cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Management of Aquatic Resources Journal (Maquares)
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : -     EISSN : 27216233     DOI : -
Core Subject : Science,
Jurnal Management of Aquatic Resources diterbitkan oleh Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Departemen Sumberdaya Akuatik, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro. Jurnal Management of Aquatic Resources menerima artikel-artikel mengenai bidang perikanan, manajemen sumberdaya perairan.
Arjuna Subject : -
Articles 18 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 3 (2017): MAQUARES" : 18 Documents clear
VALUASI EKONOMI MANFAAT LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG KAWASAN WADUK CENGKLIK, KABUPATEN BOYOLALI, JAWA TENGAH Sandro, Yosua; Saputra, Suradi Wijaya; Wijayanto, Dian
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Vol 6, No 3 (2017): MAQUARES
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (463.742 KB)

Abstract

ABSTRAK Sumberdaya Waduk Cengklik merupakan sebuah waduk wisata yang terdapat di Desa Ngargorejo, Boyolali. Penelitian yang dilakukan pada bulan Oktober 2016 yang bertujuan untuk mengetahui nilai manfaat langsung dan tidak langsung kawasan Waduk Cengklik. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan besarnya nilai manfaat langsung dan tidak langsung Waduk Cengklik.Waduk Cengklik memiliki banyak peran penting dari sektor ekologi dan ekonominya. Manfaat Nilai Ekonomi dari Waduk Cengklik dapat ditinjau dari manfaat langsung dan tidak langung. Untuk menganalisis pemanfaatan waduk mengenai hasil valuasi ekonomi digunakan beberapa metode yaitu metode penilaian harga pasar untuk sektor perikanan tangkap, metode biaya perjalanan untuk sektor pariwisata, metode Market Price Method untuk sektor air bersih. Metode penentuan responden menggunakan teknik purposive sampling untuk perikanan tangkap, convenience sampling untuk pariwisata, cluster sampling untuk air bersih, sensus untuk penyedia transportasi, convinience sampling untuk pengguna transportasi dan convenience sampling untuk transportasi serta sampling untuk irigasi. Hasil yang didapatkan dari perhitungan menunjukkan nilai manfaat langsung pada sektor perikanan tangkap yaitu sebesar Rp. 3.384.038.000/tahun, sektor pariwisata sebesar Rp.2.340.591.000/ tahun, sektor air bersih sebesar Rp 73.944.000/tahun, sedangkan sektor transportasi sebesar Rp 55.700.000/tahun. Total nilai ekonomi manfaat langsung yaitu Rp. 5.854.273.000/tahun. Sedangkan nilai ekonomi manfaat tidak langsung yaitu dari sektor irigasi mempunyai nilai ekonomi sebesar Rp.1.245.000.000/tahun.Kata Kunci  : Valuasi Ekonomi, Manfaat Langsung, Manfaat Tidak Langsung, Waduk Cengklik. ABSTRACT                                                                              Cengklik Reservoir Resource is a tourism reservoir located in Ngargorejo Village, Boyolali. The research which was conducted in October 2016 aims to determine the value of direct and indirect benefits of Cengklik Reservoir area. This study intends to determine the value of direct and indirect benefits of Cengklik Reservoir. Cengklik Reservoir possesses many significant roles in both ecological and economic sectors. The Benefit of Economic Value from Cengklik Reservoir can be observed from direct and indirect benefits. In order to analyze the utilization of reservoirs on the economic valuation result, several methods are used: market price valuation method for capture fishery sector, Travel Cost Method for tourism sector, and Market Price Method for clean water sector. This research used purposive sampling technique for capture fishery, convenience sampling for tourism, cluster sampling for clean water, census for transportation provider, convenience sampling for transportation user and convenience sampling for transportation and sampling for irrigation. The results which were obtained from the calculation show the value of direct benefits in fishing sector which is IDR 3 384 038 000 per years, tourism sector of IDR 2 340 591 000 per years, clean water sector of IDR  73 944 000 per years, while transportation sector of IDR 55 700 000 per years. Total economic value of direct benefit is IDR  5 854 273 000 per years. While the economic value of indirect benefits from irrigation sector has an economic value of  IDR 1 245 000 000 per years.Keywords: Economic Valuation, Direct Benefit, Indirect Benefit, Cengklik Reservoir.
HUBUNGAN TEKSTUR SEDIMEN DAN BAHAN ORGANIK DENGAN MAKROZOOBENTOS DI HABITAT MANGROVE PANTAI TIRANG SEMARANG Sinulingga, Hiskia Arapenta; Muskananfola, Max Rudolf; Rudiyanti, Siti
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Vol 6, No 3 (2017): MAQUARES
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (920.463 KB)

