cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Dimensi Interior
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Artikel merupakan kajian bidang desain interior, Artikel yang dikirim ke jurnal Dimensi Interior adalah artikel yang tidak sedang dikirim ke jurnal/terbitan lain dan belum dipublikasikan dalam jurnal lain. Kategori artikel ilmiah hasil penelitian (laboratorium, lapangan, kepustakaan), ilmiah populer (aplikasi, ulasan, opini), dan diskusi. Diterbitkan 2 (dua) kali setahun pada bulan Juni dan Desember.
Arjuna Subject : -
Articles 155 Documents
DEKORASI GAYA JEPANG DALAM DESAIN INTERIOR RESTORAN Rucitra, Anggra Ayu; Permanasari, Raden Andiani Laksmi
Dimensi Interior Vol 15, No 1 (2017): JUNE 2017
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1155.384 KB) | DOI: 10.9744/interior.15.1.56-62

Abstract

Ciri  khas  sebuah ruang dapat diperoleh melalui pengaplikasian suatu gaya dalam desain interior. Bagaimana cara memaksimalkan sebuah  gaya  pada  interior.  Salah  satu  gaya  ,  dengan  karakter  tradisional  yang  kuat  adalah  Jepang.  Gaya  desain  interior  Jepang memiliki  karakteristik  simpel,  menggunakan  bentuk  geometris,  material  alam,  dan  elemen-elemen  khas  Jepang.  Metode  yang digunakan  dalam  penelitian  ini  yaitu  pengumpulan  data,  analisa  data,  dan  tahapan  desain.  Penelitian  ini  akan  mencoba  mengolah karakter  Jepang  ke  dalam  elemen  interior,  furnitur,  dan  material  yang  dapat  menghasilkan  sebuah  desain  interior  dengan memaksimalkan pengaplikasian gaya Jepang.
MAKNA RUANG PADA TANEAN LANJANG DI MADURA Tulistyantoro, Lintu
Dimensi Interior Vol 3, No 2 (2005): DESEMBER 2005
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (640.696 KB) | DOI: 10.9744/interior.3.2.

Abstract

The understanding of the meaning of space between the traditional society and the modern society posses a very significant difference. The modern consideration of emphasizing on function is not always revelent if applied to determining the meaning of space according to the traditional society. The expression of space in a traditional Madura House%2C or generally mentioned as tanean lanjang%2C is one example of a cultural product that was created on the basis of the meaning that corresponds to foundation of the thoughts of its society. This is highly influenced by the presence and the lifestyle of its society. The meaning of space is not only based by merely aesthetic and visual understanding. Instead%2C the meaning of space is more frequently based on the deepest essence of what lies in the genuine mind of the its society. Because of that%2C visual expression is principally a reflection of the basic value of the nature or genuine identity of its society. Abstract in Bahasa Indonesia : Pemahaman akan makna ruang antara masyarakat tradisional dan masyarakat modern memiliki perbedaan yang sangat mencolok. Pertimbangan fungsional oleh masyarakat modern tidak selalu benar bila dipakai untuk mengkaji makna ruang oleh masyarakat tradisional. Ekspresi ruang pada susunan rumah tradisional Madura%2C atau yang lazim disebut tanean lanjang%2C adalah salah satu contoh hasil olah budaya yang lebih didasarkan kepada makna yang mendasari pola pemikiran masyarakatnya. Hal tersebut sangat dipengaruhi oleh keberadaan dan cara hidup masyarakatnya. Makna ruang tidak hanya didasari oleh pengertian estetis dan visual semata. Pemaknaan lebih didasarkan kepada esensi terdalam dari apa yang ada dalam alam pemikiran masyarakatnya. Karena itulah ekspresi visual adalah cerminan nilai dasar dari jati diri masyarakatnya. meaning%2C space%2C tanean lanjang.
ANALISIS KINERJA AKUSTIK PADA RUANG AUDITORIUM MULTIFUNGSI STUDI KASUS: AUDITORIUM UNIVERSITAS KRISTEN PETRA, SURABAYA C. Indrani, Hedy; Ekasiwi, Sri Nastiti N.; Asmoro, Wiratno A.
Dimensi Interior Vol 5, No 1 (2007): JUNI 2007
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (584.78 KB) | DOI: 10.9744/interior.5.1.pp. 1-11

