cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Research Report - Engineering Science
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Research Report - Engineering Science merupakan kumpulan laporan penelitian yang dilakukan oleh para dosen Universitas Katolik Parahyangan, Bandung dalam bidang rekayasa. Penelitian tersebut didanai oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Katolik Parahyangan. Bidang rekayasa mencakup berbagai disiplin ilmu, diantaranya Teknik Sipil, Arsitektur, Teknik Industri, Teknik Kimia, Teknik Informatika, Matematika dan Fisika. Research Abstract diterbitkan dua (2) kali setiap tahunnya.
Arjuna Subject : -
Articles 11 Documents
Search results for , issue "Vol. 1 (2015)" : 11 Documents clear
PELESTARIAN MAKNA KULTURAL GEREJA SANTO YUSUF BINTARAN di YOGYAKARTA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR Alwin Suryono Sombu; Laurentia Carrisa; William Sasmita
Research Report - Engineering Science Vol. 1 (2015)
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5034.188 KB)

Abstract

Konservasi merupakan tindakan  memahami dan mempertahankan suatu bangunan. Tujuan dari penelitian ini adalah memahami nilai-nilai kultural yang terdapat pada Gereja Santo Yusuf Bintaran, Yogyakarta dan mengetahui teknik konservasi yang tepat untuk Gereja Bintaran. Hal diatas menjadi alasan perlunya penelitian ini dilakukan, yaitu memberikan wawasan dan  pedoman  mengenai teknik konservasi dan perawatan yang tepat untuk Gereja Santo Yusuf Bintaran.Penelitian dilakukan pada Gedung Gereja Santo Yusuf Bintaran, yang terletak pada Jl. Bintaran Kidul No. 5, Yogyakarta. Informasi mengenai gereja didapat melalui pihak pengurus gereja dan tenaga ahli yang pernah berperan dalam merenovasi gereja. Sementara metode perolehan data dilakukan secara kualitatif, antara lain dengan cara : studi literatur, observasi objek studi, dan wawancara.Hasil dari penelitian ini adalah penemuan elemen-elemen arsitektur yang memiliki nilai kultural. Elemen tersebut adalah: aktivitas peribadahan gereja, selubung bangunan(atap, ornamen, bukaan, fasad, moulding), ruang dalam bangunan(tatanan ruang, pola sirkulasi, pintu), struktur bangunan(dinding, kolom, atap), dan ruang luar. Teknik konservasi yang tepat untuk dilakukan pada Gereja Santo Yusuf Bintaran adalah preservasi, restorasi, rehabilitasi, dan preventif.Kata-kata kunci : Perawatan, teknik konservasi, nilai kultural, Gereja 
DIALOG ILMU DAN IMAN: SUATU PENDEKATAN DAN CARA REALISASINYA – TAHAP 4 Aloysius Rusli; Benny Suprapto Brotosiswojo; Paulus Karta Wijaya
Research Report - Engineering Science Vol. 1 (2015)
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (884.964 KB)

