cover
Contact Name
Gede Pasek Putra Adnyana Yasa
Contact Email
gedepasek@isi-dps.ac.id
Phone
+6285792402926
Journal Mail Official
animasi@isi-dps.ac.id
Editorial Address
Program Studi Animasi, Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar Jl. Nusa Indah, Sumerta, Kec. Denpasar Timur, Kota Denpasar, Bali 80235
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Anima Rupa: Jurnal Animasi
ISSN : -     EISSN : 30466083     DOI : https://doi.org/10.59997/anrupa
Core Subject : Humanities, Art,
Anima Rupa: Jurnal Animasi adalah media publikasi ilmiah di bidang kajian/perancangan dan kajian budaya terhadap media-media animasi, produksi film animasi, iklan animasi, dan budaya animasi. Anima Rupa: Jurnal Animasi diterbitkan oleh LP2MPP Institut Seni Indonesia Denpasar dan dikelola oleh Program Studi Animasi Fakultas Seni Rupa & Desain Institut Seni Indonesia Denpasar, dengan e-ISSN: 3046-6083. Anima Rupa: Jurnal Animasi memiliki periode penerbitan dua kali dalam setahun, yaitu pada bulan April dan Oktober. Ruang lingkup artikel dalam Anima Rupa: Jurnal Animasi meliputi: (1) produksi film animasi; (2) media-media animasi; (3) iklan animasi; (4) sinematografi; (5) ilustrasi; (6) teknologi terapan terbaru di bidang produksi animasi; (7) metode pendidikan dalam pengajaran animasi; (8) budaya dalam ranah animasi.
Articles 25 Documents
ANALISIS UNSUR PEMBENTUK FILM ANIMASI “BONDRES TATA TITI” Natalianingsih, Ni Luh Diah; Hiru, Siprianus Umbu; Lamato, Humam Adib Ijlal; Pangestu, I Nyoman Arya Bagus Wira; Pramayasa, I Made Hendra Mahajaya
Anima Rupa Vol 1 No 1 (2023): Anima Rupa: Jurnal Animasi
Publisher : Pusat Penerbitan LPPM ISI Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/animarupa.v1i1.2856

Abstract

Film animasi Bondres Tata Titi, digarap oleh Yayasan Pustaka Visual Nusantara yang didirikan oleh sekelompok anak muda Bali, yang memiliki kepedulian terhadap aset keberagaman seni budaya Nusantara. Film animasi ini tercipta, karena perkembangan dunia animasi di Bali mendapat tempat, maka film animasi Bondres Tata Titi ini ditayangkan pada pergelaran Festival Seni Bali Jani (FSBJ) IV Tahun 2022. Penelitian ini menganalisis unsur pembentuk film animasi Bondres Tata Titi. Metode yang dilakukan dalam menganalisis animasi ini, adalah dengan metode observasi dan metode pustaka. Dari hasil penelitian didapatkan animasi ‘Bondres Tata Titi’ memuat nilai – nilai keberagaman tentang sat kerthi yang disampaikan melalui unsur pembentuk film. Unsur pembentuk film yang dimaksud yaitu unsur naratif berupa tema, cerita, struktur cerita, tokoh/karakter dan dari unsur sinematik yang meliputi background, pencahayaan, dan gerakan animasi.
UNSUR ESTETIKA PADA KARAKTER DAN CERITA ANIMASI ADIT SOPO JARWO Saputra, Dewa Gede Wirya Nanda; Dwipayana, I Kadek Angga; Alrizkian, Firzi Raihan; Alfahkri, Armansyah Rizki; Putra, Gede Lingga Ananta Kusuma
Anima Rupa Vol 1 No 1 (2023): Anima Rupa: Jurnal Animasi
Publisher : Pusat Penerbitan LPPM ISI Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/animarupa.v1i1.2857

