cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Ilmu dan Budaya
ISSN : 01262602     EISSN : 27986160     DOI : 10.47313
Core Subject : Humanities, Art,
Fokusnya Ilmu dan Budaya.
Arjuna Subject : -
Articles 249 Documents
PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA DAN EFIKASI DIRI TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN KARIR SISWA SMK NEGERI Maslikhah Maslikhah; Dede Rahmat Hidayat; Happy Karlina Marjo
Ilmu dan Budaya Vol 43, No 1 (2022): Vol. 43, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47313/jib.v43i1.1528

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh dukungan keluarga dan efikasi diri terhadap kesulitan pengambilan keputusan karier baik secara parsial maupun simultan. Subjek pada penelitian ini berjumlah 131 siswa kelas 10 SMK Negeri 4 Jakarta Tahun Pelajaran 2021/2022. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Korelasi Product Moment dari Person. Hasil korelasi antara variabel dukungan keluarga dan pengambilan keputusan karier menunjukkan nilai koefisien korelasi sebesar -0.414 yang artinya saat dukungan keluarga tinggi maka kesulitan pengambilan keputusan karier akan rendah begitu pun sebaliknya. Hasil korelasi antara variabel efikasi diri dan pengambilan keputusan karier menunjukkan nilai koefisien korelasi sebesar -0.614 yang artinya saat efikasi diri tinggi maka kesulitan pengambilan keputusan karier akan rendah begitu pun sebaliknya. Hasil korelasi antara variabel efikasi diri dan pengambilan keputusan karier menunjukkan nilai koefisien korelasi sebesar -0.637. yang artinya saat dukungan keluarga dan efikasi diri tinggi maka kesulitan pengambilan keputusan karier akan rendah begitu pun sebaliknya
STUDI LITERATUR DAMPAK PANDEMI COVID 19 TERHADAP KOMPENSASI YANG DITERIMA OLEH KARYAWAN Ade Tyas Titi Puspitasari; Danesha Galuh Ning Anggaria
Ilmu dan Budaya Vol 43, No 1 (2022): Vol. 43, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47313/jib.v43i1.1473

Abstract

Virus COVID-19 yang mewabah ke seluruh dunia hingga saat ini, membuat sulit para pemimpin bisnis untuk memotivasi karyawan di masa pandemi. Kompensasi memiliki potensi paling besar untuk meningkatkan kinerja karyawan. COVID-19 telah mengajarkan pelajaran berharga bagi lini bisnis tentang hubungan perusahaan dengan manajemen sumber daya manusia (SDM). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji dan menganalisis dampak pandemi COVID-19 terhadap kompensasi yang diterima karyawan di Indonesia. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan metode tinjauan pustaka atau tinjauan literatur. Peneliti menemukan 10 artikel jurnal peer-review dalam kurun waktu 2 tahun (2020-2021) yang sesuai dengan topik penelitian. Hasil temuan menunjukkan kompensasi memiliki pengaruh siginifikan bagi kinerja karyawan yang dapat berujung pada peningkatan kinerja pada perusahaan juga. Kompensasi seharusnya disiapkan tanpa adanya unsur-unsur seperti pandemi atau tidak berupa kompensasi langsung dan tidak langsung agar dapat membangkitkan gairah dan kepuasan kerja, serta mendorong tercapainya tujuan perusahaan.
PELANGGARAN ETIKA BISNIS FINTECH LENDING ILEGAL TERHADAP DEBITUR Roestanto Sukarta Diputra; Mersa Lestari Ningrum
Ilmu dan Budaya Vol 43, No 1 (2022): Vol. 43, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47313/jib.v43i1.1527

Abstract

Fintech lending merupakan bisnis jasa keuangan yang memberikan kemudahan kepada konsumen dalam hal pembiayaan digital dan transaksi pinjaman, namun beberapa Fintech lending ilegal melanggar etika bisnis dan merugikan kepentingan debitur. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dan teknik triangulasi sumber untuk menguji keabsahan data yang digunakan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pelanggaran etika bisnis perusahaan financial technology lending, dan untuk mengetahui penerapan etika bisnis yang baik dalam financial technology lending agar hak dan kewajiban debitur dapat beroperasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Fintech lending ilegal melanggar aturan yang mengatur etika penagihan utang, etika bisnis jasa keuangan, serta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI).
BIROKRASI POLITIK DAN BISNIS DI INDONESIA Harun Umar; Ines Syamsiah Putri
Ilmu dan Budaya Vol 43, No 1 (2022): Vol. 43, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47313/jib.v43i1.1526

