cover
Contact Name
-
Contact Email
admin.journal@unika.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
admin.journal@unika.ac.id
Editorial Address
Fakultas Kedokteran, Universitas Katolik Soegijapranata, Jl. Pawiyatan Luhur IV/1, Bendan Dhuwur, Semarang 50234, Indonesia
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Pranata Biomedika
ISSN : -     EISSN : 28281233     DOI : https://doi.org/10.24167/jpb
Core Subject : Health,
Artikel yang diterbitkan adalah artikel yang mencakup semua aspek di bidang kedokteran dan ilmu kesehatan dari mahasiswa, dosen, dan praktisi yang bekerja di bidang kedokteran dan ilmu kesehatan.
Articles 35 Documents
PERBEDAAN JUMLAH TROMBOSIT PADA KEJADIAN PERDARAHAN POST-PARTUM SAAT PANDEMI DI RS PANTI WILASA dr. CIPTO SEMARANG, JAWA TENGAH Millenia Anastasya Br. Meliala; Indra Adi Susianto, MSi.Med, SpOG; Jessica Christanti; Cynthia Cynthia; Mayang Setyaningsih
Jurnal Pranata Biomedika Vol 2, No 2: September 2023
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/jpb.v2i2.10794

Abstract

Latar belakang: Menurut WHO sebanyak 529.000 kematian ibu terjadi setiap tahun, 136.000 dan dua pertiga kematian ibu ini terjadi setelah melahirkan, perdarahan post-partum menjadi yang paling komplikasi yang sering dilaporkan. Menurut Profil kesehatan Indonesia tahun 2019 jumlah kematian ibu menurut provinsi tahun 2018-2019 dimana terdapat penurunan dari 4.226 menjadi 4.221 kematian ibu di Indonesia berdasarkan laporan. Pada tahun 2019 penyebab kematian ibu terbanyak adalah perdarahan yaitu sebanyak 1.280 kasus.Tujuan: Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan jumlah trombosit pada kejadian perdarahan post- partum.Metode: Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah case control, Data yang digunakan adalah data kasus perdarahan post-partum dan kelompok kontrol adalah ibu hamil yang tidak mengalami perdarahan post- partum. Jumlah trombosit pada ibu tanpa perdarahan post-partum dengan nilai median 240.000 dan nilai minimum-maksimum adalah 156.000-388.000.Kesimpulan: Tidak terdapat perbedaan jumlah trombosit pada ibu yang melahirkan dengan perdarahan post-partum dan ibu melahirkan tanpa perdarahan post-partum di RS. Panti Wilasa dr.Cipto Semarang, dimana p value 0.613
PREVALENSI GANGGUAN DENGAR AKIBAT BISING DAN SAFE LISTENING PADA MAHASISWA KEDOKTERAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA Manasye Sabri Agustaputra; Alberta Widya Kristanti; Perigrinus Hermin Sebong
Jurnal Pranata Biomedika Vol 2, No 1: Maret 2023
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/jpb.v2i1.10134

Abstract

Latar belakang: Gangguan pendengaran telah mempengaruhi jutaan orang di seluruh dunia dan diperkirakan menjadi penyebab utama keempat kecacatan yang terjadi secara global. WHO memperkirakan 360 juta orang mengalami gangguan pendengaran, dan perkiraan terbaru adalah lebih dari 1,5 miliar orang yang mengalami gangguan pendengaran pada tahun 2018. Sebanyak 60% gangguan pendengaran pada usia muda disebabkan oleh paparan bising yang berlebihan. Gangguan pendengaran yang terjadi akibat paparan suara bising yang terlalu lama disebut gangguan pendengaran akibat bising atau noise induced hearing loss. Pendengaran yang optimal perlu dimiliki oleh setiap orang khususnya mahasiswa kedokteran, dikarenakan kedepannya akan banyak berinteraksi dengan menggunakan inderanya salah satunya dengan pendengaran. Pengetahuan yang baik terhadap penggunaan  personal listening device penting untuk mendukung mahasiswa dapat menjaga pendengaran diri sendiri ataupun memberikan edukasi kepada orang lainTujuan: Mengetahui prevalensi gangguan dengar akibat bising serta hubungan antara literasi safe listening dan penggunaan personal listening device terhadap gangguan dengar akibat bising pada mahasiswa kedokteran UNIKA Soegijapranata Angkatan 2019 – 2022.Metode: Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif-observasional menggunakan desain penelitian cross-sectional. Penelitian dilakukan pada mahasiswa kedokteran UNIKA Soegijapranata angkatan 2019 – 2022 dengan jumlah responden penelitian 40 responden yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Analisis data dilakukan secara univariat, bivariat menggunakan Uji Spearman.Hasil: Didapatkan hasil bahwa tidak terdapat hubungan antara gangguan pendengaran akibat bising dengan durasi penggunaan personal listening device (p = 0,297), juga tidak terdapat hubungan antara gangguan pendengaran akibat bising dengan volume penggunaan personal listening device (p = 0,176), dan terdapat hubungan antara gangguan pendengaran akibat bising dengan literasi safe listening (p = 0,027).Kesimpulan: Prevalensi pada mahasiswa FK UNIKA Soegijapranata sebesar 21,8%. Terdapat hubungan antara literasi safe listening terhadap gangguan pendengaran akibat bising, namun tidak terdapat hubungan antara durasi penggunaan personal listening device dan volume pemakaian personal listening device terhadap gangguan pendengaran akibat bising.
KOMBINASI MICROFOCUSED ULTRASOUND WITH VISUALIZATION (MFU-V) DAN BOTULINUM TOXIN UNTUK MENGATASI PENUAAN KULIT Aprilia Karen Mandagie; Eviana Budiartanti Sutanto; Perigimus Perin Sebong
Jurnal Pranata Biomedika Vol 1, No 2: September 2022
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/jpb.v1i2.5131

