cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Jurnal Teknik Industri USU
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 2 (2013): Jurnal Teknik Industri USU" : 8 Documents clear
APLIKASI THEORY OF CONSTRAINTS (TOC) DALAM UPAYA UNTUK MENGOPTIMALKAN KAPASITAS PRODUKSI DI PT. XYZ Wilianto Wilianto; Nazaruddin Matondang; Aulia Ishak
Jurnal Teknik Industri USU Vol 2, No 2 (2013): Jurnal Teknik Industri USU
Publisher : Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (559.17 KB)

Abstract

PT. XYZ adalah salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang produksi crumb rubber. Kendala yang dihadapi perusahaan adalah banyaknya penumpukan (bottleneck) pada lantai produksi. Penumpukan tersebut mengakibatkan keterlambatan dalam proses produksi dan tidak terpenuhinya target produksi. Rata-rata realisasi target produksi per minggu dari PT XYZ hanya sebesar 85%. Penumpukan tersebut juga mengakibatkan perusahaan mengalami kerugian throughput mencapai 210 juta rupiah. Penelitian ini bertujuan untuk mengeliminasi penumpukan pada stasiun kerja dengan menerapkan lima prinsip perbaikan berkelanjutan Theory of Constraints (TOC). Penelitian dimulai dengan menentukan waktu baku setiap stasiun kerja, peramalan jumlah permintaan produk, penyusunan Jadwal Induk Produksi (JIP), perhitungan Rough-Cut Capacity Report (RCCR), dan revisi JIP berdasarkan prinsip TOC. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa kekurangan kapasitas yang terbesar terjadi pada bulan Agustus 2013 di stasiun kerja 2 dimana kapasitas yang dibutuhkan adalah sebesar 1.820 jam, sedangkan yang tersedia hanya sebesar 1.592 jam. Kekurangan kapasitas tersebut dapat diatasi melalui pengoptimalan JIP menggunakan linear programming. Hasil yang didapatkan setelah revisi JIP yaitu stasiun kerja 2 yang merupakan stasiun kerja bottleneck dapat dioptimalkan menjadi stasiun kerja non-bottleneck. Penumpukan pada stasiun kerja 2 juga dapat dieliminasi dan persentase penggunaan kapasitas pada stasiun kerja ini dapat mencapai 100%.
PENGARUH STIMULAN WARNA DAN BENTUK TERHADAP KECENDRUNGAN PEMILIHAN PRODUK SABUN CUCI BATANGAN Okdivina Sitepu; Abadi Ginting
Jurnal Teknik Industri USU Vol 2, No 2 (2013): Jurnal Teknik Industri USU
Publisher : Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (555.133 KB)

Abstract

Sabun cuci batangan  yang dihasilkan oleh Kilang Sabun Sinar Morawa hanya berwarna hijau dengan bentuk persegi. Fakta bahwa konsumen mengiginkan variasi warna dan bentuk sabun cuci batangan maka perlu  dilakukan studi untuk menentukan pengaruh stimulan warna dan bentuk terhadap kecendrungan pemilihan dan pemakaian sabun cuci batangan.  Objek dalam penelitian ini adalah sejumlah siswa di SD Swasta Teladan (anak usia 6-7 tahun). Penelitian ini dilakukan dengan melakukan observasi dengan memberikan  prototype produk dengan warna (merah, hijau, biru)  dan bentuk  (bear, circle, star) sebagai variabel yang dimanipulasi. Metode pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode ANAVA dengan persamaan Yijr=m+Mi+Nj+MNij+eijr dimana M menunjukkan warna dan N menunjukkan bentuk. Hasil Perhitungan ANAVA menunjukkan bahwa faktor warna dan bentuk dari sabun cuci batangan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pemilihan dan pemakaian sabun cuci batangan. Selain itu, juga terjadi inkonsistensi yang dapat dilihat dari perubahan jumlah pemilihan warna dan bentuk serta pemakaian sabun cuci batangan. Dari data yang diperoleh menunjukkan  hasil bahwa warna dan bentuk yang dominan dipilih dan dipakai oleh responden adalah warna merah dan bentuk bear. Uji konsumtif dari responden menunjukkan adanya penurunan jumlah penggunaan sabun pada sesi kedua untuk warna merah (69-62 gr), hijau (41-37gr), biru (67-59 gr) dan bentuk bear (89-81 gr), circle (29-25gr), star (59-52gr).
APLIKASI METODE TAGUCHI ANALYSIS DAN FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA) UNTUK PERBAIKAN KUALITAS PRODUK DI PT. XYZ Adi Iswanto; A. Jabbar M. Rambe; Elisabeth Ginting
Jurnal Teknik Industri USU Vol 2, No 2 (2013): Jurnal Teknik Industri USU
Publisher : Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (588.873 KB)

