cover
Contact Name
EPAFRAS MUJONO
Contact Email
epafrasmujono@ukrimuniversity.ac.id
Phone
+6282145752940
Journal Mail Official
epafrasmujono@ukrimuniversity.ac.id
Editorial Address
Jl. Solo KM 11,1 , Kalasan, Kabupaten Sleman, DIY
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
PENABIBLOS
ISSN : 20866097     EISSN : 30476194     DOI : https://doi.org/10.61179/jps
JURNAL PENABIBLOS merupakan jurnal dengan Scope Pendidikan agama kristen, musik gereja dan teologi konseling kristen yang dikelola oleh prodi S2 PAK UKRIM.
Articles 71 Documents
IMPLEMENTASI PENGAJARAN KARYA ROH KUDUS DALAM KEHIDUPAN REMAJA Pujiati; Lie Agan; Bonivasius
JURNAL PENABIBLOS Vol. 14 No. 01 (2023): JURNAL PENABIBLOS (JPS)
Publisher : Universitas Kristen Immanuel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61179/jurnalpenabiblos.v14i01.420

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: Pertama, untuk menjelaskan hal-hal apa saja yang terkait dengan pengajaran Karya Roh Kudus. Yang kedua, Menjelaskan masalah-masalah dalam kehidupan remaja, Ketiga, menjelaskan kualitas implemetasi pengajaran karya Roh Kudus dalam kehidupan remaja. Keempat, untuk menemukan elemen pendidikan yang cocok untuk di terapkan di RAI. Kajian ini diperuntukan untuk mengenal Karya Roh Kudus, di awali dengan mengenal Pribadi Roh Kudus. Karya Roh Kudus Mendiami tubuh orang percaya sebagai Bait- Nya, Karya Roh Kudus Mengurapi orang Percaya sebagai murid-Nya, dan Roh Kudus Memberi karunia untuk melakukan pekerjaan pelayanan-Nya. Yang disertai juga dengan masalah dalam kehidupan remaja. Penelitian ini merupakan studi lapangan yang menghasilkan data kualitatif. Metode yang digunakan adalah metode etnografi (budaya yang dimaksud adalah budaya yang alkitabiah). Penelitian kualitatif menunjukkan dan membuktikan bahwa kualitas respon terhadap Karya Roh Kudus, cukup baik, meskipun terdapat kelemahan dan cenderung lebih baik.
PENDIDIK YANG DIPENUHI OLEH ROH KUDUS Pujiati
JURNAL PENABIBLOS Vol. 14 No. 01 (2023): JURNAL PENABIBLOS (JPS)
Publisher : Universitas Kristen Immanuel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61179/jurnalpenabiblos.v14i01.421

Abstract

Salah satu hal yang harus dipenuhi oleh pendidik Kristen adalah bertobat dan percaya kepada Yuhan Yesus. Ini merupakan hal yang sangat penting yang harus dialami oleh seorang pendidik karena pendidik adalah seorang yang berbuat dosa. Pertobatan adalah cara yang disediakan bagi manusia untuk menjadi bebas dari dosa-dosa dan menerima pengampunan baginya. Dosa memperlambat kemajuan rohani kita dan bahkan dapat menghentikan pengajaran seorang pendidik. Pertobatan memungkinkan kita untuk tumbuh dan berkembang lagi secara rohani. Setelah pendidik melakukan pertobatan maka hidupnya dipenuhi oleh Roh Kudus. Melalui Roh Kudus, Kristus telah memberikan karunia-karunia rohani untuk saling melayani bagi pertumbuhan Kristus.