Abstract

Meskipun harus diakui bahwa bisnis dan kartel adalah dua hal yang berbeda dalam kelompok persaingan ekonomi dan politik, baik lokal, nasional dan global. Mneurut braham alisson, salah satu model dalam perumusan harus melibatkan aktro Rasional birokrasi dan organisasi baru dianggap dapat melaksanakan suatu kebijakan politik oleh suatu pemerintahan yang demokratis, serta mampu mengurangi faktor ketergantungan dalam berbagai aspek kebutuhan masyarakat dan negara, masalah yang cukup riskan adalah pembiasaan pada arena kompetisi pemilu bagi partai politik mempunyai kepentingan dan kebutuhan finansial (anggaran) yang mandiri dan tidak disalah gunakan dalam anggaran negara
PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH MELALUI PENDEKATAN INOVASI SOSIAL DAN COLLABORATIVE GOVERNANCE Hilmi Rahman Ibrahim
Ilmu dan Budaya Vol 43, No 1 (2022): Vol. 43, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47313/jib.v43i1.1532

Abstract

Artikel ini bertujuan,  menjelaskan relasi penguatan pemberdayaan UMKM, Inovasi Sosial dan Kolaborasi antar sektor dalam memperkuat ekonomi nasional melalui pendayagunaan sektor UMKM. Pemberdayaan sektor usaha mikro, kecil dan menengah merupakan salah satu upaya pemerintah  dalam memulihkan dan membangkitkan ekonomi nasional yang terpuruk akibat dampak pandemi Covid-19. Peran UMKM dalam ekonomi nasional sangat strategis dikaitkan dengan penyerapan tenaga kerja dan kontribusi terhadap pembangunan ekonomi secara berkelanjutan. Penelitian empiris menunjukan bahwa sektor UMKM mampu menurunkan angka kemiskinan, pengangguran dan mendorong pemerataan kegiatan pembangunan ekonomi  serta memberikan multiflier effect ekonomi yang lebih luas. Pemberdayaan merupakan instrumen kebijakan yang dapat meningkatkan kapasitas UMKM baik dalam sisi produksi, inovasi maupun dalam bidang distribusi dan perluasan pasar. Gerakan pemberdayaan UMKM bisa dilakukan dengan membangkitkan dan mendekatkan potensi dan gerakan inovasi  sosial melalui penguatan informasi tekhnologi, kolaborasi ekonomi, perluasan informasi berbasis media sosial, yang diperkuat melalui  kolaborasi antar organisasi melalui  format  kelembagaan  di tataran level kebijakan pemerintah pusat dan  daerah melalui  pengembangan model kolaboratif (Collaborative Governance)   
IMPLEMENTASI SURAT EDARAN MA TENTANG REHABILITASI PENGGUNA NARKOTIKA BERDASARKAN UU NO.35 TAHUN 2009 Mahruf Mahruf; Hamrin Hamrin
Ilmu dan Budaya Vol 43, No 1 (2022): Vol. 43, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47313/jib.v43i1.1567

Abstract

Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi ternyata juga dimanfaatkan oleh para pelaku kejahatan dalam melancarkan aksi mereka. Salah satunya adalah peredaran narkotika yang berdampak pada banyaknya penyalahguna narkotika di Indonesia. Permasalahan yang diangkat yaitu pengaturan sanksi rehabilitasi bagi penyalahguna narkotika dan konsep sanksi rehabilitasi tersebut dalam konteks pembaharuan hukum pidana. Berdasarkan Pasal 103 UU No 35 tahun 2009 tentang Narkotika, Mahkamah Agung Republik Indonesia telah membuat suatu terobosan dengan mengeluarkan Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 04 Tahun 2010 tentang penetapan penyalahgunaan, korban penyalahgunaan, dan Pecandu Narkotika ke dalam Lembaga Rehabilitasi Medis dan Rehabilitasi Sosial sebagai pengganti dari Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 07 Tahun 2009. Akan tetapi dalam penerapannya, SEMA tersebut terkendala karena untuk memutuskan perkara pengguna narkotika hakim tidak dapat mengintervensi aparat penegak hukum lainya (penyidik dan penuntut umum). Metode yang digunakan adalah metode penelitian yuridis normatif dengan menganalisis hukum positif yang berlaku. Hasil dan kesimpulan bahwa peraturan mengenai sanksi rehabilitasi masih belum ada pengkategorian lamanya seseorang harus menjalani rehabilitasi. Rehabilitasi dalam pembaharuan hukum pidana ditujukan untuk kepentingan masyarakat dan kepentingan individu yang bersangkutan.
Implementasi Kurikulum 2013 oleh Guru Mata Pelajaran Matematika Sekolah Menengah Kejuruan Negeri di Jakarta Utara Tahun 2018 Muhammad Fakhri Azhari; Endang Wahyuningrum; Siti Julaeha
Ilmu dan Budaya Vol 43, No 2 (2022): Vol. 43, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47313/jib.v43i2.1684

