alat uji asumsi klasik dan analisis regresi pada fungsi produksi cob douglass. Dari 6 (enam) Faktor produksi yang diteliti semuanya berpengaruh nyata terhadap hasil produksi jagung hibrida didaerah penelitian. Dalam hipotesis II menyatakan bahwa uji efisiensi teknis faktor produksi belum efisien karena dari pengolahan hasil angka menghasilkan secara keseluruhan faktor produksi yang digunakan semuanya belum efisien diihat dari angka koefisien regresi dengan melihat perbandingan elastisitas produksinya berada pada daerah I dan III menunjukan belum efisien dan tidak efisien.Kata kunci: efisiensi faktor produksi, usahatani jagung hibrida
ANALISIS POLA KONSUMSI RUMAH TANGGA TERHADAP PANGAN BERBAHAN BAKU UMBI-UMBIAN DI DUSUN GENDERAN, DESA SUKODADI, KABUPATEN MALANG Nikolaus Wangga Maku; Lisa Kurniawati; Sari Perwita
BiSTeK Pertanian Vol 1 No 1 (2014): Desember: Jurnal BisTek Pertanian
Publisher : Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37832/bistek.v1i1.12

Abstract

Pola konsumsi dan besar konsumsi suatu rumah tangga dapat disebabkan oleh pendidikan yang dimiliki seseorang. Kesadaran akan pentingnya pendidikan bagi masa depan keluarga akan mengakibatkan konsumsi non makanan semakin meningkat. Ia menambahkanm bahwa tingkat kesadaran akan pentingnya pendidikan akan membuat rumah tangga tersebut mengalokasikan pendapatannya untuk pendidikan dan menghemat pos pengeluaran lain. Hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Pendapatan rumah tangga akan memberikan dampak terhadap jumlah konsumsi bahan pangan berbahan baku umbi-umbian. Dilihat dari hasil penelitian yang diperoleh bahwa pendapatan rata-rata keluarga di Dusun genderan sebesar Rp. 1.029.630 yang memberikan nilai koefisien regresi berganda pendapatan yang dihasilkan sebesar 0,537 menyatakan bahwa secara parsial (sendiri-sendiri) pendapatan yang dihasilkan berpengaruh nyata terhadap jumlah konsumsi bahan pangan berbahan baku umbi-umbian, (2) Harga bahan pangan berbahan umbi-umbian memberikan pengaruh terhadap jumlah konsumsi bahan pangan berbahan baku umbi-umbian dengan nilai koefisien regresi berganda sebesar 0,288. (3) Harga bahan pangan beras memberikan pengaruh nyata terhadap jumlah konsumsi bahan pangan berbahan baku umbi-umbian dengan nilai koefisien regresi berganda sebesar – 0,211 (4) Jumlah anggota keluarga memberikan pengaruh nyata terhadap jumlah konsumsi bahan pangan berbahan baku umbi-umbian dengan nilai koefisien regresi berganda sebesar 0,625, (5) Pendidikan ibu rumah tangga memberikan pengaruh nyata terhadap jumlah konsumsi bahanpangan berbahan baku umbi-umbian dengan nilai koefisien regresi berganda sebesar – 0,188, dan (6) Usia memberikan pengaruh nyata terhadap jumlah konsumsi bahan pangan berbahan baku umbi-umbian dengan nilai koefisien regresi berganda usia sebesar 0,131.Kata Kunci: Pola konsumsi, Bahan baku umbi-umbian
PENGARUH SUBSTITUSI UBI JALAR UNGUTERHADAP SIFAT KIMIA DAN ORGANOLEPTIK COOKIES UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas var Ayamurasaki) Olivia De Jesus Martins; Sri Susilowati; Jinarti
BiSTeK Pertanian Vol 1 No 1 (2014): Desember: Jurnal BisTek Pertanian
Publisher : Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37832/bistek.v1i1.13

