Ahmad Yousuf Kurniawan
Program Studi Agribisnis/Jurusan SEP, Fakultas Pertanian, Universitas Lambung Mangkurat

Published : 29 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

South Kalimantan is a province with large dryland area.  This potency can be used for maize cultivation that will contribute to national maize production and play an important role as import substitution.  One of the major problems in maize cultivation is its low productivity that might be caused by its low efficiency of input use.  The objectives of this research are (1) to estimate factors influencing maize production and to analyze dryland farming efficiency, both in technical and allocative Ahmad Yousuf Kurniawan; Sri Hartoyo; Yusman Syaukat
Forum Pasca Sarjana Vol. 31 No. 2 (2008): Forum Pascasarjana
Publisher : Forum Pasca Sarjana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

South Kalimantan is a province with large dryland area.  This potency can be used for maize cultivation that will contribute to national maize production and play an important role as import substitution.  One of the major problems in maize cultivation is its low productivity that might be caused by its low efficiency of input use.  The objectives of this research are (1) to estimate factors influencing maize production and to analyze dryland farming efficiency, both in technical and allocative efficiency of dryland farming, and (2) to analyze dryland maize farming competitiveness in Kabupaten Tanah Laut, South Kalimantan, and the efficiency effect to its competitiveness.  The methods used are the stochastic frontier production function and the dual frontier cost function for the first objective, and criterion of private cost ratio and domestic resources cost ratio for the second objective.  The results showed that land, seed, organic fertilizer, P-fertilizer, pesticide, labor and land treatment significantly influence production.  Generally, the farmers at research area have been technically efficient but allocatively inefficient. In order to increase economic efficiency, reduction in N-fertilizer is suggested.  The maize commodity in Kabupaten Tanah Laut is profitable and has competitive and comparative advantages.  The increasing of allocative efficiency will increase the competitiveness.   Key words: dryland maize farming, efficiency, competitiveness
Peranan Kelompok Tani dalam Meningkatkan Usahatani di Desa Telaga Langsat Kecamatan Telaga Langsat Kabupaten Hulu Sungai Selatan Muhammad Aris Hermawan; Ahmad Yousuf Kurniawan; Ana Fauziatun Nisa
Frontier Agribisnis Vol 7, No 4 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v7i4.11558

Abstract

Pembentukan kelompok tani yang dibuat pemerintah bertujuan untuk membantu petani dalam mengatasi permasalahan yang terjadi pada usahatani mereka. Dengan adanya kelompok tani pemerintah berharap dapat meningkatkan produktivitas hasil pertanian. Desa Telaga Langsat Kecamatan Telaga Langsat memiliki 11 kelompok tani dengan banyak jenis tanaman yang dibudidayakan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis gambaran usahatani dan kelompok tani dan menganalisis peran kelompok tani dalam meningkatkan usahatani yang ada di Desa Telaga Langsat. Penelitian ini menggunakan metode survei sehingga mebutuhkan sampel sebanyak 40 orang dari total populasi 644 orang. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa gambaran usahatani dan kelompok tani di Desa Telaga Langsat terdiri dari 11 kelompo ktani yang masing-masing kelompok taninya mengusahakan tanaman pangan dan hortikultura. Kelompok tani memiliki kelas kemampuan yang berbeda-beda. Peran kelompok tani di Desa Telaga Langsat berada pada kriteria berperan dengan persentase 76,63%. Angka tersebut diperoleh dari indeks rata-rata setiap indikator yaitu indikator kelas belajar (77,25%), wahana kerjasama (76,13%) danunit produksi (80%)
Persepsi Mahasiswa Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat dalam Menggunakan Dompet Digital Sari Dea Nita Karina Barus; Djoko Santoso; Ahmad Yousuf Kurniawan
Frontier Agribisnis Vol 7, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v7i3.10308