Abstract

Latar Belakang: Penuaan kulit merupakan sebuah proses yang tidak dapat dihindari oleh setiap manusia. Tindakan peremajaan kulit menjadi sebuah kebutuhan masyarakat saat ini, sementara keinginan masyarakat terhadap prosedur peremajaan kulit yang efektif tanpa operasi semakin meningkat.Tujuan: Mengetahui efektivitas treatment kombinasi MFU-V dengan injeksi Botulinum Toxin untuk mengatasi penuaan kulit.Metode: Case report: Subjek adalah seorang wanita berusia 59 tahun memiliki permasalahan tanda-tanda penuaan pada kulit seluruh area wajah, submental, dan leher. Wanita tersebut ingin mengatasi permasalah penuaan kulit dengan tindakan non-bedah. Dilakukan intervensi menggunakan MFU-V, kemudian diikuti dengan injeksi Botulinum toxin  pada area otot-otot ekspresi tertentu. Evaluasi dilakukan selama 4 minggu dengan menggunakan foto sebelum dan satu bulan setelah dilakukan tindakan.Hasil: Terjadi perbaikan penuaan kulit baik saat wajah beristirahat maupun saat wajah berekspresi maksimal. Kombinasi treatment ini memperbaiki kerutan di area dahi, meningkatkan ketinggian alis, mengangkat sudut luar mata, memperbaiki tampilan kantung mata, memperbaiki garis marionate, mengangkat prejowl, memperbaiki tampilan submental dan leher hingga pada 4 minggu pasca perawatan, dan akan masih terus berjalan. Terjadi peremajaan wajah dan leher, baik saat wajah beristirahat maupun saat wajah berekspresi maksimal.Kesimpulan: Kombinasi MFU-V dengan Botulinum toxin memberikan efek signifikan dalam peningkatan peremajaan kulit dan perbaikan penuaan kulit. 
PENINGKATAN PRAKTIK KEBERSIHAN DIRI DAN LINGKUNGAN PADA POPULASI RENTAN: PRELIMINARY STUDY Eviana Budiartanti Sutanto; Rafida Rahmasari; Canggih Mugilaksana; Stefany Mutiara Hastuti; Altamirano Reza Pahlevi Handoko; Irine Kurnianingtyas
Jurnal Pranata Biomedika Vol 1, No 1: Maret 2022
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/jpb.v1i1.3713

