Claim Missing Document
Check
Articles

AGRIBUSINESS INNOVATION IN FRESHWATER SWAMP THROUGH DEVELOPMENT OF ORGANIC RICE Muhammad Fauzi
TROPICAL WETLAND JOURNAL Vol 2 No 2 (2016): Tropical Wetland Journal
Publisher : Postgraduate Program - Lambung Mangkurat University (ULM Press Academic)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/twj.v2i2.27

Abstract

In the economy of South Kalimantan, the agricultural sector has a significant growth and plays a role as one of the major contributors to the economic structure. However, in some areas with particular land typology like freshwater swamp; it is not reflected in the level of farmers’ welfare. In reality, many farming households in freshwater swamp that solely rely on rice farming still live in a poor condition because of low income. It is therefore necessary to find the alternative solutions through agribusiness innovation. Until now freshwater swamp is always identified with non-organic rice or conventional freshwater swamp rice; Alabio livestock, Alabio potato and Swamp buffalo. The purpose of this study was to analyze the potency of freshwater swamp for the welfare of farmers through agribusiness innovation in addition to oil palm plantations. The study was conducted in Teluk Limbung Village, Babirik Subdistrict, Hulu Sungai Utara Regency, by census with 17 farmers as the respondents. The productivity of organic rice in freshwater swamp reached 4.6 tons/ha. The earned income was greater compared to the income when the farmers only grew inorganic rice like what is commonly cultivated by farmers in the swampy lands.
Efisiensi teknis usahatani padi sawah pasang surut varietas lokal di Kecamatan Barambai Kabupaten Barito Kuala: pendekatan Dea Hatimatul Husna; Yusuf Azis; Muhammad Fauzi
Journal of Agricultural Socio-Economics (JASE) Vol 1, No 2 (2020): Journal of Agricultural Socio-Economics (JASE)
Publisher : University of Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/jase.v1i2.9121

Abstract

Provinsi Kalimantan Selatan memiliki lahan pasang surut cukup luas dan sebagian besarnya di Kabupaten Barito Kuala.Pemanfaatan lahan pasang surut berpotensi cukup besar dalam mengembangkan pertanian terutama untuk padi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis efisiensi teknis petani padi sawah pasang surut di Kecamatan Barambai menggunakan pendekatan Data Envelopment Analysis (DEA), untuk menganalisis pengaruh karakteristik responden terhadap efisiensi teknis di Kecamatan Barambai menggunakan Tobit Regression, untuk menganalisis keuntungan petani padi sawah pasang surut di Kecamatan Barambai. Penelitian ini dilakukan di tiga desa di Kecamatan Barambai Kabupaten Barito Kuala yang ditentukan secara purposive dengan memilih 60 petani sampel. Berdasarkan hasil penelitian terdapat 4 petani yang efisien dengan nilai rata-rata tingkat efisiensi 0,893. Dari 4 karakteristik petani sampel, ada 3 karakteristik yang berpengaruh terhadap efisiensi teknis yaitu usia berpengaruh negatif, lama pendidikan formal dan jumlah tanggungan anggota rumah tangga berpengaruh positif. Sedangkan untuk lama pengalaman berusahatani tidak berpengaruh. Penerimaan petani adalah Rp 13.609.917/usahatani atau Rp 15.869.420/hektar. Sedangkan pendapatan yang diperoleh Rp 11.411.300/usahatani atau Rp 13.305.792/hektar sehingga keuntungan Rp 7.172.502/usahatani atau Rp 8.363.262/hektar.
Permintaan dan Distribusi Pupuk pada Usahatani Padi Lahan Rawa Untuk Kebijakan Ketahanan Pangan yang Berkelanjutan di Kalimantan Selatan Muhammad Fauzi Makki; Yudi Ferrianta; Abdullah Dja’far; Hairil Ifansyah
SOCA: Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Vol. 11, No. 1 Juli 2011
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana Jalan PB.Sudirman Denpasar, Bali, Indonesia. Telp: (0361) 223544 Email: soca@unud.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (9512.656 KB)

Abstract

-
Strategi Alokasi Tenaga Kerja Rumahtangga Petani Padi Di Lahan Rawa Lebak Untuk Peningkatan Pendapatan Dan Mengurangi Tingkat Kemiskinan Muhammad Fauzi Makki
ZIRAA'AH MAJALAH ILMIAH PERTANIAN Vol 40, No 1 (2015)
Publisher : Pusat Publikasi Jurnal Universitas Islam Kalimantan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/zmip.v40i1.99