Abstract

Ubi jalar ungu atau Ipomea batatas var Ayamurasaki merupakan salah satu tanaman yang berasal dari Amerika Selatan yang sukses dikembangkan di Indonesia sebagai tanaman pangan. Umbi-umbian merupakan salah satu hasil pertanian Indonesia yang banyak dibudidayakan di Pulau Jawa, terutama di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Ubi jalar mengadung vitamin A yang lebih tinggi dari pada umbian-umbian dan padi-padian yang lainnya. Jumlah vitamin C yang sangat tinggi berfungsi sebagai antioksidan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui substitusi ubi jalar ungu terhadap sifat kimia dan organoleptik cookies ubi jalar ungu. Analisis yang dilakukan meliputi aktivitas antioksidan, kadar air, kadar protein, tekstur, warna, rasa, dan tekstur. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan perlakuan yaitu substitusi ubi jalar ungu. Perlakuan terdiri dari 3 level yaitu:(S1) 75 gram ubi jalar ungu:425 gram tepung terigu protein sedang. (S2) 125 gram ubi jalar ungu :375 gram tepung terigu protein sedang. (S3) 175 gram ubi jalar ungu :325 gram tepung terigu protein sedang. Untuk mengetahui pengaruh perlakuan dilakukan uji F dengan menggunakan Tabel F 5% dan 1%. Jika F hitung lebih besar dari F Tabel, maka ada perbedaan. Selanjutnya dilakukan uji Beda Nyata Jujur (BNJ). Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa substitusi ubi jalar ungu dibanding tepung terigu protein sedang tidak berpengaruh nyata pada aktivitas antioksidan, kadar air, kadar protein, sedangkan analisis tekstur berpengaruh nyata. Uji organoleptik pada perlakuansubstitusi ubi jalar ungu dibanding tepung terigu protein sedang tidak berpengaruh nyata terhadap rasa, warna, dan tekstur. Perlakuan yang direkomendasikan untuk dilakukan sehingga menghasilkan aktivitas antioksidan, kadar air rendah dan kadar protein tertinggi adalah pada perlakuan substitusi ubi jalar ungu 175% dibanding tepung terigu protein sedang 325%.Kata Kunci: Ubi Jalar Ungu, Cookies, Sifat Kimia, Sifat Organoleptik
EFISIENSI PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI UBI KAYU (Manihot utilissima) (Studi Kasus di Desa Argotirto, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang) Redemptus Burak Wellan; Lisa Kurniawati; Sari Perwita
BiSTeK Pertanian Vol 1 No 1 (2014): Desember: Jurnal BisTek Pertanian
Publisher : Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37832/bistek.v1i1.14

Abstract

Produksi ubi kayu dapat dicapai secara optimal apabila penggunaan input produksi dilaksanakan dengan baik serta sesuai dengan sistem usahatani. Salah satu daerah di Kabupaten Malang yang melakukan usahatani ubi kayu adalah Desa Argotirto Kecamatan Sumbermanjing, maka penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efisisensi produksi dan pendapatan usahatani ubi kayu di daerah tersebut. Berdasarkan analisis efisiensi teknis luas lahan dan tenaga kerja tidak efisien. Sedangkan jumlah bibit, pupuk buatan atau kimia, dan tenaga kerja belum efisien. Untuk efisiensi harga, faktor produksi dan luas lahan dan tenaga kerja tidak efisien karena rasiokurang dari satu (<1). Sedangkan jumlah benih, pupuk buatan atau kimia, serta pupuk kandang belum efisien karena rasio lebih besar dari satu (>1). Pada efisiensi ekonomi, faktor produksi luas lahan dan tenaga kerja tidak efisien. Sedangkan jumlah bibit, pupuk buatan atau kimia,dan pupuk kandang, belum efisien. Berdasarkan analisis biaya dan pertanian ubi kayu pendapatan, ubi kayu menunjukkan bahwa pertanian di desa Argotirto sudah menguntungkan karena rasio R/C lebih besar dari satu (>1) yaitu 1,19. Dengan demikian, penerimaan usahatani ubi kayu lebih besar dari biaya produksi.Kata kunci: Ubi Kayu, Usahatani, Efisiensi Produksi, Pendapatan
ANALISIS EFISIENSI USAHATANI KENTANG (Solanum tuberosum L.) (Studi Kasus di Kelompok Tani Anjasmoro IV, Dusun Jurang Kuali, Desa Sumber Brantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu) Yohanes Berkhmans Kletus Dupa; Lisa Kurniawati; Sari Perwita
BiSTeK Pertanian Vol 1 No 1 (2014): Desember: Jurnal BisTek Pertanian
Publisher : Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37832/bistek.v1i1.15

