cover
Contact Name
Putu Gde Sukarata
Contact Email
ganesha.publisher@gmail.com
Phone
+628123962239
Journal Mail Official
ganesha.publisher@gmail.com
Editorial Address
Banjar Tainsiat, Jalan Banteng Gang 3 no 5 Denpasar - Bali 80231
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
WIGNESWARA
Published by Ganesha Publisher
ISSN : 30470196     EISSN : -     DOI : -
Februari 2023. Pada awal berdirinya, Jurnal Ilmiah Wigneswara merupakan jurnal pengabdian masyarakat berkala No SK : 30470196/II.7.4/SK.ISSN/04/2024 yang diterbitkan dua kali setahun yang berisi artikel-artikel bidang pengabdian masyarakat. Artikel-artikel yang diterbitkan berasal dari hasil-hasil pengabdian masyarakat, telaah ilmiah, dan kajian pustaka yang ditambah dengan pemikiran penerapan pada kasus-kasus tertentu.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 5 Documents
Optimalisasi Peran Masyarakat Melalui Penerapan Therapy Komplementer Dalam Mengoptimalkan Pertumbuhan Dan Perkembangan Balita Pradita, Rossalia; Arintasari, Farida; Rahayu, Puspito Panggih
Wigneswara - Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 1 (2025): Wigneswara (Juli 2025)
Publisher : Ganesha Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Paradigma pelayanan kebidanan saat ini telah mengalami pergeseran, asuhan kebidanan dilaksanakan dengan mengkombinasikan pelayanan kebidanan konvensional dan komplementer.Salah satu contoh masyarakat beralih untuk memberikan pengobatan ke balitadenganMassage Therapydalam bentuk Stimulation Massage. Stimulation Massage dilakukan dengan caramemberikan usapan berupa tekanan dan teknik yang bervariasi sesuai dengan kebutuhan, yang bertujuan untuk penyembuhan dan rilaksasi.Massage therapybagi balita sangat berperan sebagai immune booster(kekeblan tubuh) terhadap strees. Stress ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan system immune dan system hormone, dengan memberikan massage secara rutin dapat membantu menurunkan strees pada balita, sehingga dapat meningkatkan kekebalan tubuh yang dapat mempengaruhi peningkatan status gizi menjadi lebih optimal. Permasalahan Mitra :Setiap orang tua mengharapkan anaknya memiliki pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Tercapainya pertumbuhan dan perkembanganyang optimal merupakan hasil interaksi dari berbagai faktor salah satunya dengan stimulasi. Pijat bayi sebagai seni perawatan kesehatan pada bayi dengan terapi sentuh dengan teknik tertentu sehingga bermanfaat sebagai pengobatan. Pijat bayi dapat mempengaruhi sistem saraf dari tepi sampai ke pusat, tekanan pada reseptor saraf di kulit menyebabkan pelebaran vena,arteri dan kapiler yang akan menghambat penyempitan, melemaskan ketegangan otot, melambatkan detak jantung dan meningkatkan gerakan usus di saluran cerna. Pemijatan yang dilakukan dengan benar dan teratur akan sangat besar manfaatnya bagi tumbuh kembang bayi sehingga mempengaruhi status gizi. Masyarakat luas saat ini sudah mulai beralih dari pengobatan modern (medis) ke pengobatan komplementer.Salah satu contoh masyarakat beralih untuk memberikan pengobatan ke balitanya dalam bentuk stimulasi dengan Massage Therapydalam bentuk Stimulation Massage. Stimulation massage dilakukan dengan cara memberikan tekanan dan tekhnik yang bervariasi sesuai dengan kebutuhan, yang bertujuan untuk penyembuhan dan rilaksasi. Solusi yang ditawarkan: Untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan balita di padukuhan Krodan dibentuk gerakan MASTER melalui peningkatan edukasi tentang pertumbuhan dan perkembangan pada balita serta ketrampilan masyarakat padukuhan Krodanadalah dengan pemberian penyuluhan dan pelatihan . Sasaran peserta adalah kader balita dan ibu yang memiliki balita usia 1 – 60 bula
Optimalisasi Peran Kader Lansia Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Kader Dalam Deteksi Dini Penyakit Penyerta Pada Lansia Anonyma, Pipi; Sastrawijayah, Jemmi; Sulami, Amik
Wigneswara - Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 1 (2025): Wigneswara (Juli 2025)
Publisher : Ganesha Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kesehatan merupakan salah satu aspek fundamental dalam pembangunan bangsa. Tanpa kesehatan, manusia tidak bisa mengurus dirinya sendiri dan membantu serta membangun daerahnya masing-masing. Akan tetapi sebagian besar lansia di desa Maguwoharjo Depok Sleman Yogyakarta belum mengetahui pengertian dan upaya menjaga kesehatan lansia yang salah satu penyebabnya karena kurangnya pengetahuan dari Kader tentang informasi kesehatan, sehingga dalam kegiatan ini akan melakukan pelatihan kepada kader untuk bisa mengoptimalkan perannya dalam deteksi dini penyakit pada lansia. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pemahaman bagi masyarakat terutama lansia. Metode kegiatan ini yaitu dengan memberikan penyuluhan kepada kader lansia mengenai pengetahuan dan menjaga kesehatan lansia melalui deteksi dini serta pemeriksaan Kesehatan. Hasil kegiatan ini yaitu didapatkan hasil yang sangat berbeda dimana hasil pretest rata-rata 28,04 tetapi setelah dilakukan pelatihan dan penyuluhan didapatkan hasil post test rata-rata 94,23, dengan demikian peserta sangat baik dalam memahami materi yang telah diberikan. kegiatan penyuluhan pada kader lansia dan pemeriksaan gratis ini sangat diperlukan oleh semua peserta penyuluhan, karena dapat menurunkan angka terjadinya penyakit penyerta pada lansia.
