Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Pemberdayaan Perempuan dan Pengentasan Kemiskinan Desa Began Lamongan Jawa Timur Melalui Pelatihan Membatik Sutrisno, Eko; Efendi, Umar; Lailin, Moch. Ichdah Asyarin Hayau; Dewi, Ratnaningrum Zusyana; Ramadhani, Rakhmad Saiful
ABDISOSHUM: Jurnal Pengabdian Masyarakat Bidang Sosial dan Humaniora Vol. 3 No. 2 (2024): Juni 2024
Publisher : Yayasan Literasi Sains Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55123/abdisoshum.v3i2.3253

Abstract

The majority of the people of Began Village make a living as farmers and farmers. Women or wives on average work to take care of the household and, some open businesses buying and selling daily necessities and selling snacks for children. Based on this, the Began Village Government in collaboration with the service team agreed to hold batik training activities for PKK mothers in Began Village. It aims to help improve the economic welfare of the community, diversify income, maintain cultural heritage, and provide opportunities for women's empowerment. The implementation of the service was direct training on how to make batik with 30 participants from the village PKK mothers. The results of the service showed that the knowledge of the villagers in general and the participants of the batik training was quite good. The existence of batik making training made the participants (Ibu PKK) very enthusiastic because they gained new knowledge, such as batik equipment, batik making process and how to care for batik clothes. In addition, participants also gained insight into the types of batik and batik models.  Some suggestions and inputs that can be given regarding this service activity are further mentoring on the ability to make batik while motivating the participants in developing their ability to make batik and creating new batik motifs so as to produce distinctive motifs of Began Village.
KRISIS SOSIAL KEHIDUPAN ETNIS ROHINGYA DI KAMP PENGUNGSIAN BANGLADESH DALAM POTRET FOTO JURNALISTIK Astutik, Dewi Maharani; Ramadhani, Rakhmad Saiful; Ningsih, Masnia
PAWITRA KOMUNIKA : Jurnal Komunikasi dan Sosial Humaniora Vol 1 No 1 (2020): Volume 1 No 1 Juni 2020
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Majapahit

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keempatian yang berkaitan erat dengan jiwa sosial dan dapat dipupuk kembali dengan cara lebih memperhatikan isu-isu bertemakan sosial di sekitar kita. Salah satu isu sosial yang layak mendapat perhatian lebih adalah konflik antara pemerintah Myanmar dengan etnis Rohingya yang mengakibatkan ratusan ribu masyarakat etnis Rohingya harus tinggal di kamp pengungsian Bangladesh. Hal ini diabadikan dalam potret-potret yang dipublikasikan oleh situs online milik media massa National Geographic. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kode-kode fotografi dan makna sosial dalam foto jurnalistik mengenai kehidupan masyarakat etnis Rohingya di Kamp Pengungsian Bangladesh yang dimuat dalam situs online majalah National Geographic periode Desember 2017 hingga Mei 2018. Penelitian ini menggunakan teori semiotika Charles Sanders Peirce. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Kesimpulan dari penelitian ini adalah foto-foto tentang kondisi pengungsi Rohingya di kamp pengungsian di Bangladesh yang ditampilkan di situs online National Geographic tidak lain merupakan cara pandang mereka dalam menyikapi fenomena yang sebagian korbannya adalah anak-anak ini, sekaligus untuk mengaktualisasikan informasi sesuai dengan kebutuhan para pembacanya, sehingga dapat menggugah emosi, membangkitkan empati, dan mengembalikan kepedulian sosial yang sudah semakin luntur. Diharapkan perubahan sikap dapat mengajak pembaca untuk melakukan sesuatu yang nyata untuk tragedi ini. The sense of empathy possessed by humans is becoming increasingly faded because of the less time spent interacting with each other.One of the social issues that deserves more attention is the conflict between the Myanmar government and the Rohingya ethnic group which has resulted in hundreds of thousands of Rohingya people living in Bangladesh's refugee camps. This is captured in portraits published by online sites belonging to National Geographic mass media. The purpose of this study was to find out what the photographic codes and social meanings in journalistic photos concerning the lives of Rohingya ethnic communities in the Bangladesh Evacuation Camp were published on the National Geographic magazine online site from December 2017 to May 2018. This study uses Charles Sanders Peirce's semiotic theory. This research is a descriptive research. The conclusion of this study is photographs of the conditions of Rohingya refugees in refugee camps in Bangladesh which are published on the National Geographic online site are nothing but their perspective in addressing the phenomenon that some of the victims are children, as well as to actualize information according to the needs of the the reader, so that it can arouse emotions, arouse empathy, and restore social concern that has faded. It is hoped that a change of attitude can invite readers to do something real for this tragedy.
STRATEGI KOMUNIKASI PESAN DALAM PENGELOLAAN BANK SAMPAH DESA CENTONG KECAMATAN GONDANG MOJOKERTO Ningsih, Masnia; Ramadhani, Rakhmad Saiful
PAWITRA KOMUNIKA : Jurnal Komunikasi dan Sosial Humaniora Vol 1 No 1 (2020): Volume 1 No 1 Juni 2020
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Majapahit

