cover
Contact Name
Riskha Arfiyanti
Contact Email
deiksisugj@gmail.com
Phone
+6281361170125
Journal Mail Official
deiksisugj@gmail.com
Editorial Address
https://jurnal.ugj.ac.id/index.php/DEIKSIS/about/editorialTeam
Location
Kota cirebon,
Jawa barat
INDONESIA
Deiksis: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
ISSN : 23556633     EISSN : 25485490     DOI : https://doi.org/10.33603/dj.v11i1
Core Subject : Education,
Deiksis : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia mempublikasikan kajian teori ataupun penelitian tentang sastra Indonesia,  pengajaran dan pembelajaran dalam bidang Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Deiksis: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia menerima publikasi dari pengajar, pemerhati dan peneliti bahasa dan Sastra Indonesia. Ruang lingkup artikel ilmiah yang dapat diterbitkan dalam Deiksis: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia adalah sebagai berikut: Model Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, Media dan Multimedia Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, Kurikulum dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, Penilaian (Assesment) dan Evaluasi Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, Pengembangan Profesional Guru Bahasa dan Sastra Indonesia, Desain Didaktis dalam Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, Lesson Study dalam Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, Kajian tentang teori sastra, kritik sastra, sejarah sastra, genre, alih wahana dan sastra bandingan Kajian tenang hubungan sastra dengan kebudayaan, politik, filsafat, sosiologi, psikologi, antropologi, etnologi, genre, linguistik, dan sejarah. Kajian linguistik yang mencakup sosiolinguistik dan psikolinguistik.
Articles 166 Documents
Dari Catatan Harian ke Puisi Abdul Rozak
Deiksis : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 4 No 1 (2017): Deiksis Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Swadaya Gunung Jati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/deiksis.v4i1.401

Abstract

Penelitian ini fokus pada proses menulis puisi siswa sebagai responden berdasarkan catatan harian. Cara ini digunakan sebagai usaha memudahkan para siswa menulis puisi yang menurut guru, siswa sulit menulis puisi. Catatan harian digunakan karena para siswa terbiasa menyatakan ungkapannya secara mandiri pada catatan harian. Data penelitian ini adalah catatan harian dan puisi. Data itu untuk menemukan jawaban(1) keragaman topik catatan harian, (2) hubungan antara catatan harian dan puisi, dan (3) kemampuan menulis puisi para responden. Berdasarkan analisis diperoleh hasil (1) topik yang terdapat pada catatan harian adalah ibu, kekasih, dan liburan/karya wisata, (2) catatan harian merupakan bahan yang digunakan siswa untuk menulis puisi, dan (3) siswa telah menunjukkan cara menulis puisi dengan gagasan yang dinyatakan dalam bentuk puisi dan makna keseluruhan terdapat pada puisi yang ditulisnya. Peneltian ini menyampaikan beberapa rekomendasi. Pertama, catatan harian sebagai media dapat dikembangkan dalam proses pembelajaran penyampaian gagasan. Kedua,  para responden menulis puisi dapat diawali dengan mengumpukan gagasan melalui  berbagai cara, di samping diawali dengan menulis catatan harian.  Ketiga, Anak-anak tidak asing lagi dengan penerapan teknologi. Kemampuan menulis puisi dapat diperoleh dengan pelatihan yang bertahap dan bersinambungan. Keempat, penelitian ini dapat dilanjutkan dengan mengembangkan hubungan catatan harian dengan menulis cerpen. Kata kunci: catatan harian, puisi, alih gagasan, bentuk puisi
Eksistensi Pembacaan Cerita Legenda “Babad Cirebon” di Keraton Kanoman Sebagai Kekuatan Literasi Budaya Nurhannah Widianti; Sacandra Aji Rivaldi
Deiksis : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 4 No 1 (2017): Deiksis Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Swadaya Gunung Jati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/deiksis.v4i1.402

