cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
REKA RACANA
ISSN : -     EISSN : 24772569     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 30 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 3: September 2016" : 30 Documents clear
Kajian Kategori Education pada Pelaksanaan Green Campus di Itenas (Hal. 105-114) Shima, Ratih Dewi; Wimala, Mia; Akmalah, Emma
RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil Vol 2, No 3: September 2016
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (594.686 KB) | DOI: 10.26760/rekaracana.v2i3.105

Abstract

ABSTRAKGreen campus merupakan salah satu terobosan green building dalam mengubah cara pandang dan gaya hidup warga kampus agar sadar akan pentingnya konsep ramah lingkungan. Di antara indikator-indikator pembentuk green campus, kategori education merupakan kategori yang membedakan green campus dengan green building. Penelitian ini bertujuan untuk meninjau pelaksanaan green campus di Institut Teknologi Nasional Bandung (Itenas) berdasarkan kategori Education—Greenmetric UI. Data diperoleh dari hasil studi literatur dan wawancara dengan pihak Itenas dan Greenmetric UI, yang kemudian dilanjutkan dengan analisis kesenjangan. Hal ini dimaksudkan untuk membandingkan pelaksanaan pendidikan green campus Itenas (eksisting) dengan nilai rata-rata standar Greenmetric UI Global Ranking System (ideal). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Itenas memiliki nilai di bawah rata-rata standar Greenmetric UI Global Ranking System, terutama pada nilai kategori Sustainability Publication.Kata Kunci: green campus, Greenmetric UI, kategori education ABSTRACTGreen campus is a part of green building to change people’s perspective towards efficient lifestyle and eco-living concept. One category which emphasize green campus on green building is education category. This paper aims to provide the implementation of green campus in of the National Institute of Technology Bandung (Itenas), based on education category (Greenmetric UI). The data were obtained from literature study and interview with Itenas and Greenmetric UI staff. Gap analysis method is used to measure the implementation green campus in Itenas based on education category Greenmetric UI Global Ranking System 2015 average grades and to identify the gap between existing condition and Greemetric UI Standard. The results showed that Itenas has not fulfill the average value based on Greenmetric UI Global Ranking System, especially on Sustainability Publication indicator.Keywords: green campus, Greenmetric UI, education category
Analisis Konsolidasi Dengan Prefabricated Vertical Drain Untuk Beberapa Soil Model Menggunakan Metode Elemen Hingga (Hal. 17-28) Apriyani, Ketut Devy; Ikhya, Ikhya; Hamdhan, Indra Noer
RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil Vol 2, No 3: September 2016
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (774.995 KB) | DOI: 10.26760/rekaracana.v2i3.17

Abstract

ABSTRAKPembangunan di atas tanah lunak merupakan tantangan di bidang konstruksi. Sifat tanah lunak yang memiliki kuat geser rendah, kompresibilitas tinggi, dan koefisien permeabilitas rendah menjadi kendala untuk dimanfaatkan dalam pekerjaan tanah sehingga diperlukan adanya perbaikan tanah. Dua metode perbaikan tanah yang umum digunakan untuk mempercepat waktu konsolidasi adalah preloading dan vertical drain. Penelitian ini bertujuan menganalisis konsolidasi menggunakan PLAXIS 2D untuk mengetahui soil model mana yang paling mampu menggambarkan kondisi tanah di lapangan. Pemodelan yang dilakukan akan menggunakan tiga dari banyak soil model yang dimiliki PLAXIS 2D yaitu Mohr Coulomb model dan dua Advanced Soil Model: Hardening Soil, dan Soft Soil. Selanjutnya nilai penurunan yang dihasilkan ketiga soil model tersebut akan dibandingkan terhadap pengukuran di lapangan dan dianalisis. Berdasarkan hasil analisis, disimpulkan bahwa Hardening Soil model merupakan model yang paling cocok digunakan untuk menganalisis konsolidasi karena mengghasilkan selisih nilai penurunan paling kecil bila dibandingkan dengan dua soil model lainnya.Kata kunci : prefabricated vertical drain, tanah lunak, konsolidasi, soil model, PLAXIS 2D ABSTRACTConstruction on soft soil is a challenge in construction’s world. Soft soil is characterized by a low shear strength, a high compressibility, and a low coeffiecient of permeability which makes it difficult for soil engineering so ground improvement is needed. Vertical drain combined with preloading have become common technique for speeding up time of consolidation. The purpose of this study is to analyse consolidation with PLAXIS 2D and define which soil model is closest to the field condition. PLAXIS 2D has so many soil models that can be used for modelling soil condition but this study will only use three models and those models are Mohr Coulomb model and two Advanced Soil Model:  Hardening Soil, and Soft Soil. Settlement value from those models will be compared to field measurement and being analysed. Based on the analysis, Hardening Soil model is the most suitable model for analysing consolidation because it generates settlement value closest to the field measurement.Keywords: prefabricated vertical drain, soft soil, consolidation, soil model, PLAXIS 2D
Evaluasi Struktur Atas Dermaga 1.000 DWT terhadap Berbagai Zona Gempa berdasarkan Pedoman Tata Cara Perencanaan Pelabuhan Tahun 2015 (Hal. 158-169) Nilasari, Nandira Virgie; Kamaludin, Kamaludin
RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil Vol 2, No 3: September 2016
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1101.373 KB) | DOI: 10.26760/rekaracana.v2i3.158

