cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Interaksi Online
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science, Social,
Jurnal Interaksi Online adalah jurnal yang memuat karya ilmiah mahasiswa S1 Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP Undip. Interaksi Online menerima artikel-artikel yang berfokus pada topik yang ada dalam ranah kajian Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial
Arjuna Subject : -
Articles 27 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 3: Agustus 2015" : 27 Documents clear
PT. erudeye Indonesia’s Pazcal Cloud Launching Activity Report (Project Officer) Pipin F.P. Lestari; Djoko Setyabudi; Nurrist Surayya Ulfa; Tandiyo Pradekso
Interaksi Online Vol 3, No 3: Agustus 2015
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.02 KB)

Abstract

PT erudeye Indonesia is a B2B company with a business model that is established in the information technology and focuses on cloud computing and enterprise services. In 2014, PT. erudeye Indonesia plans to develop cloud computing services Pazcal (Spazio & Scala), spazio means space, scala is scale which is intended for enterprise IT in the Jakarta. PT erudeye Indonesia through Pazcal product want to enter the cloud computing market in Indonesia because Indonesian enterprise needs for a large data storage. But, Pazcal has not received the awareness because the product is still new. Furthermore, cloud providers in Indonesia are also very numerous and varied so that Pazcal must have a difference of positioning. Therefore PT erudeye Indonesia wants to do the right marketing communication activities for the Pazcal product to get attention and has a position of products in the mind of the target market.The goal of marketing communications activities is to foster awareness and create product positioning as efficient and reliable cloud computing products. Pazcal message strategy arranges the analytical survey considerations, competitors, SWOT, and the theoretical framework which will be delivered by multiple tools at three stages of the implementation strategy of positioning. There are the building stage, the stage of providing education and strengthen the positioning stage in the form of online and offline campaign. At building positioning stage, the tools used are the interface design websites, articles, e-books, social media and media relations. Education stage, the tools used are articles, webinars "PaaS for Quick Development, Collaboration & Deployment" and the seminar "Rainbow Rendezvous: Boost Your Experience with Pazcal". While on the strengthen positioning stage, the tools used are a video testimony, webinar "PaaS for Quick Development, Collaboration & Deployment "and the seminar" Rainbow Rendezvous: Boost Your Experience with Pazcal ". Whole of that marketing communications activities are designed to support the goal of launching Pazcal cloud products.
MEMAKNAI IDENTITAS HIBRIDA DI DALAM KOMIK NUSANTARANGER Rizky Kusnianto; Hedi Pudjo Santosa; Hapsari Dwiningtyas; Joyo NS Gono
Interaksi Online Vol 3, No 3: Agustus 2015
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (462.35 KB)

Abstract

Penelitian ini mengkaji bagaimana identitas hibrida terbentuk di dalam komikNusantaranger. Identitas hibrida di dalam komik Nusantaranger terjadi karenapertemuan tanda-tanda identitas lokal dan asing melalui unsur-unsur intrinsik padakomik. Identitas lokal di wakili oleh keragaman budaya Indonesia dan identitas asingditampilkan oleh peniruan konsep serial televisi superhero Power Rangers. Adapuntujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini yaitu mendeskripsikan bagaimana prosespertemuan kedua identitas sehingga membentuk identitas hibrida.Penelitian ini menggunakan pandangan poskolonial Homi K. Bhaba yangmembantu untuk melihat sebuah identitas hibrida dapat dibentuk melalui ruang ketigaatau ruang liminal (third place). Ruang liminal ini adalah gambar-gambar pada komiksebagai tanda-tanda yang mengkonstruksi identitas hibrida. Pembentukan tanda-tandaidentitas hibrida ini melalui proses mimikri yang melibatkan peniruan, memunculkanperbedaan melalui keterselipan dan kelebihan dan akhirnya memposisikan keduaidentitas dalam keadaan ambivalen dimana salah satu berada di posisi tunduk untukbisa menjadi hibriditas.Temuan atas penelitian ini menghasilkan, bahwa identitas hibrida yangterbentuk dengan mempertemukan identitas lokal yaitu kebudayaan Indonesia danidentitas asing yang mengangkat konsep pahlawan Power Rangers. KomikNusantaranger menjadi ruang liminal melalui unsur intrisik komik yangmempertemukan kedua identitas.Temuan ini juga mendeskripsikan pula proses mimikri yang mempertemukanantara identitas asing dan identitas lokal di awali dengan peniruan pada tahap vehiclesign yang menjadi ground tanda. Pada tahap tersebut digunakan analisis SemiotikaCharles Sanders Pierce untuk mengenali sign vehicle masing-masing tanda yangmenjadi awal peniruan sebuah identitas. Proses mimikri kemudian dilanjutkan dengandiberi keterselipan identitas lokal di dalamnya sebagai bentuk mimikri yangmewajibkan peniruan namun tetap memperlihatkan perbedaan bentuk berjalannyawacana kolonial. Kemudian akan ada ambivalensi dimana identitas lokal ditempatkandi posisi terjajah karena dominasi identitas asing di dalam sebagai bentuk wacanakolonial yang menjalankan sistem non-kesetaraan dengan strategi membentukidentitas hibrida.
Pengaruh Intensitas Penggunaan Smartphone dan Komunikasi Orangtua Anak Terhadap Prestasi Belajar Anak Aldi Atwinda Jauhar; Nurist Surayya Ulfa; Tandiyo Pradekso; Agus Naryoso
Interaksi Online Vol 3, No 3: Agustus 2015
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (715.855 KB)

