cover
Contact Name
Riskawati
Contact Email
riskawati@um-sorong.ac.id
Phone
+6285397640781
Journal Mail Official
agrivajournal@gmail.com
Editorial Address
Jl. Pendidikan No. 27 Kota Sorong
Location
Kota sorong,
Papua barat
INDONESIA
Agriva : Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan
ISSN : -     EISSN : 29873665     DOI : https://doi.org/10.33506/agriva.v3i2
Core Subject : Agriculture,
Agriva Journal (Journal of Agriculture and Sylva) is a journal managed by the Faculty of Agriculture with the E-ISSN:2987-3665 (https://drive.google.com/file/d/1sEpo0GuwLKBcXEo0Q7BfNJuTtMGBC-ce/view?usp=sharing), Universitas Muhammadiyah Sorong, published by the Institute for Research, Publication and Community Services (LP3M) of Universitas Muhammadiyah Sorong. Articles of the journal cover research results and policy analysis that are applicable in agricultural practices and sciences such as agronomy, soil sciences: soil biology, soil physic and soil chemistry and fertility, health care and the environment, forestry, and socioeconomic agriculture, ecology of forest. Information on equipment, observation, and techniques the experiment will be accepted as articles notes. The journal publishes 2 times a year (February and August).
Articles 19 Documents
Komposisi Vegetasi Tingkat Tiang dan Pancang pada Area Hutan Produksi KPHP Makbon Kabupaten Sorong Warda, Warda; Ponisri, Ponisri; Farida, Anif; Saeni, Fajrianto
Agriva Journal (Journal of Agriculture and Sylva) Vol. 2 No. 2 (2024): AGRIVA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33506/agriva.v2i2.3420

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi, kerapatan, frekuensi, dominasi dan Index nilai penting untuk tiang dan pancang pada areal KPHP Makbon Kabupaten Sorong.  Dengan menggunakan metode transek atau jalur berpetak dengan luasan 5 ha (50.000 m2 ). Berdasarkan hasil penelitian pada tingkat pancang terdapat 56 jenis vegetasi berjumlah 1136 individu dan tingkat, tiang sebanyak 43 jenis vegetasi berjumlah 692 individu. Komposisi jenis vegetasi yang terdapat pada hutan produksi makbon KPHP Kabupaten Sorong untuk tingkat pancang terdapat 56 jenis tumbuhan terdiri dari 36 family dan untuk tingkat tiang terdapat 43 jenis tumbuhan terdiri dari 38 family dan semua telah teridentifikasi. Jumlah tingkat pancang yaitu 56 jenis dengan nilai kerapatan (K) terbesar terdapat pada jenis jambu (Syzygium, sp) yaitu sebesar 50,8/ha dengan kerapatan relatif (KR) sebesar 22,36%, nilai frekuensi (F) sebesar 2,03, frekuensi relatif (FR) sebesar 22,35%, dominasi (C) sebesar 0,1536, dominasi relatif (CR) sebesar 23,00% dan Indeks Nilai Penting (INP) sebesar 67,72. Jumlah tingkat tiang yaitu 43 jenis dengan nilai kerapatan (K) terbesar terdapat pada jenis jambu (Syzygium, sp) yaitu sebesar 38/ha dengan kerapatan relatif (KR) sebesar 27,46%, frekuensi (F) sebesar 1,52, frekuensi relatif (FR) sebesar 27,44%, dominasi (C) sebesar 0,6262, dominasi relatif (CR) sebesar 25,68% dan Indeksi Nilai Penting (INP) sebesar 80,60.
Etnobotani Pohon Aren (Arenga pinnata Merr.) Di Kampung Werbes Distrik Bikar Kabupaten Tambrauw Yeblo, Yunita; Maruapey, Aziz; Febriadi, Ihsan
Agriva Journal (Journal of Agriculture and Sylva) Vol. 2 No. 2 (2024): AGRIVA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33506/agriva.v2i2.3495

