cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Jurnal Teknik Sipil USU
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 574 Documents
94 PENGARUH BECAK MOTOR PADA JALAN 4 LAJUR 2 ARAH DENGAN MEDIAN ( STUDI KASUS : JALAN A.R. HAKIM KOTA MEDAN ) Sawal Siregar
Jurnal Teknik Sipil USU Vol 1, No 1 (2012): Jurnal Teknik Sipil 2012
Publisher : Jurnal Teknik Sipil USU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (582.653 KB)

Abstract

Kendaraan becak motor mengalami pertumbuhan dan keberadaannya dalam lalu lintas campuran pada jalan 4 lajur 2 arah dengan median dapat memberikan pengaruh pada kinerja lalu lintas walaupun tidak terlalu besar. Studi dilakukan di Jln. A.R Hakim dengan mengambil 2 titik lokasi. yaitu arah aksara depan rumah Pak Burhan dan arah teladan depan Dealer Honda. Survai dilakukan hari senin dan selasa pada jam sibuk pagi, jam sibuk siang dan jam sibuk sore dengan menggunakan kamera video. Analisis yang digunakan untuk menentukan nilai emp adalah menggunakan cara dengan basis kapasitas dan basis kecepatan. Kedua basis cara tersebut menggunakan model regressi linier berganda. Hasil dari anilisis proporsi kendaraan becak motor memberikan pengaruh yang masih rendah terhadap kecepatan rata-rata lalu lintas di Jln. A.R. Hakim Hasil dari analisis didapatkan nilai emp untuk lalu lintas di Jln. A.R. Hakim kota Medan pada arah Teladan adalah LV = 1, HV = 1.746, MC = 0.536, BCK = 1.184 dan pada arah Aksara adalah LV = 1, HV = 2.242, MC = 1.061, BCK = 1.104. Hasil emp yang terpilih mewakili di Jln. A.R. Hakim merupakan hasil analisis dengan basis kapasitas. Kata kunci : Kendaraan becak motor – ekivalen mobil penumpang
DESAIN DAN ANALISA HARGA PELAT SATU ARAH DENGAN MEMAKAI PELAT KOMPOSIT DIBANDINGKAN DENGAN PELAT BETON BIASA PADA BANGUNAN BERTINGKAT Irvan Rico Pasaribu
Jurnal Teknik Sipil USU Vol 1, No 1 (2012): Jurnal Teknik Sipil 2012
Publisher : Jurnal Teknik Sipil USU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.557 KB)

Abstract

Berkembangnya teknologi konstruksi berdampak besar bagi pemilihan material-material yangdigunakan pada sebuah bangunan untuk mencapai struktur yang semakin ekonomis dengan keamananstruktur yang tidak perlu diragukan. Pelat lantai adalah komponen struktur bangunan yang memilikidimensi tertentu untuk menyalurkan beban mati dan beban hidup di atasnya untuk disalurkan kepadapenopangnya. Dalam merencanakan pelat lantai sebuah bangunan diperlukan data-data beban yangakan dipikul oleh struktur tersebut sehingga struktur yang direncanakan sanggup melayani gaya-gayayang bekerja. Dengan perencanaan yang matang diharapkan akan dihasilkan dimensi pelat lantai yangaman dan juga ekonomis. Pada tugas akhir ini direncanakan dan dianalisa harga dari dua buah pelatyaitu pelat beton komposit (dengan menggunakan bondek) dan pelat beton konvensional. Adapunbuilding code yang menjadi acuan adalah SNI 03-2874-2002 Tata Cara Perhitungan Struktur Betonuntuk Bangunan Gedung, SNI 03-1729-2002 Tata Cara Perencanaan Struktur Baja Untuk BanguanGedung. serta Daftar Harga Bahan dan Upah untuk kota Medan Tahun 2012 yang dikeluarkan olehDinas Tata Ruang dan Permukiman Pemerintah Kota Medan. Dek baja bergelombang atau yangsering disebut bondek menjadi salah satu bagian dari teknologi konstruksi yang sudah tidak asing lagibagi masyarakat Indonesia. Bondek mampu menggantikan sekaligus dua fungsi material pada pelatlantai beton biasa yaitu fungsi dari tulangan positif dan fungsi bekisting. Selain itu penggunaanbondek juga mengakibatkan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan pembuatan pelatlantai relative lebih singkat.Kata kunci : Pelat lantai, Bondek, Analisa Harga, Komposit.
PERENCANAAN ULANG GEDUNG VIHARA MAITREYA LIMA LANTAI MENGGUNAKAN GABUNGAN PORTAL BETON BERTULANG DAN PORTAL BAJA Ayu Rezita
Jurnal Teknik Sipil USU Vol 1, No 1 (2012): Jurnal Teknik Sipil 2012
Publisher : Jurnal Teknik Sipil USU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (419.022 KB)

