cover
Contact Name
Ahmad Yousuf Kurniawan
Contact Email
frontbiz@ulm.ac.id
Phone
+6281211109125
Journal Mail Official
frontbiz@ulm.ac.id
Editorial Address
Program Studi Agribisnis, Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lambung Mangkurat Jl. Jend. Ahmad Yani Km. 36, Banjarbaru, Kalimantan Selatan 70714, Indonesia
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
Frontier Agribisnis (Frontbiz)
ISSN : -     EISSN : 30481260     DOI : https://doi.org/10.20527/frontbiz
Frontier Agribisnis (Frontbiz) adalah Jurnal Tugas Akhir Mahasiswa (JTAM) Program Studi Agribisnis, Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian ULM. Tema jurnal ini mencakup agribisnis secara umum, meliputi: analisis penyediaan input pertanian, analisis usaha tani dan perkebunan, analisis pengolahan dan pemasaran hasil pertanian, penyuluhan dan komunikasi pertanian, pemberdayaan masyarakat, dan analisis kebijakan pertanian. Terbit 4 kali dalam satu tahun (Maret, Juni, September dan Desember).
Articles 15 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 4 (2023)" : 15 Documents clear
Analisis Usahatani Cabai Besar di Kelurahan Cempaka Kecamatan Cempaka Kota Banjarbaru Selvi Selvi; Rifiana Rifiana; Muhammad Fauzi
Frontier Agribisnis Vol 7, No 4 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v7i4.11559

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan menganalisis berbagai aspek terkait dengan usahatani cabai besar di Kelurahan Cempaka, Kota Banjarbaru yang mencakupi termasuk biaya, pendapatan, penerimaan dan keuantungan. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengevaluasi apakah usahatani cabai besar di wilayah tersebut layak atau tidak. Pemilihan responden dilakukan secara sensus sehingga responden dalam penelitian ini ialah semua petani cabai besar di Kelurahan Cempaka, Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru dengan total 35 responden. Hasil penelitian mencakup analisis seluruh tahapan budidaya cabai besar, mulai dari persiapan lahan, penanaman, perawatan tanaman, hingga proses panen. Dalam konteks biaya, termasuk pengeluaran dalam biaya yang dikeluarkan secara jelas oleh para tani cabai besar adalah sekitar Rp5.211.278 per usahatani atau sekitar Rp15.199.562 per hektar. Sementara itu, biaya implisit rata-rata mencapai Rp8.643.570 per usahatani atau Rp25.210.416 per hektar. Ini menghasilkan total biaya rata-rata sebesar Rp13.854.849 perusahatani atau Rp40.409.978 per hektar. Dalam hal penerimaan, petani cabai besar rata-rata mendapatkan sekitar Rp24.346.271 per usahatani atau Rp71.009.958 per hektar. Mempertimbangkan biaya yang dikeluarkan secara jelas (eksplisit), biaya yang dikeluarkan kurang jelas (implisit) dan penerimaan, nilai pendapatan rata-rata yang diperoleh oleh petani responden dalam penelitian ini adalah sekitar Rp19.134.992 per usahatani atau Rp55.810.395 per hektar. Selain itu, nilai rata-rata keuntungan adalah sekitar Rp10.491.422per usahatani atau Rp30.689.980 per hektar. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa kelayakan usahatani cabai besar di Kelurahan Cempaka, Kota Banjarbaru, adalah sekitar 1,75. Nilai RCR (Rasio Keuntungan terhadap Biaya) lebih besar dari 1, yang mengindikasikan bahwa usahatani tersebut dapat dianggap sebagai usaha yang layak untuk diteruskan.
Strategi Pemasaran Kerajinan Anyaman Purun di Kampung Purun Kota Banjarbaru Ahmad Algori Rabbani; Masyhudah Rosni; Mariani Mariani
Frontier Agribisnis Vol 7, No 4 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v7i4.11550

Abstract

Anyaman purun, sebagai bagian tidak terpisahkan dari warisan budaya Indonesia, mengemuka sebagai seni tradisional di Kampung Purun, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kearifan lokal terkait penyediaan bahan baku purun dan menganalisis strategi pemasaran di kampung ini. Metode studi kasus digunakan dengan 22 perajin anyaman purun sebagai responden. Hasil penelitian menunjukkan dalam pengambilan bahan baku purun dilakukan dengan dua cara yaitu dicabut dan dipotong, tergantung kondisi air tempat tanaman purun tumbuh. Penjemuran purun sangat tergantung oleh cuaca. Setelah dijemur, purun ditumbuk dengan alat penumbuk yang dibantu mesin diesel. Purun yang sudah ditumbuk, kemudian dipanat (didiamkan selama 2 jam) sehingga mudah untuk dianyam (purunnya amping). Pewarnaan purun, menggunakan pewarna tekstil/ kesumba purun. Penganyaman purun, dilakukan dengan cara tusuk menusuk antara pakan dan lungsi. Kekuatan utama kerajinan anyaman purun adalah produk ramah lingkungan. Kelemahan utama adalah rentan terhadap pengaruh lingkungan. Peluang terbesar adalah gaya hidup ramah lingkungan. Ancaman utama adalah kontinuitas bahan baku. Strategi pemasaran kerajinan anyaman purun di Kampung Purun Kota Banjarbaru, berada pada posisi pertahankan dan pelihara. Penelitian ini memberikan wawasan tentang potensi pengembangan lebih lanjut untukmempertahankan kearifan lokal dan memperkuat posisi pasar kerajinan anyaman purun di Kampung Purun Kota Banjarbaru
Pemetaan Bisnis Teh Celup Gaharu (Aquilaria Malaccensis) PT Makin Jaya Agung Kota Banjarbaru Nana Emiliyana; Sadik Ikhsan; Ahmad Yousuf Kurniawan
Frontier Agribisnis Vol 7, No 4 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v7i4.11555