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seperti halnya disetiap wilayah yang berpenduduk, Desa Centong juga tidak bisa menghindar dari permasalahan sampah. Bagaimana harus memberikan penyadaran akan dampak negatif dari sampah kepada masyarakatnya,hingga bagaimana mengolah dan mendistribusikan sampah yang bisa bernilai ekonomis bagi masyarakatnya. Dengan mayoritas masyarakat bermata pencaharian sebagai petani, melakukan perubahan paradigma yang mendasar dalam pengelolaan sampah yaitu dari paradigma kumpul – angkut – buang menjadi pengolahan yang bertumpu pada pengurangan sampah dan penanganan sampah, bukanlah hal yang mudah bagi pengurus bank sampah. Hal tersebut sesuai dengan undang-undang no 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah oleh kementrian lingkungan hidup, beserta peraturan pemerintah no 81 tahun 2012. Dicanangkannya program 3R (Reduce, Re-use, dan Recycle) oleh pemerintah adalah bentuk tindak lanjut dari undang-undang, yang kemudian diteruskan oleh pemerintah daerah ke desa-desa yang ada di wilayahnya. Melalui penelitian yang menggunakan metode studi kasus ini, ingin diketahui bagaimana strategi komunikasi pesan dalam pengelolaan organisasi bank sampah di desa Centong. Dari hasil penelitian ini, diketahui rumusan strategi komunikasi pesan dalam pengelolaan Bank Sampah yang ada di desa Centong, yakni pertama pesan komunikasi yang berkaitan dengan pentingnya lingkungan sehat dan dampaknya, dan komunikasi pesan kedua adalah berkaitan dengan nilai ekonomi sampah. Like every inhabited area, Centong Village also cannot avoid the waste problem. How to provide awareness of the negative impact of waste to the community, to how to process and distribute waste that can be of economic value to the community. With the majority of the people earning a living as farmers, making a fundamental paradigm shift in waste management that is from the collect - transport - waste paradigm to processing that relies on waste reduction and waste management, is not an easy thing for the management of the garbage bank. This is in accordance with Law No. 18 of 2008 concerning Waste Management by the Ministry of Environment, along with Government Regulation No. 81 of 2012. The introduction of the 3R program (Reduce, Re-use, and Recycle) by the government is a form of follow-up to the law , which is then passed on by the regional government to the villages in the region. Through research using this case study method, we want to know how the message communication strategy is in managing the waste bank organization in Centong village. From the results of this study, it is known the formulation of the message communication strategy in the management of the Garbage Bank in Centong village, namely the first communication message relating to the importance of a healthy environment and its impact, and the second message communication is related to the economic value of waste.
PESAN RELIGI PADA LIRIK LAGU CINTA (Analisis Semiotika Riffaterre pada Lagu Populer Karya Grup Band Letto) Hosen, Muhamad; Ramadhani, Rakhmad Saiful
PAWITRA KOMUNIKA : Jurnal Komunikasi dan Sosial Humaniora Vol 1 No 1 (2020): Volume 1 No 1 Juni 2020
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Majapahit

