cover
Contact Name
Falah Alfarizi
Contact Email
aljupri@upi.edu
Phone
+6289531212923
Journal Mail Official
j-mer@upi.edu
Editorial Address
FMIPA Building, Jl. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung 40154, West Java, Indonesia
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Journal on Mathematics Education Research
ISSN : -     EISSN : 30471095     DOI : https://doi.org/10.17509/j-mer.v5i2.78906
Core Subject : Education,
The scope of this journal covers, but not limited to, the fields of: Mathematics Education, Algebra Education, Geometry Education, Statistics and Probability Education, Realistic Mathematics Education, Teaching and Learning in Mathematics Education, and Assessment in Education.
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 1, No 1 (2020)" : 7 Documents clear
DESAIN DIDAKTIS BERPIKIR KREATIF MATEMATIS PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR BERBANTUAN GEOGEBRA Nurcahyo Ade Prasetyo; Tatang Herman; Al Jupri
Journal on Mathematics Education Research (J-MER) Vol 1, No 1 (2020)
Publisher : Departemen Pendidikan Matematika, FPMIPA, UPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/j-mer.v1i1.24574

Abstract

Adanya pembelajaran yang kurang bermakna mengakibatkan kesulitan belajar bagi siswa dan kesulitan siswa dalam meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi khususnya kemampuan berpikir kreatif. Penelitian ini bertujuan untuk membuat desain didaktis guna meminimalisir kesulitan belajar dan melatih kemampuan berpikir kreatif. Desain didaktis yang dibuat terdiri dari dua lesson design yang diimplementasikan menggunakan aplikasi Geogebra sebagai alat bantu penemuan konsep matematika serta media demonstrasi dan visualisasi. Selain itu, dalam desain didaktis ini, terdapat latihan soal dan kuis yang mengacu pada indikator berpikir kreatif. Penelitian ini dilakukan kepada siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama (34 siswa) yang belum pernah mendapatkan pembelajaran konsep luas permukaan dan volume limas. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data secara triangulasi, yaitu mengombinasikan data observasi, wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian, desain didaktis ini dapat meminimalisir kesulitan belajar dan melatih siswa untuk berpikir kreatif sehingga dapat dijadikan alternatif bahan ajar pada pembelajaran luas permukaan dan volume limas.
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL PROJECT-BASED LEARNING DENGAN PENDEKATAN STEM Indri Octaviyani; Yaya Sukjaya Kusumah; Aan Hasanah
Journal on Mathematics Education Research (J-MER) Vol 1, No 1 (2020)
Publisher : Departemen Pendidikan Matematika, FPMIPA, UPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/j-mer.v1i1.24569

Abstract

Project-Based Learning (PjBL) merupakan model pembelajaran yang  mengajarkan konsep dalam kurikulum melalui sebuah proyek yang berpusat pada peserta didik agar dapat bekerja secara otonom, kolaboratif dan melalui tugas-tugas. STEM (Science, Technology, Engineering dan Mathematics) merupakan pembelajaran yang mengintegrasikan konsep-konsep sains, teknologi, engineering dan matematika. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa melalui model Project-based Learning dengan pendekatan STEM. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan one-group pretest and post-test. Instrumen yang digunakan adalah tes kemampuan berpikir kreatif matematis dalam bentuk soal uraian, dan angket respons siswa untuk mengetahui respons siswa terhadap Model Project-based Learning dengan pendekatan STEM. Populasi dalam penelitian ini adalah Siswa SMP Kelas VII dan sampelnya adalah 31 siswa kelas VII SMP Negeri 26 Badung. Data berasal dari hasil pretes dan postes kemampuan berpikir kreatif matematis siswa dan respons terhadap  model Project-based Learning dengan pendekatan STEM. Berdasarkan hasil analisis data, dapat disimpulkan bahwa peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa adalah 0,76 (kategori tinggi). Hampir semua siswa menunjukkan respons yang cukup baik terhadap model Project-based Learning dengan pendekatan STEM.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY DENGAN TIME TOKEN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA Tyas Dwi Nurta Marwinda; Karso Karso; Kusnandi Kusnandi
Journal on Mathematics Education Research (J-MER) Vol 1, No 1 (2020)
Publisher : Departemen Pendidikan Matematika, FPMIPA, UPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/j-mer.v1i1.24570

