Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

ANALISIS PENETAPAN NILAI PENGGANTI WAJAR DALAM PENGADAAN TANAH UNTUK KEPENTINGAN UMUM DI KOTA LHOKSEUMAWE (Studi Kasus Pembuatan Jalur Rel Kereta Api Di Kecamatan Muara Dua Kota Lhokseumawe) Dulmuzid, Dulmuzid; Sinulingga, Sukaria; Pujangkoro, Sugiharto
JUMANJI (JURNAL MANAJEMEN JAMBI) Vol 2 No 1 (2019): JUMANJI (JURNAL MANAJEMEN JAMBI)
Publisher : LPPM Universitas Adiwangsa Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penetapan nilai pengganti wajar dalam  pembebasan tanah untuk kepentingan umum di Kota  Lhokseumawe dilakukan oleh tim appraisal dengan memperhatikan nilai fisik dan nilai non fisik sesuai dengan UU No 2 tathun 2012 dan Standar Penilaian Indonesia. Hambatan-hambatan dalam pelaksanaan pemberian ganti kerugian dalam pengadaan tanah untuk pembangunan rel kereta api Kota Lhokseumawe  adalah hambatan yang berasal dari masyarakat pemegang hak atas tanah, bangunan dan tanaman serta benda-benda yang berkaitan dengan tanah adalah kurangnya kesadaran masyarakat untuk berperan serta dalam pembangunan dan kurang pemahaman terhadap arti kepentingan umum, fungsi sosial hak atas tanah.
PERANCANGAN SISTEM PEMASARAN E-COMMERCE BERBASIS FORUM ONLINE INVISION POWERBOARD (IPB) DENGAN METODE STRUCTURED ANALYSIS AND DESIGN TECHNIQUE PADA PT. TAPIOKA Pujangkoro MM, Sugiharto; Ginting, Rosnani
J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri Volume 6, No.1, Januari 2011
Publisher : Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.337 KB) | DOI: 10.12777/jati.6.1.39-46

Abstract

PT. Tapioka pada saat ini belum berhasil mendapatkan angka penjualan terhadap produknya seperti yang diharapkan. Pangsa pasar yang dituju oleh PT. Tapioka pada umumnya sangat mudah ditemui di dunia maya. Mereka umumnya memiliki akses internet sendiri dan sering menggunakan jasa internet dalam aktivitasnya. Tidak jarang juga mereka melakukan transaksi secara online. Hal ini memungkinkan penambahan angka penjualan dan menurunkan biaya pemasaran dengan cara memasuki dunia bisnis di dunia internet. PT. Tapioka harus bisa menjangkau pasar yang ada di dunia maya untuk pelanggan baru dan berkomunikasi secara online dengan pelanggan yang telah ada. Dan untuk melakukan hal tersebut harus membuat perancangan sistem pendukung keputusan dengan menggunakan Structured Analysis and Design Technique (SADT) untuk membangun sebuah aplikasi e-commerce berbasis online Invision Power Board (IPB). Bisnis e-commerce sangat menghemat biaya hingga sampai berkisar 90916. Perancangan dan perawatan bisnis ini hanya memerlukan biaya sekitar Rp. 9.100.000,- untuk satu tahun, sedangkan untuk merancang sebuah usaha baru akan memerlukan biaya minimal Rp. 100.000.000,- dalam setahun. Dengan membangun suatu bisnis di internet, maka perusahaan akan mendapatkan umpan balik dari pelanggan. dimanfaatkan oleh pihak perusahaan untuk memberikan pelayanan yang maksimal karena pelanggan akan merasa dihargai. dani PT. Tapioka dapat lebih mengenali para pelanggannya, karena perusahaan akan mendapatkan basis data yang sudah terkomputerisasi.Kata Kunci: Sistem Pendukung Keputusan ,SADT dan E-commerce PT. Tapioca at present has managed to get sales figures on its products as expected. Target audiences by PT. Tapioca is generally very easily found in cyberspace. They generally have their own Internet access and frequent use of Internet services in its activities. Not infrequently they also make transactions online. This allows the addition of sales and reduce marketing costs by way of entering the business world in the internet world. PT. Tapioca should be able to reach markets that exist in cyberspace for new customers and communicate online with customers that already exist. And to do that should make the decision support system design by using the Structured Analysis and Design Technique (SADT) to build an application-based online e-commerce Invision Power Board (IPB). E-commerce business is to save costs by up to around 90,916. Design and maintenance of this business only costs around Rp. 9.1 million, - for one year, while drawing up a new business will cost at least Rp. 100,000,000, - in a year. By building a business on the Internet, the company will get feedback from customers. utilized by the company to provide superior service because customers will feel valued. dani PT. Tapioca can better identify its customers, because companies will get the base data is already computerized.Keywords: Decision Support Systems, SADT and E-commerce
Analisi Penetapan Nilai Pengganti Wajar dalam Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum di Kota Lhokseumawe (Studi Kasu Pembuatan Jalur Rel Kereta Api di Kecamatan Muara Dua Kota Lhokseumawe) Dulmuzid Dulmuzid; Sukaria Sinulingga; Sugiharto Pujangkoro
BALANCE: Economic, Business, Management and Accounting Journal Vol 16, No 2 (2019)
Publisher : UMSurabaya Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/blc.v16i2.3131

