Jurnal Kognisia
Jurnal Kognisia merupakan jurnal ilmiah yang berfokus pada riset Ilmu Psikologi, khususnya yang berkaitan dalam bidang psikologi kognitif dengan menggunakan pendekatan metode kuantitatif ataupun kualitatif. Jurnal Kognisia juga menerima artikel penelitian di bidang psikologi lain terkait topik kognitif atau perilaku secara umum. Jurnal Kognisia sebagai sarana komunikasi untuk menyebarluaskan hasil penelitian ilmiah di bidang psikologi kognitif. Adapun contoh topik penelitian yang relevan untuk jurnal kami: Kemampuan kognitif, Perkembangan kognitif, Terapi kognitif, Gaya kognitif, Proses belajar, Kognisi spasial, Persepsi, Berpikir, Penalaran, Memori, Perhatian, Pemecahan masalah, Pengolahan bahasa, Pengambilan keputusan dan lain-lain.
Articles
10 Documents
Search results for
, issue
"Vol 4, No 2 (2021): Oktober"
:
10 Documents
clear
Hubungan Intensitas Penggunaan Internet dengan Prokrastinasi Akademik pada Siswa Kelas XI SMA Frater Don Bosco
Julian, Mikhael Piedro;
Rachmah, Dwi Nur;
Erlyani, Neka
Jurnal Kognisia Vol 4, No 2 (2021): Oktober
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.20527/jk.v4i2.2403
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang pesat di Indonesia mengakibatkan meningkatnya intensitas penggunaan internet, peningkatan intensitas penggunaan internet ini semakin besar setiap tahunnya. Peningkatan ini didominasi oleh remaja dengan rentang usia 15-19 tahun, dimana remaja dengan rentang usia tersebut biasanya masih bersekolah, akibatnya peningkatan dalam intensitas penggunaan internet ini memiliki potensi untuk menimbulkan masalah baru dalam bidang pendidikan yaitu prokrastinasi akademik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan intensitas penggunaan internet dengan prokrastinasi akademik pada siswa kelas XI SMA Frater Don Bosco. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Frater Don Bosco dengan sampel menggunakan teknik simple random sampling yaitu siswa kelas XI sebanyak 105 orang. Penelitian ini menggunakan dua alat ukur yaitu skala prokrastinasi akademik dan skala intensitas penggunaan internet. Berdasarkan hasil analisis korelasional didapatkan hubungan positif antara intensitas penggunaan internet dengan prokrastinasi akademik dengan nilai 0,635. Koefisien determinasi menunjukkan sumbangan efektif intensitas penggunaan internet dengan prokrastinasi akademik sebesar 40,3%, sedangkan 59,7% merupakan sumbangan dari faktor lainnya.
Peranan Persepsi Tata Ruang Kantor dan Fasilitas Kerja terhadap Motivasi Kerja pada Karyawan Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru
Assamii, M. Reizo;
Dewi, Rooswita Santia;
Hidayatullah, Muhammad Syarif
Jurnal Kognisia Vol 4, No 2 (2021): Oktober
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.20527/jk.v4i2.3206
Motivasi kerja adalah dorongan yang tumbuh dalam diri seseorang, baik yang berasal dari dalam dan luar dirinya untuk melakukan suatu pekerjaan dengan semangat tinggi menggunakan semua kemampuan dan keterampilan yang dimilikinya yang bertujuan untuk mendapatkan hasil kerja yang baik dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Agar dapat memberikan hasil kerja yang berkualitas dan berkuantitas maka seorang pegawai atau karyawan membutuhkan motivasi kerja dalam dirinya yang juga dapat dipengaruhi oleh bagaimana persepsi tata ruang kantor dan persepsi fasilitas kerja tempat karyawan tersebut bekerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat peranan antara persepsi tata ruang kantor dan fasilitas kerja terhadap motivasi kerja karyawan Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru. Total Sampling digunakan sebagai teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan 80 karyawan Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru. Terdapat tiga alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini yaitu skala persepsi tata ruang kantor, skala persepsi fasilitas kerja dan skala motivasi kerja. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah Regresi Linier Berganda. Penelitian ini mendapatkan hasil bahwa terdapat peranan antara persepsi tata ruang kantor dan fasilitas kerja terhadap motivasi kerja pada karyawan Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru. Koefisien determinasi yang didapatkan menunjukkan bahwa 42,3% adalah persentase sumbangan efektif variabel persepsi tata ruang kantor dan fasilitas kerja terhadap motivasi kerja karyawan yang ada, dan 57,7% lainnya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. Kata Kunci : Persepsi tata ruang kantor, persepsi fasilitas kerja, motivasi kerja, karyawan