Abstract

Tujuan jangka panjang penelitian ini adalah untuk menunjang konkretisasi cara pelaksanaan dan penerapan dialog ilmu dan iman di lingkungan Universitas Katolik Parahyangan (Unpar), dalam rangka memenuhi persyaratan yang dikemukakan dalam Konstitusi Apostolik tentang Universitas Katolik tahun 1990. Sasaran khususnya adalah menemukan prosedur sederhana yang agak mudah dilaksanakan oleh warga Unpar. Metode yang digunakan dalam studi ini adalah metode pengamatan yang direfleksikan lalu diuji dengan mempresentasikan kemajuan-kemajuan yang dicapai pada beberapa seminar/ simposium/ konferensi yang dipandang sesuai. Hasil sementara Tahap IV ini adalah kesimpulan, bahwa memang ilmu dan iman memiliki prosedur-kerja yang selaras (hasil Tahap 1), sehingga peluangnya membesar, untuk saling memperkaya dan mengarahkan (hasil Tahap 2) melalui dialog dalam suasana bersahabat-konstruktif (hasil Tahap 1) dengan menggunakan kata kunci “Mengapa” (hasil Tahap 3) dalam menggali makna dan arah, secara rendah hati – penuh kasih dan harapan, tidak takut, dan terbuka (hasil Tahap 4), baik dalam ilmu, maupun dalam iman. Perbedaan prosedur-kerja ilmu dan iman adalah dalam cara pengujian: Ilmu membatasi diri pada hal yang dapat diukur, yang digunakan untuk mengkonsistenkan hipotesis dengan pengamatan terukur; sedangkan iman terutama mengandalkan intuisi-hatinurani yang terus menerus diasah dan ditantang konsistensinya dengan penalaran dan pengamatan. Kesimpulan sementara Tahap 4 ini tentu perlu diuji lebih lanjut, dengan menemukan prosedur yang makin konkret dan khas bagi bidang teknik, bidang ilmu, maupun bidang dogma atau kesimpulan-hipotesis yang dikemukakan berdasarkan proses iman, untuk melihat bagaimana dan sejauh apa konsistensi ilmu dan iman dapat ditelusuri. Karena itu penelitian ini sebaiknya dilanjutkan.
PERANCANGAN TAMPILAN WEBSITE HOTEL DENGAN MENGGUNAKAN EYE TRACKER USABILITY TESTING Ceicalia Tesavrita; Meity Martaleo; Kristiana Asih Damayanti; Devianatika Yuniari
Research Report - Engineering Science Vol. 1 (2015)
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7339.524 KB)

Abstract

Semakin banyaknya masyarakat yang terbiasa menggunakan berbagai teknologi informasi mendorong perubahan proses bisnis dari perusahaan. Salah satu dari aktivitas perusahaan yang banyak memanfaatkan sarana teknologi informasi adalah aktivitas promosi. Saat ini telah banyak perusahaan yang memasarkan produk mereka melalui webite dan berbagai media sosial seperti facebook, twitter dan berbagai media lainnya. Bisnis perhotelan merupakan salah satu jenis bisnis yang banyak memanfaatkan sarana website sebagai media promosi, informasi, dan juga interaksi dengan calon konsumen. Namun berdasarkan survei, didapatkan bahwa website hotel yang ada sekarang ini kebanyakan tidak memberikan informasi yang dibutuhkan konsumen, dan seringkali tidak memperhatikan faktor kemampupakaian dari website tersebut. Hal-hal tersebut akan menyebabkan website menjadi tidak efektif.Usability adalah keadaan dimana sebuah produk atau jasa dapat digunakan sesuai keinginan pengguna tanpa kebingungan (Rubin & Chisnell, 2008). Beberapa atribut usability antara lain usefulness, efficiency, effectiveness, learnability, satisfaction, dan accessability. Dengan memenuhi seluruh atribut tersebut, rancangan website diharapkan dapat digunakan dengan mudah tanpa perlu pembelajaran khusus terlebih dahulu. Dalam penelitian ini, akan digunakan juga teknologi eye-tracker untuk membantu mengidentifikasi pergerakan mata dari user. Dengan berdasarkan informasi tersebut, akan dapat diidentifikasikan peletakkan informasi dan layout website yang memudahkan user dalam menggunakan website tersebut.   
ESTETIKA STRUKTUR BAMBU PEARL BEACH LOUNGE, GILI TRAWANGAN, LOMBOK Anastasia Maurina; Danna Christina
Research Report - Engineering Science Vol. 1 (2015)
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6016.89 KB)