PENGARUH PENGGUNAAN TEKNOLOGI DIGITAL DALAM PENGAJARAN TENTANG KARUNIA ROHANI TERHADAP KETERLIBATAN JEMAAT DALAM PELAYANAN GEREJA DI GSSJA WILAYAH III SULSELBATRA Iccen; Epafras Mujono; Ari Upu Telo
JURNAL PENABIBLOS Vol. 14 No. 02 (2023): JURNAL PENABIBLOS (JPS)
Publisher : Universitas Kristen Immanuel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gereja sedang menghadapi masalah yang berkaitan dengan adaptasi dan transformasi penggunaan teknologi digital dalam proses pastoral jemaat. Setiap pelayan atau gembala dituntut untuk dididik secara digital agar bisa mengikuti tren. Gereja harusmengaktualisasikan dirinya agar setiap jemaat menjadi termuridkan dan cukup dewasa untuk berpartisipasi dalam pelayanan gereja. Akibatnya, gereja membuat kebijakan untukmelakukan pemuridan menggunakan alat online seperti Google Meet, Quiziz, Zoom, danLMS. Dengan bantuan kuesioner, penelitian ini menggunakan metodologi kuantitatif. Jemaat di GSSJA Wilayah III SulSELBATRA menjadi bahan sampel penyelidikannya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat penggunaan teknologi digital masih dalam kategori sedang. Sama dengan tingkat keterlibatan jemaat dalam pelayanan juga sedang. Sehingga berdasarkan uji korelasi diketahui bahwaPenggunaan teknologi digitalberpengaruh cukup kuat terhadap Keterlibatan Jemaat Dalam Pelayanan Gereja DiGSSJA Wilayah III SULSELBATRA sebesar 0,584 serta Penggunaan teknologi digital berkontribusi sebesar 34,1% terhadap Keterlibatan Anggota Jemaat Dalam Pelayanan Gereja Di GSSJA Wilayah III SULSELBATRA. Hal ini berimplikasi pada perlunya peningkatan kompetensi digital jemaat dan pendeta, perlunya pemilihan perangkat digitalyang sesuai dengan keadaan jemaat, perlunya peningkatan keterlibatan aktif jemaat dalampelayanan, dan perlunya pemusatan pada landasan kesadaran pelayanan jemaat.
PROBLEM BASED LEARNING: EFEKNYA TERHADAP PENGAJARAN DOSEN DAN ANTUSIASME BELAJAR MAHASISWA DI SEKOLAH TINGGI TEOLOGI KANAAN NUSANTARA, SEMARANG Novia Rahmadewi; Eka Setyaadi; Ari Upu Telo
JURNAL PENABIBLOS Vol. 14 No. 02 (2023): JURNAL PENABIBLOS (JPS)
Publisher : Universitas Kristen Immanuel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terhadap pengajaran dosen Pendidikan Agama Kristen dan antusiasme belajar mahasiswa. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa STT Kanaan Nusantara Semarang berjumlah 25 orang mahasiswa. Metode yang dipilih yakini kuantitatif dengan desain penelitian korelasi. Penerapan model Problem Based Learning dapat memberikan respon positif bagi mahasiswa selama proses pembelajaran di kelas, dosen melatih keberanian mahasiswa menyampaikan pendapat berdasarkan hasil kerja kelompok sehingga mahasiswa berantusias dalam pembelajaran Pendidikan Agama Kristen. Sedangkan untuk kualitas pengajaran dosen Pendidikan Agama Kristen berada pada kategori baik yaitu 72,0% dari 25 responden yang diteliti. Dengan demikian dapat dikatakan di Sekolah Tinggi Teologi Kanaan Nusantara Semarang sedang. Terbukti dengan dosen Pendidikan Agama Kristen menciptakan kelas Pendidikan Agama Kristen yang aktif, kritis, menyenangkan dan bervariasi dengan menggunakan metode Problem Based Learning. Dan untuk antusiasme belajar menjadi meningkat dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning. Hal tersebut dapat terlihat dari model pembelajaran Problem Based Learning berada pada kategori baik yaitu 80,0% dari 25 responden yang diteliti menyatakan bahwa mahasiswa berantusias, aktif dan kritis dalam pemecahan masalah di kelas pada saat pembelajaran Pendidikan Agama Kristen.