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Selain untuk hiburan, lagu juga biasa digunakan sebagai salah satu media penyampaian pesan dalam komunikasi antara musisi dengan pendengarnya. Namun pada kebanyakan kasus tidak semua lagu bisa langsung dimengerti maknanya oleh pendengar. Hal ini dikarenakan penggunaan kata-kata yang terlalu puitis oleh penulis lirik lagu, sehingga pendengar biasanya salah mengintrepretasikan maksud dari lagu tersebut. Sehingga penelitian ini dibuat dengan tujuan memberi sumbangan kepada masyarakat tentang pemahaman akan pesan dalam sebuah lagu. Penelitian ini berusaha mengungkap pesan religi yang terkandung dalam lagu Letto yang bertema cinta dengan menggunakan pendekatan kualitatif interpretatif, metode analisis semiotika Riffaterre. Selanjutnya dari analisis yang telah dilakukan maka lirik yang ada dihubungkan dengan unsur-unsur religi. Dari situ maka dapat disimpulkan bahwasannya dalam lirik lagu Letto yang telah dipilih sebagai objek dalam penelitian ini, ditemukan pesan-pesan religi yang tersembunyi. Diantaranya mengenai eksistensi Tuhan, kayakinan atau keimanan seorang hamba akan adanya Tuhan dengan segala kekuasaannya, bentuk respon emosional seorang hamba pada Tuhan, serta mengenai pemahaman akan adanya sesuatu yang dianggap suci. Secara keseluruhan pesan religi yang terkandung dalam lagu karya grup band Lettoenunjukkan bahwa lirik-lirik dalam lagu Letto dapat dijadikan sebagai bahan renungan atau pedoman bagi masyarakat untuk lebih memahami mengenai agama. In addition to amusement, song usually be used to submit a massage in communication between musician and listener of the music. But, most of all case not all of song can be understood directly its meaning by the listener. This is because use words that are too poetic by writer of the song lyrics, so listener usually is wrong to interpret the meaning of that song. So this research is create to contributing to the people about understanding the message of that song.This research is try to reveal religious message which contained in the Letto song which the themed of that song is love theme by using approach interpretative-qualitative, Riffaterre’s semiotics analysis method. Furthermore, from the analysis, the lyric are associated with religious elements. From there it can be concluded that in Letto’s song lyrics that have been selected as object in this study, found hidden religious message. Among them are the existence God, the faith of a servant of God’s existence with all his power, the emotional respon of a servant to God and regarding understanding of something sacred.Overall the religious message contained in Letto band is shows that the Letto song can be used as elements to reflections or guide the people to better understand about religion.
ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN KAWIN PESANAN INDONESIA CHINA DI MEDIA ONLINE Prastyowati, Andriyani; Ramadhani, Rakhmad Saiful; Ningsih, Masnia
PAWITRA KOMUNIKA : Jurnal Komunikasi dan Sosial Humaniora Vol 1 No 2 (2020): Volume 1 Nomor 2 Desember 2020
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Majapahit