Abstract

PT. XYZ merupakan perusahaan yang bergerak dibidang produksi lolly dan cup plastik. Produk lolly yang dihasilkan oleh perusahaan ini sering mengalami kecacatan dan tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, bahkan jumlah produk cacat melebihi toleransi yang diberikan oleh perusahaan. Ketatnya persaingan saat ini memaksa perusahaan harus membuat suatu konsep rencana yang berorientasi kepada kualitas produk yang akan menjadi suatu keunggulan yang dapat dipergunakan untuk menghadapi persaingan. Pentingnya kualitas merupakan salah satu alasan melakukan penelitian terhadap kualitas produk yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana produk lolly telah memenuhi spesifikasi yang telah distandarkan perusahaan dan untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan penyimpangan kualitas produk. Metode yang digunakan adalah Metode Taguchi Analysis dan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) untuk memberikan rekomendasi tindakan perbaikan yang tepat. Hasil analisa taguchi diolah dengan menggunakan S/N Ratio dan analisis varians. Hasil penelitian menunjukan faktor-faktor yang berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas produk lolly adalah suhu pendingin produk pada level 1 dengan suhu 140 C, kecepatan injeksi angin pada level 2 dengan kecepatan 25 m/s dan suhu injeksi bahan baku ke dalam cetakan pada level 1 dengan kecepatan 220 m/s. Hasil penerapan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) diperoleh faktor yang paling berpengaruh dan paling besar penyebab kegagalan proses produksi yaitu suhu pendingin produk yang terlalu tinggi dengan nilai RPN terbesar 192.
PERANCANGAN ALAT PEMERAS KELAPA PARUT MENJADI SANTAN DENGAN CARA PENGEPRESAN MANUAL YANG ERGONOMIS Imam Ghazali; Mangara M. Tambunan; Nazlina MT
Jurnal Teknik Industri USU Vol 2, No 2 (2013): Jurnal Teknik Industri USU
Publisher : Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1057.647 KB)

Abstract

Sering ditemukan mesin atau alat pemeras kelapa parut dipasar tradisional dikota Medan. Mesin atau alat tersebut dijual dengan harga yang relatif mahal, kurang ergonomis dan dengan kapasitas input yang kecil. Tujuan dari penelitian ini adalah pembuatan rancangan mesin pemeras kelapa parut yang ergonomis, input besar dan murah. Tahapan yang digunakan adalah mendeteksi keluhan musculoskeletal yang diakibatkan oleh pemakaian alat yang sudah ada. Dengan menggunakan Standard Nordic Questionnairre (SNQ) dengan cara menyebarkan kuisioner. Hasil penilaian kuisioner digunakan sebagai dasar untuk merubah dimensi alat agar sesuai dengan anthropometri operator yang akan menggunakan. Setelah rancangan dimensi alat sesuai dengan konsep ergonomi maka dilakukan penyebaran kuisioner terbuka dan kuisioner tertutup untuk pembuatan Quality Function Deployment (QFD). Kemudian diukur waktu siklus untuk menentukan waktu pemerasan alat pemeras kelapa parut. Berdasarkan perancangan alat kelapa parut yang baru maka diusulkan metode kerja baru yang telah distandarkan berupa standard operation procedure (SOP) alat Pemeras kelapa parut. Dari hasil pengolahan data dan analisis pemecahan masalah dapat diambil kesimpulan bahwa perancangan alat pemeras kelapa parut usulan dapat meminimalkan keluhan Muscoluskeletal pada operator. Hasil santan alat pemeras kelapa parut usulan memberikan hasil lebih banyak 20% dari alat yg lama, alat kelapa parut usulan lebih murah harganya dibandingkan dengan alat pemeras kelapa parut yang ada dipasaran dan waktu siklus dari alat pemeras kelapa parut usulan lebih cepat 5% dibandingkan dengan alat pemeras kelapa parut yang lama. Dengan syarat harus menggunakan SOP yang sudah dibuat
PERENCANAAN KEBUTUHAN KAPASITAS (ROUGH CUT CAPACITY PLANNING) INDUSTRI PENGOLAHAN PERALATAN RUMAH TANGGA DI PT. X Marta Elissa Sirait; Sukaria Sinulingga; Aulia Ishak
Jurnal Teknik Industri USU Vol 2, No 2 (2013): Jurnal Teknik Industri USU
Publisher : Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (541.107 KB)