Abstract

Di era digital transaksi pembayaran dapat dilakukan dengan pembayaran non tunai. Salah satu pembayaran non tunai yaitu dompet digital, yang sedang trend di kalangan mahasiswa. Penelitian bertujuan untuk mengetahui persepsi mahasiswa Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat dalam menggunakan dompet digital. Kuisioner disebar kepada 316 mahasiswa aktif Program Studi Agribisnis, angkatan 2019 – 2022. Penyebaran kuisioner dilakukan selama 2 minggu. Jumlah yang memberi respon kuisioner sebanyak 108 mahasiswa, dimana 88 orang menjadi responden, sedangkan 20 orang tidak memenuhimenjadi responden karena tidak menggunakan dompet digital. Dari kuisioner yang telah diisi maka dapat diketahui karakteristik dari setiap mahasiswa berdasarkan jenis kelamin, usia, tahun angkatan uang saku per bulan, jenis dompet digital yang digunakan dan jumlah dompet digital yang digunakan. Dari hasil penelitian dapat diketahui beberapa dompet digital yang digunakan oleh mahasiswa antara lain OVO, Dana, Gopay, Shopeepay, LinkAja, dan i.saku. Mahasiswa cenderung menggunakan 1 jenis aplikasi dompet digital tetapi terdapat juga beberapa mahasiswa Agribisnis yang menggunakan lebih dari 1 aplikasi dompet digital secara bersamaan. Aplikasi dompet digital yang paling banyak digunakan yaitu Dana. Lama penggunaan dompet digital oleh mahasiswa Agribisnis cenderung 1 sampai 2 tahun. Indikator kepercayaan merupakan faktor sangat penting dalam menggunakan dompet digital, sedangkan indikator kemudahan, kualitas pelayanan, promo atau diskon, biaya dan pengalaman termasuk faktor penting.
Analisis Risiko Produksi Tanaman Cabai Rawit di Kecamatan Liang Anggang Kota Banjarbaru Ardiansyah Ardiansyah; Ahmad Yousuf Kurniawan; Karimal Arum Shafriani
Frontier Agribisnis Vol 7, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v7i1.8265

Abstract

Usahatani cabai rawit memiliki risiko yang tinggi. Petani harus meminimalisir risiko yang terjadi dengan cara melakukan upaya penanganan dalam menghadapi risiko sehingga hasil produksi dalam budidaya cabai rawit dapat lebih optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sumber-sumber risiko yang dihadapi petani pada budidaya tanaman cabai rawit dan menganalisis besarnya risiko pada usaha budidaya tanaman cabai rawit di Kecamatan Liang Anggang. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Metode penarikan contoh menggunakan rancangan sampling jenuh atau sensus, sehingga menggunakan semua populasi sebanyak 45 petani responden. Analisis data menggunakan metode deskriptif kualitatif yang di bantu skala likert, expected return, variance, standard deviation dan coefficient varriation. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat dua sumber risiko yaitu sumber risiko eksternal dan internal. Sumber risiko eksternal yaitu : cuaca, hama, penyakit, bencana alam dan musim. Sedangkan sumber risiko internal yaitu : benih dan bibit, pupuk, pestisida, teknis budidaya dan teknologi. Sumber risiko yang sering dialami petani yaitu : cuaca hujan 38,67 %, penyakit antraks 54,67%, hama thrips 56,89%, dan bercak daun 58,67%. Semakin rendah presentasenya maka kemungkinan terjadinya serangan akan semakin tinggi. Nilai expected return yang diperoleh adalah sebesar 11,33. Artinya petani cabai rawit di Kecamatan Liang Anggang mengharapkan rata-rata produktivitas sebanyak 11,33 ton/ha di saat kondisi risiko produksi 6% untuk setiap kondisi dalam proses budidaya yang telah diakomodasi oleh petani. Hasil analisis risiko produksi yang diperoleh nilai coefficient variation sebesar 0,06. Artinya pada setiap satu kilogram cabai rawit yang dihasilkan akan mengalami risiko sebesar 6% pada saat terjadi risiko produksi. Risiko produksi rawan terjadi pada musim hujan karena hama, jamur dan virus mudah berkembang.
Analisis Sensitivitas Kelayakan Usahatani Cabai Besar di Kecamatan Lokpaikat Kabupaten Tapin Muhammad Amin; Nuri Dewi Yanti; Ahmad Yousuf Kurniawan
Frontier Agribisnis Vol 7, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v7i2.9483

