cover
Contact Name
Ulil Fauziyah
Contact Email
ulilfauziyah@pai.uin-malang.ac.id
Phone
+6285729510314
Journal Mail Official
mutaalim@uin-malang.ac.id
Editorial Address
Jalan Gajayana No.50, Dinoyo, Kec. Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur 65144
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Muta'allim: Jurnal Pendidikan Agama Islam
ISSN : -     EISSN : 28286227     DOI : https://doi.org/10.18860/mjpai
Mutaallim Jurnal Pendidikan Agama Islam adalah sarana komunikasi dan publikasi ilmiah yang berasal dari hasil penelitian di bidang pendidikan agama Islam baik literatur library research maupun lapangan field research dengan berbagai pendekatan Jurnal ini terbit empat kali dalam setahun di bulan Maret Juni September dan Desember. Bahasa yang digunakan adalah Indonesia Inggris dan Arab. Mutaallim Jurnal Pendidikan Agama Islam dikelola oleh Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 3 No 4 (2024): Muta'allim: Jurnal Pendidikan Agama Islam" : 6 Documents clear
KAJIAN TAFSIR TEMATIK: Jujur dalam Mu’amalah Perspektif Al-Qur’an dan Hadis Sahro, Khoirus
Muta'allim: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol 3 No 4 (2024): Muta'allim: Jurnal Pendidikan Agama Islam
Publisher : Muta'allim: Jurnal Pendidikan Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/mjpai.v3i4.10822

Abstract

Honesty is one of the important values in muamalah, which is an Islamic ethical system that regulates social relationships between individuals and society. Honesty in muamalah is a key factor in creating good relationships between individuals and society. Honesty in muamalah also helps prevent losses for parties involved in transactions. Honesty in muamalah is also related to the concept of amanah, where individuals are expected to be responsible and hold trust in every transaction they make. However, honesty in muamalah still remains a challenge for some people. Several factors that affect honesty in muamalah include ignorance, greed, and economic pressure. Therefore, efforts are needed to increase awareness of the importance of honesty in muamalah and encourage the practice of honesty in every transaction made. This article uses a literature review research approach, which emphasizes the fundamentals through relevant references to the object studied. In conclusion, honesty is an important value in muamalah and is a key to creating good relationships between individuals and society. Honesty in muamalah is also related to the concept of amanah and is expected to be a fundamental principle in transactions and business activities in Islam. Therefore, it is important to continue to increase awareness of the importance of honesty in muamalah and encourage the practice of honesty in every transaction made Abstrak Jujur adalah salah satu nilai yang penting dalam muamalah, yang merupakan sistem etika Islam yang mengatur hubungan sosial antara individu dan masyarakat. Kejujuran dalam muamalah menjadi kunci penting bagi terciptanya hubungan yang baik antara individu dan masyarakat. Kejujuran dalam muamalah juga membantu mencegah terjadinya kerugian bagi pihak yang terlibat dalam transaksi. Kejujuran dalam muamalah juga dihubungkan dengan konsep amanah, di mana individu diharapkan untuk bertanggung jawab dan memegang amanah dalam setiap transaksi yang dilakukan. Namun, kejujuran dalam muamalah masih menjadi tantangan bagi sebagian orang. Beberapa faktor yang mempengaruhi kejujuran dalam muamalah meliputi ketidaktahuan, keserakahan, dan tekanan ekonomi. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kejujuran dalam muamalah dan mendorong praktik kejujuran dalam setiap transaksi yang dilakukan. Artikel ini menggunakan penelitian yang bersifat studi kepustakaan, yang mana penelitian ini menekankan dasar-dasar lewat referensi yang relevan dengan objek yang diteliti.Kesimpulannya, kejujuran merupakan nilai penting dalam muamalah dan merupakan kunci bagi terciptanya hubungan yang baik antara individu dan masyarakat. Kejujuran dalam muamalah juga dihubungkan dengan konsep amanah dan diharapkan menjadi prinsip utama dalam bertransaksi dan aktivitas bisnis dalam Islam. Oleh karena itu, penting untuk terus meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kejujuran dalam muamalah dan mendorong praktik kejujuran dalam setiap transaksi yang dilakukan.
METODOLOGI USHUL FIQIH: Analisis Terhadap Konsep Dzahir, Takwil, Muraddif dan Musytarak Esafuri, Maulidi Ash Shiddiqie
Muta'allim: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol 3 No 4 (2024): Muta'allim: Jurnal Pendidikan Agama Islam
Publisher : Muta'allim: Jurnal Pendidikan Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/mjpai.v3i4.11218

