cover
Contact Name
Sumarwati
Contact Email
watik_uns@ymail.com
Phone
+628164272262
Journal Mail Official
-
Editorial Address
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Sebelas Maret, Gd. E lt. 1 Jl. Ir. Sutami 36 A Kentingan Surakarta 57126
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
BASASTRA
ISSN : 23026405     EISSN : 27149765     DOI : -
Core Subject : Education,
Basastra: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya is published twice a year in April and October (ISSN 2302-6405) contains scientific articles on language, literature, and its relation to teaching, about linguistics and applied linguistics studies, about the literary studies, and about the literary teaching and learning. The articles are written in both Indonesian and foreign languages. Articles that include the analysis, study, and application of theory, research results, and discussion of the literature.
Articles 17 Documents
Search results for , issue "Vol 10, No 1 (2022): Basastra: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya" : 17 Documents clear
REPRESENTASI ISU PERBEDAAN AGAMA DALAM FILM CINTA TAPI BEDA (2012): KAJIAN SEMIOTIKA FERDINAND DE SAUSSURE Nisa Meisa Zarawaki; R. Myrna Nur Sakinah; Dadan Rusmana
Basastra: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 10, No 1 (2022): Basastra: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/basastra.v10i1.56110

Abstract

Karya sastra merupakan media untuk menggambarkan atau merepresentasikan isu-isu yang ada di realitas sosial. Salah satu media sastra yang berfungsi sebagai refleksi sosial adalah film. Film memiliki tanda serta simbol yang di dalamnya seringkali terkandung makna atau maksud tertentu, dan hal tersebut dapat dianalisis menggunakan semiotika. Salah satu film yang mengandung isu-isu sosial adalah film Cinta Tapi Beda (2012). Penulis menggunakan teori semiotika Saussure untuk menganalisis tanda dan simbol yang ada dalam film ini. Dengan teori tersebut, penulis menemukan simbol-simbol terkait isu perbedaan agama, diantaranya pasangan beda Agama, diskriminasi Agama, dan pluralisme Agama. Untuk menganalisis hal tersebut, peneliti menggunakan metode kualitatif deksriptif serta analisis isi. Adapun teori yang digunakan yaitu teori Agama dan kepercayaan oleh Durkheim, teori dari Hercock mengenai diskriminasi Agama, dan teori dari Diana L. Eck mengenai pluralisme. Didapatkan 2 scene yang menyimbolkan perbedaan Agama, 3 scene diskriminasi Agama, serta 4 scene yang menyimbolkan pluralisme Agama.
COMPARISON BETWEEN OF THE “BUMI MANUSIA” NOVEL BY PRAMOEDYA ANANTA TOER AND “BUMI MANUSIA” FILM BY HANUNG BRAMANTYO Novia Nur Afsani; Sumaiyah Menjamin; Herman J. Waluyo; Budhi Setiawan
Basastra: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 10, No 1 (2022): Basastra: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/basastra.v10i1.50829

Abstract

Popular novels always attract the attention of producers to make them into films with or without changes. The purpose of this research is to describe (1) comparison between the novel Bumi Manusia by Pramoedya Ananta Toer and Hanung Bramantyo's Bumi Manusia film from the ecranisation process (shrinking, adding, and change of variation) to the plot, setting, and character and (2) relevance of comparison results between novel and film Bumi Manusia as learning material at senior high school (SHS) or vocational high school (VHS). This research includes qualitative research with main data source is the novel and film Bumi Manusia. The sampling technique for this research uses purposive sampling. The data analysis technique used is interactive analysis. The results of the study can be described as follows: (1)The ecranisation of the novel to the film Bumi Manusia consists of 45 shrinks, 28 additions, and 35 changes in variations. In the plot ecranisation consists 33 shrinks, 18 additions, and 21 changes to variations. In setting ecranisation, consists 6 shrinks, 2 additions, and 8 changes in variation. In character ecranisation there are 6 shrinks, 8 additions, and 10 changes in variation. (2)Bumi Manusia novel can be an alternative to literary learning, especially novels in SHS or VHS because it has relevance to learning of the basic competency 3.9 dan 4.9 in class XII 2013 curriculum.
ADAT PERKAWINAN SUKU MELAYU DAERAH BENGKULU DALAM NASKAH PERATURAN BIMBANG DALAM NEGERI BANGKAHULU TAHUN 1882 Menik Lestari
Basastra: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 10, No 1 (2022): Basastra: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/basastra.v10i1.56422