Abstract

Tempat ibadah pada umumnya dapat menampung banyak orang harus direncanakan dengan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan agar tercipta kenyamanan saat beribadah. Pada tugas akhir ini, dilakukan perencanaan ulang sebuah bangunan Vihara Maitreya yang terdiri dari 5 lantai, dimana terdapat struktur yang bervariasi dalam bangunan ini, yaitu pada lantai 1 sampai lantai 3 menggunakan portal beton bertulang, dan pada lantai 4 sampai atap menggunakan portal baja. Tujuan perencanaan ulang bangunan ini adalah untuk mengkontrol bangunan tersebut dengan ketentuan yang berlaku. Dari perencanaan ulang bangunan ini diperoleh perbedaan pada tulangan yang terdapat pada struktur beton bertulang, yaitu pada tulangan longitudinal dan tulangan geser. Sambungan yang terjadi pada kolom baja dan kolom beton bertulang memiliki tegangan akibat momen yang kecil karena sambungan merupakan sambungan semirigid yang momennya telah direduksi sebesar 50%. Periode bangunan yang ditinjau secara dinamik relatif besar, karena periode berhubungan dengan massa dan kekakuan maka struktur bangunan dapat dikatakan langsing.Kata Kunci: Vihara Maitreya, portal beton bertulang, portal baja, tulangan, sambungan semirigid.
PENGARUH METODE KEANDALAN WAKTU PERJALANAN DALAM PEMILIHAN WAKTU PERGERAKAN Cristian R Simanjuntak
Jurnal Teknik Sipil USU Vol 1, No 2 (2012): JURNAL TEKNIK SIPIL USU VOL.1 NO.2 TAHUN 2012
Publisher : Jurnal Teknik Sipil USU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1514.153 KB)

Abstract

Informasi tentang perkiraan waktu perjalanan lalu lintas sangat berguna bagi para pengguna jalan karena pengguna jalan tersebut dapat memilih dan menentukan waktu perjalanan terbaik yang akan dilaluinya pada rute yang telah ditentukan/dilewati  sebelum melakukan perjalanan. Untuk itu diperlukan suatu ukuran waktu perjalanan yang dapat diandalkan/dipercaya agar para pengguna jalan tersebut dapat sampai di tempat/tujuan perjalanannya dengan tepat waktu atau dengan kata lain, perjalanannya tidak mengalami keterlambatan. Perhitungan waktu perjalanan berdasarkan Keandalan Waktu Perjalanan (Travel Time Reliability) memang masih jarang dibahas secara mendetail dalam perkuliahan, namun teori ini dapat membantu dan memberikan informasi yang sangat bermanfaat bagi para pengguna jalan, pengiriman barang ataupun untuk manajemen sistem transportasi. Untuk mengaplikasikan teori ini, maka diadakan penelitian sederhana dimana daerah Simpang Limun digunakan sebagai daerah penelitian. Tujuan akhir dari penelitian sederhana ini untuk mengembangkan informasi tentang waktu perjalanan pada rute yang telah ditentukan dengan menggunakan rumus Lomax dan Van Lint yaitu mengukur statistical range, buffer time measures, tardy trip indicators, probabilisticmeasures, dan skew and width measures, pengukuran ini menjelaskan nilai secara statistic, reliability,dan unreliability. Dari 82 responden pelaku perjalanan dari Simpang Limun menuju Universitas Sumatera Utara, didapat 52.439% masyarakat memilih kebiasaan menjadi faktor utama dalam pemilihan waktu pergerakan, 25.609% memberi alasan untuk menghindari kemacetan, 13.415% memberi alasan untuk menghindari keterlambatan dan 8.53% dengan alasan lainnya. Berdasarkan dari rumus Lomax dan Van Lint diperoleh nilai travel time window untuk sepeda motor 22.05 menit – 29.25 menit, mobil pribadi 26.77 menit – 35.11 menit, angkutan umum 31.03 menit – 38.67 menit, sedangkan keandalannya berdasar buffer time measures diperoleh sepeda motor35 menit dengan buffer time 9.35 menit, mobil pribadi 40 menit dengan buffer time 9.06 menit, dan angkutan umum 45 menit dengan buffer time 9.86 menit.   Kata kunci                               :               Waktu tempuh keandalan, lomax dan van lint, reliability
APLIKASI TEORI HOSHIKUMA PADA HUBUNGAN TEGANGAN-REGANGAN BALOK BETON UNDER REINFORCED DIBANDINGKAN DENGAN SNI 03-2847-2002 Lintong Putra Jaya Sihombing
Jurnal Teknik Sipil USU Vol 1, No 2 (2012): JURNAL TEKNIK SIPIL USU VOL.1 NO.2 TAHUN 2012
Publisher : Jurnal Teknik Sipil USU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1605.047 KB)