Abstract

This article examines the methodology of ushul fiqh with a focus on analyzing the conceptsof dzahir, takwil, muraddif, and musytarak in the context of Islamic legal interpretation.Ushul fiqh as a discipline that determines the basic principles of deriving law from shariatexts, requires a deep understanding of these key terms. The concept of dzahir refers toexplicit textual meaning, while takwil involves deeper interpretation to reach hiddenmeanings. Muraddif relates to words that have similar meanings or are synonymous, andmusytarak refers to words that have more than one meaning. This article analyzes howthese four concepts are used in the legal istinbat process and how they influence theinterpretation of the Shari'a in complex situations. Through an analytical approach, thisarticle aims to provide a clearer understanding of how ushul fiqh integrates these conceptsto produce legal conclusions that are consistent and relevant to sharia principles.Abstrak Artikel ini mengkaji metodologi ushul fiqih dengan fokus pada analisis konsep dzahir, takwil, muraddif, dan musytarak dalam konteks penafsiran hukum Islam. Ushul fiqih sebagai disiplin yang menentukan prinsip-prinsip dasar pengambilan hukum dari teks-teks syariah, mengharuskan pemahaman yang mendalam mengenai terminologi kunci tersebut. Konsep dzahir merujuk pada makna tekstual yang eksplisit, sementara takwil melibatkan interpretasi yang lebih mendalam untuk mencapai makna yang tersembunyi. Muraddif berkaitan dengan kata-kata yang memiliki makna serupa atau sinonim, dan musytarak mengacu pada kata-kata yang memiliki lebih dari satu makna. Artikel ini menganalisis bagaimana keempat konsep ini digunakan dalam proses istinbat hukum dan bagaimana mereka mempengaruhi penafsiran syariat dalam situasi yang kompleks. Melalui pendekatan analitis, artikel ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih jelas tentang bagaimana ushul fiqih mengintegrasikan konsep-konsep ini untuk menghasilkan kesimpulan hukum yang konsisten dan relevan dengan prinsip-prinsip syariah.
PERSEPSI MAHASISWA TENTANG KOMPETENSI SOSIAL DOSEN FAKULTAS ILMU TARBIYAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN MAS SAID SURAKARTA Al Gufron, Misbach; Suryo, Khuriyah
Muta'allim: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol 3 No 4 (2024): Muta'allim: Jurnal Pendidikan Agama Islam
Publisher : Muta'allim: Jurnal Pendidikan Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/mjpai.v3i4.11466

Abstract

Research on the social competence of lecturers reveals deficiencies in the ability to interact and behave effectively, as well as a lack of empathy and politeness in communicating. This shows the need for more attention in developing the social competence of lecturers. Therefore, this study aims to determine students' perceptions of lecturers' social competence. This study uses a descriptive quantitative approach to collect, analyze, and describe quantitative data systematically. This research was conducted in 2024 by providing questionnaires to Islamic Education students of UIN Raden Mas Said Surakarta class of 2020 through Google Form, with a total of 176 responses. This study used percentile data analysis to determine the value obtained. The results showed that the perception of Islamic Religious Education Students about the social competence of lecturers of the Faculty of Tarbiyah at Raden Mas Said University Surakarta had good criteria, especially in terms of objectivity, adaptability, empathy, and the ability to communicate effectively and politely. The majority of respondents agreed on all four indicators, with an overall average score of 66.20%. With these results, it can be concluded that the perception of students of the Islamic Religious Education study program class of 2020 about the social competence of lecturers is considered good.Abstrak Penelitian tentang kompetensi sosial dosen mengungkapkan adanya kekurangan dalam kemampuan berinteraksi dan bersikap secara efektif, serta kurangnya empati dan kesantunan dalam berkomunikasi. Hal ini menunjukkan perlunya perhatian lebih dalam mengembangkan kompetensi sosial dosen. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi mahasiswa terhadap kompetensi sosial dosen.Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menggambarkan data kuantitatif secara sistematis. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2024 dengan memberikan kuisioner kepada mahasiswa Pendidikan Agama Islam UIN Raden Mas Said Surakarta angkatan 2020 melalui Google Form, dengan jumlah respoden 176. Penelitian ini menggunakan analisis data percentil untuk mengetahui nilai yang didapatkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi Mahasiswa Pendidikan Agama Islam tentang kompetensi sosial Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah di Universitas Raden Mas Said Surakarta memiliki kriteria baik, terutama dalam hal objektivitas, adaptabilitas, empati, dan kemampuan berkomunikasi efektif serta santun. Mayoritas responden menyatakan setuju pada keempat indikator tersebut, dengan rata-rata nilai keseluruhan sebesar 66,20%. Dengan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa persepsi mahasiswa program studi Pendidikan Agama Islam angkatan 2020 tentang kompetensi sosial dosen dinilai baik.
PENDIDIKAN ISLAM DAN PEMBENTUKAN IDENTITAS MUSLIM DI ERA DIGITAL 'Adilah, Annisatun; Amelia, Shafira Rahma
Muta'allim: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol 3 No 4 (2024): Muta'allim: Jurnal Pendidikan Agama Islam
Publisher : Muta'allim: Jurnal Pendidikan Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/mjpai.v3i4.12298