Abstract

This research aims to determine the implementation of curriculum 2013 revision in the learning of mathematics and obstacles faced by a mathematics teacher in class X state vocational High School technology-based in North Jakarta area 2. The implementation of curriculum 2013 revisions seen from the Lesson Plan (RPP), the learning process with scientific approaches, and the authentic assessment process. This research is a qualitative descriptive study. The instruments used are questionnaire, observation guidelines, and interview guidelines. The results showed that the implementation of curriculum 2013 in the study plan compiled by a mathematics teacher in class X of SMK Negeri 4 Jakarta and SMK Negeri 36 Jakarta has been categorized very well with a value of 89,74% and 91,45%. The implementation of instruction conducted by mathematics teachers in class X of SMK Negeri 4 Jakarta and SMK Negeri 36 Jakarta had categories of good and excellent with the value obtained by 73,08% and 92,31%. The assessment and reporting of the value of the results conducted by Mathematics teachers in Class X of SMK Negeri 4 Jakarta and SMK Negeri 36 Jakarta gained a value of 44,44% and 55,56%. The constraints experienced in implementing the curriculum 2013 in the making of Lesson Plan (RPP) were the division of time and selection of appropriate teaching models. Constraints in conducting learning activities by implementing a scientific approach were to manage the time, the readiness of learners in the mastery of materials beforehand, and the reading power of learners is also very lacking to prosecute active learners very difficult. The obstacles in carrying out the authentic assessment of students who are still less careful in writing written tests, learners who are not confident in answering oral test questions, and in the assignment of the value obtained almost all the same. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi kurikulum 2013 edisi revisi dalam pembelajaran Matematika dan kendala yang dihadapi guru Matematika kelas X SMKN berbasis teknologi di wilayah Jakarta Utara 2. Implementasi kurikulum 2013 edisi revisi dilihat dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), proses pembelajaran dengan pendekatan saintifik, dan penilaian autentik. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Instrumen yang digunakan adalah angket, pedoman observasi, dan pedoman wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi kurikulum 2013 dalam rencana pembelajaran yang disusun oleh guru matematika kelas X SMK Negeri 4 Jakarta dan SMK Negeri 36 Jakarta sudah berkategori sangat baik dengan nilai 89,74% dan 91,45%. Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru matematika di kelas X SMK Negeri 4 Jakarta dan SMK Negeri 36 Jakarta memiliki kategori baik dan sangat baik dengan nilai yang diperoleh sebesar 73,08% dan 92,31%. Penilaian dan pelaporan nilai hasil yang dilakukan oleh guru Matematika di Kelas X SMK Negeri 4 Jakarta dan SMK Negeri 36 Jakarta diperoleh nilai sebesar 44,44% dan 55,56%. Kendala yang dialami dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 dalam pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah pembagian waktu dan pemilihan model pengajaran yang sesuai. Kendala dalam melakukan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan saintifik adalah mengatur waktu, kesiapan peserta didik dalam penguasaan materi terlebih dahulu, dan daya baca peserta didik juga sangat kurang sehingga menuntut peserta didik yang aktif sangat sulit. Kendala dalam melaksanakan penilaian autentik siswa yang masih kurang teliti dalam mengerjakan tes tulis, siswa yang kurang percaya diri dalam menjawab soal tes lisan, dan dalam pemberian tugas nilai yang diperoleh hampir semua sama. 
Eksekusi Objek Jaminan Fidusia Pasca Keluarnya Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 18/PUU-XVII/2019 Merry Arfiani
Ilmu dan Budaya Vol 43, No 2 (2022): Vol. 43, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47313/jib.v43i2.1719