Abstract

Smartphone sudah menjadi kebutuhan utama masyarakat modern sekarangini, hal ini terlihat dari jumlah pengguna smartphone yang selalu meningkat setiaptahunnya. Tidak hanya orangtua saja, anak-anak saat ini sudah banyak yangmenggunakan perangkat canggih tersebut. Prestasi belajar anak dapat ditingkatkandengan memanfaatkan smartphone secara optimal, selain itu kegiatan komunikasiorang tua anak yang baik di dalam lingkungan keluarga juga memiliki peran dalammenaikkan prestasi akademik dari anak.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intensitas penggunaansmartphone dan komunikasi orang tua anak terhadap prestasi belajar anak. Dasarpemikiran yang digunakan adalah teori determinasi teknologi dan konsepkomunikasi instrumental. Penelitian ini menggunakan teknik simple randomsampling. Sampel penelitian adalah anak berusia 12 – 14 tahun, dengan jumlahsebesar 138 siswa di SMP Negeri 5 PatiAnalisis data yang digunakan adalah regresi linier sederhana denganbantuan SPSS 22. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa intensitas penggunaansmartphone (sig 0,003) dan komunikasi orang tua anak (sig 0,002) berpengaruh dansignifikan terhadap prestasi belajar anak. Kesimpulan dari uji hipotesis adalahintensitas penggunaan smartphone dan komunikasi orangtua anak berpengaruhpositif terhadap prestasi belajar anak. Hal tersebut menunjukkan bahwa teorideterminasi teknologi dan konsep komunikasi instrumental terbukti mampumenjelaskan pengaruh antara intensitas penggunaan smartphone dan komunikasiorangtua anak terhadap prestasi belajar anak. Semakin tinggi intensitas penggunaansmartphone dan komunikasi orangtua anak maka semakin tinggi prestasi belajaranak.Saran yang dapat diberikan adalah mengoptimalkan penggunaansmartphone. Agar penggunaan smartphone tidak hanya untuk kegiatan hiburanseperti bermain game, namun juga digunakan untuk kegiatan yang positif dan lebihbermanfaat. Para guru dapat memanfaatkan serta mengenalkan keberadaanteknologi komunikasi informasi seperti smartphone untuk kegiatan belajarmengajar.
Pengaruh Intensitas Menonton Televisi dan Pendampingan Orangtua dalam Menonton Televisi Terhadap Kedisiplinan Belajar Donik Agus Setiyanto; Nurist Surayya Ulfa; Sri Widowati Herieningsih; Tandiyo Pradekso
Interaksi Online Vol 3, No 3: Agustus 2015
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.777 KB)