Abstract

Two stay two stray merupakan suatu model pembelajaran yang mengoptimalkan kegiatan penyelesaian masalah melalui kegiatan diskusi. Dengan menggunakan strategi time token kegiatan diskusi menjadi lebih aktif. Model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray berpusat pada siswa sedangkan guru hanya sebagai fasilitator. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (menganalisis) peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang memperoleh pembelajaran  Two Stay Two Stray dengan Time Token dan siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan saintifik. Penelitian ini menggunakan desain kuasi eksperimen dengan populasi siswa kelas XI SMA Negeri 1 Bandung semester ganjil tahun ajaran 2019/2020. Lalu dipilih sampel, yaitu kelas XI IPA 5 sebagai kelas kontrol dan XI IPA 6 sebagai kelas eksperimen. Data yang diperoleh merupakan hasil dari pretest, posttest, angket dan lembar observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang memperoleh model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray dengan Time Token lebih baik daripada siswa yang memperoleh model pembelajaran dengan pendekatan saintifik, serta respon siswa terhadap model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray dengan Time Token baik.
PENERAPAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA UNTUK PENCAPAIAN KEMAMPUAN PENALARAN INDUKTIF MATEMATIS SISWA Adzni Nurul Fajriani; Jarnawi Afgani Dahlan; Dian Usdiyana
Journal on Mathematics Education Research (J-MER) Vol 1, No 1 (2020)
Publisher : Departemen Pendidikan Matematika, FPMIPA, UPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/j-mer.v1i1.24571

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengkaji perbedaan pencapaian kemampuan penalaran induktif  matematis antara siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan PMRI dan siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan saintifik; 2) Mengetahui sikap siswa terhadap pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan PMRI; 3) Mengkaji jenis-jenis kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal-soal penalaran induktif matematis. Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan desain penelitian post-test only control group design. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas VIII di salah satu SMP Negeri di Kota Bandung. Sampel yang terpilih adalah siswa kelas VIII-B dan siswa kelas VIII-D. Instrumen yang digunakan adalah tes kemampuan penalaran induktif matematis, angket sikap siswa, dan lembar observasi. Intrumen tes berupa soal uraian sesuai dengan indikator dari kemampuan penalaran induktif memiliki reliabilitas dengan kategori sedang. Data yang digunakan untuk menganalisis pencapaian kemampuan penalaran induktif adalah nilai postes kedua kelas dengan bantuan software SPSS 23. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Terdapat perbedaan pencapaian kemampuan penalaran induktif matematis antara siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan PMRI dan siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan saintifik; 2) Siswa menunjukkan sikap positif terhadap pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan PMRI; 3) Kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal-soal penalaran induktif matematis diantaranya: Kesalahan memahami soal, Kesalahan konsep, Kesalahan prinsip/ langkah pengerjaan soal, dan Kesalahan operasi.
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TIPE THINK TALK WRITE Silvyani Eka Putri; Suhendra Suhendra; Endang Cahya Mulyaning Asih
Journal on Mathematics Education Research (J-MER) Vol 1, No 1 (2020)
Publisher : Departemen Pendidikan Matematika, FPMIPA, UPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/j-mer.v1i1.24572

Abstract

Pemahaman konsep matematis merupakan tujuan yang harus dicapai dalam pembelajaran matematika Namun, pemahaman konsep matematis siswa di Indonesia masih tergolong rendah Penelitian ini merupakan penelitian yang memberikan informasi mengenai upaya meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa SMP. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pencapaian dan peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write (TTW) dibandingkan dengan siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan model konvensional dan untuk mengetahui respons siswa terhadap pembelajaran dengan model kooperatif tipe TTW. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII di salah satu SMP Negeri di kota Cimahi dengan dua kelas yang ditetapkan secara sengaja sebagai sampel. Adapun data penelitian diperoleh dari instrumen tes dan instrumen non tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pencapaian kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe TTW lebih tinggi daripada siswa yang mendapatkan pembelajaran konvensional. Kemudian peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe TTW lebih baik daripada siswa yang mendapatkan pembelajaran konvensional. Selain itu, respons siswa terhadap pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe TTW menunjukkan hasil positif, yang ditandai dengan siswa semangat belajar, percaya diri untuk berpendapat, mampu menambah pemahaman saat ada siswa yang berbeda penyelesaian masalah, dan mampu mempresentasikan hasil kerjanya dengan penuh percaya diri meskipun diperhatikan oleh guru dan siswa yang lain.
LOCAL INSTRUCTION THEORY PERBANDINGAN SENILAI DENGAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA Ni Kadek Desi Lia Sagita; Darhim Darhim; Tia Purniati
Journal on Mathematics Education Research (J-MER) Vol 1, No 1 (2020)
Publisher : Departemen Pendidikan Matematika, FPMIPA, UPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/j-mer.v1i1.24573