Abstract

PT Makin Jaya Agung adalah industri yang memproduksi teh celup gaharu yang berdiri sejak tahun 2013 dan memiliki perkebunan pohon gaharu seluas 20 ha. Penentuan harga pokok produksi mengacu pada total biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk memproduksi barang persediaan produk jadi dan produk dalam proses. Penelitian ini bertujuan menganalisis strategi pengembangan dan menganalisis harga pokok produksi pada produk teh celup gaharu (Aquilariamalaccensis) PT Makin Jaya Agung Kota Banjarbaru. Metode analisis yang digunakan analisis Desain Business Model Canvas dan Full Costing. Berdasarkan hasil penelitian, penerapan Business Model Canvas PT Makin Jaya Agung memiliki evaluasi pada elemen Customer Segments, dimana pemasaran teh celup gaharu kepada komunitas diet dan pola hidup sehat. Harga Pokok Produksi teh celup daun gaharu PT Makin Jaya Agung diperoleh sebesar Rp. 47.583,-/kotak teh dengan total biaya selama 1 bulan metode full costing.
Analisis Usahatani Jagung Hibrida di Desa Kandangan Lama Kecamatan Panyipatan Kabupaten Tanah Laut Insinul Riki; Nina Budiwati; Kamiliah Wilda
Frontier Agribisnis Vol 7, No 4 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v7i4.11546

Abstract

Jagung hibrida atau jagung dengan benih unggul merupakan upay apemerintah untuk mengembangkan budidaya jagung. Selain dikonsumsi, jagung juga dapat dijadikan pakan ternak. Penelitian ini bertujuan menganalisis biaya, penerimaan, keuntungan dan permasalahan serta solusi apa yang diberikan pada usahatani jagung hibrida di Desa Kandangan Lama Kecamatan Panyipatan Kabupaten Tanah Laut. Populasi terdiri dari 150 petani yang ada di Desa Kandangan Lama dan diambil sampel secara bertingkat yaitu sebanyak 30 orang petani. Dari hasil penelitian, diketahui ada 3 jenis kategori luas lahan yaitu lahan sempit, sedang dan luas. Biaya total usahatani jagung hibrida untuk lahan sempit, yaitu Rp 24.948.650/usahatani (Rp14.101.413/ha), dan untuk penerimaan Rp35.113.846/usahatani (Rp19.846.956/ha) sehingga keuntungan yang diperoleh oleh petani lahan sempit Rp10.165.196/usahatani (Rp5.745.543/ha). Untuk lahan sedang, biaya total usahatani jagung hibrida sebesar Rp41.220.926/usahatani (Rp13.740.309/ha) dan penerimaan yaitu Rp61.688.571/usahatani (Rp20.562.857/ha), sehingga memperoleh keuntungan Rp20.467.645/usahatani (Rp6.822.548/ha). Sedangkan lahan luas, total biaya usahatani jagung hibrida yaitu, Rp56.765.300/usahatani (Rp13.515.547/ha) dan penerimaan yaitu sebesar Rp79.862.000/usahatani (Rp19.014.761/ha), sehingga diperoleh keuntungan yang diperoleh petani Rp23.096.700/usahatani (Rp 5.499.214/ha). Permasalahan yang dihadapi dalam penyelenggaraan usahatani jagung hibrida adalah kurangnya modal untuk pengadaan pupuk, kurangnya sarana alat mesin pertanian traktor roda 4 dan kualitas benih yang kurang baik.
Analisis Preferensi Konsumen Terhadap Pembelian Beras Berlabel di Kota Banjarbaru Aisya Najmi Maulida; Sadik Ikhsan; Kamiliah Wilda
Frontier Agribisnis Vol 7, No 4 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v7i4.11551

Abstract

Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis atribut beras berlabel yang menjadi preferensi konsumen dan atribut beras berlabel yang paling dipertimbangkan konsumen dalam melakukan pembelian di Kota Banjarbaru dengan menggunakan model sikap multi atribut Fishbein. Pengambilan data pada penelitian dengan menggunakan teknik accidental sampling dengan sampel sebanyak 100 orang. Metode pengumpulan data adalah wawancara dengan menggunakan kuesioner. Atribut beras berlabel yang menjadi preferensi konsumen di Kota Banjarbaru adalah jenis beras premium, ukuran beras medium, memiliki aroma, ukuran kemasan 5 kg, warna beras putih, desain kemasan yang berwarna mencolok dan memiliki gambar, mencantumkan SNI, panduan memasak, dan informasi kadaluarsa pada kemasan. Sedangkan urutan atribut yang paling dipertimbangkan yaitu jenis beras, ukuran kemasan, informasi kadaluarsa, pencantuman SNI, aroma, ukuran beras, informasi nutrisi, warna beras, desain kemasan, dan panduan memasak.

Page 2 of 2 | Total Record : 15