Abstract

ABSTRAK Pantai Tirang merupakan salah satu pantai di Semarang, terletak di sebelah barat dari bandara Ahmad Yani, pantai Maron dan Muara Kali Angke di Desa Tambakrejo, Kecamatan Tugu, Kabupaten Semarang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tekstur sedimen dan bahan organik, mengetahui nilai indeks biologi (indeks keanekaragaman, indeks keseragaman, dan indeks dominasi), dan mengetahui hubungan tekstur sedimen dan bahan organik dengan makrozoobentos di Habitat Mangrove Pantai Tirang Semarang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah: metode deskriptif (analisa lapangan dan laboratorium). Analisa lapangan di Pantai Tirang Semarang dan analisa laboratorium di Lab Pengelolaan Sumberdaya Ikan dan Lingkungan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro. Pengambilan  sampel dilakukan 3 kali dengan interval waktu 2 minggu sekali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tektur sedimen didominasi oleh fraksi pasir berkisar 90,92-94,56% pada sampling pertama; fraksi liat 26,08 – 61,24% pada sampling kedua; fraksi liat berkisar 23,28-59,88 % pada sampling ketiga; dan Nilai bahan organik berkisar antara 1,88-5,88%. Nilai indeks  keanekaragaman berkisar 0,563-1,003, indeks keseragaman berkisar 0,579-0,909, indeks dominasi berkisar 0,371-0,624 dan kelimpahan makrozoobentos berkisar antara 1995,27-5985,83 ind/m3. Jenis makrozoobentos yang mendominasi adalah dari genus Cerithidea. Hubungan tekstur sedimen dominan (fraksi clay) dan bahan organik dengan makrozoobentos: fraksi clay dengan kelimpahan makrozoobentos memiliki hubungan terbalik, semakin tinggi fraksi clay maka kelimpahan makrozoobentos makin rendah dengan koefisien korelasi -0,18. Bahan organik dengan kelimpahan makrozoobentos memiliki keeratan hubungan sedang, bahan organik makin tinggi maka kelimpahan makrozoobentos meningkat. Kata Kunci : Tekstur Sedimen; bahan organik; makrozoobentos; Pantai Tirang Semarang  ABSTRACT Tirang Beach is one of the beaches in Semarang located at the westside of Ahmad Yani airport, Maron Beach and the estuari of Angke River, Tambakrejo village, Tugu subdistrict, Semarang Regency. The objective of the research is to determine the sediment textures and organic matters, to know the biological indices (diversity index, uniformity index, and the dominance index), and to determine the relationship between macrozoobenthos with sediment textures and organic matter in Mangrove habitat at Tirang Beach Semarang.This study adopts a descriptive method (Field and laboratory analysis). Field analysis in Tirang Beach Semarang and laboratory analysis at the Laboratory of Fish Resources Management and Environment Faculty of Fisheries and Marine Sciences, University of Diponegoro in Semarang. Sampling was conducted three times at intervals of 2 weeks.The results of this study shows that sediment textures is dominated by sand fraction ranged from 90,92 to 94,56% at fiirst sampling; clay fractions ranged from 26,08 to 61,24 % at second sampling; clay fraction ranged from 23,28-59,88 % at third sampling. Diversity index values ranged from 0,563 to 1,003, uniformity index ranges from 0,579 to 0,909, dominance index ranged from 0,371 to 0,624 and the abundance of macrozoobenthos from 1995.27 to 5985.83 ind/cm3. Macrozoobenthos is dominated by genus Cerithidea. Relation of sediment texture (clay fraction) and organic material with macrozoobenthos. The clay fraction and abundance of macrozoobenthos has a negative correlation, high clay concentration low macrozoobenths abundance and correlation value of -0.18. Organic matter and abundance of macrozoobenthos has a moderate correlation, high organic material high macrozoobenthos abundance and correlation value 0.73. Keywords: Sediment textures, organic matters; Macrozoobenthos; Tirang Beach Semarang
STRATEGI PENGEMBANGAN KEGIATAN KONSERVASI MANGROVE DI DESA BEDONO KABUPATEN DEMAK Abiyoga, Reinaldi; Suryanti, Suryanti; Muskananfola, Max Rudolf
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Vol 6, No 3 (2017): MAQUARES
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (480.572 KB)