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi pohon aren (Arenga pinnata Merr.) dan pengetahuan masyarakat Kampung Werbes Distrik Bikar Kabupaten Tambrauw dalam pemanfaatan tumbuhan aren. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan teknik survey, objek penelitian ini adalah masyarakat di Kampung Werbes Distrik Bikar Kabupaten Tambrauw. Responden terdiri dari responden kunci dan responden umum. Responden kunci terdiri dari ketua adat, kepala kampung tokoh agama dan tokoh masyarakat, sedangkan responden umum adalah keluarga-keluarga atau anggota masyarakat yang mengetahui atau memanfaatkan pohon Aren (Arenga pinnata Merr.) secara tradisional. Penentuan responden kunci dan responden umum ditentukan secara porposive (sengaja). Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi tumbuhan aren di Kampung Werbes adalah 127 ind/ha. Potensi pohon Aren (Arenga pinnata Merr.) merupakan potensi alami atau tumbuh secara alamiah pada kawasan hutan Kampung Werbes Distrik Bikar dan sebagian di tanam oleh masyarakat setempat, kondisi ini ditunjang oleh adanya kondisi faktor edapis dan klimatik yang sangat baik. Bentuk pemanfataan pohon Aren (Arenga pinnata Merr.) di Kampung Werbes meliputi semua bagian pohon yakni air nira dibuat gula merah dan sageru, buah untuk kolang-kaling, pelepah daun untuk sapu lidi, Ijuk untuk sapu ijuk dan resapan, serta akar untuk obat herbal.
Potensi Pengembangan Objek Wisata Hutan Alam Sungai Klaogin Di Kampung Klaogin Distrik Seremuk Kabupaten Sorong Selatan J. K Umafagu, Israel; Irnawati, Irnawati; Saeni, Fajrianto; Jeni Maipauw, Niny
Agriva Journal (Journal of Agriculture and Sylva) Vol. 2 No. 2 (2024): AGRIVA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33506/agriva.v2i2.3550

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi, nilai potensi dan pengembangan objek wisata alam sungai di Kampung Klaogin Distrik Seremuk Kabupaten Sorong Selatan, Provinsi Papua Barat Daya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan teknik survey dan wawancara melalui kuisioner berdasarkan topik-topik yang telah disajikan. Berdasarkan hasil penilaian kelayakan potensi ekowisata nilai tertinggi yaitu pada variabel akomodasi yaitu 91,66%, kemudian variabel aksessibilitas dengan indeks kelayakan 81,50%, daya tarik dengan indeks kekayaan 80% kemudian yang paling rendah adalah saran prasarana dengan indeks kelayakan 73,98%. Hasil yang didapatkan ialah kawasan objek wisata Sungai Klaogin Distrik Seremuk Kabupaten Sorong Selatan, Provinsi Papua Barat Daya menyimpan potensi objek ekowisata berupa keindahan panorama alam, keindahan sungai, serta keragaman jenis flora dan fauna yang layak untuk dikembangkan dengan tingkat kelayakan yang dinyatakan berdasarkan kriteria kelayakan setiap kelas.
Model Jerat dan Teknik Perburuan Satwa Liar oleh Masyarakat di Kampung Yaksoro Kabupaten Maybrat Way, Yesaya; Maruapey, Aziz; Nanlohy, Lona H.
Agriva Journal (Journal of Agriculture and Sylva) Vol. 2 No. 2 (2024): AGRIVA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33506/agriva.v2i2.3621

Abstract

Perburuan tradisional dengan jerat adalah berburu dengan menggunakan teknik dan alat tradisional. Peralatan berburu yang digunakan sederhana, bahannya mudah diperoleh di hutan dapat dirakit dan dibuat sendiri. Kampung Yaksoro merupakan sebuah kampung di Distrik Aitinyo tengah Kabupaten Maybrat yang masyarakatnya masih melakukan kegiatan berburu dengan menggunakan jerat. Metode penelitian yakni metode deskriptif dengan teknik wawancara terhadap masyarakat dengan tujuan mengungkap tradisionalisme masyarakat Kampung Yaksoro dalam aktivitas perburuan satwa dengan model teknik jerat (perangkap) melalui teknik pengamatan langsung proses persiapan pembuatan model jerat maupun pemasangan alat jerat di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model jerat dan bahan dasar yang dipergunkan dalam perburuan satwa liar oleh  masyarakat antara lain jerat lontar, jerat kaki, jerat lubang dan jerat jaring. Bahan yang dipergunakan dalam pebuatan jerat adalah dahan kayu dari jenis kayu kuat dan tali dari jenis liana atau kulit kayu yang kuat. Frekuensi jerat 1-2 minggu, jumlah jeratan 1-4 buah, pemasangan sepanjang musim, lokasi pemasangan jerat kebun dan hutan, satwa tertangkap adalah 1-3 ekor.
Studi Produk Hasil Hutan Biofarmatika yang di Pasarkan di Pasar Sentral Kota Sorong Tittigweria, Abigael; Maruapey, Aziz; Irnawati, Irnawati
Agriva Journal (Journal of Agriculture and Sylva) Vol. 3 No. 1 (2025): AGRIVA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33506/agriva.v3i1.3974