Abstract

Kemampuan siswa menyelesaikan masalah perbandingan senilai berpengaruh pada kemampuan siswa pada konsep lainnya. Laporan Hasil Ujian Nasional menyebutkan bahwa kemampuan siswa menyelesaikan masalah perbandingan senilai masih rendah karena sebagian besar siswa hanya sekedar bisa mengerjakan perbandingan senilai dengan kalimat nominal sehingga ketika dikaitkan dengan permasalahan sehari-hari siswa kesulitan untuk menyelesaikannya. Seharusnya pembelajaran perbandingan senilai perlu memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengkonstruksi pengetahuan mereka sendiri melalui sajian masalah yang bermakna dengan mempertimbangkan lintasan belajar siswa. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan bahan ajar perbandingan senilai yang sesuai dengan lintasan belajar menggunakan pendekatan pendidikan matematika realistik untuk meningkatkan kemampuan penalaran matematis. Adapun lintasan belajar yang dihasilkan berangkat dari local instruction theory perbandingan senilai. Upaya untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian ini menggunakan metode penelitian design research dengan desain penelitian model ADDIE. Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi 5 tahap yaitu tahap analysis, tahap design, tahap develop, tahap implementation¸ dan tahap evaluation. Partisipan dalam penelitian ini terdiri dari satu kelas uji coba yaitu kelas VII 4. Hasil pengolahan N-Gain menunjukan bahwa bahan ajar perbandingan senilai yang disusun sesuai lintasan belajar untuk meningkatkan kemampuan penalaran matematis dapat meningkatkan kemampuan penalaran matematis dengan nilai rata-rata sebesar 0,45 dengan kategori sedang. Mengacu pada KKM yang dimiliki oleh sekolah, maka kualitas peningkatan kemampuan penalaran matematis siswa sebesar 0,32.
METAKOGNISI DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DALAM MEMBACA BUKU MATEMATIKA MATERI KOORDINAT CARTESIUS Dina Khanifatul Ardhilah; Jarnawi Afgani Dahlan; Ade Rohayati
Journal on Mathematics Education Research (J-MER) Vol 1, No 1 (2020)
Publisher : Departemen Pendidikan Matematika, FPMIPA, UPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/j-mer.v1i1.24567

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengkajian tentang metakognisi dan kemandirian belajar siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) dalam membaca buku matematika materi koordinat Cartesius. Penelitian dilakukan dengan penelusuran terhadap fenomena yang terjadi pada tiga orang subjek penelitian yang dipilih dari siswa kelas VII di salah satu SMP Negeri di Kota Bandung. Indikator yang menandakan bahwa telah berlangsungnya proses metakognisi pada diri siswa dalam membaca buku matematika, yakni mampu: (a) mengungkapkan kembali hal-hal yang dimengerti dari apa yang telah dibaca; (b) ketika menemukan bagian dari bacaan yang membuatnya tidak memahami bacaan, siswa berusaha mencari solusi dari ketidakmengertian yang dideteksi; (c) mengkonstruksi definisi sederhana yang dibuat sendiri berdasarkan pengertian-pengertian unsur yang terkandung dalam suatu hal yang didefinisikan tersebut; dan (d) menjawab soal-soal yang menguji pemahaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: siswa yang berprestasi tinggi dalam mata pelajaran matematika memiliki hasil penilaian yang tinggi untuk keempat indikator metakognisi, serta kemandirian belajar yang sangat baik; siswa yang berprestasi sedang dalam mata pelajaran matematika memiliki hasil penilaian yang sedang pada indikator (c) tetapi tinggi pada tiga indikator lainnya, serta kemandirian belajar yang baik; siswa yang berprestasi rendah dalam mata pelajaran matematika memiliki hasil penilaian yang rendah pada indikator (a) dan (b), tetapi sedang pada dua indikator lainnya, serta kemandirian belajar yang kurang.

Page 1 of 1 | Total Record : 7