PERAN PAK TERHADAP PEMBENTUKAN KARAKTER RELIGIS PEMUDA KRISTEN DI KABUPATEN KULON PROGO Anti Uki Nusantari; Epafras Mujono; Lie Agan
JURNAL PENABIBLOS Vol. 14 No. 02 (2023): JURNAL PENABIBLOS (JPS)
Publisher : Universitas Kristen Immanuel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan utama penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh peran tri pusat PAK terhadap pembentukan karaketer religius pemuda Kristen. Dengan tujuan penunjang, yakni: Pertama, untuk mendeskripsikan peran keluarga dalam pembentukan karakter religius pemuda Kristen. Kedua, untuk menjelaskan peran gereja dalam pembentukan karakter religius pemuda Kristen. Ketiga, untuk menjelaskan tentang peran sekolah dalam pembentukan karakter religius pemuda Kristen. Keempat, untuk menjelaskan pengaruh peran keluarga, sekolah, gerejaterhadap pembentukan karakter religius.Hasil penelitian Pertama, berhubungan dengan landasan teori variabel X1 terhadap Y, menunjukkan adanya pengaruh peran PAK keluarga terhadap pembentukan karakter religius pemuda Kristen, sebesar 0.561 > 0.05 dan nilai t hitung -.585 < t tabel 2.010, sehingga terdapat pengaruh positif X1 terhadap Y tidak signifikan. Kedua, berkenaan landasan teori variabel X2 terhadap Ydiketahui pengaruh X2 terhadap Y adalah sebesar 0.124 > 0.05 dan nilai t hitung t1.565 < tabel 2.010, yang berarti terdapat pengaruh peran PAK Sekolah terhadap karakter religius namun tidak signifikan. Ketiga, berkenaan dengan landasan teori variabel X3 terhadapY, sebesar 0.948 > 0.05 dan nilai t hitung -0.065 t > tabel 2.010, yang berarti terdapat pengaruh X3 terhadap Y tidak signifikan. Keempat, X1,X2 dan X3 secara simultan terhadap Y,menunjukkan adanya pengaruh berdasarkan hasil uji f / uji hipotesis, maka diperoleh hasil nilai signifikasi untuk pengaruh X1, X2, X3 (Tri Pusat pendidikan ) secara simultan terhadap Y adalah sebesar 0.387>0.05 dan nilai F hitung 1.030 < dari F tabel 2.81. Semua variabel independent/ bebas memiliki pengaruh tidak signifikan terhadap variabel dependen/terikat sebesar 5,9%.
IMPLEMENTASI BERPIKIR KRITIS PADA MATA KULIAH TEORI MENGAJAR PAK DI STTII BATAM Helmirita; Eka Setyaadi; Andreas Jonathan
JURNAL PENABIBLOS Vol. 14 No. 02 (2023): JURNAL PENABIBLOS (JPS)
Publisher : Universitas Kristen Immanuel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang dari penelitian ini ketika peneliti melakukan observasi dengan memberikan soal essay yang berbasis studi kasus kepada mahasiswa tingkat tigasemester lima di salah satu STT di Batam, di temukan bahwa mahasiswa tidak mampu menjawab soal tersebut sesuai dengan instruksi soal yang menuntut mahasiswa untuk menjawab dengan metode berpikir kritis. Penelitian ini memiliki tiga tujuan; pertama untuk mengetahui mengapa peserta didik tidak memahami dan menyadari akan pentingnya kemampuan berpikir kritis. Kedua untuk mengetahui mengapa peserta didik tidak memiliki keterampilan berpikir kritis dan mengembangkan kemampuan tersebut. Ketiga untuk memberikan dan menyarankan metode yang tepat untuk diterapkan di dalam kelas. Setelah melakukan observasi, wawancara dan studi dokumentasi, ditemukanbahwa penyebab mengapa kemampuan berpikir kritis tidak diterapkan pada pembelajaran khususnya pada mata kuliah“Teori Mengajar PAK” karena: Pertama, metode berpikir kritis tidak diintegrasikan kedalam setiap konten pembelajaran maupun kurikulum. Kedua, karena kuarang menguasai kemampuan tersebut sehingga tidak diterapkan di kelas. Ketiga, budaya belajar yang hanya beriteraksi satu arah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan pendekatan studi kasus melalui soal essay yang berbasis studi kasus. Sementara teknik pengumpulan data menggunakan metode triangulasi. Dari hasil penelitian ditemukan tiga poin yang menjadi penyebab mengapa mahasiswa tidak memahami dan menyadari akan pentingnya berpikir kritis, mengapa tidak memiliki dan mengembangkan kemampuan tersebut dan metode yang tepat untuk di terapkan.. Poin pertama adalah karen tidak diajarkan di dalam kelas, kedua, karena budaya belajar satu arah dan yang ketiga adalah tidak ada metode dan sistim yang menerapkan metode berpikir kritis. Dari hasil penelitian tersebut diketahui bahwa alasan mengapa tidak mengajarkan keampuan berpikir kritis karena tidak di integrasiskan kedalam setiap konten pembelajaran serta kurangnya kemampuan para pendidik untuk menerapkan kemampuan tersebut di dalam kelas. Budaya belajar satu arah dimana pendidik adalah orang yang sangat disegani sehingga membuat peserta didik menerima penjelasan yang disampaikan dan tidak perlu mempertanyakan lebih lanjut. Hal tersebut membuat metode berpikir kritis tidak effective karena peserta didik tidak memiliki kesempatan untuk menyampaikan argumen melalui diskusi dan tanya jawab. Tidak adanya metode dan sisitim yang memfasilitasi peserta didik untuk mengasah kemampuan berpikir kritis di dalam kelas. Kesimpulan secara keseluruhan bahwa kemampuan berpikir kritis dapat diterapkan jika diintegrasikan ke dalam setiap konten Pembelajaran, dilatih secara terus menerus di dalam kelas dan dikembangkan dengan metode-metode yang relevan.