Abstract

Fungsi utama sebuah struktur adalah sebagai sistem mekanikal yang berfungsi sebagai menyalurkan beban,, namun fungsi struktur suatu bangunan tidak hanya itu saja tetapi juga sebagai ekspresi keindahan dari spasial arsitekturalnya. Pada bangunan dimana strukturnya adalah arsitektur itu sendiri, maka estetika bangunan dapat dicapai melalui estetika struktur. Material yang digunakan sebagai material struktural dan non-struktural akan membawa pesan tersendiri dan keindahan akan datang ketika perancang memberikan penghargaan terhadap material itu sendiri. Dengan mengkaji estesika struktur bangunan bambu, diharapkan pesan yang dibawa oleh struktur dan material tersebut akan meningkat penilaian bambu di masyarakat. Permasalahan yang diteliti pada penelitian ini adalah kaidah-kaidah untuk mengkaji estetika struktur serta peran struktur dan material bambu dalam menciptakan estetika struktur bambu pada bangunan.Pearl Beach Lounge merupakah sebuah bangunan yang dirancang dengan memanfaatkan potensi bambu sebagai material struktural dan non struktural. Seluruh strukturnya diekspose sehingga dapat dijadikan objek penelitian untuk dianalisis estetika struktur bamboo.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan didahului penelitian kepustakaan mengenai kaidah-kaidah kajian estetika struktur. Studi kepustakaan ditujukan untuk mengkaji teori-teori yang ada mengenai teori estetika umum, teori bentuk arsitektur dan teori struktur serta peran material dalam menghasilkan estetika struktur dan mengkaitkan teori-teori tersebut untuk dapat menghasilkan kaidah-kaidah kajian estetika struktur bambu, yaitu: estetika kesatuan struktur dan bentuk, estetika kesatuan struktur dan ruang, estetika kompleksitas bentuk elemen dan detail struktural serta estetika intensi struktur. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan keilmuan mengenai perancangan struktur bambu yang dapat meningkatkan nilai estetika bangunan. Perancang dapat memanfaatkan keilmuan ini untuk terus mengembangkan arsitektur bambu dengan karya-karya yang estetis. Dari hasil karya-karya tersebut diharapkan dapat mengubah pandangan masyarakat mengenai material bambu dan kemudian memanfaatkannya sebagai material konstruksiKata kunci: estetika, struktur, bambu
PELUANG APARTEMEN DAGO BUTIK DAN APARTEMEN GATEWAY BANDUNG MENJADI BANGUNAN HIJAU DARI SUDUT PANDANG RUANG HIJAU DAN OTTV Yasmin Suriansyah; E.B Handoko Sutanto; Kage Priatna
Research Report - Engineering Science Vol. 1 (2015)
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (12051.575 KB)