Abstract

This article aims to discuss the role of Islamic education in the formation of Muslim identity in the digital era through a library research approach with qualitative methods. Islamic education aims to develop human potential holistically, with principles that emphasize the balance between worldly and ukhrawi knowledge and ethics. In the digital era, Muslim identity formation faces challenges such as the influence of foreign cultures, uncontrolled information, and lack of understanding of valid Islamic teachings, which can obscure identity. Therefore, Islamic education is key in strengthening this identity, by instilling religious values that are appropriate to the context of the times. This article also reviews the application of Islamic education methods in the digital era through the utilization of technology, such as online learning platforms, tafsir applications, and da'wah videos. Technology can be an effective tool to deepen Islamic teachings while maintaining religious values, so that Islamic education remains relevant in facing the challenges of the times and maintaining Muslim identity, as well as encouraging a deeper and more comprehensive understanding. Abstrak Artikel ini bertujuan untuk membahas peran pendidikan Islam dalam pembentukan identitas Muslim di era digital melalui pendekatan library research dengan metode kualitatif. Pendidikan Islam bertujuan mengembangkan potensi manusia secara holistik, dengan prinsip-prinsip yang menekankan keseimbangan antara ilmu duniawi dan ukhrawi serta etika. Di era digital, pembentukan identitas Muslim menghadapi tantangan seperti pengaruh budaya asing, informasi yang tidak terkendali, dan kurangnya pemahaman terhadap ajaran Islam yang sahih, yang dapat mengaburkan jati diri. Oleh karena itu, pendidikan Islam menjadi kunci dalam memperkuat identitas tersebut, dengan menanamkan nilai-nilai agama yang sesuai dengan konteks zaman. Artikel ini juga mengulas penerapan metode pendidikan Islam di era digital melalui pemanfaatan teknologi, seperti platform pembelajaran online, aplikasi tafsir, dan video dakwah. Teknologi dapat menjadi alat efektif untuk mendalami ajaran Islam sambil tetap mempertahankan nilai-nilai agama, sehingga pendidikan Islam tetap relevan dalam menghadapi tantangan zaman dan menjaga identitas Muslim, serta mendorong pemahaman yang lebih mendalam dan menyeluruh.
Penerapan Metode Diskusi untuk Memahami Makna, Tipologi, dan Kegunaan Asbab an-Nuzul dalam Pembelajaran Al-Qur'an Hadis An'nisa, Lila Auliani; Aziz, Umar Abdul; Febrianti, Nur Wilujeng
Muta'allim: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol 3 No 4 (2024): Muta'allim: Jurnal Pendidikan Agama Islam
Publisher : Muta'allim: Jurnal Pendidikan Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/mjpai.v3i4.12517