Abstract

Latar belakang: Panti Asuhan adalah lembaga kesejahteraan sosial yang bertanggung jawab memberikan pelayanan kesejahteraan sosial pada anak terlantar termasuk kesehatan.  Praktik kebersihan diri (personal hygiene) dan hidup sehat di panti asuhan masih perlu mendapat pendampingan melalui program promosi dan preventif.  Tujuan penelitian: Untuk menggali perilaku kebersihan diri; mengembangkan inisiasi intervensi untuk meningkatkan pengetahuan dan perilaku tentang praktik kebersihan dan kesehatan; mendeskripsikan reaksi anak-anak terhadap intervensi; dan mengukur perbedaan pengetahuan, perilaku dan hasil sesudah intervensi.Metode: Jenis penelitian ini adalah preliminary study.  Teknik sampling menggunakan purposive sampling dengan kriteria inkluasi adalah pengelola panti, penghuni panti yang sudah tinggal di panti minimal 1 tahun dan dapat berkomunikasi dengan baik, bersedia terlibat dalam proses intervensi yang dilakukan.  Sedangkan kriteria eksklusi adalah penghuni panti yang tidak tinggal di asrama, dan yang tidak dapat berkomunikasi dengan baik.  Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara semi struktur.  Data dianalisis secara deskriptif dan disajikan dalam tabel dan narasi.Hasil: Penilaian luaran intervensi menunjukkan seluruh penghuni panti sudah bisa memahami pengertian mengenai pemilahan sampah organik-anorganik, 71,4% memahami tentang cara mencuci tangan yang benar sesuai enam langkah dan cara menggosok gigi yang benar.  Terdapat 57,1% peserta yang memahami mengenai materi gizi seimbang dan 42,7% peserta paham akan bahan makanan sumber energi.Kesimpulan: Edukasi dapat memberikan potensi perubahan perilaku.  Walaupun penelitian ini bersifat sebagai penelitian pendahuluan (preliminariystudy), tetapi data yang diperolah dapat memberi input dan mapping bahwa intervensi perubahan perilaku di panti asuhan dapat ditingkatkan ke level penelitan yang lebih besar.
ANALISIS FAKTOR RESIKO TERHADAP PENGENDALIAN KEJADIAN ASMA BRONKIAL Cynthia Tjitradinata; Fransisca P Hardimarta; Gabriel Meinrad Abhisa
Jurnal Pranata Biomedika Vol 2, No 2: September 2023
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/jpb.v2i2.10908

Abstract

Latar belakang : Asma adalah penyakit pernapasan obstruksi kronik dengan latar belakang penyebab heterogen dan multifaktor mengenai usia anak, dewasa bahkan usia lanjut dengan manifestasi episode serangan berupa mengi, batuk, napas pendek dan sesak napas. Faktor resiko internal dominan yaitu genetik, sedangkan faktor resiko eksternal yaitu paparan asap rokok diketahui dapat memicu serangan asma. Peningkatan paparan faktor risiko asma juga akan menyebabkan serangan asma lebih sering kambuh.Tujuan penelitian : Untuk mengetahui faktor resiko asma bronkial pada pasien di Balai Kesehatan Paru Masyarakat Kota Semarang.Metode : Jenis penelitian ini adalah observasional analitik. Desain penelitian cross-sectional. Sampel pada penelitian ini adalah semua pasien rawat jalan di Klinik Spesialis Paru Balai Kesehatan Paru Masyarakat Kota Semarang pada bulan Juni – Desember 2022. Teknik sampling secara consecutive sampling dengan total 66 responden.Hasil : Faktor riwayat keluarga secara signifikan berhubungan dengan kejadian asma bronkial. Anak dari keluarga yang memiliki riwayat asma lebih beresiko menderita asma bronkial. Paparan asap rokok berhubungan secara signifikan terhadap kejadian asma bronkial dan didapatkan bahwa lebih banyak responden yang didiagnosis menderita asma dan terpapar asap rokok dibandingan dengan yang tidak terpapar.Kesimpulan: Faktoir riwayat keluarga dan paparan asap roikoik berhubungan dengan  pengendalian kejadian asma bronkial.
HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP PENGETAHUAN MENGENAI APENDISITIS AKUT PADA ANAK DI SD SHALOM SEMARANG Megi Juliantini; Jonsinar Silalahi, MSi.Med, SpB, SpBA; Vania Angeline Bachtiar
Jurnal Pranata Biomedika Vol 2, No 1: Maret 2023
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/jpb.v2i1.10101