Abstract

 ABSTRAK Kawasan konservasi mangrove di Desa Bedono memiliki luas ± 300 hektar. Sebagian masyarakat memanfaatkan buah dan daun mangrove jenis Avicennia sp. untuk diolah menjadi makanan ringan. Keindahannya banyak menarik perhatian pengunjung untuk berwisata. Potensi tersebut belum dapat dikelola secara maksimal, sedangkan kegiatan konservasi mangrove yang dilakukan oleh Kelompok Mangrove Bahari sebatas melakukan penanaman mangrove, monitoring, dan penyuluhan.  Alternatif strategi yang tepat dibutuhkan oleh Kelompok Mangrove Bahari supaya dapat mengembangkan kegiatan konservasi mangrove di Desa Bedono. Penelitian ini bertujuan untuk : 1.) mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan konservasi mangrove; dan 2.) memperoleh alternatif strategi yang tepat untuk mengembangkan kegiatan konservasi mangrove di Desa Bedono. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskripsi studi kasus. Pengambilan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan studi pustaka. Data yang diperoleh didiskusikan melalui fokus grup diskusi (FGD) untuk diolah dan dianalisis menggunakan analisis SWOT. Hasil analisis menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan kegiatan konservasi mangrove di Desa Bedono adalah faktor internal dan faktor eksternal. Prioritas alternatif strategi yang terpilih adalah menjaga dan meningkatkan kelestarian ekosistem mangrove, meningkatkan koordinasi dengan stakeholders, melakukan konsultasi dalam bidang ekowisata mangrove, melakukan studi banding ke objek ekowisata mangrove, dan melakukan kerjasama dengan pihak yang berkompeten dalam bidang produksi dan pemasaran produk olahan mangrove. Kata Kunci : Mangrove, Konservasi, Pengembangan, Strategi ABSTRACT The Mangrove conservation area in Bedono village  covers an area of ± 300 hectares. The people also process the fruits and leaves of mangroves of Avicennia sp. for snacks. Although the beauty of mangrove forest attract visitors,  has not been optimally managed. While, the Mangrove Bahari group’s conservation activities are limited to planting mangroves, monitoring, and counceling. Therefore, alternative strategies are needed for the Mangrove Bahari Group to develop mangrove conservation activities. The purpose of this study is : 1.) to determine the factors that affect mangrove conservation activities; and 2.) to obtain appropriate alternative strategies for developing mangrove conservation activities in Bedono village. The research used a descriptive case study method in which a set of interviews, observation and literature studies were adopted. SWOT analysis and a focus group discussion (FGD) with all members of Mangrove Bahari Group was applied in the formulation of development strategies. The analysis showed that the factors that influence the development of mangrove conservation activities in Bedono village are internal and external factors. The priority recommendation include the maintenance and improvement for the sustainability of mangrove ecosystems, improvement of  coordination with stakeholders, consultation of management mangrove ecotourism, comparation studies of mangrove ecotourism, and  cooperation of production and marketing mangrove processed products.. Keywords: Mangrove, Conservation, Development, Strategy.
KELIMPAHAN BAKTERI HETEROTROF DAN WATER QUALITY INDEX PADA KERAPATAN MANGROVE YANG BERBEDA DI DESA BEDONO, SAYUNG, DEMAK Alva W, Silvia Silvia Grandies; Anggoro, Sutrisno; Widyorini, Niniek
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Vol 6, No 3 (2017): MAQUARES
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (610.402 KB)