Abstract

This inquire about points to discover out that asbab an-nuzul is an occasion or something that's the background to the disclosure of the verses of the Holy Qur'an. A deep understanding of asbab an-nuzul is very imperative within the context of understanding the meaning contained in the verses that were revealed comprehensively. This article will discuss the meaning, its typology which divided into two to be specific micro and macro with the illustrations, and the value of studying asbab an-nuzul within the setting of studying the elucidation of the Holy Qur'an. The approach utilized in this paper is previous library and journal research by collecting information utilizing qualitative descriptive analysis. The results of our research conclude that asbab an-nuzul is the underlying cause of the disclosures of the Holy Qur’an, where the scholars studied it from a micro and macro perspective. Micro asbabunnuzul refers more to events that specifically cause the revelation of verses, while macro refers more to events in general. This article also explains the value of studying asbab an-nuzul in studying the Holy Qur’an. From the results of our observations that we present through this article are expected to improve readers' understanding of the messages contained within the Holy Qur'an and apply them in everyday life. Appart from that, the article also shows the effectiveness of using the discussion method for learning the Qur'an and Hadith at the elementary level (SD/MI). The results of the study showed that there was a significant difference in learning outcomes using the discussion method and conventional methods. Students who use the discussion method have good problem-solving and critical thinking skills. Learning outcomes also increased in classes that use this method. This shows that the discussion method is a method that is able to lead students to the learning objectives. Abstrak Tulisan ini membahas tentang asbab an-nuzul yang merupakan peristiwa atau sesuatu yang melatarbelakangi diturunkannya ayat-ayat Al-Qur'an. Pemahaman mendalam tentang asbab an-nuzul sangat penting dalam konteks memahami makna yang terkandung dalam ayat-ayat yang diturunkan secara komprehensif. Tulisan ini akan membahas tentang makna, tipologinya yang terbagi menjadi dua yaitu mikro dan makro beserta ilustrasinya, dan nilai kajian asbab an-nuzul dalam konteks kajian penafsiran Al-Qur'an. Pendekatan yang digunakan dalam tulisan ini adalah penelitian pustaka dan jurnal terdahulu dengan cara pengumpulan informasi menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian kami menyimpulkan bahwa asbab an-nuzul merupakan sebab yang melatarbelakangi diturunkannya ayat-ayat Al-Qur'an, dimana para ulama mengkajinya dari sudut pandang mikro dan makro. Asbab an-nuzul mikro lebih merujuk pada peristiwa yang secara khusus menyebabkan turunnya ayat, sedangkan asbab an-nuzul makro lebih merujuk pada peristiwa secara umum. Tulisan ini juga menjelaskan tentang nilai kajian asbab an-nuzul dalam kajian Al-Qur'an. Dari hasil pengamatan yang kami sajikan melalui artikel ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman pembaca terhadap pesan-pesan yang terkandung dalam Al-Qur'an dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, artikel ini juga menunjukkan keefektifan penggunaan metode diskusi untuk pembelajaran Al-Qur'an dan Hadits pada jenjang Sekolah Dasar (SD/MI). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar dengan menggunakan metode diskusi dan metode konvensional. Siswa yang menggunakan metode diskusi memiliki kemampuan memecahkan masalah dan berpikir kritis yang baik. Hasil belajar juga mengalami peningkatan pada kelas yang menggunakan metode ini. Hal ini menunjukkan bahwa metode diskusi merupakan metode yang mampu mengantarkan siswa pada tujuan pembelajaran.
MENGATASI TANTANGAN INTOLERANSI DENGAN PENDIDIKAN MULTIKULTURAL DI ERA DIGITALISASI Azzahra, Fatimah; Rosyidah, Amiliya Nur
Muta'allim: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol 3 No 4 (2024): Muta'allim: Jurnal Pendidikan Agama Islam
Publisher : Muta'allim: Jurnal Pendidikan Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/mjpai.v3i4.13185

Abstract

Intolerance is one of the main challenges in the digitalization era, where unfiltered information flows often trigger social conflict and polarization. This article aims to explore the role of multicultural education as a solution in overcoming the challenges of intolerance amid the development of digital technology. Using a qualitative approach based on literature review, this research analyzes the concept of multicultural education, the challenges of intolerance in the digital era, and relevant implementation strategies. The results show that multicultural education has great potential in shaping attitudes of tolerance, appreciating diversity, and developing cross-cultural understanding. However, its success requires the integration of digital technology, active involvement of educators, and strong policy support. This article recommends the development of a digital-based inclusive curriculum and the improvement of digital literacy as strategic steps to realize a harmonious and tolerant society. Abstrak Intoleransi menjadi salah satu tantangan utama di era digitalisasi, di mana arus informasi yang tidak terfilter seringkali memicu konflik sosial dan polarisasi. Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran pendidikan multikultural sebagai solusi dalam mengatasi tantangan intoleransi di tengah perkembangan teknologi digital. Dengan pendekatan kualitatif berbasis kajian pustaka, penelitian ini menganalisis konsep pendidikan multikultural, tantangan intoleransi di era digital, serta strategi implementasi yang relevan. Hasil kajian menunjukkan bahwa pendidikan multikultural memiliki potensi besar dalam membentuk sikap toleransi, menghargai keberagaman, dan mengembangkan pemahaman lintas budaya. Namun, keberhasilannya memerlukan integrasi teknologi digital, keterlibatan aktif para pendidik, serta dukungan kebijakan yang kuat. Artikel ini merekomendasikan pengembangan kurikulum inklusif berbasis digital dan peningkatan literasi digital sebagai langkah strategis untuk mewujudkan masyarakat yang harmonis dan toleran.

Page 1 of 1 | Total Record : 6