Optimalkan Tumbuh Kembang Dengan Penerapan Perilaku Responsive Feeding Sebagai Upaya Pencegahan Stunting Sastrawijayah, Jemmi; Pradita Puteri, Ian Rossalia
Wigneswara - Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 1 (2025): Wigneswara (Juli 2025)
Publisher : Ganesha Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan anak balita pendek (stunting) merupakan masalah global yang dihadapi banyak Negara. Data World Health Organization (WHO) menunjukan bahwa tahun 2016 anak di dunia mengalami stunting. Di Indonesia hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) pada tahun 2018 prevalensi stunting sebesar 30,8%. Pencegahan terhadap stunting dapat dilakukan dengan memberikan intervensi gizi terhadap ibu hamil atau menyusui dan anak terutama 1000 Hari Pertama Kelahiran (HPK) (Kompas, 2019). Penyebab tingginya kejadian stunting pada balita adalah status gizi ibu hamil dan anak balita, kurangnya pengetahuan tentang gizi kesehatan dan gizi saat hamil, praktik pemberian makan bayi dan anak yang tidak adekuat, infeksi pada 1000 Hari Pertama Kelahiran (HPK) (Roesli, 2018). Faktor yang mempengaruhi salah satunya adalah asupan gizi, dimana ibu memiliki peran penting terhadap asupan melalui pola pemberian makan, salah satunya dengan Responsive Feeding (RF) dan massage stimulasi untuk menambah nafsu makan. Pemberian makan yang responsive sangat penting bagi balita stunting, yang bertujuan untuk meningkatkan penerimaan makanan dan mendorong tercapainya pertumbuhan dan perkembangan.Stunting merupakan bentuk kegagalan pertumbuhan (growth faltering) dimana terjadinya masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Bantul adalah salah satu wilayah yang tinggidalam kasus terjadinya stunting, sehingga pengabdian dilaksanakan di Wilayah Puskesmas Piyungan, Bantul, Yogyakarta Pengabdian ini memiliki tujuan untuk meningkatkan pengetahuan Ibu Balita dalam mencegah Stunting dengan Penerapan Therapy Massage Eating Difficulties dan Prilaku Resposive Feeding Jenis kegiatan pengabdian ini didahului dengan pretest dimana bertujuan untuk mengukur pengetahuan ibu sebelum diberikan pelatihan dan penyuluhan tentang Therapy Massage Eating Difficulties dan Perilaku Resposive Feeding kemudian diberikan pelatihan pijat dan penyuluhan tentang materi terkait, kemudian dilakukan post tes dengan materi yang telah diberikan yang bertujuan untuk mengukur pengetahuan ibu setelah diberikan penyuluhan dan pelatihan.