Abstract

ABSTRACT  Determination of fair replacement value in land acquisition for public interest in Lhokseumawe City is carried out by the appraisal team with due regard to physical values and non-physical values in accordance with Law No. 2 of 2012 and Indonesian Assessment Standards. The obstacles in implementing compensation for land acquisition for the construction of the Lhokseumawe City railroad are barriers originating from communities holding rights to land, buildings and plants as well as objects related to land are a lack of public awareness to participate in development and lack of understanding of the meaning of public interest, social function of land rights.Keywords                   : Land Acquisition, Land Assessment, Fair Replacement ValueCorrespondence to       : dul.evi.07@gmail.com ABSTRAK  Penetapan nilai pengganti wajar dalam  pembebasan tanah untuk kepentingan umum di Kota  Lhokseumawe dilakukan oleh tim appraisal dengan memperhatikan nilai fisik dan nilai non fisik sesuai dengan UU No 2 tathun 2012 dan Standar Penilaian Indonesia. Hambatan-hambatan dalam pelaksanaan pemberian ganti kerugian dalam pengadaan tanah untuk pembangunan rel kereta api Kota Lhokseumawe  adalah hambatan yang berasal dari masyarakat pemegang hak atas tanah, bangunan dan tanaman serta benda-benda yang berkaitan dengan tanah adalah kurangnya kesadaran masyarakat untuk berperan serta dalam pembangunan dan kurang pemahaman terhadap arti kepentingan umum, fungsi sosial hak atas tanah.Kata kunci                  : Pembebasan Tanah, Penilaian Tanah, Nilai Pengganti WajarKorespondensi             : dul.evi.07@gmail.com
PERANCANGAN PERBAIKAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS IMPORTANCE PERFORMANCE DAN POTENTIAL GAIN CUSTOMER VALUE (STUDI KASUS DI PT. XYZ) David Linus; Tuti Sarma Sinaga; Sugiharto Pujangkoro
Jurnal Teknik Industri USU Vol 1, No 2 (2013): Jurnal Teknik Industri USU
Publisher : Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (757.85 KB)