Abstract

Apartemen Dago Butik di Bandung adalah salah satu apartemen generasi pertama (2002an) di Bandung yang diperuntukkan bagi masyarakat umum yang berpenghasilan menengah ke atas, yang hingga kini masih dihuni. Apartemen Gateway adalah salah satu apartemen dengan kategori yang serupa dengan apartemen Dago Butik, yang saat ini juga telah selesai dibangun. Apartemen Dago Butik berada pada lahan yang kondisinya memaksa rancangan blok bangunannya menghadap dominan ke arah Barat dan Timur. Apartemen Gateway berada pada lahan yang memungkinkan rancangan blok bangunannya menghadap ke arah Utara dan Selatan. Apartemen Dago Butik dirancang dengan tipologi bangunan tunggal, adapun apartemen Gateway dirancang dengan tipologi multi massa. Kondisi masa perancangan/pembangunan; orientasi bangunan; tipologi bangunan; dan luas lahan, yang berbeda pada kedua apartemen tersebut, merupakan hal yang menarik untuk diteliti, mengingat variabel tersebut merupakan penentu yang penting terkait dengan peluang kedua bangunan tersebut untuk menjadi green building, karena tiga variabel yang disebut terakhir itu berpengaruh besar terhadap prasyarat untuk menjadi green building. Diantara prasyarat yang paling penting bagi sebuah bangunan untuk menjadi bangunan hijau adalah koefisien ruang hijau dan nilai overall thermal transfer value (OTTV). Koefisien daerah hijau minimum adalah 50 % untuk bangunan tinggi fungsi perumahan, dan nilai OTTV maksimum adalah 38 watt/m2. Tanpa memenuhi prasyarat tersebut, sebuah bangunan tidak akan mendapat predikat sebagai bangunan hijau walaupun persyaratan dan kriteria lainnya sangat memenuhi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada peluang untuk apartemen Dago Butik dan Apartemen Gateway untuk memperoleh predikat bangunan hijau ditinjau dari sudut pandang prasyarat utama yaitu dari kriteria tersedianya ruang hijau dan kriteria perhitungan OTTV. Metode kuantitatif digunakan dalam penelitian ini. Survai lapangan dilakukan untuk mendapatkan data (1) rancangan blocking massa bangunan dan ruang hijau berupa gambar rencana tapak dan rencana ruang hijau pada bangunan untuk menghitung prosentase ruang hijau yang tersedia, dan (2) rancangan bangunan berupa gambar denah, tampak dan potongan bangunan; serta bahan bangunan selubung bangunan untuk menghitung OTTV. Fakta yang terungkap menunjukkan bahwa OTTV pada kedua bengunan yang distudi sudah memenuhi syarat GBCI, namun tidak memenuhi persyaratan dalam hal ruang terbuka hijau. Untuk itu diperlukan penambahan ruang terbuka hijau pada halaman dan pada bangunan. Hal itu merupakan temuan yang berguna untuk diterapkan dalam menunjang pembangunan dan pengembangan hunian vertikal yang mempunyai predikat bangunan hijau, dan selanjutnya diharapkan dapat memberi peluang bagi kehidupan di perkotaan dengan kualitas yang lebih baik di masa depan. Kata Kunci: Bangunan hijau, ruang terbuka hijau, OTTV, Apartemen Dago Butik, Apartemen Gateway, Bandung
PEMURNIAN GARAM DENGAN METODE HIDROEKSTRAKSI BATCH Angela Martina; Judy Retti Witono
Research Report - Engineering Science Vol. 1 (2015)
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (500.327 KB)

Abstract

Garam merupakan salah satu komoditi besar Indonesia.Garis pantai perairan Indonesia dapat menjadi salah satu modal untuk memproduksi garam dalam jumlah besar untuk memenuhi kebutuhan garam nasional. Namun, kualitas garam industri di Indonesia masih menjadi kendala, sehingga kebutuhan garam industri masih mengandalkan garam impor, terutama dari Australia. Pengembangan teknologi pemurnian di Indonesia sendiri masih menggunakan bahan pengendap, dimana proses ini membutuhkan energi yang cukup besar dan hasilnya pun masih belum dapat memenuhi SNI. Penelitian ini bertujuan untuk mencari teknologi pemurnian garam yang dapat dilakukan dengan proses yang sederhana. Pemurnian garam dilakukan dengan proses hidroekstraksi secara batch, dimana kristal garam K2 berukuran kasar, -20+30 mesh, dan -10+20 mesh dicuci menggunakan larutan garam jenuh dengan F:S divariasikan 1:10, 1:20, dan 1:40. Proses ekstraksi dilakukan selama 10, 30, dan 60 menit. Kualitas garam hasil pemurnian ditentukan berdasarkan analisis kadar NaCl, Ca2+, dan Mg2+. Kadar NaCl tertinggi 98,34% diperoleh pada proses menggunakan kristal garam berukuran -20+30 mesh, F:S = 1:20, dan waktu ekstraksi selama 30 menit. Proses hidroekstraksi batch dapat menurunkan 78,21% Ca2+ dan 76,09% Mg2+.Kata kunci : garam, pemurnian, hidroekstraksi   
Pengabdian Masyarakat Sekolah SMPK Santo Josef Freinadementz Franseno Franseno; Yenny Gunawan; Reinaldi Primanizar
Research Report - Engineering Science Vol. 1 (2015)
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (701.017 KB)