Abstract

This article analyzes how the household labor allocation strategy of paddy farmers in lebak swampland. The analysis is based on the time allocation theory by Becker in the form of decision-making for on-farm activities (paddy farming and non-paddy farming); off-farm and non-farm. The respondents of the research is 100 paddy farmers of lebak swampland. The result of analysis shows that non-paddy farming activities (fishery and rising Alabio duck) and non-farm activities provide most remuneration, thus providing the opportunities to increase the income and poverty alleviation. Therefore, household labor allocation strategy of farmers should be directed at these two activities. Paddy farming only to fulfill food needs of the family alone.
Neraca Ketersediaan Beras Pasca Bencana Banjir Tahun 2021 di Kabupaten Banjar Annisa Pramesti Rahmayanti; Muhammad Fauzi; Muzdalifah Muzdalifah
Frontier Agribisnis Vol 6, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v6i2.5888

Abstract

Bencana banjir bulan Januari tahun 2021 di Kabupaten Banjar membuat pemukiman dan lahan pertanian terendam. Karena bencana banjir luasan lahan pertanian yang ditanami padi terendam sehingga setelah air surut keadaan lahan produktivitasnya menurun dibandingkan dengan sebelum banjir. Lahan yang sebelumnya ditanami padi tidak dapat ditanami kembali akibat adanya banjir. Tujuan penelitian menganalisis neraca ketersediaan beras sebelum dan sesudah bencana banjir di Kabupaten Banjar; dan pemenuhan beras pasca bencana banjir di Kabupaten Banjar. Penelitian menggunakan data sekunder mengenai data produksi padi, ketersediaan beras, konsumsi beras dan pemenuhan beras sebelum bencana banjir (tahun 2020) dan sesudah banjir (tahun 2021). Analisis digunakan secara deskriptif dengan perhitungan produksi beras dan neraca ketersediaan beras. Berdasarkan hasil penelitian ketersediaan beras di tahun 2021 mengalami penurunan dari tahun 2020 sebesar 6.603,50 ton. Di tahun 2020 ketersediaan beras di Kabupaten Banjar sebanyak 94.201,50 ton sedangkan di tahun 2021 sebanyak 87.598 ton. Penurunan ketersediaan beras disebabkan oleh lahan yang digunakan untuk menanam padi menurun, tidak seperti saat sebelum banjir. Perimbangan (selisih ketersediaan beras dengan konsumsi beras) tahun 2021 di Kabupaten Banjar mengalami kenaikan dari tahun 2020. Tingkat rata-rata konsumsi beras di Kabupaten Banjar tahun 2021 adalah 85,82 kg/kapita/tahun dan tahun 2020 sebesar 139,15 kg/kapita/tahun. Dengan kenaikan pemenuhan beras sebesar 23.518,39 ton dari tahun sebelumnya dapat dinyatakan bahwa kondisi ketersediaan beras pasca bencana tahun 2021 di Kabupaten Banjar masih surplus.
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Telur Itik di Kecamatan Martapura Kabupaten Banjar Gusti Dina Aryanti Imanah; Rifiana Rifiana; Muhammad Fauzi
Frontier Agribisnis Vol 5, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v5i3.5932

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk dapat mengetahui faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap permintaan telur itik dan mengetahui elastisitas permintaan telur itik di Kecamatan Martapura Kabupaten Banjar. Data yang digunakan berupa data primer: dari hasil wawancara. Pengambilan sampel dilakukan di salah satu pasar terbesar di Kecamatan Martapura. Metode pengambilan contoh dalam penentuan pasar, digunakan metode purposive sampling dan untuk pengambilan contoh sampel responden digunakan metode accidental sampling.Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap permintaan telur itik serta besarnya elastisitas diidentifikasi menggunakan analisis regresi linier berganda bentuk model Cobb-Douglas yang diestimasi melalui logaritma natural. Pada penelitian ini faktor-faktor yang diduga memiliki pengaruh terhadap permintaan telur itik di Kecamatan Martapura Kabupaten Banjar adalah harga telur itik, harga telur ayam ras, pendapatan, jumlah anggota keluarga, dan selera.Dari hasil analisis yang dilakukan menunjukkan harga telur itik dan selera memiliki pengaruh sangat nyata terhadap besar kecilnya jumlah permintaan telur itik, kemudian jumlah anggota keluarga menunjukan pengaruh nyata dalam besar kecilnya jumlah permintaan telur itik, sedangkan harga telur ayam ras dan pendapatan tidak memiliki pengaruh nyata terhadap jumlah permintaan telur itik. Elastisitas harga bersifat elastis dan menunjukkan hubungan yang berbanding sebaliknya terhadap besar kecilnya permintaan telur itik ialah–[3,207]>1. Elastisitas silang harga telur ayam ras memiliki sifat inelastis dan memiliki tanda positif yaitu [0,306]<1 yang dapat diartikan telur ayam adalah barang substitusi dari teluritik. Kemudian untuk Elastisitas pendapatan menunjukkan sifat inelastis serta menunjukkan hubungan secara searah diantara pendapatan dengan permintaan telur itik dari hasil[0,158]<1.
Analisis Pemasaran Ayam Broiler Sistem Pemeliharaan Pola Mandiri di Kabupaten Tanah Bumbu Muhammad Mubasyir; Nina Budiwati; Muhammad Fauzi
Frontier Agribisnis Vol 6, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v6i1.6002