Hubungan Intensitas Bermain Game Online PUBG dengan Emotional Intelligence pada Remaja Akhir
Prajonggi, Dennis;
Istiqomah, Ermina;
Achmad, Rendy Alfiannoor
Jurnal Kognisia Vol 4, No 2 (2021): Oktober
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.20527/jk.v4i2.2711
Seorang remaja dikatakan memiliki emotional intelligence yang tinggi ketika remaja tersebut mampu mampu mengendalikan emosinya untuk berpikir dan berperilaku dalam kehidupan sehari-hari. Seorang remaja dengan tingkat emotional intelligence yang rendah akan menimbulkan beberapa permasalahan yang salah satunya adalah kekerasan remaja. BPS menunjukkan terdapat peningkatan kasus kekerasan remaja tiap tahunnya hingga melebihi 10%. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi tingkat emotional intelligence adalah lamanya waktu kegiatan bermain game online. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan intensitas bermain game online terhadap emotional intelligence pada remaja akhir, dengan PUBG dan area wilayah Kalimantan Selatan sebagai studi kasusnya. Penelitian ini dilakukan secara kuantitatif dengan cara menyebarkan kuesioner kepada 130 orang remaja di Kalimantan Selatan dengan rentang usia 15-18 tahun. Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan berlawanan antara intensitas bermain game online PUBG dengan tingkat emotional intelligence remaja. Hal baiknya, untuk kasus remaja di Kalimantan Selatan sendiri masih memiliki emotional intelligence yang baik, artinya mereka dapat mengendalikan emosinya dengan baik dan dapat membatasi dirinya dalam hal bermain game online. Harapannya hasil pada penelitian ini dapat menjadi perhatian ke depannya bagi orang tua, remaja itu sendiri, dan orang lain yang terlibat agar dapat mempertahankan tingkat kecerdasan emosional yang ada pada remaja di Kalimantan Selatan.
Hubungan Antara Psychological Capital dengan Disiplin Kerja pada Pegawai Honorer Kantor Desa di Kecamatan Sungai Tabuk
Aprina, Restu Della;
Istiqomah, Ermina;
Rachmah, Dwi Nur
Jurnal Kognisia Vol 4, No 2 (2021): Oktober
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.20527/jk.v4i2.3208
Suatu instansi tentunya memerlukan pegawai yang memiliki disiplin kerja yang baik supaya tujuan instansi tersebut dapat terwujud. Disiplin kerja adalah kesadaran dan kesediaan individu untuk mematuhi aturan yang ada diperusahaan baik yang tertulis ataupun tidak tertulis. Disiplin kerja yang merupakan salah satu perilaku kerja salah satunya dipengaruhi oleh psychological capital. Psychological capital adalah kapasitas positif individu yang berkembang sehingga dapat mempengaruhi perilaku seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara psychological capital dengan disiplin kerja pada pegawai honorer kantor desa di Kecamatan Sungai Tabuk. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode non probability sampling melalui teknik sampling jenuh. Total keseluruhan sampel penelitian adalah 160 pegawai honorer di seluruh Kantor Desa Kecamatan Sungai Tabuk. Pengumpulan data menggunakan skala psychological capital dan skala disiplin kerja. Berdasarkan hasil analisis korelasional didapatkan hubungan positif antara psychological capital dengan disiplin kerja dengan nilai r = 0,184; n=150; p < 0,05; one tailed. Hal ini berarti semakin tinggi psychological capital maka semakin baik disiplin kerja. koefisien determinasi menunjukkan sumbangan efektif psychological capital dengan disiplin kerja sebesar 3,3%, sedangkan 96,7% merupakan sumbangan dari faktor lainnya.