Abstract

The execution of Fiduciary Guarantees is regulated in Articles 29 to 34 of the Law on Fiduciary Guarantees. Execution of Fiduciary Guarantee is the confiscation and sale of objects that are the object of the fiduciary guarantee due to the debtor's default or not fulfilling his performance on time to the creditor. The purposes of this research are: To find out and analyze the procedure for granting credit with fiduciary guarantees; To find out and analyze the position of the fiduciary guarantee in the event of a breach of contract; To find out and analyze the execution of fiduciary guarantees after the decision of the Constitutional Court Number 18/PUU-XVII/2019. The study method used in this paper is normative juridical, meaning that the law is conceptualized as what is written in the provisions of the Act or the law is conceptualized as a rule or norm which is a benchmark for human behavior that is considered appropriate. This normative legal study is based on primary and secondary legal materials, namely studies that refer to the norms contained in the provisions of the Act. The conclusion of this study is: the procedure for providing credit with a fiduciary guarantee is a series of activities that are correlated with each other to complete a job, namely channeling credit to parties who need financing. The existence of a credit granting procedure is applied to identify whether or not prospective debtors are given financing credits, so that the risk of bad loans can be cut as small as possible; The position of the fiduciary guarantee in the event of a breach of contract. The Fiduciary recipient has the right to take the object that is the object of the Fiduciary Guarantee and if necessary can request assistance from the competent authority. The execution of fiduciary guarantees after the Constitutional Court Decision Number 18/PUU-XVII/2019 provides a new interpretation of the constitution. Eksekusi Jaminan Fidusia diatur dalam Pasal 29 sampai dengan Pasal 34 Undang-Undang Tentang Jaminan Fidusia. Eksekusi jaminan fidusia adalah penyitaan dan penjualan benda yang menjadi objek jaminan fidusia dikarenakan debitor cidera janji atau tidak memenuhi prestasinya tepat waktu kepada kreditor. Tujuan penulisan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis prosedur pemberian kredit dengan jaminan fidusia; untuk mengetahui dan menganalisis kedudukan jaminan fidusia apabila terjadi cidera janji; untuk mengetahui dan menganalisis eksekusi jaminan fidusia setelah adanya putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 18/PUU-XVII/2019. Metode kajian yang dipakai dalam peulisan ini ialah yuridis normatif, artinya dimana hukum dikonsepkan sebagai apa yang tertulis dalam ketetapan Undang-Undang atau hukum dikonsepkan sebagai kaidah atau norma yang merupakan patokan berperilaku manusia yang dianggap pantas. Kajian hukum normatif ini didasarkan kepada bahan hukum primer dan sekunder, yaitu kajian yang mengacu pada norma-norma yang termaktub dalam ketetapan Undang-Undang. Kesimpulan dari kajian ini ialah: prosedur pemberian kredit dengan jaminan fidusia ialah serangkaian kegiatan yang saling berkorelasi guna menyelesaikan suatu pekerjaan yaitu menyalurkan kredit kepada pihak yang membutuhkan pembiayaan. Adanya prosedur pemberian kredit diaplikasikan guna mengidentifikasi layak atau tidaknya calon debitor diberikan kredit pembiayaan, sehingga resiko terhadap kredit macet dapat dipangkas sekecil mungkin; Kedudukan jaminan fidusia apabila terjadi cidera janji. Penerima fidusia berhak mengambil benda yang menjadi objek Jaminan Fidusia dan jika perlu dapat meminta bantuan pihak yang berwenang. Eksekusi jaminan fidusia setelah adanya Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 18/PUU-XVII/2019 memberi tafsir baru terhadap konstitusi.
Ngarak Barong, Tradisi Lebaran Betawi dan Strategi Pemertahanan Budaya Masyarakat Etnis Betawi di Kampung Sawah Bekasi: Kajian Semiotika Machdori Machdori; Tadjuddin Maknun; Ery Iswary
Ilmu dan Budaya Vol 43, No 2 (2022): Vol. 43, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47313/jib.v43i2.1749