Abstract

A performance can either be enjoyed or not depending on the acoustic system of the room. The quality of the acoustic system can be measured based on an objective parameter that includes background noise, sound pressure level distribution and reveberation time. The measuring result in a case study shows that an auditorium that has problems relating to background noise level has to consider its ventilation system to avoid high background noise levels. It is important to consider the position of outdoor condensers, ducting joints and openings because the resulted low sound frequency can truly be disturbing during performances, especially to the audiences. Observations drawn on the acoustical performance show that some factors in interior design have to be considered such as room shape and dimension, finishing material and its arrangement in interior elements, to avoid uneven sound distribution and reveberation time that exceeding the standard criteria multifungsional auditoriums. Abstract in Bahasa Indonesia : Suatu pertunjukan dapat dinikmati dengan nyaman atau sebaliknya, sangat tergantung pada kualitas akustik ruang. Kinerja akustik ruang auditorium dapat dinilai berdasarkan parameter objektif yang meliputi bising latar belakang (background noise), distribusi tingkat tekanan bunyi dan respon impuls ruang terutama waktu dengung (reverberation time). Hasil pengukuran terhadap sebuah studi kasus menunjukkan bahwa auditorium yang mempunyai masalah pada tingkat bising latar belakang (background noise level) perlu memperhatikan desain ventilasi untuk menghindari tingkat gangguan bising yang berlebihan. Perhatian juga harus ditujukan pada peletakan outdoor (condensing) AC, sambungan ducting, dan bukaan, karena bunyi frekuensi rendah yang dihasilkan sangat mengganggu selama kegiatan berlangsung, utamanya bagi area penonton. Selanjutnya, untuk menghindari distribusi suara yang tidak merata dan waktu dengung (reverberation time) yang melebihi kriteria yang disyaratkan bagi auditorium multifungsi, maka analisis kinerja akustik menunjukkan beberapa faktor interior yang perlu mendapat perhatian seperti bentuk dan dimensi ruang, serta bahan finishing dan desain peletakannya pada elemen interior. Kata kunci: parameter akustik ruang, tingkat bising latar belakang, distribusi tingkat tekanan bunyi, waktu dengung.
PENERAPAN GAYA EKLEKTIK PADA INTERIOR DREAM OF KAHYANGAN ART RESTO SURABAYA Kusuma Tanoko, Fani
Dimensi Interior Vol 11, No 1 (2013): JUNI 2013
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1042.053 KB) | DOI: 10.9744/interior.11.1.11-21

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui penerapan gaya eklektik pada Dream of Kahyangan Art Resto di Surabaya. Gaya eklektik merupakan gaya yang bersifat pribadi dan berkaca pada masa lampau. Gaya ini bersifat tidak terstruktur, namun dalam penerapannya tetap ditekankan pada keserasian setiap elemen interiornya. Keserasian itu dapat diwujudkan dengan adanya benang merah atau penghubung antara setiap elemen interiornya. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan adanya benang merah atau penghubung pada elemen interior Dream of Kahyangan Art Resto, sehingga penerapan gaya eklektik pada restoran tersebut terlihat serasi, selaras, dan harmonis
KAJIAN SEMIOTIKA PADA INTERIOR GEREJA SANTO YAKOBUS SURABAYA Sutiono, Rezca Navtalia; ., Sumartono; Santosa, Adi
Dimensi Interior Vol 7, No 1 (2009): JUNI 2009
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (575.004 KB) | DOI: 10.9744/interior.7.1.pp. 40-51

Abstract

As can be seen from its ornamental elements, the interior of the Santo Yakobus Surabaya Church expressed meaningful signs. These signs serve as a representation of the Catholic liturgy with universal characteristics that become a reference for the Catholic church design in all over the world. This paper aims to reveal the meanings of these signs from the point of view of Peircean semiotics. In this case, these signs are analyzed through the categories of icon, index, and symbol respectively and then combined with the analyses of denotation, connotation and social aspect. The analyses result that the signs in this church convey meanings not only related to the Catholic liturgy but also local and social contexts.
OPTIMASI SISTEM PENCAHAYAAN RUANG KULIAH TERKAIT USAHA KONSERVASI ENERGI Dewi, Evi Puspita
Dimensi Interior Vol 9, No 2 (2011): DESEMBER 2011
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (420.319 KB) | DOI: 10.9744/interior.9.2.80-88

