cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Dimensi Interior
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Artikel merupakan kajian bidang desain interior, Artikel yang dikirim ke jurnal Dimensi Interior adalah artikel yang tidak sedang dikirim ke jurnal/terbitan lain dan belum dipublikasikan dalam jurnal lain. Kategori artikel ilmiah hasil penelitian (laboratorium, lapangan, kepustakaan), ilmiah populer (aplikasi, ulasan, opini), dan diskusi. Diterbitkan 2 (dua) kali setahun pada bulan Juni dan Desember.
Arjuna Subject : -
Articles 155 Documents
Makna Simbolik pada Banua Layuk Rumah Tradisional Mamasa, Sulawesi Barat Frans, Stephanie Melinda; Wardani, Laksmi Kusuma
Dimensi Interior Vol 13, No 1 (2015): JUNE 2015
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1144.481 KB) | DOI: 10.9744/interior.13.1.11-20

Abstract

Banua  yang  berarti  rumah,  merupakan  rumah  tradisional  yang  dimiliki  masyarakat  Mamasa,  bukan  hanya  sebagai  tempat  untuk berlindung (fungsi praktis) dan ungkapan estetis belaka, tetapi juga dipahami mengandung fungsi simbolik yaitu wujud dari cita-cita dan  pandangan  hidup  masyarakat  Mamasa,  selain  itu  difungsikan sebagai tempat untuk melakukan adat ritual, serta tempat  untuk memelihara  ternak.  Penelitian  ini  membahas  mengenai  makna  simbolik  pada  Banua  Layuk  antara  lain  tata  letak  bangunan,  arah hadap/orientasi bangunan, bentuk dan struktur bangunan, organisasi dan sirkulasi ruang,  elemen pembentuk ruang, elemen pengisi ruang,  elemen  transisi,  dan  ragam  hias.  Metode  analisis  data  yang  digunakan  yakni  metode  analisis  deskriptif  dengan  pendekatan hermeneutika Paul Ricouer. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa rumah tradisional Mamasa adalah rumah paradoks, yang berarti  bahwa di dalam rumah tradisional ini terdapat banyak unsur-unsur/pasangan koordinasi ruang  yang bertolak belakang atau berlawanan  tetapi  dapat  harmoni  menjadi  satu  kesatuan  sebuah  rumah  tradisional.  Bentuk  visual  rumah  tradisional  Mamasa  ini menghadirkan simbol kesatuan yang harmoni antara yang transenden (vertikal) dan yang imanen (horizontal). Filosofi dan pandangan hidup  masyarakat  Mamasa  dapat  ditemukan  pada  elemen  rumah  tradisional  Mamasa,  baik  elemen  arsitektural,  interior,  maupun makna ragam hiasnya.
APLIKASI PENGARUH ISLAM PADA INTERIOR RUMAH BUBUNGAN TINGGI DI KALIMANTAN SELATAN Sari, Sriti Mayang
Dimensi Interior Vol 2, No 2 (2004): DESEMBER 2004
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (481.275 KB) | DOI: 10.9744/interior.2.2.pp. 121-133

Abstract

Banjar society consisted of the mixture of some tribe (Dayak, Java, maly, and Bugis) inhabiting region of South Kalimantan. Majority of Banjar society are Moslem. Result of culture from those Moslem religion system influence to some cultural aspect in physical. One of them is implement at some interior element of Bubungan Tinggi house (one of the eleven type of Banjar's house). Abstract in Bahasa Indonesia : Masyarakat Banjar terdiri dari campuran beberapa suku (Dayak, Jawa, Melayu, dan Bugis) yang mendiamai wilayah Kalimantan Selatan. Mayoritas masyarakat Banjar memeluk agama Islam. Hasil budaya dari sistem religi Islam tersebut mempengaruhi beberapa aspek budaya secara fisik. Salah satunya tercermin pada beberapa eleman interior rumah Bubungan Tinggi (salah satu dari sebelas jenis rumah adat Banjar). Kata kunci: pengaruh islam, interior, rumah bubungan tinggi.
Implementasi Konsep “Bound to Nature” pada Perancangan Interior Mangrove Edu-Tourism Centre di Surabaya Laksono, David Ardi; Thamrin, Diana; Basuki, Lucky
Dimensi Interior Vol 17, No 1 (2019): FEBRUARY 2019
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3743.952 KB) | DOI: 10.9744/interior.17.1.18-28

