Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

PERBEDAAN MASSAGE EATING DIFFICULTIES TERHADAP KESULITAN MAKAN PADA ANAK BALITA Ian Rossalia Pradita Putri, Farida Arintasari,
Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Vol 2, No 1 (2020): Tetap Produktif dan Eksis Selama dan Pasca Pandemi COVID-19
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu masalah gizi yang sering dihadapi masa balita adalah anak mengalami sulit makan dan memilih makanan, sehingga asupan nutrisi menjadi bẻrkurang. Masa balita merupakan masa periode emas pada pertumbuhan dan perkembangan Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan salah satunya adalah asupan nutrisi. Salah satu cara untuk meningkatkan penerimaan makan menggunakan therapy massage eating dificulties yang bisa dilakukan oleh keluarga. Therapy massage eating dificulties merupakan tẻrapi sentuhan untuk mengatasi kesulitan makan pada balita. Penelitian bertujuan untuk melihat pengaruh pemberian therapy eating difficulties dengan kesulitan makan pada anak balita. Metode Jenis penelitian kuantitatif dengan desain Quasy Eksperiment, pengambilan sampel purposive sampling. Analisis data menggunakan uji t dependent. Hasil uji statistik menunjukkan pemberian therapy massage eating difficulties berpengaruh secara signifikan dalam menurunkan masalah makan pada balita dengan p-value 0,002. Kesimpulan terdapat perbedaan yang signifikan pemberian terapi massage eating difficulties pada anak balita dengan kesulitan makan sebelum dan sesudah diberikan terapi massage yang ditandai dengan kenaikan berat badan anak balita . Terapi massage eating difficulties dapat mengatasi masalah sulit makan pada balita.
ANALISIS STUNTING 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN (HPK) DENGAN PERILAKU RESPONSIVE FEEDING DAN PEMBERIAN THERAPY MASSAGE EATING DIFFICULTIES UNTUK MENUNJANG TUMBUH KEMBANG Farida Arintasari; Ian Rossalia Pradita Puteri
The Shine Cahaya Dunia Ners Vol 7, No 01 (2022): The Shine Cahaya Dunia Ners
Publisher : LPPM An Nuur Purwodadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35720/tscners.v7i01.340

Abstract

Latar Belakang: Salah satu masalah gizi yang menjadi perhatian utama adalah masih tingginya anak balita pendek (stunting).Di Indonesia hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) pada tahun 2018 prevalensi stunting sebesar 30,8 %, hal ini berarti Indonesia mengalami stunting sekitar 8,9 juta anak. Pencegahan terhadap stunting dapat dilakukan dengan memberikan intervensi gizi secara spesifik terhadap anak terutama dalam 1000 Hari Pertama Kelahiran (HPK). Stunting merupakan bentuk kegagalan pertumbuhan (growth faltering) dimana terjadinya masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang.Faktor yang mempengaruhi salah satunya rendahnya asupan makanan dan praktik pemberian makan bayi dan anak yang tidak adekuat dimana ibu memiliki peran penting terhadap asupan melalui pola pemberian makan, Responsive Feeding (RF) dan massage stimulasi untuk penambah nafsu makan dan. Salah satu cara untuk meningkatkan penerimaan makanan menggunakan therapy stimulasi dalam bentuk pijatan yang bisa dilakukan oleh keluarga. Tujuan Penelitian: untuk menganalisa Stunting 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dengan Prilaku Responsive Feeding dan Pemberian Therapy Massage Eating Difficulties Untuk Menunjang Tumbuh Kembang.Metode: Jenis penelitian observasional kuantitatif dengan rancangan penelitian cross sectional, kualitatif, untuk memperjelas perilaku responsive feeding pada balita stunting, sedangkan dalam pemberian terapi massage penambah nafsu makan menggunakan penelitian eksperimental.Hasil :Faktor memiliki korelasi yang signifikan terhadap terjadinya stunting adalah umur ibu saat hamil,ANC, dan pemberiantablet Fe (p < 0,05). Perilaku responsive feeding menunjukkan belum ada responden yang melakukan responsive feeding secara menyeluruh baik dalam hal menyuapi langsung atau membantu anak makan sendiri, respon terhadap anak lapar dan kenyang, sabar dalam memberikan makan, respon kontak saat memberikan makan, meminimalisir distraksi makan, dan respon penolakan anak. Pemberian therapy massage eating difficulties pada balita stunting berpengaruh secara signifikan dalam menurunkan masalah makan pada balita (p=0,002).Kesimpulan :  Ada korelasi yang signifikan terjadinya stunting dengan prilaku responsive feeding dan massage eating difficult Kata Kunci: Stunting, Responsive Feeding, Therapy Massage Eating Difficulties
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA TAHUN 2015 Farida Arintasari
Medika Respati : Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 11, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (660.753 KB) | DOI: 10.35842/mr.v11i2.200