Abstract

Pemasaran daging ayam broiler ditentukan oleh lembaga-lembaga pemasaran yang berada dalam saluran pemasaran. Tujuan penelitian menganalisis saluran pemasaran, biaya pemasaran, keuntungan pemasaran, margin pemasaran dan farmer’s share serta permasalahan dihadapi dalam pemasaran ayam broiler. Jumlah sampel penelitian sebanyak 3 orang peternak, 1 orang pedagang pengumpul dan 11 orang pengecer. Analisis dilakukan dengan biaya pemasaran, keuntungan pemasaran, margin pemasaran, farmer’s share dan deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian, saluran pemasaran ayam broiler sistem pemeliharaan pola mandiri di Kabupaten Tanah Bumbu memiliki dua pola. Besar biaya pemasaran dan margin total untuk saluran I adalah Rp 370,58 dan Rp 3.714,29. Besar biaya pemasaran dan margin total untuk saluran II adalah Rp 2.284,82 dan Rp 8.896,10. Keuntungan tertinggi diantara lembaga pemasaran pada pedagang pengumpul Rp 3.343,70/kg, sedangkan yang terendah pada pedagang pengecer Rp 3.273,66/kg. Farmer’s share sauran I dan II sebesar 83,12% dan 67,27%. Permasalahan yang sering dihadapi peternak dalam pemasaran ayam broiler sistem pemeliharaan pola mandiri di Kabupaten Tanah Bumbu, yaitu modal usaha penyelenggaraan ternak ayam yang cukup besar.
Posisi Label Halal dalam Keputusan Konsumen pada Pembelian Mie Instan di Segmen Remaja Miftahul Jannah; Djoko Santoso; Muhammad Fauzi
Frontier Agribisnis Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v3i2.822

Abstract

Dalam menciptakan produk yang ideal bagi konsumen dan meningkatkan nilai keuntungan maka  produsen atau pelaku usaha perlu mengetahui faktor apa saja yang menjadi pertimbangan konsumen dalam membeli produk mie instan. Dengan menganalisis variabel dalam pemilihan produk mie instan di segmen remaja diharapkan mampu mendapatkan kombinasi atribut yang ideal bagi konsumen dan bagi produsen untuk lebih keratif dalam membuat produk baru mie instan. presepsi dan selera konsumen berbeda-beda sehingga perlu dilakukan kombinasi atribut. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis faktor yang menjadi pertimbangan konsumen dalam membeli produk mie instan. sehingga jika sudah diketahui faktor apa saja yang berpengaruh maka posisi label halal yang merupakan salah satu dari atribut produk akan terlihat kontribusinya. Penelitian dan penulisan skripsi ini dilaksanakan pada bulan September 2018 sampai dengan bulan Februari 2019. Metode penelitian menggunakan metode kuesioner. Dalam menentukan banyak nya sampel digunakan metode penarikan contoh acak sederhana. Sampel diambil sebanyak 20 % dari jumlah populasi 432 orang mahasiswa Jurusan Agribisnis. Analisis data yang digunakan adalah analisi faktor. Analisis faktor adalah teknik untuk menyederhanakan variabel menjadi faktor baru yang lebih sedikit tanpa mengurangi informasi yang terkandung. Hasil analisis faktor menunjukan presepsi remaja dalam melakukan pembelian terhadap produk mie instan adalah faktor variasi, label, popularitas, fisik dan harga. Berdasarkan pemetaan presepsi, faktor label yang memiliki anggota label halal dan keterangan kadaluarsa memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap pengambilan keputusan dalam pembelian produk mie instan.Kata kunci:presepsi, variabel, atribut,analisis faktor
Analisis Risiko Produksi Bawang Merah (Allium Ascalonicum L.) di Desa Suato Lama Kecamatan Salam Babaris Kabupaten Tapin Indri Anggraini; Muhammad Fauzi; Rifiana Rifiana
Frontier Agribisnis Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v5i1.6027

