cover
Contact Name
Aryadi Nurfalaq
Contact Email
aryadinurfalaq@uncp.ac.id
Phone
+6285241041044
Journal Mail Official
prodifisika@uncp.ac.id
Editorial Address
Kampus 2 UNCP Jl. Lamaranginang Kota Palopo, Sulawesi Selatan
Location
Kota palopo,
Sulawesi selatan
INDONESIA
APCP Journal
ISSN : -     EISSN : 27759652     DOI : https://doi.org/10.30605/apcp.v5i1
Focus & Scope APCP Journal: Geophysics, Material Physics, Instrument Physics, Astronomy and Theoritical Physics
Articles 68 Documents
Analisis Perbandingan Pengukuran Pergerakan Tanah Secara Horizontal di Area Penambangan Petea dan Sorowako PT. VALE Indonesia, Tbk Ni Nyoman Fitriani; Suaedi Suaedi; Rahma Hi. Manrulu
Applied Physics of Cokroaminoto Palopo Vol. 3 No. 1 (2022): April 2022
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/apcp.v3i1.110

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan analisis perbandingan pergerakan tanah secara horizontal di area penambangan Petea dan Sorowako PT. Vale Indonesia, Tbk, serta mengetahui cara menentukan tingkat keamanan lereng. Data yang diperoleh dari hasil tes laboratorium kemudian diolah menggunakan software SLOPE/W© 2007 untuk mendapatkan nilai FK. Hasil dari pengolahan tersebut didapatkan nilai FK Petea D1C1 adalah 1,162 artinya lereng dinyatakan tidak aman dan lakukan redesign sehingga nilai FK menjadi 1,252. Pada Sorowako Debbe Dam diperoleh FK adalah 1,911 artinya lereng dinyatakan aman, untuk kasus ini tidak perlu dilakukan redesign lagi karena sudah memenuhi standar. Akusisi data pergerakan tanah menggunakan inclinometer, data yang diperoleh diolah menggunakan software Digipro sehingga menghasilkan grafik displacement. Berdasarkan grafik cumulative displacement diketahui bahwa Petea D1C1 mengalami pergerakan tanah pada A axis sebesar 3 mm dan B axis mengalami pergerakan hingga 2 mm sedangkan Sorowako Debbe Dam mengalami pergerakan pada A axis hanya 0,1 mm dan B axis sebesar 2 mm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Petea D1C1 mengalami pergerakan tanah lebih besar dibandingkan Sorowako Debbbe Dam. Hal ini dikarenakan struktur tanah Sorowako lebih kohesif dibandingkan Petea, selain itu Petea juga merupakan lokasi penambangan yang dekat dengan sesar Matano, sehingga kerapatan struktur tanah di wilayah tersebut sangat mempengaruhi tingkat kerentanan pergerakan tanah.
Identifikasi Bidang Gelincir Longsor di Jalan Lingkar Barat Kota Palopo Menggunakan Metode Geolistrik Konfigurasi Dipole-Dipole Erin Safitri Gawing; Suaedi Suaedi; Rahma Hi. Manrulu
Applied Physics of Cokroaminoto Palopo Vol. 3 No. 1 (2022): April 2022
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/apcp.v3i1.111

Abstract

Penelitian ini bertujuan menginterpretasikan struktur lapisan bawah permukaan dan memvisualisasikan kedalaman bidang gelincir tanah longsor pada pembangunan Jalan Lingkar Barat Kota Palopo. Penelitian ini dilaksanakan di proyek Jalan Lingkar Barat Kota Palopo, Kelurahan Lebang, Kecamatan Wara Barat. Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan dengan pendekatan deskriptif kuantitatif, yakni melakukan pengukuran menggunakan metode geolistrik konfigurasi dipole-dipole. Penelitian ini menggunakan tiga lintasan dengan panjang masing-masing lintasan 70 meter dan spasi 5 meter. Pengolahan data menggunakan software Res2dinv untuk memperoleh inversi 2D yang menggambarkan struktur lapisan bawah permukaan serta kedalaman bidang gelincir dan software Surfer untuk mengetahui volume material/batuan yang akan terlepas dari bidang gelincir saat terjadi longsor dalam tampilan 3 dimensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga lintasan memiliki penyusun lapisan batuan yang sama, yaitu: pasir, kerikil, lempung, batu pasir, serpihan, kuarsit, konglomerat, basalt, dan kuarsit. Kedalaman bidang gelincir yang diperoleh pada setiap lintasan berbeda-beda, lintasan 1 berada pada kedalaman 3,5 meter dengan nilai resistivitas 207–688 Ωm yang diduga merupakan jenis batuan/material batu pasir dan basal, lintasan 2 berada pada kedalaman 3,14 meter dengan nilai resistivitas 404–755,5 Ωm yang diduga merupakan jenis batuan/material batu pasir, basal, dan pasir, serta lintsan 3 berada pada kedalaman 5,32 meter dengan nilai resistivitas 404–755,5 Ωm yang diduga merupakan jenis batuan/material batu pasir, basal, dan pasir serta volume batuan/material yang dapat terlepas pada bidang gelincir saat terjadi longsor sebesar 31.843 m3 dengan ketebalan 12 meter.
Rancang Bangun Alat Penyiram Tanaman Otomatis Berbasis Mikrokontroler ATMEGA328P dengan Sensor Kelembaban Tanah V1.2 Indira Namora; Fitri Jusmi; Rahma Hi. Manrulu
Applied Physics of Cokroaminoto Palopo Vol. 3 No. 1 (2022): April 2022
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/apcp.v3i1.112