Abstract

Masalah  yang  menjadi  latar  belakang  dari  perancangan  ini  adalah  masyarakat  Surabaya  kurang  mengenal  keberadaan  ekosistem mangrove  dan  pengembangan  potensi  produk  olahannya  oleh  UKM  (Usaha  Kecil  Menengah)  lokal  di  Surabaya.  Disisi  lain  juga karena  kurang  terjangkaunya  dan  tidak  memadainya  wadah  pendukung  kegiatan  tersebut.  Tujuan  dari  Perancangan  ini  adalah menyediakan  wadah  alternatif  untuk  berkumpul  dan  mengenalkan  kepada  generasi  millennial  agar  dapat  memahami  dan bereksperimen dengan potensi mangrove, melalui pendekatan edukatif, rekreatif, interaktif dan konten lokal, serta mensejahterakan masyarakat mangrove. Metode perancangan yang digunakan adalah metode Disney yang terdiri dari 4 tahap, yakni spectator view, dreamers view, realists view, dan critics view. Hasil perancangan adalah sebuah Mangrove Edu-Tourism Centre berkonsep Bound to Nature, dengan fasilitas ruang terbuka telaga, stal makanan, area informasi dan tunggu, galeri produk UKM, studio workshop, studio pembibitan, ruang staf, area santai, kubah konservatorial, dek atraktif, dan rumah teh. Penulis berharap melalui perancangan ini dapat memberi solusi sekaligus sebagai wadah komunitas global, dengan usaha mikro yang berefek makro untuk membantu mengelola dan menyelamatkan lingkungan mangrove di Surabaya.
STUDI ANTROPOMETRI PADA RUANG RAWAT INAP UTAMA GEDUNG LUKAS RUMAH SAKIT PANTI RAPIH YOGYAKARTA Santosa, Adi
Dimensi Interior Vol 4, No 1 (2006): JUNI 2006
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (231.609 KB) | DOI: 10.9744/interior.4.1.pp. 1-8

Abstract

Dimensional interaction between space and human can make anthropometric impacts; these are the suitability of space dimensions towards human dimensions. The dimensional suitability can be the one of measurement for the comfort of a space for human as the user. This article is the result of a research at the interior of Main Pavilion, Lukas Building, Panti Rapih Hospital, Yogyakarta. The goal of the research is to know the comfort level of the rooms dimensionally, and as a description of the importance considering anthropometry factor in the designing of a hospital pavilion facility. Abstract in Bahasa Indonesia : Interaksi antara ruang dengan manusia secara dimensional dapat menimbulkan dampak antropometris, yaitu kesesuaian dimensi-dimensi ruang terhadap dimensi tubuh manusia. Kesesuaian dimensional tersebut dapat menjadi salah satu tolok ukur kenyamanan sebuah ruang bagi manusia sebagai penggunanya. Tulisan ini merupakan hasil penelitian pada interior Ruang Rawat Inap Utama, Gedung Lukas, Rumah Sakit Panti Rapih, Yogyakarta yang bertujuan untuk mengetahui tingkat kenyamanan ruang secara dimensional, dan sebagai gambaran mengenai pentingnya memperhitungkan faktor antropometri dalam perancangan fasilitas ruang rawat inap rumah sakit. Kata kunci: antropometri, kenyamanan, ruang rawat inap rumah sakit.
WUJUD BUDAYA JAWA SEBAGAI UNSUR INKULTURASI INTERIOR GEREJA KATOLIK Sari, Sriti Mayang
Dimensi Interior Vol 5, No 1 (2007): JUNI 2007
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.324 KB) | DOI: 10.9744/interior.5.1.pp. 44-53