Abstract

Setiap daerah di Indonesia memiliki cerita rakyatnya masing-masing. Sehubungan dengan itu, di Jawa Barat terdapat sebuah cerita yang hingga saat ini tetap dilestarikan, yakni cerita legenda “Babad Cirebon”. Cerita tersebutdilisankan menggunakan bahasa Cirebon Babasanoleh Pangeran Kumisi setiap tanggal 1 Muharram. Dalam hal ini, pihak Keraton Kanoman merupakan pilar utama yang konsisten menjaga tradisi lisan itu. Dalam perjalanannya, cerita legenda babad Cirebon telah mengalami transformasi, yaitu dari bentuk tulis ke lisan. Hal itu dilakukan agar masyarakat Cirebon dan masyarakat pada umumnya mengetahui kearifan lokal daerahnya serta asal-usul berdirinya Kota Cirebon sehingga mereka dapat menghargai jasa para leluhurnya. Selain itu, mereka diharapkan dapat memaknai kisah-kisah kebajikan yang ada di dalamnya sebagai suri teladan. Kata babadsendiri memiliki makna menebas, merambah hutan, semak, dan belukar. Sementara itu, pada hakikatnya babad Cirebon mengisahkan awal mula pendirian Cirebon yang dilakukan oleh Pangeran Walangsungsang dibantu dengan orang-orang yang terlibat di dalamnya. Seiring derasnya arus modern, masyarakat setempat perlu menjaga dan melestarikantradisi lisan “Pembacaan Babad Cirebon”. Hal tersebut sangat urgen karena cerita babad Cirebon memiliki fungsi strategis, salah satunya menjadi sebuah kekuatan literasi budaya. Kata Kunci: Pembacaan Babad Cirebon, Tradisi Lisan, dan Literasi Budaya
Cerpen “Corat-Coret di Toilet” Karya Eka kurniawan Sebagai Alternatif Bahan Literasi M Taher Agus Prasetyo
Deiksis : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 4 No 1 (2017): Deiksis Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Swadaya Gunung Jati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/deiksis.v4i1.403

Abstract

Cerpen merupakan jenis karya sastra yang memaparkan kisah ataupun cerita tentang kehidupan manusia lewat tulisan pendek. Dalam upaya membiasakan siswa membaca dan melestarikan budaya literasi, cerpen yang menarik, mengedukasi, dan bahasanya mudah dipahami siswa perlu dikenalkan oleh guru. Sehubungan dengan itu, cerpen “Corat-coret di Toilet” karya Eka Kurniawan bisa dijadikan bahan alternatif literasi pada siswa jenjang SMA karena memuat tiga poin penting yakni menarik, mengedukasi, dan bahasanya mudah dipahami.Kata Kunci : Cerpen, Corat-coret di toilet, literasi sejarah
Pemilihan Novel Indonesia Bermuatan Nilai Kearifan Lokal Sebagai Alternatif Bahan Ajar Teks Cerita Fiksi Yusuf Hendrawanto
Deiksis : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 4 No 1 (2017): Deiksis Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Swadaya Gunung Jati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/deiksis.v4i1.404

Abstract

Teks cerita fiksi merupakan salah satu materi yang harus dikuasai oleh siswa kelas XII SMA.Teks cerita fiksi dapat dijadikan sebagai bahan ajar untuk menanamkan nilai-nilai kepada siswa, khususnya nilai kearifan lokal. Akan tetapi, contoh-contoh teks cerita fiksi yang terdapat dalam buku teks Bahasa Indonesia Kelas XII Semester 2 belum memuat nilai-nilai kearifan lokal. Kearifan lokal merupakan suatu kekayaan budaya lokal yang mengandung kebijakan atau pandangan hidup yang mengakomodasi kebijakan dan kearifan hidup. Novel yang mengandung kearifan lokal dapat dijadikan sebagai alternatif bahan ajar teks cerita fiksi. Pemilihan bahan ajar yang tepat sangatlah penting agar para siswa juga dapat teredukasi dan mendapatkan wawasan tambahan melalui novel yang dibaca. Artikel konseptual ini  bertujuan untuk menunjukkan cara pemilihan novel bermuatan nilai kearifan lokal yang dapat digunakan sebagai alternatif bahan ajar teks cerita fiksi. Artikel konseptual ini menyarankan pendekatan analisis konten untuk memilih novel-novel bermuatan nilai kearifan lokal. Pendekatan analisis konten dapat digunakan untuk menganalisis muatan nilai kearifan lokal yang terdapat dalam novel. Data penelitian ini berupa konten wacana dalam novel. Hasilnya akan menunjukkan novel-novel Indonesia bermuatan nilai kearifan lokal. Novel-novel Indonesia tersebut dapat dijadikan alternatif bahan ajar di sekolah sekaligus menunjukkan bahwa penulis novel Indonesia sangat peduli terhadap kebudayaan Indonesia dan selalu berperan aktif dalam upaya konservasi sastra melalui penyisipan muatan nilai kearifan lokal ke dalam novel-novelnya. Kata kunci: novel Indonesia, nilai kearifan lokal, teks cerita fiksi.
Penerapan Metode Pembelajaran Mencari Pasangan dalam Pembelajaran Mmeproduksi Teks Eksplanasi Kompleks pada Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Lemahabang Tahun Pelajaran 2015/2016 Sobihah Rasyad; Juwanda Juwanda
Deiksis : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 4 No 1 (2017): Deiksis Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Swadaya Gunung Jati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/deiksis.v4i1.405

