cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
JURNAL PENELITIAN ILMU PENDIDIKAN
ISSN : 19799594     EISSN : 25415492     DOI : 10.21831
Core Subject : Science, Education,
Arjuna Subject : -
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol. 14 No. 1 (2021): March-May" : 9 Documents clear
Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Pengelolaan Ekstrakurikuler Yunianto, Teguh; Surohman, Ahmad; Hasanah, Niswatun
Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan Vol. 14 No. 1 (2021): March-May
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpipfip.v14i1.32233

Abstract

Kepeminpinan merupakan faktor yang paling penting terhadap ketercapaian tujuan suatu organisasi baik organisasi pendidikan ataupun organisasi di luar pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran kepemimpinan kepala sekolah dalam pengelolaan ekstrakurikuler. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskripsi. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara dan dokumentasi. Jenis analisis data menggunakan model Miles dan Huberman yaitu pengumpulan data, reduksi data, displaydata, verifikasi dan penegasan kesimpulan. Lokasi penelitian adalah di MI Ma'arif Bego Yogyakarta. Subjek penelitiannya yaitu kepala sekolah, wakil  kepala sekolah, dua orang pelatih ekstrakurikuler, dan tiga orang siswa/siswi. Hasil penelitian menjelaskan bahwa kepemimpinan kepala sekolah dalam pengelolaan ekstrakurikuler sudah sangat baik. Kepala sekolah memiliki kompetensi yang baik dalam melakukan tugas-tugasnya. Kegiatan ekstrakurikuler meliputi silat, tahfiz, pramuka, sepak bola, badminton, catur, renang, dan hadro. Pramuka, silat, dan tahfiz merupakan kegiatan ekstrakulikuler yang wajib diikuti oleh siswa. Terdapat kendala dalam pengelolaan ekstrakurikuler seperti ketersediaan guru, fasilitas, dan kendala musim.The Role of Principal's Leadership in Extracurricular Management Leadership is the most important factor for the achievement of the goals of an organization, both educational organizations and non-educational organizations. This study aims to determine the role of the principal's leadership in extracurricular management. This research method used is a qualitative method with a description approach. The data collection techniques used were interviews and documentation. Types of data analysis using the Miles and Huberman model, namely data collection data reduction, data display, verification, and confirmation of conclusions. The research location in this study is located at MI Maarif Bego Yogyakarta. With the research subjects, namely the principal, vice-principal, two extracurricular trainers, and three students. The results of the study explained that in MI Maarif Bego the principal's leadership in extracurricular management was already very good. The principal has good competence in carrying out his duties. The extracurricular activities at MI Maarif Bego include Silat, tahfidz, scout, soccer, badminton, chess, swimming, and hadroh activities. The extracurricular activities that are required of students are Scouts, silat, and tahfidz. But in management it still has constraints such as the availability of teachers, facilities and season constraints.
Ibu Fatimah dalam Pergumulan Karakter Birokratis dan Profesional Raisalah, Syifa Masna
Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan Vol. 14 No. 1 (2021): March-May
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpipfip.v14i1.34078