Abstract

ABSTRAK Hubungan tegangan-regangan beton perlu diketahui untuk menurunkan persamaan-persamaan analisis dan desain juga prosedur-prosedur pada struktur beton. Semakin tinggi mutu beton maka akan semakin tinggi kurva tegangan-regangan yang dihasilkan. Pada peraturan SNI 03-2847-2002 pasal 12.2.3 menetapkan regangan maksimum yang dapat dimanfaatkan pada serat tekan beton terluar harus diambil sama dengan 0,003 sebagai batas hancur. Pengekangan pada beton dapat meningkatkan kuat lentur, hal ini dikarenakan adanya tulangan transversal (sengkang) yang terpasang disepanjang bentang. Untuk menganalisa kapasitas lentur yang menggunakan hubungan tegangan-regangan beton terkekang disederhanakan menjadi tegangan blok ekivalen, dengan asumsi luas daerah diagram tegangan beton sama dengan luas diagram tegangan blok. Dalam analisa  ini diperoleh bahwa pengekangan mempengaruhi bentuk dan besarnya kurva tegangan-regangan beton. Dari hasil analisa didapatkan penambahan kapasitas balok akibat pengekangan adalah 1,96% dan 3,15%.   Kata kunci : tegangan-regangan, regangan ultimate, beton terkekang.
IDENTIFIKASI PERILAKU PERJALANAN PENDUDUK PINGGIRAN KOTA BINJAI DALAM PEMANFAATAN FASILITAS KOTA M. Rinal Syah Putra
Jurnal Teknik Sipil USU Vol 1, No 2 (2012): JURNAL TEKNIK SIPIL USU VOL.1 NO.2 TAHUN 2012
Publisher : Jurnal Teknik Sipil USU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (389.164 KB)

Abstract

Abstrak Urban sprawl sebagai sebuah fenomena perluasan kawasan perkotaan merupakan suatu pertumbuhan kota dari sisi yang tidak terencana.orientasi kegiatan dalam pemenuhan kebutuhan mereka bisa jadi masih saja ke pusat kota karena tidak adanya penyebaran fasilitas kota kearah luar kota. Dari hasil analisis ditemukan pola perjalanan yang dilakukan oleh anggota keluarga yang terdiri dari Bapak, Ibu, dan anak untuk pemanfaatan fasilitas kota yang tersedia. Pola perjalaan yang dilakukan oleh Bapak adalah lebih dominan ke aktifitas Bekerja, sedangkan pola perjalanan yang dilakukan oleh anak lebih dominan untuk pendidikan, dan ibu lebih cenderung melakukan perjalanan untuk berbelanja.Sedangkan tunjauan dari segi hubungan (korelasi) antara beberapa variabel yaitu antara pendapatan dengan pemilihan fasilitas perkotaan dengan angka korelasi yaitu 0,657 yang menunjukkan bahwasanya adanya suatu korelasi yang baik. Disamping juga tidak adanya korelasi yang signifikan antara kepemlikan kendaraan dengan penggunaan fasilitas, dan juga korelasi antara jumlah anggota keluarga dengan penggunaan fasilitas perkotaan, dimana masing-masing menunjukkan angka korelasi yaitu 0,447, dan 0,017 yang menginterpretasikan hubungan yang lemah dan sangat lemah. Kata Kunci: Urban Spawl, Fasilitas Kota, Karakteristik Perjalanan
EVALUASI HIDROLIS BENDUNG LAMA TERHADAP RENCANA BENDUNG BARU PADA BENDUNG TIMBANG LAWAN DI KABUPATEN LANGKAT Trisnafia Siagian1
Jurnal Teknik Sipil USU Vol 1, No 2 (2012): JURNAL TEKNIK SIPIL USU VOL.1 NO.2 TAHUN 2012
Publisher : Jurnal Teknik Sipil USU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (433.743 KB)

