cover
Contact Name
Ozkar F Homzah
Contact Email
jurnal.austenit@polsri.ac.id
Phone
+6282178533625
Journal Mail Official
jurnal.austenit@polsri.ac.id
Editorial Address
Lantai 2, Gedung Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Sriwijaya, Jl. Srijaya Negara Bukit Besar Palembang 30139, Indonesia.
Location
Kota palembang,
Sumatera selatan
INDONESIA
AUSTENIT
ISSN : 20851286     EISSN : 26227649     DOI : https://doi.org/10.53893/austenit
AUSTENIT (pISSN 2085-1286 and eISSN 2622-7649) is a peer-reviewed open access journal published by Mechanical Engineering Department, Politeknik Negeri Sriwijaya. Focused on original articles in the form of technical and vocational research results or literature review which provides insight in the field of mechanical engineering and machinery that includes Mechanical Structure, Manufacturing, Metallurgy Sciences and Engineering, Design Engineering, Maintenance and Repair Engineering, Fluid Dynamics, HVAC (Heating, Ventilation and Air Conditioning), Heat-Mass Transfer, Sustainable Renewable Energy, Mechatronic and Control Systems or as well as other related Mechanical Engineering field study.
Arjuna Subject : -
Articles 224 Documents
DESAIN MODIFIKASI AC SPLIT MENJADI AC SISTEM GEOTERMAL SISTEM TERBUKA Widiyatmoko Widiyatmoko
AUSTENIT Vol. 10 No. 2 (2018): AUSTENIT: Oktober 2018
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (426.544 KB)

Abstract

Sistem Pengkondisian udara adalah sistem yang digunakan untuk mengkondisikan udara sesuai dengan rancangan yang diinginkan. Penggunaan alat pengkondisian udara ini seperti pada gedung dan rumah tempat tinggal. Jenis pengkondisi udara yang biasa dipakai di rumah maupun kantor adalah jenis AC split. AC sistem geotermal adalah teknologi pengkondisian udara yang memanfaatkan suhu bumi. Terdapat 2 jenis pengkondisian system geothermal. Yaitu system terbuka dan system tertutup. Telah dilakukan penelitian tentang modifikasi AC split menjadi AC system geothermal, menggunakan system tertutup. Permasalahan yang muncul adalah bagaimana jika terdapat lokasi yang dapat memfasilitasi penggunaan system geothermal system terbuka. Tentu hal ini akan lebih mudah dan murah untuk diterapkan dibanding system tertutup, dengan catatan pendukung system terbuka tersedia secara cuma-cuma. Desain ini dilakukan untuk memberikan alternative pengkondisian udara system geothermal Berdasarkan pembahasan, dapat diambil kesimpulan bahwa pengkondisian udara dengan modifikasi AC split menjadi system geothermal system terbuka dapat dilakukan jika terdapat kolam / sungai / danau didekat gedung yang menggunakan AC split, dan implementasi modifikasi AC split memungkinkan peningkatan efisiensi penggunaan energy pada gedung / rumah tersebut.   
PENGARUH SUDUT POTONG (RAKE ANGLE) PADA PROSES TURNING TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN Iskandar Iskandar
AUSTENIT Vol. 2 No. 02 (2010): AUSTENIT: Oktober 2010
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (407.516 KB)

Abstract

Penggunaan mesin-mesin CNC pada saat ini sudah semakin luas, hampir semua proses manufaktur sudah menggunakan mesin CNC termasuk turning. Pada prosesnya mesin CNC ini dapat dioperasikan secara manual ataupun otomatis dengan menggunakan program NC, dimana pergerakan dari mata potong akan diatur oleh dua sumbu dan bergerak sesuai dengan perintah dari program yang telah dimasukkan. Pada proses pembubutan untuk menentukan kualitas permukaan banyak faktor yang sangat berpengaruh antara lain kecepatan potong, kecepatan makan, kedalaman potong, termasuk geometri pahat. Pada penelitian ini difokuskan perubahan sudut potong (rake angle) 3o, 6o, 9o, dan 120o. Metode eksperimen faktorial digunakan untuk menentukan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kekasaran permukaan spesimen uji dari baja karbon sedang (mild steel). Hasil dari analisa data eksperimen menggunakan ANOVA ditemukan bahwa faktor sudut potong (rake angle) dan gaya potong pahat berpengaruh terhadap kekasaran spesimen uji.
ANALISIS SIFAT MEKANIS PENGARUH PROSES PENGELASAN BAJA TAHAN KARAT Romli Romli
AUSTENIT Vol. 5 No. 1 (2013): AUSTENIT: April 2013
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (823.113 KB)