MENGOPTIMALKAN PEMBERDAYAAN REMAJA DALAM KESEHATAN REPRODUKSI Dian Perestoika, Ghrasta; Pradita Puteri, Ian Rossalia
Wigneswara - Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 1 (2025): Wigneswara (Juli 2025)
Publisher : Ganesha Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beberapa hal dpat menjadi foktor terjadinya seksual remaja sebab kurangnya pengawasan orangtua dan rendahnya pengetahuan remaja tentang seksual. Sesuai karakteristik perkembangan seksualnya remaja umumnya sudah mengembangkannya perilaku seksual dalam bentuk relasi heteroseksual atau pacaran. Tidak mengherankan jika ancaman pola hidup seks bebas di kalangan remaja berkembang semakin serius. Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinkes Gunungkidul, tahun 2022 angka kejadian pernikahan dini sejumlah 182 kasus, sedangkan tahun 2023 angka kejadian pernikahan dini sejumlah 97 kasus. Memang ada penurun dari tahun 2022 yang sejumlah 182 kasus dan tahun 2023 sejumlah 97 kasus, namun dengan adanya kejadian ini tentunya akan menambah beban keluarga juga karena belum adanya kesiapan remaja tersebut dalam berumah tangga. Masalah seks di kalangan remaja perlu mendapat perhatian lebih dari berbagai pihak, mengingat dampak akibat perilaku seksual cukup serius dan mempengaruhi pada kehidupan individu itu sendiri di masa depan. Sehingga dengan hal tersebut pengabdi ingin lebih mengaktifkan remaja di Desa Gumpang, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah yang sudah ikut kegiatan pelatihan konseling kesehatan reproduksi untuk mengoptimalkan ilmunya untuk teman – teman sekolahnya. Tujuan : dengan pemberdayaan remaja dalam Kesehatan reproduksi kepada teman – teman dilingkugan sekolahnya. Metode : dilakukan pemberdayaan serta konseling Kesehatan reproduksi remaja dalam Upaya optimalisasi Kesehatan reproduksi remaja melalui ceramah, tanya jawab (diskusi) serta pembagian leafleat. Hasil pengabdian: a) Melatih pada siswa yang sudah ikut pelatihan konseling untuk berani tampil dan memotivasi teman – temannya yang belum teredukasi tentang pentingnya Kesehatan reproduksi pada remaja. b) Melatih siswa yang teredukasi untuk membuka diri secara disiplin dalam menjawab pre test maupun post test yang diberikan, sebagai tolok ukur pengetahuan mereka tentang pentingnya Kesehatan reproduksi. c) Pengabdi dalam kegiatan ini merupakan lanjutan dari kegiatan pengabdian sebelumnya sehingga mengaharapkan dari komponen wilayah pengabdian ini untuk senantiasa menciptakan serta melaksanakan secara terstruktur kegiatan pemberdayaan remaja dalam Kesehatan reproduksi ini, supaya senantiasa tercipta remaja yang sadar pentingnya Kesehatan reproduksi
PEMBERDAYAAN REMAJA DALAM PENCEGAHAN KEHAMILAN Nurkohilal, Aris; Cahyaning Asmara, Ika Nugraha; Sastrawijayah, Jemmi
Wigneswara - Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 1 (2025): Wigneswara (Juli 2025)
Publisher : Ganesha Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beberapa hal dpat menjadi foktor terjadinya seksual remaja sebab kurangnya pengawasan orangtua dan rendahnya pengetahuan remaja tentang seksual. Sesuai karakteristik perkembangan seksualnya remaja umumnya sudah mengembangkannya perilaku seksual dalam bentuk relasi heteroseksual atau pacaran. Tidak mengherankan jika ancaman pola hidup seks bebas di kalangan remaja berkembang semakin serius. Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinkes Gunungkidul, tahun 2022 angka kejadian pernikahan dini sejumlah 182 kasus, sedangkan tahun 2023 angka kejadian pernikahan dini sejumlah 97 kasus. Memang ada penurun dari tahun 2022 yang sejumlah 182 kasus dan tahun 2023 sejumlah 97 kasus, namun dengan adanya kejadian ini tentunya akan menambah beban keluarga juga karena belum adanya kesiapan remaja tersebut dalam berumah tangga. Masalah seks di kalangan remaja perlu mendapat perhatian lebih dari berbagai pihak, mengingat dampak akibat perilaku seksual cukup serius dan mempengaruhi pada kehidupan individu itu sendiri di masa depan. Sehingga dengan hal tersebut pengabdi ingin lebih mengaktifkan remaja di Desa Gumpang, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah yang sudah ikut kegiatan pelatihan konseling kesehatan reproduksi untuk mengoptimalkan ilmunya untuk teman – teman sekolahnya. Tujuan : dengan pemberdayaan remaja dalam Kesehatan reproduksi kepada teman – teman dilingkugan sekolahnya. Metode : dilakukan pemberdayaan serta konseling Kesehatan reproduksi remaja dalam Upaya optimalisasi Kesehatan reproduksi remaja melalui ceramah, tanya jawab (diskusi) serta pembagian leafleat. Hasil pengabdian: Melatih siswa yang teredukasi untuk membuka diri secara disiplin dalam menjawab pre test maupun post test yang diberikan, sebagai tolok ukur pengetahuan mereka tentang pentingnya Kesehatan reproduksi.

Page 1 of 1 | Total Record : 5