cover
Contact Name
Muh. Agus ferdian
Contact Email
lppm@jghipm.com
Phone
+6281234640509
Journal Mail Official
lppm@jghipm.com
Editorial Address
Jl. Soekarno-Hatta Malang, Jawa Timur Indonesia
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Green House
ISSN : 29631858     EISSN : 2962438X     DOI : https://doi.org/10.63296/jgh.v3i2
Core Subject : Agriculture,
urnal Green House fokus pada semua bidang tentang Ilmu Pertanian dan Ilmu Kehutanan (Agribisnis, Agroteknologi, Teknologi Industri Pertanian, Teknologi Pangan, Konservasi Sumberdaya Hutan, Ilmu Lingkungan)
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 3 No 1 (2024): Jurnal Green House" : 6 Documents clear
Keragaman Agroindustri Minuman Herbal Jaselang Gettik Purwanti; Niniek Dyah Kusumawardani
JURNAL GREEN HOUSE Vol 3 No 1 (2024): Jurnal Green House
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63296/jgh.v3i1.38

Abstract

Masa Pandemi Covid 19 tahun 2020- 2022 menyebabkan permintaan terhadap minuman herbal berbahan baku rempah meningkat dengan cukup tinggi yang disebabkan adanya perubahan gaya hidup konsumen berperilaku pola hidup sehat. Salah satu pelaku agroindustri minuman herbal yang merespon peluang ini ialah Kelompok Wanita Tani (KWT) Sri Tanjung dengan produk minuman herbal merek Jaselang. Penelitian bertujuan untuk mengetahui: (1) Profil KWT Sri Tanjung sebagai pelaku agroindustri minuman herbal Jaselang dan (2) Kelayakan KWT Sri Tanjung sebagai pelaku agroindustri minuman herbal Jaselang dari aspek hukum, aspek pasar dan pemasaran dan aspek teknik dan teknologi. Penelitian dilaksanakan di KWT Sri Tanjung yang berlokasi di Desa Sukosari, Kecamatan Kasembon - Kabupaten Malang pada bulan September hingga Oktober 2023. Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari KWT Sri Tanjung melalui wawancara dan observasi juga dengan konsumen dengan menggunakan instrumen kuesioner. Pengelola KWT Sri Tanjung dan konsumen sebagai responden ditentukan secara sengaja (Purposive Sampling). Data yang telah diperoleh dari lapang, selanjutnya dideskripsikan secara kualitatif tentang: aspek hukum meliputi bentuk badan usaha dan legalitas produk yang dimiliki; aspek pasar dan pemasaran meliputi strategi pemasaran (segmentasi, target dan posisi pasar); bauran pemasaran; dan aspek teknik dan teknologi: meliputi lokasi usaha dan teknologi dalam berproduksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa KWT Sri Tanjung sebagai pelaku agroindustri minuman herbal Jaselang mempunyai kelayakan dari aspek hukum, pasar dan pemasaran dan teknik dan teknologi.
Pemanfaatan Pekarangan Rumah Untuk Tanaman Jeruk Purut Model KRPL (Kawasan Rumah Pangan Lestari) Di Kel. Turen Kec. Turen Kab. Malang Jawa Timur Ahmad; Didik Suprayitno; Diena Widyastuti; Nunuk Hariyani
JURNAL GREEN HOUSE Vol 3 No 1 (2024): Jurnal Green House
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63296/jgh.v3i1.39

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi potensi pemanfaatan pekarangan rumah sebagai Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) di Kelurahan Turen, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, dalam Program Pengabdian Masyarakat. Fokus utama penelitian adalah penerapan model KRPL dalam penanaman jeruk purut sebagai tanaman produktif dan bernilai gizi tinggi. Penelitian ini meliputi aspek pemilihan varietas jeruk purut yang sesuai, teknik penanaman yang efektif, perawatan tanaman yang optimal, serta manfaat ekonomi yang dapat diperoleh oleh masyarakat setempat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan pekarangan rumah sebagai KRPL dapat menjadi solusi yang berpotensi untuk meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut. Artikel ini juga membahas tantangan dan peluang dalam melaksanakan model KRPL dalam kerangka Program Pengabdian Masyarakat serta menawarkan rekomendasi untuk pengembangan lebih lanjut guna mendukung pertanian perkotaan berkelanjutan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat.
Analisis Kemampuan Jenis Pohon Dalam Mereduksi Emisi Karbondioksida (Co2) Pada Jalur Hijau Di Kota Malang Sri Sulastri; Damai Dwi Puji Atmoko; Yani Quarta Mondiana
JURNAL GREEN HOUSE Vol 3 No 1 (2024): Jurnal Green House
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63296/jgh.v3i1.40

Abstract

Kota Malang merupakan pusat permukiman dan kegiatan masyarakat serta menjadi pusat kegiatan pemerintahan, perekonomian, industri dan memiliki batas administrasi wilayah yang diatur kedalam undang-undang serta menjadi destinasi wisata. Penambahan penduduk akan mengakibatkan adanya penambahan emisi di perkotaan, sehingga perlu adanya Ruang Terbuka Hijau. Syarat minimal RTH diperkotaan 30% dari luas kawasan perkotaan, kota Malang memiliki luasan RTH 18,14% dari total luasan kawasan perkotaan. Tujuan penelitian untuk mengetahui kemampuan jenis pohon dalam mereduksi emisi CO2. Metode penelitian menggunakan kuantitatif deskriptif dengan cara pengambilan data inventarisasi pohon dan pengambilan volume kendaraan bermotor di lima jalan kolektor sekunder yaitu Jalan Raya Langsep, Kawi Atas, Urip Sumoharjo, Mayjen M. Wiyono, dan Mayjen Sungkono. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 17 jenis pohon yang terdapat pada kelima jalan dengan total jumlah 572 pohon. Jenis pohon yang memiliki jumlah tertinggi adalah Samanea saman dengan total 242 pohon, serta memiliki daya serap terhadap emisi CO2 tertinggi sebesar 3.252,1 g/jam/pohon. Daya serap total seluruh jenis pohon 12.987.796 g/hari, sedangkan total emisi yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor 876.067.471 g/hari.
Studi Keanekaragaman Jenis Kupu-Kupu (Lepidoptera) Di Kawasan RPTN Patok Picis Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Sri Sulastri; Theresia Serlina Sea; Diena Widyastuti
JURNAL GREEN HOUSE Vol 3 No 1 (2024): Jurnal Green House
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63296/jgh.v3i1.41