Abstract

Salah satu tujuan terpenting dalam pengembangan material adalah menentukan apakah struktur dan sifat-sifat material optimum agar dapat tercapai daya tahan maksimum. Salah satu material yang banyak digunakan baja tahan karat. Baja tahan karat digolongkan ke dalam baja karbon. Baja karbon adalah paduan besi karbon dan di golongkan menjadi tiga macam,yaitu baja karbon rendah (C<0,20 %), baja karbon menengah (0,20 – 0,50%), dan baja karbon tinggi (C>0,5%). Kadar karbon yang rendah menyebabkan kekuatan tinggi, perpanjangan yang tinggi dan harga bentur serta mampu las yang baik. Baja tahan karat mempunyai sifat getas apabila diadakan perlakuan panas dan didinginkan dalam waktu singkat atau kejut. Titik cairnya kira-kira 1.500°C. Baja tahan karat adalah baja yang ditambah unsur-unsur paduan. Salah satu atau beberapa  dari  unsur-unsur  paduan  seperti  mangan,  molly,  nikel  dibubuhkan untuk memberikan sifat-sifat khusus dari baja tersebut. Dari hasil pengujian komposisi didapat 9,04 % Nikel, 70,23 % Ferrous, 1,97 % Mangan, 18,74 % Crom,  stainless  steel  yang  diuji  termasuk  ke  dalam  tipe  SUS  304  (menurut standar JIS) dengan kekuatan tarik 609,06 N/mm² . Dari hasil pengujian kekerasan, angka kekerasan Vickers yang paling tinggi adalah 181 HV, karena mendapat perlakuan proses pengelasan (di daerah logam las). Angka kekerasan Vickers yang sedang adalah 167 HV (di daerah logam las). Angka kekerasan Vickers yang paling rendah adalah 138 HV, karena tidak mendapat perlakuan proses pengelasan (di daerah logam induk).
PENGARUH RADIUS PEMBENGKOKKAN BAJA TULANGAN BER ULIR TI DIAMETER 13 MM TERHADAP KEKUATAN TARIK Mulyadi Mulyadi; Mardiana Mardiana; Yahya Yahya
AUSTENIT Vol. 6 No. 2 (2014): AUSTENIT: Oktober 2014
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1451.648 KB)