Abstract

The Catholic Church adopts particular rules and meanings. Javanese culture also possesses rules, boundaries and meanings in building construction that includes space forming elements, facilities as well as other supportive elements. Inculturation of both these related cultures has to proceed in balance. Thus, comparisons must be drawn to be able to determine how far can a similar comprehension of meaning be achieved if inculturation of the Javanese culture and the Catholic church were to take place. Observation shows that not all the Javanese culture as an element of inculturation in the interior of the Catholic Church can be implemented physically because a similar comprehension of meaning would then be difficult and would contradict each other. Among the Javanese cultures that can be elements of inculturation in the interior of the Catholic church are in zoning, floor and ceiling elements, colour, the positioning of pews and furnitures for the leader. Abstract in Bahasa Indonesia : Gereja Katolik memiliki peraturan-peraturan dan makna-makna tertentu, Budaya Jawa pun memiliki aturan, batasan, serta makna tersendiri baik dalam tatanan bangunan yang meliputi elemen pembentuk ruang, fasilitas, maupun pendukung lainnya. Sedangkan dalam inkulturasi kedua budaya yang saling berhubungan ini harus berjalan seiring. Oleh karena itu, akan dibandingkan kedua budaya tersebut untuk mengetahui sejauh mana kesesuaian makna yang dapat dicapai apabila terjadi inkulturasi Budaya Jawa dengan Gereja Katolik. Dari hasil perbandingan tersebut diketahui bahwa wujud fisik Budaya Jawa sebagai unsur inkulturasi interior Gereja Katolik tidak semuanya dapat diterapkan karena tidak adanya kesesuaian makna dan hubungan timbal balik antara keduanya. Wujud Budaya Jawa yang dapat dijadikan unsur inkulturasi dalam interior Gereja Katolik antara lain zoning, elemen pembentuk ruang lantai dan plafon, warna, tata letak bangku umat dan perabot untuk pemimpin. Kata kunci: Interior Gereja Katolik, Liturgi, Inkulturasi Budaya, Budaya Jawa
KAJIAN PERWUJUDAN NIRMANA INTERIOR GEREJA KATOLIK SANTO PAULUS DI SURABAYA DENGAN PENDEKATAN SEMIOTIK Sari, Sriti Mayang; Fransisca, Sandy Ardina
Dimensi Interior Vol 6, No 1 (2008): JUNI 2008
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (502.497 KB) | DOI: 10.9744/interior.6.1.pp. 24-34

Abstract

The physical interior of the St Paulus Catholic Church could be seen as a representation of core values in the Catholic's Liturgy. Thus every aspect and detail of the design must compromise with the true meanings of the liturgy with no exceptions from the perception of architect’s as well as the priest’s point of view. Furthermore the semiotic approach will produce the true meaning of core values in the Catholic Liturgy by looking through the signs and sysmbols that can be observed from each physical aspect of the interior of the church The expected result of the approach is the connotation and denotation value, which will be observed based on the design basics. Although the shapes and forms of the interior seem different from common catholic churches, it is observed that the St. Paulus Catholic Chucrh liturgy apparatus such as the altar, the pastor stand, the cross, as well as the room layout, etc still reflect representations of the core liturgy values in semiotic ways. Abstract in Bahasa Indonesia: Wujud fisik interior Gereja Katolik Santo Paulus Surabaya merupakan salah satu wujud dari nilai-nilai Liturgi Katolik. Oleh karena itu setiap unsur seharusnya disesuaikan dengan makna liturgi, walaupun dengan persepsi-persepi yang berbeda baik dari pihak arsitek maupun pastor paroki. Lebih lanjut, perwujudan nilai-nilai liturgi tersebut menjadi ‘tanda’ yang akan didekati secara semiotik sehingga ditemukan makna denotatif dan konotatifnya, yang ditinjau berdasarkan perwujudan nirmana. Secara semiotik perwujudan interior, seperti perwujudan bentuk lay out, elemen pembentuk ruang, dan perlengkapan liturgi di Gereja Katolik Santo Paulus Surabaya ini ternyata masih sesuai dengan nilai-nilai liturgi walaupun memiliki bentuk yang berbeda. Kata kunci: Interior Gereja Katolik, Pendekatan Semiotik.
TATA BANGUNAN RUMAH TINGGAL DAERAH PECINAN DI KOTA PROBOLINGGO JAWA TIMUR Thamrin, Diana
Dimensi Interior Vol 8, No 1 (2010): JUNI 2010
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1405.213 KB) | DOI: 10.9744/interior.8.1.1-14