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan dan keaktifan peserta didik dengan menerapkan metode pembelajaran mencari pasangan dalam pembelajaran memproduksi teks eksplanasi kompleks. Dengan rumusan masalah 1) Apakah penggunaan metode pembelajaran mencari pasangan dalam pembelajaran memproduksi teks eksplanasi kompleks pada siswa kelas XI SMK Negeri 1 Lemahabang efektif? 2) Bagaimanakah aktivitas siswa kelas XI SMK Negeri 1 Lemahabang dalam pembelajaran memproduksi teks eksplanasi kompleks dengan menggunakan metode pembelajaran mencari pasangan?. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasy eksperimental design. Dengan menggunakan desain penelitian Pretest-Posttest Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas XI SMK Negeri 1 Lemahabang tahun pelajaran 2015/2016 dengan sampel 2 kelas yaitu kelas XI Multimedia 1 (kelas eksperimen) dan kelas XI Multimedia 2 (kelas kontrol) masing-masing kelas berjumlah 30 peserta didik. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa tes dan nontes. Adapun teknik pengolahan data dalam penelitian ini adalah menggunakan perhitungan rumus uji t. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode pembelajaran mencari pasangan efektif untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada kelas eksperimen karena menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar yang signifikan dari nilai tes awal ke tes akhir setelah menerapkan metode pembelajaran mencari pasangan. Nilai rata-rata tes awal kelas eksperimen sebesar 63,96 dan nilai rata-rata tes akhir kelas eksperimen sebesar 82,8 lebih tinggi dibanding kelas kontrol. Berdasarkan uji hipotesis (t-test) nilai thitung  diketahui sebesar 3,022 sedangkan ttabel sebesar 2,045. Dengan demikian H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya, penerapan metode pembelajaran mencari pasangan efektif. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa penerapan metode pembelajaran mencari pasangan dalam pembelajaran memproduksi teks eksplanasi kompleks pada siswa kelas XI SMK Negeri 1 Lemahabang tahun pelajaran 2015/2016 efektif untuk meningkatkan hasil belajar dan aktivitas peserta didik dalam proses pembelajaran. Kata kunci:    metode Pembelajaran Mencari Pasangan, memproduksi, dan teks eksplanasi kompleks
Studi Eksplanatif Kemampuan Literasi Membaca Siswa SMA di Kota Sukabumi Sri Aryani
Deiksis : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 4 No 1 (2017): Deiksis Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Swadaya Gunung Jati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/deiksis.v4i1.406

Abstract

Kemampuan literasi saat ini tengah menjadi isu dalam dunia pendidikan. Berbagai penelitian dan studi pengukuran kemampuan literasi menunjukkan bahwa siswa Indonesia memiliki kemampuan literasi yang rendah. Namun demikian, pengukuran tersebut dilakukan dengan subjek penelitian siswa SD dan SMP. Berkenaan dengan hal tersebut perlu juga dilakukan pengukuran kemampuan literasi khususnya literasi membaca siswa pada jenjang SMA. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan menjelaskan kemampuan literasi membaca siswa SMA di Kota Sukabumi. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survei yang dilakukan terhadap 70 orang siswa SMA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan membaca siswa SMA di Kota Sukabumi masih tergolong rendah. Berdasarkan hal tersebut, upaya pengembangan kemampuan literasi harus dilakukan secara optimal lebih jauh dari sejak siswa berada dalam jenjang sekolah dasar. Kata Kunci: Kemampuan Literasi, Membaca, Siswa SMA
Strategi Membaca Pemahaman yang Efektif dan Efisien Khalimi Romansyah
Deiksis : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 4 No 1 (2017): Deiksis Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Swadaya Gunung Jati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/deiksis.v4i1.407