Abstract

Ngarak Barong or ondel-ondel is the result of an ancient Betawi art called barongan, in the form of a pair of giant dolls in simple shapes, complete with a musical accompaniment team. At first, ondel-ondel was part of the people's sacred ritual activities which later became one of the icons of the city of Jakarta. Currently, ondel-ondel can still be found, both in the form of performing arts at wedding processions, government events in welcoming guests, as well as as processions to enliven Betawi Eid. In its development, the Ngarak Barong procession is still being carried out by the Betawi community, especially residents of the Kampung Sawah, Bekasi. But, along with the development of time, public awareness to continue to preserve local wisdom such as Barong has experienced a shift in values. Many found the Barong procession or ondel-ondel as a form of cultural defense, but it is more functioned for practical needs as a livelihood for singing so that Barong no longer has a sacred value as a cultural product that has a symbolic meaning. To see the meaning behind the signs of change, this qualitative research uses a semiotic approach. The relationship or relationship between the symbolic signs that exist in the structure and elements forming ondel-ondel is collaborated with the condition of society as the background and its impact in today's society to get meaning. Changes in the meaning and function of ondel-ondel in its constituent elements are produced and constructed as mental thoughts of users based on their form and context. The interpretation of the meaning of the cultural procession during the Ngarak Barong Betawi Lebaran procession will be different from the action of Ngarak Barong singing on the streets. There needs to be a policy given by the government to the impact of cultural shifts in the long term. Ngarak Barong atau ondel-ondel adalah hasil karya seni Betawi kuno bernama barongan, berupa sepasang boneka raksasa berbentuk sederhana, lengkap dengan tim musik pengiring. Pada awalnya ondel-ondel merupakan bagian dari aktivitas ritual sakral rakyat yang kemudian dijadikan sebagai salah satu ikon kota Jakarta. Saat ini ondel-ondel masih dapat ditemui, baik dalam bentuk seni pertunjukan pada prosesi pernikahan, acara pemerintahan dalam menyambut tamu, maupun sebagai prosesi arak-arakan dalam rangka memeriahkan lebaran Betawi. Dalam perkembangannya prosesi Ngarak Barong masih terus dilakukan oleh masyarakat Betawi, terutama warga masyarakat di Kampung Sawah, Bekasi. Namun seiring dengan perkembangan waktu, kesadaran masyarakat untuk terus melestarikan kearifan lokal seperti Barong telah mengalami pergeseran nilai. Banyak ditemukan arak-arakan Barong atau ondel-ondel sebagai bentuk pemertahanan budaya yang lebih difungsikan untuk kebutuhan praktis sebagai mata pencarian untuk mengamen sehingga Barong tidak lagi memiliki nilai kesakralan sebagai sebuah produk budaya yang memiliki makna simbolis. Untuk melihat makna di balik tanda-tanda perubahan yang terjadi, penelitian kualitatif ini menggunakan pendekatan semiotika. Hubungan atau relasi antar tanda simbolik yang ada pada struktur dan unsur-unsur pembentuk ondel-ondel dikolaborasikan dengan kondisi masyarakat sebagai latar belakang dan dampaknya dalam masyarakat saat ini untuk mendapatkan makna. Perubahan makna dan fungsi ondel-ondel pada unsur-unsur pembentuknya diproduksi dan dikonstruksi sebagai mental pemikiran penggunanya berdasarkan bentuk dan konteksnya. Interpretasi makna pada prosesi kebudayaan saat Ngarak Barong prosesi Lebaran Betawi akan berbeda dengan aksi Ngarak Barong mengamen di jalanan. Perlu adanya kebijakan yang diberikan oleh pemerintah terhadap dampak dari pergeseran budaya dalam jangka panjang. 
A Business Proposal: Analisis Simulacra Romantisme Drama Korea Anita Rosana
Ilmu dan Budaya Vol 43, No 2 (2022): Vol. 43, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47313/jib.v43i2.1819