Abstract

Baja tulangan merupakan suatu bahan yang sering di gunakan disuatu kontruksi, terutama kontruksi bagunan Gedung bertingkat,jembatan,rumah, ruko dan lain-lain sebagainya, untuk itu dalam melakukan pemilihan bahan-bahan baja tulangan perlu sekali kita harus mengetahui spesifikasi dari bahan tersebut, untuk membuktikan kebenaran dari spesifikasi bahan tersebut kita harus melakukan pengujian laboratorium, terutama pengujian tarik (tensile test), guna untuk mengetahui kekuatan tarik atau tegangan,regangan, dan yield point tertinggi pada baja tulangan tersebut, karena sekarang ini cukup banyak pabrik-pabrik yang memproduksi baja tulangann ini, oleh karena itu sebelum kita menggunakan baja tulangan tersebut sebaiknya kita harus mengetahui sepsifikasi yang sebenarnya dari Pabrik. Didalam penggunaan di lapangan baja tulangan tersebut tidak dapat menghindari dari proses pembengkokkan, oleh karena itu kita harus melakukan percobaan-percobaan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh proses pembengkokkan ini terhadap pengurangan kekuatan baja tulangan tersebut, oleh karena itu didalam penelitian ini peneliti melakukan pembuktian seberapa banyak pengaruh kekuatan tarik terhadap baja tulangan tersebut apabila terjadi pembengkokkan dengan beberapa kali pengulangan dan sudut pembengkokkan yang di alkukan, didalam proses pembengkokkan berpengaruh juga dengan cara berakan pembengkokkan ada yang menggunakan mesin ada yang menggunakan tangan (konvensional). Dari hasil yang dilakukan yang sangat berpengaruh adalah cara pembengkokkan, dan sudut bengkokkan yang di lakukan dalam hal ini yaitu sudut 450 dan 900 , serta pengulangan pembengkokkan yang berulang-ulang, hal ini dapat menyebabkan berkurangnya tingkat elastisitas dan dapat menaikakan tegangan. 
INOVASI PADA PENGEREMAN SEPEDA MOTOR KONVENSIONAL MENGGUNAKAN METODE ABS (ANTILOCKED BRAKE SYSTEM) Fenoria Putri; Tri Widagdo; Mardiana Mardiana; Muchtar Ginting
AUSTENIT Vol. 10 No. 1 (2018): AUSTENIT: April 2018
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.388 KB)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh seringnya terjadi kecelakaan lalu-lintas, terutama pada pengoperasian sepeda motor. Salah satu factor penyebabnya adalah pada sistem pengereman. Ketika kendaraan harus berhenti mendadak karena sesuatu hal maka roda sepeda motor akan terkunci (locked), sehingga antara ban dan permukaan jalan akan terjadi gesekan kinetis yang berdampak pada hilangnya pengendalian sepeda motor. Penelitian ini memiliki tujuan umum untuk mendapatkan sistem pengereman sepeda motor yang lebih efektip, sehingga dapat meningkatkan keamanan bagi pengendara sepeda motor. Metode penelitian bersifat kaji eksperimental yang dimulai dengan rancang bangun komponen ABS (antilocked Brake System). Eksperimen dilakukan dengan cara mengoperasikan kendaraan bermotor manual pada kecepatan tertentu, selanjutnya kendaraan di rem kejut. Respon pengereman dilihat dari jarak tempuh kendaraan sampai dengan posisi berhenti. Perlakuan tersebut juga dilakukan pada sepeda motor yang menggunkan sistem ABS. Keberhasilan penggunaan sistem ABS dianalisis dengan cara membandingkan kedua data pengereman tersebut. Dari kegiatan rancang bangun pengereman ABS dan dilanjutkan dengan pengujian, dapat disimpulkan antara lain:-        Terjadi hubungan linier antara kecepatan dan jarak pengereman, baik untuk pengereman konvensional maupun pengereman ABS.-        Frekwnwbsi getaran optimum untuk pengereman ABS adalah fopt = 11,5 cps, kapasitor yang dipakai mempunyai spesifikasi C = 130 μF-        Pengereman ABS yang dikembangkan bersifat luwes (flexible), artinya dapat dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan-        Komponen ABS murah hargya dan tersedia di berbagai toko suku cadang kendaraan bermotor-        Perangkat keras ABS mudah dalam perawata serta perbaikan jika terjadi kerusakan.
STUDI AWAL PERENCANAAN SISTEM MEKANIKAL DAN KELISTRIKAN PIPA PENSTOCK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MINI-HIDRO PADA DESA PENYANDINGAN KAB. OKU SELATAN H. Azharuddin
AUSTENIT Vol. 2 No. 01 (2010): AUSTENIT: April 2010
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1787.963 KB)

Abstract

Perkembangan listrik pedesaan yang belum terjangkau oleh jaringan listrik PLN masih tergantung pada pemakaian mesin diesel. Minat terhadap mesin diesel telah mengalami penurunan akhir-akhir ini, karena biaya operasional terutama harga bahan bakar yang terus meningkat dan kekurangan- kekurangan lainnya yang tidak dapat diabaikan misalnya ; pemadaman berkala, biaya kebutuhan pemeliharaan dan kesulitan yang dialami oleh para staf dalam melakukan pengiriman bahan bakar yang disebabkan oleh keadaan jalan desa yang belum memadai dan jarak yang cukup jauh dari agen penyuplai. Stasiun Pembangkit Listrik Tenaga Mini-Hidro (PLTMH) merupakan salah satu bentuk energi alternative yang sangat mungkin untuk dikemangkan di Negara-negara dengan sumber air yang tersebar luas, misalnya Indonesia. Untuk melaksanakan pembangunan PLTMH diperlukan suatu perencanaan yang matang sehingga perlu disurvey tentang potensi sungai dan kondisi desa tersebut. Di daerah pedesaan umumnya terdapat saluran irigasi yang utama berfungsi untuk mengairi sawah dan juga berpotensi untuk digunakan sebagai pembangkit tenaga listrik. Studi awal perencanaan bagian-bagian PLTMH dari segi mekanikal dan kelistrikan meliputi, turbin, powerhouse, generator dari PLTMH yang direncanakan, berdasarkan hasil pembahasan saluran irigasi di Desa Penyandingan Kab. OKU Selatan memiliki potensi energy energy listrik sebesar 318,30 Kw.
PEMBUATAN SISTIM PREVENTIVE MAINTENANCE PADA BENGKEL PRODUKSI POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA BERBASIS APLIKASI Ahmad Junaidi; Indra Gunawan; Taufikurrahman Taufikurrahman; Syamsul Rizal
AUSTENIT Vol. 11 No. 1 (2019): AUSTENIT: April 2019
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (444.964 KB)