Abstract

Adit Sopo Jarwo is one of the most popular animated series in Indonesia. In this series, there are many aesthetic elements that make it interesting and entertaining. These elements include character design, animation, backgrounds, music, and narration. The character designs in Adit Sopo Jarwo are very unique and alluring. This article uses two methods in this research, namely literature study and observation. Aesthetics in animation also involves choosing the right colors. Color can be used to create different moods in animated scenes. For example, bright, cheery colors could be used for scenes that are happy and cheery, while dark, muted colors could be used for scenes that are mysterious or scary. The aesthetics of the animated film "Adit Sopo Jarwo" brings the conclusion that this film has an attractive visual quality. The use of 3D animation provides subtle detail and gives life to the characters. The arrangement of bright and cheerful colors creates a fun and kid-friendly atmosphere. In addition, the unique and diverse character designs are also the main attraction of this film.
ANALISIS UNSUR PEMBENTUK FILM ANIMASI FATE/STAY NIGHT: HEAVEN’S FEEL Prayoga, Ayoung Rega; Runturambi, Raya Nicholas Dewantoro; Shadana, I Gusti Ngurah Dharma; Besin, Enjelita Maria Petricia Yohandra; Janottama, I Putu Arya
Anima Rupa Vol 1 No 1 (2023): Anima Rupa: Jurnal Animasi
Publisher : Pusat Penerbitan LPPM ISI Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/animarupa.v1i1.2858

Abstract

The Fate/Stay Night franchise and the original visual novels that are the source of the film's story. Fate/Stay Night is a media franchise developed by Type-Moon, a Japanese game development company. The franchise was first introduced through a visual novel released in 2004. This visual novel consists of three main routes, namely Fate, Unlimited Blade Works, and Heaven's Feel. Each route has a different story, with different characters and conflicts. This animation received the 2018 Crunchyroll Anime Award and received a rating of 8.18. I used two methods in this study, namely literature study and observation. The literature study method is carried out by studying book references, articles, and browsing the internet as well as reviewing literature related to system analysis. Analysis of these elements shows that the film has an interesting storyline, as well as presenting themes that can give a message to the audience.
ESTETIKA FILM ANIMASI WOLFWALKERS Putra, Wayan Vicky Darish; Widagdo, I Gusti Komang Gede Arno; Febrio, Ida Bagus Kevin; Nugraha, I Kadek Rama Ardi; Artha, I Gede Agus Indra Bayu
Anima Rupa Vol 1 No 1 (2023): Anima Rupa: Jurnal Animasi
Publisher : Pusat Penerbitan LPPM ISI Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/animarupa.v1i1.2859

Abstract

Wolfwakers animated film aesthetics. The purpose of this research as intended is: What makes wolfwalkers animation unique, Knowing the aesthetic elements of unity, balance, and emphasis in the Wolfwalkers animated film.This study uses a qualitative method, which collects data from observing films. Observation results from the wolfwalkers animation show that the aesthetic element is very prominent in each image due to its unique visual style, such as the use of hand-drawn techniques (manual animation with paper and pencil) as well as the use of several colors in making backgrounds which are made manually using paint.
UNSUR PEMBENTUK FILM PADA ANIMASI DORAEMON Wibawa, I Komang Wira Satria; Deva, I Putu Satria Bhaskara; Amertha, I Dewa Agung Bagus Kresna Dhana; Nazih, Rifqi; Sugiartini, Ni Kadek
Anima Rupa Vol 1 No 1 (2023): Anima Rupa: Jurnal Animasi
Publisher : Pusat Penerbitan LPPM ISI Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/animarupa.v1i1.2860

