cover
Contact Name
Muh. Agus ferdian
Contact Email
lppm@jghipm.com
Phone
+6281234640509
Journal Mail Official
lppm@jghipm.com
Editorial Address
Jl. Soekarno-Hatta Malang, Jawa Timur Indonesia
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Green House
ISSN : 29631858     EISSN : 2962438X     DOI : https://doi.org/10.63296/jgh.v3i2
Core Subject : Agriculture,
urnal Green House fokus pada semua bidang tentang Ilmu Pertanian dan Ilmu Kehutanan (Agribisnis, Agroteknologi, Teknologi Industri Pertanian, Teknologi Pangan, Konservasi Sumberdaya Hutan, Ilmu Lingkungan)
Articles 47 Documents
Analisis Pengendalian Mutu Pada Proses Produksi Keripik Pisang Batu UMKM XYZ di Kabupaten Malang Muh Agus Ferdian; Gettik Andri Purwanti; Nunuk Hariyani
JURNAL GREEN HOUSE Vol 1 No 1 (2022): Jurnal Green House
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pisang batu termasuk pisang kelas rendah yang tidak dapat langsung dimakan dalam bentuk segar tetapi ketika buahnya masak mempunyai rasa yang manis dan bau yang harum. Pengolahan pasca panen komoditi pisang batu menjadi keripik pisang batu sering sekali mengalami kerusakan, baik pada saat proses produksi, pengemasan maupun saat penyimpanan sebelum didistribusikan. Pengendalian mutu merupakan pengukuran kinerja produk, membandingkan dengan standar dan spesifikasi produk, serta melakukan tindakan koreksi apabila terdapat penyimpangan. Metode penelitian yang dilakukan melalui penggunaan alat analisis pengendalian mutu berupa diagram Sebab-akibat atau Fishbone Analysis, diagram Pareto dan grafik Kendali yang didukung dengan metode AHP. Lokasi penelitian dilaksanakan di UMKM XYZ yang memproduksi keripik pisang batu di Desa Bangelan Kecamatan Wonosari Kabupaten Malang. Keripik pisang batu dengan jenis kerusakan patah (45.07) merupakan persentase kerusakan produk tertinggi dari keseluruhan kerusakan produk keripik pisang batu, kemudian gosong (42.99) dan kecil (11.93). Prioritas utama strategi peningkatan mutu menggunakan metode AHP pada proses produksi keripik pisang batu adalah Pendampingan pengendalian mutu oleh Tenaga Ahli.
Pelarutan Batugamping Melalui Konsentrasi CaCo3 Pada Mataair Sendang Biru Dan Beji Di Kawasan Karst Malang Selatan Randhiki Gusti Perdana; Poegoeh Prasetyo Rahardjo
JURNAL GREEN HOUSE Vol 1 No 1 (2022): Jurnal Green House
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini berfokus pada pelarutan batugamping yang terdapat pada mataair Sendang Biru dan Beji yang berada di kawasan Karst Malang Selatan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk (1) menganalisis pelarutan batu gamping pada mataair Sendang Biru, (2) menganalisis pelarutan batu gamping pada mataair Beji. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Gedangan dan Kecamatan Sumbermanjing Wetan Kabupaten Malang yang dimana kedua kecamatan tersebut berada di kawasan Karst Malang Selatan. Pengambilan data menggunakan pH meter untuk mengukur keasaaman air dan alkalinity test kit untuk mengukur CaCO3 terlarut pada mataair. Data hasil pengukuran diolah dan dilakukan analisis variabilitas CaCO3 untuk dapat mengetahui besaran laju pelarutan batu gamping yang terjadi. Pengolahan data dilakukan di dalam laboratorium. Hasil penelitian menunjukkan (1) konsentrasi CaCO3 mataair Sendang Biru sebesar 422,17 mg/l, (2) sedangkan konsentrasi CaCO3 mataair Beji sebesar 416,97 mg/l.
Pengaruh Faktor Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Bibit Mahoni yani quarta mondiana; diena widyastuti