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui jenis kupu-kupu, mengetahui keanekaragaman jenis kupu-kupu, dan membandingkan keanekaragamn jenis kupu-kupu pada habitat hutan dan perkebunan rakyat. Penelitian ini dilakukan di Kawasan RPTN Patok Picis Taman Nasional Bromo Tengger Semeru pada bulan April- Mei 2023, Metode penelitian yang digunakan pada pengamatan kupu-kupu dilakukan secara purposive sampling sedangkan teknik pengambilan data menggunkan Metode Point Count yaitu berdiam pada suatu titik yang ditentukan selama periode waktu tertentu.Dari hasil penelitian terlihat bahwa terdapat 27 jenis kupu-kupu di ruang hidup hutan dan 13 jenis kupu-kupu di lingkungan alam perkebunan rakyat. keanekaragaman jenis kupu-kupu pada lingkungan hutan sebesar 3.452 tergolong tinggi, sedangkan pada lingkungan perumahan rakyat sebesar 2.548 tergolong sedang. Terdapat perbedaan dalam keanekaragaman spesies kupu-kupu di lingkungan hutan belantara dan perkebunan rakyat
Keanekaragaman Jenis Burung di Resort PTN Taman Satriyan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Siti Farida; Krisantus Surya Rasinto; Agus Sukarno
JURNAL GREEN HOUSE Vol 3 No 1 (2024): Jurnal Green House
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63296/jgh.v3i1.42

Abstract

Kerajaan burung adalah salah satu kelompok hewan yang paling beragam di Indonesia dan merupakan komponen penting keanekaragaman hayati yang harus dijaga dari kepunahan atau berkurangnya keanekaragaman spesies. Banyak sekali manfaat yang diberikan burung kepada manusia, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dalam metodologi penelitian, purposive sampling digunakan untuk memilih dan menempatkan stasiun pengamatan di wilayah yang dianggap sebagai habitat burung atau yang suatu saat mungkin menjadi habitat berbagai jenis burung. Pendekatan ini merupakan metodologi survei yang melibatkan observasi di lapangan. Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru secara keseluruhan diketahui memiliki keanekaragaman jenis burung yang sangat beragam, dengan 124 individu tergolong H'= 3,15, berdasarkan hasil kajian Blok Purbakala Resort Taman Satriyan. Seluruhnya 34 burung, milik 22 famili, ditemukan
Keanekaragaman Amfibi (Ordo Anura) Pada Dua Tipe Habitat Di RPH Selorejo KPH Malang Anisa; Doni Asruli; Poegoeh Prasetyo Rahardjo
JURNAL GREEN HOUSE Vol 3 No 1 (2024): Jurnal Green House
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63296/jgh.v3i1.43

Abstract

Amfibi (Ordo Anura) merupakan satwa vertebrata yang hidup di dua alam yang berbeda. Amfibi memiliki peranan yang penting dalam berjalannya sebuah rantai makanan dan penyeimbang ekosistem. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Keanekaragaman Amfibi (Ordo Anura) Pada Dua Tipe Habitat Di RPH Selorejo, KPH Malang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2022 – Januari 2023. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Visual Encounter Survey (VES). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Indeks Keanekaragaman Jenis Shannon Wiener, Kemerataan Jenis, dan Kekayaan Jenis. Dalam penelitian ini detemukan 9 jenis Amfibi (Ordo Anura) pada habitat Hutan Alam dan Hutan Produksi antara lain ; Hylarana cholconata, Odorrana hosii, Pulchrana baramica, Huia masonii, Occydozyga lima, Fajervarya limnocharis, Limnoctes kuhlii, Megophrys Montana, dan Fajervarya cancrivora dengan jumlah total 465 individu. Nilai Indeks pada habitat Hutan Alam dari ketiga transek diketahui memiliki nilai (H’ 1,46 – 1,51), (E 0,75 – 0,78), dan (D mg 1,31 – 1,34). Sedangkan pada habitat Hutan Produksi diketahui memiliki nilai (H’ 1,05 – 1,09), (E 0,65 – 0,68), dan (D mg 1,44 – 1,47). Nilai Indeks Keanekaragaman Jenis pada dua habitat tersebut dikategorikan sedang yang memiliki nilai 1<H’=3. Berdasarkan nilai indeks di atas Kemerataan Jenis pada habitat Hutan Alam dikategorikan komunitas stabil karena memiliki nilai 0,75<E<1,00, sedangkan di Produksi dikategorikan komunitas labil, karena memiliki nilai 0,05<E<0,75. Sedangkan indeks kekayaan jenis dikategorikan rendah, karena memiliki nilai 0>2,5. Pada habitat Hutan Alam dan Hutan Produksi merupakan habitat yang cocok untuk keberlangsungan hidup Amfibi sesuai dengan data hasil analisis habitat. Hal yang mempengaruhi keanekaragaman jenis yang ditemukan adalah adanya aktivitas manusia dan heterogenitas vegetasi pada suatau kawasan.

Page 1 of 1 | Total Record : 6