Abstract

ABSTRAK Bendung Timbang Lawan merupakan bendung yang memanfaatkan sungai Bahorok dimana fungsi bendung bukan hanya mengairi areal pertanian saja tetapi juga sebagai daerah wisata di daerah Bukit Lawang dan telah direhabilitasi akibat banjir bandang. Dalam penentuan debit banjir recana terlebih dahulu dilakukan analisa frekuensi dan penetapan sebaran data curah hujan kemudian di uji dengan chi kuadrat, diperoleh distribusi Log Pearson Type III untuk curah hujan rencana. Hasil analisa debit banjir rancangan metode kombinasi Haspers-Haspers Q100 = 497,034 m3/det, kombinasi Haspers-Log Pearson III Q100 = 398,866 m3/det, kombinasi Melchior-Haspers Q100 = 266,716 m3/det, kombinasi Melchior-Log Pearson III Q100 = 322,256 m3/det. Adapun evaluasi hidrolis yang dikerjakan dengan menggunakan debit banjir rencana kombinasi Haspers-Log Pearson III Q100 = 398,866 m3/det sesuai dengan perencanaan bendung baru sehingga bendung lama sangat tepat direhabilitasi dengan bendung baru untuk kemaksimalan fungsi bendung. Berdasarkan perhitungan analisa stabilitas dihitung keamanan bendung dan disimpulkan bahwa dengan Q100 = 398,866 m3/det bendung lama dan bendung baru tidak jebol dan layak digunakan serta sesuai dengan kriteria perencanaan.   Kata kunci: bendung, debit banjir, evaluasi hidrolis, stabilitas bendung, kombinasi Haspers-Log Pearson III.
ANALISIS KINERJA RUAS JALAN AKIBAT PARKIR PADA BADAN JALAN ( Studi Kasus : Pasar dan Pertokoan di Jalan Besar Delitua ) Manunggal Gea
Jurnal Teknik Sipil USU Vol 1, No 2 (2012): JURNAL TEKNIK SIPIL USU VOL.1 NO.2 TAHUN 2012
Publisher : Jurnal Teknik Sipil USU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.194 KB)

Abstract

ABSTRAK Salah satu penyebab kemacetan di daerah niaga ataupun pertokoan adalah pengaruh hambatan samping jalan, seperti kegiatan perpakiran badan jalan, aktifitas perdagangan, dan pejalan kaki. Studi ini dilatarbelakangi kemacetan yang diakibatkan kegiatan parkir kendaraan pada badan jalan di kawasan pasar dan pertokoan di Jalan Besar Delitua. Jalan Besar Delitua merupakan salah satu akses jalan utama penduduk  Delitua menuju daerah pusat kegiatan yaitu kota Medan. Jalan tersebut  seharusnya diperuntukkan bagi kelancaran arus lalu lintas, tetapi pada kenyataannya di ruas jalan ini terjadi pengurangan lebar jalur lalu lintas efektif akibat aktifitas parkir badan jalan (on-street parking), sehingga kelancaran arus lalu lintas terganggu. Dengan adanya permasalahan tersebut, maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh dari parkir pada badan jalan (on-street parking) terhadap kapasitas ruas jalan, karakteristik lalu lintas dan mencari solusi yang memungkinkan untuk permasalahan parkir pada badan jalan di lokasi penelitian tersebut.Kapasitas ruas jalan pada hari kerja yang diwakili hari Senin 21 November 2011 mengalami penurunan dari kapasitas maksimum sebesar  2244,60 smp/jam menjadi 1535,31 smp /jam dan 1654,72 smp/jam yang diwakili oleh hari libur Minggu 27 November 2011 dengan pola parkir satu lapis di ruas jalan ini. Tingkat pelayanan jalan pada hari kerja yaitu hari Senin dan Kamis berada pada nilai C, D, dan E. Di jam puncak pagi  pukul 08.00 - 09.00 dan jam puncak sore   pukul 17.00 - 18.00, kinerja ruas jalan buruk dengan nilai tingkat pelayanan E dimana kondisi ruas jalannya macet dan kecepatan rendah, sedangkan kinerja ruas jalan pada hari libur yaitu Minggu cukup baik dimana nilai tingkat pelayanannya berada pada nilai B dan C, dimana volume lalu lintasnya tidak terlalu tinggi, dan aktifitas parkir pada badan jalan rendah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa parkir pada badan jalan mengakibatkan penurunan kapasitas ruas jalan yang berdampak pada penurunan kinerja ruas jalan.   Kata kunci : Parkir pada badan jalan, Kapasitas jalan, Tingkat Pelayanan
DESAIN STRUKTUR BANGUNAN BAJA INDUSTRI YANG MEMAKAI CRANE BERDASARKAN DIN 4132 DAN SNI 2002 Desmound Aritonang
Jurnal Teknik Sipil USU Vol 1, No 2 (2012): JURNAL TEKNIK SIPIL USU VOL.1 NO.2 TAHUN 2012
Publisher : Jurnal Teknik Sipil USU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (108.204 KB)