Abstract

 The Hallyu phenomenon is a Korean Wave phenomenon created due to the increasingly sophisticated mass media technology. Hallyu influences global civilization with various mass media products, including a Korean drama series with the theme of romance. The romance promoted in this Korean drama cannot be separated from what Jean Baudrillard calls Simulacra (false reality), which will later become a hyperreality when the pseudo-reality is believed to be more accurate than reality itself. The Korean drama series 'A Business Proposal' is an example of a drama that presents a form of utopian romance (pseudo-romantic). The concept of romanticism is built to give rise to a new concept of romanticism that is very different from the reality of romanticism. A Business Proposal presents a new concept of romanticism with an image as an ideal figure, aspects of romantic nature, hierarchical aspects of romanticism, aspects of romantic absurdity, and motivational aspects of romanticism. This study focuses on the analysis of the Korean drama A Business Proposal which was released in February 2022, in the perspective of Jean Baudrillard's Simulacra Theory, especially on the concept of romanticism or romantic relationships. The results show that the Korean drama A Business Proposal, wrapped in the main theme of romance, presents various kinds of utopian realities so that it can be said to be a drama full of avalanches of romantic Simulacra that creates a utopian romance. Fenomena Hallyu merupakan fenomena Gelombang Korea yang tercipta karena makin canggihnya teknologi media massa. Hallyu memengaruhi peradaban global dengan berbagai macam produk media massa, termasuk salah satunya serial drama Korea dengan mengusung tema romantisme. Romantisme yang diusung dalam drama Korea ini, tidak bisa lepas dari apa yang disebut oleh Jean Baudrillard sebagai Simulacra (realitas semu) yang kelak akan menjadi sebuah hiperrealita ketika realitas semu itu diyakini menjadi lebih riil daripada realita itu sendiri. Serial drama Korea A Business Proposal menjadi salah satu contoh drama yang menyajikan bentuk romantisme utopis (romantisme semu). Konsep romantisme dibangun sedemikian rupa sehingga memunculkan konsep romantisme yang baru yang berbeda jauh dengan realita romantisme. A Business Proposal, menyajikan konsep baru romantisme dengan citra sebagai figur ideal, aspek naturalitas romantisme, aspek hirarkis romantisme, aspek absurditas romantisme serta aspek motivasional romantisme. Penelitian ini menfokuskan pada analisa drama Korea A Business Proposal yang dirilis pada bulan Februari 2022, dalam perspektif Teori Simulacra Jean Baudrillard terutama pada konsep romantisme atau hubungan romantis. Hasil penelitian menunjukkan, drama Korea A Business Proposal dengan dibalut tema pokok romantisme, menyuguhkan berbagai macam realita utopis sehingga dapat dikatakan sebagai drama yang penuh dengan longsoran Simulacra romantisme yang menciptakan sebuah romantisme utopis.

Filter by Year

2010 2025


Filter By Issues
All Issue Vol. 46 No. 1 (2025) Vol. 45 No. 2 (2024): Vol. 45, No 2 (2024) Vol. 45 No. 1 (2024): Vol. 45, No 1 (2024) Vol 44, No 2 (2023): Vol. 44, No 2 (2023) Vol. 44 No. 1 (2023): Vol. 44, No 1 (2023) Vol 43, No 2 (2022): Vol. 43, No 2 (2022) Vol 43, No 1 (2022): Vol. 43, No 1 (2022) Vol 42, No 2 (2021): Vol. 42, No 2 (2021) Vol 42, No 1 (2021): Vol. 42, No 1 (2021) Vol 41, No 72 (2020): Vol. 41, No 72 (2020) Vol 41, No 71 (2020): Vol. 41, No 71 (2020) Vol 41, No 70 (2020): Vol. 41, No 70 (2020) Vol 41, No 69 (2020): Vol. 41, No 69 (2020) Vol 41, No 68 (2020): Vol. 41, No 68 (2020) Vol 41, No 67 (2020): Vol. 41, No 67 (2020) Vol 41, No 66 (2020): Vol. 41, No 66 (2020) Vol 41, No 65 (2019): Vol. 41, No 65 (2019) Vol 41, No 64 (2019): Vol. 41, No 64 (2019) Vol 41, No 63 (2019): Vol. 41, No 63 (2019) Vol 41, No 62 (2019): Vol. 41, No 62 (2019) Vol 41, No 61 (2018): Vol. 41, No 61 (2018) Vol 41, No 60 (2018): Vol. 41, No 60 (2018) Vol 41, No 59 (2018): Vol. 41, No 59 (2018) Vol 41, No 58 (2018): Vol. 41, No 58 (2018) Vol 40, No 57 (2017): Vol. 40, No 57 (2017) Vol 40, No 56 (2017): Vol. 40, No 56 (2017) Vol 40, No 55 (2017): Vol. 40, No 55 (2017) Vol 40, No 54 (2016): Vol. 40, No 54 (2016) Vol 40, No 53 (2016): Vol. 40, No 53 (2016) Vol 40, No 52 (2016): Vol. 40, No 53 (2016) Vol 40, No 51 (2016): Vol. 40, No 51 (2016) Vol 40, No 50 (2016): Vol. 40, No 50 (2016) Vol 40, No 49 (2016): Vol. 40, No 49 (2016) Vol 39, No 45 (2015): Vol. 40, No 45 (2015) Vol 1, No 1 (2013): Vol. 1, No 1 (2013) Vol 32, No 23 (2010): Vol. 32, No 23 (2010) More Issue