Tazkiyya: Jurnal Keislaman, Kemasyarakatan dan Kebudayaan			
            
            
            
            
            
            
            
            Tazkiyya is a periodical scientific publication intended for researchers who want to publish their articles in the form of literature studies, research, and scientific development in the field of Islamic Studies, Communities, and Cultures.
            
            
         
        
            Articles 
                104 Documents
            
            
                        
            
                                                        
                        
                            طريقة تعليم مهارات اللغوية لدى الطلاب في الجامعة 
                        
                        SITI SHALIHAH                        
                         Tazkiya Vol 16 No 02 (2015): Juli-Desember 2015 
                        
                        Publisher : Pusat Kajian Islam dan Kemasyarakatan (PKIK), UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten 
                        
                             Show Abstract
                            | 
                                 Download Original
                            
                            | 
                                
                                    Original Source
                                
                            
                            | 
                                
                                    Check in Google Scholar
                                
                            
                                                                                
                        
                            
                                
                                
                                    
فإنّ المهارات اللغوية العربية قسم من أقسام اللغة وحدها التي تتكون من مهارة الاستماع ومهارة الكلام ومهارة القراءة ثم مهارة الكتابة. فالأولى تركيز الشخص المستمع لكلام المتحدث بغرض فهم مضمونه وتحليله ونقده، أي ليس المقصود من الإستماع الإنصات للحديث فقط بل يتجاوز ذلك إلي ربط الرموز بدلالتها، ومدي صحة هذه الدلالات. والثانية نطق الأصوات العربية نطقاً سليماً بحيث تخرج هذه الأصوات من مخارجها المتعارف عليها لدي علماء اللغة. والثالثة عامل أساسي في بناء الشخصيّة وصقلها فهي تزود القارئ بالمعارف والخبرات التي قد لايستطيع أن يكتسبها مباشرة إلاّ من خلال القراءة.وأما الرابعة فنشاط معقّد جداً، ولذلك فإنّ تعريف الكتابة الجيّدة أمر يصعب الوصول إليه، ولكن قد تعرف الكتابة بأنّها رسم الحروف بخط واضح لا لبس فيه ولا ارتياب مع مراعاة النهج السليم للكلمات وفق قواعد الكتابة العربية المتفق عليها لدى أهلها بحيث تعطي في النهاية معنى مفيداً ودلالة معينة. يختلف طريقة الدراسية بين المستوى المدرسة والجامعة، خصوصا في تعليم مهارات اللغة الأربعة. وفي هذه المقالة سنبحثها
                                
                             
                         
                     
                    
                                            
                        
                            FAMILY EDUCATION ACCORDING TO THE QUR'ANIC PERSPECTIVE: A REVIEW OF THE TARBAWI INTERPRETATION 
                        
                        WAWAN WAHYUDDIN                        
                         Tazkiya Vol 16 No 02 (2015): Juli-Desember 2015 
                        
                        Publisher : Pusat Kajian Islam dan Kemasyarakatan (PKIK), UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten 
                        
                             Show Abstract
                            | 
                                 Download Original
                            
                            | 
                                
                                    Original Source
                                
                            
                            | 
                                
                                    Check in Google Scholar
                                
                            
                                                                                
                        
                            
                                
                                
                                    
This study aims (1) to describe law educates family members according to the Qur'anic perspective, (2) to describe the process of family education from the perspective of the Qur'an, and (3) to describe the family of educational material according to the perspective of the Qur'an. The problem of this study are (1) how the law educates family members according to the perspective of the Qur'an ?, (2) how the process of family education from the perspective of the Qur'an? And (3) how the theory of the family according to the perspective of the Qur'an? This study used a qualitative method of content analysis techniques. The Review is using tarbawi interpretation or education. The data source of this research are the verses of the Quran that that tells Abraham, Jacob, Imran, and Luqman Al-Hakim in educating families, interpretation of these verses, and stories about their life story. The conclusion of this study is the Qur'an discuss many prominent educators. The statement includes their success in educating families. Their success made them into servants and family choices as stated in the Qur'an Surah, Luqman, Imran and letters on the above. Therefore, in order to educate family the way or pattern that they do need to be followed by every chief of Muslim family.
                                
