cover
Contact Name
Masnia Ningsih
Contact Email
matsnaalmuna@gmail.com
Phone
+6282230702767
Journal Mail Official
matsnaalmuna@gmail.com
Editorial Address
Jl. Raya Jabon Km 0,7 Mojokerto Telp/Fax. (0321) 399474 Mojokerto
Location
Kab. mojokerto,
Jawa timur
INDONESIA
Pawitra Komunika: Jurnal Komunikasi dan Sosial Humaniora
ISSN : 27229025     EISSN : -     DOI : https://doi.org/10.36815/pawitrakomunika.v6i1
Jurnal Ilmiah “Pawitra Komunika” ini terbit setahun dua kali, yakni pada bulan Juni dan Desember. Jurnal Ilmiah “Pawitra Komunika” ini memuat tulisan hasil penelitian, tinjauan teoritik/konseptual, serta kajian kritis menyangkut fenomena komunikasi dan sosial humaniora. Tujuan penerbitan Jurnal Ilmiah “Pawitra Komunika” ini antara lain untuk memasyarakatkan ilmu komunikasi dan bagi kepentingan pembangunan bangsa. Sasaran penyebarannya ditujukan kepada akademisi, para peneliti, litkayasa, para praktisi bidang komunikasi, bidang sosial humaniora dan masyarakat umum.
Articles 62 Documents
ANALISIS ISI PESAN NILAI SOSIAL DALAM IKLAN BUKALAPAK.COM PERIODE BULAN JANUARI 2017 – BULAN APRIL 2018 Rohmawati, Agus; Lailiyah, Fatihatul
PAWITRA KOMUNIKA : Jurnal Komunikasi dan Sosial Humaniora Vol 1 No 1 (2020): Volume 1 No 1 Juni 2020
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Majapahit

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini berjudul “Analisis Isi Pesan Nilai Sosial Dalam Iklan Bukalapak.Com Periode Bulan Januari 2017 – Bulan April 2018”. Penelitian ini memilih bukalapak.com karena iklan bukalapak.com berbeda dengan online shopping lainnya, yang dimana bukalapak dalam mengiklankan produknya tidak hanya mengiklankan produk barang atau jasanya saja, tetapi juga menggabungkan iklannya dengan memberikan pesan-pesan nilai sosial yang menyentuh dan menarik agar dapat menarik perhatian audiens. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui isi pesan nilai sosial yang terkandung dalam iklan Bukalapak.com periode bulan Januari 2017 – bulan April 2018. Metode dalam penelitian ini adalah metode analisi isi deskriptif kualitatif.Teknik pengumpulan data dilakukan dengan penelitian kepustakaan dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan mengkategorikan iklan bukalapak.com berdasarkan jenis iklan. Kemudian setelah menemukan iklan yang mengandung pesan sosial dianalisis dengan menggunakan kategori nilai sosial. Hasil penelitian dalam iklan bukalapak yang mengandung pesan nilai sosial yaitu iklan bu Linda, iklan belah pinggir x belah tengah, dan iklan terima kasih ibu. Nilai sosial yang terdapat dalam iklan bu Linda, iklan belah pinggir x belah tengah, dan iklan terima kasih ibu, yaitu : nilai kasih sayang, nilai tanggung jawab, dan nilai keserasian hidup. Nilai kasih sayang yang terdiri atas pengabdian, tolong menolong, kekeluargaan, kesetiaan dan kepedulian. Nilai tanggung jawab terdiri atas nilai rasa memiliki, disiplin dan empati. Selanjutnya nilai Keserasian hidup terdiri atas nilai keadilan, toleransi, kerjasama dan demokrasi. Implikasi nilai-nilai sosial dalam iklan tersebut dapat di ambil pesan-pesan nilai sosial yang positif didalamnya oleh para masyarakat, diantaranya yakni dapat dijadikan contoh untuk menyadarkan masyarakat dalam menjalankan kehidupan bersosial dan bersikap terhadap sesama. Dengan adanya Nilai-nilai sosial yang terkandung dalam iklan tersebut membuat masyarakat sadar mengenai sikap nilai-nilai sosial positif yang dapat diambil contoh seperti nilai kasih sayang, nilai tanggung jawab, dan nilai keserasian hidup dalam masyarakat. This study is entitled "Content Analysis of Social Value Messages in Bukalapak.Com Ads for the Period of January 2017 - April 2018". This research chooses bukalapak.com because bukalapak.com advertisement is different from other online shopping, in which bukalapak in advertising its products not only advertises products or services, but also combines their advertisements by giving messages of touching and attractive social values ??in order to attract audience attention. This study aims to determine the content of social value messages contained in Bukalapak.com advertisements for the period of January 2017 - April 2018. The method in this study is a descriptive qualitative content analysis method. Data collection techniques are carried out by library research and documentation. The data analysis technique used in this study is to categorize bukalapak.com ads based on the type of advertising. Then after finding ads that contain social messages are analyzed