Abstract

Mesin adalah tulang punggung proses produksi, oleh sebab itu kondisi mesin melalui maintenance harus dijaga supaya tetap dalam keadaan optimum. Peran teknologi informasi sangat diperlukan sebagai alat bantu menjaga kondisi optimum mesin-mesin yang ada, misalnya melalui software yang disebut Sistim Informasi Manajemen (SIM). Di dalam laporan akhira ini peneliti merencanakan pembuatan SIM yang didalam pengaplikasiaannya akan diterapkan di Bengkel Produksi Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang yang disebut dengan Sistim Informasi Preventive Maintenance (SIPM) dengan menggabungkan teori Preventive Maintenan (PM) dan sistem Database. Proses perancangan software menggunakan metode Systems Development Life Cycle (SDLC), yang meliputi: plan, analisa, desain, implementasi dan testing. Alat pengembang yang digunakan adalah Microsoft Access 2010 beserta bahasa pemrograman Visual Basic for Application (VBA).
ALAT BANTU PENGGULUNG BENANG SONGKET PALEMBANG PADA LUNGSEN DENGAN SISTEM OTOMATISASI TRANSVERSE ROLL Dicky Seprianto; Iskandar Ismail; Romi Wilza; Novia Faradilla; Radika Permana Putra; Zikri Zal Fauzan
AUSTENIT Vol. 9 No. 1 (2017): AUSTENIT: April 2017
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (925.745 KB)

Abstract

Alat bantu penggulung benang songket Palembang pada lungsen dengan sistem otomatisasi transverse roll bertujuan untuk membantu mempercepat proses penggulungan benang pada lungsen yang dapat meningkatkan produktivitas pengrajin industri rumahan dan meringankan beban pengrajin dari segi tenaga dan waktu. Alat ini memiliki 2 komponen utama yaitu pemutar lungsen dan pengarah benang, dimana pengarah benang tersebut digerakkan oleh motor listrik menggunakan sistem micro controller. Dalam proses pembuatannya, Alat bantu penggulung benang songket palembang pada lungsen dengan sistem otomatisasi transverse roll ini mengggunakan mesin milling, mesin bubut, mesin bor, mesin las, 3D Printing, dan alat perkakas kerja bangku lainnya. Dari hasil pengujian dalam waktu 60 detik dengan putaran motor 1 sebesar 2500 rpm dan motor 2 sebesar 1500 rpm alat ini dapat menggulung benang seberat 19,37 gram dengan tingkat kerapian, kerataan, dan kekencangan yang sangat baik.
ANALISA “TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE” TERHADAP EFEKTIVITAS PRODUKSI TONGKAT Muchtar Ginting
AUSTENIT Vol. 1 No. 02 (2009): AUSTENIT: Oktober 2009
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (552.343 KB)

Abstract

Tongkat Aluminium adalah salah satu sarana rehabilitasi alat kesehatan yang berfungsi sebagai tempat duduk dan alat bantu untuk berjalan bagi pasien yang lumpuh atau yang mengalami gangguan fungsi kaki. Dalam proses produksi tongkat selalu terjadi cacad komponen yang sulit dihindari seperti tergores, berbekas, bentuk lubang bor yang tidak simetris. Jenis-jenis kerusakan/cacad komponen ini cenderung diakibatkan oleh sistem produksi, kurang terpeliharanya mesin/peralatan, dan lingkungan kerja maupun kemampuan atau keseriusan sumber daya manusia. Dari hasil observasi dan analisa data didapat bahwa komplekasi bentuk dan ukuran komponen berbanding terbalik dengan harga efektivitas produksi. Adapun komplekasi bentuk dan ukuran dan harga efektivitas produksi secara berurutan adalah Frame = 83,8 %, Seruling = 85,7 %, Kaki tongkat = 88,1% dan Poros handgrip = 92,3%. Untuk mengurangi cacad produksi sekaligus meningkatkan efektivitas produksi maka perlu penerapan "Total Productive Maintenance" karena TPM adalah sistem perawatan yang melibatkan semua karyawan dari manajemen puncak sampai ke pekerja, aktif dan responsive terhadap suatu masalah baik yang ada pada sistem maupun terkait pada material, mesin/peralatan yang dapat mempengaruhi efektivitas produksi.
PENGARUH TEMPERATUR SINTER TERHADAP KEKERASAN ELEKTRODA TEMBAGA-5%KARBON YANG DIBUAT DENGAN METODE SERBUK METALURGI Ahmad Junaidi; Dicky Seprianto
AUSTENIT Vol. 3 No. 02 (2011): AUSTENIT: Oktober 2011
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1338.927 KB)