Abstract

Doraemon is one of Japan's proudest animations. Awards for Doraemon include the Japanese Cartoonists Association award in 1973, the first Shogakukan Manga award for children's manga in 1982, and the first Samu Tezuka Culture award in 1997. This research analyzes the film-forming elements contained in the Doraemon animation. The research method uses observation and text analysis of Doraemon animation. The result of the analysis shows that Doraemon animation applies film forming elements. The elements are narrative elements and cinematic elements. The narrative elements include story, story structure, characters. While cinematic elements include: lighting, animation movement, editing and music.
3D ANIMATION BIOGRAPHY OF I WAYAN PENGSONG Perdana, Sasa Bella Cintia Riski; Hasbullah, Hasbullah; Yasa, I Nyoman Miyarta
Anima Rupa Vol 1 No 2 (2024): Anima Rupa: Jurnal Animasi
Publisher : Pusat Penerbitan LPPM ISI Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/animarupa.v1i2.3584

Abstract

I Wayan Pengsong adalah sosok perupa maestro yang lahir di Lombok. Beliu merupakan sosok yang sangat disiplin dalam tiap karyanya. I Wayan Pengsong selalu memasukkan Unsur keindahan Lombok dalam lukisannya dan mengharumkan Lombok hingga ke ranah Nasional. Tidak banyak tulisan yang mengangkat seluk beluk sang maestro. Generasi saat ini lebih tertarik menonton media-media baru seperti kartun dan animasi. Hal demikian mengakibatkan banyak penerus seni di taman budaya provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang tidak mengenali siapa sosok I Wayan Pengsong. Permasalahan yang diangkat adalah bagaimana membuat biografi I Wayan Pensong melalui media animasi 3D. Tujuan tulisan ini untuk membuat sosok I Wayan Pengsong dengan menggunakan media animasi 3D. Proses pembuatan animasi 3D dilakukan dengan metode pipeline yang dimulai dari pra produksi, produksi dan post produksi yang berlandaskan teori prinsip animasi Walldisney. Hasil ciptaan ini dengan Pra Produksi: Konsep, ide cerita, desain dan Storyboad, Produksi: Modeling, Texturing, Morfer (Riging), Animating, Rendering, Pasca Produksi: Final Editing dan Distribusi. Kesimpulan Dari Penelitian Menunjukkan Bahwa Video animasi 3D dapat digunakan sebagai media pengenalan sosok seniman maestro di taman budaya NTB.
TAHAPAN PRODUKSI PENCIPTAAN ANIMASI MANIK SEGARA Besin, Enjelita Maria Petricia Yohandra
Anima Rupa Vol 1 No 2 (2024): Anima Rupa: Jurnal Animasi
Publisher : Pusat Penerbitan LPPM ISI Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/animarupa.v1i2.3585

Abstract

Didasari dengan menjadi peserta lomba animasi Bali Jani, dengan tema “Segara Kerthi” diciptakan sebuah animasi pendek dengan judul “Manik Segara”. Dalam animasi Manik Segara terkandung unsur budaya Bali yang dapat dilihat dari tokoh, backsound dan baju atau busana yang digunakan. Animasi ini diciptakan menggunakan teknik campuran cut-to- cut dan frame-by-frame. Dengan genre fantasi dan terdapat pesan-pesan moral yang terselip dalam film menjadi salah satu alasan animasi ini layak ditonton oleh khalayak umum, khususnya anak-anak. Dalam penciptaan animasi ini, Manik Segara mengalami tiga tahap produksi yang dikenal dengan animation production pipeline sehingga dapat menghasilkan sebuah film animasi yang layak untuk di dipublikasikan bagi khalayak umum.
PERKEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ANIMASI DI BALI Putra, Dewa Gde Surya Dwipa; Wibisono, Angger Prasetyo; Yasa, Gede Pasek Putra Adnyana
Anima Rupa Vol 1 No 2 (2024): Anima Rupa: Jurnal Animasi
Publisher : Pusat Penerbitan LPPM ISI Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/animarupa.v1i2.3587