using social value categories. The results of the research in Bukalapak advertisements that contain social value messages are Mrs. Linda advertisement, middle side x side split advertisement, and thank you mother's advertisement. The social values ??contained in Mrs. Linda's advertisement, middle side x side cleft advertising, and thank you mother's advertisement, namely: the value of affection, the value of responsibility, and the value of harmony in life. The value of compassion consists of dedication, help, family, loyalty and caring. The value of responsibility consists of the value of ownership, discipline and empathy. Furthermore, the value of harmony in life consists of the values ??of justice, tolerance, cooperation and democracy. The implication of social values ??in the advertisement can be taken positive social value messages in it by the community, which can be used as an example to make people aware of their social life and attitude towards others. The existence of social values ??contained in the advertisement makes the public aware of the attitude of positive social values ??that can be taken as examples such as the value of affection, the value of responsibility, and the value of harmony in life in society.
KRISIS SOSIAL KEHIDUPAN ETNIS ROHINGYA DI KAMP PENGUNGSIAN BANGLADESH DALAM POTRET FOTO JURNALISTIK Astutik, Dewi Maharani; Ramadhani, Rakhmad Saiful; Ningsih, Masnia
PAWITRA KOMUNIKA : Jurnal Komunikasi dan Sosial Humaniora Vol 1 No 1 (2020): Volume 1 No 1 Juni 2020
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Majapahit

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keempatian yang berkaitan erat dengan jiwa sosial dan dapat dipupuk kembali dengan cara lebih memperhatikan isu-isu bertemakan sosial di sekitar kita. Salah satu isu sosial yang layak mendapat perhatian lebih adalah konflik antara pemerintah Myanmar dengan etnis Rohingya yang mengakibatkan ratusan ribu masyarakat etnis Rohingya harus tinggal di kamp pengungsian Bangladesh. Hal ini diabadikan dalam potret-potret yang dipublikasikan oleh situs online milik media massa National Geographic. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kode-kode fotografi dan makna sosial dalam foto jurnalistik mengenai kehidupan masyarakat etnis Rohingya di Kamp Pengungsian Bangladesh yang dimuat dalam situs online majalah National Geographic periode Desember 2017 hingga Mei 2018. Penelitian ini menggunakan teori semiotika Charles Sanders Peirce. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Kesimpulan dari penelitian ini adalah foto-foto tentang kondisi pengungsi Rohingya di kamp pengungsian di Bangladesh yang ditampilkan di situs online National Geographic tidak lain merupakan cara pandang mereka dalam menyikapi fenomena yang sebagian korbannya adalah anak-anak ini, sekaligus untuk mengaktualisasikan informasi sesuai dengan kebutuhan para pembacanya, sehingga dapat menggugah emosi, membangkitkan empati, dan mengembalikan kepedulian sosial yang sudah semakin luntur. Diharapkan perubahan sikap dapat mengajak pembaca untuk melakukan sesuatu yang nyata untuk tragedi ini. The sense of empathy possessed by humans is becoming increasingly faded because of the less time spent interacting with each other.One of the social issues that deserves more attention is the conflict between the Myanmar government and the Rohingya ethnic group which has resulted in hundreds of thousands of Rohingya people living in Bangladesh's refugee camps. This is captured in portraits published by online sites belonging to National Geographic mass media. The purpose of this study was to find out what the photographic codes and social meanings in journalistic photos concerning the lives of Rohingya ethnic communities in the Bangladesh Evacuation Camp were published on the National Geographic magazine online site from December 2017 to May 2018. This study uses Charles Sanders Peirce's semiotic theory. This research is a descriptive research. The conclusion of this study is photographs of the conditions of Rohingya refugees in refugee camps in Bangladesh which are published on the National Geographic online site are nothing but their perspective in addressing the phenomenon that some of the victims are children, as well as to actualize information according to the needs of the the reader, so that it can arouse emotions, arouse empathy, and restore social concern that has faded. It is hoped that a change of attitude can invite readers to do something real for this tragedy.