Abstract

Probolinggo was one of the important administrative trade cities in Java. Long before the Dutch reign, Chinese diasporas had settled along the Banger river in the east of the city bringing along with them their traditions and religion. As Probolinggo gained significance as a trading centre, most of the Chinese played important roles in the city’s trade as mediators between the Dutch and the local people. The interaction between the different races and cultures and their trading activites had fomed unique characterisitics in the homes of the Chinese. Using the qualitative method of research which is descriptive in character, this research aims to observe and describe the building pattern of Chinese homes during the Dutch colonial period in Probolinggo city as a result of trading activities and describe the influences of the different cultures in the these homes. Results revealed that trading activites and distance from the trading channel influenced the architectural form and room organization of the dwellings. The interior and decorative elements have undergone acculturation and development. Though the Colonial Dutch culture dominates other cultures in influencing the pattern of dwellings, the Chinese culture is still maintained as an identity.
GAYA SENI HINDU–JAWA PADA TATA RUANG KERATON YOGYAKARTA Wardani, Laksmi Kusuma; Soedarsono, R.M.; Haryono, Timbul; Suryo, Djoko
Dimensi Interior Vol 9, No 2 (2011): DESEMBER 2011
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (893.59 KB) | DOI: 10.9744/interior.9.2.108-118

Abstract

The Sultan Palace is one of the art cultural heritages that has now become a historical artifact, containing important information regarding art styles as a result of acculturation. This study is a qualitative study with a descriptive analysis method. The approach used is the historical approach and interpretation to find traces of the historical development of the Hindu-Javanese art style and the meaning behind the spatial form of Keraton Yogyakarta. The results of the research explain that prehistoric art is purely determined by custom, and at the same time take its role in the formation of cultural arts during the Hindu period. Art activities were carried out to ensure that the survival of religion is based on an agricultural system of the people's lives who regard the king as having the supreme authority who is equal to the gods. The expression of the art in layout plan of Yogyakarta palace basically follows the theological concept of Vastusatra and the mythic beliefs of the pre-Hindu society which still continues today. Based on the results of the study, it was found that the expression of the form and content of the layout plan was inspired by religious considerations, and does not perform as mere aesthetic expression. The alignment of the micro universe with a macro universe is a reflection of the pre-Hindu and Hindu periods. Changes occurred as a form of acculturation, especially in the aspects of building orientation and spatial arrangement of Keraton Yogyakarta.
Studi Material Bangunan Yang Berpengaruh Pada Akustik Interior Kho, Wendy Kusnadi
Dimensi Interior Vol 12, No 2 (2014): DESEMBER 2014
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (776.322 KB) | DOI: 10.9744/interior.12.2.57-64

Abstract

Sistem akustik interior menjadi sangat penting karena banyak aktifitas membutuhkan kondisi akustik tertentu. Untuk itu, suatu ruang memerlukan kondisi akustik interior yang optimal untuk mendukung produktivitas dan kenyamanan dalam beraktivitas di dalamnya. Untuk mengetahui standar kenyamanan akustik interior dapat dilakukan dengan meninjau beberapa faktor meliputi background noise, waktu dengung atau reverberation time, dan penyebaran bunyi dalam interior. Salah satu faktor yang sangat mempengaruhi kenyamanan akustik interior adalah material dari elemen interior, dimana karakter material dapat bersifat memantulkan, menyerap, dan menyebarkan bunyi. Penulisan kali ini mengkaji tentang sifat-sifat bunyi, pola penyebaran bunyi berbagai jenis material dari sudut pandang akustik, sifat-sifat material, daya serap material, dan bagaimana penerapan material tersebut terhadap kondisi akustik ruang yang ada.
Pengaruh Distribusi Cahaya Terhadap Image Cafe Calibre di Surabaya Nilasari, Poppy Firtatwentyna
Dimensi Interior Vol 14, No 2 (2016): DECEMBER 2016
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1081.043 KB) | DOI: 10.9744/interior.14.2.84-89

Abstract

Sistem pencahayaan merupakan salah satu aspek penting, baik dalam segi estetis maupun fungsional bagi sebuah ruang. Tidak hanya berfungsi  untuk  menerangi  ruangan  tersebut,  cahaya    juga  memegang  peranan  penting  dalam  menciptakan  suasana  ruang.  Café merupakan salah satu contoh obyek yang sangat membutuhkan desain pencahayaan khusus, karena image sebuah café akan terlihat dari  suasananya.  Pada  penelitian  ini  akan  mengevaluasi  mengenai  distribusi  pencahayaan  yang  ada  pada  Café  Calibre.  Awal penelitian akan dilakukan observasi lapangan, yaitu berupa pengukuran yang dilanjutkan dengan uji simulasi dengan menggunakan software  DiaLUX.  Hasil  penelitian  berupa  karya  desain  berupa  lampu  yang  dirancang  untuk  memenuhi  kebutuhan  image  café Calibre.

Page 3 of 16 | Total Record : 155