JURNAL GREEN HOUSE Vol 1 No 1 (2022): Jurnal Green House
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mahoni (Sweitenia mahagoni) merupakan salah satu tanaman yang ditanam sebagai tanaman pelindung dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Mahoni memiliki sifat yang tahan panas dan memiliki daya adaptasi yang baik terhadap berbagai kondisi tanah. Teknik budidaya Mahoni yang paling banyak dikembangkan adalah dengan media tanam. Pertumbuhan bibit mahoni akan baik dan subur jika media tanam yang digunakan juga mendukung. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh faktor media tanam terhadap pertumbuhan bibit mahoni. Penelitian ini dilakukan di green house Institut Pertanian Malang pada bulan Juni 2020. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan faktor media tanah. faktor media tanah (M) yang terdiri atas 4 taraf yakni M0 = tanah (kontrol), M1= tanah:kompos (1:1), M2 = tanah: kompos (1:2), M3 = tanah:kompos (1:3). Dari penelitian ini diketahui bahwa terdapat perbedaan pengaruh faktor media tanam terhadap pertumbuhan bibit mahoni (F=4,48,P<0,05). Media yang paling baik untuk pertumbuhan bibit mahoni terdapat pada komposisi campuran antara kompos dan tanah (1:1).
PENGARUH PELAYANAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN WISATA AGRO PETIK JERUK MALANG Feliks Aran; Gettik Purwanti; Risca Sari; Sulton Sholehuddin
JURNAL GREEN HOUSE Vol 1 No 1 (2022): Jurnal Green House
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Competition in the business world becomes Agro Tourism in the city of Malang to be able to read opportunities and be able to learn the character of consumers so that Agro Petik Jeruk Tourism can still exist. The purpose of this study was to find out how the service affects the level of consumer satisfaction in Citrus Dau Agro Tourism. This research was carried out in Selorejo Village, Dau District, Malang Regency. The data collected are primary and secondary data. Data analysis used quantitative analysis. Sampling was carried out using the Accidental Sampling method (by chance), as many as 78 Malang Agro Petik Jeruk Tourists. This research uses simple linear regression analysis with SPSS program. The results of this study show that from all variables it is known that the responsiveness and empathy variables have a significant effect on consumer satisfaction. While the variables of Direct Evidence, Reliability and Assurance have no significant effect on consumer satisfaction
Sifat Fisikokimia dan Organoleptik Nugget Jamur Tiram (Pleurotus ostreatus) dengan Variasi Penambahan Sayuran Brokoli Hijau (Brassica oleracea) Siti Farida; Randhiki Gusti Perdana
JURNAL GREEN HOUSE Vol 1 No 1 (2022): Jurnal Green House
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nugget ialah salah satu jenis makanan cepat saji yang saat ini dikenal baik olek oleh masyarakat. Produk nugget biasanya terbuat dari daging sapi dan ayam yang dimana harganya tergolong cukup mahal dan kurang menyehatkan, sehingga perlu di cari alternatif bahan baku nabati sebagai pengganti daginng ayam dan sapi yang memiliki kandunngan dan protein tinggi dan dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan nugget. Salah satu bahan nabati yang bisa digunakan dalam pembuatan nugget yaitu jamur tiram. Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) tidak hanya dikenal sebagai bahan pangan yang lezat dan bergizi tinggi tetapi juga berfungsi sebagai bahan nuttraceutical karena bersifat antimikroba dan antioksidan. Kemampuan antioksidan jamur tiram putih menunjukkan hal yang positif yaitu presentase sisa pemucat warna menggunakan pemucatan senyawa polisakarida yaitu 96.43%. Brokoli hijau (Brassica oleracea) merupakan salah satu tanaman sayur dari suku kubis-kubisan. Sayuran ini kini cukup populer sebagai bahan pangan yang mengandung bermacam-macam zat gizi seperti karbohidrat, protein dan mineral serta berbagai vitamin yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh manusia. Berdasarkan hasil analisis ragam pada taraf kepercayaan 95% dan uji BNT 5%, pada uji organoleptic nugget jamur tiram dengan penambahan brokoli hijau yang memiliki tingkat penerimaan tertinggi terdapat pada nugget jamur tiram perlakuan F5 (70% jamur tiram-30% brokoli hijau). Formulasi nugget jamur tiram dengan penambahan brokoli hijau (F5) memiliki nilai kadar karbohidrat 45,76%, kadar protein 7,71%, kadar lemak 8,17%, kadar air 35,27%, kadar abu 3,09%, kadar serat 5,65%.
Karakteristik Kimia dan Aktifitas Antioksidan Tepung Ubi Jalar Ungu Varietas Antin 2 dan Varietas Antin 3 Siti Farida; Niniek Dyah Kusumawardani; Nunuk Hariyani; Gettik Andri Purwanti
JURNAL GREEN HOUSE Vol 1 No 1 (2022): Jurnal Green House
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemanfaatan ubi jalar ungu segar sebagai pangan fungsional sangat terbatas karena kurang praktis, tidak tahan lama dan membutuhkan ruang simpan yang baik. Pengolahan umbi-umbian menjadi tepung memiliki kelebihan dibandingkan bentuk segar karena dapat disimpan lebih lama, efisien, lebih praktis, dapat meningkatkan nilai ekonomisnya serta mampu menyediakan bahan baku untuk industri sehingga berpotensi mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor tepung terigu. Penelitian bertujuan mengetahui aktivitas antioksidan, komposisi kimia tepung ubi jalar dengan varietas Antin 2 dan Antin 3, menggunakan pengering cabinet dryer selama 2x24 jam dengan suhu perlakuan masing masing adalah 40ºC, 50ºC, 60 ºC. Penelitian dirancang menggunakan RAL Faktorial dengan perlakuan varietas jenis ubi jalar Antin 2 dan Antin 3, dan perlakuan suhu pengeringan (40°C, 50°C, 60°C). Parameter yang diuji yaitu , kadar air, kadar abu, kadar lemak, kadar protein, kadar karbohidrat, aktivitas antioksidan pada tepung ubi jalar varietas Antin 2 dan varietas Antin 3. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Annova pada taraf kepercayaan 95% dan dilanjutkan dengan uji DMRT 5%. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa tepung ubi jalar ungu varietas Antin 3 perlakuan terbaik pada proses pengeringan suhu 50oC (A3T2) yang menghasilkan tepung dengan kadar air 8,71% , kadar abu 0,97%, kadar protein 2,32%, kadar lemak 2,24%, kadar karbohidrat 85,21%, dan aktifivitas antioksidan 73,28%. Sedangkan untuk varietas Antin 2 perlakuan terbaik adalah penggunaan suhu pengering 50oC (A2T2) menghasilkan tepung ubi jalar ungu dengan, kadar air 9,53% , kadar abu 0,97, kadar protein 5,50%, kadar lemak 1,13%, kadar karbohidrat 81,66%, aktifivitas antioksidan 73,26%.
Jenis Pakan Burung Elang Jawa (Nisaetus bartelsi Stresemann, 1924) Di Ranu Darungan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Agus Sukarno; Poegoeh Prasetyo Rahardjo
JURNAL GREEN HOUSE Vol 1 No 2 (2023): Jurnal Green House
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.0000/jgh.v1i2.8