MOTIF PENGGUNA FACEBOOK MENGUNGGAH KELUHAN TENTANG PELAYANAN PUBLIK Hasan, Moh.; Suprihatin, Suprihatin
PAWITRA KOMUNIKA : Jurnal Komunikasi dan Sosial Humaniora Vol 1 No 1 (2020): Volume 1 No 1 Juni 2020
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Majapahit

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Facebook sering dimanfaatkan penggunanya untuk mengunggah persoalan mengenai pelayanan publik. Maraknya unggahan berisikan informasi semacam itu, adalah potret kualitas pelayanan publik di negeri ini. Kenyataan itu bisa jadi adalah indikator rendahnya kualitas pelayanan publik di Indonesia. Parahnya, yang mengalami keadaan itu lebih banyak dari kalangan masyarakat yang tidak beruntung secara ekonomi. Besarnya tuntutan masyarakat terhadap kualitas profesionalisme penyelenggara pelayan publik, dapat ditengarai sebagai pertanda berkembangnya pemahaman masyarakat terhadap hak-haknya sebagai warga negara. Hal itu bisa berdampak pada perbaikan kinerja birokrasi dalam rangka memberikan pelayanan. Sebagaimana termaktub dalam Undang-Undang, nomor 25 Tahun 2009, tentang Pelayanan Publik. Pelayanan publik adalah kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Unggahan di Facebook seputar masalah pelayanan publik menjadi fokus persoalan dalam penelitian ini. Penelitian ini juga bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis motif yang melatari pengguna Facebook untuk mengunggah keluhan tentang penyelenggaraan pelayanan publik. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Untuk menghimpun data, peneliti melakukan wawancara kepada sejumlah pengguna Facebook, selain mengamati teks-teks yang diunggah di akun Facebook terkait isu pelayanan publik. Dari hasil wawancara terhadap tiga pengguna FB yang mengunggah keluhan atas pelayanan publik, ketiga informan memiliki motif yang sama dalam mengunggah postingan. Yaitu menarik perhatian publik dan berharap mendapatkan respon dari instansi yang dituju. Menurut salah satu informan, postingan tersebut diharapkan dapat membangun kesadaran publik atas hak layanan publik yang seharusnya diterima. Facebook is often used by users to upload issues regarding public services. The rise of uploads containing such information is a portrait of the quality of public services in this country. That fact could be an indicator of the low quality of public services in Indonesia. Worse, who experienced the situation more than the people who are economically disadvantaged. The large demand of the community for the professionalism of the quality of public service providers can be seen as a sign of the development of public understanding of their rights as citizens. That can have an impact on improving the performance of the bureaucracy in order to provide services. As stipulated in the Law, number 25 of 2009, concerning Public Services. Public services are activities in the context of meeting the service needs of every citizen and population of goods, services, and / or administrative services provided by the public service providers. Uploads on Facebook about the issue of public services are the focus of the problem in this study. This study also aims to describe and analyze the motives behind Facebook users to upload complaints about the administration of public services. This research was conducted with a qualitative approach. To collect data, researchers conducted interviews with a number of Facebook users, in addition to observing texts uploaded on Facebook accounts related to public service issues. From the results of interviews with three FB users who uploaded complaints about public services, all three informants had the same motive in uploading posts. That is attracting public attention and hoping to get a response from the intended agency. According to one informant, the post is expected to be able to build public awareness of the rights of public services that should be received.