Abstract

ABSTRAK Serasah mangrove yang jatuh di lantai mangrove akan di dekomposisi oleh mikroorganisme heterotrof yang memiliki kemampuan mendegradasi serasah mangrove. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kerapatan mangrove, total bakteri heterotrof perairan pada beberapa kerapatan mangrove, Indeks Kualitas Air (IKA) serta hubungan kerapatan mangrove dengan total bakteri heterotrof dan Indeks Kualitas Air (IKA) perairan di Desa Bedono, Demak. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, dengan mengukur parameter pendukung yaitu parameter fisika dan kimia, dan melakukan perhitungan kelimpahan bakteri heterotrof menggunakan metode TPC (Total Plate Count). Hasil pengamatan menunjukan bahwa kelimpahan bakteri heterotrof tinggi berkisar antara (2.120-5.620) x 10-6 Cfu/ml pada saat pasang dan 760-4.840 x 10-6 Cfu/ml pada saat surut.. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kerapatan mangrove pada Desa Bedono berkisar antara 900-2.400 pohon/Ha; kelimpahan bakteri hetrotrof di Desa Bedono berkisar antara 760x 10-6 Cfu/ml – 5.620 x 10-6 Cfu/ml; Indeks Kualitas Air (IKA) yang didapatkan berkisar antara 33,1-46,93; terdapat hubungan yang berbanding lurus antara kelimpahan bakteri heterotrof dengan kerapatan mangrove, dan hubungan berbanding terbalik antara Indeks Kualitas Air (IKA), kelimpahan bakteri heterotrof dan kerapatan mangrove.                                                                                                                                          Kata Kunci: Bakteri Heterotrof, Kerapatan Mangrove, Desa Bedono, Indeks Kualitas Air ABSTRACT The mangrove litter that falls on the mangrove floor will be decomposed by heterotrophic microorganisms that have the ability to degrade the mangrove litter. This research is purposed to know the density of mangrove in Bedono, Demak; Looking for total heterotrophic bacteria in some mangrove densities in Bedono village, Demak; knowing Water Quality Index (IKA) in Bedono Village; know the relationship of mangrove density with total heterotrophic bacteria, and Water Quality Index (IKA) in Bedono Village, Demak.  This study uses a descriptive method, by measuring the supporting parameters of physical and chemical parameters, and calculating the abundance of heterotrophic bacteria using TPC (Total Plate Count) method. The observed results show the high abundance of heterotrophic bacteria ranging between (2.120-5.620) x 10-6 Cfu/ml at high tide and 760-4.840 x 10-6 Cfu/ml at low tide. Based on the results of the research can be concluded that the mangrove density in Bedono village ranged between 900-2.400 trees/Ha; The Water Quality Index (IKA) that occurs is between 33,1-46,93; There is a direct relationship between the abundance of heterotrophic bacteria with mangrove density, and the inverse relationship between the Water Quality Index (IKA), abundance of heterotrophic bacteria  and mangrove density.  Keywords: Heterotrophic Bacteria, Mangrove Density, Bedono Village, Water Quality Index
PERENCANAAN PROGRAM INTERPRETASI LINGKUNGAN DALAM PENGELOLAAN WISATA DI MAROON MANGROVE EDU PARK SEMARANG Sipayung, Louis Allen; Purwanti, Frida; Hutabarat, Sahala
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Vol 6, No 3 (2017): MAQUARES
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.094 KB)

Abstract

ABSTRAK Interpertasi lingkungan dapat berperan penting dalam ekowisata dengan memberikan edukasi kepada pengunjung tentang potensi kawasan, informasi tentang konsekuensi pada setiap tindakan dan mengubah perilaku pengunjung untuk melestarikan lingkungan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari 2017, dengan tujuan mengkaji profil dan persepsi pengunjung, mengidentifikasi ketersedian media informasi dan menyusun program interpretasi lingkungan. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara menggunakan kuesioner terhadap 50 pengunjung serta Focus Group Discussion (FGD) dengan stakeholder MMEP Semarang. Observasi dilakukan untuk mengidentifikasi ketersediaan media informasi yang ada di MMEP Semarang. Profil pengunjung yang datang ke MMEP Semarang paling banyak dari kelompok anak muda yang berusia antara 15-24 tahun dan  berasal dari wilayah Semarang sekitarnya (Kedungsepur). Persepsi pengunjung tentang informasi potensi wisata MMEP Semarang melalui program interpretasi yang ada, menunjukkan bahwa sebagian besar pengunjung (70%) masih kurang mendapatkan edukasi mengenai potensi wisata. Ketersediaan media informasi yang ada di MMEP Semarang terdiri dari papan informasi potensi alam, papan petunjuk arah, papan sejarah penanaman mangrove, papan informasi karcis, papan sejarah awal lokasi wisata dan papan larangan wilayah Lanumad. Program interpretasi lingkungan sesuai road map pengembangan wisata tahun 2015-2020 meliputi peyediaaan jasa pemandu wisata yang kompeten dan perbaikan fasilitas interpretasi yang sudah ada.   Kata Kunci: Interpretasi Lingkungan; Wisata; Media Informasi; Maroon Mangrove Edu Park  ABSTRACT Environmental interpretation play an important role in ecotourism by educating visitors about the potency areas, providing information on the consequences of each action and stimulating visitor behavior to preserve the environment. The study was conducted in February 2017, with the aims to assess visitor profiles and perceptions, to identify the availability of information media and to develop environmental interpretation programs. The method used in this research is descriptive method. The data were collected by interviewing to 50 visitors using  questionnaires and Focus Gorup Discussion (FGD) with stakeholders at MMEP Semarang. Observations were conducted to identify the availability of information media in MMEP Semarang. Profile of visitors who come to MMEP Semarang are mostly a group of young people with aged between 15-24 years and came from Semarang. The visitor perception about information of tourism potential at MMEP Semarang from the existing interpretation program, has shown that most of the visitors (70%) get less education about tourism potential. Availability of information media available in MMEP Semarang consists of natural potential information board, direction board, mangrove planting history board, ticket board information, early history board of tourist sites and ban board of Lanumad area. The environmental interpretation program would be develop according to the road map of tourism development 2015-2020 are providing competent tour guides and upgrading the existing interpretation facilities.  Keywords: Enviromental Interpretation, Tourism, Information Media Maroon Mangrove Edupark 
Kadar Logam Berat Besi (Fe), Seng (Zn) Pada Sedimen Dan Jaringan Lunak Kerang Hijau (Perna viridis) Di Perairan Tambak Lorok Semarang Triantoro, Dian Dwi; Suprapto, Djoko; Rudiyanti, Siti
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Vol 6, No 3 (2017): MAQUARES
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (774.856 KB)