Abstract

Dikenal berbagai material yang dapat dipergunakan untuk bahan elektroda EDM yang harus memiliki sifat tahan panas dan stabil dengan konduktivitas listrik dan tahan terhadap deformasi plastis pada temperature tinggi. Salah satu diantaranya adalah tembaga karbon yang termasuk paduan logam dengan partikel serbuk. Tujuan penelitian adalah membuat material tersebut yang terdiri dari tembaga dengan karbon secara metalurgi serbuk melalui pemaduan mekanik. Penelitian dilakukan dengan cara konsolidasi melalui pembebanan kompaksi dan disusul dengan sinter. Rangkaian percobaan dilakukan terhadap berbagai variasi kompaksi dan variasi suhu sinter dengan komposisi 95%Cu dan 5%C. Percobaan dilakukan di laboratorium teknik mesin dan kimia Polsri. Terhadap tiap benda uji dilakukan percobaan kekerasan. Dari hasil percobaan ternyata bahwa secara umum terdapat kecendrungan dengan meningkatnya beban kompaksi, kekerasan akan meningkat, makin tinggi suhu sinter makin baik konsolidasi serbuk. Hasil penelitian yang diperoleh belum dapat dikatakan sempurna, khususnya pengendalian lingkungan sarana sinter dan proses pembebanan kompaksi. Disarankan agar penelitian ini dilanjutkan dengan percobaan pembuatan elektroda EDM dan percobaan pemotongan dengan EDM sesungguhnya.

Page 2 of 23 | Total Record : 224


Filter by Year

2009 2025


Filter By Issues
All Issue Vol. 17 No. 1 (2025): AUSTENIT: April 2025 Vol. 16 No. 2 (2024): AUSTENIT: October 2024 Vol. 16 No. 1 (2024): AUSTENIT: April 2024 Vol. 15 No. 2 (2023): AUSTENIT: October 2023 Vol. 15 No. 1 (2023): AUSTENIT: April 2023 Vol. 14 No. 2 (2022): AUSTENIT: October 2022 Vol. 14 No. 1 (2022): AUSTENIT: April 2022 Vol. 13 No. 2 (2021): AUSTENIT: Oktober 2021 Vol. 13 No. 1 (2021): AUSTENIT: April 2021 Vol. 12 No. 1 (2020): AUSTENIT 12012020 Vol. 12 No. 2 (2020): AUSTENIT: Oktober 2020 Vol. 12 No. 1 (2020): AUSTENIT: April 2020 Vol. 11 No. 2 (2019): AUSTENIT: Oktober 2019 Vol. 11 No. 1 (2019): AUSTENIT: April 2019 Vol. 10 No. 2 (2018): AUSTENIT: Oktober 2018 Vol. 10 No. 1 (2018): AUSTENIT: April 2018 Vol. 9 No. 2 (2017): AUSTENIT: Oktober 2017 Vol. 9 No. 1 (2017): AUSTENIT: April 2017 Vol. 8 No. 2 (2016): AUSTENIT: Oktober 2016 Vol. 8 No. 1 (2016): AUSTENIT: April 2016 Vol. 7 No. 2 (2015): AUSTENIT: Oktober 2015 Vol. 7 No. 1 (2015): AUSTENIT: April 2015 Vol. 6 No. 2 (2014): AUSTENIT: Oktober 2014 Vol. 6 No. 1 (2014): AUSTENIT: April 2014 Vol. 5 No. 2 (2013): AUSTENIT: Oktober 2013 Vol. 5 No. 1 (2013): AUSTENIT: April 2013 Vol. 4 No. 02 (2012): AUSTENIT: Oktober 2012 Vol. 4 No. 01 (2012): AUSTENIT: April 2012 Vol. 3 No. 02 (2011): AUSTENIT: Oktober 2011 Vol. 3 No. 01 (2011): AUSTENIT: April 2011 Vol. 2 No. 02 (2010): AUSTENIT: Oktober 2010 Vol. 2 No. 01 (2010): AUSTENIT: April 2010 Vol. 1 No. 02 (2009): AUSTENIT: Oktober 2009 Vol. 1 No. 01 (2009): AUSTENIT: April 2009 More Issue