Abstract

The lighting system in a classroom has to be considered appropriately in designing buildings and energy managemen must also be optimized. Bad used of lighting systems can cause low productivity, comfort and also result in waste of energy. Simulation results and experimental observations with DIALux v4.9 program show that the lighting system in the classrooms of the P building in Petra Christian University has not been optimally designed with consideration and does not meet the national standard of lighting system for energy conservation in Indonesia (SNI). By rearranging the interior elements and the implementation of control systems based with the teaching time and media, the lighting systems in the interior space could be improved and also conserve energy upto 36.4%.
STUDI PENERAPAN DESAIN UNIVERSAL PADA RESTORAN BONCAFE DI SURABAYA Limantoro, Carolina
Dimensi Interior Vol 12, No 1 (2014): JUNI 2014
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1286.295 KB) | DOI: 10.9744/interior.12.1.38-50

Abstract

Restaurant is a place where people meet for various purposes. Restaurants should therefore give universal facilities that can be utilized by everyone. Design plays an important factor in the operation and services that restaurants provide. The application of a universal design to the Boncafe restaurant can ease customers who have physical disabilities, of a certain age, or even a certain gender. This research uses the qualitative descriptive and comparative methods, followed by a classification analysis method, and finally by design solution suggestion method. By using universal design parameters based on universal design principles, the factors involved in universal design application can be clarified to identify the problems associated with the application of universal design in the Boncafe restaurant. Research shows that the application of universal design in the Boncafe restaurant has been adequately optimal, only showing little problems in small public areas of the restaurant. Solutions are offered according to the highlight problems in order to maximize the application of a universal design..
STUDI KUALITAS UDARA DALAM RUANG (INDOOR AIR QUALITY) ADA RUANG KELAS SEKOLAH BANGUNAN CAGAR BUDAYA DI SURABAYA Stevani, Elizabeth Putri; Indrani, Hedy C.; E. D. Tedjokoesoemo, Purnama
Dimensi Interior Vol 14, No 2 (2016): DECEMBER 2016
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (798.32 KB) | DOI: 10.9744/interior.14.2.65-71

Abstract

Bangunan cagar budaya merupakan bangunan yang telah berusia lebih dari 50 tahun dan memiliki nilai sejarah yang tinggi, sehingga tak  jarang  masih  digunakan  hingga  saat  ini.  Perkembangan  zaman  memaksa  bangunan  cagar  budaya  untuk  beradaptasi  dengan lingkungan sekitar dan teknologi yang terus berkembang. Kota Surabaya merupakan salah satu kota yang memiliki banyak bangunan cagar budaya dan masih digunakan sebagai tempat beraktifitas hingga saat ini, salah satu fungsi bangunan cagar budaya di Surabaya adalah sebagai sekolah.. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui performa sekolah melalui uji kualitas udara dalam ruang dan  untuk  mengetahui  jenis  penghawaan  yang  sebaiknya  digunakan  oleh  bangunan  cagar  budaya  di  Surabaya.  Penelitian  ini menggunakan metode kuantitatif. SMK Negeri 2 dan SMK St. Louis 1 dipilih untuk mewakili sekolah dengan bangunan cagar budaya di Surabaya. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Penelitian ini dilakukan dengan cara observasi, pengisian kuisioner, dan pengambilan sampel fisik, kimia dan mikrobiologi udara. Hasil penelitian menunjukan bahwa SMK Negeri 2 memiliki faktor fisik yang  melebihi  Nilai  Ambang  Batas  (NAB),  sedangkan  untuk  faktor  kimia  dan  mikrobiologi  dari  kedua  sekolah  berada  di  bawah NAB.  Hasil  penelitian  juga  menunjukan  bahwa  jenis  penghawaan  buatan  lebih  direkomendasikan pada bangunan cagar budaya di Surabaya.
KROBONGAN RUANG SAKRAL RUMAH TRADISI JAWA Widayat, Rahmanu
Dimensi Interior Vol 2, No 1 (2004): JUNI 2004
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.941 KB) | DOI: 10.9744/interior.2.1.pp. 1-21