Abstract

ABSTRAK Problem pengangkatan terutama untuk benda-benda berat, merupakan masalah yang telah ada sejak lahirnya peradapan manusia. Seiring berkembangnya peradapan, manusia menciptakan berbagai jenis peralatan untuk membantu dalam mengangkat dan memindahkan benda-benda berat. Mulai dari roda sederhana, gerobak, ayunan, katrol, dan crane hingga saat ini telah berkembang menjadi berbagai jenis crane yang mampu mengangkat beban ratusan ton. Namun bagaimanapun juga, kebutuhan manusia tidak ada habisnya, masih diperlukan peralatan yang lebih mampu untuk memindahkan benda yang sangat berat. Hal yang membatasi salah satunya adalah material dan desain  strukturnya. Pada perencanaan ini direncanakan struktur primer (struktur pendukung crane) dan struktur sekunder (struktur crane). Perencanaan struktur primer dan struktur sekunder dilakukan dengan metode LRFD (Load Resistance And Factor Design). Peraturan bangunan untuk struktur crane sebagai acuan pendimensian gelagar dipakai DIN 4132 dan RSNI T-03-2005 yang memberikan batasan lendutan ijin maksimum sebagai dasar perencanaan struktur sekunder (struktur crane). Untuk struktur primer (struktur pendukung crane) menggunakan peraturan bangunan SNI 03-1729-2002” Tata Cara Perencanaan Struktur Baja Untuk Banguan Gedung”. Dari hasil analisis program, didapat nilai perbandingan (maksimum) antara bangunan memakai crane dengan tanpa memakai crane yang terjadi sebesar 49,81 % pada Momen, 40,10 % pada Gaya Lintang dan 84,60 % pada Gaya Normal. Pendimensian Profil Balok yang diberikan RSNI 2005 lebih besar 10,42% untuk perbandingan momen inersia penampang dari Dimensi Profil Balok yang diberikan DIN 4132. RSNI 2005 memberikan Profil Balok yang tidak ekonomis. Kata kunci : Crane, Bangunan Industri, Electric Overhead Travelling, DIN 4132
ANALISIS POTENSI LIKUIFAKSI PADA PEMBANGUNAN JEMBATAN SEI BATANG SERANGAN - LANGKAT Astri Natalia Situmorang
Jurnal Teknik Sipil USU Vol 1, No 2 (2012): JURNAL TEKNIK SIPIL USU VOL.1 NO.2 TAHUN 2012
Publisher : Jurnal Teknik Sipil USU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (762.114 KB)

Abstract

ABSTRAK Salah satu kegagalan tanah akibat gempa bumi adalah likuifaksi. Likuifaksi merupakan kehilangan kekuatan geser tanah nonkohesif (pasir) pada saat terjadi beban siklik seperti gempa bumi. Evaluasi potensi likuifaksi dengan metode empiris dapat dimulai dengan mencari terlebih dahulu parameter-parameter penting seperti CSR (Cyclic Stress Ratio) yang merupakan nilai perbandingan antara tegangan geser rata-rata yang diakibatkan oleh gempa dengan tegangan vertikal efektif di setiap lapisan dan nilai CRR (Cyclic Resistance  Ratio) yaitu besarnya ketahanan tanah terhadap likuifaksi. Metode yang dilakukan penulis adalah secara analitik dengan terlebih dahulu mencari percepatan gempa di batuan dasar dengan pendekatan probabilistik dari kegempaan masa lalu, kemudian dengan bantuan Program Edushake dapat didapat percepatan gempa di permukaan tanah yang dibutuhkan untuk menghitung nilai CSR. Parameter CSR dan CRR yang didapat kemudian dihubungkan pada grafik yang dikemukakan oleh Seed at al untuk menentukan apakah lapisan-lapisan tanah tersebut terlikuifaksi atau tidak. Dari hasil dan analisis tanah pada pembangunan Jembatan Sei Batang Serangan Langkat tanah yang berpotensi likuifaksi adalah sedalam 11 m yaitu pada kedalaman -3 m sampai -14 m  (Lokasi I) dan kedalaman sedalam 11,5 m yaitu pada kedalaman -1 m sampai -12,5 m  (Lokasi II). Maka dari itu dalam pelaksanaan Jembatan Sei Batang Serangan Langkat diharapkan dilakukan perbaikan tanah berupa pemadatan lahan untuk memperbesar nilai tahanan tanah terhadap likuifaksi.   Kata Kunci: gempa bumi, likuifaksi, cyclic stress ratio, cyclic resistance  ratio

Page 2 of 58 | Total Record : 574