Abstract

ABSTRAKLimbah yang berasal dari aktifitas manusia diindikasikan mengandung logam berat Besi dan Seng yang berasal dari industri, PLTU, pelabuhan Tanjung Mas Semarang dan kegiatan rumah tangga di sekitar perairan Tambak Lorok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar logam berat Besi dan Seng pada sedimen, dan jaringan lunak kerang hijau (P. viridis) di perairan Tambak Lorok, Semarang. Pengambilan sampel dilakukan pada tanggal 14 Oktober 2016 dan 06 Maret 2017 sampel yang di ambil berupa air, sedimen dan biota kerang hijau dan pengukuran kualitas perairan. Penentuan titik sampling berdasarkan kebiasaan nelayan mengambil ataupun membudidayakan kerang hijau dengan membagi menjadi tiga stasiun dengan jarak antar stasiun satu dan stasiun dua yaitu kisaran ±500 meter kemudian jarak dari stasiun dua dengan stasiun tiga yaitu kisaran ±1 km. Untuk mengetahui kadar logam berat menggunakan metode SNI atau APHA yaitu AAS (Atomic Absorption Spectrophotometer). Hasil penelitian menunjukan kadar logam berat besi pada air yaitu <0,001 hingga 0,062 dan seng kisaran <0,001 - 0,009 mg/l, sedangkan untuk sedimen dengan rerataan (Fe) 50498,5 mg/kg hingga 55616,3 mg/kg kemudian kandungan logam berat sedimen rataan (Zn) 69,51 mg/kg hingga 403,45 mg/kg, selanjutnya untuk kadar logam berat yang terdapat pada jaringan lunak kerang hijau adalah (Fe) 102,52 mg/kg hingga 129,72 mg/kg dan (Zn) 13,75 mg/kg hingga 62,84 mg/kg. Hasil yang didapat menggambarkan bahwa sampel yang sudah di analisis bernilai fluktuatif. Kata kunci: Pesisir; Logam Berat; Fe; Zn; Sedimen; Kerang Hijau; AirABSTRACKThe waste that originated from human activities is indicated in having the content of Iron (Fe) and Zinc (Zn) from the industry, coal fired steam power plant (PLTU), Tanjung Mas Semarang harbour and household activities near the coastal area of Tambak Lorok. This study aims to know the condition of Iron (Fe) and Zinc (Zn) in the sediment and soft tissue of mussels (Perna viridis) at Tambak Lorok waters, Semarang. The sampling has been done on 14th October 2016 and 6th March 2017. The sampling is taken from water, sediment, mussels biota and waters quality measurement. The points of sampling are determined based on fishermen customs in taking and cultivating mussels, also divided to three stations with the distance of the first to the second station is around 500 meters, the distance of the second to the third station is around 1 kilometers. The content of Iron (Fe) and Zinc (Zn) is known by using SNI or APHA methods, that called as AAS (Atomic Absorption Spectrophotometer). The result shows that the content of Iron (Fe) in water is <0,001 to 0,062, and Zinc (Zn) is <0,001 to 0,009 mg/l, while for the sediment with rerataan is (Fe) 50498,5 mg/kg to 55616,3 mg/kg and the content of sediment rerataan metal (Zn) is 69,51 mg/kg to 403,45 mg/kg, and next the content of metal in soft tissue of mussels is (Fe) 102,52 mg/kg to 129,72 mg/kg and (Zn) is 13,75 mg/kg to 62,84 mg/kg.  Key words: Costal Area; Meta;, Fe; Zn; Sediment; Mussels; Water
EVALUASI PERKEMBANGAN WISATA BAHARI DI PULAU TIDUNG BESAR KEPULAUAN SERIBU Sihotang, Silvyani Putri; Sulardiono, Bambang; Purwanti, Frida
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Vol 6, No 3 (2017): MAQUARES
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (846.069 KB)