Abstract

Tanaman cabai besar banyak diusahakan oleh petani di beberapa wilayah di Indonesia, hal tersebut dikarenakan secara topografi wilayah Indonesia yang cocok untuk budidaya tanaman cabai besar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis biaya, penerimaan, keuntungan, kelayakan dan tingkat sensitivitas kelayakan usahatani cabai besar di Kecamatan Lokpaikat Kabupaten Tapin. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Februari 2023 hingga Juni 2023. Metode penarikan contoh yang digunakan adalah metode sensus yaitu semua petani cabai besar pada tahun 2022 yang berjumlah 30 orang dijadikan sebagai responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biaya total usahatani cabai besar yang dikeluarkan selama satu kali musim tanam sebesar Rp37.777.599/usahatani, dengan penerimaan yang diperoleh sebesar Rp92.177.100/usahatani, sehingga diperoleh keuntungan sebesar Rp54.399.501. Secara finansial usahatani cabai besar layak untuk diusahakan karena nilai RCR yang diperoleh lebih dari 1 yaitu sebesar 2,44/usahatani/musim tanam. Usahatani cabai besar tidak sensitif terhadap ketiga skenario yang dibuat dalam uji kelayakan, yaitu kenaikan biaya produksi, penurunan hasil produksi dan penurunan harga cabai besar. Hal ini dapat dilihat ketika biaya produksi naik sebesar 7% atau hasil produksi turun sebesar 25% atau harga cabai besar turun 45% diperoleh nilai RCR masih lebih dari 1.
Analisis Pemasaran Kulit Kayu Manis di Kecamatan Loksado Kabupaten Hulu Sungai Selatan Candra Wahyu Pratama; Kamiliah Wilda; Ahmad Yousuf Kurniawan
Frontier Agribisnis Vol 7, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v7i2.9430

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis saluran pemasaran kulit kayu manis, fungsi-fungsi pemasaran yang dilakukan serta efisiensi pemasaran kulit kayu manis di Kecamatan Loksado, Menganalisis biaya pemasaran dan marjin pemasaran kulit kayu manis di Kecamatan Loksado. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Loksado Kabupaten Hulu Sungai Selatan yang dilaksanakan mulai dari bulan Juni 2022 sampai dengan bulan Desember 2022. Data pada penelitian ini merupakan data primer yang diperoleh secara langsung dari petani, pedagang pengumpul, dan pedagang pengecer dengan melakukan wawancara yang berpedoman pada daftar pertanyaan (kuesioner) yang telah disusun sebelumnya dan data sekunder yang diperoleh dari serta dinas/instansi dan sumber lainnya yang berkaitan dengan penelitian ini. Metode penarikan contoh pada penelitian ini dilakukan menggunakan metode purposive sampling dan proporsional random sampling sehingga didapatkan sampel sebanyak 40 orang petani. Efisiensi pemasaran yang diproleh dari hasil analisa efisiensi ekonomis dan efisiensi teknis, disimpulkan bahwa ketiga saluran pemasaran efisien. Biaya pemasaran yang paling besar terdapat pada saluran I yaitu sebesar Rp. 2.600/Kg dengan total margin pemasaran sebesar Rp. 40.000/Kg. Sedangkan biaya pemasaran yang paling kecil terdapat pada saluran II yaitu sebesar Rp. 1.900/Kg dengan total margin pemasaran sebesar Rp. 40.000/Kg. Pada saluran III biaya pemasaran yang dikeluarkan sebesar Rp. 2.560/Kg dengan total margin pemasaran sebesar Rp. 58.333/Kg.
Pengaruh Irigasi terhadap Produksi dan Produktivitas Padi Provinsi Kalimantan Selatan Mentari Dwi Lestari; Djoko Santoso; Ahmad Yousuf Kurniawan
Frontier Agribisnis Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v5i2.5980