Abstract

Salah satu tanaman yang cocok dikembangkan untuk mengatasi masalah pangan dan ekonomi adalah tanaman kentang (Solanum tuberosum L.). Kentang adalah komoditas sayuran dengan kegunaan ganda, yaitu sebagai sayuran dan substitusi karbohidrat (Duriat dkk, 2006). Kentang juga bisa menjadi bahan pangan alternatif pengganti beras dan jagung serta mampu menunjang program penganekaragaman (diversifikasi) pangan. Penentuan daerah penelitian secara sengaja di Dusun Jurang Kuali, Desa Sumber Brantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Pemilihan sampel dilakukan secara sengaja (Purposive) pada kelompok tani Anjasmoro IV. Mengingat jumlah anggota kelompok tani Anjasmoro IV yang mengusahatanikan kentang sebanyak 45 orang anggota tani, maka jumlah sampel penelitian adalah sampel homogen yaitu sebanyak 45 orang anggota tani pada kelompok tani tersebut semuanya dijadikan sampel. Metode analisis yang digunakan adalahanalisis regresi fungsi produksi Cobb-Douglass, analisis Break Even Point, pengujian tingkat efisiensi meliputi efisiensi teknis, harga dan ekonomis. Faktor produksi yang dianalisis yaitu luas lahan, jumlah bibit, jumlah pupuk kandang, jumlah pupuk kimia, jumlah pestisida, dan jumlah tenaga kerja (HOK). Uji F, nilai Fhitung (15,471) > Ftabel (2,35) berarti secara bersama-sama dari keenam variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat. Uji t, terdapat 2 (dua) variabel bebas berpengaruh ( α 5%) yaitu jumlah pupuk kandang dan jumlah tenaga kerja. Rata-rata volume produksi petani 34.497,69 kg/ha > volume BEP 12.074,05 kg, maka terima H0 tolak H1, artinya volume produksi sudah mencapai titik impas, petani untung. Rata-rata harga jual petani sebesar Rp 4222,2 per kg > harga BEP 1.477,752 per kg. Maka, terima H0 tolak H1, artinya harga jual kentang di tingkat petani sudah mencapai BEP, petani untung. Satu variabel yang belum mencapai efisiensi teknis, yaitu jumlah pestisida yang dilihat dari elastisitas produksi bernilai negatif < 0, berada pada daerah produksi irasional (Tahap III). Untuk efisiensi harga dan ekonomi, penggunaan faktor produksi dari keenam variabel tidak efisien, hal ini dikarenakan NPM (Nilai Produk Marginal) dari masing-masing faktor produksi tersebut < 1. Berarti penggunaan faktor produksi harus dikurangi sehingga terciptanya kedua efisiensi.Kata Kunci: efisiensi, usahatani kentang
PENGARUH SUHU VACUUM DRYING TERHADAP SIFAT FISIKO KIMIA ANTOSIANIN UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas var. Ayamurasaki) YANG DIENKAPSULASI DENGAN MALTODEKSTRIN Arnoldus Alvin; Kukuk Yudiono; Sri Susilowati
BiSTeK Pertanian Vol 2 No 1 (2015): Desember: Jurnal BisTek Pertanian
Publisher : Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37832/bistek.v2i1.16