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seiring perkembangan kasus human trafficking yang terjadi di Indonesia pada tahun 2019 masih terbilang cukup tinggi. Terutama kasus yang baru-baru ini terjadi mengenai kasus kawin pesanan di China, dari data yang ada dari tahun ke tahun diperoleh dari kementrian luar negeri yakni sebanyak 29 perempuan warga negara Indonesia menjadi korban kawin pesanan. Sebanyak 13 perempuan asal Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, dan 16 orang perempuan asal Jawa Barat. Faktor penyebab terjadinya kasus pengantin pesanan yakni permasalahan ekono mi yang mendorong korban masuk di sindikat jaringan perdagangan manusia. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pandangan dari empat media online Detik.com, Liputan6.com, Kompas.com dan CNN.com. Latar belakang dari pembingkaian keempat media online tersebut mengenai kasus kawin pesanan yakni tentang bagaimana membingkai informasi berita yang ditampilakan. Penelitian ini menggunakan teori framing yang dikemukakan oleh Robert Entman yang berasumsi bahwa framing tentang bagaimana teks komunikasi yang disajikan, bagaimana teks tersebut bisa mempengaruhi khalayak umum. Jenis penelitian menggunakan penelitian kualitatif dengan metode analisis framing milik Robert N. Entman. Objek penelitian ini adalah pemberitaan kasus kawin pesanan di Indonesia dalam informasi berita media online di Detik.com, Liputan6.com, Kompas.com dan CNN.com. Teknik pengumpulan data dengan mengumpulkan informasi berita-berita yang berkaitan dengan kawin pesanan di China sepanjang bulan 23 Juni hingga 10 Oktober 2019. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keempat media online tersebut, mengkritik pemerintah dalam perlidungan dan pemberantasan kasus kawin pesanan di Indonesia dari tahun ke tahun.
KONSTRUKSI MEDIA TELEVISI TENTANG REVISI UNDANG-UNDANG KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI: (Analisis Framing Pada Tayangan Indonesia Lawyers Club di TV One) Khikmiyah, Imaniyatul; Lailiyah, Fatihatul; Ramadhani, Rakhmad Saiful
PAWITRA KOMUNIKA : Jurnal Komunikasi dan Sosial Humaniora Vol 1 No 2 (2020): Volume 1 Nomor 2 Desember 2020
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Majapahit

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini berfokus pada framing pemberitaan mengenai Revisi Undang-Undang KPK yang sempat ramai diperbincangkan dan menjadi berdebatan diantara masyarakat, kaum intelektual, dan pemerintah pada tahun 2019. Analisis dilakukan pada episode Indonesia Lawyers Club yang ditayangkan pada tanggal 10 September 2019 dengan judul “KPK Mau Diperkuat atau Diperlemah?” dan tanggal 1 November 2019 dengan judul “Haruskah Presiden Menerbitkan Perppu KPK?”. Peneliti tertarik untuk melakukan analisis pada tayangan episode terkait Revisi Undang-Undang KPK ini karena mengingat adanya kepemilikan pada media yang mempengaruhi kenetralan media dalam menyampaikan suatu informasi. Dalam hal ini peneliti melihat kepada narasumber yang diundang, maka dengan demikian dapat diketahui bagaimana media merepresentasikan masalah ini kepada khalayak atau publik. Penelitian ini menggunakan metode analisis framing dari Robert N. Entman. Terdapat empat unsur analisis yaitu define problem, diagnose causes, moral judgement, dan treatment recommendation yang dapat peneliti gunakan untuk mengetahui bagaimana media melakukan framing dengan menonjolkan aspek tertentu dalam suatu informasi. Hasil dari penelitian ini adalah dari seluruh narasumber yang diundang, sebagian besar menyatakan setuju dengan revisi namun tidak menyetujui poin-poin revisi yang digagas oleh DPR.
PESAN KEMANUSIAAN PADA NOVEL BUMI MANUSIA KARYA PRAMOEDYA ANANTA TOER Andre Widha Bayu Pamungkas; Ramadhani, Rakhmad Saiful; Hayau Lailin, M.I.Asyarin
PAWITRA KOMUNIKA : Jurnal Komunikasi dan Sosial Humaniora Vol 2 No 1 (2021): Volume 2 nomor 1 Juni 2021
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Majapahit