Abstract

Televisi sudah menjadi kebutuhan utama masyarakat sekarang ini, hal ini terlihat dari jumlah pengguna televisi yang selalu meningkat setiap tahunnya. Kedisiplinan belajar anak dapat ditingkatkan dengan memanfaatkan pendampingan orangtua yang baik dalam menonton televisi yang berperan besar didalam lingkungan keluarga juga memiliki peran dalam membentuk perilaku dan sikap anak untuk disiplin belajar.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intensitas menonton televisi dan pendampingan orangtua dalam menonton televisi terhadap kedisiplinan belajar. Dasar pemikiran yang digunakan adalah displacement effect theory dan Parental mediation. Penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling. Sampel penelitian adalah anak berusia 12 – 14 tahun, dengan jumlah sebesar 138 siswa di SMP Negeri 5 Purwodadi.Analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier sederhana dengan bantuan SPSS 22. Uji hipotesis antara intensitas menonton televisi menunjukkan hasil yang sangat signifikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,001 dan berpengaruh negatif terhadap kedisiplinan belajar. Sedangkan variabel pendampingan orang tua dalam menonton televisi menunjukkan hasil yang signifikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,001 dan memiliki pengaruh yang positif terhadap kedisiplinan belajar. Kesimpulan dari uji hipotesis ini adalah semakin rendah intensitas menonton televisi maka semakin tinggi kedisiplinan belajar dan semakin tinggi pendampingan orangtua maka kedisiplinan belajar akan semakin tinggi.Saran yang dapat diberikan adalah orang tua sebagai pendidik di rumah sebaiknya mengarahkan anak untuk melakukan kegiatan atau aktivitas lain yang lebih positif dan bermanfaat seperti berolahraga, berinteraksi dengan teman sebaya dilingkungannya dan belajar sehingga dapat mengurangi intensitas menonton televisi.
Penaatan Kode Etik di Kalangan Jurnalis Peliput Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Setelah Penghapusan Amplop Jurnalis Choirul Ulil Albab; Adi Nugroho; Taufik Suprihartini; Triyono Lukmantoro
Interaksi Online Vol 3, No 3: Agustus 2015
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.58 KB)

Abstract

Seorang jurnalis dituntut tetap netral dan independen dari pihak mana pun. Ganjar Pranowo setelah terpilih sebagai Gubernur Jawa Tengah, pada Oktober 2013 memberlakukan kebijakan penghapusan amplop untuk jurnalis. Banyak pro dan kontra atas kebijakan ini. Biasanya, Humas Pemprov Jateng membagikan amplop berisi Rp 150.00,00 kepada jurnalis yang meliput kegiatan Pemprov.Penelitian ini bertujuan untuk memberikan deskripsi mengenai penaatan Kode Etik di kalangan jurnalis Pemprov Jawa Tengah setelah penghapusan amplop untuk jurnalis. Teori-teori yang digunakan untuk mendukung penelitian ini diantaranya adalah Teori Pemberian Hadiah (Mauss: 2002), Sembilan Elemen Jurnalistik (Kovach: 2001), dan Teori-Teori Etika. Metode penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Kualitatif. Peneliti akan menggambarkan hasil penelitian di lapangan secara utuh. Peneliti memilih Kepala Biro Humas Pemprov Jateng, Pemimpin Redaksi Suara Merdeka, pengurus organisasi kewartawanan (PWI, AJI, dan IJTI), dan Jurnalis yang bertugas di Pemprov Jateng sebagai narasumber.Hasilnya, jurnalis di Jawa Tengah sebagian besar jurnalis menaati Kode Etik Jurnalistik, tidak ada perubahan dalam mekanisme kerja mereka. Beberapa kesalahan sempat dilakukan oleh jurnalis pemula seperti kesalahan verifikasi data dan cover both sides, karena jam terbang yang masih rendah. Kebijakan ini justru berdampak membuat hubungan antarjurnalis memburuk, muncul pengotak-kotakan di kalangan jurnalis. Terbukti dari munculnya sebutan jurnalis ring satu, ring dua, dan seterusnya. Kode Etik Jurnalistik wajib ditaati, namun semua pengurus organisasi kewartawanan tidak bisa menjamin anggotanya sudah memahami dan menaati isi dari kode etik. Konsistensi dari Ganjar Pranowo masih banyak dipertanyakan, pasalnya masih ada praktik amplop setelah kebijakan penghapusan amplop ini diberlakukan.
ANALISIS ISI SIKAP MAJALAH HIJABELLA MENGENAI FENOMENA PERKEMBANGAN HIJAB Intan Maylani S.D.; Dr Sunarto; Wiwid Noor Rakhmad; Primada Qurrota Ayun
Interaksi Online Vol 3, No 3: Agustus 2015
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (342.344 KB)

