cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Sains dan Seni ITS
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Humanities, Art,
Arjuna Subject : -
Articles 28 Documents
Search results for , issue "Vol 11, No 4 (2022)" : 28 Documents clear
Rancangan Integrasi Industri Perikanan dan Kawasan Wisata berbasis Sustainable Ecotourism sebagai Landmark Teluk Pacitan Muhammad Bintang Nabilunnuha; Andy Mappa Jaya
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 11, No 4 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373520.v11i4.96588

Abstract

Kawasan Wisata Teluk Pacitan merupakan pusat kegiatan sektor wisata. Tidak hanya kegiatan wisata, namun kawasan ini juga menjadi pusat industri perikanan setempat. Hal ini menjadi dasar untuk mengembangkan kawasan Teluk Pacitan menjadi kawasan industri kreatif dengan mengusung konsep wisata ekoturisme yang berwawasan lingkungan dan menitikberatkan pada partisipasi aktif masyarakat untuk mewujudkan kesejahteraan penduduk lokal. Selain itu, integrasi wisata ekoturisme dan industri kreatif perikanan mampu menjadi identitas dan branding Kabupaten Pacitan, khususnya Teluk Pacitan untuk semakin dikenal dan mencapai isu strategis pertumbuhan ekonomi serta pengelolaan sumber daya alam yang berwawasan lingkungan. Dalam mewujudkan sustainable ecotourism, sustainable design menitikberatkan pada perancangan lingkungan binaan, objek fisik, maupun layanan yang berprinsip pada keberlanjutan ekonomi, sosial, dan ekologi. Metode desain yang digunakan adalah force-based design. Dalam hal ini force utama rancangan adalah kondisi tapak, yang berada di pinggir pantai yang berbatasan dengan muara sungai. Obyek rancangan merupakan sebuah unit pengolahan ikan (UPI) yang diintegrasikan dengan fasilitas wisata, komersial, dan edukasi. Rancangan ditujukan menjadi katalis kegiatan masyarakat lokal dengan aktivitas wisatawan berbasis ecological architecture dan urban landscape, serta menjadi landmark yang mampu merepresentasikan identitas kawasan dan juga masyarakat lokal Teluk Pacitan.
Konservasi Cagar Budaya Matan sebagai Ruang Publik dengan Pendekatan Critical Regionalism Nabil Almatin; Andy Mappa Jaya
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 11, No 4 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373520.v11i4.96632

Abstract

Kabupaten Ketapang adalah kabupaten terluas di Provinsi Kalimantan Barat dengan letak yang strategis dan aset pengembangan budaya yang cukup menjanjikan. Isu yang ditemukan dari rekam sejarah, sosial dan ekonomi menunjukkan bahwa masih ada isu keterhambatan nilai sosial yang belum tertuang di kota itu. Agar dapat meningkatkan vitalitas kawasan, langkah yang dilakukan adalah dengan melakukan usaha untuk mengkonservasi cagar budaya berupa komplek heritage Keraton Matan, melalui pendekatan kontekstual berupa Critical Regionalism, dilakukan penggalian berupa analisis tapak, analisis preseden, diagram layering sejarah & aktivitas, untuk melibatkan force sebagai acuan dalam proses merancang. Sehingga hadirlah konsep waterfront, keselarasan dan kontras sebagai respon estetika nusantara, serta ruang produktif yang adaptif.
Inovasi Rancangan Fasilitas Shelter Hybrid sebagai Solusi Pengembangan Kondisi Lingkungan Pondok Sosial dan Interaksi Sosial Masyarakat Kota Malang Satria Hervanda; Bambang Soemardiono
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 11, No 4 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373520.v11i4.95952

Abstract

Menganalisis mengenai fenomena isu sosial-ekonomi yang berada di lingkungan sosial masyarakat yang masih terjadi di negara kita, yang hingga saat ini masih dikategorikan sebagai negara berkembang. Sebuah fenomena yang dapat mengganggu suatu citra kota hingga berdampak memunculkan masalah-masalah urban yang kompleks lainnya dengan adanya gelandangan dan pengemis yang memasuki kehidupan bersosial bermasyarakat di perkotaan. Tahapan yang telah dilakukan adalah meliputi identifikasi dan pengumpulan data kemiskinan dan gelandangan pengemis, melalui jurnal-jurnal yang membahas permasalahan sosial-ekonomi dan ketidaksetaraan sosial, perumusan masalah, pemahaman pendekatan, metode, teori pendukung, analisa aktivitas dan ruagnya, hingga perumusan usulan rancangan berdasarkan pengelompokkan kriteria desain. Pada akhirnya interpretasi dalam merespon isu kesenjangan sosial ini, menjadikan tahapan proses perancangan melalui pengaplikasian eksplorasi dalam konsep desain dalam menghadirkan sebuah objek rancangan yang terintegrasi yang memiliki fungsi sebagai shelter panti sosial dan community center dalam menghadirkan solusi rancangan arsitektural dalam mengentas masalah sosial dengan meningkatkan interkasi sosial dan membangun persepsi ruang berdasarkan aktivitasnya untuk mencapai kesejahteraan hidup yang lebih baik dari para gelandangan-pengemis.
Konsep Pencegahan Kriminalitas pada Terminal Baranangsiang Bogor Risanti Anne Aprillia; Irvansyah Irvansyah
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 11, No 4 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373520.v11i4.101553