Hubungan antara Budaya Organisasi dengan Organizational Citizenship Behavior (OCB) pada Pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa
Kandama, Herry;
Hidayatullah, Muhammad Syarif;
Yuserina, Firdha
Jurnal Kognisia Vol 4, No 2 (2021): Oktober
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.20527/jk.v4i2.2719
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara budaya organisasi dengan organizational citizenship behavior (OCB) pada pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan sampling jenuh, yaitu menyertakan semua anggota populasi sebagai sampel yang berjumlah 79 orang. Metode analisis data menggunakan korelasi product moment dari Karl Person dan metode pengumpulan data menggunakan skala budaya organisasi dan skala organizational citizenship behavior (OCB). Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya hubungan yang kuat dan positif antara kedua variabel, artinya semakin tinggi pada variabel budaya organisasi maka semakin tinggi pula pada variabel organizational citizenship behavior (OCB). Begitupun sebaliknya, semakin rendah pada variabel budaya organisasi maka semakin rendah pula pada variabel organizational citizenship behavior (OCB). Kata Kunci: Budaya Organisasi, Organizational Citizenship Behavior (OCB), Badan Eksekutif Mahasiswa
The Role of Self-efficacy Towards Student Involvement in Grade VII Female Students of SMP (Junior High School) at Islamic Boarding School of Darul Hijar Puteri Martapura
Mariamita, Dewi;
Akbar, Sukma Noor;
Rachmah, Dwi Nur
Jurnal Kognisia Vol 4, No 2 (2021): Oktober
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.20527/jk.v4i2.3325
The purpose of this study was find out the role of self-efficacy towards student involvement in the seventh grade female students of SMP (Junior High School) at Islamic Boarding School of Darul Hijrah Puteri, Martapura. The population in this study was the students of SMP at Islamic Boarding School of Darul Hijrah Puteri, Martapura. The subjects were 80 seventh grade students of SMP at Islamic Boarding School of Darul Hijrah Puteri, Martapura, who were selected using a simple random sampling technique. Data were collected using two psychological scales including a scale of self-efficacy and a scale of student involvement. Data were analyzed using a simple linear regression technique. Based on the results of simple linear regression analysis, it was found that t count > t table (6.135 > 1.990), indicating that there was a positive role of self-efficacy towards student involvement in the seventh grade students of SMP at Islamic Boarding School of Darul Hijrah Puteri, Martapura. A positive value on value t indicated that the higher the self-efficacy, the higher the student involvement; conversely, the lower the self-efficacy, the lower the student involvement. The results of this analysis prove that the hypothesis stating that there is a role of self-efficacy towards student involvement can be accepted. The coefficient of determination shows the role of self-efficacy towards student involvement is 31.7%, while 63.3% is influenced by other factors not included in this study. Keywords: Self-efficacy, student involvement, islamic boarding school
Hubungan Kepribadian Tangguh dengan Resiliensi terhadap Isu Pemutusan Hubungan Kerja pada Pegawai Tidak Tetap (PTT) di Dinas Perizinan Kabupaten Banjar
Amada, Muhammad Rizky;
Rachmah, Dwi Nur;
Yuserina, Firdha
Jurnal Kognisia Vol 4, No 2 (2021): Oktober
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.20527/jk.v4i2.3211
Pegawai tidak tetap rentan mendapat pemutusan hubungan kerja karena keadaan kontrak kerja mereka yang berbeda dengan pegawai negeri sipil. Isu terhadap pemutusan hubungan kerja menimbulkan tekanan yang berat bagi pegawai atau karyawan. Dalam menghadapi tekanan dalam pekerjaan tersebut, pegawai memerlukan kemampuan resiliensi yang kuat dalam menyesuaikan pada perubahan-perubahan yang mungkin terjadi. Kepribadian tangguh sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi resiliensi membantu seseorang dalam berkomitmen bahwa apapun kegiatan yang dilakukan dan dalam menjadikan situasi yang sulit menjadi sebuah peluang untuk berkembang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kepribadian tangguh dengan resiliensi terhadap isu pemutusan hubungan kerja pada pegawai tidak tetap di Dinas Perizinan Kabupaten Banjar. Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada hubungan kepribadian tangguh dengan resiliensi terhadap isu pemutusan hubungan kerja pada pegawai tidak tetap di Dinas Perizinan Kabupaten Banjar. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dengan subjek penelitian adalah pegawai tidak tetap yang bekerja di Dinas Perizinan Kabupaten Banjar. Analisis penelitian menggunakan analisis Pearson product moment correlation dengan instrumen penelitian yaitu skala kepribadian tangguh dan skala resiliensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai korelasi r= 0,317 dengan taraf signifikansi 0,021. Kemudian dengan sumbangan efektif keperibadian Tangguh terhadap resiliensi adalah sebesar 10,1% sedangkan sumbangan lainnya adalah sebesar 89,9% dan dipengaruhi oleh variable lain seperti harga diri, dukungan social, spiritualitas, dan emosi positif. Hasil dalam penelitian ini menemukan adanya hubungan yang signifikan antara kepribadian tangguh dan resiliensi terhadap isu pemutusan hubungan kerja pada pegawai tidak tetap di Dinas Perizinan Kabupaten Banjar dengan arah kedua hubungan variabel yang positif, dimana ketika terjadi peningkatan kepribadian tangguh subjek maka resiliensi yang dimilikinya juga akan mengalami peningkatan dan begitu juga dengan sebaliknya.