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perjuangan Ibu Fatimah dalam memerankan karakter profesional dan karakter birokratis secara efektif, di mana karakter birokratis yang kaku dipandang kontra produktif dengan karakter profesional yang dimiliki oleh guru sebagai tenaga pendidik di Sekolah Dasar Negeri AA 1 Malang, namun akhirnya dapat diselaraskan oleh Ibu Fatimah selaku agen perubahan. Data penelitian kualitatif dengan desain studi kasus ini dikumpulkan melalui wawancara dan studi dokumen serta dianalisis menggunakan model analisis kualitatif interaktif. Temuan penelitian menunjukkan bahwa Ibu Fatimah dengan pengalaman dan karakter birokratis dan professional yang dimilikinya berhasil mengubah budaya dan kinerja guru yang rendah, tidak inovatif, tidak memiliki harapan yang tinggi terhadap keberhasilan peserta didik menjadi guru yang professional, inovatif dan memiliki harapan yang tinggi terhadap kesuksesan peserta didik dan juga mengubah paradigma guru yang menerima hak/gaji dengan menunaikan kewajiban seadanya. Untuk penelitian lebih lanjut disarankan agar peneliti berikutnya dapat menggunakan solusi yang lebih fleksibel dalam mengatasi permasalahan yang terkait dengan pengelolaan karakteristik organisasi birokrasi dan profesional di sekolah.Ibu Fatimah in the Struggle for Bureaucratic and Professional CharacterThis study aims at describing the struggle of Ibu Fatimah in playing the roles of both bureaucratic and professional characters effectively in which bureaucratic character is regarded as contra-productive with a professional character that owned by teachers as educators at Elementary School AA 1 Malang. However, all the obstacles could be handled by Ibu Fatimah as the agent of change. The qualitative data of this study collected through interviews and document analysis and analyzed using an interactive analysis model.  The findings indicate that Ibu Fatimah with her huge experience and having both bureaucratic and professional characters successfully changed the culture and performance of the teachers which were low performance, not innovative, and did not have high expectation on the success of their students, to be professional and innovative teachers as well as having high expectation on the success of their students. She also could change teachers' paradigm that only demanded rights by doing mediocre obligations. For further research, it is recommended to use a more flexible solution to overcome issues regarding how to manage the characteristics of bureaucratic and professional organizations.
Effectiveness of Guided Inquiry-Based on Blended Learning in Improving Critical Thinking Skills Saekawati, Rita; Nasrudin, Harun
Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan Vol. 14 No. 1 (2021): March-May
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpipfip.v14i1.36947

Abstract

This research aims to examine the effectiveness guided inquiry learning model based on blended learning on reaction rate material to improve students' critical thinking skills. The design in this research is the One Group Pretest and Posttest Design. The subjects in this research were students of SMAN 1 Kalitidu Bojonegoro in class XI IPA 1. The method used to collect data was the test, observation, and student response questionnaires. Data analysis used the percentage, mean, N-Gain, and Paired sample t-test. The results showed that the guided inquiry learning model based on blended learning was carried out well with an average percentage of the implementation of phase 1 was 98%, phase 2 was 93.76%, phase 3 was 100%, phase 4 was 93.75%, phase 5 was 100%. The average score of the N-gain critical thinking skills is 0.73 with the high category. There is a significant difference in the results of critical thinking skills between before and after being given a guided inquiry learning model based on blended learning. The results showed the guided inquiry learning model based on blended learning effectively improving students' critical thinking skills. Efektivitas Inkuiri Terbimbing Berbasis Blended Learning dalam Meningkatkan Keterampilan Berpikir KritisPenelitian ini bertujuan untuk menguji keefektifan model pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis blended learning pada materi laju reaksi dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis peserta didik. Design pada penelitian ini adalah One Group Pretest and Posttest Design. Sasaran dalam penelitian ini yaitu peserta didik XI IPA 1 SMA Negeri 1 Kalitidu Bojonegoro. Metode pengumpulan data yang digunakan berupa tes, observasi dan angket respon. Analisis data menggunakan teknik persentase, mean, n-gain, dan uji Paired Sample T-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis blended learning terlaksana dengan baik dengan rata-rata persentase keterlaksanaan fase 1 sebesar 98%, fase 2 sebesar 93,76%, fase 3 sebesar 100%, fase 4 sebesar 93,75%, fase 5 sebesar 100%. Nilai rata-rata N-gain kemampuan berpikir kritis adalah sebesar 0,73 dengan kategori tinggi. Terdapat perbedaan hasil keterampilan berpikir kritis yang signifikan antara sebelum dan sesudah diberikan model pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis blended learning. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis blended learning efektif untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis peserta didik.
Pengaruh Penggunaan LMS dan Aplikasi Telegram terhadap Aktivitas Belajar Widiyono, Aan
Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan Vol. 14 No. 1 (2021): March-May
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpipfip.v14i1.37857