Abstract

Pengabdian Masyarakat ini diinisiasi oleh pihak Societas Verba Divini (SVD), Sumba yang meminta bantuan kepada Program Studi Arsitektur Universitas Katolik Parahyangan berupa perancangan Sekolah SMPK Santo Josef Freinadementz. Metode perancangan yang digunakan adalah pendekatan perancangan yang memperhatikan konteks lokal, baik dari segi budaya, iklimmaupun material yang digunakan. Karena konteks lokal penting, maka rencana kegiatan yang dilakukan meliputi survei tempat/lokasi dan wawancara dengan pihak-pihak terkait, serta sosialisasi rancangan untuk mendapatkan masukan dari pihak-pihak terkait. Luaran yang dariPengabdian Masyarakat ini berupa gambar rancangan yang disetujui oleh pihak SVD.
Pengembangan Potensi Kesejarahan TAHURA (Taman Hutan Raya) Ir. H Djuanda dalam Arsitektur Kawasan Pariwisata yang berbasis pada Eco-culture Koneksitas Curug Dago-Tahura Tito Gunawan; Dimas Hartawan; Rahadhian Prajudi; Amirani Amirani; Caecilia W. Caecilia W.
Research Report - Engineering Science Vol. 1 (2015)
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3539.093 KB)

Abstract

Tahura Ir. H Djuanda merupakan kawasan penting di kota Bandung yang memiliki multifungsi. Fungsi utama Tahura pada saat ini sebagai area konservasi alam yang dapat menimbulkan dampak positip bagi perkembangan kota Bandung. Dalam rangka mendukung Pariwisata di Kota Bandung ke depan Tahura memiliki banyak potensi yang dapat dikembangkan, khususnya mendukung pariwisata yang berbasis pada Eco-Culture. Potensi penting yang akan dikembangkan dalam desain adalah Curug Dago sebagai bagian dari Tahura. Curug Dago sebagai kawasan bersejarah ternyata tidak memiliki sarana yang memadai khususnya dalam pengembangan wisata alam dan budaya. Curug Dago terkesan tanpa koneksitas yang memadai jika dikaitkan dengan TAHURA. Terkesan Tidak ada jalur dan program-program memadai yang dapat menghubungkan kedua titik penting tersebut. Karena letaknya yang memang terpisah. Curug Dago semestinya dapat menjadi jembatan yang strategis bagi kedua Negara Indonesia dan Thailand, khususnya sejarah dan budayaPengembangan gagasan Eco-Culture tidak dapat dilepaskan pada aspek kesinambungan antara Curug Dago dan TAHURA. Curug Dago memiliki nilai kesejarahan yang kuat bagi kota Bandung. Oleh karena itu untuk mendukung Pariwisata yang berbasis pada Eco-Culture diperlukan pengembangan potensi-potensinya, khususnya yang berkaitan dengan pengembangan TAHURA secara keseluruhan. Diharapkan melalui kajian ini akan didapatkan model pengembangan desain yang dapat menyatukan curug Dago dengan TAHURA secara utuh dalam wujud fisik yakni berupa arsitektur. Arsitektur dapat menjadi salah satu pendorong terjadinya perubahan, baik menyangkut fisik kawasan maupun aspek sosial masyarakat seperti perilaku-budaya, dsb. Dengan demikian kajian ini akan dapat mendukung pembangunan di Kota Bandung menuju kota yang humanis dan livable serta didukung oleh kreativitas masyarakatnya. Hal ini diharapkan juga berdampak positif bagi peningkatan pendapatan masyarakat di sekitar curug ini   
Kajian Arsitektur Percandian Petirtaan di Jawa (identifikasi) Rahadhian Prajudi Herwindo; Fery Wibawa C.
Research Report - Engineering Science Vol. 1 (2015)
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5703.417 KB)