Abstract

ABSTRAKPemberian ASI secara eksklusif adalah perilaku ibu memberikan ASI kepada bayinya sampai berusia 6 bulan tanpa memberikan makanan dan minuman tambahan selain obat. Rendahnya pemahaman tentang pemberian ASI Eksklusif dipengaruhi oleh faktor promosi produk susu formula,pengaruh sosial budaya dimasyarakat, status pekerjaan ibu, dukungan keluarga dan petugas kesehatan, kesehatan ibu,kesehatan bayi, tingkat pendapatan keluarga, tingkat pendidikan, dan sikap ibu. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI Eksklusif di Puskesmas Tegalrejo Yogyakarta tahun 2015. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif desain penelitian Cross Sectional dengan variabel independen umur, pendidikan, pekerjaan, paritas, pengetahuan, manajemen laktasi, dukungan keluarga, dukungan tenaga kesehatan. Populasi adalah seluruh ibu yang memiliki bayi usia 7-12 bulan yang berkunjung di Puskesmas Tegalrejo  Yogyakarta. Sampel sejumlah 126 responden yang dipilih secara accidental sampling. Pengumpulan data menggunakan data primer dan sekunder. Analisis data yang dilakukan adalah univariat, bivariat dan multivariat. Hasil analisis membuktikan bahwa pencapaian pemberian ASI Eksklusif di Puskesmas Tegalrejo Yogyakarta tahun 2015 sebesar 39.7%. Variabel yang berhubungan berdasarkan analisis chi-square adalah variabel pendidikan, pekerjaan,  pengetahuan, manajemen laktasi, dukungan keluarga dan dukungan petugas kesehatan. Faktor yang paling dominan berhubungan dengan pemberian ASI Eksklusif adalah dukungan keluarga  (OR=9.628). Saran penulis dalam penelitian ini adalah agar tenaga kesehatan lebih intensif dalam memberikan penyuluhan kesehatan terutama tentang ASI Eksklusif. Kata Kunci: PemberianASI Eksklusif,  ABSTRACT Granting exclusive breastfeeding is the behavior of mother to their babies breast milk until the age of 6 months without providing food and drinks in addition to medication. The low level of the understanding about Eksklusif breastfeeding was affected by the promotion factor of the milk formula,effect sosio-culture in the community, the employment status of the women of the family's support and the official of the health, the health of the women, the health of the baby, the income of the family, the level of education, and the women attitude. The aim of this research was to learn the picture of factors that were correlation with Eksklusif breastfeeding in the Community Health Centre of Tegalrejo Yogyakarta in 2015. This research used the quantitative approach the design of the Cross Sectional research variabel the age independent, education, the work,  parity, knowledge,  the management of lactation, the family's support, health man power. The population was all the mother who had the age baby 7-12 months that visited at the Community Health Centre of Tegalrejo Yogyakarta. The sample totalling 126 respondents that was chosen in an accidental manner sampling. The data collection used the primary and secondary data. The analysis of the data that was carried out was univariat, bivariat and multivariat. Results of the analysis proved that the achievement of giving heeded Eksklusif in the Community Health Centre of Tegalrejo Yogyakarta in 2015 of 39,7%.Keyword : exclusive breastfeeding
EFEKTIFITAS PIJAT TUI NA TERHADAP KENAIKAN BERAT BADAN ANAK BALITA UNTUK MENGOPTIMALKAN TUMBUH KEMBANG Inayati Ceria; Farida Arintasari
THE SHINE CAHAYA DUNIA NERS Vol 8, No 01 (2023): The Shine Cahaya Dunia Ners
Publisher : LPPM An Nuur Purwodadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35720/tscners.v8i01.405