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh penggunaan LMS dan aplikasi Telegram terhadap aktivitas belajar mahasiswa. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa PGSD 3A3 UNISNU Jepara pada Mata Kuliah Teknologi Pendidikan yang berjumlah 28 mahasiswa. Instrumen pengumpulan data menggunakan angket dengan skala Likert pada penggunaan LMS, aplikasi telegram, dan aktivitas belajar yang telah diuji validitas dan reliabilitas sebelumnya. Teknik analisis data menggunakan regresi linier berganda. Hasil analisis data menunjukkan bahwa penggunaan LMS berpengaruh positif dan signifikan terhadap aktivitas belajar dengan signifikansi 0,000; Aplikasi Telegram berpengaruh positif dan signifikan terhadap aktivitas belajar dengan signifikansi 0,000, dan Penggunaan LMS dan aplikasi Telegram secara simultan berpengaruh signifikan terhadap aktivitas belajar sejumlah 90,1% dengan signifikansi 0,000. Penelitian ini dapat dijadikan acuan bahwa penggunaan kedua aplikasi tersebut dapat memberikan pengaruh terhadap aktivitas belajar. Sedangkan pada penggunaan LMS lebih memberikan pengaruh terhadap aktivitas belajar dibanding dengan penggunaan aplikasi Telegram. The Effect of Using LMS and Telegram on Students' Learning Activities This study aims to describe the effect of using LMS and Telegram applications on student learning activities. This research method uses a quantitative approach. The sample in this study were 28 students of PGSD 3A3 UNISNU Jepara in the Educational Technology course. The data collection instrument used a questionnaire with a Likert scale on the use of LMS, Telegram application, and learning activities that had been tested for validity and reliability before. The data analysis technique used multiple linear regression. The results of data analysis indicate that the use of LMS has a positive and significant effect on learning activities with a significance of 0.000; Telegram application has a positive and significant effect on learning activities with a significance of 0.000, and The use of LMS and Telegram application simultaneously have a significant effect on learning activities amounting to 90.1% with a significance of 0.000. This research can be used as a reference that the use of these two applications can influence learning activities. Whereas the use of LMS has more influence on learning activities than the use of the Telegram application
Efektivitas Penggunaan Media Sains Flipbook Berbasis Kontekstual untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kritis Siswa Aprilia, Tika
Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan Vol. 14 No. 1 (2021): March-May
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpipfip.v14i1.32059