Abstract

Skripsi ini melihat bagaimana sikap media dalam majalah Hijabella yang ada pada setiap informasi mengenai fenomena perkembangan hijab. Skripsi ini menggunakan tipe penelitian deskriptif kuantitatif dengan metode analisis isi. Tujuan skripsi ini adalah mendeskripsikan bagaimana sikap majalah Hijabella dan Republika mengenai fenomena perkembangan hijab. Teori yang digunakan adalah teori Agenda Setting sebagai dasar kategorisasi sikap media. Populasi penelitian ini adalah seluruh informasi dalam majalah Hijabella edisi Juli hingga Oktober 2014 dipilih informasi yang memuat tentang hijab menggunakan teknik sampel sembarang. Teknik analisis data menggunakan uji reliabilitas antarkoder.Hasil uji reliabilitas antar koder diperoleh temuan penelitian menunjukan sikap majalah Hijabella, dari 10 informasi menunjukkan adanya sikap media pada majalah Hijabella. Berdasarkan kategorisasi yang meliputi ukuran informasi, halaman penempatan informasi, pengulasan isi, bentuk informasi, data pendukung, cover both side, penulisan judul, pengungkapan isi, penulisan narasumber, penyebutan aribut penggunaan hijab, dan sudut pandang. Jadi, dalam penelitian tentang analisis isi sikap majalah Hijabella mengenai fenomena perkembangan hijab dapat disimpulkan bahwa Hijabella memiliki sikap media yang memihak. Memihak memiliki pengertian bahwa media dalam menampilkan isi informasi atau penyebutan narasumber dengan satu pihak.
LAPORAN KEGIATAN LAUNCHING PRODUK PAZCAL CLOUD PT. ERUDEYE INDONESIA Chintya Dyah Meidyasari; Tandiyo Pradekso; Nurrist Surayya Ulfa; Djoko Setyabudi
Interaksi Online Vol 3, No 3: Agustus 2015
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.733 KB)

Abstract

PT. erudeye Indonesia mulai mengembangkan layanan cloud computing Pazcal (Spazio & Scala), spazio berarti ruang, scala berarti skala. Sebagai layanan baru yang belum direlease, Pazcal belum mendapatkan perhatian (awareness) dari target market. Padahal di Indonesia sudah terdapat beberapa cloud provider, hal ini membuat PT. erudeye Indonesia semakin sulit untuk menentukan differensiasi pada layanan Pazcal. Menurut hasil survey yang dilakukan pada 35 IT enterprise menunjukkan bahwa Pazcal belum mendapatkan awareness dari pasar (0%).Maka dari itu itu PT erudeye Indonesia harus melakukan aktivitas komunikasi pemasaran yang tepat bagi produk Pazcal agar Pazcal mendapat perhatian (awareness) dan memiliki posisi produk di dalam pikiran target market. Melalui kegiatan komunikasi pemasaran, PT. erudeye Indonesia dapat mencipatakan positioning yang tepat untuk produk Pazcal. Untuk menciptakanawareness dan membangun positioning target pasar diperlukan adanya aktifitaskomunikasi pemasaran dan salah satu caranya dengan merencanakan penggunaanmedia yang tepat dan efektif dan hal ini menajdi tugas dari media manager.Kegiatan yang dilakukan media manager merupakan bagian darirangkaian kegiatan “Launching Pazcal Cloud dari PT erudeye Indonesia”. Tujuankegiatan media manager dalam kegiatan ini adalah merancang penguunaan mediayang tepat dan efektif untuk dapat mencapai tujuan umum dari kegiatan ini, yaknimembangun awareness dan membangun positioning (Pazcal sebagai produkefisien dan reliable) target market terhadap produk. Kegiatan yang dilakukan olehmedia manager yaiu redesign interface website dan posting artikel, sosial mediadan solution day, dan media relations. Kegiatan tersebut untuk membangunpositioning produk Pazcal di benak target maket.
Bahasa Gaul dan Eksistensi Diri Jonathan Dio Sadewo; Hedi Pudjo Santosa; Taufik Suprihartini; Turnomo Rahardjo
Interaksi Online Vol 3, No 3: Agustus 2015
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.313 KB)