Abstract

ABSTRAK Pulau Tidung Besar merupakan salah satu pulau di Kepulauan Seribu Provinsi DKI Jakarta yang menjadi destinasi wisata bahari. Perkembangan wisata bahari dapat memberikan dampak ekonomi, sosial-budaya dan lingkungan, sehingga perlu dilakukan evaluasi perkembangan wisata bahari. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perkembangan wisata bahari, dampak perkembangan wisata bahari dari aspek ekonomi, sosial-budaya dan lingkungan, dan mengevaluasi perkembangan wisata bahari menggunakan siklus wisata. Metode penelitian ini adalah metode deskriptif dengan analisis secara kualitatif. Data diperoleh dengan menyebar kuisioner kepada 98 masyarakat, 50 pengunjung dan 10 pengelola. Sejak tahun 2014 hingga 2016 terdapat penurunan pengunjung Pulau Tidung Besar yang disebabkan oleh tidak adanya penambahan daya tarik wisata dan belum maksimalnya perbaikan ataupun penambahan fasilitas pendukung. Dampak kegiatan wisata bahari di Pulau Tidung Besar untuk dampak ekonomi adalah penambahan lapangan kerja dan pendapatan penduduk, untuk dampak sosial-budaya terlihat dari kegiatan gotong royong penduduk dan dampak lingkungan adalah semakin meningkatnya kesadaran pemerintah maupun masyarakat terhadap keadaan terumbu karang, kebersihan lingkungan dan ketersediaan air bersih yang lebih baik.. Evaluasi perkembangan Pulau Tidung Besar masuk dalam tahap stagnasi menuju tahap penurunan/ peremajaan.                                                                                                                       Kata Kunci: Evaluasi, Perkembangan, Dampak, Wisata Bahari, Pulau Tidung ABSTRACTTidung Besar island as part of  the Seribu Islands is located at the Jakarta Province which become a marine tourism destination. Development of marine tourism could affect condition of economic, social-culture, and ecology, therefore need to be evaluate marine tourism development. The aims of the research are to know development of marine tourism, impact of marine tourism development based on economic, sosial-culture, ecology aspects and to evaluate development of marine tourism using tourist life cycle . The methods used in this research was descriptive method with qualitative analysis. Data obtained by distributed quistionnaires to 98 residents, 50 tourists and 10 staffs. Since the year 2014 to 2016, the visitors of Tidung Besar Island was decline due to lack of improvement or addition for supporting facilities. The marine tourism activities impact on economic aspect are increasing employment, the sosio-culture impact is lowering the “Gotong Royong” activities, and the ecological impact are good concern of the government and resident for coral reefs and better sanitation and availability of clean water. Evaluation of marine tourism development at the Tidung Besar Island is in the stagnation level toward decline/ rejuvenation.Keywords : Evaluation, Development, Impact, Marine Tourism, Tidung Island
SEBARAN BAKTERI HETEROTROF, BAHAN ORGANIK TOTAL, NITRAT DAN KLOROFIL-A AIR MUARA SUNGAI CIPASAURAN, SERANG Santi, Denita Irma; Afiati, Norma; Pujiono Wahyu Purnomo, Pujiono Wahyu
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Vol 6, No 3 (2017): MAQUARES
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1000.421 KB)