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan media sains flipbook berbasis kontekstual dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa kelas V Sekolah Dasar. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Desain eksperimen yang digunakan yaitu desain true-experimental berupa post-test only control group design. Sampel penelitian ini terdiri dari kelas V-1 SDN Mangkubumen Lor sebanyak 26 siswa sebagai kelas eksperimen, sedangkan kelas kontrolnya yaitu kelas VA SDN Cemara Dua sebanyak 26 siswa. Pemilihan sampel sekolah dasar tersebut dilakukan secara purposive sampling. Instrumen yang digunakan berupa butir soal tes untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa yang disusun berdasarkan integrasi antara indikator kemampuan berpikir kritis dengan domain kemampuan kognitif dalam taksonomi Bloom yang telah diuji validitas dan reliabilitas butir soal. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan media sains flipbook berbasis kontekstual (88,12) lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan buku paket IPA pada umumnya (75,31). Hasil uji independen sample t-test diperoleh signifikansi 0,000 < 0,05 artinya H0 ditolak menunjukkan bahwa ada perbedaan nilai kemampuan berpikir kritis siswa pada kelas eksperimen yang menggunakan media sains flipbook berbasis kontekstual dengan kelas kontrol yang menggunakan media buku cetak atau paket IPA. Skor nilai kemampuan berpikir kritis siswa yang menggunakan media sains flipbook berbasis kontekstual lebih tinggi daripada skor nilai kemampuan berpikir kritis siswa yang hanya menggunakan media buku paket IPA. Namun dalam penggunaan media sains flipbook berbasis kontekstual ini sangat membutuhkan sarana prasarana atau fasilitas sekolah yang memadai. The Effectiveness of the Use of Flipbook Science Media Based on Contextual to Improve Critical Thinking Ability of StudentsThis study aims at determining the effect of flipbook science media base on contextual to enhance critical thinking skills for students of class V in elementary schools. This research is quantitative research by using the experimental method. The experiment design used is a true-experiment design in the form of a post-test-only control group design. The sample of this study is a V-1 class of Mangkubumen Lor state elementary school with as many as 26 students as the experiment class, while the control class was VA class of the Cemara Dua state elementary school as many as 26 students. The selection of the three elementary school samples was done by purposive sampling. The instrument used is a form of test items at determining students' critical thinking skills compiled based on the integration between indicators of critical thinking skills with the domain of cognitive abilities in Bloom's taxonomy that had been tested for validity and reliability of the items. The results of this study indicate that the average value of students learning outcome using flipbook science media base on contextual (88.12) is higher than the average value of students learning outcome using natural science textbooks (75.31). The results of the independent sample t-test obtained a significance of 0.000 <0.05, meaning that H0 is rejected, indicating that there is a value of students' critical thinking skills in the experimental class using flipbook science media base on contextual with the control class using science textbooks media or science packages. Scores the value of the critical thinking ability of students using flipbook science media base on contextual is higher than the value of the critical thinking ability of students only using the science textbooks media. However, the use of flipbook science media base on contextual really requires adequate school infrastructure or facilities.
Penanganan Dekadensi Moral melalui Penerapan Karakter Cinta Damai dan Nasionalisme Erviana, Vera Yuli
Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan Vol. 14 No. 1 (2021): March-May
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpipfip.v14i1.27149

Abstract

Rusaknya moral bangsa dapat diamati dari memudarnya perilaku peserta didik yang dicermati dari cara berperilaku, bertutur kata yang kurang sopan dan tidak beretika. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penanganan dekadensi moral melalui penerapan pendidikan karakter cinta damai dan nasionalisme di SD Muhammadiyah Karangtengah. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif deskriptif. Subjek dalam penelitian adalah kepala sekolah, guru kelas, guru PJOK, guru PAI, serta peserta didik. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik pengamatan, wawancara, dan dokumentasi. Hasil analisis mengindikasikan bahwa dalam mengurangi kemrosotan moral peserta didik di usia sekolah dasar, pihak sekolah menanamkan pendidikan karakter cinta damai dan nasionalisme melalui pembiasaan, integrasi dalam pembelajaran, serta melalui budaya sekolah. Dalam penerapan pendidikan karakter tidak hanya usaha dari pihak sekolah saja, namun juga diperlukan adanya kerjasama antar semua elemen, mulai dari elemen pendidikan, keluarga, maupun lingkungan masyarakat. Hal itu merupakan langkah-langkah dalam mengurangi bahkan mencegah perilaku-perilaku kemrosotan moral yang terjadi di usia sekolah dasar. Handling Moral Decadence Through the Application of Peace Love Characters and NationalismThe damage to the nation's morals can be observed from the waning behavior of students who are observed from how to behave, speak impolite and unethical words. This study aims to describe the handling of moral decadence through the application of peace-loving character education and nationalism in Muhammadiyah Elementary School, Karangtengah. This research is descriptive qualitative research. The subjects in this study were school principals, classroom teachers, PJOK teachers, Islamic education teachers, and students. The data was collected by means of observation, interview, and documentation techniques. The results of the analysis indicate that in reducing the moral decline in elementary school age, schools instill peace-loving character education and nationalism through habituation, integration in learning, and through school culture. In implementing character education, it is not only an effort from the school, but also requires cooperation between all elements, starting from the elements of education, family, and the community. This is a step in reducing and even preventing moral degeneration behavior that occurs at elementary school age.
Peningkatan Kompetensi Pengembangan Program Pendidikan Nonformal Mahasiswa melalui Pembelajaran Berbasis Projek Tohani, Entoh
Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan Vol. 14 No. 1 (2021): March-May
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpipfip.v14i1.37569