REPRESENTASI SPARROW FACE REMAJA PENGGUNA INSTAGRAM Yusvia, Dini Eka; Ningsih, Masnia
PAWITRA KOMUNIKA : Jurnal Komunikasi dan Sosial Humaniora Vol 1 No 1 (2020): Volume 1 No 1 Juni 2020
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Majapahit

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sparrow face merupakan gaya foto selfie terbaru yang menjadi tren di kalangan remaja pengguna media sosial. Pose ini merupakan penerus pose duck lips atau duck face yang populer karena kemajuan teknologi dan kebudayaan populer yang berkembang. Remaja merupakan penikmat perkembangan zaman, yang kerap melakukan pose sparrow face dan berlanjut diunggah di akun media sosial mereka. Kebutuhan untuk mendapatkan perhatian, kebutuhan untuk diterima di lingkungan sosial, kebutuhan akan kasih dan sayang, dan kebutuhan akan penghargaan, kerap menjadi faktor remaja dalam melakukan foto selfiedan diunggah di akun media sosial mereka. Untuk megupas representasi sparrow face remaja pengguna instagram, penelitian kualitatif deskriptif ini menggunakan paradigma semiotika Charles Sanders Pierce sebagai pisau analisisnya. Akan ada katagorisasi ikon, indeks, dan simbol dari objek penelitian, dan data diinterpretasikan oleh peneliti untuk memperoleh kesimpulannya. Penelitian dilakukan pada remaja akhir yang mengunggah foto sparrow face pada akun pribadinya, dalam kurun waktu 1 januari 2018 sampai 5 agustus 2018. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sparrow face merupakan representasi dari konsep kecantikan, keseksian pada wanita dan kecenderungan sebagai daya tarik seksual bagi lawan jenis. Sparrow face is the latest selfie style photo that has become a trend among teenagers using social media. This pose is the successor to the popular duck lips or duck face pose due to advances in technology and a growing popular culture. Teenagers are connoisseurs of the times, who often pose sparrow faces and continue to be uploaded on their social media accounts. The need to get attention, the need to be accepted in the social environment, the need for love and affection, and the need for appreciation, are often factors in adolescents taking selfies and uploading them on their social media accounts. To examine the sparrow face representation of teenage users on Instagram, this descriptive qualitative study uses the Charles Sanders Pierce semiotic paradigm as its analysis knife. There will be a categorization of icons, indices, and symbols of the research object, and the data will be interpreted by the researcher to obtain their conclusions. The study was conducted on late adolescents who uploaded sparrow face photos on their personal accounts, within 1 January 2018 to 5 August 2018. The results showed that the sparrow face is a representation of the concept of beauty, sexiness in women and tendencies as sexual attraction for the opposite sex.