Abstract

Terminal merupakan objek arsitektur yang memiliki fungsi untuk membantu jalannya mobilitas masyarakat perkotaan. Sebagai tempat pertemuan manusia berbagai latar dalam periode waktu yang singkat, terminal kerap mengundang perilaku kriminalitas. Pencopetan, pelecehan seksual,penculikan, dan pengalaman tak ramah seperti pemaksaan jasa tidak pernah luput dari kehadiran sebuah terminal. Kasus kriminalitas yang terjadipada satu terminal menimbulkan imej tidak aman pada terminal lainnya, hingga akhirnya semua terminal yang ada memiliki stigma akan keamanandan menimbulkan fear of crime. Pencegahan kriminalitas dan penghilangan imaji tidak aman pada terminal dapat dilakukan dengan memperbaiki manajerial dan perancangan terminal. Perancangan terminal dilakukan menggunakan pendekatan arsitektur perilaku dengan mempelajari tata perilaku pengguna terminal dankriminal. Pola aktivitas kriminal terhadap calon korban dan analisis area dengan resiko kriminalitas yang tinggi mempermudah penghadiran solusirancang untuk menanggulangi masalah kriminalitas. Untuk dapat berhasil mencegah tindak perilaku kriminalitas, perancangan bekerjamenggunakan framework bernama situational crime prevention, yaitu konsep pencegahan kriminalitas dengan menentukan secara spesifik bentukkriminalitas seperti apa yang ingin dicegah. Pendekatan perilaku dengan pengaplikasian konsep framework situational crime prevention memiliki fokus pada aspek spasial bangunan dengantujuan untuk mempersulit upaya kriminalitas dan meningkatkan resiko pelaku kejahatan. Menghadirkan terminal yang aman dan nyaman.
Model Hunian Adaptif Kampung Nelayan pada Resiko Surabaya Tenggelam 2050 Rizky Olda Putri Salsabilla; Ima Defiana
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 11, No 4 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373520.v11i4.97525

Abstract

Permukaan air laut yang terus meningkat menjadi dampak berkelanjutan dari permasalahan lingkungan diatas. Surabaya diisukan terancam tenggelam pada tahun 2050. Perubahan yang terjadi ini memberikan dampak yang menyebar dan kelanjutan pada perlambatan kehidupan dan pembangunan Kota Surabaya. Upaya preventif (mitigasi) dan adaptasi terhadap kondisi yang baru dapat direspon melalui peran arsitektur demi keberlanjutan. Desain Modul Hunian yang adaptif diperlukan untuk menyelesaikan permasalahan ini. Dengan harapan sebagai upaya mempertahankan area lahan kota Surabaya. Rancangan desain modul melalui pendekatan adaptive architecture dihadirkan pada rancangan ini. Konsep modul hunian memiliki struktur dan bentuk yang dapat beradaptasi dengan kenaikan air hingga mengapung. Terletak pada permukiman nelayan pesisir Kenjeran menjadi simulasi awal rancangan. Dengan rencana kedepan, hasil output modul permukiman dapat diterapkan lebih luas pada area lain Surabaya yang terdampak . Sehingga, harapannya desain yang ditawarkan dapat menjadi solusi dari permasalahan ini.
Pendekatan Ephemeral Architecture pada Apartement Pasca Pandemi saat Kondisi Darurat Muhammad Syahrizal Anwar; Sarah Cahyadini
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 11, No 4 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373520.v11i4.99584