Abstract

Naskah Peraturan Bimbang dalam Negeri Bangkahulu adalah naskah undang-undang yang disalin pada tahun 1882 atau lebih dari 200 tahun lalu. Perbedaan zaman antara masa naskah tersebut disalin dengan masa sekarang memungkinkan adanya perbedaan budaya yang dipresentasikan, terutama dari segi bahasa. Penelitian ini bertujuan untuk memprsentasikan isi naskah yang terbaca, menjelaskan adat perkawinan yang dideskripsikan dalam naskah Peraturan Bimbang dalam Negeri Bangkahulu, dan menambahkan informasi dari sumber yang berkaitan. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif dengan kajian filologi dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adat perkawinan bimbang suku Melayu di Daerah Bengkulu telah diatur sejak tahun 1880-an. Peraturan adat perkawinan tersebut terbagi atas tiga rangkaian: sebelum pernikahan, saat acara pernikahan, dan setelah acara pernikahan. Selain itu, naskah tersebut juga menggambarkan kearifan lokal suku Melayu di Bengkulu melalui pembayaran mahar dan peralatan adat perkawinan yang cukup kompleks. Selain itu, penentuan mahar dalam naskah ini juga menunjukkan adanya stratifikasi sosial dalam masyarakat saat itu.
SAPAAN DALAM FILM G 30 S/PKI DAN PENERJEMAHANNYA DALAM BAHASA INGGRIS Siti Lutfiah Rabiyatul Adawiyah; Wening Sahayu
Basastra: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 10, No 1 (2022): Basastra: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/basastra.v10i1.58060

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis sapaan yang ada dalam film G 30 S/PKI, serta menganalisis bagaimana sapaan dalam film G 30 S/PKI diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris. Adapun penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif menggunakan teknik simak dan catat. Data penelitian adalah seluruh sapaan dalam percakapan film G 30 S/PKI beserta terjemahannya dari subtitle film G 30 S/PKI. Hasil penelitian menunjukkan ada 9 jenis sapaan dan 7 teknik penerjemahan yang digunakan oleh penerjemah untuk menerjemahkan sapaan dalam bahasa Indonesia ke dalam bahasa Inggris. Penelitian juga menunjukkan bahwa penerjemah lebih sering menggunakan penerjemahan secara harfiah agar tercipta padanan yang sesuai secara gramatis dan semantis antara bahasa target dan bahasa sasaran.
TINDAK TUTUR PADA BANNER IKLAN DI SITUS WEB BERBAHASA INDONESIA: ANALISIS DENGAN TEORI SEARLE Hamam Supriyadi; Dyah Narang-Huth
Basastra: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 10, No 1 (2022): Basastra: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/basastra.v10i1.59744

Abstract

Beriklan adalah salah satu upaya untuk membujuk khalayak ramai agar tertarik pada barang atau jasa yang ditawarkan. Salah satunya dilakukan melalui media website agar  produk atau jasa yang dijual dikenal konsumen secara lebih luas. Untuk itu, pengiklan berupaya memengaruhi konsumen dengan memanfaatkan berbagai jenis tindak tutur. Tujuan penelitian  ini adalah untuk mengeksplorasi jenis tindak tutur yang digunakan dalam banner iklan dalam situs web berbahasa Indonesia dengan mengacu teori tindak tutur Searle. Penelitian dilakukan dengan pendekatan analisis isi. Iklan yang menjadi sumber data  sebanyak 328 buah. Hasil penelitian menunjukkan iklan direpresentasikan dalam 5 jenis tindak tutur, yaitu representatif, direktif, komisif, deklaratif, dan  ekspresif.  Lebih dari 50% yang digunakan berupa  tindak tutur representatif dan hampir 30% berupa tindak tutur direktif. Tiga tindak tutur lain tidak ada 10%. Tindak tutur representatif dioptimalkan untuk mendeskripsikan keunggulan produk, sedangkan tindak tutur direktif  untuk menyampaikan persuasi atau ajakan menggunakan produk yang diiklankan. Selain itu, ditemukan bahwa penggunaan tuturan langsung lebih dominan dibandingkan dengan penggunaan  tuturan tidak langsung. Penelitian ini tidak menggali lebih mendalam alasan tidak dioptimalkannya tindak tutur komisif, deklaratif, dan ekspresif dalam iklan berebahasa Indonesia di situs web sehingga direkomendasikan diadakannya riset dengan fokus pada topik tersebut.
PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP PENINGKATAN RASA INGIN TAHU SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Irma Martina; Ratu Wardarita; Siti Rukiyah
Basastra: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 10, No 1 (2022): Basastra: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/basastra.v10i1.56394