Abstract

Latar belakang: Apendisitis adalah suatu proses peradangan pada appendiks. Kejadian appendisitis paling sering terjadi antara usia 10 dan 20 tahun, dengan risiko seumur hidup sebesar 8,6% pada pria dan 6,7% pada wanita. Secara anatomi, dinding caecum pada anak lebih tipis dari pada orang dewasa dan caecum tidak dapat mengembang serta omentum yang lebih kecil, sehingga meningkatkan resiko perforasi dan tidak dapat mencegah penyebaran infeksi meluas dalam peritonium pada kejadian perforasi pada anak. Persepsi masyarakat mengenai terjadinya penyakit apendisitis yaitu menganggap penyakit apendisitis merupakan penyakit maag atau sakit akibat terlambat makan sehingga masyarakat awam menganggap remeh penyakit apendisitis. Maka pengetahuan terhadap apendisitis akut pada anak sangat penting karena akan mempengaruhi sikap dan tindakan seseorang didasarkan pada pengetahuan yang dimiliki.  Salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang yaitu tingkat pendidikan karena Pendidikan merupakan sarana yang digunakan oleh seorang individu agar nantinya ia memperoleh pemahaman tentang kesadaran mengenai kesehatan.Tujuan: Mengetahui hubungan tingkat pendidikan orang tua terhadap pengetahuan mengenai apendisitis akut pada anak di SD Shalom SemarangMetode: Penelitian ini menggunakan desain observasional analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Penelitian dilakukan pada orang tua dari siswa/i SD Shalom Semarang yang berada di kelas 4 hingga 6 dengan jumlah responden penelitian 50 responden yang memenuhi kriteria inklusi. Analisis data dilakukan secara univariat, bivariat menggunakan Uji Chi-square.Hasil: Didapatkan hasil bahwa tidak terdapat hubungan antara tingkat pendidikan orang tua terhadap pengetahuan mengenai apendisitis akut pada anak di SD Shalom Semarang (p = 0,077).Kesimpulan: Tidak Terdapat hubungan antara tingkat pendidikan orang tua terhadap pengetahuan mengenai apendisitis akut pada anak di SD Shalom Semarang
PENGAMATAN DI KLINIK SANDJOJO SEHAT BSB: TARGET VS REALITAS PENCAPAIAN Edward Hartono
Jurnal Pranata Biomedika Vol 1, No 1: Maret 2022
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/jpb.v1i1.4193

Abstract

Di setiap usaha diperlukan panduan untuk pencapaian dan perkembangan dalam hal ini Klinik Sandjojo Sehat juga memiliki panduan untuk perkembangan salah satunya yaitu target jumlah pasien per bulan. Tujuan dari studi ini untuk mengetahui kesesuaian antara target sebagai panduan dengan realitas yang dicapai yaitu jumlah pasien per bulan. Metode yang digunakan adalah menganalisa data jumlah pasien Klinik Sandjojo Sehat dimulai dari bulan Juli 2020 sampai dengan Juni 2021 sebagai dasar untuk perbandingan dengan target yang ditentukan dalam periode pelayanan yang sama. Dari analisa tersebut didapatkan bahwa target jumlah pasien tidak sesuai dengan realitas pencapaian.
KEPUASAN PESERTA PROGRAM PENGELOLAAN PENYAKIT KRONIS (PROLANIS) DI PUSKESMAS NGESREP KOTA SEMARANG: PRELIMINARY STUDY Mayang Setyaningsih; Jannesie Sellya Tiara; Elsa Ambarura; Elisabet Margaretta Simangunsong
Jurnal Pranata Biomedika Vol 2, No 1: Maret 2023
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/jpb.v2i1.10136

Abstract

Latar belakang: PROLANIS merupakan suatu sistem pelayanan kesehatan dan pendekatan proaktif yang dilaksanakan secara terintegrasi dalam rangka pemeliharaan kesehatan peserta BPJS. PROLANIS mencakup pasien yang menderita penyakit kronis untuk mencapai kualitas hidup yang optimal. Penyakit kronis meliputi hipertensi dan diabetes mellitus (DM). Kegiatan PROLANIS tersedia di Faskes Tingkat Pertama atau Puskesmas di seluruh Indonesia.  Kesesuaian pelaksanaan PROLANIS di Puskesmas Ngesrep akan dilihat melalui survei kepuasan peserta.Tujuan penelitian: Untuk menggali kepuasan peserta PROLANIS di Puskesmas Ngesrep terhadap petugas, sarana prasarana, dan program kegiatan PROLANIS.Metode: Jenis penelitian ini adalah observasional preliminary study.  Teknik sampling menggunakan cluster sampling dengan kriteria inklusi adalah peserta PROLANIS yang hadir pada saat jadwal kegiatan berlangsung dan bersedia mengikuti survei.  Sedangkan kriteria eksklusi adalah peserta PROLANIS yang menolak mengikuti survei.  Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara semi struktur.  Data dianalisis secara deskriptif dan disajikan dalam narasi dan gambar.Hasil: Luaran survei menunjukkan sebanyak 100% sampel menyatakan puas terhadap petugas dan sarana prasarana di Puskesmas Ngesrep. Sebanyak 92% sampel menyatakan puas dan 8% menyatakan cukup puas terhadap program dan kegiatan Puskesmas Ngesrep. Hambatan kepuasan berupa pelaksanaan senam dan penyuluhan.Kesimpulan: Pelaksanaan PROLANIS di Puskesmas Ngesrep menghasilkan kepuasan dalam hal petugas, sarana dan prasarana, serta program dan kegiatan. Masih ada hambatan yang mempengaruhi kepuasan terhadap program dan kegiatan di Puskesmas Ngesrep.  Walaupun penelitian ini bersifat sebagai penelitian pendahuluan (preliminariy study), tetapi data yang diperoleh dapat memberi gambaran mengenai pelaksanaan PROLANIS di Faskes Pertama.
LAPORAN KASUS: GANGGUAN DEPRESI MAYOR PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN Cahyadi, Daniel; Anastasia, Linda; Kokoh, Charlie; Addarian, Hafiz
Jurnal Pranata Biomedika Vol 3, No 1: Maret 2024
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/jpb.v3i1.11656