Hubungan antara Positive Feedback dengan Self Disclosure pada Komunitas Tiktok X di Kalimantan Selatan
Sari, Krismon Endah;
Hidayatullah, Muhammad Syarif;
Achmad, Rendy Alfiannor
Jurnal Kognisia Vol 4, No 2 (2021): Oktober
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.20527/jk.v4i2.3455
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara positive feedback dengan self disclosure pada komunitas tiktok X di Kalimantan Selatan. Positive feedback pengguna media sosial mampu membantu seseorang dalam melakukan pengungkapan diri dan menunjukkan potensi yang baik serta membangun keakraban satu sama lain. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah komunitas tiktok X di Kalimantan Selatan sebanyak 68 orang menggunakan teknik pengambilan sampel yaitu sampling jenuh. Metode pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian berupa skala positive feedback dan skala self disclosure. Berdasarkan hasil uji korelasi product moment didapatkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara variabel positive feedback dengan variabel self disclosure. Nilai positif pada r menunjukkan bahwa semakin tinggi positive feedback yang diterima maka semakin tinggi self disclosure yang dilakukan, sebaliknya semakin rendah positive feedback yang diterima maka akan semakin rendah self disclosure yang dilakukan. Hasil analisis tersebut membuktikan bahwa hipotesis yang menyatakan adanya hubungan antara positive feedback dengan self disclosure dapat diterima.
Peranan Persepsi Tata Ruang Kantor dan Fasilitas Kerja terhadap Kepuasan Kerja pada Karyawan Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru
Lestari, Putri Dewi;
Dewi, Rooswita Santia;
Hidayatullah, Muhammad Syarif
Jurnal Kognisia Vol 4, No 2 (2021): Oktober
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.20527/jk.v4i2.3205
Kepuasan kerja merupakan perasaan positif atau negatif yang dirasakan karyawan mengenai berbagai macam faktor dalam pekerjaannya. Salah satu faktor yang mempengaruhinya adalah kondisi lingkungan kerja fisik yang mendukung, yang di dalamnya terdapat persepsi karyawan terhadap tata ruang kantor dan fasilitas kerja, tersedianya tata ruang kantor yang baik dan fasilitas kerja memadai merupakan bentuk pelayanan dari kantor kepada karyawannya agar menunjang kinerja dalam memenuhi kebutuhan karyawan sehingga dapat berperan dalam meningkatkan kepuasan kerja yang akan menghasilkan perilaku positif dari karyawan terhadap pekerjaan maupun tempat kerjanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pernanan persepsi tata tuang kantor dan fasilitas kerja terhadap kepuasan kerja pada karyawan Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru. Teknik pengambilan sampel penelitian ini adalah Total Sampling, dengan subjek 80 karyawan Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru. Penelitian ini menggunakan tiga alat ukur yaitu skala persepsi tata ruang kantor, skala persepsi fasilitas kerja dan skala kepuasan kerja. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah regresi linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat peranan persepsi tata ruang kantor dan fasilitas kerja terhadap kepuasan kerja pada karyawan Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru dengan koefisien regresi sebesar 0,640 dan koefisien determinasi menunjukkan sumbangan efektif persepsi tata ruang kantor dan fasilitas kerja terhadap kepuasan kerja sebesar 40,9%, sedangkan 59,1% dipengaruhi sumbangan oleh faktor lain. Kata Kunci : Persepsi tata ruang kantor, persepsi fasilitas kerja, lingkungan kerja fisik, kepuasan kerja, karyawan.
Hubungan antara Dukungan Sosial dengan Kecemasan Sosial pada Narapidana Narkotika yang akan Bebas di Lembaga Permasyarakatan Narkotika Kelas II A Karang Intan, Martapura, Kalimantan Selatan
Tamara, Evi;
Fauzia, Rahmi;
Erlyani, Neka
Jurnal Kognisia Vol 4, No 2 (2021): Oktober
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.20527/jk.v4i2.3468
Narapidana yang akan menyelesaikan masa tahanan kerap mengalami kecemasan sosial, sehingga dibutuhkan dukungan sosial secara fisik dan psikologis yang dapat memberikan rasa nyaman kepada para narapidana. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara dukungan sosial dengan kecemasan sosial menghadapi masa pembebasan pada narapidana di Lapas Narkotika Kelas II A Karang Intan Martapura. Subjek penelitian ini berjumlah 40 narapidana yang akan bebas. Metode pengumpulan data menggunakan skala psikologi meliputi skala dukungan sosial dan skala kecemasan sosial. Adapun teknik analisis data menggunakan korelasi product moment dari Karl Pearson. Hasil analisis menunjukkan terdapat hubungan negatif antara dukungan sosial dengan kecemasan sosial pada narapidana yang akan bebas di Lapas Narkotika Kelas IIA Karang Intan Martapura, yang berarti semakin tinggi dukungan sosial maka semakin rendah kecemasan sosial yang dirasakan pada narapidana. Koefisien determinasi menunjukkan hubungan kecemasan sosial dengan dukungan sosial sebesar 21,1% sedangkan 78,9% sisanya adalah faktor lain di luar penelitian.