Abstract

Potensi sumber daya alam yang dimiliki Indonesia menjadikan Negara yang subur dan beranekaragam flora dan fauna. Salah satu komoditas tanaman pangan yang banyak diproduksi di Indonesia adalah ubi jalar. Ubi jalar (Ipomoea batatas L. ) merupakan sumber pangan penting dan potensial untuk dijadikan pakan dan bahan baku industri.Ekstraksi adalah suatu proses pemisahan berdasarkan perbedaan kelarutan bahan. Proses ekstraksi mempunyai bagian utama yaitu pelarut dan bahan utama. Ekstraksi antosianin dari dalam jaringan ubi jalar ungu dilakukan secara maserasi dengan pelarut etanol 96%. Hasil ekstraksi selanjutnya dienkapsulasi dengan menggunakan maltodekstrin. Setelah itu dikeringkan dalam alat pengering vakum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu vacuum drying terhadap ekstraksi antosianin ubi jalar ungu (ipomea batatas var ayamurasaki) yang dienkapsulasi. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 1 (satu) faktor yaitu faktor suhu yang terdiri dari 3 (tiga) level. Hasil rerata paling tinggi total antosianin didapat dari suhu 400C sebesar 166 mg/100g, aktivitas antioksidan didapat dari suhu 400C sebesar 24,00%, derajat kecerahan (L*) didapat dari suhu 400C sebesar 62,43, derajat kemerahan (a*) didapat dari suhu 400C sebesar 33,63, derajat kekuningan (b*) didapat dari suhu 600C sebesar 5,20, dan kadar air didapat dari suhu 400C sebesar 3,49.Kata kunci: Antosianin, Ubi Jalar, Suhu, Enkapsulasi
ANALISIS EFISIENSI PRODUKSI USAHATANI UBI JALAR MADU (Ipomoea batatas L. var. Cilembu) Studi Kasus di Desa Sukoanyar Kecamatan Pakis Kabupaten Malang Efranis Manao; Lisa Kurniawati; Sari Perwita
BiSTeK Pertanian Vol 2 No 1 (2015): Desember: Jurnal BisTek Pertanian
Publisher : Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37832/bistek.v2i1.17

Abstract

Ipomoea batatas L. var Cilembu merupakan salah satu varietas ubi jalar madu yang mengandung karbohidrat. Masalah dalam usahatani komoditi ini adalah daya beliinput oleh petani sehingga mempengaruhi penggunaan input antara lain pupuk, tenaga kerja, pestisida, Masalah penelitian ini adalah : bagaimanakah efisiensi penggunaan inputdan apakah usahatani ubi jalar madu ini sudah menguntungkan.Responden penelitian adalah 42 petani yang dipilih secara acak sederhana dari 70 petani ubi jalar madu di lokasi penelitian. Teknik sampling yang yang digunakan adalah acak sederhana.. Untuk menguji efisiensi penggunaan input dilakukan melalui analisis efisiensi yang meliputi analisis efisiensi teknis, efisiensi harga, dan efisiensi ekonomi. Selanjutnya untuk mengetahui keuntungan usahatani ini dilakukan analisis biaya dan pendapatan..Hasil penelitian menunjukkan hampir semua input yang diteliti dalam usahatani ubi jalar madu belum efisien secara baik secara efisiensi teknis, efisiensi harga maupun efisiensi ekonomis kecuali jumlah pestisida yang digunakan sudah tidak efisien secara teknis dan harga, sehingga penggunaan pestisida harus dikurangi.. Hasil analisis biaya dan pendapatan menunjukkan bahwa produksi usahatani ubi jalar madu di Desa Sukoanyar Kecamatan Pakis Kabupaten Malang sudah menguntungkan karenapenerimaan (Total Revenue) lebih besar dari pada biaya ( Total Cost) yang dikeluarkanKata Kunci: efisiensi, usahatani, keuntungan dan ubi jalar madu
ANALISIS TINGKAT KONSUMSI UMBI-UMBIAN RUMAH TANGGA (Studi Kasus di Rw 08 Kelurahan Tlogowaru Kecamatan Kedungkandang Kota Malang) Elisabeth Ngilawayan; Lisa Kurniawati; Sari Perwita
BiSTeK Pertanian Vol 2 No 1 (2015): Desember: Jurnal BisTek Pertanian
Publisher : Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37832/bistek.v2i1.18