Abstract

Salah satu nilai karakter yang dapat membangkitkan semangat siswa dalam belajar adalah rasa ingin tahu. Penenlitian ini untuk menguji ada tidaknya pengaruh secara signifikan model discovery learning terhadap tingkat rasa ingin tahu siswa kelas VII SMP. Penelitian ini merupakan penelitian eksperiman kuasi. Yang menjadi populasi adalah seluruh siswa kelas VII  yang berjumlah 194 anak didik, sedangkan sampel yang digunakan berjumlah 85 siswa yang terdiri dari kelas VII B dan VII C. Penentuannya dilakukan dengan  sampling purposive. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, angket, dan analisis dokumen.  Adapun teknik analisis data menggunakan rumus uji t-test. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan signifikan peningkatan rasa ingin tahu siswa di kelas eksperimen atau kelas yang diterapkan model discovery learning dibandingkan  kelas kontrol atau  kelas yang tidak digunakan model discovery learning  pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Hal ini terlihat dari hasil uji t (2,64) yang lebih besar dibandingkan t tabel (1,99). Dengan demikian, direkomendasikan agar discovery learning lebih banyak diterapkan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. 
THE ABSENCE OF DIDACTIC VALUES IN CHILD LITERATURE: A STUDY IN THE TWO PICTUREBOOKS Rahmawan Jatmiko; Alvanita Alvanita
Basastra: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 10, No 1 (2022): Basastra: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/basastra.v10i1.57683

Abstract

In children's literature, it is important to present positive educational values in order to develop the character of children as the main target. However, not all children's literary works contain educational valuesThis paper discusses two children’s picturebooks, The Very Hungry Caterpillar by Eric Carle and I am The Dog by Daniel Pinkwater, from a reader-oriented perspective. The two picturebooks are seen as the representation of children’s literature of the modern era which tends to give more pleasure, enjoyment and entertainment than educational values. This study questions the absence of didacticism in the works, especially dealing with instructional elements, and interprets it based on its impact on children as their target readers. It uses a participatory research method which places the researchers in the center of the study object, to read, observe and interpret the data. It applies reader-response criticism proposed by Woflgang Iser, and accordingly treats the two picturebooks as literary works. The result shows instead of displaying the didacticisms, both of the books support the freedom and creativity, and satisfy children’s curiosity. 
KESALAHAN BERBAHASA INDONESIA DALAM TEKS CERPEN SISWA SEKOLAH DASAR Ghina Kamilah Siregar
Basastra: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 10, No 1 (2022): Basastra: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/basastra.v10i1.56010