Abstract

Suatu perusahaan akan mampu memberikan nilai terbaik kepada pelanggannya apabila memiliki rencana produksi yang realistis yang berarti bahwa output produksi direncanakan berdasarkan sumber daya potensial, khususnya kapasitas produksi. Rencana produksi di PT. X disusun tanpa perencanaan kapasitas sehingga mengakibatkan jumlah produksi tidak tercapai sebesar 10% dari yang telah direncanakan pada tahun 2011. Oleh karena itu, integrasi antara rencana produksi dan rencana kapasitas perlu dilakukan agar diperoleh rencana produksi yang realistis. Metode yang digunakan adalah peramalan, Rough Cut Capacity Planning (RCCP) dan pemberian usulan alternatif keputusan. Hasil perkiraan jumlah permintaan tahun ke enam (November 2012-Oktober 2013) yang diperoleh melalui peramalan adalah 77.760 unit. Berdasarkan RCCP ditemukan bahwa terdapat kekurangan kapasitas sebesar 1,61 jam pada WC II, 182,14 jam pada WC III, dan 150,89 jam pada WC V. Kekurangan kapasitas pada WC II diatasi dengan merevisi persentase kerja operator 4 dari 45,16% menjadi 50%. Kekurangan kapasitas pada WC III diatasi dengan merevisi persentase kerja operator 5 dari 57,95% menjadi 80%. Usulan alternatif keputusan terhadap rencana produksi dan kapasitas produksi untuk mengatasi terjadinya kekurangan kapasitas pada WC V antara lain mengoreksi rencana produksi dengan melakukan penurunan jumlah produk sesuai dengan kapasitas tersedia, menyesuaikan jumlah unit produk antar periode, dan menambah jumlah mesin. Penurunan jumlah produksi berdasarkan alternatif I dan II adalah sebesar 3,93% dan 1,04%. Tambahan kapasitas yang diperoleh berdasarkan alternatif III adalah 50% dari kapasitas sebelumnya.
PENILAIAN PROSES PERAKITAN PRODUK SAKLAR DENGAN METODE QFD DI PT X Akhmad Bajora Nasution; Rosnani Ginting; Ikhsan Siregar
Jurnal Teknik Industri USU Vol 2, No 2 (2013): Jurnal Teknik Industri USU
Publisher : Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (548.542 KB)

Abstract

PT X adalah perusahaan manufaktur yang memproduksi peralatan  listrik, seperti saklar, sekring, dan stopkontak. Permasalahan yang terjadi pada perusahaan adalah adanya pemborosan waktu dan biaya dalam proses produksi saklar 805 karena penggunaan komponen perakitan yang tidak memiliki nilai tambah, berukuran kecil, dan mudah rusak. Hal tersebut dapat menyebabkan waktu perakitan menjadi lebih panjang, sehingga unit cost produk menjadi tinggi. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi penyebab terjadinya pemborosan waktu dan biaya dalam proses perakitan produk. Permasalahan ini dipecahkan dengan menggunakan metode Quality Function Deployment (QFD). QFD digunakan untuk mendapatkan suatu matriks yang menghubungkan antara atribut proses perakitan dengan karakteristik teknis produk. Karakteristik teknis produk yang memiliki nilai tertinggi menunjukkan bahwa karakteristik teknis tersebut menjadi fokus permasalahan yang dihadapi perusahaan, sedangkan atribut proses perakitan yang memiliki nilai tertinggi merupakan hal-hal yang harus diperbaiki untuk mengatasi permasalahan yang ada. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa kinerja karakteristik teknis yang memperoleh nilai tertinggi adalah karakteristik teknis waktu perakitan dengan nilai tingkat kesulitan 5,  derajat kepentingan 27 serta perkiraan biaya 22 dan biaya perakitan dengan nilai tingkat kesulitan 5,  derajat kepentingan 25 serta perkiraan biaya 23, sedangkan atribut proses perakitan yang memperoleh nilai relative weight tertinggi adalah variabel kaki part 805 mudah patah dengan nilai relative weight 16,538 dan komponen 8433, 8433 N, 805 A dan 3303 sebagai komponen penyusun saklar 805 perlu diselaraskan dengan nilai relative weight 16,318.
Aplikasi Fuzzy Linear Programming untuk Produksi Bola Lampu di PT XYZ Hendra Suantio; A. Jabbar M. Rambe; Ikhsan Siregar
Jurnal Teknik Industri USU Vol 2, No 2 (2013): Jurnal Teknik Industri USU
Publisher : Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (481.547 KB)