Abstract

Membaca pemahaman merupakan sarana atau media yang sangat penting dalam rangka memperoleh informasi atau ilmu pengetahuan. Oleh karena itu kegiatan membaca pemahaman perlu dilakukan secara efektif dan efisien agar informasi atau ilmu pengetahuan dapat diperoleh dengan cepat dan akurat. Hal ini tentu saja memerlukan strategi tertentu yang harus dikuasai dan diterapkan oleh pembaca. Strategi yang harus dikuasai oleh pembaca agar kegiatan membaca pemahamannya berjalan dengan efektif dan efisien, yaitu : 1) Pembaca harus memiliki kecepatan membaca yang proposional ( memadai ), artinya kecepatan membaca yang dimiliki pembaca harus sesuai dengan tingkat kematangan intelektualnya. Dan 2) Pembaca harus memiliki keterampilan menemukan informasi fokus, artinya pembaca mampu menemukan informasi fokus bacaan atau informasi yang diperlukannya dengan cepat dan akurat. Keterampilan menemukan informasi fokus  meliputi : 1) Kemampuan pembaca dalam mengidentifikasi atau menentukan informasi fokus bacaan, baik informasi fokus kallimat, informasi fokus paragraf, maupun informasi fokus wacana. Serta 2) Kemampuan pembaca dalam menerapkan teknik-teknik membaca yang tepat  atau sesuai dengan tujuannya. Teknik-teknik membaca tersebut adalah teknik baca-pilih, teknik baca-lompat, teknik baca-layap, dan teknik baca-tatap.Kata Kunci: Srategi, membaca pemahaman, efektif dan efisien, informasi fokus,   kecepatan membaca, teknik-teknik membaca.
Analisis Strata Norma Kumpulan Sajak Nikah Ilalang Karya Dorothea Rosa Herliany: Menggeser Ideologi Kontra Feminis dalam Masyarakat Patriarkhi Ristiyani Ristiyani
Deiksis : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 4 No 1 (2017): Deiksis Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Swadaya Gunung Jati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/deiksis.v4i1.408

Abstract

Penelitian ini bertujuan: 1) mendeskripsikan strata norma dalam kumpulan sajak Nikah Ilalang karya Dorothea Rosa Herliany; 2) mendeskripsikan bentuk upaya menggeser ideologi kontra feminis dalam masyarakat patriarkhi pada kumpulan sajak Nikah Ilalang karya Dorothea Rosa Herliany. Pendekatan yang digunakan dalam penulisan karya tulis ini adalah deskriptif kualitatif berdasarkan kajian kepustakaan. Pemilihan pendekatan ini diharapkan dapat memberikan gambaran secara cermat mengenai keadaan atau gejala tertentu pada objek kajian. Dalam hal ini penulis berusaha membuat gambaran mengenai upaya menggeser idiologi kontra feminis dalam masyarakat patriarkhi melalui analisis strata norma pada kumpulan sajak Nikah Ilalang karya Dorothea Rosa Herliany dengan menggunakan teori stilistika. Dalam Kumpulan Sajak Nikah Ilalang Karya Dorothea Rosa Herliany terdapat strata norma lapis bunyi, lapis arti, lapis objek, lapis dunia, dan lapis metafisis. Adapun bentuk upaya menggeser ideology kontra feminis dalam masyarakat patriarkhi melalui bentuk kelamin dan bentuk pekerjaan. Kata Kunci: strata norma, kumpulan sajak Nikah Ilalang Karya Dorothea Rosa Herliany, dan ideologi kontra feminis.
Analisis Kemampuan Mendengarkan Berbasis Gender Muhafidin Muhafidin; Ambarwati Lahkassa
Deiksis : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 4 No 1 (2017): Deiksis Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Swadaya Gunung Jati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/deiksis.v4i1.409