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian awal tentang identifikasi percandian tipe petirtaan di Jawa baik pada masa Klasik Tengah dan Muda. Penelitian ini akan ditekankan pada aspek perkembangan dan korelasi dengan percandian lainnya baik di kawasan yang sama atau berbeda. Penelitian terhadap desain arsitektur percandian pada umumnya ditekankan pada candi-candi menara, sementara candi-candi yang bertipe petirtaan masih belum banyak dilakukan. Penelitian terhadap ranah ini dapat membuka wawasan bahwa bangunan candi hanya berbentuk menara melainkan juga ada yang berbentuk petirtaan kayu. Di sisi lain penelitian candi-candi tersebut pada umumnya didasarkan pada pendekatan ilmu kesejarahan dan arkeologi. Oleh karena itu penelitian ini mencoba untuk mengenali percandian petirtaan dalam perspektif ilmu arsitektur dari sudut pandang form dan space..Penelitian ini mengambil lokasi di Jawa dan Bali. Kawasan ini diperkirakan relatif masih banyak memiliki temuan-temuan yang mengandung unsur-unsur percandian tersebut. Percandian di kawasan ini memiliki artefak reruntuhan candi dan sisa-sisa permukiman kuno yang dibangun kurang lebih dari abad 8 sampai 15 Masehi. Bali merupakan contoh konkret bagaimana tipe arsitektur ini masih digunakan khususnya pada Pura-puranya.Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pola-pola bangunan tipe ini. Melalui penelitian ini diharapkan akan diketahui pula korelasi bentuk arsitekturalnya dengan arsitektur candi lain Spada umumnya. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan wawasan dan masukan kepada pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya yang berkaitan dengan ‘desain arsitektur percandian di Nusantara’ Temuan-temuan yang diperoleh diharapkan nantinya dapat digunakan sebagai pengembangan dan rekontekstualisasi nilai-nilai seni arsitektur percandian di masa kini.   
Budaya Tektonika Bugis di Kabupaten Bone Yenny Gunawan; Kamal A. Arif
Research Report - Engineering Science Vol. 1 (2015)
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2788.834 KB)

Abstract

Penelitianini merupakan lanjutan dari rangkaian penelitian saya mengenai Budaya Tektonik. Penelitian saya sebelumnya (tahun 20110), yaitu mengenai Budaya Tektonik Tamkesi di Pulau Timor, Indonesia Timur. Pada kesempatan kali ini, Bugis dipilih sebagai objek penelitian, karena adanya kerjasama penelitian antara Unpar dengan Universiti Malaya diKuala Lumpur. Titik berangkat kerjasama penelitian ini adalah persamaan etnis yang ada di Indonesia dan Malaysia yaitu: masyarakat Aceh, Bugis, Padang, dan Jawa. Oleh karena itu, sebagai bagian dari kerjasama penelitian tersebut, masyarakat Bugis di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan menjadi objek telaah penelitian kali ini.Masyarakat Bugis terkenal sebagai masyarakat pelaut yang tangguh yang dengan kapal Pinisinya berlayar ke berbagai penjuru dunia sejak lama. Hal ini menarik para ahli untuk meneliti mengenai budaya, bahasa dan legenda La Galigo masyarakat Bugis, namun telaah mengenai budaya tektonik rumah Bugis masih sangat jarang. Sesuai dengan pemahamankata tektonik, budaya tektonik pada penelitian ini akan dilihat melalui prosesnya dan keterkaitannya dengan para buildernya.Penelitian ini akan dibagi menjadi empat tahap: tahap pertama, studi literatur mengenai budaya masyarakat Bugis; tahap kedua adalah proses pembangunan rumah Bugis. Tahap ketiga adalah studi lapangan yang terdiri dari 2 bagian, yaitu: 1. observasi dan pengukuran rumah Bugis, dan 2. wawancara dengan penghuni rumah terkait dengan pembangunanrumahnya. Tahap ketiga adalah analisa dan rumusan budaya tektonik rumah Bugis di Kabupaten Bone. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi peran aktor pada tahapan proses pembangunan yang terjadi. Pada akhirnya penelitian ini, menyimpulkan perbedaan dan persamaan proses pembangunan rumah Bugis dengan budaya membangun yang terjadi pada masa kini.Kata Kunci: budaya tektonik, Bugis, Kabupaten Bone.   

Page 1 of 2 | Total Record : 11