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu fungsi karya sastra seperti novel adalah memberikan gambaran tentang kehidupan atau peristiwa tertentu. Selain itu Novel juga bisa digunakan sebagai medium menyampaikan sebuah pesan dari penulis untuk pembaca karya tersebut. Akan tetapi, membaca Novel diperlukan ketelitian serta pendalaman terhadap kata dalam sebuah karya sastra. Dalam Novel Bumi Manusia yang ditulis oleh Pramoedya Ananta Toer banyak peristiwa dan kontroversi muncul baik melalui pesan dalam buku ataupun pengarang itu sendiri. Sehingga penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada pembaca agar bisa memahami fungsi karya sastra dengan mengetahui isi pesan sesungguhnya. Penelitian ini berusaha mengungkap pesan kemanusiaan yang ada dalam Novel Bumi Manusia dengan menggunakan pendekatan kualitatif interpretatif, metode analisis semiotika Riffaterre. Objek yang diambil dalam penelitian ini adalah kutipan dan alur cerita. Setelah memilih beberapa kutipan dan menemukan alurnya, selanjutnya akan dihubungkan dengan ide dan nilai kemanusiaan, dari situlah akan ditemukan pesan-pesan kemanusiaan yang tersembunyi dalam Novel Bumi Manusia. Pesan-pesan tersebut diantaranya adalah pengalaman yang dialami oleh Minke salah satu tokoh utama dalam Novel tersebut. Kemudian selain itu, pembaca juga akan menemukan fakta sejarah yang disampaikan oleh Pramoedya Ananta Toer di era sebelum kemerdekaan yang tidak manusiawi. Secara keseluruhan pesan dalam Novel Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer menunjukkan bahwa kata-kata serta alur ceritanya dekat dengan esensi kemanusiaan. Kesimpulannya, dalam penelitian ini Novel Bumi Manusia adalah cerita tentang perjuangan kemanusiaan.
PENINGKATAN CITRA MELALUI PROGRAM POLISI SAHABAT PETANI DALAM PEMBERITAAN MEDIA ONLINE Bafiki Putra, Al Bhaihaqi; Lailiyah, Fatihatul; Ramadhani, Rakhmad Saiful
PAWITRA KOMUNIKA : Jurnal Komunikasi dan Sosial Humaniora Vol 5 No 1 (2024): Vol. 5 No. 1 (2024): Volume 5 Nomor 1 Juni 2024
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Majapahit

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36815/pawitrakomunika.v5i1.3430

Abstract

In recent years, there have been indications of public doubt regarding the role and function of the Police as law enforcers after many cases involving internal police that have attracted public or community attention, starting from the case of Inspector General of Police Ferdi Sambo who shot his subordinates, the drug case involving former East Java Police Chief Inspector General of Police Teddy Minahasa, and several other cases. This study aims to analyze the critical discourse of news about the "Police Friend of Farmers" program in online media. The method used is a descriptive qualitative approach with Norman Fairclough's critical discourse analysis model. This approach aims to understand the reality or existing phenomena. This study utilizes Fairclough's critical discourse analysis which includes three-dimensional analysis: textual analysis, discourse practice analysis, and sociocultural practice analysis. The results of the analysis show that news about the "Police Friend of Farmers" program shows a certain agenda from the police, which is aimed at changing public perception about the Police. The news highlighted the role of the police in creating the innovation of PSB organic fertilizer as a solution to the scarcity of fertilizer, but also showed a slight deficiency in the absence of a comment column in the news, in online media so that it is not possible to know the positive or negative responses received.
PESAN DAKWAH SYARIAT HABIB JAF’AR PADA CHANNEL YOUTUBE JEDA NULIS DALAM EPISODE DAKWAH KOPLO Prastyo, Yogi; Hayau Lailin, Moch. Ichdah Asyarin; Ramadhani, Rakhmad Saiful
PAWITRA KOMUNIKA : Jurnal Komunikasi dan Sosial Humaniora Vol 5 No 1 (2024): Vol. 5 No. 1 (2024): Volume 5 Nomor 1 Juni 2024
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Majapahit

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36815/pawitrakomunika.v5i1.3431