Abstract

Kualitas pelayanan merupakan faktor utama perusahaan pemberi jasa dalam menghadapi persaingan pasar, oleh sebab itu salah satu perusahaan pendistribusian produk konveksi, PT XYZ merasa perlu memperbaiki pelayanannya karena cenderung terjadinya penurunan tingkat penjualan. Kondisi ini perlu diperbaiki dengan mengukur bagaimana tingkat kepuasan pelanggan terhadap pelayanan perusahaan, sehingga dapat dirumuskan strategi pemasaran perusahaan di masa yang akan datang. Analisis kepuasan pelanggan ini dilakukan dengan dua metode yaitu metode Analisis Importance Performance (AIP) dan Potential Gain Customer Value (PGCV). Metode ini dimulai dengan penyusunan kuesioner dan disebarkan kepada para pelanggan, dimana di dalam kuesioner tersebut dimasukkan atribut-atribut pelayanan menurut Philip Kotler. Hasil dari Metode Importance Performance menunjukkan adanya dua prioritas atribut perbaikan yaitu ketepatan waktu dalam mengirim produk (P1) dan lead time pengiriman produk (P2), sedangkan dengan metode PGCV dihasilkan tiga prioritas atribut perbaikan yaitu lead time pengiriman produk (P2), standar prosedur pelayanan perusahaan (P6), dan sistem pembelian credit dan cash and carry (P6). Kedua metode ini menghasilkan satu atribut yang sama yaitu perbaikan pada atribut P2 (lead time pengiriman produk), oleh sebab itu dilakukan uji korelasi untuk melihat pengaruh lead time pengiriman produk yang tidak sesuai dengan harapan pelanggan terhadap  jumlah permintaan. Hasil uji korelasi antara atribut P2 terhadap total permintaan pelanggan adalah sebesar -0.79. Hasil ini membuktikan bahwa lead time pengiriman produk memiliki efek yang cukup kuat terhadap jumlah permintaan pelanggan. Hasil dari analisis fishbone diagram adalah perlu dilakukannya produksi di Medan serta pelatihan terhadap karyawan yang dilaksanakan setiap tiga bulan.
PENDEKATAN BLUE OCEAN STRATEGY TERHADAP STRATEGI PELAYANAN RUMAH SAKIT Arief Rachman S; Sugih Arto Pujangkoro; Rosnani Ginting
Jurnal Teknik Industri USU Vol 1, No 2 (2013): Jurnal Teknik Industri USU
Publisher : Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (542.396 KB)

Abstract

R.S. ABC merupakan salah satu perusahaan sebagai penyedia pelayanan kesehatan. Dewasa ini tingkat persaingan pada ruang pasar khususnya pada ruang pasar dimana R.S. ABC berkompetisi menjadi tidak sehat. Positioning yang pernah menjadi jantung strategi tidak lagi begitu digunakan karena dianggap terlalu statis dalam menanggapi pasar yang dinamis. Perusahaan merespon dengan cepat setiap perubahan yang ada di pasar, dan terus menerus melakukan benchmark demi mencapai tingkat kinerja yang baik. Akibatnya strategi ini menuntun semakin banyak perusahaan ke jalur persaingan yang saling menghancurkan, saling membunuh dan berdarah-darah yang diistilahkan sebagai red ocean. Tujuan penelitian ini adalah merancang strategi pelayanan yang berfokus untuk menciptakan ruang pasar yang tidak diperebutkan melalui proses inovasi nilai. Proses inovasi nilai dilakukan melalui metode pendekatan blue ocean strategy dengan menggunakan dua alat analisis yaitu kanvas strategi dan ERRC grid. Kanvas strategi berfungsi sebagai alat visualisasi terhadap penawaran yang dilakukan pada faktor kompetisi yang ada, sedangkan ERRC Grid berfungsi sebagai langkah strategis perusahaan untuk menciptakan segmen pasar yang baru. Hasil proses inovasi nilai menunjukkan bahwa pada rancangan strategi yang baru, perusahaan mengeliminasi dan mengurangi beberapa faktor yang dianggap tidak penting dalam kompetisi. Selain itu terdapat beberapa strategi yang diciptakan yang belum pernah ditawarkan sebelumnya pada ruang pasar misalnya penyediaan kartu anggota bagi pasien pasca rawat inap untuk mengakses pemeriksaan kesehatan gratis dan sebagainya. Akhirnya, hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa rancangan strategi perusahaan yang baru telah memenuhi ke dalam tiga ciri blue ocean strategy dalam menciptakan ruang pasar yang tidak diperebutkan yaitu fokus, divergensi, dan moto yang memikat.
USULAN PERBAIKAN FASILITAS KERJA PADA STASIUN PEMOTONGAN UNTUK MENGURANGI KELUHAN MUSCULOSKELETAL DI CV. XYZ Tengku Fuad Maulana; Sugiharto Pujangkoro; Anizar M. Kes
Jurnal Teknik Industri USU Vol 1, No 2 (2013): Jurnal Teknik Industri USU
Publisher : Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (620.083 KB)