                             
                         
                     
                    
                                            
                        
                            JAWARA BANTEN DAN BLATER MADURA : STUDI KOMPARASI HUBUNGAN SOSIAL-KEAGAMAAN MEREKA DENGAN KIAI 
                        
                        YANWAR PRIBADI                        
                         Tazkiya Vol 16 No 02 (2015): Juli-Desember 2015 
                        
                        Publisher : Pusat Kajian Islam dan Kemasyarakatan (PKIK), UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten 
                        
                             Show Abstract
                            | 
                                 Download Original
                            
                            | 
                                
                                    Original Source
                                
                            
                            | 
                                
                                    Check in Google Scholar
                                
                            
                                                                                
                        
                            
                                
                                
                                    
Tulisan ini difokuskan pada fenomena kekerasan massa di Indonesia; sejarah dan perkembangan jawara Banten dan blater Madura; dan hubungan sosial–keagamaan mereka dengan kiai di daerahnya masing–masing. Di antara pertanyaan-pertanyaan yang diajukan adalah: Bagaimanakah latar belakang dan perkembangan kekerasan massa di Indonesia? Bagaimanakah latar belakang kemunculan jawara Banten dan blater Madura? Bagaimanakah perkembangan kelompok-kelompok ini? Bagaimanakah hubungan sosial–keagamaan mereka dengan kiai di daerahnya masing–masing? Sebagaimana yang akan kita lihat, aktor-aktor di dalam studi ini, tokoh-tokoh penting kelompok-kelompok strongmen di Banten dan Madura, adalah bagian dari konfigurasi yang lebih besar dari individu-individu yang saling bergantung satu sama lain dalam masyarakat di kedua daerah tersebut dan juga di Indonesia secara lebih luas. Perkembangan kondisi pada masa kolonial, perkembangan politik yang lebih luas, dampak luas pemerintahan otoriter pada masa Orde Baru, pertumbuhan ekonomi, dan juga situasi pada era desentralisasi, semuanya berhubungan dengan perkembangan masyarakat secara luas di kedua daerah tersebut, yang pada akhirnya berdampak juga terhadap sepak terjang kelompok-kelompok strongmen dalam berhubungan dengan kiai sebagai figur utama otoritas keagamaan.
                                
                             
                         
                     
                    
                                            
                        
                            KINERJA APARATUR DAN PANCASILA SEBAGAI KEPRIBADIAN BANGSA 
                        
                        M. ZAINI DA'UN                        
                         Tazkiya Vol 16 No 02 (2015): Juli-Desember 2015 
                        
                        Publisher : Pusat Kajian Islam dan Kemasyarakatan (PKIK), UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten 
                        
                             Show Abstract
                            | 
                                 Download Original
                            
                            | 
                                
                                    Original Source
                                
                            
                            | 
                                
                                    Check in Google Scholar
                                
                            
                                                                                
                        
                            
                                
                                
                                    
Kinerja memerupakan sesuatu yang harus dimiliki dan harus diwujudkan untuk mengetahui kualitas atau persentase kinerja seseorang atau instansi, pelaksanaan kinerja lembaga dan kinerja aparatur, diharapkan agar dapat memenuhi tuntutan masyarakat tentang pelayanan yang memuaskan. Adanya beberapa kasus korupsi yang terjadi penyimpangan atau kegiatan yang tidak sesuai ketentuan, diperkirakan belum optimalnya pencapaian kinerja dan kurang mampu mewujudkan pengamalan pelaksanaan setiap sila yang ada pada Pancasila. Selanjutnya semua kegiatan yang berhubungan dan sejalan dengan Pancasila merupakan kinerja yang harus diwujudkan oleh masyarakat yang berada di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
                                
                             
                         
                     
                    
                                            
                        
                            PEMUDA PUTUS SEKOLAH DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA 
                        
                        MAIMUNAH MAIMUNAH                        
                         Tazkiya Vol 16 No 02 (2015): Juli-Desember 2015 
                        
                        Publisher : Pusat Kajian Islam dan Kemasyarakatan (PKIK), UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten 
                        
                             Show Abstract
                            | 
                                 Download Original
                            
                            | 
                                
                                    Original Source
                                
                            
                            | 
                                
                                    Check in Google Scholar
                                
                            
                                                                                
                        
                            
                                
                                
                                    
Pendidikan dilihat dari segi pandangan masyarakat berarti pewarisan kebudayaan dari generasi tua kepada generasi muda agar hidup masyarakat tetap berkelanjutan. Dalam pewarisan generasi muda ini ternyata banyak masalah, karena nilai – nilai yang diwariskan kadang kala tidak sesuai dengan keadaan generasi pada masanya, seperti halnya dengan pemuda putus sekolah. Pemuda putus sekolah adalah anak/pemuda usia sekolah yang terputus pendidikannya dari suatu jenjang pendidikan formal sebelum atau setelah menamatkan, tetapi tidak meneruskan ketingkat pendidikan lanjutan. Putus sekolah bukan hanya menjadi masalah pendidikan, tetapi lebih masalah sosial ekonomi, apakah mereka putus asa, merasa tereleminasi dari lingkungan sosial, jerah belajar atau masih ingin belajar, tetapi tidak mengetahui belajar apa dan bagaimana, sehingga mereka putus asa tidak melanjutkan sekolah lagi.
                                