Abstract

ABSTRAKDermaga kapasitas 1000 DWT dibangun untuk jenis kapal penumpang maupun cargo.  Pentingnya akan kualitas struktur pada dermaga menjadi prioritas utama sebagai penopang beban bangunan dan gaya dari pengaruh luar bangunan seperti gempa. Penelitian ini mengkaji pengaruh dari faktor beban hidup sebesar 3 ton dan variasi kombinasi beban gempa serta kedalaman tiang pancang yang bekerja pada struktur dermaga terhadap kebutuhan penulangan pada pembalokan. Ada 4  jenis model zona gempa dengan 3 model kedalaman tiang pancang yang dilakukan yaitu: zona gempa pada 0,2 g, 0,5 g, 0,8 g dan 1,2 g dan kedalaman tiang pancang pada 15 m, 20 m dan 25 m terhadap kebutuhan akan tulangan. Hasil analisis menunjukan bahwa gaya akibat beban gempa terhadap penulangan utama pada balok dermaga mempunyai pengaruh yang tidak signifikan dibandingkan dengan gaya akibat kombinasi beban tanpa gempa, sehingga penulangan utama pada balok dermaga semua sama untuk semua zona gempa.Kata kunci: dermaga 1.000 DWT, gempa, tiang pancang, penulangan  ABSTRACTDock with capacity of 1000 DWT were built for ship type of passengers and cargo. The importance of the quality of the structure of the pier is a top priority as a load-bearing building and building force from outside influences such as earthquakes. This study examines the effect of live load factor of 3 ton and variations in seismic load combinations as well as the depth of piling work on the structure of the pier to the needs reinforcement in beam. There are four types of models quake zone with 3 models of the depth of the pile made, which is the earthquake zone at 0.2 g, 0.5 g, 0.8 g and 1.2 g and the depth of piles at 15 m, 20 m and 25 m against the need for reinforcement. Results of the analysis showed that force from earthquakes influence against prime reinforcement beam on the pier did not have significant role compared  to the combination load bearing force without earthquakes, so that the prime reinforcement on beam at the piers is the same with all earthquakes zone.Keywords: 1.000 DWT wharf, earthquakes, poles, reinforcement
Analisis Penentuan Debit dan Muka Air Rencana Bagi Perencanaan Dermaga dan Alur Pelayaran Batubara di Sungai Eilanden, Papua (Hal. 95-104) Ibrahim, Indriyadi Anugrah; Muliati, Yati; Madrapriya, Fachrul
RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil Vol 2, No 3: September 2016
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.225 KB) | DOI: 10.26760/rekaracana.v2i3.95