Abstract

CV. XYZ adalah sebuah perusahaan yang memproduksi suku cadang mesin-mesin pengolahan kelapa sawit. Proses pemotongan dalam produksi suku cadang di CV.XYZ dilakukan dengan postur kerja jongkok. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bahaya kondisi proses pemotongan dan merancang perbaikan fasilitas kerja. Metode yang digunakan adalah SNQ, QEC dan anthropometri. Hasil SNQ yang diperoleh adalah rata-rata operator mengalami keluhan pada bagian punggung dan kaki. Hasil QEC adalah rata-rata kategori tindakan dalam waktu dekat pada proses pemotongan. Hasil analisis QEC juga menunjukkan proses pemotongan tergolong berbahaya dan dapat menyebabkan keluhan musculoskeletal disorder (MSDs). Hasil antropometri adalah rancangan fasilitas kerja yang dibuat untuk mengurangi keluhan musculoskeletal disorder (MSDs). Rancangan fasilitas kerja berupa meja pemotongan dan kursi operator. Dimensi meja pemotongan adalah tinggi 66 cm, lebar 60 cm, panjang 315 cm dan tebal 13 cm. Dimensi kursi operator adalah lebar sandaran 44 cm, lebar kursi 44 cm, tinggi sandaran 42 cm, dan tinggi tempat duduk 40 cm
PENGGUNAAN EXPECTANCY THEORY DALAM UPAYA MENGUKUR MOTIVASI KERJA KARYAWAN DI PDAM X Nadia Kurnia Putri; Sugih Arto Pujangkoro; Aulia Ishak
Jurnal Teknik Industri USU Vol 2, No 1 (2013): Jurnal Teknik Industri USU
Publisher : Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (503.694 KB)

Abstract

PDAM X selalu berusaha untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan dalam mencapai tujuan perusahaan. Hal ini dikarenakan penurunan motivasi kerja karyawan yang dapat diketahui dari ketidakhadiran karyawan sebesar 28,06%. Penelitian ini menggunakan metode Expectancy Theory. Metode Expectancy Theory digunakan untuk mengetahui tingkat motivasi kerja karyawan, dan mengidentifikasi faktor-faktor motivasi kerja karyawan. Hasil penelitian dengan menggunakan metode Expectancy Theory menunjukan bahwa karyawan yang bekerja pada motivasi rendah (46,67%), karyawan yang bekerja pada motivasi sedang (33,33%), sedangkan karyawan yang bekerja pada motivasi tinggi (20,00%). Faktor utama yang mempengaruhi motivasi kerja karyawan adalah gaji yang meningkat dengan total nilai motivasi 20,63. Saran bagi perusahaan adalah menyediakan kotak saran agar para karyawan dapat menyampaikan keluhan mereka selama bekerja.
PENGUKURAN BEBAN KERJA PERAWAT MENGGUNAKAN METODE NASA-TLX DI RUMAH SAKIT XYZ T Fariz Hidayat; Sugih Arto Pujangkoro; Anizar M.Kes
Jurnal Teknik Industri USU Vol 2, No 1 (2013): Jurnal Teknik Industri USU
Publisher : Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (460.171 KB)