Abstract

Pasar sentral Kota Sorong merupakan pasar terbesar di Kota Sorong, dimana terjadi transaksi penjualan produk hasil hutan temasuk berupa biofarmaka.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil hutan biofarmaka yang dipasarkan di Pasar Sentral Kota Sorong, bagian-bagian tumbuhan obat yang digunakan sebagai barang produk yang dijual dan cara penjual memperoleh pasokan biofarmaka. Metode yang digunakan penelitian ini adalah metode deskriptif dengan teknik survey dan wawancara bebas. Penentuan responden sampel dilakukan secara purposif sampling yang didasarkan atas pertimbangan pedagangnya berprofesi sebagai pedagang biofarmaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis biofarmaka yang dipasarkan di Pasar Sentral Kota Sorong dalam bentuk minyak yakni minyak kayu bajaka, minyak buah merah, minyak pala, minyak kayu putih dan minyak lawang. Dalam bentuk kayu yaitu kayu bajaka, kayu kuning, kayu manis, dan kayu ular. Selanjutnya daun yakni rumput kebar, daun gatal, sambiloto, salam, dan kumis kucing. Dalam bentuk akar yaitu akar pasak bumi, bentuk rimpang yakni jahe merah dan dalam bentuk sarang yakni sarang semut. Jenis hasil hutan biofarmaka yang dipasarkan antara lain berupa akar, rimpang, umbi, bunga, buah, biji, kayu, kulit kayu, batang, daun, dan seluruh tanaman. Cara memperoleh pasokan biofarmaka melalui proses dipesan dari luar daerah Papua seperti Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Ternate. Sedangkan dipesan dari wilayah Papua sendiri yaitu Wamena, Nabire, Fak-fak, Manokwari, Sorong Selatan, dan Tambrauw.
Pengelolaan Hutan Kemasyarakatan Sebagai Upaya Konservasi dan Peningkatan Ekonomi di Papua Barat Daya Masya, Siti; Sangadji, Ismail Munadi; Isan, Masnia
Agriva Journal (Journal of Agriculture and Sylva) Vol. 3 No. 1 (2025): AGRIVA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33506/agriva.v3i1.4195

Abstract

Penilaian terhadap pengelolaan Hutan Kemasyarakatan (HKm) di Papua Barat Daya memiliki peran krusial dalam upaya konservasi dan pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal. HKm adalah salah satu kebijakan pengelolaan hutan yang memberikan hak kelola kepada masyarakat untuk memanfaatkan dan mengelola hutan dengan prinsip keberlanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas HKm dalam mendukung pelestarian lingkungan dan peningkatan ekonomi masyarakat setempat di Papua Barat Daya. Metodologi yang digunakan adalah pendekatan data deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui survei lapangan, wawancara mendalam dengan masyarakat, serta analisis dokumen terkait kebijakan hutan kemasyarakatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun terdapat tantangan dalam hal kapasitas pengelola dan akses ke pasar, program HKm telah berhasil mengurangi deforestasi dan kerusakan hutan, serta meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan masyarakat setempat. Pendapatan ekonomi masyarakat meningkat melalui pengelolaan hasil hutan non-kayu dan kegiatan pariwisata berbasis alam. Namun, tantangan besar masih ada, terutama terkait dengan keterbatasan sumber daya manusia, kurangnya dukungan teknis, dan akses terhadap pembiayaan. Penelitian ini merekomendasikan peningkatan kapasitas pengelola hutan, penguatan kebijakan yang mendukung sinergi antara konservasi dan ekonomi, serta pemberdayaan lebih lanjut bagi masyarakat dalam pengelolaan hutan.
Valuasi Ekonomi Objek Wisata Bukit Cinta Kota Sorong: Berdasarkan Biaya Perjalanan Iek, Amelia; Nanlohy, Lona H.; Saeni, Fajrianto
Agriva Journal (Journal of Agriculture and Sylva) Vol. 3 No. 2 (2025): AGRIVA (In progress)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33506/agriva.v3i2.4372