Abstract

ABSTRAK PT. Obio Indo Energi membutuhkan pendistribusian batubara dari lokasi tambang ke mother vessel, menyebabkan dibutuhkannya suatu fasilitas terminal khusus untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Untuk melakukan perencanaan dermaga dan alur pelayaran, diperlukan beberapa analisis. Debit banjir rencana dihitung menggunakan metode HSS Nakayasu dimana hujan harian maksimum dihitung menggunakan distribusi frechet. Analisis hidraulika menggunakan perangkat lunak HEC-RAS 4.1 untuk mengetahui elevasi muka air.Ukuran kapal rencana adalah 1.000 DWT yang ditarik oleh tugboat dimana kebutuhan kedalaman minimal untuk alur pelayaran dan kolam putar sebesar 3,6 meter dari muka air minimum. Lebar alur pelayaran untuk dua jalur kapal sebesar 112 meter dengan luasan kolam putar sebesar 4.537 m2. Tipe dermaga yang dipilih adalah tipe jetty dilengkapi dengan 3 buah breasthing dolphin dan 2 buah mooring dolphin. Elevasi dermaga agar tidak tenggelam adalah +5,2 meter dari 0 meter.Kata kunci: analisis hidrologi, analisis hidraulika, HEC-RAS, muka air minimum ABSTRACTPT. Obio Indo Energi have to distribute coal from the mine to the mother vessel, causes a special terminal facility needed for fullfil they need. To planning the jetty and navigation channel, it may take some analysis. The discharge plan determinded by HSS Nakayasu method which the maximum daily rainfall determine by frechet distribution. Analysis hydraulics using software  HEC-RAS 4.1 for known the water surface.The switch of the ship size as 1.000 DWT who being towed by a tugboat which the minimally deep needs for navigation channel and turning basin as big as 3,6 meters from the minimum water surface. Navigation channel width for 2 ships as 112 meters with turning basin area as big as 4.537 m2. The result for jetty type is jetty type, which using 3 pieces breasthing dolphin and 2 pieces mooring dolphin. Jetty elevation that not floods is +5,2 meters from 0 meters.Keywords: hydrologic analysis, hydraulics analysis, HEC-RAS, minimum water surface
Tinjauan Kembali Mengenai Pengaruh Modulus Kehalusan Pasir terhadap Kuat Tekan Beton (Hal. 115-125) Dimalouw, Brayn Gilang; Saelan, Priyanto
RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil Vol 2, No 3: September 2016
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (828.145 KB) | DOI: 10.26760/rekaracana.v2i3.115

Abstract

ABSTRAKPerancangan campuran beton memformulasikan bahwa kekuatan beton hanya ditentukan oleh faktor air-semen sedangkan modulus kehalusan pasir hanya mempengaruhi kelecakan beton segar. Modulus kehalusan pasir yang direkomendasikan SNI yaitu 1,50–3,50 dan pada ACI yaitu 2,40–3,00. Mengingat rentang modulus kehalusan pasir cukup jauh pada cara SNI/BS, dilakukan penelitian lanjut untuk mengetahui pengaruh perubahan modulus kehalusan pasir terhadap kuat tekan beton. Penelitian dilakukan dengan membuat campuran beton menggunakan cara Dreux, untuk kuat tekan rencana 30 MPa, slump rencana 80 mm, faktor granular ( ) 0,40, 0,45, dan 0,50, serta modulus kehalusan pasir 1,50, 2,00, 2,50, 3,00, dan 3,50. Hasil penelitian memperlihatkan sebaran kuat tekan aktual berfluktuaktif mendekati kuat tekan prediksi. Hal ini menunjukkan modulus kehalusan pasir tidak berpengaruh secara signifikan  terhadap kuat tekan beton. Hasil penelitian ini memperkuat perancangan campuran beton cara SNI/BS, ACI, dan lainnya seperti cara Dreux, yang beranggapan bahwa kuat tekan beton hanya dipengaruhi oleh faktor air-semen saja.Kata kunci: SNI/BS dan ACI, kuat tekan beton, faktor air-semen, modulus kehalusan pasir ( ).ABSTRACTThe concrete mix design states that the strength is only determined by the water-cement ratio, whereas the sand fineness modulus just affects the workability of fresh concrete. The sand fineness modulus in SNI is recommended about 1.50–3.50 and the ACI is about 2.40–3.00. Considering the ranges of sand fineness modulus is far enough in the SNI/BS, it is necessary to carry out further research to determine the effect of changes of sand fineness modulus on the concrete compressive strength. The Research is performed by making the composition of concrete mix using Dreux method, for the compressive strength design of 30 MPa, slump 80 mm, granular factor ( ) 0.40, 0.45, and 0.50, and the sand fineness modulus 1.50, 2.00, 2.50, 3.00, and 3.50. The results show that the distributions of actual compressive strengths scattered around the prediction of compressive strength. The results indicate that the sand fineness modulus does not affect significantly the compressive strength of concrete, even it does not affect the workability of fresh concrete. Thus this research reinforce concrete mix design theory of the SNI/BS and ACI method, which state that the compressive strength of concrete is only affected by the water-cement ratio.Keywords: SNI/BS and ACI, concrete compressive strength, water-cement factor, sand fineness modulus ( ).
Kajian Eksperimental Kapasitas Sambungan Material Fiber Reinforced Polymer (Hal. 29-38) Widyaningsih, Euneke; Herbudiman, Bernardinus; Hardono, Setyo
RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil Vol 2, No 3: September 2016
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (877.962 KB) | DOI: 10.26760/rekaracana.v2i3.29