Abstract

Upaya untuk meningkatkan produksi dan produktivitas hasil pertanian sebagai pembangunan dan realisasi pertanian hal tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu dengan ekstensifikasi dan intensifikasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peningkatan produksi dan produktivitas padi disebabkan oleh ekstensifikasi ataukah intensifikasi atau bahkan keduanya dan untuk mengetahui pengaruh irigasi dalam peningkatan produksi dan produktivitas padi. Penelitian ini menggunakan data time series selama 38 tahun (periode tahun 1980-2017). Metode pengumpulan data pada penelitian ini yaitu Metode Dokumentasi. Alat yang digunakan untuk menganalisis pengaruh irigasi terhadap produksi dan produktivitas padi Provinsi Kalimantan Selatan adalah dengan menggunakan regresi berganda semi-log dan double-log. Berdasarkan hasil penelitian, ekstensifikasi jika dilihat dari laju pertumbuhan memiliki nilai yang sangat rendah yaitu hanya 0,00031124%% untuk pertahunnya. Akan tetapi, jika dilihat dari elastisitasnya mempunyai perbandingan presentasi yang lebih tinggi yaitu sebesar 1,38336%. Sementara itu proporsi areal irigasi teknis Provinsi Kalimantan Selatan mempunyai kontribusi yang tidak nyata terhadap peningkatan produksi dan produktivitas padi yang diilihat pada laju pertumbuhan dan elastisitasnya.
Analisis Pangsa Pengeluaran Pangan Rumah Tangga Petani di Desa Hakurung Kecamatan Daha Utara Kabupaten Hulu Sungai Selatan Lailatunnazmi Lailatunnazmi; Ahmad Yousuf Kurniawan; Sadik Ikhsan
Frontier Agribisnis Vol 6, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v6i3.7800

Abstract

Ketahanan pangan tingkat rumah tangga menggambarkan kemampuan keluarga dalam memenuhi kebutuhan pangan untuk konsumsi dan pemenuhan energi para anggota keluarga. Salah satu indikator yang digunakan dalam mengukur ketahanan pangan adalah pangsa pengeluaran pangan. Berdasarkan laporan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Hulu Sungai Selatan dalam FSVA 2019, masih terdapat 10 desa di Kecamatan Daha Utara, termasuk salah satunya Desa Hakurung yang berada pada kategori rentan rawan pangan. Salah satu penyebabnya adalah tingkat kesejahteraan warga yang rendah. Tujuan penelitian yaitu untuk mengidentifikasi dan menganalisis kondisi ketahanan pangan rumah tangga petani beserta faktor-faktor yang diduga mempengaruhi pangsa pengeluaran pangan rumah tangga petani. Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah proportional random sampling dengan 50 responden. Hasil penelitian diperoleh kondisi ketahanan pangan rumah tangga petani, menggunakan indikator pangsa pengeluaran pangan di Desa Hakurung berada pada kondisi tidak tahan pangan dengan rata-rata pangsa sebanyak 75,44%. Pendapatan non-usahatani adalah faktor yang secara signifikan mempengaruhi pangsa pengeluaran petani. Sedangkan tiga faktor lainnya, pendapatan usahatani, jumlah anggota keluarga dan tingkat pendidikan ibu tidak berpengaruh secara signifikan.
Analisis Komparatif Pendapatan dan Produktivitas Usahatani Padi Sawah Menggunakan Combine Harvester dan Power Thresher Muhammad Asrafi; Sadik Ikhsan; Ahmad Yousuf Kurniawan
Frontier Agribisnis Vol 8, No 3 (2024)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v8i3.13586