Abstract

Penelitian ini bertujuan meningkatkan kompetensi pengembangan program pendidikan nonformal bagi mahasiswa melalui pembelajaran berbasis proyek sehingga mahasiswa dapat dengan mudah memahami dan memiliki keterampilan mengembangkan program pendidikan nonformal secara bermakna. Kompetensi pengembangan program pendidikan nonformal dalam perkuliahan dipandang sulit dikuasai mahasiswa karena kompetensi ini bersifat multidisplin, memerlukan kemampuan berfikir sistematis dan membutuhkan banyak pengalaman. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan pada mahasiswa semester 5 yang menempuh Mata Kuliah Inovasi dan Pengembangan Program PNF tahun ajaran 2018/2019. Pengumpuan data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Data yang terkumpul selanjutnya dianalisis dengan teknik analisis kuantitatif deskriptif dan teknik analisis data kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan proses pembelajaran ini memberikan manfaat positif yang ditandai dengan proses pembelajaran menjadi lebih dinamis dan terjadi perubahan perilaku positif mahasiswa sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan. Oleh karena itu, dipandang perlu pembelajaran berbasis proyek yang inovatif perlu dikembangkan pada rumpun ilmu pendidikan nonformal lainnya dan perkuliahan lainnnya disertai dengan penyediaan kemitraan dan dukungan sumber daya yang memadai.Improving the Competence of Developing the Nonformal Education Program for Students Through Project-Based TeachingThis study aims to improve competencies of the development of the nonformal education program to students through project-based learning so that they can easily understand and have the skills significantly.  The competencies are viewed as difficult for students to master because it is multidisciplinary, requires the ability to think systematically, and needs a lot of experiences. This research is classroom action research that is conducted on 5th-semester students taking the substance of the Innovation and Development of PNF Program in the academic year 2018/2019. Data were collected qualitatively and quantitatively and then analyzed using analysis data technique both qualitatively and quantitatively. The results showed that the learning process provided positive benefits in which it was more dynamic and there was a change in student's positive behavior in accordance with the expected learning objectives. Therefore, it is necessary that innovative project-based learning needs to be developed in other non-formal education courses and accompanied by the provision of partnerships and adequate resource support.
Strategi Meningkatkan Kompetensi 4C (Critical Thinking, Creativity, Communication, & Collaborative) Partono, Partono; Wardhani, Hesti Nila; Setyowati, Nuri Indah; Tsalitsa, Annuriana; Putri, Siti Nurrahayu
Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan Vol. 14 No. 1 (2021): March-May
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpipfip.v14i1.35810