Abstract

Krobongan located in dalem at Java tradition house is room equiped with langse (gordyn), bed, bolster and pillow, lamp, decorated in such of way, do not use for daily sleep, but for the first night nuptials sleep, heirloom saving place, rice plant seed saving place, and supply of prosperity divice. Krobongan assumed as sacred room which only dedicated to mbok Sri or Goddess Sri representing agriculture goddess, prosperity, bliss and fertility. Tradition make of krobongan as that sacred house at Java the rising generation this time have next to nothing. But tradition make of holy room require to be continued although with different function, meaning and form. Abstract in Bahasa Indonesia : Krobongan yang terletak di dalem pada rumah tradisi Jawa adalah ruang yang dilengkapi dengan langse (gordyn), tempat tidur, bantal dan guling, lampu, didekorasi sedemikian indahnya, tidak digunakan untuk tidur sehari-hari, tetapi untuk tidur malam pertama pengantin, tempat menyimpan pusaka, tempat menyimpan benih padi, dan perlengkapan lambang kesejahteraan. Krobongan dianggap ruang sakral yang hanya dipersembahkan kepada sosok mbok Sri atau Dewi Sri yang merupakan dewi pertanian, kesejahteraan, kebahagiaan dan kesuburan. Tradisi membuat krobongan sebagai ruang sakral itu pada generasi muda Jawa sekarang ini sudah hampir tidak ada. Namun tradisi membuat ruang yang suci perlu diteruskan walaupun dengan fungsi, bentuk dan makna yang berbeda. Kata kunci : Krobongan, ruang sakral, tempat dewi pertanian, kebahagian dan kesuburan.
STUDI IKONOGRAFI PANOFSKY PADA ORNAMEN INTERIOR VIHARA AVALOKITESVARA PAMEKASAN, MADURA Tania, Felicia; Tulistyantoro, Lintu; Suryanata, Linggajaya
Dimensi Interior Vol 15, No 1 (2017): JUNE 2017
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2101.254 KB) | DOI: 10.9744/interior.15.1.7-15

Abstract

Vihara  Avalokitesvara  Pamekasan,  Madura  merupakan  Vihara  yang  dibangun  pada  300  tahun  yang  lalu.  Vihara  ini  merupakan peninggalan kerajaan Majapahit yang berhasil bertahan hingga hari ini dan menjadi salah satu Vihara yang megah di Indonesia. Hal yang menarik dari Vihara ini adalah bahwa Vihara ini bukan hanya menjadi tempat ibadah bagi pemeluk agama Buddha, Khonghucu, maupun Tao tetapi juga menjadi tempat ibadah bagi pemeluk agama Islam dan Hindu. Perkembangan Vihara ini menjadikan Vihara ini menarik untuk dikaji makna-makna ornamen yang terkandung didalamnya. Untuk mengkaji pemaknaanya digunakan metode studi ikonologi  yang  dikemukakan  oleh  Panofsky.  Metode  ini  dilakukan  dengan  tahapan  deskripsi  pra  ikonografi,  tahapan  analisis ikonografi  dan  tahapan  interpretasi  ikonologi.  Tahap  pra-ikonografi  dilakukan  sebagai  langkah  awal  untuk  menemukan  makna primer.  Sedangkan  tahap  ikonografi  dilakukan  sebagai  langkah  lanjutan  untuk menemukan makna sekunder dan tahap interpretasi ikonologi  untuk  menemukan  makna  intrinsic.  Makna  primer  yang  dihasilkan  dari  tahap  pra-  ikonografi  menunjukkan  wujud  dari ragam  hias  ornamen  pada  interior  Vihara  Avalokitesvara.  Adapun  tahap  ikonografi  menghasilkan      makna  sekunder  yang menunjukkan  bahwa  makna  ragam  hias  ornamen  pada  interior  Vihara  mengandung  makna  filosofis  kebudayaan  China  dan  ajaran Buddha. Selanjutnya makna bangunan diinterpretasikan berdasarkan kondisi politik, sosial, dan budaya Indonesia selama orde lama hingga saat ini.

Page 10 of 16 | Total Record : 155