Abstract

Pemanenan padi merupakan kegiatan yang dilakukan di lahan (on-farm), yang dimulai dengan pemotongan gabah yang sudah siap panen, dan kemudian pemisahan gabah dengan malainya. Saat ini kegiatan pemanenan padi secara modern dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu menggunakan combine harvester dan power thresher. Petani di Desa Paring Agung memiliki perbedaan pendapat mengenai penggunaan Combine Harvester dan Power Thresher dalam proses pemanenan. Beberapa petani menganggap bahwa penggunaan combine harvester lebih hemat biaya dan menghasilkan lebih banyak produksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui biaya, pendapatan dan produktivitas usahatani padi dengan menggunakan combine harvester dan power threser di Desa Paring Agung Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pendapatan rata-rata petani yang menggunakan combine harvester yaitu Rp8.490.733/usahatani atau Rp 12.185.208/ha, sedangkan petani yang menggunakan power thresher sebesar Rp 8.488.933/usahatani atau Rp 11.489.616/ha. Berdasarkan rata-rata produktivitasnya, petani yang menggunakan combine harvester memiliki produktivitas sebesar 2.739 kg/ha lebih tinggi dibanding petani yang menggunakan power thresher yakni sebesar 2.575 kg/ha. Hasil uji statistik menggunakan uji t test berpasangan diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan terhadap pendapatan petani, namun terdapat perbedaan signifikan terhadap produktivitas padi antara pemanenan menggunakan combine harvester dan power thresher di Desa Paring Agung, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
Alokasi dan Pendapatan Tenaga Kerja Wanita Dalam Usahatani Karet di Desa Wonorejo Kecamatan Kusan Hulu Kabupaten Tanah Bumbu Muhammad Aji Pangestu; Ahmad Yousuf Kurniawan; Nuri Dewi Yanti
Frontier Agribisnis Vol 7, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v7i3.10355

Abstract

Mayoritas masyarakat di Desa Wonorejo memiliki mata pencaharian sebagai petani karet. Hal tersebut berdampak pada keikutsertaan wanita dalam usahatani karet sebagai tenaga kerja wanita. Wanita dihadapkan pada pilihan terhadap waktu yang dimilikinya seperti mengurus rumah tangga, ikut menyadap, dan beristirahat. Setiap pilihan ada konsekuensi ataupun sesuatu yang dikorbankan dan juga memperoleh timbal balik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis alokasi penggunaan tenaga kerja wanita pada usahatani karet, untuk menganalisis pendapatan usahatani karet dan menganalisis pendapatan yang diperoleh tenaga kerja wanita dari usahatani karet. Penelitian ini dilaksaakan di Desa Wonorejo Kecamatan Kusan Hulu Kabupatan Tanah Bumbu. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 113 orang petani karet dan sampel yang terpilih sebanyak 50 responden petani karet Dari hasil penelitian ini didapatakan Alokasi tenaga kerja wanita pada usahatani karet sebesar 40,7% dan 59,3% digunakan untuk kegiatan domestik seperti mengurus rumah tangga dan bersantai. Alokasi tenaga kerja wanita yang paling banyak pada jenis kegiatan penyadapan dan yang paling sedikit pada kegiatan pemeliharaan. Penerimaan wanita dalam usahatani karet di Desa Wonorejo sebesar Rp 2.019.640/bulan dengan pendapatan sebesar Rp 1.695.189/bulan dan biaya eksplisit sebesar Rp 324.45/bulan. Penelitian ini hanya menyampaikan beberapa indikasi dan fakta sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk menduga hubungan antar indikasi tersebut, misalnya faktor yang mempengaruhi alokasi tenaga kerja wanita.