Abstract

Tanaman umbi-umbian adalah tanaman yang mengandung 20% karbohidrat yang merupakan hasil tanaman sumber karbohidarat di samping padi-padian dan jagung, Sebagai sumber karbohidrat yang baik sehingga dapat dikonsumsi oleh masyarakat atau rumah tangga .Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor sosial ekonomi apakah yang mempengaruhi tingkat konsumsi umbi-umbian rumah tangga dan untuk mengetahui faktor sosial ekonomi apakah yang paling dominan mempengaruhi tingkat konsumsi umbi-umbian rumah tangga di RW 08 Kelurahan Tlogowaru Kecamatan Kedungkandang Kota Malang. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda.Variabel penelitian adalah jumlah pembelian umbi-umbian, pengeluaran rumah tangga, harga umbi-umbian, harga beras, pendidikan ibu rumah tangga, dan jumlah anggota rumah tangga. Untuk mengetahui pengaruh dari masing-maising variabel dilakukan uji F dan uji t (0,05) dan untuk mengetahui variabel yang paling dominan berpengaruh dilakukan uji koifisien (β). Hasil analisis uji Fhitung 16,308≥Ftabel2,90atausignifikan Fhitung0,00< 0,05. Menunjukan sacara bersama-sama berpengaruh yang signifikan nyata terhadap pengeluaran rumah tangga (X1), harga umbi-umbian (X2), harga beras (X3), pendidikan ibu rumah tangga (X4), dan jumlah anggota rumah tangga (X5) terhadap jumlah pembelian umbi-umbian. Hasil analisis uji t dari Variabel pengeluaran ibu rumah tangga (X1) thitung 8,427>ttabel 1,753, Variabel harga umbi-umbian (X2) thitung-4,046>ttabel1,753, Variabel harga beras (X3) thitung -3,05>ttabel1,753,Variabel pendidikan ibu rumah tangga (X4) thitung-5,41>ttabel1,753,Variabel jumlah anggota keluarga (X5) thitung 6,91>ttabel 1,753. Menunjukan adanya pengaruh yang signifikan nyata terhadap variabel dependen. Hasil analisis uji (β) pengaruh variabel yang paling dominan yaitu pengeluaran rumah tangga 1.158.Kata Kunci: Konsumsi, Umbi-umbian, Rumah Tangga
ANALISIS NILAI TAMBAH UBI KAYU (Manihot utilissima L.) SEBAGAI BAHAN BAKU KERIPIK SINGKONG ( Studi Kasus di Home Industry GK Oro Orodowo Malang ) Nasarius Sengi; Lisa Kurniawati; Maria Puri Nurani
BiSTeK Pertanian Vol 2 No 1 (2015): Desember: Jurnal BisTek Pertanian
Publisher : Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37832/bistek.v2i1.19