Abstract

Pemakaian bahasa gaul saat ini sudah menjadi pemakaian sehari-hari, adanyakebutuhan akan penggakuan ini menjadikan anak muda berperan pada lingkungannyauntuk membuat suatu kesan yang ditampilkan didepan orang-orang. Hal inilah yangdidapat pada teori Dramaturgi Sosial oleh Erving Goffman yaitu bagaimana orangberperan di depan penonton untuk menampilkan suatu kesan yang merupakan tujuandari pertunjukan tersebut. Didalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui danmenjelaskan pengalaman dari individu-individu dalam penggunaan bahasa gaul untukberinteraksi. Hasil dari wawancara yang mendalam didapatkan dari informan yaituanak muda yang memakai bahasa gaul secara intens. Penelitian ini merupakanpenelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode fenomenologi.Pada penelitian ini mendapatkan suatu hasil yaitu bahasa gaul yang digunakanoleh anak muda saat berinteraki satu dengan yang lainnya merupakan sarana atau alatpenunjukan eksistensi didepan penonton yang menjadi bagian pertunjukan.Penggunaan bahasa gaul ini merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan darikeseharian anak muda. Kemudahan untuk berkomunikasi yaitu menjadikanpemakaian bahasa gaul lebih mengakrabkan. Penampilan didepan lingkungannya saatmenggunakan bahasa gaul (frontstage) akan berupa sebuah penampilan yang sudahdiatur tujuannya yaitu menampilkan sebuah kesan yang sama dengan yangdiinginkan. Berbeda dengan kondisi sebenarnya yaitu ketika informan berada padakondisi tidak ada penonton (backstage) dengan menampilkan diri yang sebenarnya.Penampilan yang dibuat akan menciptakan kesan bahwa para anak muda yangmenggunakan bahasa gaul adalah anak muda yang eksis dan mengikutiperkembangan zaman.
Pengaruh Intensitas Bermain Game Online dan Pengawasan Orang Tua Terhadap Perilaku Agresif Anak Ananda Erfan Musthafa; Nurist Surayya Ulfa; Sri Widowati Herieningsih; Tandiyo Pradekso
Interaksi Online Vol 3, No 3: Agustus 2015
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.255 KB)

Abstract

Tren game online yang sekarang banyak digandrungi lapisan usia tidakhanya memberikan dampak positif saja, namun juga dapat membawa dampaknegatif kepada anak. Di dalam permainan game online sekarang ini banyakmengandung adegan atau aksi-aksi kekerasan baik secara verbal maupun secarafisik. Hal ini tentunya menjadi kekhawatiran karena anak yang memainkan gameonline yang banyak mempertontonkan aksi-aksi kekerasan dan perilaku agresifbisa menjadi contoh yang buruk bagi perkembangan anak terutama perilaku anak.Disinilah peran orang tua dibutuhkan yaitu dengan memberikan pengawasankepada anak dalam bermain game online untuk meminimalisir dampak negatifdari game online.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intensitas bermaingame online dan pengawasan orang tua terhadap perilaku agresif anak. Dasarpemikiran yang digunakan adalah social cognitive theory dan parental mediation.Penelitian kuantitatif ini menggunakan teknik non random sampling denganmetode purposive sampling dan jumlah sampel sebanyak 50 responden denganusia 10-14 tahun di warnet atau game center yang ada di kecamatan Banyumanikkota Semarang.Analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier sederhanadengan bantuan SPSS 22. Uji hipotesis antara intensitas bermain game onlinemenunjukkan hasil yang sangat signifikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,000dan berpengaruh positif terhadap perilaku agresif anak. Sedangkan variabelpengawasan orang tua terhadap anak dalam bermain game online menunjukkanhasil yang signifikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,013 dan memilikipengaruh yang negatif dengan perilaku agresif anak. Kesimpulan dari uji hipotesisini adalah semakin tinggi intensitas bermain game online maka semakin tinggiperilaku agresif anak dan semakin tinggi pengawasan orang tua maka perilakuagresif anak akan semakin rendah.Saran peneliti adalah orang tua sebaiknya mengarahkan anak untukmelakukan aktivitas yang lebih positif dan bermanfaat, serta untuk penelitianselanjutnya disarankan menggunakan variabel lain seperti inteeraksi peer groupatau pola asuh orang tua.
Representasi Aturan Adat Pemilihan Pasangan (Romantic Relationship) Masyarakat Batak dalam Film Mursala Williams Wijaya Saragih; Agus Naryoso; Taufik Suprihartini; Triyono Lukmantoro
Interaksi Online Vol 3, No 3: Agustus 2015
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (95.304 KB)