Abstract

Kemampuan mendengarkan peserta didik berbeda-beda, pada kenyataannya guru masih memperlakukan pembelajaran mendengarkan dengan pembelajaran membaca. Peserta didik kelas V SD Negeri Cigugur hasil pembelajaran mendengarkan peserta didik laki-laki dan perempuan itu masih kurang dari KKM yang telah ditentukan. Nilai KKM mata pelajaran bahasa Indonesia di kelas V SD Negeri Cigugur ditetapkan 68, sedangkan nilai yang diperoleh untuk pembelajaran mendengarkan peserta didik laki-laki mendapatkan nilai rata-rata 50 dan peserta didik perempuan rata-rata 68. Data ini menunjukan bahwa peserta didik laki-laki cenderung belum dapat belajar mendengarkan dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik modalitas belajar audiotori berbasis gender, aspek-aspek pendukung kemampuan mendengarkan, dan kemampuan mendengarkan berbasis gender di kelas V SD Negeri Cigugur.  Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif, dan metode penelitian studi kasus. Subyek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas V SD Negeri Cigugur, semester II tahun pelajaran 2015/2016. Adapun data primer yang diambil peneliti dari subyek penelitian sebanyak 20 orang peserta didik, kepala sekolah, guru wali kelas V, guru PAI, dan guru Olahraga SD Negeri Cigugur. Data dikumpulkan melalui studi literatur, pengamatan, wawancara, dokumentasi, dan catatan lapangan. Keabsahan data diperiksa dengan credibility data dan dependability data. Data dianalisis secara reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa karakteristik peserta didik kelas V menunjukan 85% cenderung mempunyai modalitas belajar audiotori, akan tetapi ada 15% peserta didik yang mempunyai modalitas belajar visual. Karakteristik seterotip peserta didik berbeda, karakteristik seterotip peserta didik laki-laki cenderung mandiri, kepribadian yang kuat, dan ambisius. Adapun karakteristik seterotip peserta didik perempuan lebih ceria, manja, penurut terhadap guru, dan seperti anak-anak pada seumurannya. Aspek-aspek pendukung kemampuan mendengarkan yaitu aspek fisik, aspek psikologis, aspek peserta didik berdasarkan jenis kelamin, dan media pembelajaran. Kemampuan mendengarkan pada peserta didik kelas V SD Negeri Cigugur lebih unggul peserta didik perempuan dibandingkan dengan peserta didik laki-laki. Peserta didik laki-laki hanya mampu merangkum isi pembicaraan dan hanya 20% yang mampu menanggapi hasil dari pembicaraan. Sedangkan peserta didik perempuan mampu memberikan tanggapan hasil pembicaraan, memberikan nilai terhadap hasil pembicaraan, mampu merangkum isi dari pembicaraan, dan menghargai orang yang sedang bicara di depan kelas. Kata Kunci: Kemampuan Mendengarkan, Perbedaan Gender
Penggunaan Pembelajaran Pemberian Tugas ( Foxfire ) untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Eksposisi Sigit Widiyarto
Deiksis : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 4 No 1 (2017): Deiksis Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Swadaya Gunung Jati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/deiksis.v4i1.410

Abstract

Keterampilan menulis sangat penting bagi siswa sekolah menengah. Keterampilan menulis mempunyai peranan yang penting pada siswa SMP. Namun tingkat penguasaan keterampilan menulis siswa SMP masih rendah dan guru pun masih menggunakan pembelajaran yang kurang tepat, sehingga siswa kurang tertarik dalam mengikuti pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektifitas penggunaan pembelajaran pemberian tugas dan pengaruh penggunaan metode pembelajaran pemberian tugas pada keterampilan menulis eksposisi. Penelitian ini memakai rancangan eksperimen yang dilakukan pada satu kelompok saja tanpa kelompok pembanding (The One Group Pratest Posttest). Subyek penelitian yakni siswa SMP Tashfia dengan sampel data sebanyak 25 siswa. Data diolah dengan  SPSS 22.  Hasil penelitian menunjukkan pada, Uji  Normalitas, Homogenitas dan T Sampel Berpasangan dengan tingkat signifikan α =5%, Hasil uji normalitas  menunjukkan hasil Kolmogorov - Smirnov (KS) kelompok nilai 1 (sebelum pembelajaran), nilai Sig. sebesar 0.200 dan kelompok nilai 2 (sesudah pembelajaran) nilai Sig.0.121 > 0.05, maka data berdistribusi normal. Pada Uji Homogenitas nilai Levene ditunjukkan pada baris Nilai based on Mean, yaitu 0,314 dengan p value (sig) sebesar 0,578 di mana > 0,05 yang berarti terdapat kesamaan varians antar kelompok atau yang berarti homogen. Pada hasil Shapiro-Wilk (SW) kelompok nilai 1 (sebelum pembelajaran), nilai Sig. sebesar 0.441 dan kelompok nilai 2 (sesudah pembelajaran) nilai Sig.0.053 > 0.05, dapat disimpulkan pada tingkat kepercayaan 95%, rata-rata setelah perlakuan dengan memakai pembelajaran pemberian tugas (mean sebesar 74.8000 ) dibanding sebelum memakai media ( mean sebesar 59.8400 ), naik sebesar. Dengan kata lain, pemakaian media boneka tangan berpengaruh signifikan pada tingkat kepercayaan 95%. Penelitian ini memberikan saran untuk mengatasi masalah yang ditemukan dalam penelitian.            Kata kunci: Metode pembelajaran, Pemberian Tugas dan Keterampilan menulis eksposisi

Page 1 of 17 | Total Record : 166