PENDIRIAN GEREJA DI KORINTUS DAN STRATEGI YANG DAPAT DITERAPKAN Pujiati
JURNAL PENABIBLOS Vol. 14 No. 02 (2023): JURNAL PENABIBLOS (JPS)
Publisher : Universitas Kristen Immanuel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Paulus sampai di kota Korintus pada perjalanan misinya yang kedua pada tahun 50 masehi, dan sesampainya di kota ini Paulus langsung memberikan Firman Tuhan (Injil). Di kota Korintus ini Paulus tinggal dengan Aquila dan Priskila, dan Paulus memulai pelayanannya di sinagoge, dan pelayanan ini berjalan sampai dengan delapan belas bulan(Kis. 18:4). Selain berdirinya gereja Korintus ada juga kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh jemaat gereja tersebut, kesalahan itu ialah adanya perpecahan jemaat dan adanya percabulan. Ada juga masalah-masalah yang dihadapi misalnya masalah perkawinan, masalah makanan yang dipersembahkan berhala, masalah sikap perempuan dalam jemaat, masalah perjamuan Tuhan dan berbagai karunia dan hukum kasih.Ada juga masalah tentang kebangkitan Yesus. Strategi pelayanan yang diterapkan di gereja Korintus ialah tindakan-tindakan yang tepat yang dilakukan untuk gereja Koritus.
ANALISIS TERHADAP PENGAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN SECARA DARING DI STIKES WIRA HUSADA YOGYAKARTA PADA SEMESTER GASAL 2021/2022 Gita Cyntia Nusanto Putri; Epafras Mujono; Lie Agan
JURNAL PENABIBLOS Vol. 14 No. 02 (2023): JURNAL PENABIBLOS (JPS)
Publisher : Universitas Kristen Immanuel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang penelitian ini adalah bahwa dalam pelaksaan pembelajaran Pendidikan Agama Kristen secara online di tempat penelitian, banyak mengalami kesulitan baik dari sisi dosen, para mahasiswa maupun dari sisi sarana-prasarana. Tetapi karena Covid-19 hal ini harus dilaksanakan, sekalipun hasil belajarnya kuarng memuaskan. Penelitian ini bertujuan utama untuk menjelaskan tentang analisis dari pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Kristen di STIKES WIRA HUSADA Yogyakarta. Sedangkan tujuan pendukung adalah: Pertama, untuk menjelaskan pokok-pokok penting berkenaan dengan pembelajaran secara online. Kedua untuk menjelaskan tentang Pendidikan Agama Kristen di perguruan tinggi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran Pendidikan Agama Kristen di STIKES WIRA HUSADA Yogyakarta, pada semester gasal 2021/2022 sudah terlaksana, namun demikian hasil akhirnya kurang memuaskan karena nilai-nilai yang diperoleh para mahasiswa rendah. Hal ini disebabkan karena beberapa faktor: Pertama, faktor sarana pendukung dari mahasiswa yang kurang (banyak yang tinggal di daerah dimana sinyal terbatas, laptop atau HP yang kurang mendukung, semangat belajar yang rendah). Kedua, dari pengajar (pemilihan aplikasi yang kurang didukung oleh kemampuan pemberdayaan aplikasi tersebut, aplikasi yang digunakan kurang didukung oleh sarana yang dimiliki oleh para mahasiwa).