KOMUNIKASI INTERPERSONAL SISWA TUNARUNGU AKTIF DAN BERPRESTASI NASIONAL (STUDI KASUS DI SLB AISYIYAH KRIAN) Ichsan, Yusuf Noer; Dewi, Ratnaningrum Zusyana; Lailiyah, Fatihatul
PAWITRA KOMUNIKA : Jurnal Komunikasi dan Sosial Humaniora Vol 1 No 1 (2020): Volume 1 No 1 Juni 2020
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Majapahit

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Komunikasi merupakan hal yang paling penting dalam kehidupan, karena dengan berkomunikasi kita dapat bertukar ide serta memberikan semangat satu sama lain. Akan tetapi, ada beberapa individu yang tidak dapat berkomunikasi dengan baik karena memiliki ketidakmampuan untuk mendengar atau disebut tunarungu. Individu yang menderita tunarungu tentu kesulitan untuk memahami apa yang dikatakan orang lain, namun ada siswa tunarungu yang aktif dan mampu memiliki prestasi di tingkat nasional. Siswa tersebut bernama Lailatul Risma Sholichah, yang pada tahun 2016 lalu menjuarai perlombaan poster tingkat nasional. Selain itu, dia juga merupakan siswa yang aktif di kelas serta sering mengikuti perlombaan lainnya. Penelitian ini akan membahas bagaimana komunikasi yang dilakukan oleh siswa tunarungu berprestasi tersebut dengan orang-orang terdekatnya termasuk guru, teman sebaya, orang tua, saudara kandung dan saudara ipar. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif yang menggunakan metode pendekatan studi kasus. Tipe dari penelitian ini adalah penelitian eksploratif yaitu untuk menjelaskan secara mendalam mengenai komunikasi interpersonal siswa tersebut dengan guru dan teman di sekolah serta keluarganya. Dari hasil penelitian diketahui bahwa komunikasi interpersonal dengan orang-orang sekitar cukup bagus memberikan dampak yang signifikan terhadap perkembangan belajar dan motivasi bagi Lailatul Risma Sholichah sampai akhirnya menjadi siswa berprestasi. Peran guru di sekolah adalah sebagai pendidik sekaligus sebagai motivator. Peran teman sebaya adalah sebagai motivator sekaligus peredam saat ada masalah yang timbul dalam hubungan pertemanan mereka. Peran orang tua dirumah adalah sebagai pendidik sekaligus pendukung dalam kegiatan yang diiikuti oleh siswa. Peran saudara kandung adalah sebagai pendidik sekaligus kontrol terhadap aktivitas yang dilakukan oleh subjek, sedangkan peran saudara ipar adalah sebagai penengah pada saat subjek terkena masalah. Communication is the most important thing in life, because by communicating we can exchange ideas and encourage one another. However, there are some individuals who cannot communicate well because they have an inability to hear or are called deaf. Individuals who suffer from hearing impairment certainly have difficulty understanding what others are saying, but there are deaf students who are active and able to have achievements at the national level. The student named Lailatul Risma Sholichah, who in 2016 won the national poster competition. In addition, he is also an active student in the class and often participates in other competitions. This study will discuss how the communication carried out by students with high performance hearing impairments with those closest to them includes teachers, peers, parents, siblings and brother-in-law. This research is a type of qualitative research using a case study approach. The type of this research is exploratory research which is to explain deeply about students' interpersonal communication with teachers and friends at school and their families. From the results of the study note that interpersonal communication with people around is good enough to have a significant impact on the development of learning and motivation for Laylatul Risma Sholichah until finally becoming an outstanding student. The role of the teacher in school is both as an educator and as a motivator. The role of peers is both a motivator and a buffer when problems arise in their friendship. The role of parents at home is as an educator as well as a supporter in the activities followed by students. The role of siblings is as an educator as well as control of the activities carried out by the subject, while the role of the brother-in-law is as an intermediary when the subject is in trouble.
STRATEGI KOMUNIKASI PESAN DALAM PENGELOLAAN BANK SAMPAH DESA CENTONG KECAMATAN GONDANG MOJOKERTO Ningsih, Masnia; Ramadhani, Rakhmad Saiful
PAWITRA KOMUNIKA : Jurnal Komunikasi dan Sosial Humaniora Vol 1 No 1 (2020): Volume 1 No 1 Juni 2020
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Majapahit

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seperti halnya disetiap wilayah yang berpenduduk, Desa Centong juga tidak bisa menghindar dari permasalahan sampah. Bagaimana harus memberikan penyadaran akan dampak negatif dari sampah kepada masyarakatnya,hingga bagaimana mengolah dan mendistribusikan sampah yang bisa bernilai ekonomis bagi masyarakatnya. Dengan mayoritas masyarakat bermata pencaharian sebagai petani, melakukan perubahan paradigma yang mendasar dalam pengelolaan sampah yaitu dari paradigma kumpul – angkut – buang menjadi pengolahan yang bertumpu pada pengurangan sampah dan penanganan sampah, bukanlah hal yang mudah bagi pengurus bank sampah. Hal tersebut sesuai dengan undang-undang no 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah oleh kementrian lingkungan hidup, beserta peraturan