                             
                         
                     
                    
                                            
                        
                            PERILAKU PENCARIAN INFORMASI DOSEN IAIN SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN MELALUI INTERNET 
                        
                        ANIS ZOHRIAH                        
                         Tazkiya Vol 16 No 02 (2015): Juli-Desember 2015 
                        
                        Publisher : Pusat Kajian Islam dan Kemasyarakatan (PKIK), UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten 
                        
                             Show Abstract
                            | 
                                 Download Original
                            
                            | 
                                
                                    Original Source
                                
                            
                            | 
                                
                                    Check in Google Scholar
                                
                            
                                                                                
                        
                            
                                
                                
                                    
Penelitian ini membahas perilaku pencarian informasi dosen IAIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten melalui internet. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis dan kebutuhan informasi dosen,perilaku pencarian informasi dosen dalalm memanfaatkan internet untuk memenuhi kebutuhan informasi di IAIN Sultan Maulana HasanuddinBanten dan hambatan-hambatan dalam mencari informasi melalui internet. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain studi kasus. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kebutuhan informasi dosen IAIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten adalah informasi yang berkaitan dengan materi perkuliahan jenis informasi yang dibutuhkan berupa buku-buku, karya ilmiah, jurnal penelitian dan informasi lain yang diperoleh dari perpustakaan, took buku dan internet. Dalammelakukan penelusuran informasi melalui internet, dosen IAIN sultan Maulana Hasanuddin Banten lebih sering menggunakan mesin pencari google karena sudah terbiasa dan sering menggunakan situs ini namun tidak memanfaatkan fasilitas-fasilitas penelusuran yang dimiliki oleh mesin pencari tersebut, termasuk pengguanaan operator Boolean untuk mendapatkan informasi yang cepat, tepat dan akurat. Sedangkan hambatan yang dialami dosen IAIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten dalam mencari informasi di internet adalah jaringan internet dan wifi yang tersedia di kampus sering mengalami gangguan dan lambat dalam mengakses data. Penelitian ini menyarankan kepada lembaga IAIN Banten untuk meningkatkan kualitas jaringan internet dan wifi di kampus IAIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten dan melakukan pelatihan pemanfaatan internet dan strategi penelusuran informasi secara online.
                                
                             
                         
                     
                    
                                            
                        
                            PERGESERAN DAN PERUBAHAN MAKNA KATA سَيَّارَةٌ DALAM AL-QURAN 
                        
                        Faridl Hakim                        
                         Tazkiya Vol 18 No 01 (2017): Januari - Juni 2017 
                        
                        Publisher : Pusat Kajian Islam dan Kemasyarakatan (PKIK), UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten 
                        
                             Show Abstract
                            | 
                                 Download Original
                            
                            | 
                                
                                    Original Source
                                
                            
                            | 
                                
                                    Check in Google Scholar
                                
                            
                                                                                
                        
                            
                                
                                
                                    
This article discuss the meaning of sayyarah in the Qur'an. The theory that have been used historical semantic theory. Historical semantics is the study of meaning in terms of the history of the language or word. The results of this study was first sayyarah used in the Qur'an in several verses. Both words sayyarah experience shifts and changes in a different context, according to the needs of speakers of language, the aspects of both linguistics are widespread, narrow or balance.
                                
                             
                         
                     
                    
                                            
                        
                            PERKEMBANGAN PERBANKAN SYARIAH DI PROVINSI BANTEN 2016 
                        
                        Alim Sumantri                        
                         Tazkiya Vol 18 No 01 (2017): Januari - Juni 2017 
                        
                        Publisher : Pusat Kajian Islam dan Kemasyarakatan (PKIK), UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten 
                        
                             Show Abstract
                            | 
                                 Download Original
                            
                            | 
                                
                                    Original Source
                                
                            
                            | 
                                
                                    Check in Google Scholar
                                
                            
                                                                                
                        
                            
                                
                                