Abstract

Latar Belakang : Usia 1-3 tahun adalah masa anak mengalami susah makan dan memilih makanan. Umumnya orang tua membawa anak ke dukun pijat, untuk menambah nafsu makan. Pijat tui na merupakan teknik pijat untuk mengatasi kesulitan makan pada balita. Tujaun untuk melihat efektivitas pijat tuina terhadap kenaikan berat badan anak balita dalam mengoptimalkan tumbuh kembang.Metode : Jenis penelitian kuantitatif dengan desain Quasy Eksperiment. Pengambilan sampel purposive sampling. Analisis data menggunakan uji t dependent dan uji t independent.Hasil : Hasil uji statistik t dependent menunjukkan berat badan kelompok intervensi pada pengukuran pertama 11,62 kg dan 11,81 kg, pengukuran kedua dengan p value = 0,000. Hasil uji statistik t independent menunjukkan berat badan pada kelompok intervensi pijat tui na 11,81 kg dan 11,74 kg pada kelompok kontrol dengan p value = 0,904.Kesimpulan : Terdapat perbedaan kenaikan berat badan yang signifikan sebelum dan sesudah mendapatkan pijat tui na. Pijat tui na mampu meningkatkan berat badan balita secara signifikan.
EFEKTIFITAS PIJAT TUI NA TERHADAP KENAIKAN BERAT BADAN ANAK BALITA UNTUK MENGOPTIMALKAN TUMBUH KEMBANG Inayati Ceria; Farida Arintasari
The Shine Cahaya Dunia Ners Vol 8, No 01 (2023): The Shine Cahaya Dunia Ners
Publisher : Universitas An Nuur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35720/tscners.v8i01.405

Abstract

Latar Belakang : Usia 1-3 tahun adalah masa anak mengalami susah makan dan memilih makanan. Umumnya orang tua membawa anak ke dukun pijat, untuk menambah nafsu makan. Pijat tui na merupakan teknik pijat untuk mengatasi kesulitan makan pada balita. Tujaun untuk melihat efektivitas pijat tuina terhadap kenaikan berat badan anak balita dalam mengoptimalkan tumbuh kembang.Metode : Jenis penelitian kuantitatif dengan desain Quasy Eksperiment. Pengambilan sampel purposive sampling. Analisis data menggunakan uji t dependent dan uji t independent.Hasil : Hasil uji statistik t dependent menunjukkan berat badan kelompok intervensi pada pengukuran pertama 11,62 kg dan 11,81 kg, pengukuran kedua dengan p value = 0,000. Hasil uji statistik t independent menunjukkan berat badan pada kelompok intervensi pijat tui na 11,81 kg dan 11,74 kg pada kelompok kontrol dengan p value = 0,904.Kesimpulan : Terdapat perbedaan kenaikan berat badan yang signifikan sebelum dan sesudah mendapatkan pijat tui na. Pijat tui na mampu meningkatkan berat badan balita secara signifikan.
ANALISIS STUNTING 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN (HPK) DENGAN PERILAKU RESPONSIVE FEEDING DAN PEMBERIAN THERAPY MASSAGE EATING DIFFICULTIES UNTUK MENUNJANG TUMBUH KEMBANG Farida Arintasari; Ian Rossalia Pradita Puteri
The Shine Cahaya Dunia Ners Vol 7, No 01 (2022): The Shine Cahaya Dunia Ners
Publisher : Universitas An Nuur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35720/tscners.v7i01.340

Abstract

Latar Belakang: Salah satu masalah gizi yang menjadi perhatian utama adalah masih tingginya anak balita pendek (stunting).Di Indonesia hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) pada tahun 2018 prevalensi stunting sebesar 30,8 %, hal ini berarti Indonesia mengalami stunting sekitar 8,9 juta anak. Pencegahan terhadap stunting dapat dilakukan dengan memberikan intervensi gizi secara spesifik terhadap anak terutama dalam 1000 Hari Pertama Kelahiran (HPK). Stunting merupakan bentuk kegagalan pertumbuhan (growth faltering) dimana terjadinya masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang.Faktor yang mempengaruhi salah satunya rendahnya asupan makanan dan praktik pemberian makan bayi dan anak yang tidak adekuat dimana ibu memiliki peran penting terhadap asupan melalui pola pemberian makan, Responsive Feeding (RF) dan massage stimulasi untuk penambah nafsu makan dan. Salah satu cara untuk meningkatkan penerimaan makanan menggunakan therapy stimulasi dalam bentuk pijatan yang bisa dilakukan oleh keluarga. Tujuan Penelitian: untuk menganalisa Stunting 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dengan Prilaku Responsive Feeding dan Pemberian Therapy Massage Eating Difficulties Untuk Menunjang Tumbuh Kembang.Metode: Jenis penelitian observasional kuantitatif dengan rancangan penelitian cross sectional, kualitatif, untuk memperjelas perilaku responsive feeding pada balita stunting, sedangkan dalam pemberian terapi massage penambah nafsu makan menggunakan penelitian eksperimental.Hasil :Faktor memiliki korelasi yang signifikan terhadap terjadinya stunting adalah umur ibu saat hamil,ANC, dan pemberiantablet Fe (p < 0,05). Perilaku responsive feeding menunjukkan belum ada responden yang melakukan responsive feeding secara menyeluruh baik dalam hal menyuapi langsung atau membantu anak makan sendiri, respon terhadap anak lapar dan kenyang, sabar dalam memberikan makan, respon kontak saat memberikan makan, meminimalisir distraksi makan, dan respon penolakan anak. Pemberian therapy massage eating difficulties pada balita stunting berpengaruh secara signifikan dalam menurunkan masalah makan pada balita (p=0,002).Kesimpulan :  Ada korelasi yang signifikan terjadinya stunting dengan prilaku responsive feeding dan massage eating difficult Kata Kunci: Stunting, Responsive Feeding, Therapy Massage Eating Difficulties
Karakteristik Ibu dengan Kejadian Stunting Fitriahadi, Enny; Arintasari, Farida; Merida, Yunri
Jurnal Keperawatan Vol 15 No 4 (2023): Jurnal Keperawatan: Supp Desember 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/keperawatan.v15i4.1820