pemerintah no 81 tahun 2012. Dicanangkannya program 3R (Reduce, Re-use, dan Recycle) oleh pemerintah adalah bentuk tindak lanjut dari undang-undang, yang kemudian diteruskan oleh pemerintah daerah ke desa-desa yang ada di wilayahnya. Melalui penelitian yang menggunakan metode studi kasus ini, ingin diketahui bagaimana strategi komunikasi pesan dalam pengelolaan organisasi bank sampah di desa Centong. Dari hasil penelitian ini, diketahui rumusan strategi komunikasi pesan dalam pengelolaan Bank Sampah yang ada di desa Centong, yakni pertama pesan komunikasi yang berkaitan dengan pentingnya lingkungan sehat dan dampaknya, dan komunikasi pesan kedua adalah berkaitan dengan nilai ekonomi sampah. Like every inhabited area, Centong Village also cannot avoid the waste problem. How to provide awareness of the negative impact of waste to the community, to how to process and distribute waste that can be of economic value to the community. With the majority of the people earning a living as farmers, making a fundamental paradigm shift in waste management that is from the collect - transport - waste paradigm to processing that relies on waste reduction and waste management, is not an easy thing for the management of the garbage bank. This is in accordance with Law No. 18 of 2008 concerning Waste Management by the Ministry of Environment, along with Government Regulation No. 81 of 2012. The introduction of the 3R program (Reduce, Re-use, and Recycle) by the government is a form of follow-up to the law , which is then passed on by the regional government to the villages in the region. Through research using this case study method, we want to know how the message communication strategy is in managing the waste bank organization in Centong village. From the results of this study, it is known the formulation of the message communication strategy in the management of the Garbage Bank in Centong village, namely the first communication message relating to the importance of a healthy environment and its impact, and the second message communication is related to the economic value of waste.
ETNOGRAFI KOMUNIKASI DALAM KESENIAN UJUNG DI DESA SALEN KECAMATAN BANGSAL KABUPATEN MOJOKERTO Ihwan, Muhamad; Lailin, Mochammad I.A.H.
PAWITRA KOMUNIKA : Jurnal Komunikasi dan Sosial Humaniora Vol 1 No 1 (2020): Volume 1 No 1 Juni 2020
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Majapahit

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) situasi komunikatif dalam pertunjukan kesenian Ujung di Desa Salen Kecamatan Bangsal Mojokerto., (2) peristiwa komunikatif dalam pertunjukan kesenian Ujung di Desa Salen Kecamatan Bangsal Mojokerto., dan (3) tindak komunikatif dalam pertunjukan kesenian Ujung di Desa Salen Kecamatan Bangsal Mojokerto.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan Etnografi Komunikasi. Sumber data penelitian adalah hasil wawancara observasi. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik pustaka, simak dan catat. Peneliti berperan langsung sebagai instrumen utama penelitian. Validasi data diperoleh melalui triangulasi sumber data, metode, dan teori. Analisis data yang digunakan penelitian yaitu model analisis analisis interaktif dengan mengumpulkan data, mereduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Hasil penelitian diperoleh yakni ditemukan situasi komunikatif dalam kesenian Ujung yakni berupa kesenian yang mengandalkan kekuatan untuk diadu, peristiwa komunikatif (antara lain genre, topik, tujuan dan fungsi peristiwa, partisipan, bentuk pesan, isi pesan, urutan tindakan, kaidah interaksi, dan norma-morma) dalam kesenian ujung, dan tindak komunikatif dalam kesenian Ujung yakni adanya bentuk komunikasi verbal dan nonverbal, namun yang lebih domunan adalah komunikasi nonverbal yang terbentuk atas gerakan-gerakan dalam teknik bermain ujung. This study aims to describe: This study aims to determine: (1) communicative situation in Ujung art performance in Salen Village, Bangsal Mojokerto District. (2) communicative events in Ujung art performance in Salen Village, Bangsal Mojokerto District. and (3) communicative acts in Ujung art performance in Salen Village, Bangsal Mojokerto District. The method used in this study is a qualitative descriptive method with the Communication Ethnography approach. The source of research data is the result of an observation interview. Data collection techniques using library techniques, refer to and record. Researchers play a direct role as the main instrument of research. Data validation is obtained through triangulation of data sources, methods, and theories. Analysis of the data used in this research is an interactive analysis analysis model by collecting data, reducing data, presenting data, and verifying data. The results obtained are found communicative situations in Ujung art in the form of art that relies on the strength to be pitted, communicative events (including genres, topics, purpose and function of events, participants, message forms, message content, sequence of actions, sequences of interaction, rules of interaction, and norms morma) in Ujung art, and communicative acts in Ujung art, namely the existence of verbal and nonverbal forms of communication, but what is more predominant is nonverbal communication formed over movements in the tip playing technique.