Abstract

Masyarakat Batak memiliki aturan pemilihan pasangan (romantic relationship).Aturan yang mengatur siapa saja yang boleh dinikahi dan siapa yang tidak boleh untukdinikahi berdasarkan janji yang ditetapkan, tidak boleh saling menikah bagi sepasangkekasih yang memliki marga yang sama. Di sisi lain ideal bagi masyarakat Batakmenikahi anak perempuan dari tulang (paman). Mursala adalah film drama cintaberbalut kebudayaan Batak yang bercerita tentang Anggiat Simbolon, seorangpengacara yang mencoba mempertahankan hubungan cintanya dengan Clarissa Saragihdi tengah larangan adat. Film ini menekankan aturan pernikahan adat Batak yang harusdijalankan dan dipertahankan sampai sekarang dan perasaan cinta yang berbenturandengan nilai adat sehingga menimbulkan konflik dalam keluarga dan masyarakat adat.Tujuan penelitian ini adalah mengetahui representasi aturan pemilihan pasangan(romantic relationship) masyarakat Batak dalam film Mursala. Tipe penelitian iniadalah deskriptif kualitatif, menggunakan pendekatan signifikasi dua tahap dari teorisemiotika Roland Barthes dan analisis semiotika dengan teknik analisis data dari konsepkode-kode televisi John Fiske. Analisis dilakukan dengan tiga level, yakni level realitas,level representasi, dan level ideologi. Level realitas dan level representasi dianalisissecara sintagmatik, sedangkan analisis secara paradigmatik untuk level ideologi.Hasil penelitian menemukan bahwa adat sebagai nilai yang memiliki kekuatanuntuk mengatur perilaku harus tetap dijalankan dan dipertahankan. Melalui analisissintagmatik pada level realitas dan representasi peneliti menemukan makna peneguhanadat sebagai proses penerapan dan penjagaan nilai-nilai adat dari tindakan pelanggaran.Selain itu peneliti juga menemukan konflik yang terjadi dalam penerapan nilai adatyang ditampilkan sebagai dampak benturan kepentingan individu dengan nilai adat.Sedangkan melalui analisis paradigmatik pada level ideologi peneliti menemukanpenegasan kolektivisme keluarga sebagai agen kebudayaan serta kekakuan dan superiornilai adat. Konstruksi ideologi kolektivisme keluarga sebagai agen kebudayaanmenampilkan fungsi dan pembagian peran anggota keluarga dalam penanaman nilaiserta sistem pengawasan terlaksananya nilai adat. Konstruksi kekakuan dan sifatsuperior adat direpresentasikan lewat ketidakberdayaan Anggiat sebagai pengacarauntuk mempertahankan hubungan cintanya di hadapan hukum adat. Selain itu didapatibahwa keyakinan terhadap keabsolutan nilai adat sebagai faktor dipertahankan adatsebagai pedoman perilaku.

Page 1 of 3 | Total Record : 27