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membuat rancang bangun alat penyiram tanaman otomatis berbasis mikrokontroler arduino dan sensor kelembaban tanah. Penelitian ini dilaksanakan di Perumahan Songka Kecamatan Wara Selatan Kota Palopo, Provinsi Sulawesi Selatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini dimulai dari perancangan alat, persiapan alat dan bahan, perakitan rangkaian alat elektronika dan uji kinerja alat penyiram tanaman otomatis berbasis mikrokontroler ATMega328P. Dalam alat ini terdapat mikrokontroler ATMega328P dan sensor kelembaban V1.2 yang berfungsi sebagai komponen utamanya. Pada saat sensor dibenamkan pada tanah kering sensor membaca nilai kelembaban tanah yaitu berkisar antara 0-30% RH, kemudian mengirimkan sinyal pada arduino untuk mengaktifkan pompa air. Sedangkan, pada saat sensor dibenamkan pada tanah lembab maupun basah, sensor membaca nilai kelembaban tanah berkisar antara 31-100% RH, sehingga sensor mengirimkan sinyal pada arduino untuk mengaktifkan relay untuk menghentikan laju pompa air. Hal ini menunjukkan bahwa alat penyiram tanaman otomatis ini sangat efisien dalam budidaya tanaman pada ruangan tertutup.
Analisis Daerah Rawan Banjir di Kecamatan Tomoni Timur Kabupaten Luwu Timur Menggunakan Metode Pembobotan Ihksan Dwiadi; Aryadi Nurfalaq; Andi Jumardi
Applied Physics of Cokroaminoto Palopo Vol. 3 No. 1 (2022): April 2022
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/apcp.v3i1.113

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memetakan daerah rawan banjir Kecamatan Tomoni Timur. Penelitian menggunakan teknik overlay dengan metode pembobotan parameter kemiringan lereng, jenis tanah, tutupan lahan dan curah hujan. Pada bulan maret kerawanan banjir merupakan yang paling rawan dan menghasilkan 3 tingkat kerawanan banjir dengan klasifikasi 4,5 – 6,75 (rawan), 2,25 – 4,5 (cukup rawan), <2,25 (tidak rawan) sedangkan pada bulan agustus darah rawan banjir yang adalah yang paling rendah dan menghasilkan tiga tiga tingkat kerawanan banjir dengan klasifikasi <2,25 (tidak rawan), 2,25 – 4.5 (cukup rawan), dan 4,5 – 6,75 (rawan).
Identifikasi Akuifer Air Tanah Menggunakan Metode Geolistrik Konfigurasi Schlumberger untuk Perencanaan Sumur Bor Di Desa Barugae Kabupaten Pinrang Aryadi Nurfalaq; Rahma Hi. Manrulu; Andi Jumardi
Applied Physics of Cokroaminoto Palopo Vol. 3 No. 1 (2022): April 2022
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/apcp.v3i1.114

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang adanya lapisan batuan pembawa air (aquifer), yang meliputi data tentang kedalaman, penyebaran vertikal serta mengetahui jenis air tanah di Desa Barugae Kabupaten Pinrang. Metode yang digunakan adalah metode geolistrik konfigurasi Schlumberger dengan dilakukan sebanyak 1 lintasan dengan panjang lintasan 600 m. Hasil pengukuran geolistrik kemudian diolah menggunakan Microsoft Excel dan dimodelkan secara 1D menggunakan IP2Win. Hasil interpretasi dengan geolistrik menunjukkan bahwa potensi air tanah ditemukan pada titik sounding GL-01 yang memiliki nilai resistivitas berkisar antara 2,12-112 Ωm diinterpretasi sebagai material pasir dan kerikil terendam air tawar dan pada lapisan ini memungkinkan mendapatkan sumber air tawar meskipun dalam jumlah yang sangat kecil dan terletak pada kedalaman berkisar antara 1-18,2 meter.
Karakterisasi Kandungan Mineral Bijih Besi (Fe) Sungai Maosu Desa Sangtandung Kecamatan Walenrang Kabupaten Luwu Nurhalifa Sirua; Suaedi Suaedi; Aryadi Nurfalaq
Applied Physics of Cokroaminoto Palopo Vol. 3 No. 2 (2022): APCP Journal
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/apcp.v3i2.148