Abstract

Elang Jawa (Nisaetus bartelsi Stresemann, 1924) merupakan satwa langka, burung endemik pulau Jawa yang dilindungi pemerintah melalui Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor: P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018. Tujuan penelitian untuk mengetahui pakan burung Elang Jawa di Jurang Kinten Resort Ranu Darungan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Metode penelitian menggunakan purposive sampling secara sengaja melalui pengamatan langsung serpihan pakan yang jatuh dibawah pohon sarang. Pohon yang digunakan sebagai sarang adalah pohon Bendo (Arcocarpus elasticus reinw. ex bluem). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pakan burung Elang Jawa yang ditemukan berturut turut adalah Tupai (Tupaia javanica), Kadal (Mabuya multofasciata), Tikus (Mus musculus), Kelelawar (Cynopterus brachyotis) dan Ayam hutan (Gallus gallus)
Pertumbuhan Bibit Jabon (Anthocephalus Cadamba Roxb) Pada Media Tanam Dengan Penambahan Arang Tempurung Kelapa Siti Farida; Anisa Zairina
JURNAL GREEN HOUSE Vol 1 No 2 (2023): Jurnal Green House
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.0000/jgh.v1i2.9

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan arang tempurung kelapa pada media tanam terhadap pertumbuhan bibit jabon. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap dengan 5 perlakuan. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 5 kali sehingga diperoleh 25 unit percobaan. Data yang diperoleh dari hasil penelitian diuji menggunakan analisis ragam pada taraf kepercayaan 95% dan dilanjutkan dengan uji BNT 5%. Penambahan arang tempurung kelapa pada media tanam memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan bibit jabon, diantaranya tinggi bibit, diameter batang, jumlah daun, indeks luas daun, berat basah dan berat kering. Penambahan arang tempurung kelapa sebanyak 100 gram pada media tanam (perlakuan P4) memberikan respon pertumbuhan terbaik terhadap diameter batang dengan rata-rata 0,37 mm, jumlah daun dengan rata-rata 12,56 helai, indeks luas daun dengan rata-rata 499,2 mm dan berat kering dengan rata-rata 8,2 gram. Kata Kunci: Arang tempurung kelapa, bibit jabon, media tanam,
ANALISIS KORELASI PENGANEKARAGAMAN PANGAN DENGAN KETAHANAN PANGAN LOKAL Yani mondiana; Sri Sulastri; Anisa Zairina
JURNAL GREEN HOUSE Vol 1 No 2 (2023): Jurnal Green House
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.0000/jgh.v1i2.10

Abstract

Kebutuhan pangan masyarakat Indonesia terus mengalami peningkatan seiring bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia. Namun pada kenyataannya produksi pangan di Indonesia terus mengalami penurunan akibat perubahan iklim. Hal ini juga menyebabkan persediaan pangan masyarakat menjadi sangat terbatas. Dalam mengatasi hal tersebut diperlukan suatu sistem pertanian yang dapat menopang kebutuhan pangan masyarakat, salah satunya dengan sistem agroforestri. Salah satu keuntungan dalam penerapan sistem pertanian terpadu (termasuk sistem agroforestri) adalah peningkatan keluaran hasil (output) yang lebih bervariasi berupa pangan, pakan, serat, kayu, bahan bakar, pupuk hijau dan pupuk kendang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penganekaragaman pangan yang dihasilkan dari sistem agroforestri dan korelasinya dengan ketahanan pangan. Penelitian dilakukan di desa Ngembal Kecamatan Tutur kabupaten Pasuruan. Responden pada penelitian ini adalah petani yang menggarap hutan untuk agroforestri. Data yang diperoleh dianalisis dengan statistika deskriptif dan analisis korelasi non parametrik (korelasi rank spearman). Tanaman pangan yang ditanam oleh petani di Desa Ngembal Pasuruan meliputi kopi, buah buahan dan sayuran. Berdasarkan hasil analisis, didapatkan nilai korelasi sebesar 0,858 ( P > 0.05). Nilai ini menunjukkan adanya korelasi yang kuat antara penganekaragaman pangan dengan ketahanan pangan.
Produksi Padi Sawah Dan Faktor Yang Mempengaruhinya Niniek Kusumawardani; Yani Quarta Mondiana
JURNAL GREEN HOUSE Vol 1 No 2 (2023): Jurnal Green House
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.0000/jgh.v1i2.11

Abstract

Kabupaten Pasuruan merupakan salah satu penghasil tanaman pangan di Jawa Timur.  Salah satu kecamatan yang berpotensi menghasilkan tanaman pangan ialah Kecamatan Purwodadi. Tahun 2017  terjadi penurunan produksi padi dibanding tahun 2013 dan 2014. Tujuan  penelitian untuk mengetahui  (1) produksi dan penggunaan faktor produksi pada usahatani padi dan (2) faktor produksi yang mempengaruhi  produksi padi.  Penelitian dilaksanakan di Desa Capang, Kecamatan Purwodadi - Kabupaten Pasuruan. Data yang dikumpulkan ialah data primer dan sekunder dengan instrumen kuesioner. Pengambilan sampel menggunakan metode  Purposive Sampling terhadap 30 orang  petani padi sawah.  Analisis data menggunakan fungsi  produksi Cobb-Douglas. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata produksi padi 1.722, 9 kg dan penggunaan faktor produksi dengan rata-rata luas lahan 0,323 ha,   benih 11,93 kg, pupuk Urea 137 kg,   pupuk Phonska 69,5 kg,  pestisida berkisar 0 – 2 liter,   curahan tenaga kerja 29,2 HOK dan sebagian besar  petani responden memerlukan modal dalam kisaran Rp 1.100,- hingga Rp 2.000.000,-.   Faktor produksi yang mempengaruhi produksi padi  secara signifikan  ialah luas lahan  dan pupuk Phonska. Sedangkan faktor produksi yang tidak berpengaruh secara  signifikan terhadap produksi padi ialah benih dan  pestisida.   Kata kunci: faktor produksi,  produksi padi sawah