Abstract

Konten dakwah di YouTube mencakup berbagai macam topik, mulai dari pemahaman agama, nasihat kehidupan sehari-hari, kisah-kisah inspiratif, hingga diskusi seputar Islam. Penggunaan YouTube sebagai media dakwah mendapat respons positif dari masyarakat, sehingga banyak channel YouTube yang membuat konten-konten dakwah. Hal tersebut menjadikan YouTube sebagai platform media sosial yang mampu menghasilkan pendapatan melalui monetisasi. Habib Husein Jafar adalah seorang ulama yang aktif menyebarkan pesan-pesan dakwah secara digital melalui saluran YouTube-nya, Jeda Nulis. Pada Channel tersebut, ia menyajikan konten dakwah dengan topik menarik dan menggunakan metode yang unik, serta bahasa yang sederhana. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui isi pesan dakwah syariat yang disampaikan oleh Habib Jaf’ar Pada Channel YouTube Jeda nulis dalam episode Dakwah Koplo dengan menggunakan metode kualitatif analisis isi Philipp Mayring dan menggunakan teori ilmu dakwah Samsul Munir Amin. Hasil dari penelitian ini adalah berdasarkan penelitian tentang analisis isi pesan dakwah syariat Habib Jaf’ar pada channel YouTube Jeda nulis dalam episode dakwah koplo isi pesan dakwahnya lebih cenderung mengarah pada masalah syariat Islam, khususnya pada hubungan dengan sesama manusia. Contohnya adalah terkait pada masalah perzinahan, perceraian, poligami, pertemanan, pernikahan, dan mencari jodoh.
MAKNA KEHIDUPAN DALAM ILUSTRASI QING HAN DI INSTAGRAM: SEBUAH REPRESENTASI VISUAL Majid, Bagas; Ramadhani, Rakhmad Saiful; Hayau Lailin, Moch. Ichdah Asyarin
PAWITRA KOMUNIKA : Jurnal Komunikasi dan Sosial Humaniora Vol 5 No 1 (2024): Vol. 5 No. 1 (2024): Volume 5 Nomor 1 Juni 2024
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Majapahit

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36815/pawitrakomunika.v5i1.3432

Abstract

Kehidupan merupakan perjalanan yang memiliki berbagai rute dan hasil yang berbeda. Setiap pilihan dalam mengambil keputusan, berdampak dalam membentuk identitas serta tujuan manusia. Setiap kejadian atau peristiwa selalu memiliki makna. Terlepas dari peristiwa yang dialami dirasa baik ataupun sebaliknya. Kisah perjalanan hidup ini dapat menjadi inspirasi bagi beberapa orang untuk membuat sebuah karya seperti film, lagu, novel, lukisan dan sejeninsnya. Dalam seni visual, lukisan sering menjadi ekspresi visual dari perjalanan hiudp seseorang. Seperti dalam seni ilustrasi karya Qing Han yang dimana ia mengekspresikan perjalanan hidupnya selama ia berjuang melawan penyakit yang ia derita. Ilustrasi yang ia buat memiliki pesan – pesan yang mendalam serta menginspirasi dan dapat dijadikan bahan refleksi manusia dalam memaknai arti kehidupan dari keberadaan manusia. Karya ilustrasi yang ia buat dapat ditemukan dalam salah satu media sosialnya yaitu Instagram @qinniart. Penilitian tentang representasi makna kehidupan dalam ilustrasi karya Qing Han menggunakan metode kualitatif deskripstif dan menggunakan teori semiotika pictorial Goran Sonesson sebagai dasar serta ikonologi dan ikonografi Erwin Panofsky sebagai pendekatannya. Hasil penelitian representasi makna kehidupan dalam ilustrasi karya Qing Han pada media sosial Instagram menghasilkan lima ketegori dasar yang dapat dijadikan sumber refleksi atau muhasabah diri bagi setiap manusia yang ingin menjalani hidup lebih bermakna serta lebih bijaksana.