Abstract

Telah dilakukan karakterisasi kandungan mineral bijih besi di Sungai Mauso Desa Sangtandung Kecematan Walenrang Kabupaten Luwu. Bijih besi merupakan sumber daya alam yang sangat melimpah di Indonesia. Bijih besi mengandung material magnetik berbasis besi (Fe) dalam bentuk mineral oksida besi (Fe) yaitu magnetit (Fe3O4), hematit (α- Fe2O3), dan maghemit (γ- Fe2O3). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kandungan unsur dan mineral bijih besi menggunakan XRD dan XRF yang dilakukan di Laboratorium Pengukuran Fakultas Sains Universitas Cokroaminoto Palopo, dan Laboratorium XRD dan XRF UNHAS. Berdasarkan hasil uji XRF komposisi kandungan unsur yang terkandung dalam bijih besi yaitu besi 98,34%, mangan 1,24%, fhosfor 0,199%, calsium 0,082%, zinc 0,0372%, copper 0,028%, niobium 0,0263%, molybdenum 0,0166%, indium 0,0104%, stannum 0,0104%, dan stibium 0,0059%, sedangkan hasil uji XRD persentase relatif dalam sampel bijih besi diperoleh mineral Fe3O4 (magnetite) dengan persentase relatif 48,5%, CuFe2O4 (cuprospinel) persentase relatif 44,6%, dan Cr2FeO4 (chromite) persentase relatif 6,9%. Fasa mineral Fe3O4 (magnetite) merupakan fasa dengan persentase tertinggi sesuai dengan sifat magnetite yang mempunyai sifat magnet yang kuat, hal ini juga dibuktikan dari sampel bijih besi yang berwarna hitam kecoklatan.
Pemanfaatan Citra Satelit untuk Identifikasi Konversi Lahan di Kelurahan Sabe Kecamatan Belopa Utara Kabupaten Luwu Asrawi Aspar; Aryadi Nurfalaq; Andi Jumardi
Applied Physics of Cokroaminoto Palopo Vol. 3 No. 2 (2022): APCP Journal
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/apcp.v3i2.149

Abstract

Kelurahan Sabe terletak di pusat Kota Belopa sehingga berpotensi untuk mengalami perubahan penggunaan lahan setiap tahun. Salah satu faktor yang mempengaruhi perubahan lahan adalah pertumbuhan penduduk dan sosial ekonomi masyarakat untuk mengetahui penggunaan lahan di Kelurahan Sabe. Penelitian ini menggunakan metode klasifikasi citra supervised (terbimbing), di mana metode ini dilakukan dengan memilih training sample yang representatif dari jenis tutupan lahan berdasarkan data yang diperoleh dari interpretasi visual, kemudian dilakukan proses spatial analysis data yaitu penggabungan peta penggunaan lahan tahun 2014 dan 2020 untuk mendapatkan peta perubahan lahan dalam kurun waktu 6 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perubahan penggunaan lahan di Kelurahan Sabe pada tahun 2014 dan tahun 2020 dengan menggunakan citra satelit Landsat 8. Hasil penelitian ini diketahui jenis penggunaan lahan dan luasnya, untuk tahun 2014 adalah ladang 5,77 ha, lahan kosong 4,06, pemukiman 70,26 ha, sawah 92,98 ha, dan vegetasi 22,39 ha. Untuk tahun 2020 ladang yaitu 9,18 ha, lahan kosong 4,97 ha, pemukiman 104,33 ha, sawah 71,72 ha, dan vegetasi 5,28 ha. Sedangkan untuk perubahan penggunaan lahan dalam jangka 6 tahun area ladang mengalami kenaikan 3,41 ha, lahan kosong mengalami kenaikan 0,91 ha, pemukiman mengalami kenaikan 34,07 ha, sawah mengalami penurunan 21,26 ha, dan vegetasi mengalami penurunan 17,11 ha.
Rancang Bangun Sensor Kelembaban Tanah Menggunakan Bahan Stainless Steel tipe 304 Berbasis Mikrokontroler Arduino Merlin Lahallo; Suaedi Suaedi; Rahma Hi. Manrulu
Applied Physics of Cokroaminoto Palopo Vol. 3 No. 2 (2022): APCP Journal
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/apcp.v3i2.153