Abstract

ABSTRAKMaterial Fiber Reinforced Polymer (FRP) adalah alternatif baru dalam perencanaan struktur yang memiliki keunggulan rasio strength terhadap berat sendiri yang sangat tinggi. Khususnya pada pembangunan jembatan yang hingga saat ini memiliki waktu perakitan yang lama dan material yang sulit dibawa tanpa alat berat, FRP menjadi pilihan dalam mendapatkan suatu struktur jembatan yang ringan, cepat dalam instalasi, dan memiliki kapasitas terhadap beban lalu lintas yang cukup besar.  Pada pengujian ini menggunakan 9 buah benda uji berupa pelat FRP dengan dimensi 100 mm x 400 mm x 9 mm dengan variasi lubang baut sebanyak 3 buah, yaitu 2, 4, dan 5 buah. Parameter yang dikaji adalah pola keruntuhan, nilai P, dan nilai stroke. Pengujian dilakukan di Laboratorium Balai Jembatan dan Bangunan Pelengkap Jalan di Puslitbang Jalan dan Jembatan Bandung. Hasil pengujian menunjukkan bahwa pola kerusakan pada FRP didominasi oleh kerusakan pada arah geser, nilai P hasil pengujian terhadap nilai P hasil perhitungan memiliki faktor koreksi sebesar 0,2%, 23%, dan 32%.Kata kunci : Fiber Reinforced Polymer, variasi jumlah lubang baut, pola keruntuhan, nilai P, nilai stroke ABSTRACTFiber Reinforced Polymer is a new alternative in the design of structure that has advantage of a very high strength to weight ratio. Especially in the construction of the bridge which has long time to assemble and difficult to transport the material without using heavy equipment, FRP is an option in getting a bridge structure that is lightweight, fast in installation, and has the capacity to load large amount of traffic. This study uses 9 specimens of FRP plates with dimensions of 100 mm x 400 mm x 9 mm and variations bolt holes of 2, 4, and 5 holes. The parameters studied is the collapse pattern, the value of P, and the value of the stroke. The test has been done at the Laboratory of Center of Bridge and Roads Complementary Buildings at The Center of Roads and Bridges Bandung. The results showed that the pattern of damage for the FRP dominated by shearing failure, as P value from the test result to P value from the calculation have correction factors of 0.2%, 23%, and 32%.Key words: Fiber Reinforced Polymer, bolt holes variation, damage pattern, P value, stroke value
Analisis Daya Dukung Lateral Fondasi Tiang Tunggal Menggunakan Metode Elemen Hingga (Hal. 83-94) Elfaaz, Fadjar Mohamad; Hamdhan, Indra Noer
RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil Vol 2, No 3: September 2016
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1005.992 KB) | DOI: 10.26760/rekaracana.v2i3.83