Abstract

Stunting merupakan gangguan pertumbuhan anak dibawah lima tahun dan Stunting telah menjadi permasalahan kesehatan baru-baru ini baik di tingkat nasional maupun internasional, stunting dapat dicegah sejak dini yaitu pada masa bayi, balita dan anak dengan mengoptimalkan gizi atau nutrisi selama balita dengan bahan lokal, tujuan penelitian untuk mengetahui karakterisktik ibu dengan kejadian stunting, penelitian ini menggunakan metode crosssectional dengan cara pengumpulan data primer berdasarkan karakteristik, responden dalam penelitian ini adalah ibu dan balita yang ada di wilayah binaan Puskesmas Minggir yang telah memenuhi kriteria dengan karakteristik, sedangkan sampel penelitian berjumlah 80 orang. Hasil penelitian uji statistik menggunakan uji Chi Square menunjukan bahwa investigasi resiko kejadian stunting berdasarkan karakteristik responden di Puskesmas Minggir Sleman Tahun 2023 adalah riwayat pemberian ASI eksklusif dengan p-value 0.000, kelengkapan imunisasi dasar dengan p-value 0.010 dan pada variabel vitamin A, p-value 0.000. , kesimpulan terdapat hubungan antara karakteristik ibu terhadap kejadian stunting di Puskesmas Minggir Godean Sleman Yogyakarta, penelitian ini disarankan untuk dilanjutkan dengan menambahkan variable terkait pembuatan model MP-ASI berbahan pangan lokal.
FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI GANGGUAN TUMBUH KEMBANG PADA ANAK USIA 24 – 60 BULAN DI KLINIK TUMBUH KEMBANG YAMET SURAKARTA Puteri, Ian Rossalia Pradita; Arintasari, Farida
Intan Husada : Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol. 6 No. 1 (2018): Vol 6. No.1 Januari 2018
Publisher : Politeknik Insan Husada Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tumbuh kembang dikatakan terlambat jika seorang anak tidak mencapai tahap pertumbuhan dan perkembangan yang diharapkan pada umur yang semestinya, dengan ketertinggalan dalam populasi yang normal (Sacker, 2011). Masa lima tahun pertama kehidupan merupakan masa yang sangat peka terhadap lingkungan, maka masa balita disebut sebagai “masa keemasan” (golden period), “jendela kesempatan” (window of opportunity) dan “masa kritis” (critical period) (Departemen Kesehatan RI, 2012). Tujuan Penelitian: Faktor Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Gangguan Tumbuh Kembang pada Anak Usia 24 – 60 bulan di Klinik Tumbuh Kembang Yamet Surakarta Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode analitik correlational dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September – Oktober 2017. Populasi dalam penelitian ini adalah semua orang tua yang memiliki anak 24 – 60 bulan bulan di Klinik Tumbuh Kembang Yamet Surakarta yaitu sebanyak 40 Anak Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dan total sampling. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 40 Anak.Uji hipotesis yang digunakan adalah chi-square. Hasil: hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar Responden berumur 20-40 tahun sebanyak 24 Responden (60%), Responden telah tamat Diploma VI/S1 sebanyak 27 bidan (68%), Berdasarkan Jenis Kelamin Laki – laki sebesar 28 orang (70%), Faktor Eksterna yang mempengaruhi gangguan tumbuh kembang sebanyak 33 Responden (83%) sebanyak 23 Responden (58%) Mengalami gangguan pada factor Postnatal, dan Yang mengalami Gangguan tumbuh kembang sebanyak 36 responden (60%).Dan dari Uji Hipotesis dengan regresi logistic diperoleh OR Faktor Eksternal 2,108, dan OR Faktor Post Natal 1,225, dengan confendence Interval 95% dengan Faktor Eksternal batas bawah 1,189 batas atas 3,737, sedangkan untuk Faktor Postnatal batas bawah 1,050 dan batas bawah 1,430, nilai N Observasi 40 orang, nilai -2 log likehood 32,356, dan nilai Negelkerker R2 dengan nilai 56,2%, dengan taraf signifikansi untuk Faktor Eksternal 0,005<0,05 dan untuk Faktor Postnatal 0,016<0,05. Kata Kunci: Faktor Eksternal, Faktor Post Natal,Tumbuh Kembang
EFEKTIVITAS TERAPI KOMPLEMENTER STIMULATION MASSAGE BABY TERHADAP PENINGKATAN SELERA MAKAN SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN STUNTING PADA BALITA Arintasari, Farida; Putri, Ian Rossalia Pradita; Casnovanty, Naudy Yolanda
Medika Respati : Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 19, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35842/mr.v19i2.1186