Abstract

ABSTRAK Muara Sungai Cipasauran merupakan ekosistem yang dimanfaatkan oleh masyarakat setempat untuk kegiatan rumah tangga. seperti mandi, mencuci pakaian dan kegiatan nelayan. Aktivitas kegiatan tersebut menyebabkan masuknya air limbah ke saluran air sungai lainnya. Hilir Cipasauran Muara, berakhir di Pantai Anyer. Kegiatan penangkapan ikan di sekitar Pantai Anyer menunjukkan kualitas air yang relatif baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan sebaran bakteri heterotrofik, bahan organik total, nitrat dan klorofil-a, serta untuk mengetahui hubungan antara variabel. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah air sampel dari 4 lokasi di muara Cipasauran ke Pantai Anyer. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Pengambilan sampel dilakukan dengan interval dua minggu, masing-masing dengan dua kali pengulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah bakteri heterotrofik  di empat stasiun berkisar antara 250-2500 cfu/ml, kandungan bahan organik jumlah berkisar 27,83-100,64 mg/l, konsentrasi nitrat berkisar antara 4,12-11,8 mg/l, dan klorofil-a pada empat stasiun berkisar 0,01- 6,31 mg/m3. Muara Sungai Cipasauran termasuk dalam kategori perairan yang subur (Eutrofik). Analisis regresi berganda memperlihatkan bakteri heterotrof signifikan pada bahan organik total (0,02< p<0,05). Adapun, ekstrak klorofil-a yang dihasilkan dari fitoplankton lebih tergantung kepada kadar nitrat (0,03<p< 0,05) dibandingkan terhadap kadar bahan organik total (0,11>p>0,05), sehingga unsur hara yang lebih banyak dibutuhkan adalah nitrat. Namun tingginya nitrat dapat memicu terjadinya eutrofikasi.  Kata Kunci : Bakteri Heterotrof; Bahan Organik Total; Nitrat; Klorofil-A; Muara Sungai Cipasauran ABSTRACT Cipasauran estuarine ecosystems utilized by local communities for household activities, such as bathing, washing clothes and fishing activities. These activities led to an influx of wastewater into waterways of the river. Downstream Cipasauran Estuary, ends at Anyer Beach. Fishing activities around Anyer Beach indicates the relatively good water quality. The purpose of this study is to determine the distribution of heterotrophic bacteria, total organic material, nitrate and chlorophyll-a, as well as to study the relationship between those variables. The material used in this study is water sampled from 4 location, at the estuary of Cipasauran down to Anyer Beach. The study used purposive sampling technique. Sampling was conducted at intervals of two weeks, each with two replication. The results showed that number heterotrophic bacteria in four stations ranged between 250-2500 cfu/ml, where as total organic materials ranged from 27.83 to 100,64 mg/l, nitrates ranged from 4.12 to 11.8 mg/l, and  chlorophyll-a at four stations ranged from 0.01 to 6.31 mg/m3. Cipasauran estuarine included in the fertile waters (Eutrofik). Regression analysis showed a significant increase in heterotrophic bacterial organic matter total (0.02<p<0.05). So, extract the chlorophyll-a resulting from more phytoplankton depend on nitrate levels (0.03<p<0.05) compared against the total organic material levels (0.11>p>0.05), so the more nutrient elements needed is nitrate. But high nitrate can trigger the onset of eutrophication.                Keywords: Heterotrophic Bacteria, Total Organic Material, Nitrate, Chlorophyll-a Cipasauran Estuary 
KORELASI KONSENTRASI LOGAM Pb DAN Cd DENGAN STRUKTUR KOMUNITAS MAKROZOOBENTOS DI SUNGAI PLUMBON, MANGKANG, SEMARANG, JAWA TENGAH M. Hafizulhaq; Haeruddin Haeruddin; Sri Sedjati
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Vol 6, No 3 (2017): MAQUARES
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/marj.v6i3.20585

Abstract

 ABSTRAK Sungai Plumbon mempunyai potensi tingkat pencemaran yang cukup tinggi, dikarenakan berbagai aktivitas di sekitar sungai seperti rumah tangga, industri, dan tambak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi logam Pb dan Cd dalam sedimen, struktur komunitas makrozoobentos, hubungan antara konsentrasi logam dengan kelimpahan makrozoobentos dan mengetahui status pencemaran berdasarkan kurva ABC. Metode sampling yang digunakan yaitu purposive sampling pada 3 stasiun dengan 2 kali sampling. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei – Juli 2015 di Sungai Plumbon, Mangkang, Semarang, Jawa Tengah. Hasil pengukuran logam Pb stasiun I berkisar antara 6,55 – 6,89 mg/kg, stasiun II berkisar antara 3,92 – 7,34 mg/kg, dan stasiun III berkisar antara 4,77 – 5,85 mg/kg dan nilai konsentrasi logam Cd pada stasiun I berkisar antara 1,35 mg/kg, nilai Cd stasiun II berkisar antara 1,63 – 2,13 mg/kg, nilai Cd stasiun III berkisar antara 2,09 – 2,47 mg/kg. Hasil uji makrozoobentos menunjukkan hasil kelimpahan individu dengan pada stasiun I 258.04-774,12 ind/m3, stasiun II 129,02-903,14 ind/m3 dan stasiun III 129,02-903,14 ind/m3. Uji korelasi yang dilakukan antara logam Pb dengan kelimpahan individu menghasilkan korelasi positif lemah dan logam Cd dengan kelimpahan menghasilkan korelasi negatif kuat. Ditinjau dari kurva ABC maka sungai Plumbon masuk dalam kategori sungai tergolong tercemar ringan hingga berat. Kata kunci : Logam Berat (Pb dan Cd); Makrozoobentos; Sungai Plumbon ABSTRACT Plumbon river has high potential of pollution level, because various activities around the river like: homes, industry, and aquacultures. This research aimed to knows concentration of Pb and Cd in sediments, community structure of macrozoobenthos, relation between metals concentration and macrozoobenthos abundance. Beside to know state of pollution based on ABC curve. The sampling method used purposive sampling on 3 stations with 2 sampling times. This research was carried out in May – July 2015 in the river Plumbon, Mangkang, Semarang, Central Java. The results of measurements of heavy metals Pb on station I are 6.55-6.89 mg/kg, station II are 3.92-7.34 mg/kg, and station III are 4.77-5.85. The results of the measurement of metal Cd on station I are 1.63-2.13 mg/kg, station II are 1.63-2.13 mg/kg, and station III are 2.09-2.47 mg/kg. Test results showed the abundance of individuals on station I are 258.04-774,12 ind/m3, station II are 129,02-903,14 ind/m3 and station III are 129,02-903,14 ind/m3. Correlation test conducted between metal Pb with individual abundance show weak and positive correlation and metal Cd with individual abundance show strong and negative correlation. Based on ABC curve, Plumbon river is categorized as moderately to heavily polluted river. Keywords: Heavy Metal (Pb and Cd); Macrozoobenthos; Plumbon River
PERSEPSI DAN ASPIRASI MASYARAKAT TERHADAP IMPLEMENTASI PENGEMBANGAN KAMPUNG BAHARI TAMBAK LOROK SEMARANG BERBASIS EKOWISATA Wirasatrio, Fauzima Dwi; Anggoro, Sutrisno; Purwanti, Frida
Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES) Vol 6, No 3 (2017): MAQUARES
Publisher : Departemen Sumberdaya Akuatik,Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (769.097 KB)