Abstract

Dalam belajar bahasa Indoensia sebagai bahasa kedua, kesalahan berbahasa selalu ditemukan pada bahasa para pelajar, terutama pelajar pemula. Penelitian ini untuk mendeskripsikan: (1) kesalahan berbahasa Indonesia dalam teks cerita pendek untuk siswa SD, (2) penyebab kesalahan, dan (3) upaya untuk meminimalkan kesalahan berbahasa tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan sampel karangan teks cerpen siswa di SDN 096 Manyabar, Mandailing Natal, Provinsi Sumatera Utara. Metode pengumpulan data  yang digunakan adalah analisis dokumendan wawancara mendalam. Analisis data dilakukan dengan model analisis interaktif. Hasil penelitian ini adalah (1) kesalahan bahasa dalam karangan siswa meliputi kesalahan ejaan, kesalahan diksi, kesalahan kalimat, dan kesalahan paragraf; (2) penyebab kesalahan berbahasa yang dominan adalah tidak penguasaan bahasa siswa yang rendah, pendidikan tidak memberi contoh berbahasa yang benar, pengaruh dialek bahasa siswa, kurangnya latihan menulis pada siswa, dan kurangnya waktu untuk menulis; (3) upaya untuk mengurangi kesalahan bahasa dalam teks cerpen siswa adalah: meningkatkan  penguasaan kaidah bahasa siswa, memperbanyak latihan menulis atau mengarang, menerapkan prosedur revisi yang tepat, dan melaksanakan pembelajaran mengarang dengan pendekatan proses atau siklus.
PEMAKAIAN VARIASI BAHASA SLANG DI KALANGAN REMAJA KABUPATEN BREBES Pedriwati Pedriwati; Mulasih Mulasih; Moh Shofiuddin Shofi
Basastra: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 10, No 1 (2022): Basastra: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/basastra.v10i1.55563

Abstract

Seperti halnya kaum remaja di daerah lain, remaja di Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes memiliki variasi bahasa sebagai alat komuniaksi, termasuk bahasa slang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan pemakaian variasi bahasa slang oleh remaja tingkat SMA/SMK Se-Kecamatan Bumiayu. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif dan wawancara. Sumber data dari penelitian adalah data primer. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan dua cara yakni teknik simak, rekam, catat, dan teknik studi pustaka. Teknik penyajiannya menggunakan metode penyajian informal. Hasil penelitian ditemukannya 60 kata bahasa slang yang dipakai oleh remaja tingkat SMA/SMK Se-Kecamatan Bumiayu, sebagai berikut:  ghosting, telmi,  BTW,  salfok/galfok,  garing,  kuper,  kepo,  jones,  LDR, PAP, PCC,  salting,  move on,  kidding,  baper, santuy,  selo, nongki, kudet, bokap, mamen, OTW, yoi/yaul/yomes, anjay/anjir/anjrot, (bulshit, bucin, sotoy, lo/gue, gabut, GWS, OOTD, WTF, japri, PHP, COD, PHO, kuy, gelay, typo, bro/bre, TTM, woles, insecure, gaskeun, shareloc, bocil, boctu, overthinking, VC, ilfil, lebay, alay, prank, pelakor, ashiaap, gaes, slur, (kolab, sans, dan buset.
PERBANDINGAN PENGGUNAAN TANDA PISAH (--) DALAM ARTIKEL JURNALISTIK DAN KARYA SASTRA Nadia Izzatunnisa; Frans Asisi Datang
Basastra: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 10, No 1 (2022): Basastra: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/basastra.v10i1.57039

Abstract

Aturan penggunaan tanda pisah dalam bahasa Indonesia telah tertulis dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Akan tetapi, di dalam artikel jurnalistik dan karya sastra, penggunaan tanda pisah memiliki fungsi dan konvensi tersendiri. Penelitian ini mendeskripsikan perbandingan penggunaan tanda pisah dalam artikel jurnalistik dan karya sastra Indonesia serta kesesuaiannya dengan PUEBI. Data yang digunakan adalah korpus jurnalistik dan korpus sastra yang telah dikumpulkan dalam mata kuliah Kapita Selekta Linguistik, Program Studi Sastra Indonesia, Universitas Indonesia, tahun ajaran 2016. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan analisis isi. Ditinjau dari kesesuaiannya dengan kaidah dalam PUEBI, hasil penelitian menunjukkan fungsi penggunaan tanda pisah dalam artikel jurnalistik dan karya sastra Indonesia sama dengan aturan penggunaan tanda pisah dalam PUEBI yaitu dipakai di antara dua bilangan yang berarti ‘sampai dengan’ atau ‘sampai ke’. Adapun fungsi penggunaan tanda pisah di luar PUEBI, di antaranya digunakan untuk memisahkan nama hari dan tempat penerbitan berita dengan paragraf awal berita, menjadi pengganti kata lain yang dapat disubstitusikan, dan menambah nilai estetika atau nilai rasa pembaca. Penelitian ini perlu ditindaklanjuti dengan kajian pemakaian tanda pisah pada genre wacana yang lain.

Page 1 of 2 | Total Record : 17