Abstract

PT XYZ merupakan perusahaan yang memproduksi bola lampu. Permintaan pasar yang tinggi menyebabkan perusahaan tidak dapat memenuhi permintaan tersebut dikarenakan perencanaan produksi yang tidak optimal. Dari data, diketahui bahwa perusahaan tidak dapat memenuhi permintaan pasar pada produk bola lampu merek Stanlee Star G-20 sebesar 8% dan S-25 sebesar 18,32% sedangkan bola lampu merek Dai-Ichi G40 diproduksi melebihi permintaan pasar sebesar 9,1%. Hal ini menyebabkan perusahaan kehilangan opportunity profit. Perencanaan produksi bola lampu diteliti dengan tujuan agar perusahaan dapat memenuhi permintaan pasar sesuai dengan keterbatasan sumber daya yang tersedia. Metode perencanaan produksi yang digunakan adalah metode fuzzy linear programming dengan metode simpleks. Dengan menggunakan Fuzzy Linear Programming dapat diperoleh nilai optimum jumlah produk bola lampu yang diproduksi sesuai permintaan pasar dan sesuai dengan keterbatasan sumber daya produksi. Sumber daya yang diteliti adalah kapasitas produksi, waktu kerja, dan bahan baku. Nilai interval logika fuzzy yang digunakan adalah t = 0 dan t = 1. Penyelesaian metode simpleks dilakukan dengan menggunakan software LINGO 13. Hasil penilitian menunjukkan bahwa permintaan pasar terpenuhi untuk ketiga merek bola lampu. Kapasitas produksi mencukupi sehingga tidak diperlukan penambahan jumlah mesin, sedangkan waktu kerja dan bahan baku tidak mencukupi. Perusahaan dapat menentukan jumlah bahan baku dan waktu kerja yang diperlukan dengan menggunakan nilai λ yaitu sebesar 0,536. Nilai λ digunakan untuk menentukan skala terbesar nilai interval t untuk setiap kendala bahan baku dan waktu kerja yaitu 0,464. Aplikasi fuzzy linear programming meningkatkan keuntungan sebesar 7,39% dari konsep linear programming biasa.
USULAN PERBAIKAN FASILITAS KERJA PADA STASIUN PEMOTONGAN UNTUK MENGURANGI KELUHAN MUSCULOSKELETAL DI CV. XYZ Tengku Fuad Maulana; Sugih Arto Pujangkoro; Anizar M.Kes
Jurnal Teknik Industri USU Vol 2, No 2 (2013): Jurnal Teknik Industri USU
Publisher : Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (619.721 KB)

Abstract

CV. XYZ adalah sebuah perusahaan yang memproduksi suku cadang mesin-mesin pengolahan kelapa sawit. Proses pemotongan dalam produksi suku cadang di CV.XYZ dilakukan dengan postur kerja jongkok. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bahaya kondisi proses pemotongan dan merancang perbaikan fasilitas kerja. Metode yang digunakan adalah SNQ, QEC dan anthropometri. Hasil SNQ yang diperoleh adalah rata-rata operator mengalami keluhan pada bagian punggung dan kaki. Hasil QEC adalah rata-rata kategori tindakan dalam waktu dekat pada proses pemotongan. Hasil analisis QEC juga menunjukkan proses pemotongan tergolong berbahaya dan dapat menyebabkan keluhan musculoskeletal disorder (MSDs). Hasil antropometri adalah rancangan fasilitas kerja yang dibuat untuk mengurangi keluhan musculoskeletal disorder (MSDs). Rancangan fasilitas kerja berupa meja pemotongan dan kursi operator. Dimensi meja pemotongan adalah tinggi 66 cm, lebar 60 cm, panjang 315 cm dan tebal 13 cm. Dimensi kursi operator adalah lebar sandaran 44 cm, lebar kursi 44 cm, tinggi sandaran 42 cm, dan tinggi tempat duduk 40 cm.

Page 1 of 1 | Total Record : 8