Abstract

Perkembangan teknologi yang semakin canggih membuat masyarakat pengguna jasa pelayanan kesehatan lebih memilih pelayanan yang praktis, pelayanan yang bermutu, sarana dan prasarana yang lengkap dan tenaga kerja yang berkualitas dan professional. Rumah Sakit XYZ perlu melakukan pengukuran beban kerja dikarenakan  jumlah pengunjung dari tiap tahun mengalami kenaikan rata – rata 8 % pada tiap poliklinik. Dampak psikis yang terjadi akibat perawat harus melayani pasien yang berlebih seperti perawat menjadi gampang marah kepada pasien dan perawat bekerja dengan tergesa-gesa dalam melayani pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur beban kerja mental perawat pada instalasi rawat jalan Rumah Sakit XYZ. Penelitian dilakukan dengan metode Nasa-TLX (National Aeronautics and Space Administration Task Load Index). Hasil dari NASA-TLX menunjukan bahwa kebutuhan mental yang dominan mempengaruhi beban kerja pada poliklinik Internist. Untuk kebutuhan fisik yang dominan mempengaruhi beban kerja pada poliklinik fisioterapi. Sedangkan untuk kebutuhan waktu yang dominan mempengaruhi beban kerja pada poliklinik bedah dan mata. Masing-masing beban mental perawat berada pada kategori tinggi. Berdasarkan pada hasil penelitian beban kerja ini diharapkan manajemen rumah sakit dapat melakukan pembagian tugas dan pengalokasian perawat dengan lebih baik.
USULAN PERBAIKAN FASILITAS KERJA PADA STASIUN PEMOTONGAN UNTUK MENGURANGI KELUHAN MUSCULOSKELETAL DI CV. XYZ Tengku Fuad Maulana; Sugih Arto Pujangkoro; Anizar M.Kes
Jurnal Teknik Industri USU Vol 2, No 2 (2013): Jurnal Teknik Industri USU
Publisher : Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (619.721 KB)

Abstract

CV. XYZ adalah sebuah perusahaan yang memproduksi suku cadang mesin-mesin pengolahan kelapa sawit. Proses pemotongan dalam produksi suku cadang di CV.XYZ dilakukan dengan postur kerja jongkok. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bahaya kondisi proses pemotongan dan merancang perbaikan fasilitas kerja. Metode yang digunakan adalah SNQ, QEC dan anthropometri. Hasil SNQ yang diperoleh adalah rata-rata operator mengalami keluhan pada bagian punggung dan kaki. Hasil QEC adalah rata-rata kategori tindakan dalam waktu dekat pada proses pemotongan. Hasil analisis QEC juga menunjukkan proses pemotongan tergolong berbahaya dan dapat menyebabkan keluhan musculoskeletal disorder (MSDs). Hasil antropometri adalah rancangan fasilitas kerja yang dibuat untuk mengurangi keluhan musculoskeletal disorder (MSDs). Rancangan fasilitas kerja berupa meja pemotongan dan kursi operator. Dimensi meja pemotongan adalah tinggi 66 cm, lebar 60 cm, panjang 315 cm dan tebal 13 cm. Dimensi kursi operator adalah lebar sandaran 44 cm, lebar kursi 44 cm, tinggi sandaran 42 cm, dan tinggi tempat duduk 40 cm.
PENGGUNAAN EXPECTANCY THEORY DALAM UPAYA MENGUKUR MOTIVASI KERJA KARYAWAN DI PDAM X Nadia Kurnia Putri; Sugih Arto Pujangkoro; Aulia Ishak
Jurnal Teknik Industri USU Vol 3, No 1 (2013): Jurnal Teknik Industri USU
Publisher : Departemen Teknik Industri Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (483.371 KB)

Abstract

PDAM X selalu berusaha untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan dalam mencapai tujuan perusahaan. Hal ini dikarenakan penurunan motivasi kerja karyawan yang dapat diketahui dari ketidakhadiran karyawan sebesar 28,06%. Penelitian ini menggunakan metode Expectancy Theory. Metode Expectancy Theory digunakan untuk mengetahui tingkat motivasi kerja karyawan, dan mengidentifikasi faktor-faktor motivasi kerja karyawan. Hasil penelitian dengan menggunakan metode Expectancy Theory menunjukan bahwa karyawan yang bekerja pada motivasi rendah (46,67%), karyawan yang bekerja pada motivasi sedang (33,33%), sedangkan karyawan yang bekerja pada motivasi tinggi (20,00%). Faktor utama yang mempengaruhi motivasi kerja karyawan adalah gaji yang meningkat dengan total nilai motivasi 20,63. Saran bagi perusahaan adalah menyediakan kotak saran agar para karyawan dapat menyampaikan keluhan mereka selama bekerja.