Abstract

Provinsi Kalimantan Selatan adalah penghasil bawang merah tertinggi di Pulau Kalimantan, Kabupaten yang mampu menopang kekurangan pasokan bawang merah dari luar yaitu Kabupaten Tapin, Salah satu kecamatan yang mendukung pengembangan usahatani bawang merah yaitu Kecamatan Salam Babaris, desa yang dijadikan sebagai pengembangan bawang merah yaitu Desa Suato Lama. Usahatani bawang merah terdapat kendala dan hambatan yaitu hasil panen berbeda dengan yang diharapkan, serangan hama dan penyakit, iklim dan cuaca yang tidak dapat diperkirakan, kemarau, musim penghujan mengakibatkan gagal panen sehingga produksi anjlok dan produktivitas rendah. Kendala tersebut menunjukkan bahwa mengalami risiko produksi. Tujuan penelitian yaitu mengetahui teknis penyelenggaraan usaha bawang merah dan sumber risiko berkaitan kegiatan budidaya bawang merah dan analisis besarnya risiko produksi pada budidaya bawang merah pada Desa Suato Lama. Data dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Pengambilan sampel dengan Propotionated random sampling, dengan 30 responden petani bawang merah. Sumber penyebab risiko produksi adalah musim yang tidak menentu hama dan penyakit. Data Expected Return diperoleh sebesar 1,848, berarti petani bawang merah menginginkan hasil sebesar 1,848 ton/ha dengan risiko produksi 10 % dengan berbagai kondisi yang telah dihitung, Nilai pada Coefficient Variation pada pehitungan risiko produksi sebesar 0,101 yang berarti bahwa usahatani bawang merah di Desa Suato Lama memiliki tingkat risiko yang rendah, dan diperoleh nilai Coefficient Variation sebesar 0,101. Artinya setiap satu kilogram bawang merah akan mengalami risiko sebesar 10%.
ANALISIS PEMASARAN BUNGA KENANGA (Canangium odoratum) DI DESA LABUAN TABU,IKECAMATAN MARTAPURA, KABUPATEN BANJAR, KALIMANTAN SELATAN Devi Khairunnisa; Artahnan Aid; Muhammad Fauzi
Frontier Agribisnis Vol 2, No 4 (2018)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v2i4.669

Abstract

Penelitian ini bertujuan untukImengetahui saluran pemasaran, fungsi-fungsi pemasaran dan besarnya biaya, volume bunga kenanga yang dipasarkan, marjin serta keuntungan, mengetahui share petani, share lembaga, dan mengetahui hambatan pemasaran bunga kenanga di Desa Labuan Tabu. Penelitian ini dilaksanakan mulaiIdari bulan Mei 2017 sampai dengan Mei 2018. di kecamatan Martapura. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder dan data primer. Berdasarkan hasil penelitian pemasaran bunga kenanga di desa labuan tabu memiliki tiga pola yaitu pertama dari petani ke konsumen akhir; kedua. Dari petani ke pedagang pengecer ke konsumen akhir; ketiga dari petani ke pedagang perangkai ke konsumen akhir. Sistem pemasaran yang terdiri dari biaya pemasaran yang tertinggi diantara tiga saluran adalah biaya pada saluran III yaitu sebesar Rp 6.181/kg dan biaya terkecil ada pada saluran II yaitu sebesar Rp 1.261/kg. Marjin terbesar pada saluran II yaitu sebesar Rp 18.947/kg. Sedangkan marjin terkecil terdapat pada saluran III yaitu Rp10.000/kg. Keuntungan terbesar berada pada saluran II yaitu sebesar Rp 12.766/kg, sedangkan keutungan terkecil berada pada saluran I yaitu Rp 7.716/kg. Share petani tertinggi terdapat pada saluran I yaitu sebesar 100% dan share petani terendah pada saluran II yaitu sebesar 55%.Kata Kunci: analisis pemasaran, bunga kenanga