Abstract

Latar belakang: Stimulation massage baby merupakan salah satu terapi yang dapat dilakukan mengatasi masalah gizi, termasuk dalam mencegah stunting pada anak balita karena dapat membantu proses pencernaan dan meningkatkan nafsu selera makan. Terapi komplementer dikenal sebagai terapi tradisional yang digabungkan dalam pengobatan modern. Salah satu jenis terapi komplementer adalah dengan massage atau pijat. Massage dapat dilakukan pada semua tingkat usia termasuk pada anak balita. Massage stimulation  memadukan antara kesehatan, seni dan kasih sayang. Tujuan: Penelitian ini untuk mengetahui efektivitas terapi komplementer stimulation baby massage terhadap peningkatan selera makan sebagai Upaya Pencegahan Stunting Pada Balita. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain quasy Eksperiment dengan pre test dan post test control group design. Sampel dalam penelitian ini adalah anak balita usia 7 – 24 bulan di Posyandu Mangga I Padukuhan Krodan. Tekhnik Pengambilan sampel secara purposive sampling. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.   Analisis data dilakukan dengan analisis Univariat dan Bivariat. Hasil: sebelum diberikan therapy massage stimulation tidak  ada peningkatan selera makan sebesar 56,67 %, setelah diberikan terapi komplementer stimulation  massage  ada peningkatan selera makan sebesar 90 % responden. Dengan demikian pemberian therapy komplementer stimulation massage berpengaruh secara signifikan dalam meningkatkan selera makan   (p  value 0,012). Kesimpulan: Terdapat pengaruh pemberian therapy komplementer stimulation massage baby dalam peningkatan selera makan sebagai upaya pencegahan stunting pada balita
The Effect of Baby Gym Complementary Therapy on Motor Skills in Improving Baby Development Arintasari, Farida; Ian Rossalia Pradita Puteri
Media Informasi Vol. 21 No. 01 (2025): February
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37160/mijournal.v21i01.791

Abstract

Background: Globally, around 20-40% of infants aged 0-2 years experience problems with delays in the development process. The period from infancy to age 2 years is called the 1000 days of birth. This period is the shortest of all developmental periods, so it is essential to meet optimal nutrition and stimulus because, after this period is passed, the brain will grow slowly and can never grow quickly again. Baby massages can help children get the appropriate stimulation for infant development. Baby massage is one of the traditions inherited from our ancestors, and it has proven its efficacy in stimulating development. Along with technological development, baby massage has been modified to a more modern pattern until it became a new trend known as the baby gym. This study aims to determine the effectiveness of complementary baby gym therapy on motor skills in improving development. The research method used is quantitative research with a quasy experiment design with pre-test and post-test control group design. The sample in this study were toddlers aged 5-12 months. The sample size was 60 toddlers, 30 in the experimental and 30 in the control group. The sampling technique was purposive sampling. Results: After complementary baby gym therapy was carried out on babies, the baby's motor development was normal for 86.67% of respondents. The t-test results showed p = 0.012 (<0.05), meaning that there is a significant influence between the baby gym and the development of motor babies. Conclusion: Complementary therapy in the baby gym has an effect on motor skills and on improving development.