Abstract

ABSTRAKFondasi merupakan bagian dari suatu sistem rekayasa yang memikul dan menyalurkan beban dari struktur atas ke tanah pendukung yang berada dibawahnya. Fondasi tiang sering digunakan pada konstruksi yang memikul beban berat. Pada beberapa kasus tertentu, tiang memiliki kapasitas aksial yang baik namun gagal terhadap beban lateral. Analisis daya dukung lateral fondasi tiang tunggal dilakukan dengan cara melakukan pemodelan menggunakan metode elemen hingga pada jenis tanah lempung lunak dan pasir lepas, kepala tiang bebas dan kepala tiang terjepit, serta variasi ukuran penampang tiang. Kapasitas lateral akan meningkat sebesar 33% - 40% dengan memperbesar penampang tiang, dan meningkat sebesar 22% - 37% dengan menerapkan sistem jepit pada kepala tiang. Fondasi yang memikul beban lateral akan mengalami defleksi maksimum arah lateral di daerah permukaan. Pada kondisi tanah buruk seperti lempung lunak, perbaikan tanah permukaan dengan pasir padat setebal 1,5 m – 3 m dapat dilakukan.Kata kunci: beban lateral, defleksi lateral, daya dukung lateral, tahanan friksi, metode Reese Matlock, metode elemen hingga. ABSTRACTThe foundation is part of engineering system to bear and distribute the load of the upper structure to the ground support. Pile foundation is often used in constructions that carry heavy loads. In some cases, the pile has a good axial capacity but failed to lateral loads. Lateral bearing capacity analysis of single pile by performing modeling using finite element method in soft clay and loose sand, free head and fixed head, and variety of cross-sectional size of the pile. Lateral capacity will increase 33% - 40% by enlarging the cross section of the pile, and increase 22% - 37% by applying fixed system on the head. The foundation that bears the lateral load will have a maximum lateral deflection on surface area. On poor ground conditions such as soft clay, soil improvement surfaces with dense sand thickness of 1,5 m - 3 m can be done.Keywords: lateral load, lateral deflection, lateral bearing capacity, friction resistance, Reese Matlock method, finite element method.
Evaluasi dan Perencanaan Posisi Parkir Pesawat pada Apron Bandara Husein Sastranegara Bandung (Hal. 126-134) Meilinda, Dita Meilinda; Triana, Sofyan
RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil Vol 2, No 3: September 2016
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (602.666 KB) | DOI: 10.26760/rekaracana.v2i3.126

Abstract

ABSTRAKBandara Husein Sastranegara mempunyai luas apron eksisting 388 m x 80 m. Peningkatan penerbangan menyebabkan dilakukannya evaluasi untuk menyesuaikan apron dengan pesawat rencana B 737-900 ER dan peraturan Kementerian Perhubungan no. 39 tahun 2015. Hasil evaluasi apron pada kondisi eksisting didapatkan bahwa apron tidak sesuai dengan peraturan sehingga dilakukan perluasan apron dengan luas 388 m x 94 m. Analisis frekuensi dan jam puncak digunakan untuk mengetahui pergerakan pesawat sesuai data jadwal keberangkatan dan kedatangan. Hasil analisis jam puncak pesawat harian diperoleh pada  jam 15.20-16.20 WIB. Konfigurasi parkir pesawat yang terbaik adalah tipe angled nose-in parking dengan jumlah parking stand 7 buah yang dapat menampung 10 pesawat dalam 1 jam. Perencanaan lainnya adalah menentukan posisi parkir pesawat pada parking stand yang disesuaikan dengan jadwal penerbangan eksisting.Kata kunci: apron, konfigurasi pesawat, angled nose-in, posisi parkir ABSTRACTHusein Sastranegara Airport has a existing area of apron 388 m x 80 m. The increasing number of flights causing the evaluation of existing apron needs to be done to adjust the apron with a plan B 737-900 ER aircraft and regulations of the Ministry of Transport No. 39 Year 2015. The results of evaluation showed that apron is not in accordance with the regulations so as to expand apron 388 m x 94 m. The peak hour frequency analysis used to determine the movement of aircraft according to data scheduled departure and arrival. The results of analysis daily peak hour aircraft obtained on the clock 15:20 to 16:20 pm. The best aircraft parking configuration type is angled nose-in parking with seven parking stand that can accommodate 10 aircraft within one hour. Other planning is to determine position of aircraft parking at parking stand adapted to existing flight schedule.Keywords: apron, aircraft configuraton, angled nose-in, aircraft parking
Studi Penggunaan Lahan Parkir Mobil di Kampus Itenas Bandung (Hal. 73-82) Buana, Adinda Trie; Sukirman, Silvia
RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil Vol 2, No 3: September 2016
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (915.207 KB) | DOI: 10.26760/rekaracana.v2i3.73