Abstract

Gangguan depresi adalah sebuah gangguan suasana perasaan (mood) yang seringkali kita temukan di sekeliling kita, terutama pada wanita dan di usia dewasa muda. Bukan juga hal yang jarang, depresi ditemukan pada mahasiswa. Depresi sendiri dapat menjadi berbahaya ketika menimbulkan pikiran atau ide bunuh diri, sehingga kemudian berkembang ke perilaku bunuh diri. Indonesia dengan budaya yang menyebutkan bahwa gangguan jiwa artinya lemah iman, atau stigma bahwa ke psikiater berarti seseorang itu “gila,” menyebabkan banyak anggota masyarakat yang masih merasa tabu untuk mencari bantuan profesional seperti psikolog dan psikiater.Kalangan profesional medis pun seringkali masih kurang memahami konsep dari gangguan jiwa, sehingga terkesan alergi dengan kasus-kasus gangguan jiwa sehingga perilaku yang muncul seringkali mendiskreditkan pasien yang datang ke klinik sehari-hari dengan keluhan gangguan jiwa. Akibatnya, banyak pasien yang seharusnya sudah bisa mendapatkan pertolongan lebih awal, namun akhirnya penyakit gangguan jiwanya berkembang menjadi kronis. Hal ini muncul dari ketidaktahuan para praktisi medis bahwa kebutuhan akan psikofarmaka, menjadi sesuatu yang cukup penting bagi proses pemulihan pasien. Stigma di kalangan profesional medis juga masih ada, bahwa obat-obatan psikofarmaka menimbulkan ketergantungan sehingga tidak baik bila dikonsumsi oleh pasien. Stigma ini dapat dihilangkan, dengan adanya pemahaman yang baik terkait jenis-jenis antidepresan yang tersedia saat ini, dan cara kerja antidepresan yang dapat meringankan bahkan menghilangkan gejala-gejala yang muncul pada gangguan depresi.
STUDI PRELIMINARY PENILAIAN PROFIL KELUARGA SEHAT DI KOTA SEMARANG Suryo, Anindyo Pradipta; Sebong, Perigrinus H; Rahardjo, Natalia; Soeprapto, Iveno Jonathan Arya; Aji, Sheilla Vita Kumala; Janmorani, Valensia; Restriyani, Nabila Kayana
Jurnal Pranata Biomedika Vol 3, No 1: Maret 2024
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/jpb.v3i1.11684

Abstract

Latar belakang: Capaian Indeks Keluarga Sehat secara nasional pada tahun 2021 mencapai 0,18 dan 0,22 tahun 2022 yang merupakan kategori keluarga tidak sehat. Keluarga memiliki pengaruh besar terhadap hasil kesehatan dan sangat penting bagi sistem setiap komunitas sehingga penelitian prelimenary dibutuhkan untuk investigasi pencegahan penyakit di tingkat keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur indeks keluarga sehat.Metode : Penelitian ini menggunakan metode preliminary dengan unit analisis 10 kepala keluarga di Kelurahan Lamper Tengah, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Penelitian berlangsung dari Bulan Oktober sampai November 2023. Instrumen pengumpulan data dikembangkan sesuai dengan 12 indikator PIS-PK. Analisis data dilakukan secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk grafik dan tabel memuat rata-rata (standard deviasi) dan proporsi.Hasil : Rata-rata indeks keluarga sehat dari 10 KK adalah 0.882 (± 0.107). Tiga KK memiliki indeks keluarga sehat  dan satu keluarga memiliki indeks keluarga sehat terendah yakni sebesar 0.714. Sedangkan masalah utama yang ditemukan dari analisis adalah rendahnya cakupan bayi mendapatkan ASI eksklusif, perilaku merokok, dan imunisasi dasar lengkap.Kesimpulan : Indikator ASI esklusif, imunisasi dasar lengkap dan perilaku merokok masih menjadi indikator yang harus diperbaiki cakupannya. Faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya cakupan ketiga indikator tersebut perlu dileiti lebih lanjut dengan parameter populasi yang lebih besar.

Page 3 of 4 | Total Record : 35