Abstract

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui strategi dalam meningkatkan kompetensi 4C (Critical Thinking, Creativity, Communication, & Collaborative). Kompetensi 4C sangat diperlukan di masa mendatang dalam mencari tenaga kerja karena persaingan semakin ketat. Banyak juga tugas-tugas yang seharusnya dilakukan oleh manusia tetapi tergantikan dengan robot. Hal tersebut dikarenakan pada abad ke-21 ini perkembangan teknologi semakin pesat. Sehingga perlu ada keterampilan yang tidak dimiliki oleh robot yaitu keterampilan kompetensi 4C. SIDH (Sekolah Indonesia Den Haag) merupakan salah satu sekolah Indonesia luar negeri yang sangat memperhatikan kompetensi 4C. Pada sekolah tersebut selalu berupaya untuk meningkatkan kompetensi 4C dengan berbagai strategi. Dengan cara diskusi saat pembelajaran, mengikuti ekstrakulikuler, dan bekerjasama dengan pusdatin. Meningkatkan kompetensi 4C di SIDH juga dapat melalui melalui pembelajarn PAI. Pada penelitian ini menggunakan metode diskriptif kualitatif. Metode ini memberikan data berupa data verbal. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara dengan guru di SIDH yaitu Safreni Candra Sari dan Ponco Handayawati melalui media aplikasi zoom dan dokumen yang diperoleh berupa gambar atau foto yang menunjukkan beberapa kegiatan di SIDH. Strategies to Improve 4C Competencies (Critical Thinking, Creativity, Communication & Collaborative)The purpose of this research is to find out strategies to improve 4C competence (Critical Thinking, Creativity, Communication, & Collaborative). 4C competence is needed in the future is looking for workers because the competition is getting tougher. There are also many tasks that should be done by humans but are replaced by robots. This is because in the 21st century the development of technology is increasingly rapid. So there need to be skills that robots don't have, namely 4C competency skills. SIDH (Sekolah Indonesia Den Haag) is one of the Indonesian overseas schools that pays attention to 4C competencies. The school always tries to improve 4C competence with various strategies. For example, through discussions during learning, taking extracurricular activities, and collaborating with Pusdatin. Improving 4C competence at SIDH can also be done through learning PAI. This study using a qualitative descriptive method. This method provides data in the form of verbal data. Data collection techniques used were interviews with teachers at SIDH, namely Safreni Candra Sari and Ponco Handayawati through the zoom application media and documents obtained in the form of pictures or photos showing some of the activities at SIDH.
Pengaruh Efikasi Diri terhadap Perilaku Menyontek Siswa Sekolah Dasar selama Pembelajaran Daring Anitasari, Anitasari; Pandansari, Olivia; Susanti, Rika; Kurniawati, Kurniawati; Aziz, Abdul
Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan Vol. 14 No. 1 (2021): March-May
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpipfip.v14i1.37661

Abstract

Rendahnya efikasi diri pada siswa dapat mendorong terjadinya perilaku tidak terpuji seperti perilaku menyontek. Sedangkan efikasi diri yang tinggi memungkinkan siswa menjadi pribadi yang mampu menyelesaikan semua tugas sekolah dengan usaha dan kemampuan yang dimiliki. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh efikasi diri terhadap perilaku menyontek siswa sekolah dasar selama pembelajaran daring. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan jenis ex-post facto. Populasi pada penelitian ini ialah siswa SD Negeri Talkondo Poncosari, Srandakan, Bantul kelas IV, V, dan VI. Penelitian ini melibatkan seluruh populasi dengan jumlah 45 siswa. Data dikumpulkan dengan menggunakan skala efikasi diri dan skala perilaku menyontek. Selanjutnya, data dianalisis menggunakan analisis regresi sederhana dengan bantuan SPSS 24.0. Hasil penelitian menunjukan bahwa efikasi diri berpengaruh negatif terhadap perilaku menyontek siswa. Dalam penelitian ini, efikasi diri memberikan pengaruh sebesar 23,9% terhadap perilaku menyontek siswa, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, guru dan orang tua perlu melakukan berbagai upaya untuk meminimalisir terjadinya perilaku menyontek, khususnya saat pembelajaran daring seperti saat ini. The Effect of Self-Efficacy towards Cheating Behavior of Elementary School Student during Online LearningLow self-efficacy in students can encourage the occurrence of disgraceful behavior such as cheating behavior. While high self-efficacy enables students to become persons who can complete all of the school assignments with their efforts and abilities that they have. The purpose of this research is to find out the effect of self-efficacy on the cheating behavior of elementary school students during online learning. This research uses a quantitative research approach with a type of ex-post-facto. The population in this research are students of Talkondo Poncosari State Elementary School  Srandakan, Bantul in IV, V, and VI grades. This research implicates the entire population with a total of 45 students. Data are collected by using the scale of self-efficacy and the scale of cheating behavior. Furthermore, the data are analyzed by using simple regression analysis with the help of SPSS 24.0. The result of the research shows that self-efficacy has a negative effect on students' cheating behavior. In this research, self-efficacy provides an effect of 23.9% towards students' cheating behavior, while the remainder is affected by other factors. Based on the result of the research, teachers and parents need to make various efforts to minimize the occurrence of cheating behavior, particularly during online learning as of today.

Page 1 of 1 | Total Record : 9