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara yang terkena dampak dari wabah pandemi COVID-19 pada akhir tahun 2019. Wabah tersebut membawa dampak yang cukup serius pada tatanan kesehatan, perekonomian, dan sosial di Indonesia. Salah satu permasalahan yang muncul akibat pandemi tersebut ialah membludaknya populasi pasien pada fasilitas kesehatan sehingga tidak dapat menampung pasien lagi, khususnya pada kota-kota besar seperti di Surabaya. Karena hal tersebut terjadi kebijakan pemerintahan untuk menggunakan bangunan umum sebagai fasilitas kesehatan untuk menampung jumlah pasien yang berlebih tersebut, seperti wisma atlet, hotel, dan bahkan sekolah. Dari permasalahan tersebut penulis mencoba menghadirkan sistem pada suatu rancangan yang membuatnya dapat menyediakan fasilitas layanan kesehatan dalam kondisi darurat dengan pendekatan ephemeral architecture. Konsep sistem ephemeral pada rancangan akan dibuat pada bangunan tipe high-rise building dengan memanfaatkan serta menggunakan ruang dan fungsi pada koridor bangunan apartemen agar dapat menjadi suatu ruang yang lain pada waktu dan kondisi yang berbeda. Rancangan tetap memiliki fungsinya sendiri di awal dan tidak perlu menambah volume serta bentuk ruang yang baru, karena dengan adanya sistem ephemeral ini sebuah ruangan dapat digunakan dengan kondisi tertentu. Penerapan sistem ephemeral architecture ini perlu memperhatikan sistem sirkulasi dan penataan ruang pada rancangan agar terbentuk fleksibilitas dari sisi sirkulasi maupun fungsi pada ruang.
Ruang Bermain Anak dalam Kegiatan Komersial sebagai Wujud Kota Ramah Anak di Surabaya Dahniar Achlis; Rabbani Kharismawan
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 11, No 4 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373520.v11i4.96212

Abstract

Kepadatan perkotaan menyebabkan semakin terbatasnya ruang kota. Ruang kota merupakan ruang hidup bagi masyarakat yang tinggal di dalamnya, tak terkecuali anak-anak. Keterbatasan ruang kota berdampak pada berkurangnya ruang bermain bagi anak di perkotaan. Seiring dengan perkembangan zaman, ruang-ruang kota lebih banyak difungsikan sebagai area komersial maupun permukiman yang dinilai lebih menguntungkan dari segi ekonomi. Surabaya merupakan kota terbesar kedua di Indonesia yang sebagian besar lahan terbangun difungsikan sebagai area komersial. Akibat dari terbatasnya ruang tersebut, tak jarang anak-anak menempati ruang-ruang sisa maupun ruang yang berbahaya untuk bermain seperti jalan raya. Hal tersebut bertolak belakang dengan apa yang telah tercantum di undang-undang, di mana ruang bermain merupakan kebutuhan dan hak bagi setiap anak sehingga anak dapat bermain dengan aman dan nyaman. Sebagai salah satu upaya untuk mendukung Kota Ramah Anak, objek ruang bermain anak dihadirkan untuk mewadahi ruang bermain, edukasi, serta sosialisasi. Pelaku utama adalah anak usia sekolah dasar yang memiliki karakteristik senang bermain, senang bergerak, dan menyukai bekerja dalam kelompok. Lokasi rancangan berada di komplek ruko sebagai bentuk aktivitas komersial di perkotaan. Gagasan dari rancangan yakni menggabungkan antara fungsi komersial yang memiliki sifat dan konfigurasi spasial yang berbeda dengan sifat dan konfigurasi spasial dari ruang bermain anak dengan menggunakan metode transprogramming.
Perancangan Panglong Community Centre berbasis Arsitektur Neo-Vernakular Diana Rohmatul Fitria; Wahyu Setyawan
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 11, No 4 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373520.v11i4.97603

Abstract

Pariwisata merupakan sektor penunjang perekonomian Indonesia yang memberikan dampak ekonomi dan sosial kepada berbagai sektor lainnya. Pariwisata memiliki hubungan terhadap arsitektur seperti desa wisata di Kampung Panglong. Perencanaan desa wisata berhubungan langsung dengan konteks wisata budaya. Tujuan perancangan untuk pengembangan wisata budaya yang menyajikan kegiatan pariwisata mengenai sejarah dan kebudayaan suatu daerah setempat. Hal ini agar dapat menyajikan sebuah komunitas terdiri dari para penduduk suatu wilayah tertentu dimana secara langsung mengelola pemberdayaan kegiatan masyarakat untuk upaya peningkatan kesiapan pada potensi pariwisata di Kampung Panglong. Potensi serangkaian teknologi yang digunakan pada rancangan sebagai asset perkembangan sektor pariwisata lokal dengan daya dukung dari kebudayaan Melayu yang melekat pada masyarakat seperti pada kampung nelayan yang dikembangkan menjadi desa wisata adalah kampung Panglong di Pulau Bintan.

Page 3 of 3 | Total Record : 28