PENERAPAN METODE THERAPEUTIC COMMUNITY UNTUK MENOLONG PEMULIHAN KEPRIBADIAN KLIEN ORANG DENGAN GANGGUAN KEJIWAAN Juwita Harefa; Esther Budi
JURNAL PENABIBLOS Vol. 14 No. 02 (2023): JURNAL PENABIBLOS (JPS)
Publisher : Universitas Kristen Immanuel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini membahas mengenai penerapan metode Therapeutic Community untuk menolong pemulihan kepribadian klien orang dengan gangguan kejiwaan. Penelitian ini dilakukan di LKS Griya Pemulihan Siloam Anugerah Yogyakarta yang bertempat di Jl. Pramuka, Sidoagung, Godean, kabupaten Sleman, Godean, DI Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif studi kasus. Peneliti melakukan proses metode Therapeutic Community kepada 2 orang klien ODGJ di LKS Griya Pemulihan Siloam Anugerah Yogyakarta. Peneliti menerapkan 4 metode Therapeutic Community untuk menolong pemulihan kepribadian klien ODGJ, yaitu: pertama, metode morning meeting. Kedua, metode konseling. Ketiga, metode psikoedukasi. Keempat, metode religious activity. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perubahan yang positif kepada klien ODGJ.
GROWTH MINDSET DALAM PENYUSUNAN MODUL BIMLAT KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN KUTAI TIMUR DI TINGKAT PENDIDIKAN DASAR Rustina Mega Noveny; Epafras Mujono; Lie Agan
JURNAL PENABIBLOS Vol. 14 No. 02 (2023): JURNAL PENABIBLOS (JPS)
Publisher : Universitas Kristen Immanuel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang penulisan ini bahwa dalam pre test pra bimlat ditemukan bahwa GPAK Tingkat Dasar pada KKG PAK Kutai Timur memiliki kekurangan dalam 10 KIG dan belum tersedianya Modul Bimbingan dan Pelatihan (Bimlat) Guru Pendidikan Agama Kristen yang berbasis Growth Mindset (yang disahkan), modul yang digunakan rata-ratamodul adaptasi milik PAI atau madrasah. Tujuan utama penelitian ini untuk menghasilkan usulan modul bimbingan dan pelatihan (bimlat) kompetensi pedagogik guru PAK di tingkat dasar, dengan pengintegrasian psikologi dan teologi tentang Growth Mindset. Penelitian tesis ini menggunakan metodekualitatif. Proses pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan teknik analisiskualitatif dengan langkah-langkah pemaparan data, reduksi data (Miles dan Huberman). Proses analisis data dilakukan secara sirkuler dan terus menerus sejak data awal dikumpulkan. Hasil penelitian ini menginformasikan hal-hal sebagai berikut, yaitu; (1). Kondisi yang terjadi dalam proses belajar PAK berhubungan kognisi, emosi guru PAK dalam 10 KIG pada kemampuan dalam mengembangkan teori belajar, media dan bahan ajar kreatif kepada peserta didik dibarengi dengan pengenalan akan karakter dan kebutuhan peserta didik di setiap fase/kelas di SD. GPAK dibawa menjadi lebih sabar, keluar dari zona selflimiting beliefs (pembatasan diri) dan memiliki semangat juang untuk belajar dan mengenal kondisi dan kebutuhan peserta didiknya termasuk dalam menerapkan hasil tindak lanjut hasil penilaian, evaluasi dan tindakan reflektif untuk menghasilkan pembelajaran PAK yang mulia, benar, murni, indah, mengagumkan, sempurna dan terpuji. (2). Pengalaman mengajar seorang guru PAK dapat diukur berdasarkan kemampuan guru PAK dalam memahami dan mentransformasi pengetahuan (kognisi), konsep yang akan disampaikan kepada peserta didik. (3). Kondisi di lapangan setelah uji coba modul bimlat (kegiatan 1 dan kegiatan 2) bahwa pokok-pokok pikiran Growth Mindset dapat ditambahkan ke dalam modul selaras dengan pemahaman Alkitab disertaicontoh pengimplementasian dalam tema-tema di Kurikulum Merdeka.