Abstract

ABSTRAKJumlah perguruan tinggi di Kota Bandung yang berkembang pesat memberikan dampak terhadap kebutuhan pelayanan transportasi termasuk pelayanan parkir. Kampus sebagai salah satu kegiatan yang tidak terlepas dari masalah perparkiran yang banyak mengurangi kenyaman dalam lingkungan kampus.  Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan ruang parkir mobil di dalam Itenas Bandung. Data yang diperlukan dalam analisis didapatkan dari hasil survei lapangan pada tanggal 30 November 2015 jam 06:00-18:00 WIB. Berdasarkan hasil suvei diperoleh, kebutuhan satuan ruang parkir mobil sebesar 233 kendaraan, dengan luas 2679,5 m2, jumlah kendaraan mobil yang keluar & masuk parkir di area Kampus Itenas adalah 447 kendaraan, 24 kendaraan yang menginap (>12 jam), akumulasi puncak terjadi pada selang waktu 11:30-12:00 WIB dengan indeks parkir sebesar 93%, dengan angka pergantian parkir sebesar 2,21. Dari penelitian diperoleh bahwa durasi parkir di Kampus Itenas < 30 menit adalah 21,94%, yang dapat diartikan 21,94% dari pengguna kendaraan mobil hanya melakukan kegiatan antar-jemput.Kata Kunci : Ruang Parkir, Kebutuhan Parkir, Kendaraan ABSTRACTThe amount universities of education in Bandung city give an impact on the needs of transportation services including parking services. Campus as one of activities that can’t be separated from the parking problems that significantly reduce comfort in a Campus environment. This study aims to analyze the need for parking spaces in National Institute of Technology Bandung City. The data required in this analyze obtained from field surveys. The necessary data obtained in analysis of result field survey on 30 November 2015 at 06:00-18:00 WIB. Based on survey during result, unit parking requirement for car is 233 vehicles, total parking area 2679,5 m2, obtained cumulative of vehicle out and vehicle in area parking Itenas is 447 cars categories vehicle, 24 cars categories stay overnight (>12 hours), the peak accumulation for car categories vehicle occurred at 11:30-12:00 time interval with parking index 93%, with the turn over parking index 2,21. The research found the duration of parking in Itenas < 30 minutes is 21,94%, means 21,94% of car vehicle users is drop off-pick up.Key words: Parking Space, Parking Requirements, Vehicles
Analisis Daya Dukung Tiang Tunggal Statik pada Tanah Lunak di Gedebage (Hal. 135-146) Alawiah, Wanda Aska; Yakin, Yuki Achmad
RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil Vol 2, No 3: September 2016
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (774.355 KB) | DOI: 10.26760/rekaracana.v2i3.135

Abstract

ABSTRAKSifat lapisan tanah lunak adalah mempunyai gaya gesek kecil, kemampatan besar dan daya dukung rendah. Untuk lapisan tanah lunak diperlukan fondasi tiang yang mampu memikul seluruh beban bangunan dan beban lainnya untuk diteruskan sampai ke lapisan tanah pendukung. Penentuan kapasitas daya dukung ultimit pada fondasi tiang merupakan faktor terpenting dalam perencanaan. Oleh sebab itu perlu dilakukan analisis untuk mengetahui dan menentukan nilai kapasitas daya dukung ultimit fondasi tiang. Analisis daya dukung tiang dilakukan dengan cara interpretasi hasil uji statik, metode statik, metode Meyerhof berdasarkan data dan pemodelan menggunakan metode elemen hingga. Dari analisis diperoleh metode yang paling mendekati dengan hasil uji di lapangan yaitu interpretasi hasil uji statik metode Mazurkiewicz. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil peresentase sebesar 5,133%.Kata kunci: nilai NSPT, kapasitas daya dukung aksial, static loading test ABSTRACTThe nature of the soft soil layer is has the small friction force, large congestion and lower carrying capacity. For soft soil layers require pile foundations which are able to carry the whole load of the building and other costs to the supporting soil layer. Determination of the ultimate bearing capacity of the foundation is the most important factor in the planning step. Therefore the analysis need to be done to identify and determine the value of the ultimimate bearing capacity of pile foundation. Analysis of pile bearing capacity obtained by interpretation of the result of the static test, static method, Meyerhof method based from the value of and modeling that use finite elements method. From the analytic that obtained by the closest method with the result in the field that interpretation by the static test  Mazurkiewicz method. According to that we could see by the result of presented for 5.133%.Keywords: value , axial bearing capacity, static loading test

Page 1 of 3 | Total Record : 30