Abstract

Penilaian ekonomi objek wisata Bukit Cinta berdasarkan metode biaya perjalanan penting dilakukan dalam rangka menentukan karakteristik pengunjung dan memperoleh data nilai ekonomi yang dapat dijadikan dasar bagi pengelolaan objek wisata tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan menggunakan teknik purposive sampling. Pengambilan data terhadap pengunjung yang merupakan pengunjung dan observasi secara langsung di lapangan, disertai wawancara kepada pengunjung dengan tujuan untuk mendapatkan data secara detail. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik pengunjung yang melakukan kunjungan ke obyek wisata Bukit Cinta sangat beragam. Berdasarkan jenis kelamin laki-laki 26,67% dan perempuan 73,33%, umur kelompok yaitu 16-25 tahun sebesar 60,00%, tingkat pendidikan terkhusus SMA dan sederajat sebesar 93,33%, serta  pendapatan tertinggi adalah >Rp. 1.000.000-Rp.2.500.000 sebesar 46,67%. Selanjutnya untuk daerah asal didominasi oleh pengunjung lokal. Biaya perjalanan terbesar terdapat pada biaya konsumsi 52,97% dari total biaya perjalanan, sedangkan alokasi biaya terendah terdapat pada biaya tiket yaitu (21,29%). Biaya perjalanan setiap orang berbeda-beda, sehingga diperoleh rata-rata jumlah biaya perjalanan total (BPT) sebesar Rp. 2.020.000.
Penyadapan Tradisional Nira Aren (Arenga Pinnata Merr.) dan Analisis Usahanya oleh Masyarakat Di Kampung Namro Kabupaten Sorong Selatan Atune, Erna; Maruapey, Aziz; Irnawati; Maipauw, Niny J
Agriva Journal (Journal of Agriculture and Sylva) Vol. 3 No. 2 (2025): AGRIVA (In progress)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33506/agriva.v3i2.4570

Abstract

Aren (Arenga pinnata Merr.) salah satu jenis tumbuhan palma yang memiliki berbagai manfaat, salah satunya sebagai sumber air nira yang dapat diolah menjadi gula aren. Nira aren adalah cairan manis yang dihasilkan dari proses penyadapan pada bunga jantan dan bunga betina untuk memperoleh cairan yang kaya gula, sebagai bahan baku produk seperti minuman, gula merah, dan lainnya. Teknik penyadapan nira aren oleh masyarakat di Kampung Namro dilakukan secara tradisional hingga pembuatan gula aren. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan teknik penyadapan tradisional nira Aren dan menganalisis usaha gula aren pada masyarakat Kampung Namro Distrik Teminabuan Kabupaten Sorong Selatan. Riset ini menggunakan metode deskriptif melalui Temu Focus Group Discussion (FGD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik penyadapan nira Aren oleh masyarakat Kampung Namro meliputi pertama, pembersihan tongkol; kedua, pemukulan tongkol beberapa kali; ketiga, penentuan tongkol untuk disadap; keempat, persiapan penyadapan; kelima penyadapan dengan cara menyayat atau memotong  ujung tongkol aren, keenam, mengikat bambu atau bumbung untuk menadah cairan nira yang keluar dari tongkol nira; ketujuh, penyadapan berulang kali untuk memperbarui sayatan setiap hari atau dua kali sehari. Hasil usaha gula aren diperoleh pendapatan sebesar Rp. 160.000/sekali produksi. Dari segi kelayakan usaha R/C Ratio dan B/C Ratio, menunjukkan bahwa usaha gula aren yang produksi pun layak untuk diusahakan karena para pelaku usaha mendapatkan keuntungan yang memadai yang menjadi sumber pendapatan rumah tangga dalam memenuhi kebutuhan hidup.
Budidaya Tanaman Gaharu Masyarakat di Kampung Haha Distrik Seremuk Kabupaten Sorong Selatan Blesia, Dina; Febriadi, Ihsan; Ponisri, Ponisri
Agriva Journal (Journal of Agriculture and Sylva) Vol. 3 No. 1 (2025): AGRIVA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33506/agriva.v3i1.4607

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengeksplorasi sistem budidaya dan pengelolaan gaharu oleh masyarakat di Kampung Haha, Distrik Seremuk, Kabupaten Sorong Selatan. Gaharu, yang merupakan hasil hutan bukan kayu dengan nilai ekonomi tinggi, banyak dimanfaatkan dalam industri parfum, kosmetik, dan obat-obatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi metode budidaya, termasuk sumber bibit, persiapan persemaian, proses penanaman, dan pemeliharaan tanaman. Pendekatan deskriptif digunakan dengan wawancara semi-struktural dan observasi langsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat menggunakan bibit alami dari hutan sekitar, dengan proses penanaman yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan lokal, termasuk persiapan tanah dan pemilihan lokasi tanam yang sesuai. Penelitian ini juga mengungkapkan dua model bisnis untuk gaharu, yaitu sistem berbasis kontrak dan sistem yang lebih fleksibel tanpa ikatan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa meskipun budidaya gaharu di Kampung Haha masih dalam tahap awal, terdapat potensi besar untuk pengembangannya yang dapat meningkatkan perekonomian lokal.

Page 2 of 2 | Total Record : 19