Abstract

Nilai tambah merupakan penambahan nilai suatu produk sebelum dilakukan proses produksi dengan setelah dilakukan proses produksi. Pengolahan ubi kayu menjadi keripik singkong adalah untuk meningkatkan keawetan ubi kayu sehingga layak untuk dikonsumsi dan mengubah bentuk dari produk primer menjadi produk baru yang lebih tinggi nilai ekonomisnya setelah melalui proses produksi, maka akan dapat memberikan nilai tambah karena dikeluarkan biaya-biaya sehingga terbentuk harga baru yang lebih tinggi dan keuntungan yang lebih besar bila dibandingkan tanpa melalui proses produksi. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah ;(1). Untuk mengetahui besarnya nilai tambah dari produk ubi kayu menjadi keripik singkong. (2). Untuk mengetahui efisiensi proses produksi pengolahan singkong menjadi kripik singkong. (3). Untuk mengetahui usaha pengolahan ubi kayu menjadi kripik singkong sudah menguntungkan Besarnya nilai tambah pada suatu produk dipengaruhi oleh besarnya nilai produk, harga bahan baku, serta sumbangan input lain. Maka diperoleh besarnya rata-rata nilai tambah yaitu sebesar Rp 2.082,- per kilogram atau 0,25 % dari nilai produksi.Berdasarkan analisis efisiensi teknis, bahan baku sudah efisien karena nilai koefisien regresi bahan baku 0,475 elastisitas produksi bernilai positif yaitu (0< ε <1).Berdasarkan analisis efisiensi harga, rasio NPMx/Px dari faktor produksi bahan baku 2,469 belum efisien karena faktor produksi bahan baku lebih besar dari satu. Berdasarkan analisis efisiensi ekonomis Faktor produksi biaya total 0,00 tidak efisien karena faktor produksi biaya total lebih kecil dari satu (<1). Pengolahan ubi kayu menjadi kripik singkong sudah menguntungkan karena R/C rasio > 0 berarti agroindustri keripik singkong yang diusahakan menguntungkan yaitu 1,15. Kata kunci : Nilai Tambah, Efisiensi, Keuntungan
ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI SAYUR SAWI (Brassica rapa pekinensis) ORGANIK DI KELOMPOK TANI VIGUR ASRI KELURAHAN CEMOROKANDANG, KECAMATAN KEDUNGKANDANG, KOTA MALANG (Studi Kasus Villa Gunung Buring, Jln. Bandara Juanda II BB 31A RT 01,RW 05) Paskalis Son; Stefanus Jufra M. Taneo; Sari Perwita
BiSTeK Pertanian Vol 2 No 1 (2015): Desember: Jurnal BisTek Pertanian
Publisher : Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37832/bistek.v2i1.20

Abstract

Sektor pertanian di Indonesia memegang peranan penting dalam perekonomian nasional. Hal ini terjadi karena Indonesia adalah negara agraris, dimana sebagian besar penduduknya bekerja di sektor pertanian. Salah satu sub sektor pertanian yang tidak kalah pentingnya dalam memenuhi kebutuhan dan meningkatkan pendapatan masyarakat yaitu sub sektor tanaman hortikultura, produk hortikultura meliputi tanaman sayur-sayuran, buah�buahan, dan tanaman hias. Sawi adalah salah satu komoditas hortikultura yang mengandung nilai gizi yang bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan manusia. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah apakah usahatani sayur sawi organik di Kelompok Tani Vigur Asri menguntungkan atau tidak? Tujuan penelitian ini untuk mengetahui keuntungan usahatani sayur sawi organik di Kelompok Tani Vigur Asri. Usahatani sayur sawi organik di Kelompok Tani Vigur Asri, sudah menguntungkan.Untuk mengetahui pendapatan usahatani sayur Sawi Organik di Kelompok Tani Vigur Asri digunakan analisis R/C ratio, B/C Rasio dan BEP. Berdasarkan hasil analisis penerimaan atas biaya dan pendapatan usahatani sayur sawi organik pada Tabel 5, diketahui R/C Ratio > 1 = 3,50 dan B/C Ratio > 0 = 2,50. Hasil analisis Breek Even Point diketahui BEP volume produksi adalah 64,20 dan BEP harga produksi adalah 3.424,44. Dari hasil analisis R/C Ratio, B/C Ratio dan Breek Even Point dapat disimpulkan bahwa usahatani sayur sawi organik sudah menguntukan dan layak dikembangkan. Faktor produksi yang paling besar pengeluaran biaya adalah faktor produksi pupuk kandang. Saran untuk kelompok tani Vigur Asri agar tetap mempertahankan produksi. Baik untuk memenuhi kebutuhan sayur dalam keluarga rumah tangga anggota kelompok tani sendiri maupun dalam memenuhi permintaan konsumen atau permintaan pasar.Kata kunci : Produksi, Penerimaan, Keuntungan