Abstract

ABSTRAK Wilayah Tambak Lorok di Kelurahan Tanjung Mas, Kecamatan Semarang Utara merupakan permukiman nelayan, terdiri dari tambak, hutan mangrove, serta pantai berpasir. Pemerintah kota Semarang mencanangkan kawasan Tambak Lorok untuk dijadikan kampung bahari yang akan menjadi proyek percontohan di Indonesia dan saat ini sedang berjalan karena proyek tersebut dilaksanakan sejak tahun 2015. Proyek ini didesain untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat ke depan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui persepsi, aspirasi, dan partisipasi masyarakat dalam pengembangan kampung bahari. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus yang bersifat deskriptif. Pengambilan data dilakukan melalui wawancara dan observasi lapangan. Variabel-variabel penelitian terdiri dari persepsi tentang potensi, zona, program, aspirasi, dan partisipasi. Kesimpulan penelitian adalah konsep pengembangan kampung bahari Tambak Lorok terdiri dari 6 zona yaitu: permukiman, permukiman vertikal, perdagangan dan jasa, wisata bahari dan kuliner, pelabuhan rakyat dan industri maritim, konservasi area. Sebagian besar persepsi nelayan dan pedagang tentang konsep zonasi pengembangan sangat baik karena pemerintah ingin memperbaiki TPI yang kumuh menjadi bersih dan nyaman, serta lapak pada zona perdagangan dan jasa ingin diperbaiki yang lebih baik dan nyaman. Aspirasi nelayan dan pedagang yaitu informasi mengenai konsep zonasi pengembangan diberitahukan secara merata, dan terealisasi dengan baik agar pendapatan masyarakat meningkat. Partisipasi nelayan dan pedagang pada program pengembangan Tambak Lorok adalah menjaga lingkungan seperti gotong royong membersihkan selokan dan jalan setiap sebulan sekali.Kata kunci: Persepsi, Aspirasi, Konsep Pengembangan, Tambak Lorok, Kampung Bahari ABSTRACTTambak Lorok is located in the Tanjung Mas village, North Semarang district as fishing settlement, consisting of ponds, mangrove forests, and sandy beaches. The government of Semarang city declared Tambak Lorok area would be of maritime village a pilot project in Indonesia. The project started in 2015 and still on process. This project designed to improve the quality of life in the future. The purpose of this research is to find out the perceptions, aspirations, and community participation in development of the maritime village. The research methodology applied to this paper is descriptive case study. The data used in this research were collected from interviews and field observations. Research variables consisted of perceptions about potential, the zone, the program, as well as aspiration and participation. The research show about the development of Tambak Lorok maritime village concept is consists of six zones, namely: settlements, vertical settlements, trade and services, marine tourism and culinary, folk ports and the maritime industry, conservation area. Most of fishermen and traders have a very good perception of zoning development concept because the government wants to improve the dirty TPI to be clean and comfortable, trade zones and services would be regenerate better and comfortable. Aspirations of fishermen and traders are the information about zoning concept development evenly notified, and realized well in order to increases people's income. The participation of fishermen and traders in Tambak Lorok development program is to protecting the environment such as mutual cooperation to clean sewers and roads once a month.Keyword: Perception, Aspiration, Development Concept, Tambak Lorok, Maritime Village

Page 1 of 2 | Total Record : 18