Abstract

Penggunaan animasi dalam media pembelajaran semakin berkembang di berbagai sekolah dan lembaga pembelajaran di Indonesia. Pendekatan ini terbukti efektif bagi pengajar dan pelajar. Bagi pengajar, metode animasi menghilangkan kebutuhan untuk menjelaskan secara terperinci atau menggambar visual. Penelitian ini menggunakan metode observasi dan wawancara. Penelitian perkembangan media pembelajaran berbasis animasi di Bali menggunakan metode observasi dan wawancara dapat memberikan wawasan yang mendalam tentang penggunaan dan dampak media tersebut dalam konteks pendidikan lokal. Konten pembelajaran dalam animasi haruslah relevan dengan kehidupan sehari-hari dan pengalaman siswa di Bali. Animasi dapat menjadi alat yang efektif untuk melestarikan dan mempromosikan budaya dan identitas lokal. Dengan menganalisis penggunaan animasi dalam konteks budaya Bali, dapat memastikan bahwa media pembelajaran tetap relevan dengan nilai-nilai dan tradisi lokal, serta meningkatkan pemahaman siswa tentang warisan budaya setempat.
PERKEMBANGAN ANIMASI PADA INDUSTRI DI BALI Gunarsa, I Komang Agus; Putra, Gede Lingga Ananta Kusuma
Anima Rupa Vol 1 No 2 (2024): Anima Rupa: Jurnal Animasi
Publisher : Pusat Penerbitan LPPM ISI Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/animarupa.v1i2.3588

Abstract

Perkembangan animasi telah menjadi sorotan dalam industri kreatif Bali, menjanjikan potensi luar biasa dalam memajukan ekonomi lokal serta menciptakan lapangan kerja baru. Artikel ini mengulas perjalanan perkembangan animasi dalam konteks ekonomi kreatif di Bali, dengan fokus pada strategi-strategi yang telah diambil untuk mendorong pertumbuhan sektor ini. Dari investasi dalam peningkatan literasi digital hingga kolaborasi dengan studio animasi terkemuka. Bali telah menunjukkan komitmen serius dalam mengembangkan industri animasi lokal. Dengan dukungan penuh dari pemerintah, pengembangan pendidikan, dan semangat kreatif yang terus berkobar, animasi di Bali memiliki peluang besar untuk meraih prestasi lebih tinggi di masa mendatang. Potensi sumber daya manusia yang dimanfaatkan secara optimal, bersama dengan dukungan terhadap pengembangan teknologi terkini.
PERKEMBANGAN GAYA ANIMASI DUNIA DAN INDONESIA Audi, Alfin; Saputra, I Made Agus Adi; Pramayasa, I Made Hendra Mahajaya
Anima Rupa Vol 1 No 2 (2024): Anima Rupa: Jurnal Animasi
Publisher : Pusat Penerbitan LPPM ISI Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/animarupa.v1i2.3589

Abstract

Animasi terus berkembang seiring inovasi teknologi dan kreativitas seniman, menjadikannya salah satu bentuk seni yang menarik dan berpengaruh di dunia hiburan. Gaya animasi terdahulu berbentuk kartun dengan menggunakan media tradisional yaitu kertas karton yang di gambar secara manual atau satu persatu yang digunakan untuk keperluan hiburan. Namun seiring berkembangnya jaman dan teknologi, gaya animasi semakin banyak jenisnya yang diciptakan melalui penggunaan alat yang lebih bervariasi. Perkembangan animasi di dunia juga membawa dampak signifikan untuk perkembangan animasi di Indonesia. Untuk meneliti perkembangan gaya animasi digunakan metode penelitian kualitatif deskriptif didapatkan bahwa perkembangan gaya animasi di dunia telah menjadi bagian penting dari budaya populer di seluruh dunia, dengan mengalami perkembangan besar dalam hal teknik, tema, dan gaya visual. Warisan budaya Indonesia yang kaya dan beragam tercermin dalam animasi lokal yang didasarkan pada mitologi, legenda, dan cerita rakyat.

Page 1 of 3 | Total Record : 25