PESAN RELIGI PADA LIRIK LAGU CINTA (Analisis Semiotika Riffaterre pada Lagu Populer Karya Grup Band Letto) Hosen, Muhamad; Ramadhani, Rakhmad Saiful
PAWITRA KOMUNIKA : Jurnal Komunikasi dan Sosial Humaniora Vol 1 No 1 (2020): Volume 1 No 1 Juni 2020
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Majapahit

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Selain untuk hiburan, lagu juga biasa digunakan sebagai salah satu media penyampaian pesan dalam komunikasi antara musisi dengan pendengarnya. Namun pada kebanyakan kasus tidak semua lagu bisa langsung dimengerti maknanya oleh pendengar. Hal ini dikarenakan penggunaan kata-kata yang terlalu puitis oleh penulis lirik lagu, sehingga pendengar biasanya salah mengintrepretasikan maksud dari lagu tersebut. Sehingga penelitian ini dibuat dengan tujuan memberi sumbangan kepada masyarakat tentang pemahaman akan pesan dalam sebuah lagu. Penelitian ini berusaha mengungkap pesan religi yang terkandung dalam lagu Letto yang bertema cinta dengan menggunakan pendekatan kualitatif interpretatif, metode analisis semiotika Riffaterre. Selanjutnya dari analisis yang telah dilakukan maka lirik yang ada dihubungkan dengan unsur-unsur religi. Dari situ maka dapat disimpulkan bahwasannya dalam lirik lagu Letto yang telah dipilih sebagai objek dalam penelitian ini, ditemukan pesan-pesan religi yang tersembunyi. Diantaranya mengenai eksistensi Tuhan, kayakinan atau keimanan seorang hamba akan adanya Tuhan dengan segala kekuasaannya, bentuk respon emosional seorang hamba pada Tuhan, serta mengenai pemahaman akan adanya sesuatu yang dianggap suci. Secara keseluruhan pesan religi yang terkandung dalam lagu karya grup band Lettoenunjukkan bahwa lirik-lirik dalam lagu Letto dapat dijadikan sebagai bahan renungan atau pedoman bagi masyarakat untuk lebih memahami mengenai agama. In addition to amusement, song usually be used to submit a massage in communication between musician and listener of the music. But, most of all case not all of song can be understood directly its meaning by the listener. This is because use words that are too poetic by writer of the song lyrics, so listener usually is wrong to interpret the meaning of that song. So this research is create to contributing to the people about understanding the message of that song.This research is try to reveal religious message which contained in the Letto song which the themed of that song is love theme by using approach interpretative-qualitative, Riffaterre’s semiotics analysis method. Furthermore, from the analysis, the lyric are associated with religious elements. From there it can be concluded that in Letto’s song lyrics that have been selected as object in this study, found hidden religious message. Among them are the existence God, the faith of a servant of God’s existence with all his power, the emotional respon of a servant to God and regarding understanding of something sacred.Overall the religious message contained in Letto band is shows that the Letto song can be used as elements to reflections or guide the people to better understand about religion.
ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN KAWIN PESANAN INDONESIA CHINA DI MEDIA ONLINE Prastyowati, Andriyani; Ramadhani, Rakhmad Saiful; Ningsih, Masnia
PAWITRA KOMUNIKA : Jurnal Komunikasi dan Sosial Humaniora Vol 1 No 2 (2020): Volume 1 Nomor 2 Desember 2020
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Majapahit

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seiring perkembangan kasus human trafficking yang terjadi di Indonesia pada tahun 2019 masih terbilang cukup tinggi. Terutama kasus yang baru-baru ini terjadi mengenai kasus kawin pesanan di China, dari data yang ada dari tahun ke tahun diperoleh dari kementrian luar negeri yakni sebanyak 29 perempuan warga negara Indonesia menjadi korban kawin pesanan. Sebanyak 13 perempuan asal Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, dan 16 orang perempuan asal Jawa Barat. Faktor penyebab terjadinya kasus pengantin pesanan yakni permasalahan ekono mi yang mendorong korban masuk di sindikat jaringan perdagangan manusia. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pandangan dari empat media online Detik.com, Liputan6.com, Kompas.com dan CNN.com. Latar belakang dari pembingkaian keempat media online tersebut mengenai kasus kawin pesanan yakni tentang bagaimana membingkai informasi berita yang ditampilakan. Penelitian ini menggunakan teori framing yang dikemukakan oleh Robert Entman yang berasumsi bahwa framing tentang bagaimana teks komunikasi yang disajikan, bagaimana teks tersebut bisa mempengaruhi khalayak umum. Jenis penelitian menggunakan penelitian kualitatif dengan metode analisis framing milik Robert N. Entman. Objek penelitian ini adalah pemberitaan kasus kawin pesanan di Indonesia dalam informasi berita media online di Detik.com, Liputan6.com, Kompas.com dan CNN.com. Teknik pengumpulan data dengan mengumpulkan informasi berita-berita yang berkaitan dengan kawin pesanan di China sepanjang bulan 23 Juni hingga 10 Oktober 2019. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keempat media online tersebut, mengkritik pemerintah dalam perlidungan dan pemberantasan kasus kawin pesanan di Indonesia dari tahun ke tahun.
ANALISIS RESEPSI KHALAYAK TERHADAP STEREOTIP PROFESI PADA VIDEO KITABISA.COM DI YOUTUBE Azizah, Nabila Rizki; Dewi, Ratnaningrum Zusyana; Ningsih, Masnia
PAWITRA KOMUNIKA : Jurnal Komunikasi dan Sosial Humaniora Vol 1 No 2 (2020): Volume 1 Nomor 2 Desember 2020
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Majapahit

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stereotip profesi merupakan salah satu permasalahan sosial yang ada di masyarakat, namun sering tanpa disadari. Faktanya masih banyak masyrakat yang terpengaruh dengan adanya stereotip profesi. Fenomena stereotip profesi menjadi dasar penelitian ini yang akan membahas bagaimana masyarakat bisa memahami stereotip profesi, dan bagaimana khalayak memberikan makna terhadap stereotip profesi yang ditampilkan melalui video social experiment dalam channel Youtube Kitabisa.com. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan metode analisis resepsi dan teknik pengumpulan data wawancara mendalam. Teori utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori resepsi khalayak dan teori encoding – decoding karya Stuart Hall. Hasil dari penelitian ini menjelaskan Resepsi Khalayak Terhadap Stereotip Profesi Pada Video Kitabisa.com di Youtube yang dikategorikan dalam tiga jenis pemaknaan dengan jumlah 4 informan berada pada posisi Dominant-hegemonic (khalayak memahami dan menerima pesan yang disampaikan media), 3 informan di posisi Negotiated Position (khalayak memahami namun tidak sepenuhnya menerima pesann yang disampaikan media), dan 2 informan di posisi Opositional ‘counter’ hegemonic (khalayak memiliki pendapat tersendiri dalam menginterpretasikan pesan dari media). Pemberian klasifikasi pemaknaan tersebut ditentukan berdasarkan opini informan terkait stereotip profesi yang ditampilkan pada video “Social Experiment: 2 Orang Ngobrol Tanpa Melihat, Ternyata Ini Yang Terjadi