                                    
Studi ini bertujuan untuk melihat sejauh mana perbankan syariah (BUS & UUS) dapat tumbuh dan berkembang di Provinsi Banten. Dengan potensi ekonomi dan potensi sosiologis yang dimilikinya, Provinsi Banten idealnya menjadi wilayah market potensial bagi perbankan syariah untuk mengembangkan bisnisnya. Hasil studi ini menunjukkan bahwa maka kinerja perbankan syariah di Provinsi Banten lebih baik dalam menyerap pasar di wilayahnya dibandingkan dengan rata-rata market share di wilayah provinsi lain. Kondisi tersebut tercermin dari market share asset perbankan syariah terhadap perbankan umum di Provinsi Banten pada tahun 2016 sebesar 5.5%, sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan market share secara nasional pada tahun yang sama sebesar 5.3%. sedangkan dari distribusi berdasarkan Kota/Kabupaten di Provinsi Banten, maka Kota Tangerang memberikan kontribusi paling besar dibandingkan Kota/Kabupaten lain dengan volume aset mencapai 3.586 milyar atau 40% dari total kinerja aset perbankan syariah seluruh Provinsi Banten. Sedangkan sebaran jaringan kantor bank perbankan syariah di banten pada tahun 2016, dari jumlah kantor bank syariah (BUS & UUS) secara nasional sebanyak 2201, jumlah kantor bank syariah yang berada di Provinsi Banten berjumlah 93 kantor atau 4.2% dari total kantor secara nasional, dengan komposisi terdiri dari KC berjumlah 19 kantor, KCP berjumlah 66 kantor dan KK berjumlah 8 kantor.
                                
                             
                         
                     
                    
                                            
                        
                            PEMIKIRAN PEMBAHARUAN HUKUM ISLAM MAHMUD MUHAMMAD THAHA 
                        
                        Roji Fathullah                        
                         Tazkiya Vol 18 No 01 (2017): Januari - Juni 2017 
                        
                        Publisher : Pusat Kajian Islam dan Kemasyarakatan (PKIK), UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten 
                        
                             Show Abstract
                            | 
                                 Download Original
                            
                            | 
                                
                                    Original Source
                                
                            
                            | 
                                
                                    Check in Google Scholar
                                
                            
                                                                                
                        
                            
                                
                                
                                    
Mahmud Muhammad Thaha, pemikir Islam asal Sudan, memberikan perspektif baru dalam melihat Islam dan produk syariatnya. Beliau membagi Islam pada dua periodesasi, yaitu periode Mekkah (610-622 M) yang disebut dengan “ar-risalah al-ula” (The First Message) dan periode Madinah (622-632 M) yang disebut dengan “ar-risalah ats-tsaniyah” (The Second Message). Karakter Islam yang terbangun dalam Misi Pertama adalah ajaran-ajaran yang bernuansa universal, substantif, penuh dengan semangat perlindungan HAM, semangat egaliter, dan bercirikan sistem yang demokratis. Sedangkan Islam pada masa Misi Kedua sudah menjadi bangunan keislaman yang cenderung mapan, berorientasi penuh ke dalam (in wordly), dan penuh dengan aturan-aturan “syariat” kolektif. Ia berpendapat banyak konsep-konsep hukum Islam yang berkembang bukanlah murni dari ajaran Islam yang bersumber dari al-Qur’an dan Sunnah tapi merupakan kebudayaan yang sudah berkembang pada masa ataupun masyarakat sebelum datangnya Islam sehingga memungkinkan untuk dilakukan perubahan agar tercapainya keadilan bagi masyarakat.
                                
                             
                         
                     
                    
                                            
                        
                            KEBIJAKAN PEMERINTAH INDONESIA TENTANG EKONOMI SYARIAH 
                        
                        Anisa Fitri Yani                        
                         Tazkiya Vol 18 No 01 (2017): Januari - Juni 2017 
                        
                        Publisher : Pusat Kajian Islam dan Kemasyarakatan (PKIK), UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten 
                        
                             Show Abstract
                            | 
                                 Download Original
                            
                            | 
                                
                                    Original Source
                                
                            
                            | 
                                
                                    Check in Google Scholar
                                
                            
                                                                                
                        
                            
                                
                                
                                    
Perkembangan ekonomi sangat terkait dengan kebijakan suatu pemerintahan, maka dalam prateknya pada setiap masa pemerintahan sistem ekonomi ini memiliki wajah yang beragam. Adanya keragaman ini, kiranya kita dapat menjadi pelajaran berbgai setiap orde pemerintahan dalam perumusan suatu kebijakan yang mungkin bisa merujuk pada cita-cita mulia dari sistem ekonomi itu sendiri. Alasan suatu negara menerapkan konsep kebijakan ekonomi Islam adalah untuk memaksimalkan penggunaan sumber daya ekonomi yang ada dan mengatasi masalah ekonomi antara lain semakin meningkatnya angka pengangguran, menurunya daya beli masyarakat, menurunya nilai investasi, dan sebagainya. Selain itu dalam melaksakan kebijakan ekonomi sangat diperlukan peran serta pemerintah supaya tidak terjadi penyelewengan anggaran sehingga kesejahteraan masyarakat dapat tercapai.