Abstract

Kelembaban tanah adalah air yang mengisi sebagian atau seluruh pori-pori tanah yang berada di atas water tabel. Kelembaban tanah adalah air yang mengisi sebagian atau seluruh pori-pori tanah yang berada di atas muka air tanah. Definisi yang lain menyebutkan bahwa kelembaban tanah menyatakan jumlah air yang tersimpan diantara pori-pori tanah sangat dinamis, hal ini disebabkan oleh penguapan melalui permukaan tanah dan perkolasi. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan membuat sensor kelembaban tanah menggunakan bahan stainless steel tipe 304 dengan membandingkannya dengan sensor pabrikan yaitu sensor YL 69. Alat ukur kelembaban tanah yang dibuat dengan menggunakan sensor soil moisture yang terbuat dari dua batang logam stainless steel dapat bekerja dengan baik. Ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan sensor yang relatif murah, berhasil dibuat alat ukur kelembaban tanah dengan hasil pengukuran yang relatif baik. Rata-rata perbedaan hasil pengukuran alat yang dibuat sebesar 1,042 % terhadap American Standard Method. Diperoleh kesalahan pengukuran menggunakan soil misture tester pada tanah liat sebesar 0% - 14,56%, sedangkan untuk tanah berpasir sebesar 0% - 11,3%. Pengukuran kondisi tanah kering memberi hasil yang sama dari soil moisture tester dan sensor SEN0114 sedangkan pada kondisi tanah mengandung air terdapat perbedaan hasil kelembaban. Kemudian pada volume air di atas 15 ml untuk tanah liat hasil pengukurannya sudah pada titik jenuh sedangkan untuk tanah berpasir titik jenuhnya ketika volume air di atas 12 ml.
Analisis Focal Mechanism Gempa Bumi di Danau Matano Sorowako Kabupaten Luwu Timur Indirahasti Indirahasti; Suaedi Suaedi; Fitri Jusmi
Applied Physics of Cokroaminoto Palopo Vol. 3 No. 2 (2022): APCP Journal
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/apcp.v3i2.155

Abstract

Indonesia merupakan daerah yang dilalui oleh pertemuan tiga lempeng dunia yaitu Indo-Australia bergerak ke utara, Pasifik ke timur, dan Eurasia ke selatan, kondisi inilah yang menyebabkan Indonesia rawan akan gempa bumi. Wilayah Sulawesi Selatan khususnya di daerah Sorowako rentan terhadap bencana alam gempa bumi karena wilayah Sorowako terletak di Selatan Danau Matano dimana posisi Danau Matano ini berada diatas zona patahan yang disebut patahan Matano. Gempa bumi yang terjadi pada tanggal 15 Desember tahun 2016 dengan koordinat (-2.61oLS) – (-2.65oLS) dan (121.77oBT) – (121.86oBT) pada kedalaman 30 km dan magnitudo 4,0 SR. Pada peristiwa gempa bumi tersebut dapat dianalisis focal mechanism menggunakan metode gerak awal gelombang P (kompresi dan dilatasi) dengan menggunakan Software seiscomp P 3. Hasil analisis focal mechanism pada tanggal 15 Desember diperoleh nilai bidang nodal pertama arah bidang sesar (strike) 105o, kemirinagn (dip) 75o, dan sudut pergerakannya (rake) 127o. Sedangkan pada bidang nodal kedua memiliki strike 249o, dip 39o, dan rake 24o. Berdasarkan parameter-parameter sesar tersebut diperoleh gempa yang terjadi pada tanggal 15 Desember 2016 merupakan gempabumi berpola sesar naik.
Identifikasi Akuifer Air Tanah Menggunakan Metode Geolistrik Konfigurasi Schlumberger untuk Perencanaan Sumur Bor di Kelurahan Salubattang Kota Palopo Muhammad Adam; Aryadi Nurfalaq; Rahma Hi. Manrulu
Applied Physics of Cokroaminoto Palopo Vol. 3 No. 2 (2022): APCP Journal
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/apcp.v3i2.158

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang adanya lapisan batuan pembawa air (aquifer), yang meliputi data tentang kedalaman, penyebaran vertikal serta mengetahui jenis air tanah di Kelurahan Salubattang Kota Palopo. Metode yang digunakan adalah metode geolistrik konfigurasi Schlumberger dengan dilakukan sebanyak 3 lintasan dengan panjang bentangan masing-masing 300 m, 200 m dan 200 m. Hasil pengukuran geolistrik kemudian diolah menggunakan Microsoft Excel dan dimodelkan secara 2D menggunakan Res2Dinv. Hasil interpretasi dengan geolistrik menunjukkan bahwa sebagian besar material dan batuan di titik sounding GL-01 sampai dengan GL-03 dan sepanjang lintasan pengukuran geolistrik memiliki nilai resistivitas berkisar antara 30-100 Ωm yang diinterpretasi sebagai lapisan material lepas yang didominasi oleh material kerakal sampai pasir diindikasi batuannya berasal dari batuan filit yang terendam air tawar dan pada lapisan ini memungkinkan mendapatkan sumber air tawar yang relatif cukup jumlahnya sebagai air tanah.